Anda di halaman 1dari 6

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)


Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Lokasi SMA IT Daarul Ilmi Bandar Lampung


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Melatih keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik
Kelas XI SMA IT Daarul Ilmi Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2022/2023 dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis proyek

Penulis Jul Hasratman Daeli, S.Si.

Tanggal Pertemuan ke-1 : Jumat, 14 Oktober 2022


Pertemuan ke-2 : Jumat, 21 Oktober 2022

Situasi: Latar belakang masalah


Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini belum mampu
praktik ini penting untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Hal
dibagikan, apa yang menjadi peran ini dikarenakan karena guru belum menerapkan pembelajaran
dan tanggung jawab anda dalam inovatif yang dapat melatih keterampilan berpikir tingkat
praktik ini. tinggi. Peserta didik kurang terbiasa dengan model-model
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Hampir
pada setiap pertemuan, guru menggunakan metode
konvensional yakni ceramah, guru memberikan uraian dan
setelah itu peserta didik diminta mengerjakan soal-soal
latihan.

Manfaat praktik
Praktik baik ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
refleksi bagi penulis untuk mengembangkan pembelajaran
pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dan sebagai informasi
bagi guru-guru lain yang mengalami masalah yang serupa
yakni berkaitan dengan upaya untuk melatih keterampilan
berpikir kritis dan kreatif.

Peran dan tanggung jawab penulis


Peran dan tanggung jawab penulis dalam menyelesaikan
masalah di atas yaitu penulis sebagai guru di SMA IT Daarul
Ilmi yang merancang pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran sesuai rencana, dan melaksanakan penilaian dan
evaluasi. Penulis juga melakukan koordinasi dengan guru
rekan sejawat lain sebelum pelaksanakaan pembelajaran.

Tantangan: Tantangan untuk mencapai tujuan:


Apa saja yang menjadi tantangan
untuk mencapai tujuan tersebut? Dalam menyelesaikan permasalahan yang telah diidentifikasi
Siapa saja yang terlibat, di atas, penulis menemukan beberapa tantangan antara lain:

- Tidak seluruh peserta didik memahami langkah-


langkah pembelajaran karena keterbatasan literasi dan
kurang terbiasa belajar menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek
- Penulis sebagai guru belum terbiasa merancang
Lembar Kerja Peserta Didik yang sesuai dengan
model pembelajaran yang digunakan
- Keterbatasan kemampuan peserta didik dalam
pencarian dan penyeleksian informasi menggunakan
teknologi.
- Budaya kerja sama antar peserta didik masih belum
baik, sehingga ada peserta didik yang kurang peduli
terhadap pekerjaan kelompok

Pihak yang terlibat


Beberapa pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah:
- Kepala SMA IT Daarul Ilmi
- Wakil Kepala Bidang Kurikulum
- Pengajar Praktik Guru Penggerak
- Rekan Sejawat Guru Kimia
- Peserta Didik Kelas XI
Aksi : Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan
Langkah-langkah apa yang Pembelajaran berbasis proyek yang akan diterapkan oleh
dilakukan untuk menghadapi penulis di kelas XI SMA IT Daarul Ilmi adalah proyek
tantangan tersebut/strategi apa pembuatan desain produk handsanitizer. Penulis
yang digunakan/bagaimana mengangat permasalahan berkaitan kelangkaan
prosesnya, siapa saja yang terlibat handsanitizer, harga handsanitizer yang masih mahal,
/Apa saja sumber daya atau materi sensitivitas kulit pengguna handsanitizer berbasis alkohol,
yang diperlukan untuk dan gaya hidup baru di era kenormalan baru yang tidak
melaksanakan strategi ini terlepas dari penggunaan handsanitizer.

Penulis mengajak peserta didik untuk menyelesaikan


masalah tersebut melalui pembelajaran berbasis proyek.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu
menyajikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang
telah mereka identifikasi sendiri, baik menggunakan
bahan-bahan berbasis alkohol yang dikombinasikan
dengan bahan alami atau bahan-bahan alami yang
memiliki kesamaan fungsi dengan handsanitizer kimiawi
sebagai antiseptik yang dapat membunuh
mikroorganisme.

Strategi yang digunakan


- Memilih topik-topik kontekstual dan masalah nyata
dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan bahan
dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
semangat belajar peserta didik
- Melakukan pengelompokan peserta didik secara
heterogen, setiap kelompok akan terdiri atas peserta
didik dengan profil yang beragam agar terjadi
pemerataan ide dan gagasan pada saat perencanaan
dan pelaksanaan proyek.
- Mengoptimalkan kegiatan konsultasi dan bimbingan
terhadap peserta didik di luar jam pelajaran
- Menjelaskan kepada peserta didik bahwa guru akan
selalu hadir untuk membantu setiap kesulitan yang
dihadapi pada saat pelaksanaan proyek melalui
kegiatan konsultasi

Proses pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan
sintaks model pembelajaran berbasis proyek meliputi:
- Kegiatan mengorientasi dan merumuskan masalah
- Kegiatan merencanakan proyek
- Kegiatan melaksanakan dan mendokumentasikan
proyek
- Kegiatan melaporkan temuan proyek
- Kegiatan mengevaluasi dan mengambil tindakan

Pembelajaran proyek direncanakan berlangsung selama 6


pekan hingga menghasilkan produk jadi (secara fisik dibuat
oleh peserta didik), akan tetapi mengingat keterbatasan waktu
pada saat PPL maka hanya diambil 2 pertemuan saja untuk
tatap muka. Luaran dari kegiatan pembelajaran selama 2
pertemuan tatap muka ditambah dengan beberapa pertemuan
luar kelas adalah peserta didik mampu menghasilkan desain
dari produk handsanitizer untuk mengatasi permasalahan
yang telah mereka identifikasi. Setiap kelompok memiliki ide
atau gagasan yang berbeda dengan kelompok lain.

Pertemuan Tatap Muka I:


- Guru memberikan arahan mengenai model
pembelajaran Project Based Learning yang akan
digunakan.
- Guru menyajikan wacana dan video kepada peserta
didik untuk mengorientasi peserta didik terhadap
masalah.
- Guru menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan pada
tahap merencanakan proyek (kegiatan di dalam kelas
dan kegiatan di luar kelas)
- Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengidentifikasi pengetahuan/ konsep/ informasi yang
telah diketahui dan belum diketahui
- Guru mengarahkan peserta didik untuk
mengidentifikasi cara menelusuri informasi atau
mencari pengetahuan yang belum dimiliki.

Kegiatan Pertemuan Luar Kelas:


- Guru memantau keaktifan peserta didik dalam
merencanakan proyek
- Guru menyediakan waktu konsultasi dengan peserta
didik selama perencanaan proyek
- Guru memantau keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek
- Guru menyediakan waktu konsultasi dengan peserta
didik selama pelaksanaan proyek
- Guru melakukan verifikasi terhadap rancangan desain
produk handsanitizer dari bahan alami yang telah
dihasilkan oleh peserta didik.
- Guru membimbing peserta didik dalam menyiapkan
laporan hasil dari proyek yang telah dilaksanakan

Pertemuan Tatap Muka II:


- Guru membimbing peserta didik dalam melakukan
presentasi di depan kelas
- Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan
refleksi dari proses pembelajaran dan membimbing
dalam penarikan kesimpulan dan rencana tindak lanjut

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik


Dosen pembimbing lapangan (Dr. Noor Fadiawati, M.Si.) dan
guru pamong (Bapak Restu Dwi Aprian, S.Pd., Gr., M.Si.)

Kepala SMA IT Daarul Ilmi (Bapak Arief Ageng Sanjaya,


M.Pd) selaku penanggung jawab di sekolah

Peserta didik kelas XI SMA IT Daarul Ilmi sebagai obyek


pelaksanaan pembelajaran.

Guru SMA IT Daarul Ilmi (Ahmad Naufal Umam, S.Pd., Gr.


Selaku wakil kepala bidang kurikulum, guru Fisika, dan
sekaligus pengajar praktik guru penggerak), Triana Widyasari,
S.Si. (Guru Kimia SMA IT Daarul Ilmi), Ahmad Khoiri Imami,
S.Pd. (Guru bimbingan konseling SMA IT Daarul Ilmi), dan
Desi Purwanti, S.Pd. (Guru Biologi SMA IT Daarul Ilmi).

Bapak/Ibu mahasiswa PPG Daljab Kategori II Tahun 2022


bidang studi kimia Universitas Lampung, khususnya kelompok
3 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Tenaga kependidikan SMA IT Daarul Ilmi (Staf Humas dan


Media Ibu Jamilah, S.Sos., dan Staf Tata Usaha Bapak
Muhammad Siddiq, S.Kom).

Sumber daya yang diperlukan


- Perangkat pembelajaran berbasis proyek yang telah
tercetak
- Sumber daya untuk mencari informasi atau literatur
seperti telepon genggam (HP), laptop dan jaringan
internet
- Ruang kelas yang bersih, tertata dengan baik, dan
nyaman
- Alat proyektor LCD
- Pointer
- Perangkat multimedia untuk melakukan perekaman
video pelaksanaan pembelajaran
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dan efektivitas pelaksanaan aksi
Bagaimana dampak dari aksi dari Berdasarkan pengalaman yang diperoleh penulis melalui
Langkah-langkah yang dilakukan? praktik pembelajaran ini, beberapa dampak yang terlihat atau
Apakah hasilnya efektif? Atau dapat diamati langsung:
tidak efektif? - Meningkatkan keaktifan dan kemandirian peserta
Mengapa? Bagaimana respon didik dalam pembelajaran
orang lain terkait dengan strategi - Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
yang dilakukan, Apa yang menjadi berpikir kritis dalam menyeleksi informasi sesuai
faktor keberhasilan atau dengan kemampuan mereka sendiri
ketidakberhasilan dari strategi - Memberikan kesempatan kepada peserta didik secara
yang dilakukan? Apa kreatif dalam mengemukakan gagasannya dan dapat
pembelajaran dari keseluruhan mempertanggungjawabkan alasannya
proses tersebut
Pembelajaran berbasis proyek pembuatan desain produk
handsanitizer dari bahan alami dinilai efektif untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta
didik, serta mampu meningkatkan partisipasi belajar,
kemandirian, dan semangat kolaborasi antar sesama peserta
didik.

Respons guru rekan sejawat dan peserta didik


Melalui lembar observasi pelaksanaan praktik pembelajaran,
dua orang rekan sejawat melakukan pengamatan terhadap
praktik yang penulis lakukan. Diamati bahwa ada kesesuaian
antara rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
implementasi pada saat proses pembelajaran, akan tetapi guru
perlu meningkatkan kesadaran peserta didik untuk melakukan
konsultasi dengan guru dalam mengatasi kesulitan mereka
melaksanakan proyek.

Respons peserta didik diperoleh melalui wawancara dengan


peserta didik secara acak. Peserta didik menyampaikan bahwa
kegiatan ini membuatnya merasa tertantang dan sangat
memaksa untuk berpikir lebih keras. Sebagian menyampaikan
bahwa mereka mengalami kesulitan dalam mencari informasi
dan menyeleksinya. Model kegiatan pembelajaran seperti ini
mereka harapkan dapat diulang lagi pada topik-topik lain.

Faktor keberhasilan/ketidakberhasilan
- Kejelasan informasi dari guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan proyek
- Kemampuan peserta didik dalam proses pencarian
informasi dan keterampilan guru dalam menentukan
tingkat intervensi terhadap peserta didik dalam
menyeleksi informasi
- Pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh peserta didi
- Kegiatan konsultasi peserta didik untuk menemukan
solusi atas setiap kesulitan yang mereka hadapi.

Pembelajaran dari keseluruhan proses


Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari seluruh proses
pembelajaran yang dilakukan ini adalah:
- Peserta didik menjadi lebih aktif, mandiri, dan berlatih
berkolaborasi
- Peserta didik berani merencanakan gagasan baru dan
melaporkan temuannya sebagai produk dari proyek ini
- Guru memiliki peningkatan kemampuan melalui
pengalaman dalam mengelola pembelajaran berbasis
proyek sehingga menjadi bekal untuk menjadi guru
profesional di masa yang akan datang

Bukti Unggah Video Praktik di Media Sosial:

Tautan Video Pertemuan I :


https://www.youtube.com/watch?v=eMYlk6fVsp8&list=PL0fQYfvtbz8UA5Ll40OoSuEmKarf9FQ
_3&index=2

Tautan Video Pertemuan II:


https://www.youtube.com/watch?v=TWC71MwrvAc&list=PL0fQYfvtbz8UA5Ll40OoSuEmKarf9
FQ_3&index=3&t=5s

Anda mungkin juga menyukai