Anda di halaman 1dari 13

UJI KORELASI KANONIK (Canonical Correlation)

Sebagai Tugas Pengganti UAS


KOMPUTASI DAN ANALISIS DATA

Disusun oleh :
Nurma’wa Striawanti
201010070311095

Kelompok :
Nurma’wa Striawanti (201010070311095)
Febri Retno Kartika. N (20100070311099)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
Korelasi Kanonik (Canonical Correlation)

Analisis korelasi kanonik adalah salah satu teknik analisis statistika yang
digunakan untuk melihat hubungan antara segugus peubah dependen (Y1, Y2,....., Yp)
dengan segugus peubah independen (X1, X2,....., Xq). Fokus perhatian dalam analisis
korelasi kanonik adalah korelasi (hubungan), sehingga pada dasarnya kedua himpunan
tidak perlu dibedakan menjadi kelompok vaiabel independent dan dependent.
Pemberian label X dan Y hanya untuk membedakan kedua himpunan peubah tersebut.
Tujuan dari analisis korelasi kanonik adalah :
1. Mengukur tingkat keeratan hubungan antara segugus peubah dependen dengan
segugus peubah independen
2. Menguraikan struktur hubungan di dalam gugus peubah dependen maupun
dalam gugus peubah independen
Uji Data dan Uji Asumsi
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis korelasi kanonik adalah (Nugroho,
2008) :
1. Linieritas, yaitu keadaan dimana hubungan antar peubah dependen dengan
peubah independen bersifat linier.
2. Perlunya multivariate normality untuk menguji signifikansi setiap fungsi
kanonik. Karena pengujian normalitas secara multivariate sulit dilakukan, maka
cukup dilakukan uji normalitas untuk setiap peubah. Asumsi yang digunakan
adalah jika secara individu sebuah peubah memenuhi kriteria normalitas, maka
secara keseluruhan juga akan memenuhi asumsi normalitas.
3. Tidak ada multikolinearitas antar anggota kelompok peubah, baik peubah
dependen maupun peubah independen.
Adanya beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada analisis korelasi kanonik, sebelum
melakukan analisis perlu dilakukan pengujian untuk data yang akan dianalisis dalam
dua tahap, yaitu: (1) Uji data dan (2) Uji asumsi. Uji data untuk analisis multivariat
meliputi: uji data yang tidak lengkap (missing values) dan uji data pencilan (outlier). Uji
asumsi meliputi uji normalitas, homoskedastisitas dan linieritas.
Uji asumsi linieritas dilakukan dengan melakukan analisis korelasi-regresi linier antara
peubah independen dan peubah dependen. Uji kenormalan dilakukan dengan
menggunakan plot distribusi normal dan uji Kolmogorof-Smirnov dengan Hipotesis nol
(H0) semua peubah berdistribusi normal dan hipotesis tandingannya (H 1) peubah tidak
normal. Untuk uji homokedasitas dilakukan dengan uji Levene.
Penentuan Fungsi Kanonik dan Pendugaan Koefisien Kanonik
Penentuan fungsi kanonik bisa dilakukan dengan menggunakan matriks covarian
atau matriks korelasi. Hal yang membedakan keduanya adalah data yang digunakan
dalam analisis. Matriks korelasi digunakan jika data sudah dibakukan (memiliki satuan
yang sama), sedangkan matriks covarian menggunakan data sebenarnya (data tidak
dibakukan dan memiliki satuan yang sama). Proses penentuan fungsi kanonik dari
kedua jenis matriks tersebut sama.
Perhitungan Proporsi Keragaman
Besarnya nilai proporsi keragaman menunjukkan baik tidaknya peubah kanonik
yang dipilih untuk menerangkan keragaman asal. Semakin besar nilai proporsi
keragaman maka semakin baik peubah-peubah kanonik yang dipilih menerangkan
keragaman asal. Batasan yang digunakan untuk nilai proporsi bersifat relatif, sebagai
acuan lebih besar dari 70%.
Uji Hipotesis
Ada dua hipotesis yang akan diujikan dalam analisis korelasi kanonik yaitu uji
hipotesis untuk mengetahui apakah secara keseluruhan korelasi kanonik signifikan (uji
korelasi kanonik secara bersama) dan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada
sebagian korelasi kanonik signifikan (uji individu). Jika uji hipotesis pertama
memperoleh kesimpulan bahwa paling tidak ada ada satu korelasi kanonik tidak bernilai
nol maka dilanjutkan dengan uji hipotesis kedua untuk mengetahui apakah ada sebagian
korelasi kanonik signifikan.
Interpretasi Fungsi Kanonik

1. Weight kanonik merupakan koefisien kanonik yang telah dibakukan, dapat


diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi peubah asal terhadap peubah
kanonik. Semakin besar nilai koefisien ini maka semakin besar kontribusi
peubah yang bersangkutan terhadap peubah kanonik

2. Loadings kanonik dapat dihitung dari korelasi antara peubah asal dengan
masing-masing peubah kanoniknya. Semakin besar nilai loading mencerminkan
semakin dekat hubungan fungsi kanonik yang bersangkutan dengan peubah asal.
Redudansi
Redundansi adalah suatu indeks yang menghitung proporsi keragaman yang
dapat dijelaskan oleh peubah kanonik yang dipilih, baik dari peubah kanonik dependen
maupun peubah kanonik independen.
Validasi Fungsi Kanonik
Berikut beberapa metode validasi yang dapat digunakan :
1. Membagi sampel menjadi dua bagian, bagian pertama digunakan untuk
menduga fungsi kanonik dan bagian kedua digunakan sebagai validasi.
2. Analisis sensitivitas untuk peubah-peubah independen, yaitu dengan
membandingkan loading kanonik apabila salah-satu dari peubah independen
disisihkan dari analisis.

Contoh soal :
Survey HATCO dilakukan terhadap 100 responden yang merupakan manajer pembelian
dari perusahaan-perusahaan yang membeli barang di HATCO. Tujuan survey ini adalah
ingin mengetahui persepsi terhadap perusahaan HATCO sebagai perusahaan pemasok
(supplier) berdasarkan hasil pembelian. Peubah-peubah yang menggambarkan persepsi
terhadap perusahaan telah diidentifikasi pada studi sebelumnya terdiri dari 7 peubah
yang paling berpengaruh yaitu :
- X1 : Kecepatan Pengantaran (waktu yang dibutuhkan untuk mengantarkan produk
setelah perintah telah dikonfirmasi)
- X2 : Tingkat Harga
- X3 : Fleksibilitas Harga (persepsi mengenai kesediaan perwakilan HATCO untuk
menegosiasikan harga pada semua jenis pembelian)
- X4 : Citra Pabrik Pembuat (gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan
HATCO sebagai supplier)
- X5 : Layanan Keseluruhan (keseluruhan tingkat layanan yang diperlukan untuk
mempertahankan hubungan yang memuaskan antara pemasok dan pembeli)
- X6 : Citra Tenaga Penjual
- X7 : Kualitas Produk (persepsi tingkat kualitas produk tertentu misalnya: kinerja
atau hasil)
Peubah X1-X7 dalam selang kontinu 0 s.d. 10 dimana 0 = buruk dan 10 = sangat
baik
Hasil pembelian terdiri dari 2 peubah yang diperoleh dari hasil evaluasi kepuasan
masing-masing responden terhadap HATCO dan persentase pembelian produk yang
dibeli responden yaitu :
- X9 : Tingkat Penggunaan (berapa banyak produk total perusahaan yang dibeli
dari HATCO, diukur berdasarkan persentase dengan skala 100, mulai dari 0
hingga 100 persen
- X10 : Tingkat Kepuasan (seberapa puas pembeli dengan pembelian terakhir dari
HATCO, diukur dengan rating skala seperti pada X1 untuk X7)
Data selengkapnya adalah
ID Peubah
Peubah Independent
Responde Dependent
n X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 4,1 0,6 6,9 4,7 2,4 2,3 5,2 0 32 4,2
2 1,8 3,0 6,3 6,6 2,5 4,0 8,4 1 43 4,3
3 3,4 5,2 5,7 6,0 4,3 2,7 8,2 1 48 5,2
4 2,7 1,0 7,1 5,9 1,8 2,3 7,8 1 32 3,9
5 6,0 0,9 9,6 7,8 3,4 4,6 4,5 0 58 6,8
6 1,9 3,3 7,9 4,8 2,6 1,9 9,7 1 45 4,4
7 4,6 2,4 9,5 6,6 3,5 4,5 7,6 0 46 5,8
8 1,3 4,2 6,2 5,1 2,8 2,2 6,9 1 44 4,3
9 5,5 1,6 9,4 4,7 3,5 3,0 7,6 0 63 5,4
10 4,0 3,5 6,5 6,0 3,7 3,2 8,7 1 54 5,4
11 2,4 1,6 8,8 4,8 2,0 2,8 5,8 0 32 4,3
12 3,9 2,2 9,1 4,6 3,0 2,5 8,3 0 47 5,0
13 2,8 1,4 8,1 3,8 2,1 1,4 6,6 1 39 4,4
14 3,7 1,5 8,6 5,7 2,7 3,7 6,7 0 38 5,0
15 4,7 1,3 9,9 6,7 3,0 2,6 6,8 0 54 5,9
16 3,4 2,0 9,7 4,7 2,7 1,7 4,8 0 49 4,7
17 3,2 4,1 5,7 5,1 3,6 2,9 6,2 0 38 4,4
18 4,9 1,8 7,7 4,3 3,4 1,5 5,9 0 40 5,6
19 5,3 1,4 9,7 6,1 3,3 3,9 6,8 0 54 5,9
20 4,7 1,3 9,9 6,7 3,0 2,6 6,8 0 55 6,0
21 3,3 0,9 8,6 4,0 2,1 1,8 6,3 0 41 4,5
22 3,4 0,4 8,3 2,5 1,2 1,7 5,2 0 35 3,3
23 3,0 4,0 9,1 7,1 3,5 3,4 8,4 0 55 5,2
24 2,4 1,5 6,7 4,8 1,9 2,5 7,2 1 36 3,7
25 5,1 1,4 8,7 4,8 3,3 2,6 3,8 0 49 4,9
26 4,6 2,1 7,9 5,8 3,4 2,8 4,7 0 49 5,9
27 2,4 1,5 6,6 4,8 1,9 2,5 7,2 1 36 3,7
28 5,2 1,3 9,7 6,1 3,2 3,9 6,7 0 54 5,8
29 3,5 2,8 9,9 3,5 3,1 1,7 5,4 0 49 5,4
30 4,1 3,7 5,9 5,5 3,9 3,0 8,4 1 46 5,1
31 3,0 3,2 6,0 5,3 3,1 3,0 8,0 1 43 3,3
32 2,8 3,8 8,9 6,9 3,3 3,2 8,2 0 53 5,0
33 5,2 2,0 9,3 5,9 3,7 2,4 4,6 0 60 6,1
34 3,4 3,7 6,4 5,7 3,5 3,4 8,4 1 47 3,8
35 2,4 1,0 7,7 3,4 1,7 1,1 6,2 1 35 4,1
36 1,8 3,3 7,5 4,5 2,5 2,4 7,6 1 39 3,6
37 3,6 4,0 5,8 5,8 3,7 2,5 9,3 1 44 4,8
38 4,0 0,9 9,1 5,4 2,4 2,6 7,3 0 46 5,1
39 0,0 2,1 6,9 5,4 1,1 2,6 8,9 1 29 3,9
40 2,4 2,0 6,4 4,5 2,1 2,2 8,8 1 28 3,3
41 1,9 3,4 7,6 4,6 2,6 2,5 7,7 1 40 3,7
42 5,9 0,9 9,6 7,8 3,4 4,6 4,5 0 58 6,7
43 4,9 2,3 9,3 4,5 3,6 1,3 6,2 0 53 5,9
44 5,0 1,3 8,6 4,7 3,1 2,5 3,7 0 48 4,8
45 2,0 2,6 6,5 3,7 2,4 1,7 8,5 1 38 3,2
46 5,0 2,5 9,4 4,6 3,7 1,4 6,3 0 54 6,0
47 3,1 1,9 1,0 4,5 2,6 3,2 3,8 0 55 4,9
48 3,4 3,9 5,6 5,6 3,6 2,3 9,1 1 43 4,7
49 5,8 0,2 8,8 4,5 3,0 2,4 6,7 0 57 4,9
50 5,4 2,1 8,0 3,0 3,8 1,4 5,2 0 53 3,8
51 3,7 0,7 8,2 6,0 2,1 2,5 5,2 0 41 5,0
52 2,6 4,8 8,2 5,0 3,6 2,5 9,0 1 53 5,2
53 4,5 4,1 6,3 5,9 4,3 3,4 8,8 1 50 5,5
54 2,8 2,4 6,7 4,9 2,5 2,6 9,2 1 32 3,7
55 3,8 0,8 8,7 2,9 1,6 2,1 5,6 0 39 3,7
56 2,9 2,6 7,7 7,0 2,8 3,6 7,7 0 47 4,2
57 4,9 4,4 7,4 6,9 4,6 4,0 9,6 1 62 62
58 5,4 2,5 9,6 5,5 4,0 3,0 7,7 0 47 4,2
59 4,3 1,8 7,6 5,4 3,1 2,5 4,4 0 46 5,6
60 2,3 4,5 8,0 4,7 3,3 2,2 8,7 1 50 5,0
61 3,1 1,9 9,9 4,5 2,6 3,1 3,8 0 54 4,8
62 5,1 1,9 9,2 5,8 3,6 2,3 4,5 0 60 6,1
63 4,1 1,1 9,3 5,5 2,5 2,7 7,4 0 47 5,3
64 3,0 3,8 5,5 4,9 3,4 2,6 6,0 0 36 4,2
65 1,1 2,0 7,2 4,7 1,6 3,2 1,0 1 40 3,4
66 3,7 1,4 9,0 4,5 2,6 2,3 6,8 0 45 4,9
67 4,2 2,5 9,2 6,2 3,3 3,9 7,3 0 59 6,0
68 1,6 4,5 6,4 5,3 3,0 2,5 7,1 1 46 4,5
69 5,3 1,7 8,5 3,7 3,5 1,9 4,8 0 58 4,3
70 2,3 3,7 8,3 5,2 3,0 2,3 9,1 1 49 4,8
71 3,6 5,4 5,9 6,2 4,5 2,9 8,4 1 50 5,4
72 5,6 2,2 8,2 3,1 4,0 1,6 5,3 0 55 3,9
73 3,6 2,2 9,9 4,8 2,9 1,9 4,9 0 51 4,9
74 5,2 1,3 9,1 4,5 3,3 2,7 7,3 0 60 5,1
75 3,0 2,0 6,6 6,6 2,4 2,7 8,2 1 41 4,1
76 4,2 2,4 9,4 4,9 3,2 2,7 8,5 0 49 5,2
77 3,8 0,8 8,3 6,1 2,2 2,6 5,3 0 42 5,1
78 3,3 2,6 9,7 3,3 2,9 1,5 5,2 0 47 5,1
79 1,0 1,9 7,1 4,5 1,5 3,1 9,9 1 39 3,3
80 4,5 1,6 8,7 4,6 3,1 2,1 6,8 0 56 5,1
81 5,5 1,8 8,7 3,8 3,6 2,1 4,9 0 59 4,5
82 3,4 4,6 5,5 8,2 4,0 4,4 6,3 0 47 5,6
83 1,6 2,8 6,1 6,4 2,3 3,8 8,2 1 41 4,1
84 2,3 3,7 7,6 5,0 3,0 2,5 7,4 0 37 4,4
85 2,6 3,0 8,5 6,0 2,8 2,8 6,8 1 53 5,6
86 2,5 3,1 7,0 4,2 2,8 2,2 9,0 1 43 3,7
87 2,4 2,9 8,4 5,9 2,7 2,7 6,7 1 51 5,5
88 2,1 3,5 7,4 4,8 2,8 2,3 7,2 0 36 4,3
89 2,9 1,2 7,3 6,1 2,0 2,5 8,0 1 34 4,0
90 4,3 2,5 9,3 6,3 3,4 4,0 7,4 0 60 6,1
91 3,0 2,8 7,8 7,1 3,0 3,8 7,9 0 49 4,4
92 4,8 1,7 7,6 4,2 3,3 1,4 5,8 0 39 5,5
93 3,1 4,2 5,1 7,8 3,6 4,0 5,9 0 43 5,2
94 1,9 2,7 5,0 4,9 2,2 2,5 8,2 1 36 3,6
95 4,0 0,5 6,7 4,5 2,2 2,1 5,0 0 31 4,0
96 0,6 1,6 6,4 5,0 0,7 2,1 8,4 1 25 3,4
97 6,1 0,5 9,2 4,8 3,3 2,8 7,0 0 60 5,2
98 2,0 2,8 5,2 5,0 2,4 2,7 8,4 1 38 3,7
99 3,1 2,2 6,7 6,8 2,6 2,9 8,4 1 42 4,3
100 2,5 1,8 9,0 5,0 2,2 3,0 6,0 0 33 4,4

Hasil Analisis

1. Nilai Korelasi Pearson Antar Peubah Dependen, Antar Peubah Independen Dan
Korelasi Silang Antara Peubah Dependen Dengan Independen
Dari nilai korelasi antar peubah dependen terlihat bahwa ada hubungan linear
yang erat antara Tingkat Penggunaan (X9) dan Tingkat Kepuasan (X10).
Sedangkan korelasi antar peubah independen terlihat bahwa ada hubungan linear
yang erat antara Citra Pabrik Pembuat(X4) dengan Citra Tenaga Penjual(X6).
Hubungan linear yang paling rendah terjadi antara Fleksibilitas Harga (X3) dengan
Citra Tenaga Penjual(X6).
Korelasi antar peubah dependen dengan peubah independen terlihat bahwa
peubah Tingkat Penggunaan (X9) dan Tingkat Kepuasan (X10) memiliki hubungan
linear yang cukup erat dengan Kecepatan Pengantaran (X1) dan Layanan
Keseluruhan (X5). Sedangkan hubungan antar peubah yang lainnya terlihat tingkat
hubungan linearnya relatif rendah.

2. Korelasi kanonik

Korelasi kanonik dari gugus peubah dependen dengan peubah independen


menghasilkan 2 fungsi kanonik. Korelasi kanonik pertama sebesar 0.937 dan kedua
sebesar 0.51. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa korelasi kanonik yang cukup
besar terjadi pada fungsi kanonik pertama.

3. Inferensia

Untuk memilih jumlah fungsi kanonik yang cukup digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara gugus peubah dependen dengan independen dapat dilihat dari
kontribusi keragaman kumulatif yag dijelaskan oleh fungsi kanonik atau
berdasarkan uji statistik.
Berdasarkan kontribusi keragaman yang dijelaskan oleh fungsi kanonik terlihat
bahwa fungsi kanonik pertama menjelaskan keragaman total sebesar 95.33%
sedangkan yang kedua sebesar 4.67%. Hasil ini menunjukkan bahwa untuk
menerangkan keragaman total cukup mengambil fungsi kanonik pertama saja.
Berdasarkan uji rasio kemungkinan terlihat bahwa korelasi kanonik pertama dan
kedua berbeda nyata pada α=0.05. Hal ini berarti korelasi kanonik yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antar gugus peubah dependen dan
independen adalah dua korelasi kanonik.
Pengujian korelasi kanonik secara simultan menunjukkan bahwa paling sedikit
ada satu korelasi kanonik yang nyata. Dengan demikian dari kedua metode
pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa korelasi kanonik yang dipilih adalah dua
korelasi kanonik.

4. Bentuk Kedua Fungsi Kanonik

Berdasarkan koefisien kanonik yang telah dibakukan untuk fungsi kanonik


dependen terlihat bahwa urutan kontribusi relatif peubah-peubah dependen terhadap
variate pertama adalah X10 dan X9. Urutan kontribusi relatif peubah-peubah
dependen terhadap variate kedua adalah X9 dan X10.
Berdasarkan koefisien kanonik yang telah dibakukan untuk fungsi kanonik
independen terlihat bahwa urutan kontribusi relatif peubah-peubah independen
terhadap variate pertama adalah X3,X5,X4,X1,X2,X6 dan X7. Urutan kontribusi
relatif peubah-peubah dependen terhadap variate kedua adalah
X5,X4,X1,X2,X6,X7dan X3.

5. Korelasi antara setiap Peubah dengan Fungsi Kanoniknya (Loading Kanonic)

Untuk fungsi kanonik peubah-peubah dependen terlihat bahwa peubah yang


berhubungan paling erat dengan fungsi kanonik pertama adalah X9 dan X10
sedangkan terhadap fungsi kanonik kedua yaitu X9. Untuk fungsi kanonik peubah
independen terlihat bahwa peubah-peubah yang berhubungan paling erat dengan
fungsi kanonik pertama adalah X1,X3 dan X5 sedangkan terhadap fungsi kanonik
kedua yaitu X4.

Dari korelasi silang antar peubah-peubah dependen terhadap fungsi kanonik


peubah independen terlihat bahwa yang berhubungan paling erat dengan fungsi
kanonik pertama adalah X9 dan X10 serta terhadap fungsi kanonik kedua adalah
X9.
Dari korelasi silang antar peubah-peubah independen terhadap fungsi kanonik
peubah dependen terlihat bahwa yang berhubungan paling erat dengan fungsi
kanonik pertama adalah X1 dan X5 serta terhadap fungsi kanonik kedua adalah X4.
6. Redudansi

Dari hasil analisis redudansi terlihat bahwa cukup korelasi kanonik pertama saja
yang digunakan karena R2 kanonik untuk fungsi kanonik kedua kecil yaitu 26.01%.

7. Validasi Hasil

Validasi hasil untuk kasus ini menggunakan metode analisis sensitivitas untuk
peubah-peubah independen, yaitu dengan membandingkan loading kanonik apabila
salah-satu dari peubah independen disisihkan dari analisis. Hasil analisis
sebelumnya akan valid jika penyisihan salah satu peubah independen tersebut tetap
menghasilkan korelasi kanonik yang stabil.
Banyaknya peubah dalam kasus ini menyebabkan pilihan peubah yang dapat
disisihkan sangat banyak. Hair,et.al (1995) melakukan penyisihan peubah pada X1,
X2 dan X7 dan menyatakan tidak terjadi perubahan kekuatan dan koefisien korelasi
kanonik. Selain itu menyimpulkan juga bahwa tiga peubah dalam kelompok
persepsi terhadap perusahaan yang terpenting adalah X1,X3 dan X5.
Dalam kasus ini, uji sensitivitas akan dilakukan dengan menyisihkan 3 peubah
yaitu X1, X2 dan X5. Hasil yang dimuat dalam Tabel 1 menunjukkan adanya
stabilitas model korelasi kanonik serta dengan mengikuti analisis Hair,et.al (1995),
analisis ini juga menunjukkan bahwa tiga peubah dalam kelompok persepsi
terhadap perusahaan yang paling penting adalah X1,X3 dan X5.
Table 1. Hasil Analisis Sensitivitas Korelasi Kanonik
Complet Hasil Setelah Penyisihan Peubah
e Variate X1 X2 X5
Korelasi Kanank (R) 0.937 0.936 0.937 0.934
Roat Kanank (R2) 0.878 0.877 0.878 0.873
Peubah Independent
X1 Kecepatan Pengantaran 0.764 dihilangkan 0.765 0.7653
X2 Tingkat Harga 0.061 0.062 dihilangkan 0.0606
X3 Fleksibilitas Harga 0.624 0.624 0.624 0.6242
X4 Citra Pabrik Pembuat 0.414 0.413 0.414 0.4194
X5 Layanan Keseluruhan 0.765 0.766 0.766 dihilangkan
X6 Citra Tenaga Penjual 0.348 0.348 0.348 0.3499
X7 Kualitas Produk 0.278 0.278 0.278 0.2803
Shared Variance 0.2761 0.225 0.3216 0.2260
Redudansi 0.2424 0.1972 0.2822 0.1975
Peubah Dependent
Loading kanonik
X9 Tingkat Penggunaan 0.913 0.915 0.914 0.9080
X10 Tingkat Kepuasan 0.936 0.934 0.935 0.9400
Shared Variance 0.8547 0.8549 0.8548 0.8541
Redudansi 0.7503 0.7479 0.7501 0.7464

Berdasarkan hasil analisis di atas, persepsi terhadap perusahaan HATCO


khususnya kecepatan pengantaran, fleksibilitas harga dan layanan berhubungan erat
dengan hasil pembelian dilihat dari tingkat kepuasaan dan tingkat penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai