PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2023 Kromosom adalah struktur nukleoprotein yang membawa informasigenetik. Struktur ini terletak di dalam inti sel dan berkumpul membentuk genom.Pada organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu kromosom seks (gonosom)yang menentukan jenis kelamin dan kromosom tubuh (autosom) yang tidakmenentukan jenis kelamin. Kromosom memiliki dua fungsi utama, yakni untukmemastikan DNA terpisah dalam porsi yang sama pada setiap pembelahan sel danuntuk menjaga integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel. Elemen yang bertanggung jawab terhadap proses ini adalah sentromer, telomer,dan unit replikasi (Saskaprabawanta, 2015). Kromosom ialah struktur pembawa gen yang mirip benang yang terdapat didalam nukleus. Masing-masing kromosom terdiri atas molekul DNA yang sangat panjang dan protein terkaitnya (Fitriyah, 2013). Kromosom adalah struktur dalam sel yang mengandung infomasi genetik.Citra kromosom saat sel dalam fase metafase berguna untuk mendiagnosiskelainan genetik dan mendeteksi kemungkinan timbulnya kanker. Analisa citrakromosom dilakukan oleh seorang ahli sitogenetik untuk mendeteksi adanyakerusakan kromosom baik secara jumlah maupun struktur. Kromosom manusianormal terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosomgonosom, baik XX maupun XY (Ramadhani,et all. 2014).
Tabel 1. Hasil pengukuran panjang lengan kromosom
Panjang lengan kromosom Nomor p+q q/p kromosom Pendek (p) Panjang (q)
1 1 1,3 2,3 1,3
2 0,7 1 1,7 1,4 3 0,9 1,6 2,5 1,8 4 1,2 1,3 2,5 1 5 0,7 1 1,7 1,4 6 0,5 1,6 2,1 3,2 7 0,9 1,3 2,2 1,4 8 0,9 1,4 2,3 1,6 9 0,5 1,5 2 3 10 0,8 1,5 2,3 1,8 11 0,8 1,2 2 1,5 12 1,1 1,2 2,3 1,1 13 1,2 1,3 2,5 1 14 0,8 0,9 1,7 1,1 15 0,8 0,9 1,7 1,1 16 0,9 1 1,9 1,1 Tabel 2. Hasil pengukuran Panjang lengan rata rata pasangan kromosom Nama Nomor Rata rata Kelompok kromosom kromosom panjang p+q q/p kromosom homolog p q A 11 dan 12 0,95 1,2 2,15 1,26 Metasentrik B 14 dan 15 0,8 0,9 1,7 1,12 Metasentrik C 2 dan 5 0,7 1 1,7 1,42 Metasentrik D 4 dan 13 1,2 1,3 2,5 1,08 Metasentrik E 1 dan 7 0,95 1,3 2,25 1,36 Metasentrik F 3 dan 6 0,7 1,6 2,3 2,3 Submetasentrik G 9 dan 10 0,65 1,5 2,15 1,43 Metasentrik H 8 dan 16 0,9 1,2 2,1 1,3 Metasentrik
Gambar 1. Grafik kromosom
Pada praktikum analisis kromosom ini, kami menggunakan gambar
kromosom yang telah disiapkan terlebih dahulu. Praktikum ini membuat kariotipe dan idiogram. Pembuatan kariotipe merupakan suatu proses penyusunan pasangan kromosom dari suatu organisme menggunakan metode pengecatan yang baku, bertujuan untuk mengungkap karakteristik struktur kromosom. Salah satu tahapan penting dari pembuatan kariotipe adalah penentuan kromosom homolog secara tepat. Dewasa ini, penelitian sitogenetika tanaman di Indonesia, khususnya kariotipe kromosom masih menggunakan pendekatan konvensional, yaitu penyusunan kromosom berdasarkan ukuran kromosom dari besar-kecil. Proses pembuatan kariotipe kromosom tanaman diawali dengan mengidentifikasi kromosom homolog. Ketidaksesuaian dalam menentukan pasangan kromosom homolog berakibat pada kesalahan membuat kariotipe kromosom suatu tanaman. Kariotipe bermanfaat untuk mengidentifikasi abnormalitas tertentu dari kromosom. Sedangkan ideogram mrupakan gambaran diagramatik dari sel kromosom gametik (n) dari suatu spesies dan digunakan untuk membandingkan kariotipe dari suatu spesies dengan spesies lainnya. Idiogram pertama – tama disusun dari kromosom satelit / SAT (sine acido thymonucleinico) dan dideretkan berdasarkan panjang satelit tersebut. Kemudian kromosom – kromosom lainnya disusun berdasarkan panjang lengan pendeknya. Berdasarkan tabel 1 dan 2 diatas, terdapat ukuran kromosom yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap kromosom membawa DNA dan gen dengan informasi susunan yang spesifik dan berbeda sesuai dengan peruntukannya.Pada umumnya tumbuh-tumbuhan mempunyai ukuran kromosom yang lebih besar dari pada hewan. Setiap kromosom biasanya memiliki sentromer karena sentromer berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang benang plasma dari spindle pada stadium anafase dari pembelahan inti sel (Suryo, 2014). Sentromer merupakan bagian dari kromosom yang menyempit dan tampak lebih terang, menurut crowder (2014) sentromer merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Kromosom dari kebanyakan organisme hanya mempunyai sebuah sentromer saja, maka disebut sentromer monosentris. Sentromer ini membagi kromosom mejadi dua lengan (Suryo,2013). Dalam menentukan kelompok kromosom, terlebih dahulu melakukan pengukuran panjang lengan kromosom dan membandingkan panjang pendeknya lengan kromosom. Hasil dari praktikum kali ini disisipkan pada dua buah tabel, yaitu satu hasil pengukuran panjang lengan kromosom dan tabel dua hasil pengukuran panjang lengan rata rata pasangan kromosom. Lengan kromosom paling pendek yaitu pada kromosom nomor 14 dan 15 sedangkan yang paling panjang pada kromosom nomor 3. Disini terdapat kromosom homolog, dimana perbandingan atau jumlah panjang lengannya sama seperti dilihat pada gambar 1 terdapat pada kromosom nomor 4 dan 11, 14 dan 15 serta 2 dan 5. Pasangan inilah yang nantinya akan dihubungkan kedalam tabel 2. Berdasarkan tabel 2 terdapat rasio pasangan lengan kromosom yang paling besar dan paling kecil. Kromosom homolog 3 dan memiliki rasio 2,3 dengan kelompok kromosomnya adalah submetasentrik. Sedangkan kromosom homolg lainnya tergabung dalam kelompok kromosom metasentrik. Dari gambar 2. Grafik diataslah kita bisa mengetahui kromosom homolog dan kelompok kromosomnya. Berdasarkan kelompok kromosom, kromosom tersendiri dibagi berdasarkan urutan sebagai berikut : 1. Rasio 1,0 – 1,7 = kelompok metasentrik 2. Rasio 1,7 – 3,0 = kelompok submetasentrik 3. Rasio 3,0 – 7,0 = kelompok subtolesentrik 4. Rasio lebih dari 7,0 = kelompok telosentrik DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L.V. 2014. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Fitriyah., Wijayanto, A., dan Milliana, A., 2013. Petunjuk Praktikum Genetika .Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Ramadhani, D., Lusiyanti, Y., Alatas, Z., dan Purnami, S., 2014. Semi Otomatisasi Kariotipe Untuk Deteksi Aberasi Kromosom Akibat Paparan Radiasi. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Batan Saskaprabawanta, M., 2010. Intisari Materi Genetik. Graha Ilmu. Yogyakarta. Suryo.2014 Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University. Suryo,2013 Genetika Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University.