SKRIPSI
Ditulis Oleh
DESI HARYANI TATANG
NIM. 171011202268
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Strata 1
Universitas Pamulang
Ditulis Oleh
DESI HARYANI TATANG
NIM. 171011202268
“Tidak usah sedih apalagi menangis saat apa yang menjadi tugasmu terasa berat dan
merasa menjadi beban. Kasihan wajah manismu, tarik napasmu yang dalam
kemudian keluarkan perlahan, semua akan baik-baik saja. Semua lelahmu akan ada
balasannya, maka dari itu beredarlah di muka bumi untuk melakukan hal-hal baik”
(M. Imam Rosyadi Araiyyi)
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
vii
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA
(Studi Kasus pada Kantor Desa di Wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten
Bogor, Tahun 2020)
ABSTRAK
Akuntabilitas pengelolaan dana desa telah menjadi tuntutan bagi pemerintah daerah.
Adanya permintaan ini dihasilkan dari implementasi Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh variabel pemanfaatan teknologi informasi dan partisipasi masyarakat
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa (studi kasus pada kantor desa yang
terletak di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor). Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dan data dikumpulkan melalui survei atau angket. Objek dalam
penelitian ini adalah masyarakat desa yang berada di wilayah Kecamatan Jasinga,
Kabupaten Bogor dengan sampel sebanyak 118 responden. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan teknik analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa: (1) Pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. (2)
Partisipasi masyarakat berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa. Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,824. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh variabel independen yaitu: pemanfaatan teknologi informasi dan partisipasi
masyarakat terhadap variabel dependen (akuntabilitas pengelolaan dana desa)
dijelaskan oleh model regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 82,4%. Sedangkan
sisanya yaitu sebesar 17,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk mendorong
akuntabilitas pengelolaan dana desa pada kantor desa di wilayah Kecamatan Jasinga,
Kabupaten Bogor, melalui peningkatan teknologi informasi dan partisipasi
masyarakat.
viii
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA
(Studi Kasus pada Kantor Desa di Wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten
Bogor, Tahun 2020)
ABSTRACT
The accountability of village fund management has become a demand for local
government. The existence of this demand results from the implementation of Law No.
6 of 2014 on the Village. This study aims to find out how the variable influence of
information technology utilization and community participation on village fund
management accountability (case study on village office located in Jasinga
Subdistrict, Bogor Regency). This is a quantitative research study and data were
collected by surveys or questionnaires. The object in this study is the community
village in Jasinga Subdistrict, Bogor Regency with 118 respondents. The sampling
technique is Purposive Sampling and this study uses Multiple Linear Regressions.
The results of this study show that: (1) Utilization of information technology has a
positive effect on the accountability of village fund management. (2) Community
participation has a positive effect on the accountability of village fund management.
The coefficient of determination 0,824. This shows that the influence of independent
variables namely: utilization of information technology and community participation
towards the dependent variable (the accountability of village fund management)
explained by the equation model in this research is 82,4%. While the rest 17,6% is
explained by other factors which are not included in this model. The implications of
this study are to encourage the accountability of village fund management through
the increased information technology utilization and community participation.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang.
pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini, tidak mudah bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
2. Bapak Dr. E Nurzaman, M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang yang telah
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
x
4. Ibu Effriyanti, S.E., Ak., M.Si., CA., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi
telah sabar dan bijak membimbing, memberi dukungan dan membantu penulis
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi yang
7. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi, yang
Universitas Pamulang.
8. Orang tua, Ibu Enung Nuryanah dan keluarga tercinta, terima kasih atas segala
diberikan.
9. Para sahabat tercinta Aditya, Ucha, Nila, Rajib, Via, Arinta, Ruby yang selalu
11. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proposal skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan
xi
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan dunia
ilmu pengetahuan.
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.3.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi ........................................................ 26
2.4 Partisipasi Masyarakat .................................................................................. 27
2.4.1 Pengertian Partisipasi ............................................................................ 27
2.4.2 Pengertian Masyarakat .......................................................................... 29
2.4.3 Pengertian Partisipasi Masyarakat ........................................................ 30
2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 33
2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 39
2.7 Pengembangan Hipotesis ............................................................................. 40
2.7.1 Pengaruh Secara Simultan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Partisipasi Masyarakat terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ............. 41
2.7.2 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa ....................................................................................... 42
2.7.3 Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa ............................................................................................................ 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 44
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 44
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 45
3.2.1 Lokasi Penelitian ................................................................................... 45
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................... 45
3.3 Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 46
3.3.1 Variabel Dependen ................................................................................ 46
3.3.2 Variabel Independen ............................................................................. 47
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................... 56
3.4.1 Populasi ................................................................................................. 56
3.4.2 Sampel ................................................................................................... 57
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 58
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 59
3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .......................................................... 59
3.6.2 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 60
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 60
3.6.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 63
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 69
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 69
4.1.1 Asal-usul Nama Jasinga ........................................................................ 69
4.1.2 Visi dan Misi Kecamatan Jasinga ......................................................... 70
4.2 Deskripsi Sampel Penelitian ......................................................................... 70
4.2.1 Karakteristik Responden ....................................................................... 72
4.3 Hasil Penelitian............................................................................................. 78
4.3.1 Uji Kualitas Data ................................................................................... 78
4.3.2 Uji Statistik Deskriptif .......................................................................... 82
4.3.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 83
4.3.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 88
4.3.5 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 96
5.1 Simpulan ....................................................................................................... 96
5.2 Saran ............................................................................................................. 96
5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 97
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era otonomi daerah saat ini, tuntutan akuntabilitas atas lembaga-
lembaga publik, baik di pusat maupun daerah semakin menguat. Menurut Lembaga
seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang
(Mardiasmo, 2002).
Akuntabilitas juga dapat menunjukkan bahwa pemerintah telah bekerja dengan benar,
dikemukakan oleh Crowe (2011) dalam New Challengers for Leadership and
1
memberikan legitimasi bagi para pengambil keputusan jika mereka dapat
wewenang oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonom
kewenangan pemerintah pusat kepada daerah dan daerah kepada desa. Tujuan
Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa dijelaskan bahwa desa pada tahun 2015 mendapat
kucuran dana sebesar 10% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),
dengan nilai yang cukup fantastis untuk sebuah program/kebijakan yang baru.
dengan total kenaikan sebesar 17%. Pada tahun 2015 jumlah anggaran dana desa
yang diterima adalah sebesar 20,76 triliun dengan realisasi sebesar 82% menjadi
46,98 triliun dengan realisasi sebesar 97,65% pada tahun 2016. Lalu pada tahun 2017
anggaran dana desa meningkat menjadi 60 triliun dengan realisasi sebesar 98,54%,
dan kembali meningkat pada tahun 2018 dengan jumlah 62 triliun dengan realisasi
sebesar 99%. Penggunaan dana tersebut tentu saja tidak boleh dialokasikan secara
pemberian dana desa yang begitu besar, jumlah pelaporan yang beragam serta adanya
utamanya yang menyangkut anggaran desa, merupakan salah satu problem mendasar.
Kasus korupsi di sektor anggaran desa menjadi kasus yang terbanyak ditindak oleh
aparat penegak hukum selama tahun 2019 lalu bila dibandingkan sektor-sektor
di sektor anggaran desa dari 271 kasus korupsi selama 2019. Korupsi anggaran desa
anggaran yang besar namun implementasinya di level desa tidak diiringi prinsip
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam tata kelola politik, pembangunan dan
keuangan desa.
3
Menurut Maradina (2019) pemerintah berkewajiban membuat dan
keuangan dan dianalisa sehingga akan diketahui kondisi perusahaan sekarang. Dalam
hal itu pemerintah desa harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas dalam
menjadi salah satu parameter dari tinggi atau rendahnya partisipasi masyarakat
(Kholmi, 2011).
sarana teknologi informasi yang memadai dan dapat diandalkan. Selain itu, aparatur
dapat meningkatkan kinerja di berbagai kegiatan dengan cepat, tepat dan akurat
jumlah dana yang fantastis bagi tiap desa ini tentu saja akan memicu munculnya
dampak negatif yang mungkin terjadi pada pemerintah desa seperti timbulnya
tentu saja sangat mungkin terjadi apabila pengelolaannya tidak dilakukan secara
profesional, efisien, efektif dan akuntabel. Pernyataan ini selaras dengan isi dari
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan
desa harus dilakukan secara transparan, akuntabel dan partisipatif serta tertib dan
disiplin anggaran. Dalam hal ini, tentu sangat amat diperlukan adanya pengawasan
4
yang ketat dan peran serta masyarakat desa, tingkat pemahaman yang tinggi dari
aparatur desa, kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni dalam pemanfaatan
teknologi informasi yang baik untuk mengatur, mengolah dan mengelola dana
apapun, komunikasi merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk membangun sebuah
koordinasi yang baik. Banyak kejadian yang fatal diakibatkan karena kurangnya
komunikasi sehingga apa-apa menjadi rancu atau tidak terdapat kejelasan, misal
pengelolaan dana desa yang baik. Secara ideal, aparatur desa pada dasarnya wajib
penyimpangan atas pengelolaan dana desa serta dapat mengurangi penggunaan atau
pengelolaan dana desa. Jika dilihat dari penelitian terdahulu, masih terdapat hasil
yang tidak konsisten. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas, maka penulis
5
“PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah yang akan
Dana Desa?
Sesuai dengan uraian latar belakang penelitian dan rumusan masalah, maka maksud
6
2. Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris Pengaruh Pemanfaatan
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
akuntansi. Selain itu, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi
Universitas Pamulang.
b. Manfaat Praktis
Desa agar dapat terwujudnya desa sebagai suatu pemerintahan yang mandiri,
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diteliti sehingga landasan teoritis diharapkan mampu menjadi landasan atau acuan
ini. Sugiyono (2013:54) mengatakan bahwa landasan teori adalah alur logika atau
penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang disusun
secara sistematis. Dalam penelitian ini penulis membuat suatu landasan teoritis
organisasi dan bukan termotivasi dari kepentingan pribadinya (Donaldson dan Davis,
1991).
Teori ini juga dibuat atas dasar filosofi mengenai sifat yang dimiliki oleh
tanggungjawab serta memiliki integritas yang baik, sehingga dalam hal ini
9
pemerintah dipercaya sebagai seseorang yang melakukan tindakan yang baik untuk
keberadaan pemerintah desa sebagai organisasi sektor publik yang dapat dipercaya
dan diandalkan dalam melayani masyarakat agar tujuan organisasi untuk masyarakat
governance. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, pada Bab II tentang Asas Pengelolaan Keuangan Desa,
keuangan desa.
4. Tertib dan disiplin anggaran, yaitu prinsip pengelolaan keuangan desa harus
10
Teori stewardship dalam hubungannya dengan akuntabilitas pengelolaan
dana desa adalah bahwa pemerintah desa sebagai organisasi sektor publik yang dapat
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran agar tujuan
stewardship adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan antara pemerintah desa
utama.
keberhasilan atau kegagalan pemerintah sektor publik dalam hal ini adalah aparatur
desa disampaikan kepada pemangku kepentingan utama yaitu masyarakat. Hal positif
dalam signalling theory dimana aparatur desa yang memberikan informasi yang
bagus akan membedakan mereka dengan yang tidak memiliki “berita bagus” dengan
pemerintahan tersebut.
Pemerintah sektor publik, dalam hal ini adalah aparatur desa, pada umumnya
pihak diluar perangkat desa tidak tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan
11
tersebut. Jika perangkat desa dapat memberi sinyal yang meyakinkan, maka
masyarakat akan terkesan dan hal ini akan terefleksikan pada meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintahan sektor publik dalam hal ini
adalah aparatur desa. Teori sinyal berkaitan dengan asimetri informasi. Jadi, dapat
memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insiders) atau aparatur desa pada
umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan
masyarakat umum (outsider). Oleh karena itu, sebagai pengelola, aparatur desa
termasuk aparatur desa itu sendiri. Namun, yang paling berkepentingan dengan
Para pengguna internal yaitu aparatur desa memiliki kontak langsung dengan entitas
Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai
memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal (masyarakat) dan agent
(aparatur desa) untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan
sendiri. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh aparatur desa yang dapat
menjadi sinyal bagi pihak diluar pemerintahan adalah laporan keuangan yang
akuntabel.
pengungkapan yang semakin luas akan memberikan sinyal positif kepada pihak-
Semakin luas informasi yang disampaikan kepada masyarakat maka akan semakin
seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang
13
Menurut Fajri (2015), akuntabilitas adalah “kewajiban untuk menyampaikan
seseorang atau badan hukum atau pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak
pertanggungjawaban”.
(Mardiasmo, 2002:20).
pencapaian tujuan yang sesuai dengan prosedur dan terpenting dari pencapaian
kepastian hukum”
14
Akuntabilitas (accountability) merupakan konsep yang lebih luas dari
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk
mempertanggungjawabkan.”
dalam New Challengers for Leadership and Accountability in Local Public Services
pelaksana tugas serta adanya perhatian serius dari pemberi tugas atas segala akibat
dari tugas yang telah dilakukan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
“1) Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan
4) Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang
diperoleh
telah ditetapkan.”
terdiri atas beberapa aspek. Hopwood dan Tomkins (1984) dan Ellwood (1993) dalam
16
Mahmudi (2013:9-11) menjelaskan terdapat empat aspek akuntabilitas yang harus
lembaga publik untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan menaati ketentuan
hukum yang berlaku. Penggunaan dana publik harus dilakukan secara benar dan
diambil.
(public money) secara ekonomi, efisien dan efektif, tidak ada pemborosan dan
menjadi sangat penting karena digunakan untuk evaluasi proses keefektifan dari
pejabat publik atau badan publik yang akan memastikan bahwa mereka memberikan
2 menyatakan bahwa “dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/ kota dan digunakan
Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 225 tahun 2017
berikut :
a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling lambat minggu ketiga bulan Juni
c. tahap III paling cepat bulan Juli sebesar 40% (empat puluh persen).”
Penyaluran dari RKUD ke RKD dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 225 tahun 2017
berjalan; dan
b. Tahap II berupa:
1. Laporan realisasi penyaluran Dana Desa sampai dengan tahap II; dan
19
Laporan realisasi penyaluran menunjukan paling sedikit sebesar 75% dari
Dana Desa yang diterima di RKUD telah disalurkan ke RKD. Penyaluran dana desa
b. Tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
c. Tahap III berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
sampai dengan tidak disalurkan dan menjadi sisa dana desa di RKUN dan sisa dana
suatu penyelenggaraan pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
dengan prinsip demokrasi pasar yang efisien. Pemerintah adalah penataan hubungan
masyarakat sebagai pihak yang memiliki kedaulatan dalam suatu negara demokrasi.
maupun daerah harus menjadi subjek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan
hak-hak publik seperti hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi, dan hak untuk
didengar aspirasinya, karena pada faktanya akuntabilitas adalah tujuan tertinggi dari
atas aktivitas yang telah dilakukan suatu organisasi, atas keberhasilan ataupun
kegagalan yang telah dilaksanakan kepada pemberi pelaksana yang memiliki hak dan
memiliki tanggungjawab serta memiliki integritas yang baik, sehingga dalam hal ini
pemerintah dipercaya sebagai seseorang yang melakukan tindakan yang baik untuk
waktu (Lestari et al., 2019). Akuntabilitas adalah suatu proses yang dilakukan untuk
desa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (Noordiawan,
2006:34).
dinyatakan secara jelas dan spesifik dan dimengerti oleh pihak yang
target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
pengelolaan dana desa merupakan kewajiban aparatur desa kepada masyarakat untuk
dilakukan.
22
3. Penatausahaan, yaitu kegiatan mencatat yang khususnya dilakukan oleh
a. Kesesuaian Prosedur;
b. Kecukupan Informasi;
menjadi salah satu parameter dari tinggi atau rendahnya partisipasi masyarakat.
23
2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi
informasi dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu
berdasarkan komputer, khususnya pada aplikasi hardware dan software inilah yang
disebut dengan Teknologi Informasi. Saat ini, pemanfaatan teknologi informasi telah
menjadi suatu kebutuhan pokok yang dapat diandalkan dalam melaksanakan tugas
harian aparatur pemerintah secara optimal, akurat dan tepat waktu. Salah satu nya
dan disiplin anggaran. Selain itu, penting bagi pemerintah maupun organisasi sektor
publik untuk memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam melakukan
pekerjaannya.
dan Transaksi Elektronik, bahwa “teknologi informasi adalah suatu teknik untuk
organisasi bisnis tetapi juga pada organisasi sektor publik, termasuk pemerintahan.
Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah yang direvisi oleh Peraturan Pemerintah No.65 tahun 2010,
sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
25
2.3.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi
perangkat lunak yang digunakan (Thompson, et. al, 1991). Secara empiris teknologi
Dalam hal ini teknologi komputer begitu berpotensi dalam menunjang kinerja,
akses dengan biaya yang terjangkau dan tanggap terhadap kebutuhan manusia (Razi,
masyarakat yang lebih sejahtera. Sasaran sebenarnya adalah bagaimana agar lebih
2008).
lebih efektif. Selain itu, pelaporan kuangan dapat langsung terintegrasi langsung dari
26
dengan demikian akan meminimalisir terjadinya kesalahan dan akan tercipta
dikarenakan dengan teknologi informasi data yang diolah akan lebih terperinci dan
yang dilakukan kepada masyarakat, hal ini sejalan dengan teori stewardship dimana
dalam hal pengelolaan dana desa, sehingga aparatur akan dengan mudah menjalankan
masyarakat.
“sejumlah orang yang turut berperan dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dan peran
27
serta”. Maksud partisipasi di sini adalah keikutsertaan, peran serta, atau keterlibatan
seseorang baik secara perorangan maupun sebagai kelompok dalam suatu kegiatan
tertentu”.
Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32), “partisipasi
adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan
dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala
masyarakatnya”.
“1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut
proyek pembangunan;
ditentukannya sendiri;
28
4. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang
akan lebih mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa
“golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain”.
29
Koentjaraningrat (1990: 147) mengungkapkan bahwa masyarakat adalah
“kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama”.
b. Mereka bercampur untuk waktu yang cukup lama, yang menimbulkan sistem
bahwa setiap orang atau warga masyarakat memiliki hak untuk terlibat dalam
individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran dalam proses
implementasi pembangunan tepat pada sasaran, efisien dan efektif (Wafirotin dan
Septiviastuti, 2019).
pemerintah.
c. Memberikan penghargaan”
desa berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini sejalan dengan teori stewardship
terbantu dalam hal pengelolaan dana desa, sehingga aparatur akan dengan mudah
kepada masyarakat
pengelolaan dana desa. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tingkat
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
penulis.
33
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metodologi
No. Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
1. Putri Aulia, Pengaruh Analisa Hasil penelitian ini
ISSN: 2355-6854 Kompetensi kuantitatif menunjukkan
Pengelolaan kompetensi
Jurnal Online
Dana Desa, pengelolaan dana
Mahasiswa FEB
Universitas Riau, Komitmen desa, komitmen
Organisasi organisasi
Vol.1, No.1, 2018 Pemerintah pemerintah desa,
Desa, pemanfaatan
Pemanfaatan teknologi
Teknologi informasi dan
Informasi dan partisipasi
Partisipasi masyarakat
Masyarakat berpengaruh
Terhadap signifikan
Akuntabilitas terhadap
Pengelolaan akuntabilitas
Dana Desa di pengelolaan dana
Kabupaten 50 desa.
Kota (Studi
Empiris pada
Kecamatan
Harau,
Kecamatan
Pangkalan Koto
Baru dan
Kecamatan
Kapur IX)
34
Vol.2, No.2, Partisipasi desa. Sistem
2020: Masyarakat pengendalian
Terhadap internal dan
Hal. 162-172
Akuntabilitas penggunaan
Pengelolaan teknologi
Dana Desa informasi tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
akuntabilitas
pengelolaan dana
desa.
3. Khaeril Wahyu Pengaruh Analisa Hasil penelitian ini
Perdana, Kompetensi kuantitatif menunjukkan
Aparat bahwa kompetensi
Universitas
Pengelolaan pengelola dana
Muhammadiyah
Yogyakarta, 2018 Dana Desa, desa dan
Komitmen komitmen
Organisasi organisasi tidak
Pemerintah berpengaruh
Desa, Partisipasi signifikan
Masyarakat dan terhadap
Pemanfaatan akuntabilitas
Teknologi pengelolaan dana
Informasi desa. Sedangkan
Terhadap partisipasi
Akuntabilitas masyarakat dan
Pengelolaan penggunaan
Dana Desa di teknologi
Kabupaten informasi
Bantul berpengaruh
signifikan
terhadap
akuntabilitas
pengelolaan dana
desa.
4. Prita Dilla Pengaruh Analisa Hasil penelitian
Anggraeni, Kompetensi kuantitatif menunjukkan
Sumber Daya bahwa
ISSN : 2662-
Manusia, pemanfaatan
9404
UMMagelang Pemanfaatan teknologi
35
Conference Teknologi informasi dan
Series, 2019 Informasi, pengawasan
Partisipasi berpengaruh
Penganggaran, signifikan
Pengawasan dan terhadap
Peran Perangkat pengelolaan dana
Desa Terhadap desa.
Pengelolaan
Dana Desa
(Studi Empiris
pada Desa Se-
Kecamatan
Kajoran)
5. Dwi Analisis Analisa Hasil penelitian
Sapartiningsih, Pengaruh kualitatif dan menunjukkan
Suharno dan Kompetensi kuantitatif kompetensi
Djoko Kristianto, Sumber Daya sumber daya
Manusia, manusia,
Jurnal Akuntansi
Pemanfaatan pemanfaatan
dan Sistem
Teknologi teknologi
Teknologi,
Informasi, informasi,
Vol.14, No.1, Partisipasi partisipasi
2018 Penganggaran penganggaran dan
Hal. 100-114 dan Pengawasan pengawasan
Terhadap berpengaruh
Akuntabilitas signifikan
Pengelolaan terhadap
Dana Desa akuntabilitas
pengelolaan dana
desa.
6 Karyadi Muh., Pengaruh Sistem Analisa Hasil penelitian ini
Pengendalian kuantitatif menunjukkan
ISSN : 2442-
Intern, bahwa sistem
3416
Pemanfaatan pengendalian
Journal Ilmiah Teknologi intern dan sumber
Rinjani, Informasi dan daya manusia
Vol.7, No.2, 2019 Kompetensi berpengaruh
Sumber Daya signifikan
Manusia terhadap
Terhadap akuntabilitas
Akuntabilitas keuangan desa.
36
Keuangan Desa Sedangkan
(Studi di pemanfaatan
Kecamatan teknologi
Aikmel dan informasi tidak
Kecamatan berpengaruh
Lenek Tahun signifikan
2018) terhadap
akuntabilitas
keuangan desa.
7. Suci Atiningsih Pengaruh Analisa Hasil penelitian ini
dan Aulia Cahya Kompetensi kuantitatif menunjukkan
Ningtyas, Aparatur bahwa kompetensi
Pengelola Dana aparatur pengelola
ISSN : 2086-
Desa, Partisipasi dana desa,
3748
Masyarakat dan partisipasi
Jurnal Ilmu Sistem masyarakat dan
Manajemen dan Pengendalian sistem
Akuntansi Internal pengendalian
Terapan Terhadap intern berpengaruh
(JIMAT), Akuntabilitas signifikan
Vol.10, No.1, Pengelolaan terhadap
2019 Dana Desa akuntabilitas
(Studi pada pengelolaan dana
Aparatur desa.
Pemerintah Desa
Se-Kecamatan
Banyudono,
Kabupaten
Boyolali)
8. Siti Umaira dan Pengaruh Analisa Hasil penelitian
Adnan, Partisipasi kuantitatif menunjukkan
Masyarakat, bahwa partisipasi
ISSN : 2581-
Kompetensi masyarakat,
1002
Sumber Daya kompetensi
Jurnal Ilmiah Manusia dan sumber daya
Mahasiswa Pengawasan manusia dan
Ekonomi Terhadap supervise
Akuntansi Akuntabilitas berpengaruh
(JIMEKA), Pengelolaan signifikan
Vol.4, No.3, 2019 Dana Desa terhadap
37
Hal. 471-481 (Studi Kasus akuntabilitas
pada Kabupaten pengelolaan dana
Aceh Barat desa.
Daya)
9. Larastika Pengaruh Analisa Hasil penelitian
Medianti, Taufeni Kompetensi kuantitatif menunjukkan
Taufik dan Lila Aparatur, bahwa kompetensi
Anggraini, Komitmen aparatur desa,
Organisasi dan komitmen
ISSN : 2355-
Partisipasi organisasi
6854
Masyarakat pemerintah desa
Jurnal Online Terhadap dan partisipasi
Mahasiswa Pengelolaan masyarakat
Fakultas Dana Desa berpengaruh
Ekonomi dan (Studi Empiris signifikan
Bisnis, pada Desa-Desa terhadap
Vol.1, No.1, 2018 di Kabupaten pengelolaan dana
Bintan) desa.
38
berpengaruh
signifikan
terhadap
akuntabilitas
pengelolaan dana
desa.
konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka, dengan
meninjau teori yang disusun dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang terkait.
Menurut Sugiyono (2019:95) kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan teoritis
antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar
variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator,
maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
pengaruh secara simultan maupun parsial dari pemanfaatan teknologi informasi dan
Nomor 113 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa pengelolaan keuangan desa harus
dilakukan secara transparan, akuntabel dan partisipatif serta tertib dan disiplin
anggaran. Dalam hal ini, tentu sangat amat diperlukan adanya pengawasan yang ketat
dan partisipasi masyarakat desa serta dukungan sarana teknologi informasi yang
memadai dan dapat diandalkan untuk mengatur, mengolah dan mengelola dana
39
tersebut.
dalam penelitian ini, secara sistematis dan sederhana dapat digambarkan sebagai
berikut :
H1
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
(X1) H2 Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa
(Y)
Partisipasi H3
Masyarakat
(X2)
Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa tanda panah dengan garis
terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Sedangkan tanda panah dengan garis
40
proposisi atau dugaan belum terbukti bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris. Oleh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah
penelitian.
Berdasarkan uraian di atas mengenai kajian teori dan perumusan masalah, kerangka
pemikiran tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran dalam proses
implementasi pembangunan tepat pada sasaran, efisien dan efektif (Wafirotin dan
41
Septiviastuti, 2019). Penelitian Sugiarti dan Yudianto (2017), Aulia et al. (2018),
baik secara garis besar dapat memberikan dampak yang positif bagi pengelolaan
juga akan mengurangi kesalahan yang terjadi, baik yang disengaja maupun tidak
disengaja.
Menurut BPKP pemberian dana desa yang begitu besar, jumlah pelaporan
yang beragam serta adanya titik-titik kritis dalam pengelolaan keuangan desa
tentunya menuntut tanggung jawab yang besar pula oleh aparat pemerintah desa.
Oleh karena itu, pemerintah desa harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas dalam
dengan ketentuan sehingga terwujud tata kelola pemerintah desa yang baik. Untuk
Yudianto (2017), Jannah, dkk (2018) dan Sapartiningsih, dkk (2018) menunjukkan
Dana Desa
miskin, dan untuk membuat pembangunan lebih berpihak pada orang miskin. Sebagai
2013:462). Aulia (2018), Umaira (2019), Atiningsih (2019) dan Dewi (2020)
dana desa.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
merupakan metode penelitian yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih.
dua variabel atau bahkan lebih di mana hubungan antara dua variabel dalam
data tersebut untuk menguji hipotesis. Metode ini mengamati secara seksama aspek-
aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh
data yang akan menunjang penyusunan laporan penelitian ini (Sugiono 2019:65).
Data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses
kemudian akan ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Adapun sumber
44
Menurut Sugiyono (2012:139) “Sumber primer adalah sumber data yang
(2013:172) “Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama,
biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain”. Dari pengertian tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa sumber data primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data dari pihak pertama kepada pengumpul data yang bisa
menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Bulan
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal ✓
45
Bulan
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Penyusunan Instrumen Penelitian ✓
3 Seminar Proposal ✓
4 Pembimbingan ✓
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
46
variabel bebas (Sugiyono, 2019:69). Pada penelitian ini yang menjadi variabel
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban”.
waktu (Lestari et al., 2019). Akuntabilitas adalah suatu proses yang dilakukan untuk
dari pemerintah pusat serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada aparatur
desa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (Noordiawan,
2006:34).
bahasa Indonesia sering disebut sebai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi aatau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
47
variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2019:69). Pada penelitian ini yang menjadi
proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang
kerja.
baik dapat menghasilkan sebuah akses dengan biaya yang terjangkau dan tanggap
Sasaran sebenarnya adalah bagaimana agar lebih banyak orang yang dapat
48
memanfaatkan teknologi informasi, sehingga teknologi informasi dapat
individu maupun kelompok sosial dan organisasi mengambil peran dalam proses
desa tidak akan tercapai dengan baik (Atiningsih dan Ningtyas, 2019).
pemerintah.
49
Berikut penyajian lebih lanjut dari operasionalisasi variabel di atas,
pengukuran variabel yang terdiri dari unsur variabel, konsep variabel, indikator
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Skala
Variabel Konsep Variabel Indikator
Ukuran
Pemanfaatan Menurut Peraturan a. Kemanfaatan, Ordinal
Teknologi Pemerintah Nomor 56 meliputi :
Informasi Tahun 2005 tentang 1. Menjadikan
(X1) Sistem Informasi Pekerjaan lebih
Keuangan Daerah yang di Mudah
revisi oleh Peraturan 2. Bermanfaat
Pemerintah Nomor 65 3. Menambah
tahun 2010, disebutkan Produktivitas
bahwa untuk
menindaklanjuti b. Efektivitas,
terselenggaranya proses meliputi :
pembangunan yang sejalan 1. Mempertinggi
dengan prinsip tata kelola Efektivitas
pemerintahan yang baik 2. Mengembangkan
(Good Governance), Kinerja Pekerjaan
Pemerintah dan Nur Maflikhah
Pemerintah Daerah (2010)
berkewajiban untuk
mengembangkan c. Ketersediaan,
kemampuan mengelola meliputi :
keuangan daerah dan 1. Perangkat
menyalurkan Informasi Komputer yang
Keuangan Daerah kepada Memadai
pelayanan publik. 2. Perangkat Lunak
untuk Mengelola
Dana Desa
3. Jaringan Internet
Wilkinson et al
(2000)
50
Skala
Variabel Konsep Variabel Indikator
Ukuran
Partisipasi Menurut Utami dan Efrizal 1. Keterlibatan dalam Ordinal
Masyarakat (2013) didalam Hamsinar, Pengambilan
(X2) 2017 partisipasi Keputusan Program-
masyarakat adalah : Program Desa
keterlibatan peran sertanya 2. Mengusulkan
masyarakat dalam kegiatan Rencana Anggaran
pemerintahan, sehingga 3. Terlibat dalam
berdampak pada proses Rapat Paripurna
evaluasi dan kontrol 4. Terlibat Mengawasi
kinerja pemerintah dan dan Melaporkan
meminimalisir 5. Memberikan
penyalahgunaan Penilaian
wewenang. Pelaksanaan
Anggaran
6. Memberikan
Penghargaan
Heller et al, 1984
dan Sujarweni
(2015)
Akuntabilitas Menurut Riyanto (2015) 1. Kejujuran dan Ordinal
Pengelolaan didalam (Sugiarti & Keterbukaan
Dana Desa Yudianto, 2017) Informasi
(Y) menyatakan bahwa : 2. Kepatuhan dalam
Akuntabilitas adalah Pelaporan
kewajiban untuk 3. Kesesuaian Prosedur
memberikan 4. Ketepatan
pertanggungjawaban atau Penyampaian
menjawab dan Laporan
menerangkan kinerja dan Mahmudi (2011)
tindakan seseorang atau didalam (Mada et
pimpinan suatu unit all, 2017)
organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau
yang berwenang meminta
pertanggungjawaban
berupa laporan.
Sumber : Data Diolah
51
Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala ordinal.
Skala ordinal adalah pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
Skala pengukuran sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Penilaian tersebut didasarkan pada kuesioner yang telah diberikan pilihan jawaban
dari daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden sesuai dengan penilaian skala
Tabel 3.3
Pilihan Jawaban
alternatif jawaban dari daftar pertanyaan yang diajukan pada responden sesuai dengan
52
Tabel 3.4
Skor Jawaban
Skor Skor
Jawaban Keterangan
Pertanyaan Pertanyaan
Pertanyaan Jawaban
Positif Negatif
SS Sangat Setuju 5 1
S Setuju 4 2
R Ragu-Ragu 3 3
TS Tidak Setuju 2 4
STS Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber : Sugiyono (2017:94)
∑ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟
𝑥 100%
∑ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
penelitian. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner adalah sebagai berikut :
53
Tabel 3.5
Kuesioner Penelitian
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
a. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
1 Semua penerimaan dan pengeluaran desa
dilaksanakan melalui rekening kas desa dan
didukung oleh bukti yang lengkap dan sah
2 Laporan keuangan yang disajikan telah
memuat dan mengungkapkan informasi
yang cukup memadai
3 Pemerintah desa telah mengikuti prosedur
pelaksanaan pendapatan, belanja desa dan
pembiayaan desa sesuai dengan jumlah
yang ditentukan
4 Penyusunan laporan pertanggungjawaban
memuat realisasi pendapatan, belanja desa
dan pembiayaan desa secara lengkap
5 Pemerintah desa tepat waktu dalam
menyusun laporan keuangan desa
6 Pemerintah desa tepat waktu dalam
menyerahkan laporan pertanggungjawaban
keuangan desa
7 Informasi anggaran dana desa bisa diakses
atau dilihat di website desa
8 Pemerintah desa tidak melakukan pungutan
sebagai penerimaan desa selain yang
ditetapkan dalam peraturan desa
9 Penggunaan biaya tak terduga terlebih
dahulu harus dibuat Rincian Anggaran
Biaya yang telah disahkan oleh Kepala
Desa
10 Pengadaan kegiatan yang mengajukan
pendanaan untuk melaksanakan kegiatan
harus disertai dengan dokumen Rencana
Anggaran Biaya
54
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
b. Pemanfaatan Teknologi Informasi
1 Jaringan internet dengan kapasitas yang
memadai telah terpasang di kantor desa
2 Jaringan internet dimanfaatkan sebagai
penghubung antara aparatur dalam
pengiriman data dan informasi yang
dibutuhkan
3 Proses awal transaksi hingga pembuatan
laporan di pemerintahan desa dilakukan
secara terkomputerisasi
4 Proses akuntansi dilakukan secara
terkomputerisasi
5 Pengelolaan data menggunakan software
yang sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku
6 Website digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat
7 Dalam melaksanakan tugas sub bagian
keuangan/akuntansi memiliki komputer
yang cukup
8 Laporan akuntansi dan manajerial
dihasilkan dari sistem informasi yang
terintegrasi
9 Adanya jadwal pemeliharaan komputer
secara teratur
10 Sub bagian keuangan/akuntansi telah
memanfaatkan jaringan internet di unit
kerja sebagai penghubung dalam
pengiriman informasi yang dibutuhkan
c. Partisipasi Masyarakat
1 Saat akan dilakukan pembangunan desa,
biasanya dilakukan musdes terlebih dahulu
2 Masyarakat mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan musdes
55
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
3 Saat dilakukan musdes, masyarakat
mengusulkan anggaran untuk
lingkungannya masing-masing
4 Masyarakat ikut serta dalam evaluasi
pembangunan
5 Kesesuaian antara rencana dan
implementasi anggaran
6 Masyarakat terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan penyusunan
program-program penggunaan dana desa
7 Masyarakat mengusulkan rencana
Anggaran alternatif untuk BPD terhadap
rancangan anggaran desa untuk diajukan
kepada pemerintah daerah
8 Masyarakat terlibat secara aktif dalam
mengawasi dan melaporkan pelaksanaan
anggaran dana desa
9 Masyarakat secara aktif memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan anggaran
10 Masyarakat memberikan penghargaan
terhadap keberhasilan pemerintah desa
dalam pengelolaan anggaran dana desa
3.4.1 Populasi
Objek dari suatu penelitian dapat berasal dari suatu populasi dan sampel dari
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa yang
56
masuk di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Dalam buku Kecamatan
Jasinga Dalam Angka 2018 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bogor, penduduk di Kecamatan Jasinga pada tahun 2017 adalah sejumlah 102,141
jiwa.
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan
prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah
dengan setuju mau memberikan informasi tersebut. Dengan begitu, siapa saja yang
secara langsung maupun tak langsung, dapat digunakan sebagai sampel pada
tersebut. Dengan demikian, siapa saja yang dapat memberikan informasi baik secara
57
tidak sengaja atau kebetulan bertemu dengan peneliti, dapat digunakan sebagai
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
1. Studi Kepustakaan
terdahulu, teori-teori yang mendukung dan data pendukung lainnya seperti buku-
2. Kuesioner/Angket
3. Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
Dokumentasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang
2015:329)
transformasi data dengan tujuan untuk menyortir dan memperoleh informasi yang
penelitian. Supaya kesimpulan menjadi valid, maka data yang diperoleh sebaiknya
diuji terlebih dahulu kelayakannya. Teknik analisis data dalam penelitian ini
Validitas dan reliabilitas merupakan salah satu ciri penting dalam penelitian
keperilakuan karena dengan validitas dan reliabilitas sebuah pembuatan skala atau
alat ukur yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur variabelnya dapat dipertanggung
yang diukur (Zulganef, 2013:80). Untuk memahami, berikut adalah penjelasan dari
59
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
2. Uji Reliabilitas
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
memberikan gambaran atau mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi. Statistik deskriptif
menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat penting bagi data sampel, sehingga
kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya
60
untuk memastikan bahwa didalam model regresi yang digunakan mempunyai data
yang terdistribusikan secara normal, bebas dari auto korelasi serta heterokedistisitas.
1. Uji Normalitas
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Terdapat dua cara
untuk mendeteksi uji normalitas apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2017). Alat uji yang digunakan
adalah dengan menggunakan analisis grafik histogram dan grafik normal probability
1. Metode Grafik
Metode grafik yang handal untuk meguji normalitas suatu data adalah dengan
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar dan menjauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
2. Metode Statistik
secara normal.
b. Probabilitas < 0,05 maka hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi
secara normal.
2. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Menurut Ghozali (2017)
a. Jika nilai Tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
model regresi.
b. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
regresi.
62
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak tejadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2017). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
2. Uji Park
3. Uji Glester
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
dengan ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas yang perlu diuji kebenarannya
korelasi dari kedua variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian
hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesisi nol (H0) dan hipotesisi alternatif
(Ha), pemilihan tes statistik, perhitungan nilai statistik dan penetapan tingkat
signifikan.
1. Regresi Berganda
Y = a + b1X1 + b2X2
…………………………………….Persamaan 2
Keterangan :
Arti koefisien b adalah jika nilai b positif (+) hal tersebut menunjukan
hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Dengan
kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas akan disertai dengan
Sedangkan jika nilai b negative (-) hal tersebut menunjukan hubungan yang
berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Setiap peningkatan variabel
bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikat dan begitupun sebaliknya.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
lebih tepat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Besar kecilnya nilai koefisien determinasi ini
berikut :
Kd = r2 x 100%
…………………………………….. Persamaan 3
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
Uji F atau sering kali disebut Uji Fisher merupakan uji simultan yang bertujuan untuk
yang sering digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05. Karena dinilai cukup ketat dalam
65
menguji hubungan variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan bahwa korelasi
antara kedua variabel cukup nyata. Tingkat signifikan 0,05 artinya adalah
kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunya probability 95% atau
𝑅 2⁄
𝐹= 𝐾
(1 − 𝑅 2 )
⁄(𝑛 − 𝑘 − 1)
………………………………………..… Persamaan 4
Keterangan:
Untuk menguji hipotesis harus membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel dengan
dan tarifnya menggunakan 5% artinya peluang besar atau kecilnya risiko pada waktu
66
b. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat
Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari
nilai signifikansi (sig) dibawah 0,05. Namun penilaian ini bisa dilakukan juga dengan
membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan keputusan menerima atau menolak H0.
sebagai berikut :
Secara Parsial :
a. Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat
b. Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Indonesia. Jasinga terletak di sebelah barat kota Bogor yang berjarak sekitar 50 km
timur, Kecamatan Tenjo di sebelah utara, Kabupaten Lebak di sebelah barat dan
Asal-usul nama Jasinga sendiri hingga kini masih terdapat berbagai versi.
Namun versi yang paling banyak diyakini dan diceritakan adalah bahwa Jasinga
berasal dari kata Jayasinghawarman, yang merupakan nama raja pertama dari
masyarakat setempat percaya bahwa dahulu kala raja dan para pembesar sering
beristirahat di sebuah bukit yang sekarang bernama bukit kaso, yang terletak di
Kata “Jasinga” saat ini adalah merupakan satu nama untuk desa atau
kecamatan yang ada di Bogor bagian Barat. Namun, jika berkaca pada sejarah, dalam
naskah sejarah yang ditulis dan dirangkum oleh Panitia Wangsakerta Panembahan
Cirebon, nama Jasinga terdapat dalam sejarah Lontar sebagai tempat rujukan untuk
melengkapi Kitab Negara Kretabhumi yang disusun untuk pedoman bagi raja-raja
69
Nusantara. Kitab itu disusun selama 21 tahun (1677-1698 M) pada masa-masa
Visi :
pelayanan prima.
Misi :
Prasarana Kecamatan.
Ketertiban Umum.
Pembinaan Kemasyarakatan.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa yang masuk di wilayah
survey yaitu pengisian angket atau kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
70
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan
tahun dan maksimal 45 tahun. Peneliti membagikan sebanyak 130 angket kepada
sehingga hasil akhir angket yang diterima oleh peneliti dan data yang akan diolah
mengisi kuesioner yang diberikan, kuesioner yang dimaksud yaitu kuesioner yang
sudah disusun sesuai dengan 3 (tiga) variabel penelitian yang diteliti oleh peneliti,
Tabel 4.1
Hasil Kuesioner
71
4.2.1 Karakteristik Responden
angket yang disebar diperoleh hasil responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
37%
63%
Pria Wanita
72
Berdasarkan Tabel 4.2 dan gambar 4.1, dapat diketahui bahwa masyarakat
yang berada di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, yang mengisi kuesioner adalah
sebanyak 44 orang atau sebesar 37% berjenis kelamin pria dan sebanyak 74 orang
2. Berdasarkan Usia
angket yang disebar diperoleh hasil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Usia
73
10% 13%
8%
69%
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.2 berikut, dapat diketahui bahwa
bahwa yang mengisi kuesioner dan berusia minimal 17 tahun dan <21 tahun sebanyak
16 orang atau sebesar 13%, yang berusia 21 tahun hingga 29 tahun sebanyak 81 orang
atau sebesar 69%, yang berusia 30 tahun sampai 38 tahun sebanyak 9 orang atau 8%,
dan yang berusia >38 tahun dan maksimal 45 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar
10%.
terakhir. Dari angket yang disebar diperoleh hasil responden berdasarkan usia dapat
74
Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
2%
6%
8%
49%
35%
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.3 berikut, dapat diketahui bahwa
75
kuesioner menunjukan bahwa yang tidak sekolah atau tidak lulus SD sebanyak 3
orang atau sebesar 2%, yang berpendidikan SD sebanyak 7 orang atau sebesar 6%,
yang berpendidikan SMP sebanyak 9 orang atau sebesar 8%, yang berpendidikan
SMA sebanyak 41 orang atau sebesar 35% dan yang lulus perguruan tinggi sebanyak
4. Berdasarkan Pekerjaan
angket yang disebar diperoleh hasil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
76
0%
5%
43%
34%
13%
5%
Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4 berikut, dapat diketahui bahwa
kuesioner menunjukan bahwa yang bekerja sebagai PNS atau pensiunan PSN
sebanyak 6 orang atau sebesar 5%, yang bekerja sebagai pegawai swasta atau
wiraswasta ssebanyak 40 orang atau sebesar 34%, yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 15 orang atau sebesar 13%, yang bekerja sebagai buruh atau petani
sebanyak 6 orang atau sebesar 5%, yang bekerja pada bidang lainnya sebanyak 51
orang atau sebesar 43%. Sedangkan untuk pekerjaan di bidang polri atau TNI atau
77
4.3 Hasil Penelitian
Uji kualitas data adalah uji yang digunakan dalam penelitian dan kuesioner
sebagai instrumen penelitian, dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Uji kualitas data terdiri atas uji validitas dan
uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
itu valid adalah r hitung > r tabel. Dengan taraf signifikan a = 0,05 dengan jumlah
responden sebanyak 116 (118-2) atau df = N-2 dalam penelitian ini diperoleh r tabel
sebesar 0,179. Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1)
78
Butir 7 0,179 0,763 Valid
Butir 8 0,179 0,796 Valid
Butir 9 0,179 0,784 Valid
Butir 10 0,179 0,799 Valid
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
yang diuji terdapat 10 item pertanyaan yang valid. Sehingga tidak harus dilakukan
proses trimming atau menghilangkan instrumen yang tidak valid. Kesimpulan dari
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat (X2)
79
Untuk variabel Partisipasi Masyarakat (X2), dari 10 pertanyaan yang diuji
terdapat 10 item pertanyaan yang valid. Sehingga tidak harus dilakukan proses
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y)
pertanyaan yang diuji terdapat 10 item pertanyaan yang valid. Sehingga tidak harus
80
2. Uji Reliabilitas
yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis, dalam hal ini digunakan teknik penilaian Cronbach Alpha. Jika nilai
Cronbach Alpha dari suatu variable lebih besar dari 0,6 maka item pertanyaan yang
Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Pemanfaatan Teknologi
0,179 0,912 Reliabel
Informasi (X1)
Partisipasi Masyarakat (X2) 0,179 0,951 Reliabel
Akuntabilitas Pengelolaan
0,179 0,957 Reliabel
Dana Desa (Y)
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
reliabilitas yang baik dengan taraf signifikan 5%. Pada tabel 4.10 terlihat bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel, reliabilitas yang diperolah untuk variabel Pemanfaatan
Teknologi Informasi (X1) yaitu 0,912 > 0,179; untuk variabel Partisipasi Masyarakat
81
(X2) yaitu 0,951 > 0,179; untuk variabel Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y)
yaitu 0,957 > 0,179. Dengan demikian, setiap item pertanyaan dalam instrumen
atau mendeskripsikan data dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pemanfaatan Teknologi 118 22 50 39.17 5.930
Informasi
Partisipasi Masyarakat 118 11 50 39.71 7.436
Akuntabilitas Pengelolaan 118 10 50 39.42 7.177
Dana Desa
Valid N (listwise) 118
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
sebanyak 118 orang. Dari variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi memiliki nilai
rata-rata sebesar 39,17, dengan standar deviasi sebesar 5,930, nilai maximum sebesar
50 dan nilai minimum sebesar 22. Variabel Partisipasi Masyarakat memiliki nilai
rata-rata sebesar 39,71, dengan standar deviasi sebesar 7,436, nilai maximum sebesar
50 dan nilai minimum sebesar 11. Terakhir adalah variabel Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa memiliki nilai rata-rata sebesar 39,42, dengan standar deviasi sebesar
82
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 118
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.00680868
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .063
Negative -.103
Test Statistic .103
Monte Carlo Sig. (2- Sig. .150d
tailed) 99% Confidence Interval Lower Bound .141
Upper Bound .160
a. Test distribution is Normal.
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa sebesar 0,150 yang berarti nilai signifikansi
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa ini menunjukan angka yang lebih besar dari
taraf signifikannya (a = 0,05). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pengelolaan Dana Desa dalam penelitian ini memiliki data yang terdistribusi normal.
terdistribusi normal atau tidaknya dapat dilihat juga melalui grafik normal P-Plot of
Regression Statistics. Kondisi garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
1. Jika titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
2. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
84
Gambar 4.5 Normal P-Plot of Regression S
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
Pada gambar 4.5 menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu
mengatakan bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis normal
maka suatu penelitian dapat dikatakan normal. Melihat hal tersebut maka dapat
disimpulkan penelitian ini memenuhi uji normalitas. Berdasarkan pada gambar 4.5
2. Uji Multikolinearitas
85
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Pemanfaatan Teknologi Informasi .417 2.397
Partisipasi Masyarakat .417 2.397
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
4.12, terlihat bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel variabel
Informasi dan Partisipasi Masyarakat bernilai 2,397. Demikian juga angka Tolerance
lebih dari 0,1, yaitu nilai tolerance untuk Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
3. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Jika variance dan residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain
ini menggunakan Glejser Test. Pengujian ini membandingkan signifikan dari uji ini
86
apabila hasilnya memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5%. Jika nilai
heteroskedastisitas pada penelitian ini juga dengan melihat grafik plot antara nilai
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.957 1.258 1.555 .123
Pemanfaatan Teknologi .013 .049 .039 .271 .787
Informasi
Partisipasi Masyarakat -.006 .039 -.024 -.166 .868
a. Dependent Variable: AbsRES
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
Teknologi Informasi sebesar 0,787 dan nilai signifikansi untuk variabel Partisipasi
Masyarakat sebesar 0,868. Hal ini menjelaskan bahwa masing–masing variabel tidak
Partisipasi Masyarakat memiliki nilai signifikan lebih dari 0.05 atau 5%.
87
Gambar 4. 6 Hasil Uji Scatterplot
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa data yang digunakan telah tersebar dan
tidak membentuk suatu pola tertentu maka disimpulkan model regresi tidak
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), apakah masing–masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami peningkatan atau
penurunan. Hasil analisis regresi linier berganda ditujukan oleh tabel berikut :
88
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .788 1.877 .420 .675
Pemanfaatan Teknologi .290 .073 .239 3.956 .000
Informasi
Partisipasi Masyarakat .687 .058 .712 11.775 .000
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
1. Tanpa dipengaruhi nilai X rata-rata Y adalah 0,788 dengan asumsi variabel lain
tetap.
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,290 dan bernilai positif menunjukan korelasi antar
variabel tersebut searah. Artinya, jika X naik maka variabel Y akan naik. Hal ini
3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,687 dan bernilai positif menunjukan korelasi antar
variabel tersebut searah. Artinya, jika variabel X naik maka variabel Y akan naik.
89
akan meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa dengan asumsi variabel
lainnya konstan.
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
yaitu :
𝐾𝑑 = 𝑟 2 𝑥 100%
= (0,908)2 𝑥 100%
= 82,4 %
dana desa (Y) dipengaruhi oleh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1), Partisipasi
90
Masyarakat (X2) sebesar 82,4% sedangkan sisanya 0,176 atau 17,6% dijelaskan oleh
yang diuji. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel
pada taraf signifikansi (0,05) = 5%. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4969.028 2 2484.514 270.111 .000b
Residual 1057.785 115 9.198
Total 6026.814 117
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
b. Predictors: (Constant), Partisipasi Masyarakat, Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
Nilai Fhitung di atas dibandingkan dengan Ftabel distribusi F dimana nilai Ftabel
Tabel 4.17
Kesimpulan Hasil Secara Keseluruhan
Nilai F hitung Nilai F tabel Kesimpulan
lebih besar daripada nilai Ftabel yaitu 3,073, sehingga hasil pengujian yang diperoleh
(X1) dan Partisipasi Masyarakat (X2) jika diuji bersama-sama atau serempak
variabel dependen (Ghozali, 2016:97). Hasil uji statistik t adalah sebagai berikut :
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .788 1.877 .420 .675
Pemanfaatan .290 .073 .239 3.956 .000
Teknologi Informasi
Partisipasi .687 .058 .712 11.775 .000
Masyarakat
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 25
92
menggunakan tabel distribusi t dan taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y) di atas dapat dilihat bahwa hasil
hipotesis yang pertama thitung menunjukan nilai 3,956 sedangkan untuk ttabel
nilainya adalah sebesar 1,980, berarti thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,956 >
1,980 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena tingkat signifikan lebih kecil
dari pada 0,05 maka hal ini membuktikan bahwa H1 diterima, ini menunjukan
Desa
Pengelolaan Dana Desa (Y) di atas dapat dilihat bahwa hasil hipotesis yang
kedua thitung menunjukan nilai 11,775 sedangkan untuk ttabel nilainya adalah
sebesar 1,980, berarti thitung lebih besar dari ttabel yaitu 11,775 > 1,980 dengan
tingkat signifikan 0,000. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari pada 0,05
93
Kesimpulan dari hasil uji t di atas adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi
Berdasarkan pengujian yang peneliti lakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Pengelolaan Dana Desa. Dari hasil uji statistik F menunjukan bahwa nilai
0,000 dengan nilai F sebesar 270,11 artinya signifikan yang dimilikin variabel
dependen kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu
270,11 > 3,073. Hal ini menyatakan bahwa H1 diterima. Sehingga seluruh
Dana Desa. Selain itu dapat dilihat dari uji koefisien determinasi r square
Dana Desa. Pada hasil uji statistik t, hasil signifikan dari variabel
kurang dari 0,05 yaitu 0,000 <0,05. Sedangkan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar
3,956 >1,980. Hal ini menyatakan bahwa H2 diterima dan dapat dikatakan
Pada hasil uji statistik t, hasil signifikan dari variabel Partisipasi Masyarakat
yaitu 0,000 dengan nilai t senilai 11,775 yang artinya signifikansi yang
dimiliki oleh Partisipasi Masyarakat kurang dari 0,05 yaitu 0,000 <0,05.
Sedangkan nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 11,775 >1,980. Hal ini menyatakan
95
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dana Desa pada Kantor Desa yang berada pada wilayah Kecamatan Jasinga,
Teknologi Informasi pada Kantor Desa yang berada pada wilayah Kecamatan
Masyarakat pada Kantor Desa yang berada pada wilayah Kecamatan Jasinga,
Pengelolaan Dana Desa pada Kantor Desa yang berada pada wilayah
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas, adapun saran bagi
96
yang mana belum dibahas dalam penelitian ini seperti, kompetensi aparatur,
Bagi pihak lain, agar dapat mencari dan menambah wawasan dengan meneliti
mana belum dibahas dalam penelitian ini seperti, komitmen organisasi, budaya
Bogor. Dengan demikian hasil penelitian ini mungkin akan berbeda jika
97
2. Keterbatasan Objek Penelitian
3. Keterbatasan Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 118 responden yang diambil dari
Bogor.
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan
demikian hasil penelitian ini mungkin akan berbeda jika dilakukan pada situasi
dikatakan inilah keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan. Meskipun banyak
98
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Muhammad Iqbal, 2012. Pengelolaan Keuangan Daerah: Seri
Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah Edisi 3. Yogyakarta:
Unit Penerbit dan Percetekan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Aulia, P., Agusti, R., & Julita (2018). Pengaruh kompetensi aparatur pengelola dana
desa, komitmen organisasi pemerintah desa, pemanfaatan teknologi
informasi, dan partisipasi masyarakat terhadap akuntabilitas pengelolaan
dana desa di Kabupaten 50 Kota. JOM FEB (Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Bisnis), 1(1), 1-15.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFEKON/article/view/21729
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, 2018, Kecamatan Jasinga Dalam Angka
2018. Bogor: BPS Kabupaten Bogor.
Budiana, D. A., Said, D., & Nursini. (2019). The Effect of Village Device
Competencies and Internal Control System on Accountability of Village
Management. Scientific Research Journal, VII (1), 10-20. www.scirj.org/jan-
2019-paper.php?rp=P0119599
Darwanis dan Desi Dwi Mahyani, 2009, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi
Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
Telaah & Riset Akuntansi Vol. 2. No. 2 Juli 2009 Hal. 133-151
Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Satu. Jakarta: Balai Pustaka
Utama
Devas, Nick dan Grant, Ursula. 2003. Local Governent Decision Making-Citizen
Participation and Local Accountability: Some Evidence From Kenya and
Uganda. Public Administration and Development. Vol. 23, Page 307-306.
Dewi, N. K., & Gayatri. (2019). Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 26,
No. 2, 1269-1298. https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i02.p16
Djalil, Rizal. 2014. Akuntabilitas Keuangan Daerah. Jakarta: Rmbooks PT. Wahaya
Semesta Intermedia.
Donaldson, L., & Davis, J. H. 1991. Stewardship Theory or Agency Theory: CEO
Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of Management,
16: 49-64.
Edison, Emron., Yohny Anwar., dan Imas Komariyah, 2016, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung : CV. Alfabeta.
Ghozali, Imam dan Ratmono, Dwi. 2017. Analisis Multivariat dan Ekonometrika
dengan Eviews 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul., 2008, Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Revisi 3. Jakarta: Salemba
Empat.
Jensen & Meckling, 1976, The Theory Of The Firm : Managerial Behavior, Agency
Cost, And Ownership Structure, jurnal of Financial and Economics, 3:3015-
360.
Kasandra, Ni Made Ayu, dan Gede Juliarsa, 2016, Pengaruh Kualitas Penerapan
SIA, Pemanfaatan Dan Kepercayaan Teknologi Inforamasi Pada Kinerja
Karyawan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14, No. 1.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/download/11420/11857.
Kim, Soojin., dan Schachter, Hindy Lauer. 2013. Citizen Participation in The Budget
Process and Local Government Accountability. Case Studies of
Organizational Learning from the United States and South Korea. Public
Performance and Management Review. Vol. 36, No. 3, Page 456-471.
Khaeril Wahyu Perdana, 2018, Pengaruh Kompetensi Aparat Pengelola Dana Desa,
Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, Partisipasi Masyarakat, Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa di Kabupaten Bantul. Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. 2000. Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah: Modul
Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Institut Pemerintah. Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI.
Maflikhah, Nur. 2010. Peran Teknologi Informasi Pada Niat Untuk Mendorong
Kwoledge Sharing Karyawan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Surakarta (Sebuah Pengujian Terhadap Teori Difusi Inovasi). Jurnal
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
Mahmudi, 2011. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UII Press.
Mahmudi, 2013, Manajemen Kinerja Sektor Publik. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN, Yogyakarta.
Masiyah Kholmi, 2011, Akuntabilitas dalam Perspektif Teori Agensi, Vol. 2 No. 02
(2011), Journal of Innovation in Business & Economics.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jibe/article/view/4694
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
Rahmi Fajri, 2015, Akuntabilitas Pemerintah Desa pada Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (Studi pada Kantor Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten
Malang), Vol. 3, No. 7 (2015).
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/9
20
Setiawan, Andi, Muhtar Haboddin, dan Nila Febri Wilujeng. 2017. Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa di Desa Budugsidorejo Kabupaten Jombang Tahun
2015. Jurnal Politik Indonesia. Vol. 2 No.1. ISSN 2477-8060. Hal. 1-17.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Siti Irene Astuti D., 2009, Desentralisasi dan Partisipasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: UNY.
Sugiarti, E., & Yudianto, I. 2017. Analisis Faktor Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Partisipasi Penganggaran
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Profesionalisme Akuntan
Menuju Sustainable Business Practice (PROCEEDINGS), 580-590.
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/8578
Umaira, S., & Adnan. 2019. Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Kompetensi Sumber
Daya Manusia dan Pengawasan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Desa (Studi Kasus pada Kabupaten Aceh Barat Daya). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 4, No. 3, 471-481.
https://doi.org/10.24815/jimeka.v4i3.12580
Yang Terhormat
Bapak/Ibu Masyarakat Desa
Wilayah Kecamatan Jasinga
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan Penelitian Tugas Akhir dengan judul
“Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa” maka kami yang melakukan
penelitian :
Nama : Desi Haryani Tatang
NIM : 171011202268
Program Studi : Akuntansi S1
Fakultas : Ekonomi
membutuhkan sejumlah data untuk diolah dan kemudian akan dijadikan sebagai
bahan penelitian melalui kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi
kuesioner berikut ini.
Subjek Penelitian ini adalah masyarakat di Wilayah Kecamatan Jasinga,
dimana Bapak/Ibu termasuk di dalamnya. Untuk itu, kami memohon partisipasi
Bapak/Ibu untuk mengisi Kuesioner Penelitian ini dengan variabel penelitiannya
yaitu Pemanfaatan Teknologi Informasi, Partisipasi Masyarakat dan Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa.
Kesediaan Bapak/Ibu untuk menyelesaikan pengisian kuesioner dalam waktu
2 minggu sejak Bapak/Ibu menerima kuesioner ini sangat kami hargai. Kami
harapkan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat mengisi kuesioner ini dengan sungguh-
sungguh agar didapatkan data yang valid. Jika membutuhkan informasi, Bapak/Ibu
dapat menghubungi kami di nomor : 085895906888 atau melalui email
desiharyanim@gmail.com.
Hormat Saya,
Bapak/Ibu untuk mengisi data-data berikut dengan memberikan tanda checklist (✓)
Nama : .................................................
Usia :( ) < 21
( ) 21-29 tahun
( ) 30-39 tahun
( ) > 39 tahun
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Perguruan Tinggi
( ) Polri/TNI/Pensiunan
( ) Pegawai Swasta/Wiraswasta
( ) Buruh/Petani
( ) Lainnya ................
DAFTAR PERTANYAAN
Petunjuk Pengisian
Bacalah dengan teliti dan seksama setiap pertanyaan sebelum memilih isian yang
tepat. Bapak/Ibu cukup memilih satu dari 5 (lima) pilihan yang disediakan dengan
cara memberikan tanda checklist (✓) pada kolom yang disediakan, sesuai dengan
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Semua penerimaan dan pengeluaran
desa dilaksanakan melalui rekening kas
desa dan didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah
2 Laporan keuangan yang disajikan telah
memuat dan mengungkapkan informasi
yang cukup memadai
3 Pemerintah desa telah mengikuti
prosedur pelaksanaan pendapatan,
belanja desa dan pembiayaan desa
sesuai dengan jumlah yang ditentukan
4 Penyusunan laporan
pertanggungjawaban memuat realisasi
pendapatan, belanja desa dan
pembiayaan desa secara lengkap
5 Pemerintah desa tepat waktu dalam
menyusun laporan keuangan desa
6 Pemerintah desa tepat waktu dalam
menyerahkan laporan
pertanggungjawaban keuangan desa
7 Informasi anggaran dana desa bisa
diakses atau dilihat di website desa
8 Pemerintah desa tidak melakukan
pungutan sebagai penerimaan desa
selain yang ditetapkan dalam peraturan
desa
9 Penggunaan biaya tak terduga terlebih
dahulu harus dibuat Rincian Anggaran
Biaya yang telah disahkan oleh Kepala
Desa
10 Pengadaan kegiatan yang mengajukan
pendanaan untuk melaksanakan
kegiatan harus disertai dengan dokumen
Rencana Anggaran Biaya
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Jaringan internet dengan kapasitas yang
memadai telah terpasang di kantor desa
2 Jaringan internet dimanfaatkan sebagai
penghubung antara aparatur dalam
pengiriman data dan informasi yang
dibutuhkan
3 Proses awal transaksi hingga pembuatan
laporan di pemerintahan desa dilakukan
secara terkomputerisasi
4 Proses akuntansi dilakukan secara
terkomputerisasi
5 Pengelolaan data menggunakan
software yang sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku
6 Website digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada
masyarakat
7 Dalam melaksanakan tugas sub bagian
keuangan/akuntansi memiliki komputer
yang cukup
8 Laporan akuntansi dan manajerial
dihasilkan dari sistem informasi yang
terintegrasi
9 Adanya jadwal pemeliharaan komputer
secara teratur
10 Sub bagian keuangan/akuntansi telah
memanfaatkan jaringan internet di unit
kerja sebagai penghubung dalam
pengiriman informasi yang dibutuhkan
C. Partisipasi Masyarakat
Skor
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Saat akan dilakukan pembangunan desa,
biasanya dilakukan musdes terlebih
dahulu
2 Masyarakat mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan musdes
3 Saat dilakukan musdes, masyarakat
mengusulkan anggaran untuk
lingkungannya masing-masing
4 Masyarakat ikut serta dalam evaluasi
pembangunan
5 Kesesuaian antara rencana dan
implementasi anggaran
6 Masyarakat terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan penyusunan
program-program penggunaan dana
desa
7 Masyarakat mengusulkan rencana
Anggaran alternatif untuk BPD terhadap
rancangan anggaran desa untuk diajukan
kepada pemerintah daerah
8 Masyarakat terlibat secara aktif dalam
mengawasi dan melaporkan pelaksanaan
anggaran dana desa
9 Masyarakat secara aktif memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan
anggaran
10 Masyarakat memberikan penghargaan
terhadap keberhasilan pemerintah desa
dalam pengelolaan anggaran dana desa
Lampiran 3 Tabulasi Data