Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA

ANALISIS KROMOSOM

OLEH

KELAS PRAKTIKUM : DASAR DASAR GENETIKA PROTEKSI A


KELOMPOK : 2 ( DUA )
ANGGOTA : 1. MUHAMMAD YAZID ALFIIANDRA ( 2210251003 )
2. MONIKA ADELIA (2210252001)
3. RIMA FEBRI AULIA SAFITRI ( 2210252017 )
4. AULIA SEPTIA ( 2210252031 )
5. TIARA ANASRUL ( 221025259 )
DOSEN PENJAB : ROZA YUNITA, SP. MSi
ASISTEN : 1. EXEL VALENTINO ZEBUA ( 2010211016 )
2. M. FADHIL ( 2010211030 )
3. DEMAYA LAVESINCA ( 2010212011 )
4. SONIA EKA PUTRI ( 2110212017 )

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH


PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
Kromosom adalah struktur nukleoprotein yang membawa informasigenetik.
Struktur ini terletak di dalam inti sel dan berkumpul membentuk genom.Pada
organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu kromosom seks (gonosom)yang
menentukan jenis kelamin dan kromosom tubuh (autosom) yang tidakmenentukan
jenis kelamin. Kromosom memiliki dua fungsi utama, yakni untukmemastikan
DNA terpisah dalam porsi yang sama pada setiap pembelahan sel danuntuk menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel. Elemen yang
bertanggung jawab terhadap proses ini adalah sentromer, telomer,dan unit replikasi
(Saskaprabawanta, 2015).
Kromosom ialah struktur pembawa gen yang mirip benang yang terdapat
didalam nukleus. Masing-masing kromosom terdiri atas molekul DNA yang sangat
panjang dan protein terkaitnya (Fitriyah, 2013).
Kromosom adalah struktur dalam sel yang mengandung infomasi
genetik.Citra kromosom saat sel dalam fase metafase berguna untuk
mendiagnosiskelainan genetik dan mendeteksi kemungkinan timbulnya kanker.
Analisa citrakromosom dilakukan oleh seorang ahli sitogenetik untuk mendeteksi
adanyakerusakan kromosom baik secara jumlah maupun struktur. Kromosom
manusianormal terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan sepasang
kromosomgonosom, baik XX maupun XY (Ramadhani,et all. 2014).

Tabel 1. Hasil pengukuran panjang lengan kromosom


Panjang lengan kromosom
Nomor p+q q/p
kromosom Pendek (p) Panjang (q)

1 1 1,3 2,3 1,3


2 0,7 1 1,7 1,4
3 0,9 1,6 2,5 1,8
4 1,2 1,3 2,5 1
5 0,7 1 1,7 1,4
6 0,5 1,6 2,1 3,2
7 0,9 1,3 2,2 1,4
8 0,9 1,4 2,3 1,6
9 0,5 1,5 2 3
10 0,8 1,5 2,3 1,8
11 0,8 1,2 2 1,5
12 1,1 1,2 2,3 1,1
13 1,2 1,3 2,5 1
14 0,8 0,9 1,7 1,1
15 0,8 0,9 1,7 1,1
16 0,9 1 1,9 1,1
Tabel 2. Hasil pengukuran Panjang lengan rata rata pasangan kromosom
Nama Nomor Rata rata Kelompok
kromosom kromosom panjang p+q q/p kromosom
homolog p q
A 11 dan 12 0,95 1,2 2,15 1,26 Metasentrik
B 14 dan 15 0,8 0,9 1,7 1,12 Metasentrik
C 2 dan 5 0,7 1 1,7 1,42 Metasentrik
D 4 dan 13 1,2 1,3 2,5 1,08 Metasentrik
E 1 dan 7 0,95 1,3 2,25 1,36 Metasentrik
F 3 dan 6 0,7 1,6 2,3 2,3 Submetasentrik
G 9 dan 10 0,65 1,5 2,15 1,43 Metasentrik
H 8 dan 16 0,9 1,2 2,1 1,3 Metasentrik

Gambar 1. Grafik kromosom

Pada praktikum analisis kromosom ini, kami menggunakan gambar


kromosom yang telah disiapkan terlebih dahulu. Praktikum ini membuat kariotipe
dan idiogram. Pembuatan kariotipe merupakan suatu proses penyusunan pasangan
kromosom dari suatu organisme menggunakan metode pengecatan yang baku,
bertujuan untuk mengungkap karakteristik struktur kromosom. Salah satu tahapan
penting dari pembuatan kariotipe adalah penentuan kromosom homolog secara
tepat. Dewasa ini, penelitian sitogenetika tanaman di Indonesia, khususnya
kariotipe kromosom masih menggunakan pendekatan konvensional, yaitu
penyusunan kromosom berdasarkan ukuran kromosom dari besar-kecil.
Proses pembuatan kariotipe kromosom tanaman diawali dengan
mengidentifikasi kromosom homolog. Ketidaksesuaian dalam menentukan
pasangan kromosom homolog berakibat pada kesalahan membuat kariotipe
kromosom suatu tanaman. Kariotipe bermanfaat untuk mengidentifikasi
abnormalitas tertentu dari kromosom. Sedangkan ideogram mrupakan gambaran
diagramatik dari sel kromosom gametik (n) dari suatu spesies dan digunakan untuk
membandingkan kariotipe dari suatu spesies dengan spesies lainnya. Idiogram
pertama – tama disusun dari kromosom satelit / SAT (sine acido thymonucleinico)
dan dideretkan berdasarkan panjang satelit tersebut. Kemudian kromosom –
kromosom lainnya disusun berdasarkan panjang lengan pendeknya.
Berdasarkan tabel 1 dan 2 diatas, terdapat ukuran kromosom yang berbeda.
Hal ini dikarenakan setiap kromosom membawa DNA dan gen dengan informasi
susunan yang spesifik dan berbeda sesuai dengan peruntukannya.Pada umumnya
tumbuh-tumbuhan mempunyai ukuran kromosom yang lebih besar dari pada
hewan. Setiap kromosom biasanya memiliki sentromer karena sentromer berfungsi
sebagai tempat berpegangnya benang benang plasma dari spindle pada stadium
anafase dari pembelahan inti sel (Suryo, 2014). Sentromer merupakan bagian dari
kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang, menurut crowder (2014)
sentromer merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus
dan tetap. Kromosom dari kebanyakan organisme hanya mempunyai sebuah
sentromer saja, maka disebut sentromer monosentris. Sentromer ini membagi
kromosom mejadi dua lengan (Suryo,2013).
Dalam menentukan kelompok kromosom, terlebih dahulu melakukan
pengukuran panjang lengan kromosom dan membandingkan panjang pendeknya
lengan kromosom. Hasil dari praktikum kali ini disisipkan pada dua buah tabel,
yaitu satu hasil pengukuran panjang lengan kromosom dan tabel dua hasil
pengukuran panjang lengan rata rata pasangan kromosom. Lengan kromosom
paling pendek yaitu pada kromosom nomor 14 dan 15 sedangkan yang paling
panjang pada kromosom nomor 3. Disini terdapat kromosom homolog, dimana
perbandingan atau jumlah panjang lengannya sama seperti dilihat pada gambar 1
terdapat pada kromosom nomor 4 dan 11, 14 dan 15 serta 2 dan 5. Pasangan inilah
yang nantinya akan dihubungkan kedalam tabel 2.
Berdasarkan tabel 2 terdapat rasio pasangan lengan kromosom yang paling
besar dan paling kecil. Kromosom homolog 3 dan memiliki rasio 2,3 dengan
kelompok kromosomnya adalah submetasentrik. Sedangkan kromosom homolg
lainnya tergabung dalam kelompok kromosom metasentrik. Dari gambar 2. Grafik
diataslah kita bisa mengetahui kromosom homolog dan kelompok kromosomnya.
Berdasarkan kelompok kromosom, kromosom tersendiri dibagi berdasarkan urutan
sebagai berikut :
1. Rasio 1,0 – 1,7 = kelompok metasentrik
2. Rasio 1,7 – 3,0 = kelompok submetasentrik
3. Rasio 3,0 – 7,0 = kelompok subtolesentrik
4. Rasio lebih dari 7,0 = kelompok telosentrik
DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L.V. 2014. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.
Fitriyah., Wijayanto, A., dan Milliana, A., 2013. Petunjuk Praktikum
Genetika .Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Ramadhani, D., Lusiyanti, Y., Alatas, Z., dan Purnami, S., 2014. Semi
Otomatisasi Kariotipe Untuk Deteksi Aberasi Kromosom Akibat Paparan Radiasi.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Batan
Saskaprabawanta, M., 2010. Intisari Materi Genetik. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Suryo.2014 Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Suryo,2013 Genetika Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University.

Anda mungkin juga menyukai