Anda di halaman 1dari 153

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

(OCB) TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN


PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH (BPPRD) KOTA
TANJUNGPINANG

SKRIPSI

KHOLIS SAFA’ATIN
NIM : 18612023

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2023
PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
(OCB) TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN
PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH (BPPRD) KOTA
TANJUNGPINANG

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi


Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi

OLEH :

KHOLIS SAFA’ATIN
NIM : 18612023

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)


TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PENGELOLAAN
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD)
KOTA TANJUNGPINANG

Diajukan kepada :

Panitia Komisi Ujian


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan
Tanjungpinang

Oleh :

NAMA : KHOLIS SAFA’ATIN


NIM : 18612023

Menyetujui,

Pembimbing Pertama, Pembimbing Kedua,

Tubel Agusven, S.T., M.M Nanda Kristia Santoso, M.P.D.


NIDN. 1017087601 / Lektor NIDN. 1006019401 / Asisten Ahli

Menyetujui,
Ketua Program Studi

Dwi Septi Haryani, S.T., M.M


NIDN. 1002078602 / Lektor
Skripsi Berjudul

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)


TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PENGELOLAAN
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD)
KOTA TANJUNGPINANG

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

NAMA : KHOLIS SAFA’ATIN


NIM : 18612023

Telah dipertahankan di depan Panitia Komisi Ujian Pada Tanggal


Sebelas April Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Panitia Komisi Ujian


Ketua, Sekretaris,

Tubel Agusven, S.T., M.M Betty Leindarita, S.E., M.M


NIDN. 1017087601 / Lektor NIDN. 1030087301 / Lektor

Anggota,

M. Mu’azamsyah, S.Sos., M.M


NIDN. 1008108302 / Lektor

Tanjungpinang, April 2023


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonmi (STIE) Pembangunan
Tanjungpinang
Ketua,

Charly Marlinda, S.E.,M.Ak.Ak.CA


NIDN.1029127801/ Lektor
PERNYATAAN

Nama : Kholis Safa’atin


NIM : 18612023
Tahun Angkatan : 2018
Indeks Prestasi Kumulatif : 3,64
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Terhadap Kinerja Pegawai Badan
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD)
Kota Tanjungpinang

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa seluruh isi dan materi dari skripsi
ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan rekayasa maupun karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun dan apabila ternyata di kemudian hari saya membuat pernyataan
palsu, maka saya siap diproses sesuai peraturan yang berlaku.

Tanjungpinang, Januari 2023


Penyusun

KHOLIS SAFA’ATIN
NIM : 18612023
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahin

Sujud syukur ku persembahkan pada Allah SWT yang maha kuasa, berkat rahmat

dan hidayah yang diberikan-nya hingga saat ini saya dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Kota Tanjungpinang”

Dengan ini kupersembahkan skripsi untuk :

Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada

henti untuk kesuksesan serta selalu bekerja keras memberikan

yang terbaik untukku.

Terutama untuk almarhumah ibuku yang selalu mengirimkan doanya dari surga

yang belum sempat saya berikan kebahagian dan rasa bangga

Terimakasih telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan selalu

memberikan dukungan dan doa yang tiada hentinya semoga ibu bangga dan

bahagia di surga

Terimakasih dan rasa sayangku untuk ibu

Almamater saya,
Sekola Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang
HALAMAN MOTO

“Sesuatu yang baik akan terjadi padamu hari ini. Jika kamu mencoba untuk

melihat yang baik dan mengatasi yang buruk dunia

akan berubah untukmu”

-My Liberation Notes 2022, Jay

“I feel like the possibility off all those possibilities being possible is just another

possibility that can possibly happen”

-Mark Lee
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap

Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD)

Kota Tanjungpinang”. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) Program Studi Manajemen pada Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjungpinang.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Charly Marlinda, S.E., M.Ak., CA selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Eonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang.

2. Ibu Ranti Utami, S.E., M.Si.Ak.CA selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang.

3. Ibu Sri Kurnia, S.E., M.Si.Ak.CA selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi

Imu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang.

4. Bapak Imran Ilyas, M.M selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang.

5. Ibu Dwi Septi Haryani, ST., M.M selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan

Tanjungpinang.

viii
6. Bapak Tubel Agusven, S.T., M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan arahan dalam proses penyusunan skripsi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Nanda Kristia Santoso, M.P.D. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan

Tanjungpinang yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu yang

bermanfaat serta seluruh Staff STIE Pembangunan Tanjungpinang.

9. Bapak Said Alvie, S.E selaku Kepala Badan Pengelolaan dan Retribusi

Daerah Kota Tanjungpinang.

10. Ibu Rita selaku Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan

BPPRD Kota Tanjungpinang.

11. Seluruh pegwai BPPRD Kota Tanjungpinang yang telah berpartisipasi

dalam penelitian ini.

12. Kedua orang tuaku, Bapak Sutiyono dan Almh. Ibu Muntiyani yang selalu

mendoakan, memberikan segala bentuk dukungan serta nasihat sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga terutama untuk adikku Irma Ariyanti yang telah memberikan

dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Wilda Novianti, Dang Kemala Fitri dan Annisa Salsabiil yang selalu

menjadi tempat keluh kesah penulis dan selalu memberikan dukungan,

ix
pendengar yang baik serta selalu memberikan masukan, dan semangat

selama proses penyusunan skripsi.

15. Teman-teman yang penulis sayangi Dwi Sri Wahyuningsih, Gusti Alvieta,

Aldi Saputra, Lambang Pramusinto dan Wira Sakti terimakasih untuk

kebersamaan selama perkuliahan.

16. Dan semua pihak yang memberikan support baik itu secara langsung

maupun tidak langsung kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan

penelitian ini.

Tanjungpinang, Januari 2023

Penyusun

KHOLIS SAFA’ATIN
NIM: 18612023

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN BIMBINGAN
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI UJIAN
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
ABSTRAK..........................................................................................................xvii
ABSTRACT......................................................................................................xviii

BAB 1PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................9
1.3 Batasan Masalah........................................................................................9
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................10
1.5 Kegunaan Penelitian................................................................................10
1.5.1 Kegunaan Ilmiah............................................................................10
1.5.2 Kegunaan Praktis...........................................................................10
1.6 Sistematika Penulisan..............................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................12


2.1 Tinjauan Teori.........................................................................................12
2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia.................................12
2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia...................................13
2.1.3 Definisi Organizational Citizenship Behavior...............................15

xi
2.1.4 Definisi Kinerja..............................................................................22
2.1.5 Hubungan Antar Variabel..............................................................30
2.2 Kerangka Pemikiran................................................................................30
2.3 Hipotesis..................................................................................................31
2.4 Penelitian Terdahulu................................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................38
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................38
3.2 Jenis Data................................................................................................38
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................39
3.4 Populasi dan Sampling............................................................................40
3.5 Definisi Operasional Variabel.................................................................43
3.6 Teknik Pengolahan Data.........................................................................45
3.7 Teknik Analisis Data...............................................................................46
3.7.1 Uji Kualitas Data............................................................................46
3.7.2 Uji Asumsi Klasik..........................................................................47
3.7.3 Analisis Regresi Linear Sederhana................................................49
3.7.4 Uji Hipotesis...................................................................................49
3.8 Jadwal Penelitian.....................................................................................51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................52


4.1 Hasil Penelitian........................................................................................52
4.1.1 Gambaran Umum Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah
(BPPRD) Kota Tanjungpinang.....................................................52
4.1.2 Karakteristik Data Responden........................................................73
4.1.3 Deskripsi Jawaban Responden.......................................................75
4.1.4 Uji Kualitas Data............................................................................89
4.1.5 Uji Asumsi Klasik..........................................................................91
4.1.6 Analisis Regresi Linear Sederhana................................................95
4.1.7 Uji Hipotesis...................................................................................96
4.2 Pembahasan.............................................................................................97

xii
4.2.1 Organizational Citizenship Behavior pada Pegawai Badan
Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah
(BPPRD) Kota Tanjungpinang......................................................97
4.2.2 Kinerja pada Pegawai Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi .
Daerah (BPPRD)KotaTanjungpinang............................................99
4.2.3 Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Terhadap Kinerja Pegawai BadanPengelolaan Pajak Dan
Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang......................102

BAB V PENUTUP..............................................................................................105
5.1 Kesimpulan.............................................................................................105
5.2 Saran.......................................................................................................105

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

xiii
DAFTAR TABEL

No fhdjkJudul Tabel thdrdHalaman


1.1 Data Pencapaian Kinerja BPPRD Kota Tanjungpinang...................................6
1.2 Data Rekapitulasi Rekapitulasi Realisasi Penerimaan Pajak Dan
Retribusi Pada BPPRD Kota Tanjungpinang 2019-2021 ................................7
3.1 Tabel Populasi Pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang..................................34
3.2 Definisi Operasional Variabel........................................................................38
3.3 Jadwal Penelitian...........................................................................................45
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...................................................67
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................................68
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan........................................68
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja...................................69
4.5 Tanggapan Responden terhadap Variabel Organizational
Citizenship Behavior......................................................................................70
4.6 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja........................................76
4.7 Uji Validitas...................................................................................................83
4.8 Uji Reliabilitas...............................................................................................84
4.9 Hasil Uji Normalitas kolmogorov-smirnov..................................................85
4.10 Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana...........................................................89
4.11 Hasil Uji T.....................................................................................................90
4.12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)................................................91

xiv
DAFTAR GAMBAR

No ghjhJudul Gambar htjrrtjHalaman

2.1 Kerangka Pemikiran.......................................................................................27


4.1 Struktur Organisasi.......................................................................................48
4.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot...........................................................................86
4.3 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram.........................................................87
4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas...........................................................................88

xv
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabulasi Penelitian

Lampiran 3 : Hasil Pengujian SPSS

Lampiran 4 : Dokumentasi Penyebaran Kuesioner

Lampiran 5 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Cek Plagiarisme

xvi
ABSTRAK

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)


TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PENGELOLAAN
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD)
KOTA TANJUNGPINANG

Kholis Safa’atin. 18612023. Manajemen. STIE Pembangunan Tanjungpinang.


safaatinkholis@gmail.com

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel


Organizational Citizenship Behavior berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Pegawai Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota
Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang sebanyak
79 orang dengan sampel 35 orang pegawai PNS menggunakan metode penentuan
sampel yaitu teknik sampling purposive.
Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui kuesioner,
dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah
metode uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linear sederhana, dan
uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Organizational Citizenship
Behavior (X) berpangaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja (Y)
dengan nilai thitung (9,917) > ttabel (2,034) dan nilai signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05,
sedangkan untuk nilai koefisien determinasi R Square sebesar (0,749) atau 74,9%
dan selebihnya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Kesimpulan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai BPPRD Kota
Tanjungpinang, yang artinya pegawai dengan perilaku organizational citizenship
behavior yang tinggi serta semakin baik perilaku organizational citizenship
behavior yang mereka tunjukan dalam bekerja maka akan semakin tinggi dan baik
pula kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang sehingga berdampak positif
bagi organisasi.

Kata Kunci : Organizational Citizenship Behavior, Kinerja Pegawai

Dosen Pembimbing I :Tubel Agusven, S.T., M.M


Dosen Pembimbing II : Nanda Kristia Santoso, M.P.D.

xvii
ABSTRACT

THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BAEHAVIOR (OCB)


ON EMPLOYEE PERFORMANCE OF BADAN PENGELOLAAN PAJAK
AND RETRIBUSI DAERAH (BPPRD) TANJUNGPINANG CITY

Kholis Safa’atin. 18612023. Manajemen. STIE Pembangunan Tanjungpinang.


safaatinkholis@gmail.com

The purpose of this study was conducted to determine wherther the


Organizational Citizenship Behavior variable had a partially effect on the
Employee Performance of Badan Pengelolaan Pajak and Retribusi Daerah
(BPPRD) Tanjungpinang City. The research uses a type of quantitative research.
The population in this research is all employees of BPPRD Kota Tanjungpinang
in total 79 people, with a sample of 35 civil servants using sampling method of
sampling purposive technique.
The data collection techiques used spreading questionnaires,
documentation and literature study. The data analysis technique used is the data
quality test method, classic assumption test, simple linear regression analysis, and
hypothesis testing using SPSS 25.
The result showed that the Organizational Citizenship Behavior (X)
variable had a partial and significant effect on Employee Performance (Y) with
value of t-count (9,917) > t-table (2,034) and a significance of (sig) 0.000 <0.05,
while for the coffiecient value of R square determination (0,749) or 74,9% and the
rest is influenced by other variables. The conclusion of this research indicates
that Organizational Citizenship Behavior had a positive and significant effect on
th Employee Performance of Badan Pengelolaan Pajak and Retribusi Daerah
(BPPRD) Tanjungpinang City, which means employees with organizational
citizenship behavior high and better of citizenship behavior they show in work will
be higher and well the performance of employees of BPPRD Tanjunpinang City
so that positive impact on organizations.

Keywords:Organizational Citizenship Behavior, Employee Performance

Lecture Adviser I : Tubel Agusven, S.T., M.M


Lecture Adviser II : Nanda Kristia Santoso, M.P.D.

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam suatu organisasi baik itu perusahaan, lembaga pemerintah

ataupun non pemerintah serta UMKM, keberadaan sumber daya manusia sangat

penting. Sumber daya manusia memiliki peranan yang besar dalam pecapaian

tujuan organisasi, dimana dalam suatu organisasi sumber daya manusia dapat

menentukan maju maupun mundurnya suatu organisasi baik saat ini maupun

dimasa depan. Karena tanpa adanya sumber daya manusia yang bermutu dalam

suatu organisasi atau perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia, dimana hal

tersebut dapat memberikan hasil pencapaian yang baik bagi organiasasi.

Pentingnya peran sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan

organisasi juga harus diimbangi dengan kemampuan yang dimiliki SDM. Menurut

Karen (Devi & Sintaasih, 2016), setiap organisasi memerlukan pegawai yang

dapat bekerja lebih baik dan cepat, untuk memperoleh hal itu kinerja pegawai

menjadi sesuatu yang penting untuk diperhatikan, karena organisasi memerlukan

pegawai yang dapat bekerja secara efisien dan efektif. Untuk mewujudkannya

organisasi perlu melakukan upaya salah satunya dengan meningkatkan dan

memaksimalkan kinerja pegawai.

Suatu organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai

keunggulan harus mengusahakan kinerja individu semaksimal mungkin, karena

pada dasarnya kinerja individu dapat mempengaruhi kinerja tim ataupun

xix
kelompok kerja, dimana kinerja keseluruhan yang mereka berikan akan

berdampak pada seberapa baik kinerja organisasi. Menurut Yunxia (Firmansyah

& Sriathi, 2016), kinerja pegawai yang tinggi dapat berdampak baik bagi

organisasi, sedangkan kinerja pegawai yang rendah dalam organisasi dapat

mengambat organisassi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu setiap organisasi

selalu berusaha untuk dapat mengantisipasi agar tidak terjadinya rendahnya

kinerja pegawai, karena masalah kinerja sering dihadapi oleh setiap organisasi

sehingga penting bagi manajemen organisasi untuk memahami apa yang

mempengaruhi kinerja pegawai. Organisasi perlu memperhatikan kebutuhan

pegawai dalam bekerja agar kinerjanya semakin meningkat atau semakin baik

dimasa mendatang.

Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari terwujudnya kinerja

pegawai yang menuntut pegawai untuk selalu menunjukkan output yang terbaik,

yang mana kualitas kinerja pegawai dapat mempengaruhi organisasi secara

keseluruhan. Kinerja yang baik menuntut pegawai berperilaku sesuai dengan

harapan organisasi. Perilaku yang menjadi tuntutan organisasi saat ini bukan

hanya perilaku in-role, yaitu perilaku pegawai yang ditentukan berdasarkan uraian

pekerjaan, tetapi perilaku extra-role yaitu perilaku pegawai diluar uraian

pekerjaannya (K. M. Putra & Adnyani, 2016). Perilaku extra-role atau peran

ekstra inilah yang dikenal sebagai organizational citizenship behavior.

Menurut Robbins (Bustomi et al., 2020) Organizational citizenship

behavior (OCB) merupakan perilaku pegawai yang melampaui kewajiban

formalnya tetapi berpengaruh baik sebab dapat menunjang efektivitas organisasi..

xx
Lamidi (K. M. Putra & Adnyani, 2016) menyebutkan dengan adanya

organizational citizenship behavior (OCB) tidak hanya memberikan pengaruh

postif bagi pegawai tetapi juga memberikan kontribusi bagi organisasi diluar

persyaratan formal organisasi, dan perilaku organizational citizenship behavior

(OCB) yang diperlihatkan pegawai akan membantu meningkatkan kinerja

pegawai. Perilaku organizational citizenship behavior (OCB) yang

memungkinkan pegawai untuk mempunyai kinerja diatas harapan organisasi,

yang mana pegawai siap menerima tugas tambahan, mematuhi peraturan serta

prosedur yang berlaku dan juga saling membantu di antara rekan kerja. Pegawai

yang mempunyai keterikatan yang kuat dengan pegawai lain dapat berpengaruh

pada peningkatan kinerja pegawai secara keseluruhan yang pada akhirnya

berdampak pada keberhasilan organisasi.

Menurut Robbins (Suzana, 2017) mengungkapkan faktor penting yang

harus diperhatikan dalam suatu organisasi adalah perilaku di luar aturan formal

organisasi (extra-role), dibandingkan perilaku in-role yang melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan tugas didalam uraian pekerjaannya. Organisasi

mengharapkan karyawan untuk bersedia melaksanakan tugas yang tidak termasuk

di dalam uraian pekerjaannya. Sejalan dengan hal tersebut, Robbins (K. M. Putra

& Adnyani, 2016) mengutarakan fakta bahwa organiasasi yang memiliki pegawai

dengan OCB (organizational citizenship behavior) yang baik akan berkinerja

lebih baik, dibandingkan mereka yang tidak memahami OCB (organizational

citizenship behavior) dengan baik.

xxi
Organizational citizenship behavior (OCB) menjadi salah satu faktor yang

dapat meningkatkan kinerja pegawai, dimana pegawai yang baik akan cenderung

menunjukkan organizational citizenship behavior (OCB) dalam lingkungkan

kerja, membuat organiasai menjadi lebih baik dengan pegawai yang menunjukkan

perilaku organizational citizenship behavior (OCB). Kinerja didukung oleh faktor

eksternal dan internal, sedangkan organizational citizenship behavior (OCB)

adalah perilaku dari dalam diri pegawai yang mempengaruhi lingkungan internal

perusahaan. Dalam penelitiannya (Fitriastuti, 2013) menyebutkan yang mana jika

organisasi mempunyai perilaku organizational citizenship behavior (OCB) yang

baik maka dapat diperkirakan bahwa produktivitas organisasi akan meningkat.

Sebagaimana dijelaskan oleh Podsakoff (Fitriastuti, 2013) yang menyebutkan

bahwa organizational citizenship behavior (OCB) memiliki peranan dalam

meningkatkan kinerja. Organizational citizenship behavior (OCB) yang baik

menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, sebaliknya jika

organizational citizenship behavior (OCB) yang kurang maka dapat menyebabkan

hasil kinerja yang mempengaruhi kualitas pegawai.

Penelitian ini mengambil objek di Badan Pengeloaan Pajak dan Retribusi

Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang yang merupakan salah satu instansi

pemerintah yang bergerak sebagai penyedia layanan publik yang berlokasi di JL.

Basuki Rahmat No. 1a Tanjungpinang. BPPRD Kota Tanjungpinang sebagai

salah satu instansi yang mengelola perpajakan daerah, memiliki tugas pokok yaitu

membantu Walikota dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah yang

didasarkan atas asas otonomi serta tugas pembantuan dibidang pengelolaan pajak

xxii
dan retribusi daerah. Di dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi tersebut,

diperlukannya pegawai yang berkualitas dan handal dalam menjalankan tugas dan

keawajibannya terhadap pekerjaannya demi kelancaran dan perkembangan

organisasi dalam mencapai tujuannya.

Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada baik ataupun

buruknya kinerja yang diberikan pegawai kepada organisasi. Berdasarkan

wawancara pra penelitian yang dilakukan pada BPPRD Kota Tanjungpinang

ditemukan bahwa adanya indikasi masalah mengenai kinerja pegawai BPPRD

Kota Tanjungpinang, dimana masih didapatkannya kinerja pegawai yang belum

sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Dimana ini dilihat adanya indikasi

masih terdapatnya pekerjaan yang tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan sehingga menghambat untuk memenuhi target. Selain itu

kurangnya kualitas pegawai yang masih dinilai kurang dalam menunjang

penyelesaian tugas dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing,

hal ini dikarenakan masih kurangnya kemampuan serta pemahaman yang dimiliki

pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap hasil

kerja yang ditunjukkan pegawai. Dimana aset yang paling penting dalam sebuah

organisasi yaitu sumber daya manusia, selanjutnya bila sumber daya manusia

dikeola dengan baik maka akan mempengaruhi kinerja organisasi.

Kinerja pegawai dapat diukur dari capaian target yang telah ditentukan

sebelumnya dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) serta

pencapaian target pendapatan daerah yang ditetapkan dalan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah. Adapaun 4 indikator kinerja utama BPPRD yaitu pendapatan

xxiii
asli daerah dari sektor pajak daerah, pendapatan asli daerah dari sektor retribusi,

pendapatan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daeerah yang dipisahkan serta

lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Berdasarkan keempat indikator tersebut

kinerja pegawai BPPRD dapat diukur tingkat keberhasilannya. Berikut adalah

realisasi pencapaian kinerja BPPRD Kota Tanjungpinang.

Tabel 1.1
Data Realisasi Pencapaian Kinerja BPPRD Kota Tanjungpinang
Persentase
No Tahun Target Realisasi Pencapaian Per
Tahun
1 2019 60% 61,47% 102%

2 2020 67% 52,29% 78,04%

3 2021 74% 52,71% 71,22%


Sumber : LAKIP BPPRD Kota Tanjungpinang (2022)

Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 proporsi

penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD memiliki target sebesar 60%

dengan realisasi 61,47%, selanjutnya pada tahun 2020 proporsi penerimaan pajak

dan retribusi daerah terhadap PAD memiliki target sebesar 67% dengan realisasi

mencapai 52,29% dan pada tahun 2021 proporsi penerimaan pajak dan retribusi

daerah terhadap PAD memiliki target 74% dengan realisasi 52,71%. Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa hasil kerja BPPRD Kota Tanjungpinang mengalami

penurunan pencapaian target kerja, yang mana hal ini tidak sesuai dengan target

yang telah ditetapkan. Dimana hal tersebut menggaambarkan tingkat kinerja yang

terjadi pada BPPRD Kota Tanjungpinang. Selain itu berdasarkan realisasi capaian

kinerja diatas, berikut data realisasai penerimaan pajak dan retribusi daerah

berdasarkan target Renstra-PD

xxiv
Tabel 1.2
Data Rekapitulasi Realisasi Penerimaan Pajak Dan Retribusi Pada BPPRD
Kota Tanjungpinang 2019-2021
Persentase
No Tahun Target Realisasi
(%)
1 2019 86.662.450.000 91.869.723.219 106,01
2 2020 68.206.850.000 76.243.559.000 111,78
3 2021 85.739.313.075 75.841.723.960 88,46
Sumber : LAKIP BPPRD Kota Tanjungpinang

Dari tabel 1.2 dapat dilihat realisasi penerimaan pajak mengalami

penurunan yang mana tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Dimana jika

dibandingkan dengan penerimaan tahun sebelumnya pada tahun 2021 mengalami

penurunan sebesar 0,53% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan tabel 1.2 diatas

mengindikasikan bahwa kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang masih

perlu ditingkatkan dalam mengelola pajak daerah.

Ketika suatu organisasi menuntut adanya peningkatan kinerja dalam

organisasi, maka hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya beban serta

tanggung jawab dalam pekerjaan. Untuk itu organisasi perlu memperhatikan sisi

lain yang dimiliki pegawai salah satunya yaitu organizational citizenship

behavior. Menurut Robbins (Pratama & Utama, 2017), di dunia kerja yang

dinamis saat ini yang mana semakin banyak tugas, organisasi memerlukan

perilaku organizational citizenship behavior (OCB) yang tinggi seperti

mengungkaplam pendapat yang bermanfaat mengenai tempat kerja, menolong

rekan kerja dalam tim, menjauhi konflik yang tidak perlu serta memahami dengan

baik kendala dalam pekerjaan yang kadang terjadi. Karena dengan rendahnya

organizational citizenship behavior (OCB) pada pegawai dapat mengakibatkan

xxv
kinerja pegawai yang tidak optimal dan dapat mempengaruhi kualitas pegawai.

Kinerja pegawai dapat meningkat seiring dengan munculnya rasa nyaman serta

kesediaan untuk membantu orang lain dalam melaksanakan pekerjaan.

Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan perilaku

organizational citizenship behavior (OCB) yang ditunjukkan pegawai BPPRD

Kota Tanjungpinang belum sepenuhnya direalisasikan dengan baik di lingkungan

kerjanya, dimana masih terdapat pegawai yang belum menunjukkan perilaku

organizational citizenship behavior (OCB) pada diri mereka yang ditunjukan

dalam bekerja. Hal ini dilihat masih adanya pegawai yang belum mau

mengerjakan tugas diluar tanggung jawab utamanya, mereka juga kurang

berinisiatif serta bersedia membantu rekan kerja lainnya yang mempunyai beban

kerja yang lebih dikarenakan terhalang oleh kesibukan masing-masing serta

banyaknya pekerjaan yang diberikan sehingga mereka cenderung bertindak

individual dalam melaksanakan tugasnya. Melihat hal tersebut jika tidak ditangani

dengan benar akan mengakibatkan pekerjaan tidak terselesaikan dengan cepat,

karena sebagai instansi yang bergerak dibidang penyedia layanan publik yang

melakukan pelayanan terhadap masyarakat perilaku ekstra pada pegawai sangat

dibutuhkan. Jika perilaku organizational citizenship behavior (OCB)

diaplikasikan dengan baik oleh setiap pegawai maka mampu memberikan

pengaruh yang positif bagi organisasi dan juga pegawai.

Pada penelitian terdahulu (Bustomi et al., 2020) menyatakan bahwa

organizational citizenship behavior memiliki pengaruh sebesar 37% terhadap

kinerja pegawai Kementerian Agama Kota Bandung dan 63% sisanya dipengaruhi

xxvi
oleh variabel lain yang tidak diteliti. Selanjutnya penelitian terdahulu dari (Lay et

al., 2020) menyatakan organizational citizenship behavior berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan di Fave Hotel Rangkut. Hal inilah yang menjadi alasan

peneliti untuk meneliti tentang pengaruh organizational citizenship behavior

terhadap kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang, karena sebagai salah satu

instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan publik kinerja pegawai

menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai sejauh mana pengaruh

organizational citizenship behavior terhadap kinerha pegawai BPPRD Kota

Tanjungpinang. Dari uraian latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD)

KOTA TANJUNGPINANG”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah penelitian ini antara lain

1. Apakah organizational citizenship behavior berpengaruh terhadap kinerja

pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang?

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas, maka peneliti

membatasi penelitian ini dimana peneliti mengambil sampel yang akan digunakan

xxvii
hanya pada pegawai PNS BPPRD Kota Tanjungpinang.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan dari penelitian ini antara lain

1. Untuk mengetahui pengaruh organizational citizenship behavior terhadap

kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang.

1.5. Kegunaan Penelitian

1.5.1. Kegunaan Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi

terkait ilmu manajemen sumber daya manusia serta dapat dijadikan referensi atau

studi pustaka perbandingan mengenai permasalahan terkait organizational

citizenship behavior dan kinerja pegawai dalam suatu organiasasi.

1.5.2. Kegunaan Praktis

2. Bagi peneliti, digunakan untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan serta

dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu

manajemen sumber daya manusia khususnya terkait permasalahan

organizational citizenship behavior dan kinerja dalam suatu organisasi.

3. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

masukkan untuk organisasi dalam menyikapi ataupun mengkaji

permasalahan terkait sumber daya manusia khususnya pada persoalaan

kinerja pegawai agar lebih baik dan maksimal kedepannya.

xxviii
1.6. Sistematika Penulisan

Guna untuk memberikan gambaran secara sistematis mengenai

pembahasan penelitian ini, penulis menekankan pada sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang landasan teori, kerangka pemikiran,

hipotesis penelitian dan penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tentang jenis penelitian, jenis data yang

digunakan, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel serta

definisi operasional variabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan tentang hasil dan pembahasan berisi

gambaran umum objek, penyajian data, analisis hasil penelitian

dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian sesuai yang berkaitan dengan hasil akhir penelitian.

xxix
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Schuler (Sutrisno, 2016) mendefinisikan MSDM sebagai

kesadaran akan pentingnya karyawan perusahaan selaku SDM, yaitu dalam

pencapaian tujuan perusahaan serta menggunakan beragam fungsi serta kegiatan

untuk menentukan pemakaian SDM secara efektif serta adil untuk keperluan

pribadi, perusahaan serta masyarakat. Selajutnya menurut Umar (Sutrisno, 2016)

manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen organisasi

dimana menitiberatkan bagian sumber daya manusia. MSDM memiliki tanggung

jawab dalam mengatur setiap individu dengan baik supaya mendapatkan

karyawan yang puas dengan pekerjaannya.

Menurut Mangkunegara (Sinambela, 2016) menjelaskan MSDM sebagai

persiapan/rangcangan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan

pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pembagian kerja dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Selanjutnya Hasibuan (Hartatik, 2014) manajemen

sumber daya manusia didefinisikan sebagai ilmu serta seni mengelola hubungan

dan peranan tenaga kerja yang efektif serta efisien yang berkontribusi pada

realisasi organisasi dan masyarakat.

30
31

2.1.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut (Sutrisno, 2016) terdapat sepuluh fungsi MSDM sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu kegiatan membuat rencana kondisi para

pekerja agar dapat memenuhi keperluan perusahaan secara efektif serta

efisien sehingga mendukung pencapaian tujuan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan aktivitas dalam mengelola tenaga kerja

dengan menentukkan pembagian tugas, hubungan kerja, kewenangan,

integrasi serta pengaturan suatu struktur organisasi.

c. Pengarahan dan pengadaan

Pengarahan merupakan aktivitas menunjukkan tenaga kerja supaya dapat

menjalin kerja sama secara tepat didalam proses untuk mendukung

pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengadaan adalah proses

merencanakan tenaga kerja agar memperoleh tenaga kerja yang setara

dengan keperluan organisasi.

d. Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengontrol karyawan agar mematuhi

peraturan organisasi dan bekerja sesuai tugasnya masing-masing sesuai

rencana.

e. Pengembangan

Pengembangan merupakan tahapan meningkatkan keterampilan dan

keahlian serta kemampuan dan penetahuan tenaga kerja melalui


32

pendidikan serta pelatihan.

f. Kompensasi

Kompensasi merupakan imbalan yang didapatkan langsung dalam bentuk

uang ataupun barang yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan

atas jasa yang diberikan kepada organisasi.

g. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan menyatukan kepentingan organisasi dan

keinginan karyawan, agar terbentuk kerjasama yang seimbang serta saling

menguntungkan, dimana pihak organisasi mendapatkan keuntungan dan

pihak karyawan bisa memenuhi kebutuhan dari hasil kerjanya.

h. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan aktivitas guna meningkatkan keadaan fisik, serta

loyalitas supaya senantiasa bersedia bekerja sama hingga pensiun.

i. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan pemahaman keryawan agar mematuhi peraturan

yang telah dibuat perusahaan yang berperan penting dalam tercapainya

tujuan perusahaan.

j. Pemberhentian

Pemberhentian adalah putusnya ikatan kerja seorang karyawan dalam

organisasi yang disebabkan dari kemauan karyawan sendiri, organisasi,

berakhirnya kontrak kerja dan hal-hal lainnya.


33

2.1.3. Definisi Organizational Citizenship Behavior

Menurut Organ (Albloush et al., 2020) organizational citizenship behavior

didefinisikan sebagai perilaku individu yang bebas, tidak secara langsung ataupun

eksplisit diakui oleh sistem imbalan formal, serta umumnya berkontribusi pada

fungsi organisasi yang efisien dan efektif. Menurut Organ dan Rayan (Albloush et

al., 2020), organizational citizenship behavior mengacu kepada

kontribusi/partisipasi individu ditempat kerja yang melebihi persyaratan peran

yang dijelaskan dalam perjanjian kerja.

Menurut Robbins (Bustomi et al., 2020) organizational citizenship

behavior merupakan perilaku karyaawan yang melampaui kewajiban formalnya

tetapi berpengaruh baik sebab dapat menunjang efektivitas organisasi. Suatu

organisasi yang memiliki karyawan dengan organizational citizenship behavior

(OCB) yang baik akan berkinerja lebih baik dari organisasi lainnya Robbins &

Judge (Lubis, 2015).

Menurut Djati (Simanjuntak et al., 2020) organizational citizenship

behavior (OCB) merupakan tindakan inisiatif serta pilihan individu yang dapat

meningkatkan efisiensi kinerja organisasi dengan membantu mencapai tujuan

produktivitas pribadi karyawan. Selajutnya menurut Greenberg & Baron

(Charmiati & Surya, 2019) menjelaskan organizational citizenship behavior

(OCB) sebagai bentuk perilaku informal diluar perilaku formal individu yang

diperlukan dapat memberikan kontribusi untuk kepentingan organisasi

didalamnya.
34

Menurut Podsakoff et al (Dotulong & Andriany, 2021) mengatakan bahwa

organizational citizenship behavior (OCB) adalah suatu tindakan sadar serta

dipercaya memungkinkan fungsi organisasi bekerja secara efektif dan produktif.

Selain itu Podsakoff (Dotulong & Andriany, 2021) juga menerangkan

Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku yang dilaksanakan

dengan sadar yang membuat peran tambahan yang terbukti dapat berpengaruh

terhadap evaluasi kinerja. Selanjutnya menurut Triyanto & Elisabeth

(Damaryanthi & Dewi, 2016) organizational citizenship behavior (OCB) adalah

perilaku sukarela yang terlihat serta bisa diamati berdasarkan motivasi atau nilai

yang dominan, serta didasarkan pada penghargaan dan hukuman eksternal yang

diberikan oleh organisasi.

2.1.3.1. Manfaat Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Menurut Podsakoff et al (Kusumajati, 2014) manfaat organizational

citizenship behavior (OCB) dalam suatu organisasi yaitu :

a. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan produktivitas

rekan kerja

Karyawan yang membantu rekan kerja lain menyelesaikan tugasnya dapat

meningkatkan produktivitas mereka. Dimana tindakan karyawan tersebut

dapat bermanfaat serta membantu menyebarkan praktik terbaik ke semua

bagian atau kelompok kerja.

b. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan produktivitas

manajer
35

Karyawan yang menunjukkan sikap kebajikan sipil (civic virtue) akan

membantu manajer memperoleh saran ataupun umpan balik yang bernilai

dari karyawan guna meningkatkan efisiensi tempat kerja. Dimana

karyawan yang dapat menjauhi konflik dengan rekan kerja, maka dapat

membantu manajer menghindari krisis manajemen.

c. Organizational Citizenship Behavior (OCB) menghemat sumber daya

yang dimiliki manajemen serta organisasi keseluruhan

Ketika karyawan saling membantu memecahkan masalah di tempat kerja

tanpa keterlibatan manajer, maka manajer dapat menggunakan waktunya

untuk pekerjaan lain seperti perencanaan. Karyawan yang menunjukkan

tingkat kehati-hatian yang tinggi memerlukan sedikit pengawasan dari

manajer, sehingga manajer dapat melimpahkan tanggung jawab yang lebih

besar pada mereka serta dengan hal ini manajer dapat mempunyai banyak

waktu yang lebih untuk pekerjaan yang lebih penting.

d. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat membantu menghemat

energy sumber daya yang langka guna meningkatkan fungsi kelompok

Manfaat dari perilaku menolong yaitu dapat meningkatkan moral tim,

kohesi, membebaskan anggota tim atau manajer dari keharusan

mengeluarkan usaha dan waktu untuk mempertahankan fungsi tim.

e. Organizational Citizenship Behavior (OCB) menjadi sarana efektif untuk

mengatur kegiatan kelompok kerja

Menunjukkan tindakan civic virtue, misalnya ikut berpartisipasi aktif

dalam pertemuan tim kerja dapat membantu pengorganisasian diantara


36

anggota kelompok, yang pada akhirnya dapat menunjang efektivitas dan

efisiensi tim.

f. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan kemampuan

organisasi guna menarik serta mempertahankan karyawan terbaik.

Tindakan membantu mampu meningkatkan moral serta kerterikatan dan

perasaan saling memiliki antara anggota kelompok, yang mana dapat

meningkatkan kinerja organisasi serta menolong organisasi dalam menarik

serta mempertahankan karyawan yang baik.

g. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan stabilitas

kinerja organisasi

Membantu karyawan yang absen atau beban kerja yang tinggi akan

meningkatkan stabilitas kinerja unit kerja.

h. Organizational Citizenship Behavior (OCB) meningkatkan kemampuan

organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan

Karyawan yang memperlihatkan sikap conscientiousness maka dapat

meningkatkan kemampuan organisasi dalam menyesuaikan dengan

perubahan yang terjadi dilingkungan.

2.1.3.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Organizational Citizenship

Behavior (OCB)

Menurut Organ (Hidayat et al., 2021) faktor yang dapat mempengaruhi

Organizational Citizenship Behavior (OCB) diantaranya yaitu :

a. Budaya dan Iklim organisasi

Terdapat fakta kuat bahwa budaya organisasi adalah kondisi awal yang
37

terutama menyebabkan organizational citizenship behavior (OCB).

Karyawan cenderung bertindak diluar tanggung jawab pekerjaan mereka,

jika mereka puas dengan pekerjaan mereka, mendapatkan perlakuan yang

adil serta perhatian dari atasan mereka dan perlakuan adil dari organisasi.

b. Kepribadian dan Suasana hati (mood)

Kepribadian dan suasana hati berdampak pada munculnya perilaku

organizational citizenship behavior (OCB) individu atau kelompok.

Kesediaan seseorang untuk menolong orang lain dipengaruhi emosi.

Sementara emosi juga dipengaruhi oleh kepribadian, emosi juga

dipengaruhi oleh keadaan seperti iklim tim kerja serta faktor organisasi.

c. Persepsi terhadap Percieved Organizational Support

Dukungan organisasi yang dirasakan dapat digunakan sebagai perkiraan

organizational citizenship behavior (OCB). Karyawan yang merasa

didukung oleh organisasi akan memberikan umpan bail serta mengurangi

kesenjangan dalam hubungan dengan ikut terlibat kedalam perilaku

organizational citizenship behavior (OCB).

d. Persepsi terhadap kualitas hubungan atau interaksi atasan bawahan

Hubungan antara atasan dan bawahan yang berkualitas tinggi akan

berpengaruh pada peningkatan kepuasan kerja, produktivitas serta kinerja

karyawan.

e. Masa kerja

Karakteristik pribadi seperti masa kerja dan gender berdampak pada

organizational citizenship behavior (OCB) yang berfungsi sebagai


38

predictor, karena variabel ini mewakili ukuran investasi karyawan dalam

organisasi. Riset sebelumnya telah ditunjukkan bahwa masa kerja

dikaitkan dengan organizational citizenship behavior (OCB). Karyawan

yang bekerja berjam-jam mengembangkan hubungan yang kuat, masa

kerja yang lebih panjang juga meningkatkan kepercayaan diri dan

kemampuan karyawan untuk melaksanakan tugasnya dan mengarah pada

perasaan serta perilaku positif terhadap organisasi tempatnya bekerja.

f. Jenis kelamin

2.1.3.3. Indikator Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Indikator organizational citizenship behavior menurut Organ (Bustomi et

al., 2020) sebagai berikut :

1. Altruism

Perilaku membantu rekan kerja yang menghadapi kesulitan dengan tugas

perusahaan atau masalah pribadinya. Pada aspek ini menunjukkan bahwa

bantuan yang diberikan dalam hal ini bukanlah tanggung jawab dari tugas

utamanya.

2. Conscientiousness

Perilaku yang memperlihatkan karyawan berusaha lebih dari yang

diharapkan perusahaan. Dimana perilaku ini bersifat sukarela serta tidak

memperhitungkan imbalan atau reward yang diterimanya.

3. Sportsmanship

Perilaku toleransi yang ditunjukkan oleh karyawan ketika kondisi

perusahaan tidak ideal, serta tidak adanya keluhan yang diajukan. Dimana
39

perilaku ini menunjang suasana kerja yang positif dan menyenangkan

diantara para karyawan.

4. Courtesy

Perilaku yang menjaga hubungan baik dengan rekan kerja untuk

menghidari masalah pribadi serta cenderung menunjukkan sikap peduli

terhadap orang lain.

5. Civic Virtue

Perilaku yang menunjukkan tanggung jawab terhadap perusahaan,

misalnya mengikuti perubahan organisasi ataupun secara proktif

menyarankan perubahan untuk efisiensi dan kemajuan organisasi. Aspek

ini lebih mengarah kepada tanggung jawab yang dibagikan organisasi pada

individu guna mengembangkan kualitas bidang yang digelutinya.

Sementara indikator organizational citizenship behavior menurut

Podsafkoff (Prakoso, 2022) sebagai berikut :

1. Helping behaviors (perilaku menolong), tindakan spontan individu untuk

membantu rekan kerja serta mencegah kesulitan dalam bekerja.

2. Organizational compliance (kepatuhan organisasi), tindakan menghormati

peraturan serta kebijakan organisasi dan melaksanakannya tanpa

pengawasan atau sanksi.

3. Civic virtue, mencerminkan rasa memiliki individu terhadap suatu

organisasi, yang terlihat dari partisipasi aktif ketika menyelenggarakan

acara serta konferensi.


40

4. Individual initiative (inisiatif individu), tindakan sukarela individu dalam

berinovasi serta bagaimana memperoleh hasil yang lebih baik.

5. Sportsmanship, sikap yang tidak mudah mengeluh ketika menghadapi

keadaan di tempat kerja walaupun kondisi yang tidak nyaman.

6. Organizational loyalty (loyalitas organisasi), mengacu kepada loyalitas

individu terhadap organisasi saat keadaan yang tidak nyaman dan loyalitas

kepada pihak luar yang menyatakan hal-hal baik mengenai organisasi.

7. Self-development (pengembangan diri), keinginan pribadi meningkatkan

pengetahuan serta keterampilan agar berguna untuk proses kerja dalam

organisasi.

2.1.4. Definisi Kinerja

Menurut Armstrong & Baron (Bustomi et al., 2020) kinerja didefinisikan

sebagai hasil kerja yang erat kaitannya dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan pelanggan, serta partisipasi terhadap perekonomian. Sedangkan menurut

Mangkunegara (Sandhika & Sobandi, 2018) kinerja merupakan prestasi kerja

ataupun hasil kerja secara kualitas serta kuantitas yang dapat diraih karyawan

dalam satu satuan waktu pada saat melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan

padanya.

Menurut Rivai & Basri (Darto, 2014) kinerja didefinisikan sebagai hasil

dari individu atau sekelompok orang dalam suatu organisasi ataupun perusahaan,

yang memiliki wewenang dan tanggung jawab sendiri-sendiri secara sah dapat

mencapai tujuan perusahaan tanpa melanggar hukum serta tanpa melanggar moral

dan etika. Selajutnya menurut (Kasmir, 2016) menyatakan bahwa kinerja adalah
41

hasil kerja serta perilaku kerja yang dicapai dengan menyelesaikan tugas serta

tanggung jawab yang dibagikan selama jangka waktu tertentu.

Menurut Simanjuntak (Widodo, 2015) kinerja merupakan tingkat hasil

yang dicapai saat melakukan tugas tertentu. Dimana kinerja didefinisikan sebagai

tingkat pencapaian atau tujuan kerja pribadi yang harus dicapai dalam jangka

waktu tertentu.

2.1.4.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut (Kasmir, 2016) terdapat beberapa faktor yang bisa

mempengaruhi kinerja baik langsung ataupun tidak langsung diantaranya yaitu :

1. Kemampuan dan Keahlian

Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam suatu

pekerjaan. Dimana semakin memiliki kemampuan dan keahlian makan

dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar sesuai dengan yang telah

ditetapkan.

2. Pengetahuan

Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan

memberikan hasil pekerjaan yang baik demikian pula sebaliknya.

3. Rancangan Kerja

Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan karyawan dalam

mencapai tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan

yang baik, maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut

secara tepat dan benar.


42

4. Kepribadian

Kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang. Setiap orang

memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lainnya.

Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan dapat

melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh penuh tanggung jawab

sehingga hasil pekerjaannya juga baik.

5. Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk melakukan

pekerjaan. Jika memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau

dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan terdorong untuk

melakukan sesuatu dengan baik.

6. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan perilaku seseoramh pemimpim dalam

mengatur, mengelola dan memerintah bawahannya untuk mengerjakan

suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.

7. Gaya Kepemimpinan

Merupakan gaya atau sikap seseorang pemimpin dalam menghadapi atau

memerintahkan bawahannya.

8. Budaya Organisasi

Merupakan kebiasaan atau norma yang berlaku dan dimiliki suatu

organisasi atau perusahaan. Kebiasaan atau norma ini mengatur hal-hal

yang berlaku dan diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap

anggota perusahaan.
43

9. Kepuasan Kerja

Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang

sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan. Jika karyawan merasa

senang atau gembira untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya pun akan

berhasil baik.

10. Lingkungan Kerja

Jika lingkungan kerja dapat membuat suasana nyaman dan memberikan

ketenangan maka akan membuat suasana kerja menjadi kondusif, sehingga

dapat meningkatkan hasil kerja seseorang menjadi lebih baik, karena

bekerja tanpa gangguan. Namun sebaliknya jika suasana atau kondisi

lingkungan kerja tidak memberikan kenyamanan atau ketenangan maka

akan berakibat suasana kerja menjadi terganggu yang pada akhirnya akan

mempengaruhi dalam bekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja seseorang.

11. Loyalitas

Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela

perusahaan dimana tempatnya bekerja.

12. Komitmen

Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan atau

peraturan perusahaan dalam bekerja.

13. Disiplin Kerja

Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya dengan

sungguh-sungguh. Dimana displin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,
44

misalnya masuk kerja selalu tepat waktu.

Sedangkan menurut Wirawan (R. A. Putra, 2021) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja pegawai yaitu :

1. Faktor internal pegawai, yaitu aspek dari dalam diri pegawai yang dibawa

sejak lahir serta didapat setelah berkembang. Aspek-aspek bawaan seperti

talenta, sifat pribadi, kondisi fisik dan psikologis. Sedangkan aspek yang

diperoleh saat berkembang meliputi pengetahuan, keterampilan, etos kerja,

pengalaman dan motivasi kerja.

2. Faktor lingkungan internal ogranisasi, yaitu didalam melakukan tugas

pegawai membutuhkan dukungan dari organisasi tempatnya bekerja.

Dukungan ini sangat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Dimana

aspek internal organisasi ini meliputi teknologi, kompensasi, iklim kerja,

strategi organisasi, dukungan sumber daya yang dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan dan sistem manajemen.

3. Faktor lingkungan eksternal organisasi, yaitu situasi atau keadaan yang

terjadi di lingkungan luar organisasi seperti krisis ekonomi.

2.1.4.2. Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya

manusia, maka sudah seharusnya dijalankan dengan sebaik-baiknya. Menurut

(Kasmir, 2016) penilaian kinerja memiliki beberapa tunjuan antara lain yaitu :

1. Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan

2. Keputusan penempatan

3. Perencanaan dan pengembangan karir


45

4. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

5. Penyesuaian kompenasasi

6. Inventori kompetensi pegawai

7. Kesempatan kerja adil

8. Komunikasi efektif antara pimpinan dan bawahan

9. Budaya kerja

10. Menerapkan sanksi

Menurut Simanjuntak (Sinollah & Hermawanto, 2020) manfaat penilaian

kinerja yaitu :

1. Peningkatan kinerja

Terutama bila hasil penilaian kinerja seseorang rendah atau dibawah

standar yang telah ditetapkan maka orang yang bersangkutan dan atasan

akan segera membuat segala upaya untuk meningkatkan kinerja tersebut

misalnya dengan bekerja lebih keras dan tekun lagi.

2. Pengembangan SDM

Manajemen dan individu dapat mengembangkan potensi yang dimiliki

oleh setiap individu baik untuk memenuhi kebutuhan lembaga atau

organisasi maupun dalam rangka mengembangkan karir mereka masing-

masing.

3. Pemberian kompensasi

Pemberian imbalan atau kompensasi yang adil haruslah didasarkan kepada

kinerja atau kontribusi setiap orang kepada perusahaan.

4. Program peningkatan produktivitas


46

5. Program kepegawaian, termasuk promosi, rotasi, dan mutasi serta

perencanaan karir karyawan.

6. Menghindari perlakuan diskriminasi

Menurut Mathis dan Jackson (Sinollah & Hermawanto, 2020) agar

penilaian kinerja dapat berjalan dengan efektif maka harus memperhatikan hal-hal

berikut:

1. Konsisten dengan misi strategis sebuah organisasi

2. Bermanfaat sebagai alat pengembangan

3. Berguna sebagai alat administrasi

4. Sesuai dengan hukum dan berkaitan dengan pekerjaan

5. Dipandang adil secara umum oleh karyawan

6. Efektif dalam mendokumentasikan kinerja pegawai

2.1.4.3. Indikator Pengukuran Kinerja

Indikator kinerja menurut Robbins (Kailola, 2018) sebagai berikut:

1. Kualitas, yaitu kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap

kualitas yang dihasilkan dan kesempurnaan tugas terhadap keterampilan

dan kemampuan pegawai.

2. Kuantitas, yaitu jumlah yang dihasilkan pegawai dalam menyelesaikan

kegiatan/pekerjaan atau sejauh mana kemampuan menghasilkan sesuai

dengan jumlah standar yang telah ditetapkan suatu organisasi.

3. Ketepatan waktu, yaitu tingkatan kegiatan yang dikerjakan di awal waktu

yang ditentukan dalam hal koordinasi dengan output dan mengoptimalkan

waktu yang ada untuk kegiatan lainnya.


47

4. Efektivitas, yaitu tingkat pemanfaatan sumber daya organiasasi seperti

tenaga, uang, teknologi serta bahan baku yang di optimalkan dengan

tujuan untuk meningkatkan hasil dari setiap bagian dalam pemanfaatan

sumber daya.

5. Kemandirian, yaitu tingkatan dari pegawai yang nantinya dapat melakukan

fungsi pekerjaannya tanpa bantuan dan bimbingan dari atasannya.

Kemandirian ini juga adalah tingkat komitmen pegawai untuk bekerja

sama dengan instansi serta tanggung jawab pegawai kepada kantor

tempatnya bekerja.

Sedangkan menurut Gomes (R. A. Putra, 2021) indikator untuk mengukur

kinerja sebagai berikut :

1. Quantity of work (Kuantitas pekerjaan), yaitu jumlah pekerjaan yang

diselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan.

2. Quality of work (Kualitas pekerjaan), yaitu kualitas kerja yang diraih

berdasarkan syarat-syarat kesuaian dan kesiapannya.

3. Job knowledge (Pengetahuan pekerjaan), yaitu luasnya pengetahuan

tentang pekerjaan serta keterampilan.

4. Creativiness (Kreativitas), yaitu orsinalitas tanggapan dan tindakan

mengenai kemampuan yang ditampilkan.

5. Cooperation (Kerja sama), yaitu kemauan untuk bekerja sama dengan

orang lain.

6. Dependability (Kehandalan), yaitu kesadaran serta dapat dipercaya

terkait persensi/kehadiran dan dalam menyelesaikan pekerjaan.


48

7. Initiative (Inisiatif), yaitu semangat ketika mengerjakan tugas baru

untuk menambah tanggung jawabnya.

8. Personal Quality (Kualitas Pribadi), yang meliputi kepribadian,

kepemimpinan, keramahan serta integritas pribadi.

2.1.5. Hubungan Antar Variabel

Menurut Organ (Albloush et al., 2020) organizational citizenship behavior

didefinisikan sebagai perilaku individu yang bebas, tidak secara langsung ataupun

ekspilist diakui oleh sistem imbalan formal, serta umumnya berkontribusi pada

fungsi organiasasi yang efisien dan efektif. Suatu organisasi yang memiliki

karyawan dengan organizational citizenship behavior (OCB) yang baik akan

berkinerja lebih baik dari organisasi lainnya Robbins & Judge (Lubis, 2015).

Hal ini didukung dari penelitian terdahulu yang menyatakan adanya

pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja, sebagaimana

penelitian yang dilakukan (Bustomi et al., 2020) yang menyatakan bahwa

organizational citizenship behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh (Lay et al., 2020) dan penelitian

yang dilakukan (Damaryanthi & Dewi, 2016) menyimpulkan bahwa adanya

pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai.

2.2. Kerangka Pemikiran

Menurut Uma Sekaran (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa kerangka

berpikir adalah bentuk konseptual mengenai bagaimana teori berkaitan dengan

beragam faktor yang diidentifikasii sebagai masalah yang penting. Penelitian ini
49

meneliti mengenai pengaruh organizational citizenship behavior dan kinerja

pegawai.

Kerangka pemikiran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Organizational
Citizenship Behavior (X)
Kinerja (Y)
1. Altruism
1. Kualitas
2. Conscientiousness 2. Kuantitas
3. Sportsmanship 3. Ketepatan waktu
4. Courtesy 4. Efektivitas
5. Civic virtue 5. Kemandirian

Organ (Bustomi et al., Robbins (Kailola, 2018)


2020)

Sumber : Konsep disesuaikan untuk penelitian (2022)

2.3. Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2017) hipotesis adalah jawaban sementara atas

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian tersebut di

ekspresikan dalam bentuk kalimat tanya.

H1 : Diduga terdapat pengaruh organizational citizenship behavior (OCB)

terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Kota Tanjungpinang.


50

2.4. Penelitian Terdahulu

2.4.1. Jurnal Nasional

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Bustomi et al., 2020) dengan judul

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap Kinerja

Pegawai (Studi Survei pada Pegawai Kementeriian Agama Kota

Bandung). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai di

Kementerian Agama Kota Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan

metode penelitian survey, dengan analisa data menggunakan analisis

regresi sederhana. Populasi dan sampel pada penelitian adalah seluruh

pegawai Kementerian Agama Kota Bandung sebanyak 99 orang. Hasil

pengujian model regresi antar variabel menunjukan nilai F hitung = 57,992

dengan signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel nya = 3,94. Jadi F hitung =

57,992 > 3,94 (F hitung lebih besar). Dengan arah koefisien positif,

dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa

Organizational Citizenship Behavior berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja pegawai Kementerian Agama Kota Bandung.

Selanjutnya dari koefisien determinasi maka hasil perhitungan regresi

dapat diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,374. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Agama Kota

Bandung sebesar 37% dan sisanya sebesar 63% dipengaruhi oleh variabel

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


51

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Damaryanthi & Dewi, 2016) dengan judul

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Komitmen Organisasi, Dan

Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Pegawai Feb.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kecerdasan

emosional, komitmen organisasi, dan organizational citizenship behavior

(OCB) terhadap kinerja pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian

kuantitaif, dengan analisa data menggunakan analisis regresi berganda, uji

t, uji f dan teknik analisis data menggunaka uji validitas, uji reabilitas, uji

heteroskedatisitas, uji normalitas, serta uji multikolinearitas. Populasi dan

sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawan Falkutas Ekonomi

Bisnis Univeristas Udayana Program S1 sebanyak 47 orang. Hasil uji

validitas menunjukkan seluruh item variabel memiliki rhitung > rtabel sebesar

0,30. Uji realiabilitas koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 seluruh

variabel dinyatakan realiabel. Uji normalitas meninjukkan nilai

Kolmogorov Sminarnov (KS) sebesar 0,617, sedangkan nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,841. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa model

persamaan regresi tersebut berdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig.

(2-tailed) 0,841 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Hasil uji

heteroskedastisitas menunjukkan bahwa seluruh variabel tidak

menunjukkan gejala heteroskedastisitas. Uji multikolinearitas

menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk setiap variabel lebih besar dari

10% dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yang berarti model persamaan
52

regresi bebas dari multikolinearitas. Hasil nilai dari R Square adalah 0,735

atau 73,5% artinya besarnya kecerdasan emosional, komitmen organisasi,

dan organizational citizenship behavior dapat menjelaskan variabel kinerja

73,5% sedangkan sisanya 26,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dijelaskan dalam analisis ini. Uji F menunjukkan bahwa nilai dari F hitung

39,764 dengan nilai signifikansi 0.000 (kurang dari 0.05) maka

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan

emosional, komitmen organisasi, dan organizational citizenship behavior

terhadap kinerja. Uji t menunjukkan bahwa 1) Hasil pengujian hipotesis

variabel kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai

Sig. t sebesar 0,023 dengan nilai koefisien beta 0,209. Nilai Sig. t 0,023 <

0,05 mengindikasikan bahwa pengaruh kecerdasan emosional terhadap

kinerja pegawai menunjukkan bahwa kecerdasan emosional secara positif

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 2) Hasil pengujian

hipotesis variabel komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai diperoleh

nilai Sig. t sebesar 0,002 dengan nilai koefisien beta 0,412. Nilai Sig. t

0,002 < 0,05 mengindikasikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja. 3) Hasil pengujian hipotesis

variabel organizational citizenship behavior terhadap kinerja pegawai

diperoleh nilai Sig. t sebesar 0,015 dengan nilai koefisien beta 0,322. Nilai

Sig. t 0,015 < 0,05 mengindikasikan bahwa organizational citizenship

behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil

penelitian ini menunjukkan 1) kecerdasan emosional secara positif


53

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 2) komitmen organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. 3) organizational

citizenship behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Dotulong & Andriany, 2021) dengan judul

Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Anggota

Kepolisian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

organizational citizenship behavior terhadap kinerja anggota Kepolisian

Republik Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan metode survey. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis

data regresi sederhana dan diolah melalui SPSS 21. Populasi dan sampel

pada penelitian ini adalah Anggota Kepolisian Republik Indonesia

sebanyak 200 anggota yang terdiri dari Polres Gorontalo dan Polres Batu,

dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Hasil uji-t, yaitu t hitung 6.381 > daripada t tabel 1,6525. Maka hasil

penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh signifikan positif antara OCB terhadap kinerja diterima.

Selanjutnya Hasil uji statistik diperoleh nilai constant (a) sebesar 27.46

sedangkan nilai OCB (b/koefisien regresi) sebesar 0.41 dengan arah

pengaruh OCB dan kinerja adalah positif (t=6.38, p ≤ 0,001)

Kesimpulannya adalah variabel OCB berpengaruh terhadap variabel

kinerja (dengan kontribusi R2 = 0.17). Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara

variabel organizational citizenship behavior terhadap kinerja anggota


54

Kepolisian Republik Indonesia sebesar 17,1%, sedangkan sisanya 82,9%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

2.4.2 Jurnal Internasional

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Lay et al., 2020) dengan judul The Effect

of Organizational Trust and Organizational Citizenship Behavior on

Employee Performance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

pengaruh organizational trust dan organizational citizenship behavior

terhadap kinerja karyawan di Fave Hotel Rungkut Surabaya Indonesia.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan

menggunakan teknik analisa data yaitu analisis regresi berganda, uji t dan

uji f. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh karyawan Fave

Hotel Rangkut Surabaya Indonesia berjumlah 52 karyawan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa 1) Organizational trust memiliki nilai

koefisien 0,741 dan t-statistik 5,824>1,96 artinya Organizational trust

berpengaruh positif terhadap organizational citizenship behavior.

2) Organizational trust memiliki nilai koefisien 0,508 dengan t-statistik

6,211>1.96 artinya Organizational trust berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan Fave Hotel Rangkut Surabaya Indonesia.

3) Organizational citizenship behavior memiliki nilai koefisien 0,303 dan

t-statistik 3,848>1,96 artinya Organizational citizenship behavior

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Fave Hotel Rangkut

Surbaya Indonesia. 4) Organizational citizenship behavior sebagai


55

variabel intervening dapat meningktakan organizational trust terhadap

kinerja karyawan Fave Hotel Rangkut Surbaya Indonesia.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Dwomoh et al., 2019) dengan judul Effect

of Organizational Citizenship Behavior on Performances of Employee of

Kumasi Technical University : Moderating Role of Work Overload.

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui adanya pengaruh organizational

citizenship behavior terhadap kinerja karyawan, adanya pengaruh beban

kerja terhadap kinerja karyawan dan beban kerja memoderasi pengaruh

organizational citizenship behavior terhadap kinerja karyawan. Jenis

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan teknik pengumpulan

data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

staff Universitas Teknik Kumasi berjumlah 659 orang staff, dengan

sampel 250 orang staff. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Hasil

pengujian menunjukkan bahwa nilai konstants (β=.383, p<.01) yaitu 0,383

artinya organizational citizenship behavior berpengaruh positif terhadap

kinerja staff Universitas Teknik Kumasi. 2) Hasil pengujian menunjukkan

bahwa nilai konstanta (β= -.203, p<.01) yaitu -0,203 artinya beban kerja

berpengaruh negatif terhadap kinerja staff Universitas Teknik Kumasi.

3) Hasil pengujian menunjukkan nilai konstanta (β=.-202, p<.01) artinya -

0,202 artinya beban kerja memoderasi pengaruh organizational citizenship

behavior secara signifikan terhadap kinerja staff Universitas Teknik

Kumasi.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menurut (Sugiyono, 2017)

penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai metode penelitian yang didasarkan

prinsip positivisme, yang dipergunakan guna mempelajari populasi ataupun

sampel tertentu serta mengumpulkan data menggunakan alat penelitian serta

menganalisis data statistik untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan.

3.2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Menurut (Siyoto & Sodik, 2015) data primer merupakan data yang

diperoleh ataupun yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya.

Data primer disebut juga data asli ataupun data baru yang bersifat up to

date. Untuk memperoleh data primer, peneliti perlu mengumpulkan

langsung data yang dibutuhkannya. Teknik yang bisa dipakai peneliti

untuk mengumpulkan data primer yaitu observasi, wawancara, diskusi

terfokus serta penyebaran kuesioner.

2. Data Sekunder

Menurut (Siyoto & Sodik, 2015) data sekunder merupakan data yang

didapat ataupun dikumpulkan peneliti dari beberapa sumber yang ada.

56
57

Data sekunder dapat didapatkan dari sumber antara lain Badan Pusat

Statistik (BPS), buku, jurnal, penelitian terdahulu dan lain-lain.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Menurut (Sugiyono, 2017) kuesioner adalah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan ataupun

pernyataan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden.

Kuesioner bisa berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka dan

dapat dibagikan baik langsung ataupun dikirim melalui surat serta

internet.

2. Studi Pustaka

Menurut (Sugiyono, 2017) studi pustaka adalah kajian pustaka serta

bahan referensi yang berkaitan dengan nilai, budaya, serta norma yang

berkembang dalam lingkungan sosial yang diteliti. pengumpulan data

dalam studi pustaka dapat diperoleh dan berupa buku-buku, laporan

penelitian, jurnal/literature terdahulu, tesis, artikel maupun media

elektronik.internet.

3. Wawancara

Menurut (Sugiyono, 2017) wawancara adalah metode pengumpulan

data yang digunakan ketika melakukan penelitian pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diselidiki serta jika peneliti


58

berkeinginan mempelajari sesuatu dari jumlah responden dalam

ataupun sedikit.

3.4. Populasi dan Sampling

3.4.1. Populasi

Populasi merupakan wilayah yang digeneralisasikan meliputi objek

ataupun subjek dengan kualitas serta karakteristik tertentu yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari lalu diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi

dalam penelitian ini adalah pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang dengan jumlah

pegawai 79 orang.

Tabel 3.1
Populasi BPPRD Kota Tanjungpinang
Status
No Nama Jabatan Lama bekerja
Kepegawaian
1 Pegawai A Plt. Kepala Badan PNS 15 tahun
2 Pegawai B Kabid Penetapan PNS 17 tahun
Kabid Penagihan,
3 Pegawai C Pembukuan dan PNS 16 tahun
pemeriksaan
4 Pegawai D Kabid Pelayanan Pajak PNS 16 tahun
Kasubid Perhitungan dan
5 Pegawai E PNS 13 tahun
Penetapan
6 Pegawai F Perencana Ahli Muda PNS 12 tahun
Kasubbid Keberatan dan
7 Pegawai G PNS 18 tahun
Pengurangan
Kasubag Umum,
8 Pegawai H Kepegawaian dan PNS 15 tahun
Keuangan
Kasubid Penagihan Pajak
9 Pegawai I PNS 11 tahun
Daerah
Kasubid Pembukuan dan
10 Pegawai J PNS 11 tahun
Pelaporan
Verifikator Data Laporan
11 Pegawai K PNS 18 tahun
Keuangan
Penyusun Laporan
12 Pegawai L PNS 16 tahun
Keuangan
59

Pengadministrasi
13 Pegawai M PNS 36 tahun
Keuangan
14 Pegawai N Analisis Tata Usaha PNS 18 tahun
15 Pegawai O Bendahara Penerimaan PNS 15 tahun
Pengelola Data Pendataan,
16 Pegawai P PNS 15 tahun
Pemetaan, dan Penilaian
Analisis Pajak dan
17 Pegawai Q PNS 15 tahun
Retribusi Daerah
18 Pegawai R Analis Aset Daerah PNS 16 tahun
19 Pegawai S Analis Penagihan Pajak PNS 18 tahun
Analisis Kebijakan Ahli
20 Pegawai T PNS 13 tahun
Muda
Analisis Pemerikasaan
21 Pegawai U PNS 16 tahun
Pajak
22 Pegawai V Bendahara Pengeluaran PNS 15 tahun
Pengelola Data
23 Pegawai W PNS 15 tahun
Pemeriksaan Pajak
Pengadministrasi Pajak
24 Pegawai X PNS 15 tahun
(penagihan)
25 Pegawai Y Pengadministrasi Umum PTT 15 tahun
26 Pegawai Z Pengadministrasi Umum PNS 14 tahun
Pengadministrasi Nota
27 Pegawai A Perhitungan Pajak dan PNS 18 tahun
Retribusi
Pengadministrasi Pajak
28 Pegawai B PTT 13 tahun
(pelayanan)
Pengadaministrasi Nota
29 Pegawai C Perhitungan Pajak dan PTT 12 tahun
Retribusi
Analis Aplikasi`dan
30 Pegawai D Pengelolaan Data dan PNS 15 tahun
Sistem Keuangan
31 Pegawai E Analisis Pelayanan Publik PNS 14 tahun
32 Pegawai F Analisis Pelayanan Publik PNS 12 tahun
33 Pegawai G Pengadministrasi Umum PNS 8 tahun
34 Pegawai H Pengadministrasi Pajak PNS 8 tahun
Pengadministrasi
35 Pegawai I PTT 12 tahun
Keuangan
36 Pegawai J Analis Penagihan Pajak PNS 8 tahun
37 Pegawai K Pengelola Keuangan PTT 8 tahun
38 Pegawai L Penyuluh Ahli Muda PNS 7 tahun
Kasubid Pelayanan dan
39 Pegawai M PNS 13 tahun
Penyelesaian Sengketa
Kasubid Pengolahan Data
40 Pegawai N PNS 14 tahun
dan Informasi
60

Analisis Keberatan
41 Pegawai O THL 6 tahun
Banding
Pengadministrasian
42 Pegawai P PTT 14 tahun
Keuangan
Analisis Pajak dan
43 Pegawai Q THL 6 tahun
Retribusi Daerah
44 Pegawai R Analis Pelayanan Publik THL 3 tahun
Analisis Pajak dan
45 Pegawai S THL 3 tahun
Retribusi Daerah
46 Pegawai T Pengadministrasi Pajak THL 2 tahun
Analisis Aplikasi dan
47 Pegawai U Pengelola Data Sistem THL 3 tahun
Keuangan
48 Pegawai V Analisis Pajak Daerah THL 6 tahun
49 Pegawai W Pengelola Keuangan PTT 9 tahun
50 Pegawai X Analis Pajak Daerah THL 4 tahun
Analis Rencana Program
51 Pegawai Y THL 3 tahun
Dan Kegiatan
Pengadministrasi
52 Pegawai Z THL 3 tahun
Perencana dan Program
Analisi Pajak dan
53 Pegawai A PTT 7 tahun
Retribusi Daerah
54 Pegawai B Analis Pelayanan Publik THL 7 tahun
Analis Pelaporan dan
55 Pegawai C THL 4 tahun
Transaksi Keuangan
56 Pegawai D Pengadministrasi Pajak THL 4 tahun
57 Pegawai E Pengadministrasi Pajak THL 4 tahun
58 Pegawai F Pengadministrasi Pajak THL 4 tahun
59 Pegawai G Pengadministrasi Pajak THL 8 tahun
60 Pegawai H Pengadministrasi Pajak THL 3 tahun
61 Pegawai I Pengadministrasi Pajak THL 2 tahun
Analis Pajak dan Retribusi
62 Pegawai J THL 2 tahun
Daerah
63 Pegawai K Analis Pelayanan Publik THL 2 tahun
Pengelola Pendaftaran,
64 Pegawai L Pendataan Pajak dan PTT 8 tahun
Retribusi Daerah
Pengadministrasi Nota
65 Pegawai M Perhitungan Pajak dan THL 8 tahun
Retribusi Daerah
Pengadministrasi Nota
66 Pegawai N Perhitungan Pajak dan THL 3 tahun
Retribusi Daerah
Pengelola Data dan
67 Pegawai O THL 2 tahun
Dokumen Perpajakan
61

Analis Pelaporan dan


68 Pegawai P PTT 8 tahun
Transaksi Keuangan
Analis Pelaporan dan
69 Pegawai Q THL 6 tahun
Transaksi Keuangan
70 Pegawai R Pengadminidtrasi Pajak PTT 8 tahun
Analis Pelaporan dan
71 Pegawai S THL 7 tahun
Transaksi Keuangan
Pengadministrasi
72 Pegawai T THL 4 tahun
Keuangan
Analis Aplikasi dan
73 Pegawai U Pengelolaan Data Sistem THL 8 tahun
Keuangan
74 Pegawai V Analis Keuangan THL 5 tahun
75 Pegawai W Pengadministrasi Pajak THL 8 tahun
Pengelola Data Pelayanan
76 Pegawai X THL 1 tahun
Perpajakan
77 Pegawai Y Pengadministrasi Umum THL 1 tahun
78 Pegawai Z Analis Laporan Keuangan THL 7 tahun
79 Pegawai A Pengemudi THL 4 tahun
TOTAL 79
Sumber : BPPRD Kota Tanjungpinang (2022)

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil dari kuantitas serta karakteristik yang

dimiliki suatu populasi (Sugiyono, 2017). Penelitian ini menggunakan teknik Non

Probability Sampling dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling

Purposive. Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria-

kriteria tertentu (Sugiyono, 2017). Kriteria pada penelitian ini yaitu pegawai

BPPRD Kota Tanjungpinang yang berstatus PNS. Sehingga sampel pada

penelitian ini pegawai PNS BPPRD Kota Tanjungpinang sebanyak 35 orang.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Menurut (Siyoto & Sodik, 2015) definisi operasional menunjukkan

bagaimana mengukur suatu variabel. Variabel penelitian merupakan suatu


62

petunjuk ataupun nilai dari suatu objek atau kegiatan yang beragam, yang telah

ditentukan peneliti kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2017). Variabel

dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

1. Variabel bebas (Independen) merupakan variabel mempengaruhi atau

penyebab perubahan ataupun munculnya variabel terikat (dependen)

(Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu

Organizational citizenship behavior (X).

2. Variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi ataupun

sebagai dampak yang disebabkan adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Kinerja (Y).

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Butir Peng
No Variabel Definisi Indikator Pernya ukura
taan n
X Organizational Organizational 1. Altruism 1,2,3
citizenship citizenship 2. Conscientiousness 4,5,6
behavior (X) behavior 3. Sportsmanship 7,8,9
didefinisikan 4. Courtesy 10,11,12
sebagai perilaku 5. Civic virtue 13,14,15
individu yang
bebas, tidak secara Organ (Bustomi et
langsung ataupun al., 2020)
eksplisit diakui
oleh sistem Skala
imbalan formal, Likert
serta umumnya
berkontribusi pada
fungsi organisasi
yang efisien dan
efektif.

Organ (Albloush
et al., 2020)

Y Kinerja (Y) Kinerja merupakan 1. Kualitas 1,2,3 Skala


63

prestasi kerja 2. Kuantitas 4,5,6


ataupun hasil kerja 3. Ketepatan waktu 7,8,9
secara kualitas 4. Efektivitas 10,11,12
serta kuantitas yang 5. Kemandirian 13,14,15
dapat diraih
karyawan dalam Robbins (Kailola, 2018)
satu satuan waktu
pada saat
Likert
melaksanakan
tugas pekerjaan
yang diberikan
padanya.

Mangkunegara
(Sandhika &
Sobandi, 2018)
Sumber : Data sekunder yang diolah (2022)

3.6. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Editing

Editing adalah memeriksa kembali data yang didapatkan dari hasil angket

guna memastikan data teroganisir dengan baik serta dapat diolah.

2. Coding

Coding adalah upaya mengelompokkan jawaban para responden dengan

memberikan nilai berupa angka pada setiap jawaban.

3. Scoring

Scoring adalah upaya pemberian skor terhadap jawaban ataupun data-data

yang perlu diberi skor. Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan

skala likert. Skala likert adalah skala yang dipakai untuk mengukur sikap,

opini, persepsi terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2017).


64

Kriteria bobot alternative skala likert sebagai berikut :

a) Sangat setuju (SS) dengan skor 5

b) Setuju (S) dengan skor 4

c) Netral (N) dengan skor 3

d) Tidak setuju (TS) dengan skor 2

e) Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1

4. Tabulating

Tabulating adalah proses mengumpulkan data menjadi tabel agar mudah

dipahami.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan meringkas data secara

sistematis yang diperoleh dari wawancara, observasi, catatan lapangan serta

sumber lainnya sehingga mudah dipahami untuk peneliti maupun orang lain

(Sugiyono, 2017). Didalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan upaya

yang dilakukan setelah mengumpulkan data dari semua responden atau sumber

data lainnya dengan menggunakan teknik statistic. Untuk menganalisis data yang

diperoleh, maka akan dilakukan analisis data menggunakan peralatan analisis

sebagai berikut :

3.7.1. Uji Kualitas Data

3.7.1.1. Uji Validitas

Menurut (Sujarweni, 2015) uji validitas dilakukan guna menentukan

kelayakan item dalam daftar pertanyaan saat mengartikan variabel. Uji validitas
65

ini digunakan guna mengukur valid tidaknya angket. Untuk menentukan suatu

item dapat dinyatakan valid atau tidaknnya dapat dilakukan pengujian signifikasi

dengan kriteria r tabel pada tingkat signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi sebagai

berikut :

a) Apabila nilai rhitung > rtabel maka item dinyatakan valid

b) Apabila nila rhitung < rtabel maka item dinyatakan tidak valid

3.7.1.2. Uji Realibilitas

Menurut (Sujarweni, 2015) uji realibilitas mengukur stabilitas dan

konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan terkait pernyataan yang

merupakan aspek variabel serta disusun dalam angket. Uji realibilitas dilakukan

bersamaan dengan semua item pernyataan.

Untuk menghitung uji reliabilitas dapat memakai rumus Alpha Cronbach.

Jika nilai Alpha > 0,60 maka dinyatakan reliabel, sedangkan jika nilai Alpha <

0,60 maka dinyatakan tidak reliabel.

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (Sujarweni, 2015) uji normalitas dirancang untuk

menguji apakah variabel terikat dan variabel bebasa dalam model regresi

berdistribusi normal. Uji normalitas dapat menggunakan metode model uji

Kolmogrov-Smirnov, uji p-plot normalitas, dan uji grafik histogram .

1. Untuk uji Kolmogrov-Smirnov dimana dasar pengambilan keputusan

berdasarkan probabilitas (asymptotic significance) sebagai berikut :

a) Jika Asymp.sig. (2 tailed) > 0,05 maka menghasilkan nilai


66

distribusi nilai distribusi normal

b) Jika Asymp.sig. (2 tailed) < 0,05 maka tidak menghasilkan nilai

sisa distribusi normal

2. Uji P-plot normalitas menggunakan metode grafik yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal p-plot, .dimana

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Priyatno, 2012)

3. Uji grafik histogram dikatakan normal jika distribusi data membentuk

lonceng (bell shaped), tidak condong ke kiri atau tidak condong ke kanan.

3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali dalam (Sujarweni, 2015) uji heteroskedastisitas

digunakan untuk menguji apakah model regresi memiliki kertidaksamaan varians

dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regrsi yang baik tidak

memiliki heteroskedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1) Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi

heteroskedatisitas.
67

2) Jika tidak ada yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas (Priyatno,

2012).

3.7.3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk memperoleh hubungan

matematis seperti persamaan antara variabel independen dan dependen yang

hanya didasarkan pada satu variabel independen (Bahri, 2017). Analisis ini

digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y).

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear sederhana, dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + Bx + e

Keterangan :

Y : Kinerja

a : Nilai konstanta

b : Koefisien regresi

X : Organizational citizenship behavior

e : eror

3.7.4. Uji Hipotesis

3.7.4.1. Uji t

Menurut (Sujarweni, 2015) uji t merupakan uji koefisien regresi parsial

yang dipakai untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1) secara individu

mempengaruhi variabel terikat (Y1).


68

Kriteria pengujian sebagai berikut :

a) Apabila nila thitung < ttabel, artinya H0 diterima

b) Apabila nilai thitung > ttabel, artinya H0 ditolak

Dasar untuk mengambil keputusannya yakni:

a) Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel apabila nilai t hitung > t tabel,

variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Apabila nilai t hitung < t

tabel, variabel bebas tak mempengaruhi variabel terikat.

b) Berdasarkan nilai signifikansi apabila nilai sig. > 0,05 maka hipotesis

ditolak yang artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat, sebaliknya apabila nilai sig. < maka hipotesis diterima

yang artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

3.7.4.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menjelaskan perubahan variabel bebas terhadap

variabel terikat, serta dapat dikatakan sebagai perbandingan pengaruh semua

variabel bebas terhadap variabel terikat (Bahri, 2017).

Nilai koefisien determinasi adalah 0 – 1, dimana nilai R 2 mendekati 1

maka seluruh informasi yang diperlukan untuk mengukur pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen semakin besar dan tepat.


69

3.8. Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang akan dilaksanakan :

Tabel 3.3
Jadwal penelitian
Bulan
2022 2023
No Kegiatan Fe Ju Sep No De
Mar Apr Mei Jun Agst Okt Apr
b l t v s
1 Penyusuna
n &
Pengajuan
Judul
2 Penyusuna
n Proposal
3 Seminar
Proposal
4 Pengumpul
an Data
5 Analisis
Data
6 Penyusuna
n Laporan
Akhir
7 Seminar
Laporan
Akhir
Sumber: Data penelitian yang diolah (2022)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Kota Tanjungpinang

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Sususan Perangkat Daerah Kota Tanjungpinang. Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah merupakan organisasi perangkat daerah

yang melaksanakan fungsi penunjang keuangan. Sesuai peraturan daerah tersebut

kedudukan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

dipimpin oleh Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada

Walikota.

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Tanjungpinang

memiliki tugas pokok membentu Walikota dalam melaksanakan urusan

Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang

pengeloaan pajak dan retribusi daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribus Daerah Kota

Tanjungpinang menyelenggarakan fungsi :

a) Perunusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan pajak dan retribusi Kota

Tanjungpinang

b) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pajak

dan retribusi

70
71

c) Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pajak dan

retribusi

d) Pengelolaan urusan ketatusahaan dinas, dan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

4.1.1.1. Visi dan Misi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Kota Tanjungpinang

Visi :

Tanjungpinang sebagai Kota yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera dalam Harmoni

Kebhinekaan Masyarakat Madani

Misi :

1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif,

transparan, efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pembangunan sarana

prasarana samsat, pengelolaan informasi publik dan penerapan sistem

informasi pajak kendaraan bermotor

3. Meningkatkan pendapatan pajak dan retribusi daerah

4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian teknis administrasi dan

operasional pemungutan pajak daerah


72

4.1.1.2. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang

Gambar 4.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BPPRD KOTA TANJUNGPINANG

KEPALA BADAN

Kelompok Jabatan SEKRETARIAT


Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Umum


Penyusunan Program, Kepegawaian Dan
Evaluasi Dan Keuangan
Pelaporan

Bidang Pelayanan Bidang Penagihan,


Bidang Penetapan Pembukuan dan
Pajak
Pemeriksaan

Sub Bidang Sub Bidang Sub Bidang


Pendataan dan Perhitungan dan Penagihan Pajak
Pendaftaran Penetapan Daerah

Sub Bidang Pelayanan Sub Bidang Sub Bidang


dan Penyelesaian Keberatan dan Pembukuan dan
Sengketa Pengurangan Pelaporan

Sub Bidang
Sub Bidang Sub Bidang
Perencanaan dan
Pengolahan Data dan Pemeriksaan Pajak
Pengembangan
Informasi Daerah
Potensi

UPT
BADAN

Sumber : BPPRD Kota Tanjungpinang (2022)


73

Berikut merupakan susunan dan bagian tugas serta tanggungjawab masing-masing

bagian pada BPPRD Kota Tanjungpinang sebagai berikut :

1. Kepala Badan

Kepala badan memiliko tugas membantu Walikota dalam melaksanakan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kota dan tugas

pembantuan di bidang pengeloaan pajak dan retribusi daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala badan menyelenggarakan fungsi :

a) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pengelolaan

pajak dan retribusi daerah

b) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan

teknis pengelolaan pajak dan retribusi daerah

c) Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan

pemerintahan lingkup pengelolan pajak dan retribusi daerah

berdasarkan atas peraturan perundang-undangan, dan

d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Walikota terkait tugas dan

fungsi lainnya

2. Sekretariat

Dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Badan dalam memimpin dan mengoordinasikan penyelenggaraan

pelayanan administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan

umum kepegawaian dan perencanaan program serta keuangan dan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:


74

a) Melaksanakan kegiatan penyusunan program, evaluasi dan

pelaporan, teknis administrasi umum, perlengkapan dan peralatan,

penataan arsip, kepegawaian dan penatausahaan keuangan

Organisasi Perangkat Daerah;

b) Mengoordinir penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran/RKA

OPD;

c) Mengoordinir penyusunan DPA/DPPA OPD;

d) Mengoordinir penyusunan kebutuhan anggaran kas OPD;

e) Membina dan memberikan motivasi para Kepala Sub Bagian dan

staf dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan

pengembangan karir;

f) Mengatur pendistribusian surat masuk dan keluar sesuai

permasalahannya agar penyampaian ke tempat tujuan tepat waktu

g) Mengoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan para

Kasubbag dan mengecek hasilnya secara langsung atau melalui

laporan untuk mengetahui kelncaran serta hambatan yang terjadi,

h) Membagi tugas kepada bawahan sesuai sub bagian masing-masing

agar memahami tugasnya,

i) Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan yang berlaku untuk

pedoman pelaksanaan tugas,

j) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

bahan untuk penyusunan program selanjutnya,


75

k) Menyelenggarakan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan unit

kerja terkait lainnya menyangkut dengan ruang lingkup tugas pada

BPPRD dan

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2.1. Sub Bagian Penyusunan Program, Evajuasi dan Pelaporan

Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

mempunyai tugas polok membantu sekretaris dan melaksanakan

sebagian tugas Sekretariat di bidang penyusunan program, evaluasi

dan pelaporankegiatan pada lingkup BPPRD. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas Sub Bagian Penyusuran

Program, Evaluasi dan. Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana/petunjuk teknis program kerja di

bidang rencana dan program kerja tahunan dinas.

b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan persiapan

bahan dan koordinasi antar bidang dan instansi terkait dilingkup

Pemerintah Daerah.

c. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kinerja Dinas;

d. Pengoordinasian penyelenggaraan sosialisasi, evaluasi dan

pembinaa. teknis kegiatan.

e. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi serta pemecahan

masalah yang berkaitan dengan tugas-tugas urusan perencanaan,

evaluasi dan pelaporan.

f. Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja Dinas;


76

g. Penyusunan rancangan Produk Hukum Dinas.

h. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) dinas dan penyusunan Rencana Strategis dan laporan

lainnya yang dibutuhkan. dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

2.2. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas

pokok membantu Sekretaris dan melaksanakan sebagian tugas

sekretariat di bidang umum, kepegawaian dan Keuangan. Bagian

umum, kepegawaian dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan Urusan Penyusunan Bahan Rencana dan

Program Lingkup Administrasi Umum dan Kepegawaian;

b. Penyelenggaraan Administrasi Umum yang meliputi mengelola

naskah dinas, penataan kearsipan, penyelenggara kerumah

tanggan dinas, mengelola perlengkapan dan administrasi

perjalanan dinas;

c. pelaporan secara kontinue lingkup umum, kepegawaian dan

Keuangan;

d. pemberian saran dan pendapat kepada Kepala Badan melalui

Sekretaris;

e. mengawasi pelaksanaan tugas staf pada Subbag Umum,

Kepegawaian dan Keuangan;


77

f. Penyiapan dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada

Kepala Badan melalui Sekretaris;

g. Penyiapan data dan bahan perlengkapan untuk pengusulan dan

pengangkatan. dalam jabatan untuk star yang telah memenuhi

persyaratan;

h. Pengumpulan dan mengolah data yang berhubungan dengan

bidang kepegawaian;

i. Penyiapan Rencana Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan

Analisis Jabatan

j. Penghimpunan, pengelolaan dan pengevaluasian serta menyusun

laporan keuangan SKPD BPPRD yang selanjutnya disampaikan

kepada Kepala Badan;

k. Pelaksanaan tugas selaku pejabat penatausahaan keuangan SKPD;

l. Pelaksanaan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

m. penyiapan Surat Perintah Membayar (SPM)

n. Penelitian kelengkapan Surat Permintaan Perbayaran (sPP) yang

disampaikar oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui

oleh PPTK;

o. Penelitian kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran (SPPI,

Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU),Surat

Permintaan Pembayaran Tambah Uang (SPP-TU) dan Surat

Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) Gaji dan tunjangan

PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan


78

ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara

pengeluaran;

p. pelaksanaan fungsi Akuntansi SKPD/Entitas Akuntansi; dan

q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

3. Bidang Pelayanan Pajak

Dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Badan untuk melaksanakan sebagian tugas bidang Pelayanan Pajak yaitu

melakukan Pendataan dan Pendaftaran, Pelayanan dan Penyelesaian

Sengketa serta pengolahan data dan informasi, dan menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Pajak;

b) Penyelenggaraan pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak,

penghimpunan dan pengolahan data informasi pajak dan

menyelenggarakan penyuluhan pajak, pemecahan, mutasi,

pembetulan, penggabungan dan pembatalan;

c) Pengelolaan data dan informasi serta menyimpan surat perpajakan

yang berkaitan dengan pendataan dan pendaftaran wajib pajak,

mencatat nama dan alamat wajib pajak, menetapkan Nomor Pokok

Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Objek Pajak (NOP);

d) Penghimpunan, pengolahan dan pencatatan data objek dan subjek

pajak, pemeriksaan dilapangan dan melaporkan hasil serta

pembuatan daftar mengenai formulir Surat Pemberitahuan Pajak


79

Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)

e) Pembuatan dan pemeliharaan Daftra Induk Wajib Pajak Daerah,

pemberian kartu NPWD, penyimpanan arsip surat pperpajakan

yang berkaitan dengan pendataan, pendaftaran dan pelayanan

f) Memberikan pelayanan pembayaran pajak kepada wajib pajak

daerah

g) Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan objek pajak dan subjek

pajak

h) Penyusunan bahan penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan,

informasi dan penerangan perpajakan daerah serta mengkoordinasi

kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan pajak daerah

i) Memberikan pelayanan permasalahan pajak dari wajib pajak

daerah

j) Pelaksanaan pendistribusian atas SPPT tahun berjalan

k) Menghimpun, mengolah dan melakukan pemeliharaan basis data

objek pajak

l) Melaukukan koordinasi dan rekonsilliasi dengan istnasi terikait

terhadap pelaksanaan pembayaran pahak daerah secara online

m) Melakukan koordinasi dengan OPD terkait yang berhubungan

dengan penerima pajak dan retribusi daerah (secara online)


80

n) Menyiapkan bahan, pengkajian, peremusunn konsep

kebijakan/pedoman/petunjuk teknis dibidang pengelolaan data dan

informasi dan manajemen pajak dan retribusi daerah

o) Penyusunan program dan rencana kerja pengeloaan data dan

informasi serta pengelolaan sistem informasi dan manajemen pajak

dan retribusi daerah

p) Pelaksanaan dukungan teknis computer dan aplikasi dalam

pengelolaan pendapatan pajak dan retribusi daerah

q) Pelaksanaan penatausahaan dan data masukan maupun keluaran

sebagai bahan pengolahan data dan penyajian informasi

perpajakan/retribusi daerah dan informasi pendapatan asli daerah

r) Memberikan infromasi kepada wajib pajak terkait pembayaran

pajak dan retribusi daerah, dan

s) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

3.1. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran

Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok

membantu Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan untuk

melaksanakan tugas pendataan dan pendaftaran. Sub Bidang Pendataan

dan. Pendaftaran menyelenggarakan fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis di Subbid Pendataan dan

Pendaftaran;

b. Pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak,

penghimpunan dan pengolahan data potensi Pajak,


81

menyelenggarakan penyuluhan Pajak, pemecahan, mutasi,

pembetulan, penggabungan dan pembatalan;

c. Pengolahan data dan informasi serta penyimpanan surat perpajakan

yang berkaitan dengan pendataan dan pendaftaran Wajib

Pajak,mencatat nama dan alamat Wajib Pajak, menetapkan Nomor

Pokok Wajib Pajak (NPWPDI, Nomor Objek Pajak (NOP);

d. Penghimpunan, pengelolaan dan pencatatan data objek dan subjck

pajak, pemeriksaan dilapangan dan melaporkan hasil serta

pembuatan daftar mengenai formulir Surat Pemberitabuan Pajak

(SPTPD),Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Surat

Setoran Pajak Daerah (SSPD);

e. Pembuatan dan pemeliharaan Daftar Induk Wajib Pajak, pemberian

kartu NPWPD, penyimpanan arsip Surat Perpajakan yang

berkaitan dengan Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olch pimpinan

3.2 Sub Bidang Pelayanan dan Penyelesaian Sengketa

Sub Bidang Pelayanan dan Penyelesaian Sengketa mempunyai tugas

pokok membantu Bidang Pendataan, Pendattaran dan Pelayanan dalam

urusan Pelayanan dan Penyclesaian Sengketa. Sub Bidang Pelayanan dan

Penyelesaian Sengketa menyelenggarakan fungsi:

a) Merumuskan kebijakan teknis di Subbid Pelayanan dan

Penyelesaian Sengketa;

b) Memberikan pelayanan pembayaran pajak kepada wajib pajak;


82

c) Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan objck pajak dan subjck

Pajak

d) Penyusunan bahan penyuluhan dan pelaksanaan kegiatan,

informasi dan penerangan perpajakan serta mengoordinasian

kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan Pajak;

e) Memberikan pelayanan permasalahan pajak dari wajib pajak;

f) Pelaksanaan pendistribusian atas Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang (ISPIYT) tahun berjalan; dan

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olch pimpinan

3.1. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi

Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas pokok

membantu Bidang Pelayanon Pajak dalam urusan Pengolahan Data dan

Informasi. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi menyelenggarakan

fungsi:

a) Merumuskcan kebijatan teknis di Subbid Pengolahan Data dan

Informasi;

b) Menghimpun dan mengolah dan melacukan pemeliharaan basis

data objek pajak;

c) Melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan instansi terkait

terhadap pelaksanaan pembayaran secara online;

d) Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait yang berhubungan

dengan penerimaan pajak dan retribusi (sccara online);


83

e) Menyiapkan bahan, pengkajian, perumusan konsep

kebijakan/pedoman/petunjuk teknis dibidang pengelolaan data dan

informasi serta pengelolaan sistem, informasi dan manajemen

Pajak dan retribusi;

f) Penyusunan progra dan rencana kcerja pengelolaan data dan

informasi serta pengelolaan sistem informasi dan manajemen Pajak

dan retribusi;

g) Pelaksanaan dukungan teknis komputer dan aplikasi dalam

pengclolaan pendapatan Pajak dan retribusi;

h) Pelaksanaan penatausahaan dan data masukan maupun keluaran

sebagai bahan pengolahan data dan penyajian informasi

perpajakan/retribusi daerah dan informasi pendapatan daerah;

i) Memberikan informasi kepada waib pajak terkait permasalahan

penetapan dan pembayaran pajalk; dan

j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian

Kelima Bidang

4. Bidang Penetapan

Dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Badan untuk melaksanakan sebagian tugas bidang penetapan meliputi

melakukan penetapan dan perhitungan pajak dan retribusi daerah,

keberatan dan pengurangan serta perencanaan dan pengembangan potensi.

Adapun bidang penetepan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :


84

a) Menyusun rencana program kerja dan merumuskan kebijakan

teknis pada sub bidang penetapan dan perhitungan pajak dan

retribusi daerah, keberatan dan pengurangan serta perencanaan dan

pengembangan potensi

b) Menyiapakan bahan perencanaan kebijakan penilaian, penetapan

dan keberatan pajak dan retribusi daerah

c) Melaksanakan penetapan besarnya pajak dan retribusi daerah,

penerbitan surat ketetapan pajak dan retribusi daerah

d) Menyusun daftar ketetapan pajak dan retribusi daerah

e) Melaksanakan pendistribusian surat ketetapan pajak daerah

(SKPD), surat ketetapan retribusi daerah, memverifikasi serta

menghimpun surat pemberitahuan pajak daerah yang disampaikan

oleh wajib pajak dalam hal pajak yang terutang dihitung dan

dibayar sendiri oleh wajib pajak

f) Menerima, memproses dan memfasilitasi terhadap permohonan

keberatan atas pajak dan retribusi daerah

g) Monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan administrasi

penetapan dan keberatan pajak dan retribusi daerah

h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dilingkungan sub bidang

penetapan sebagai bahan masukan bagi pimpinan

i) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan


85

4.1. Sub Bidang Perhitungan Dan Penetapan

Sub Bidang Perhitungan Dan. Penetapan mempunyai tugas pokok

membantu Bidang Penetapan untuk melaksanakan urusan Perhitungan

Dan Penetapan Pajak. Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan

menyelenggarakan fungsi:

a) Merumuskan kebijakan teknis di subbid perhitungan dan

penetapan;

b) Membuat nota perhitungan pajak;

c) Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKPD), Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(SKPDLB), Surat Ketetapan Pajak Nshil (SKPDN), Surat Setoran

Pajak Daerah (SSPD), pendistribusian dan penyimpanan arsip surat

perpajakan dan membantu dalam penyampaian surat ketetapan

pajak;

d) Melaksanakan perhitungan dar penetapan jumlah pajak dan

besarnya ceringanan pajak atas permohonan wajib pajak;

e) Pelaksanaan verifikasi penerimaan dokumen;

f) Mengarsipkan dan mendistribusikan dokumen nota perhitungan

dan surat ketetapan pajak;

g) Melakukan penelitian terhadap kesesuaian ketetapan pajak

terhadap objek pajak; dan

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olch pimpinan


86

4.1. Sub Bidang Keberatan Dan Pengurangan

Sub Bidang Keberatan dan Pengurangan mempunyai tugas pokok

membantu Bidang Penetapan dalam hal memproses Keberatan dan

Pengurangan atas pajak yang telah ditetapkan. Sub bidang keberatan dan

pengurangan, menyelenggarakan fungsi;

a. Merumuskan kebijakan teknis di subbid keberatan dan

pengurangan;

b. Mengumpulkan,mengolah data dan informasi, menginventarisasi

permasalahan yang berkaitan dengan keberatan dan pengurangan

pajak;

c. Melaksanakan penyelesaian keberatan, pengurangan, uraian

banding, pengurangan sanksi serta pemeriksaan sederhana atas

permohonan keberatan dan pengurangan Pajak; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

4.2. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Potensi

Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Potensi mempunyai tugas

pokok membantuBidang Penetapan untuk melaksanakan urusan dibidang

Perencanaan dan Pengembangan Potensi melalui pungutan Pajak. Sub

bidang perencanaan dan pengembangan potensi menyelenggarakan fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis di subbid perencanaan dan

pengembangan potensi;

b. Merumuskan dan menyusun target penerimaan pajak;

c. Menghimpun dan mengolah data potensi pajak;


87

d. Merumuskan rencana intensifikasi dan ckstensifkasi;

e. Melaksanakan koordinasi kepada SKPD pengelola pemungutan

retribusi daerah; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

5. Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pemeriksaan

Dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok membantu Kepala

Badan untuk melaksanakan sebagian tugas bidang penagihan, pembukuan

dan pemeriksaan yaitu memiliki tugas merumuskan, menyelenggarakan

serta melaksanakan koordinasi seluruh kegiatan penagihan, pengelolaan

piutang, pengawasan, pemeriksaan, pembukuan dan pelaporan pajak

daerah dan retribusi daerah. Bidang penagihan, pembukuan dan

pemeriksaan membawahi :

a. Perumusan ikebijakan teknis dibidang penagihan, pembukuan dan

pemeriksaan;

b. Penerbitan surat-surat atau dolumen dalam rangka penagihan

pajak;

c. Pelaksanaan dan pengadministrasian benagihan pajak;

d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak;

e. Mengkoordinasi pelaksanaan penagihan pajak yang telah jatuh

tempo;

f. Melaksanakan pencatatan bukti penerimaan pembayaran /

penyetoran pajak;

g. Membuat laporan realisasi penerimaan dan tunggakan pajak;


88

h. Melakukan rekconsilisasi penerimaan pajak;

i. Penyiapan dan penyimpanan laporan berkala mengenai realisasi

penerimaan da tunggakan pajak;

j. Menyelenggarakan laporan piutang pajak da retribusi;

k. Menyelenggarakan penghapusan piutang pajak dan retribusi;

l. Mempersiapkan dokumen terkait pemeriksaan pajak;

m. Menyelen ggarakan pemeriksaan dan veriikasi atas pelaporan,

pembayaran dan ketetapan pajak atas pelaporan dan penyetoran

pajak;

n. Melakukan koordinasi dengan instansi internal dan external;

o. Melaksanakan koordinasi dengan skpd terkait dan atau aparat

penegak hukum terhadap penertiban pelanggaran peraturan pajak;

dan

p. Pelaksaraan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

5.1. Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah

Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah mempunyai tugas pokok membantu

Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pemeriksaan untuk melaksanakan

urusan dibidang penagihan pajak daerah. Sub Bidang Penagihan Pajak

Daerah menyelenggarakan fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis di subbid penagihan pajak daerah;

b. Penerbitan surat-surat atau dokumen dalam rangka penagihan

pajak daerah;

c. Pelaksanaan dan pengadministrasian penagihan pajak daerah;


89

d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak;

e. Mengkoordinasi pelaksanaan penagihan pajak daerah yang telah

jatuh tempo; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

5.2 Sub Bidang Pembukuah dan Pelaporan

Sub Pembukuah dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu kepala

Bidang Penagihan Pembukuan dan Pereriksaan untuk melaksanakan

urusan Pembukuan dan Pelaporan. Untuk melaksannkan tugas pokok

sebagaimana dimaksud pada ayat bidang pembukuan dan pelaporan

menyelenggarakan fuingsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis di subbid pembukuan dan

pelaporan;

b. Melaksanakan pencatatan bukti penerimaan, pembayaran/

penyetoran pajak;

c. Membuat laporan realisasi penerimaan dan tunggakan pajak;

d. Melakukan rekonsilisasi penerimaan pajak dan retribusi;

e. Penyiapan dan penyimpanan laporan berkala mengenai realisasi

penerimaan pajak dan retribusi;

f. Menyelenggarakan laporan piutang pajak dan retribusi;

g. Menyelenggarakan penghapusan piutang pajak dan retribusi; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.


90

5.3 Sub Bidang Pemenksaan Pajak Daerah

Sub Bidang Pemeriksaan Pajak Daerah mempunyai tugas pokok

membantu Bidang Penagihan, Pembukuan dan Pemeriksaan untuk

melaksanakan urusan pemerikeaan paijak daerah. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud pada bidang pemeriksaan pajak

menyelenggaraken fungsi:

a. Merumuakan kebijakan teknis di Subbid Pemeriksaan Pajak

Daerah.

b. Bempersiapkan dokumen terkait pemeriknaan pajak daerah.

c. Menyelenggarakan pemeriksaan dan verilikasi atas pelaporan,

pembayaran dan ketetapan pajak atas pelaporan dan penyetoran

pajak.

d. Melakukan koordinasi dengan instansi internal dan external.

e. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait dan atau aparat

penegak hukum terhadap penertiban pelanggaran peraturan Pajak.

dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Badan mempunyai tugas

pokok melakukan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Kelompok Jabatan Pungsional terdiri atas sejumlah tenaga fangsional yang

diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.


91

Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior

yang ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-undangan

7. UPT Badan

UPT Badan mempunyai kedudukan sebagaiunsur pelaksana_teknis

operasional Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Kota Tanjungpinang.

UPT Badan dipimpin o'eh seorag Kepala yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Kota Tanjungpinang. UPT Badan dapat dibentuk setelai memenuhi kriteria

dengan peraturan perundang-undangan yang beriaku. Pembentukkan UPT

Bada serta organisasi dan tata kerja diatur dalam Peraturan Walikota.

4.1.2. Karakteristik Data Responden

Sebelum membahas dan menganalisis lebih lanjut pembahasan penelitian

ini, pada sub bab ini akan diawali dengan pembahasan mengenai karakteristik

responden. Untuk memastikan fakta atau memperkuat kepercayaan dalam rangka

kebenaran yang objektif, digunakan angket dengan responden. Untuk lebih

jelasnya, berikut dipaparkan hasil pengolahan data sebagai berikut :

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Karakteristik Frekuensi Persentase
20 - 29 6 17,1%
30 - 39 13 37,3%
40 - 49 15 43,1%
>50 1 2,9%
Total 35 100%
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner (2022)
92

Bedasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan

usia dimana jumlah responden terbanyak yaitu berusia 40 – 49 sebanyak 15

responden. Selanjutnya responden yang berusia 30 – 39 sebanyak 13 responden,

usia 20 – 29 sebanyak 6 responden dan yang berusia >50 tahun sebanyak 1

responden.

4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Karakteristik Frekuensi Persentase
Pria 21 60%
Wanita 14 40%
Total 35 100%
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner (2022)

Bedasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan

jenis kelamin dimana jumlah responden terbanyak yaitu berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 21 responden sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 14

responden.

4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 7 20%
D3 3 8,6%
S1 23 65,7%
S2 2 5,7%
Total 35 100%
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner (2022)
93

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan

tingkat pendidikan dimana dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak

berada pada tingkat pendidikan S1 dengan jumlah 23 responden, selanjutnya

tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 7 responden, tingkat pendidikan D3

dengan jumlah 3 responden dan pendidikan S2 dengan jumlah 2 responden.

4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Waktu Bekerja
Karakteristik Frekuensi Persentase
>1 tahun - 0
1 – 5 tahun - 0
6 – 10 tahun 5 14%
11 – 15 tahun 18 51,2%
16 – 20 tahun 11 31,9%
>20 tahun 1 3,1%
Total 35 100%
Sumber: Hasil Olahan Kuesioner (2022)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan

masa kerja dimana dapat diketahui bahwa responden terbanyak dengan masa kerja

yaitu 11-15 tahun yang berjumlah 18 responden. Masa kerja 16-20 tahun

berjumlah 1 responden, masa kerja 6-10 tahun berjumlah 5 responden dan masa

kerja >20 tahun berjumalah 1 responden.

4.1.3. Deskripsi Jawaban Responden

4.1.3.1. Variabel Organizational Citizenship Behavior

Berdasarkan pada hasil kuesioner dalam penelitian ini maka deskripsi

tanggapan responden variabel organizational citizenship behavior diketahui

sebagai berikut:
94

Tabel 4.5
Tanggapan Responden terhadap Variabel Organizational Citizenship
Behavior

Jawaban Responden
STS TS N S SS Rata-
No Pernyataan Bobot
rata
1 2 3 4 5

ALTRUISME
1 Saya bersedia sukarela
menggantikan rekan 0 11 4 14 6 120
kerja saya yang 3,42
berhalangan hadir, cuti 0,0
31,4% 11,4% 40% 17,1% 100%
atau sedang istirahat %
2 Saya bersedia sukarela
membantu rekan kerja 0 12 8 11 4 112
yang sedang
mengalami kesulitan
3,20
dalam menyelesaikan 0,0 31,4
pekerjaannya/overload 34,3% 22,9% 11,4% 100%
% %
tanpa imbalan

3 Saya dengan senang 0 9 7 16 3 118


hati bersedia membantu
0,0 45,7 3,37
orang-orang di sekitar 25,7% 20% 8,6% 100%
saya % %
3,33
CONSCIENTIOUSNESS
4 Saya berusaha untuk
0 0 5 25 5 140
datang tepat waktu ke
4,00
kantor 0,0 71,4
0,0% 14,3% 14,3% 100%
% %
5 Saya berusaha untuk
menghabiskan waktu 0 4 5 23 3 130
kerja saya dengan hal- 3,71
hal yang berhubungan 0,0 65,7
11,4% 14,3% 8,6% 100%
dengan pekerjaan saya % %
6 Saya berusaha 0 1 9 21 4 133
menyelesaikan 3,80
pekerjaan sebelum 0,0 2,9% 25,7% 60% 11,4% 100%
95

batas waktu yang sudah


%
ditentukan
3,84

SPORTSMANSHIP
7 Saya menerima segala
0 1 9 19 6 135
kebijakan serta
peraturan yang telah 3,85
0,0 54,3
ditetapkan kantor 2,9% 25,7% 17,1% 100%
% %
8 Saya menerima semua 0 5 10 16 4 124
pekerjaan/tugas saya
0,0 44,7 3,54
tanpa pernah mengeluh 14,3% 28,6% 11,4% 100%
% %
9 Saya berusaha
beradaptasi secepat 0 2 7 20 6 135
mungkin dengan 3,85
perubahan kebijakan 0,0 57,1
5,7% 20% 17,1% 100%
yang ada di kantor % %
3,75
COURTESY
10 Saya berusaha untuk
menghindari 0 1 9 18 7 136
membuat/memicu
3,88
masalah dengan
0,0 51,4
pegawai lain 2,9% 25,7% 20% 100%
% %
11 Saya selalu menjaga
0 0 5 23 7 142
hubungan yang baik
4,05
dengan sesama 0,0 65,7
pegawai dikantor 0,0% 14,3% 20% 100%
% %
12 Saya memberikan
dukungan kepada 0 3 7 21 4 131
rekan kerja ketika
mereka mengalami
3,74
masalah atau kendala 0,0
yang dihadapi dalam 8,6% 20% 60% 11,4% 100%
%
menyelesaikan
tugasnya
3,90
CIVIC VIRTUE
96

13 Saya turut berperan


aktif dalam 0 6 4 18 7 131
memberikan
masukkan terkait 3,74
dengan perbaikan/ 0,0 51,4
perubahan demi 17,1% 11,4% 20% 100%
% %
kemajuan kantor
14 Saya ikut berpartisipasi
dalam setiap kegiatan- 0 0 6 24 5 139
kegiatan yang 3,97
diadakan kantor tempat 0,0 68,6
0,0% 17,1% 14,3% 100%
saya bekerja % %
`15 Jika kantor tempat saya
bekerja membuat 0 1 5 21 8 141 4,02
kebijakan baru, maka
0,0
2,9% 14,3% 60% 22,9% 100%
%
3,91
Jumlah Skor 1967 56,20
Rata-rata 131,13 3,75
Sumber: Hasil Olah Kuesioner (2022)

Berdasarkan tabel 4.5 pada indikator altruism, untuk pernyataan nomor 1

diketahui 11 responden (31,4%) menjawab tidak setuju, sebanyak 4 responden

(11,4%) menjawab netral, sebanyak 14 responden (40%) menjawab setuju dan 6

responden (17,1%) menjawab sangat setuju yang menunjukkan bahwa sebagian

besar pegawai .bersedia mengantikan rekan kerjanya ketika berhalagan hadir.

Pada pernyataan nomor 2 diketahui 12 responden (34,3%) menjawab tidak setuju,

sebanyak 8 responden (22,9%) menjawab netral, sebanyak 11 responden (31,4%)

menjawab setuju dan 4 responden (11,4%) menjawab sangat setuju yang

menunjukkan bahwa sebagian pegawai belum bersedia dengan sukarela

membantu pegawai lain ketika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

pekerjaan. Pada pernyataan nomor 3 diketahui 9 responden (25,7%) menjawab


97

tidak setuju, sebanyak 7 responden (20%) menjawab netral , sebnayak 16

responden (45,7%) menjawab setuju dan 3 responden (8,6%) menjawab sangat

setuju yang menunjukkan bahwa sebagain besar pegawai dengan senang hati

membantu rekan kerjanya. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator altruism

memperolej skor rata-rata 3,33 artinya pada indikator ini sikap altruism pada diri

pegawai perlu ditingkatkan lagi karena, organisasi yang sukses membutuhkan

pegawai yang akan melakukan lebih dari sekedar tugas formal.

Pada indikator conscientiousness, untuk pernyataan nomor 4 diketahui

sebanyak 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak 25 responden (71,4%)

menjawab setuju dan sebanyak 5 responden (14,3%) menjawab sangat setuju hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai berusaha datang tepat waktu ke

kantor. Pada pernnyataan nomor 5 diketahui sebanyak 4 responden (11,4%)

menjawab tidak setuju, sebanyak 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak

23 responden (65,7%) menjawab setuju dan 3 responden (8,6%) menjawab sangat

setuju hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai berusaha untuk

menghabiskan waktu kerjanya untuk melakukan sesuatu yang berhubungan

dengan pekerjaan. Pada pernyataan nomor 6 diketahui sebanyak 1 responden

(2,9%) menjawab tidak setuju, sebanyak 9 responden (25,7%) menjawab netral,

sebanyak 21 responden (60%) menjawab setuju serta 4 responden (11,4%)

menjawab sangat setuju hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai

ketika bekerja berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang

ditentukan. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator conscientiousness


98

memperoleh skor rata-rata 3,84 artinya pada indikator ini para pegawai memiliki

sikap conscientiousness pada dirinya yang ditunjukan dalam bekerja.

Pada indikator sportsmanship, untuuk pernyataan nomor 7 diketahui 1

responden (2,9%) menjawab tidak setuju, sebanyak 9 responden (25,7%)

menjawab tidak setuju, sebanyak 19 responden (54,3%) menjawab setuju dan 6

responden (17,1%) menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar pegawai dapat menerima segala kebijakan yang telah ditetapkan kantor.

Pada pernyataan nomor 8 diketahui sebanyak 5 responden (14,3%) menjawab

tidak setuju, sebanyak 10 responden (28,6%) menjawab netral, sebanyak 16

responden (44,7%) menjawab setuju dan 4 responden (11,4%) menjawab sangat

setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawau dalam bekerja jarang

mengeluh dan dapat menerima semua pekerjaan yang diberikan. Pada pernyataan

nomor 9 diketahui sebanyak 2 responden (5,7%) menjawab tidak setuju, sebanyak

7 responden (20%) menjawab netral, sebnayak 20 responden (57,1%) menjawab

setuju dan 6 responden (17,1%) menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar pegawai mampu beradaptasi dengan baik terhadap

perubahan kebijakan dikantor. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator

sportsmanship memperoleh skor rata-rata 3,75 artinya para pegawai sebagian

besar memiliki sikap sportsmanship yang baik dimana para pegawai memiliki

toleransi yang besar dalam bekerja.

Pada indikator courtesy, untuk pernyataan nomor 10 diketahui 1 responden

(2,9%) menjawab tidak setuju, sebanyak 9 responden (25,7%) menjawab netral,

sebanyak 18 responden (51,4%) menjawab setuju dan 7 responden (20%)


99

menjawab tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai ketika

bekerja selalu berusaha untuk menghindari memicu masalah dengan pegawai lain.

Pernyataan nomor 11 diketahui 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak

23 responden (65,7%) menjawab setuju dn sebanyak 7 responden (20%)

menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai

selalu menjaga serta menjalin hubungan yang baik dengan sesame pegawai

dikantor. Pada pernyataan nomor 12 diketahui 3 responden (8,6%) menjawab

tidak setuju, sebanyak 7 responden (20%) menjawab netral, sebanyak 21

responden (60%) menjawab setuju dan 4 responden (11,4%) menjawab sangat

setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu memberikan

dukungan kepada pegawai lain ketika mengalami masalah ataupun kendala ketika

bekerja. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator courtesy memperoleh skor

rata-rata 3,90 artinya sikap courtesy pada diri pegawai sudah baik dimana mereka

cenderung menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain.

Pada indikator civic virtue, untuk pernyataan nomor 13 diketahui

sebanyak 6 responden (17,1%) menjawab tidak setuju, sebanyak 4 responden

(11,4%) menjawab netral, sebanyak 18 responden (51,4%) menjawab setuju dan

sebanyak 7 responden (20%) menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar pegawai turut aktif/berpartisipasi langsung memberikan masukkan

terkait dengan perbaikan atau perubahan demi kemajuan kantor. Pada pernyataan

nomor 14 diketahui 6 responden (17,1%) menjawab netral, sebanyak 24

responden (68,6%) menjawab setuju dan 5 responden (14,3%) menjawab sangat

setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai aktif berpartisipasi
100

dalam kegiatan yang diadakan kantor. Pada pernyataan nomor 15 diketahui 1

responden (2,9%) menjawab tidak setuju, sebnayak 5 responden (14,3%)

menjawab netral, sebanyak 21 responden (60%) menjawab setuju dan 8 responden

(22,9%) menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar

pegawai berusaha untuk menerima serta menjalani kebijakan baru yang dibuat

oleh kantor. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator civic virtue memperoleh

skor rata-rata 3,91 artinya para pegawai memiliki sikap civic virtue yang baik

dimana hal ini ditunjukkan pegawai dengan aktif mengikuti perubahan organisasi

serta aktif berpartisipasi memberikan masukkan yang positif demi

keberlangsungan organisasi.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa variabel organizational

citizenship behavior dimana pernyataan yang memberikan pengaruh paling besar

terdapat pada nomor 11 yaitu “Saya selalu menjaga hubungan yang baik dengan

sesama pegawai dikantor” dimana pada pernyataan ini mendapatkan jumlah bobot

paling tinggi sebesar 142 dengan rata-rata sebesar 4,05. Sedangkan untuk

pernyataan nomor 2 “Saya bersedia sukarela membantu rekan kerja yang sedang

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya/overload tanpa imbalan”

mendapatkan jumlah bobot terendah dengan jumlah 112 dan rata-rata sebesar

3,20. Sementara itu berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel

organizational citizenship behavior diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar

3,75 dimana angka tersebut menunjukkan bahwa organizational citizenship

behavior yang dimiliki pegawai berada dikategori cukup baik.


101

4.1.3.2. Variabel Kinerja

Berdasarkan pada hasil kuesioner dalam penelitian ini maka deskripsi

tanggapan responden variabel kinerja diketahui sebagai berikut:

Tabel 4.6
Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja

No Jawaban Responden
STS TS N S SS Rata-
Pernyataan Bobot
rata
1 2 3 4 5

KUALITAS
1 Saya dapat
0 1 5 23 6 139
menyelesaikan tugas
saya dengan cermat 3,97
14,3
dan teliti 0,0% 2,9% 65,7% 17,1% 100%
%
2 Saya dapat
mengerjakan tugas 0 8 10 14 3 117
saya lebih dari standar 3,34
yang telah ditetapkan 0,0% 22,9% 28,6
40% 8,6% 100%
kantor %
3 Saya berusaha untuk
melaksanakan tugas 0 0 5 24 6 141
saya untuk 4,02
mendapatkan hasil 0,0% 0,0% 14,3
68,6% 17,1% 100%
yang terbaik %
3,78
KUANTITAS
4 Saya mampu bekerja
mencapai target yang 0 10 9 13 3 114
ditetapkan oleh 3,25
kantor 25,7
0,0% 28,6% 37,1% 8,6% 100%
%
5 Saya dapat
0 10 6 12 7 121 3,45
menyelesaikan
102

pekerjaan sesuai
dengan yang 17,1
0,0% 28,6% 34,3% 20% 100%
dibebankan kantor %
kepada saya
6 Saya bekerja sesuai 0 0 3 24 8 145
dengan standar kerja
4,14
yang ditetapkan 0,0% 0,0% 8,6% 68,6% 22,9% 100%
kantor
3,62
KETEPATAN WAKTU
7 Saya dapat
menyelesaikan tugas 0 13 9 10 3 108
yang diberikan
3,08
kepada saya tepat 25,7
waktu 0,0% 37,1% 28,6% 8,6% 100%
%
8
Saya menggunakan 0 0 5 21 9 144
jam kerja sesuai
4,11
dengan kebijakan 14,3
kantor 0,0% 0,0% 60% 25,7 100%
%
9 Saya berusaha
menemukan cara- 0 0 3 25 7 144
cara baru yang lebih
4,11
efektif agar
pekerjaan selesai 0,0% 0,0% 8,6% 71,4% 20% 100%
tepat waktu
3,77

EFEKTIVITAS
10 Saya dapat
menggunakan atau
memanfaatkan 0 0 5 24 6 141
sarana yang tersedia
dikantor dengan baik 4,02
guna menunjang
penyelesaian 14,3
0,0% 0,0% 68,6% 17,1% 100%
pekerjaan saya %

11 Sarana yang tersedia


dikantor dapat 0 0 3 27 5 142
membantu saya 4,05
menyelesaikan
pekerjaan secara 0,0% 0,0% 8,6% 77,1% 14,3% 100%
103

efektif
12 Saya selalu
menggunakan 0 0 2 29 4 142
peralatan kantor
4,05
yang telah
disediakan dengan 0,0% 0,0% 5,7% 82,9% 11,4% 100%
baik dan hati-hati
4,05
KEMANDIRIAN
13 Dalam bekerja atau
menyelesaikan
pekerjaan,saya 0 0 6 23 6 140
berusaha untuk
mandiri tanpa 4,00
membebani orang
lain serta bekerja 17,1
0,0% 0,0% 65,7% 17,1% 100%
tanpa menunggu %
perintah atasan
14 Saya melakukan 0 0 5 22 8 143
pekerjaan dengan 14,3 4,08
sungguh-sungguh 0,0% 0,0% 62,9% 22,9% 100%
%
`15 Saya berusaha untuk 0 0 6 21 8 142
meminimalisir
17,1 4,05
kesalahan-kesalahan 0,0% 0,0% 60% 22,9% 100%
dalam pekerjaan saya %
4,05
Jumlah Skor 2023 57,80
Rata-rata 133,8
3,85
6
Sumber: Hasil Olah Kuesioner (2022)

Berdasarkan tabel 4.6 pada indikator kualitas untuk pernyataan nomor 1

diketahui responden (2,9%) menjawab tidak setuju, sebanyak 5 responden

(14,3%) menjawab netral, sebanyak 23 responden (65,7%) menjawab setuju dan

sebanyak 6 responden (17,1%) menjawab sangata setuju, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar pegawai dalam bekerja mampu menyelesaikan tugasnya

dengan cermat dan teliti. Pada pernyataan nomor 2 diketahui terdapat 8 responden

(22,9%) yang menjawab tidak setuju, sebanyak 10 responden (28,6%) menjawab


104

netral, sebanyak 14 responden (40%) menjawab setuju dan 3 responden (8,6%)

menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai

mampu mengerjakan tugas melebihi standar yang telah ditetapkan kantor. Pada

pernyataan nomor 3 diketahui 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak 24

responden (68,6%) menjawab setuju dan 6 responden (17,1%) menjawab sangat

setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai dalam bekerja

berusaha untuk melaksanakan tugas untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dari

hasil olah data kuesioner pada indikator kualitas memperoleh skor rta-rata 3,78

dimana hal ini menunjukkan bahwa kualitas yang diberikan pegawai cukup baik.

Pada indikator kuantitas, untuk pernyataan nomor 4 diketahui sebanyak 10

responden (28,6%) menjawab tidak setuju, 9 responden (25,7%) menjawab netral,

sebanyak 13 responden (37,1%) menjawab setuju dan 3 responden (8,6%)

menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahawa para pegawai mampu

mencapai target yang ditetapkan kantor. Pada pernyataan nomor 5 diketahui 10

responden (28,6%) menjawab tidak setuju, 6 responden (17,1%) menjawab netral,

sebanyak 12 responden (34,3%) menjawab setuju dan 7 responden (20%)

menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa para pegawai mampu

menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan. Pada pernyataan nomor 6

diketahui 3 responden (8,6%) menjawab netral, sebanyak 24 responden (68,6%)

menjawab setuju dan 8 responden (22,9%) menjawab sangat setuju, hal ini

menunjukkan bahwa sebagain besar pegawai mampu bekerja sesuai dengan

standar kerja yang ditetapkan kantor. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator
105

kuantitas memperoleh skor rata-rata 3,62 hal ini menunjukkan bahwapada

indikator ini sebagian pegawai memiliki kuantitas yang baik.

Pada indikator ketepatan waktu, untuk pernyataan nomor 7 diketahui

sebanyak 13 responden (37,1%) menjawab tidak setuju, 9 responden (25,7%)

menjawab netral, 10 responden (28,6%) menjawab setuju dan 3 responden (8,6%)

menjawab sangat setuju, hal ini menujukkan bahwa sebagian pegawai menyatakan

belum dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu. Pada

pernyataan nomor 8 diketahui 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak 21

responden (60%) menjawab setuju dan 9 responden (25,7%) menjawab sangat

setuju, hal ini menujukkan bahwa sebagian besar pegawai mampu menggunakan

jam kerja sesuai dengan kebijakan kantor. Pada pernyataan nomor 9 diketahui 3

responden (8,6%) menjawab netral, sebanyak 25 responden (71,4%) menjawab

setuju dan 7 responden (20%) menjawab sanngat setuju, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar pegawai dalam bekerja berusaha untuk menemukan upaya-

upaya baru yang lebih efektif agar pekerjaannya dapat selesai tepat waktu. Dari

hasil olah data kuesioner pada indikator ketepatan waktu memperolah skor rata-

rata 3,77 yang artinya pada indikator ini sebagiaan pegawai mampu

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu meskipun di beberapa pernyataan sebagian

pegawai lebih banyak menjawab tidak setuju.

Pada indikator efektivitas, untuk pernyataan nomor 10 diketahui 5

responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak 24 responden (68,7%) menjawab

setuju dan 6 responden (17,1%) menjawab sangat setuju, hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar pegawai mampu menggunakan sarana yang tersedia


106

dikantor guna menunjang penyelesaian pekerjaannnya. Pada pernyataan nomor 11

diketahu 3 responden (8,6%) menjawab netral, sebanyak 27 responden (77,1%)

menjawab setuju dan 5 responden (14,3%) menjawab sangat setuju, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar sarana yang ada dikantor dapat membantu

pegawai menyelesaikan pekerjaannya. Pada pernyataan nomor 12 diketahui 2

responden (5,7%) menjawab netral, sebanyak 29 responden (82,9%) menjawab

setuju dan 4 responden (11,4%) menjawab sangat setuju, hal ini menujukkan

bahwa sebagian pegawai ketika bekerja selalu menggunakan peralatan yang telah

disediakan kantor dengan baik. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator

efektivitas memproleh skor rata-rata 4,05, hal ini menujukkan bahwa sebagian

besar pegawai mampu mengoperasikan sarana dan memanfaatkan sarana yang ada

dikantor dengan baik.

Pada indikator kemandirian, untuk pernyataan nomor 13 diketahui 6

responden (17,1%) menjawab nertal, sebanyak 23 responden (65,7%) menjawab

setuju dan 6 responden (17,1%) menjawab sangat setuju, hal ini menujukkan

bahwa dalam bekerja sebagian besar pegawai mempu bekerja mandiri tanpa

membenai orang lain dan bekerja tanpa menunggu perintah atasan. Pada

pernyataan nomor 14 diketahui 5 responden (14,3%) menjawab netral, sebanyak

22 responden (62,9%) menjawab setuju dan 8 responden (22,9%) menjawab

sangat setuju, hal ini menunjukkan bahwa dalam bekerja sebagian besar pegawai

melakukannya dengan sungguh-sungguh. Pada pernyataan nomor 15 diketahui 6

responden (17,1%) menjawab netral, sebanyak 21 responden (60%) menjawab

setuju dan 8 responden (22,9%) menjawab sangat setuju, hak ini menunjukkan
107

bahwa dalam bekerja para pegawai berusaha untuk meminimalisir kesalahan

dalam pekerjaannya. Dari hasil olah data kuesioner pada indikator kemandirian

memperoleh skor rata-rata 4,05 hal ini menunjukkan bahwa pada indikator ini

para pegawai memiliki tingkat kemandirian yang baik serta dapat melakukan

fungsi pekerjaannya tanpa bantuan orang lain dan berusaha untuk meminimalisir

kesalahan dalam pekerjaan.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa variabel kinerja, dimana

pernyataan yang memberikan pengaruh paling besar terdapat pernyataan nomor 6

“Saya bekerja sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan kantor” dimana pada

pernyataan ini mendapatkan jumlah bobot paling tinggi sebesar 145 dengan rata-

rata 4,14. Sedangkan untuk pernyataan nomor 7 “Saya dapat menyelesaikan tugas

yang diberikan kepada saya tepat waktu” mendapatkan jumlah bobot terendah

dengan jumlah 108 dan rata-rata 3,08. Sementara itu berdasarkan hasil tanggapan

responden terhadap variabel kinerja diperoleh rata-rata secara keseluruhan 3,85

dimana angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki pegawai berada

dikategori cukup baik, meskipun pada beberapa pernyataan para pegawai lebih

banyak menjawab tidak setuju.

4.1.4. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun

hasilnya akan diuraikan sebagai berikut:

4.1.4.1. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur valid tidaknya angket. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.


108

instrumen dikatakan valid apabila bisa mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara benar. Tinggi rendahnya validitas instrument mengarahkan sejauh mana

data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran mengenai validitas yang

dimaksud.

Tabel 4.7
Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
X.1 0,850 0,333 Valid
X.2 0,895 0,333 Valid
X.3 0,779 0,333 Valid
X.4 0,483 0,333 Valid
Variabel X
X.5 0,416 0,333 Valid
X.6 0,542 0,333 Valid
Organizationa
X.7 0,391 0,333 Valid
l Citizenship X.8 0,578 0,333 Valid
X.9 0,479 0,333 Valid
Behavior X.10 0,410 0,333 Valid
X.11 0,580 0,333 Valid
X.12 0,500 0,333 Valid
X.13 0,559 0,333 Valid
X.14 0,528 0,333 Valid
X.15 0,581 0,333 Valid
Y.1 0,491 0,333 Valid
Y.2 0,660 0,333 Valid
Y3 0,608 0,333 Valid
Y.4 0,836 0,333 Valid
Y.5 0,802 0,333 Valid
Variabel Y Y.6 0,618 0,333 Valid
Y.7 0,828 0,333 Valid
Kinerja Y.8 0,487 0,333 Valid
Y.9 0,555 0,333 Valid
Y.10 0,537 0,333 Valid
Y.11 0,428 0,333 Valid
Y.12 0,582 0,333 Valid
Y.13 0,527 0,333 Valid
Y.14 0,508 0,333 Valid
109

Y.15 0,500 0,333 Valid


Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui instrument pernyataan pada variabel

organizational citizenship bahevior dan kinerja dinyatakan valid dikarenakan

seluruh instrument memiliki rhitung > rtabel.

4.1.4.2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas mengukur stabilitas dan konsistensi responden dalam

menjawab pertanyaan terkait pernyataan yang merupakan aspek variabel serta

disusun dalam angket. Uji realibilitas dilakukan bersamaan dengan semua item

pernyataan. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, serta reliabel akan

menghasilkan data yang dipercaya juga

Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Hitung Cronbach’s Alpha Kesimpulan
Organizational 0,859 0.60 Reliabel
Citizenship Behavior (X)
Kinerja (Y) 0,875 0.60 Reliabel
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan pada tabel 4.8 uji realibilitas menunjukkan bahwa variabel

Organizational Citizenship Behavior mempunyai koefisien Alpha 0,859 > 0,60

dan variabel kinerja mempunyai koefisien Alpha 0,875 > 0,60 artinya instrument

tersebut dinyatakan realibel dan memenuhi persyaratan.

4.1.5. Uji Asumsi Klasik

4.1.5.1. Uji Nomalitas

Uji normalitas dirancang untuk menguji apakah variabel terikat dan

variabel bebasa dalam model regresi berdistribusi normal. Hasil pengujian asumsi
110

normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat di tabel 4.9

sebagai berikut :

Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas kolmogorov-smirnov
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000

Std. Deviation 3,25021527


Most Extreme Differences Absolute 0,084
Positive 0,084
Negative -0,071
Test Statistic 0,084
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan pada Tabel 4.9 terlihat bahwa besarnya nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah 0,084. Hal ini menunjukkan bahwa data residual berdistribusi

secara normal karena nilai signifikansi > 0,05. Seperti yang diketahui bahwa dasar

pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu jika nilai Kolmogorov-Smirnov dan

Asymp. Sig. (2-tailed) diatas level signifikan 5% (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel pada penelitian ini berdistribusi normal.


111

Untuk mengetahui data berdistribusi normal dapat dilakukan dengan

pengujian lain yaitu dengan melihat grafik P-P Plot of Regression standardized

residual dan Histogram.

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas P-Plot

Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan pada gambar 4.1 uji nomalitas grafik normal P-Plot

menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, dimana hal ini dikarenakan titik

plot berada atau mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dari gambar tersebut

dapat dikatakan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Histogram
112

Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kurva histogram

menunjukkan data terdistribusi normal, hal ini ditunjukkan dengan kurva

histogram yang tidak mengalami kemencengan baik kiri maupun kanan dan

berbentuk seperti lonceng. Sehingga dari gambar tersebut dapat disimpulkan

bahwa data penelitian terdistribusi normal.

4.1.5.2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

memiliki kertidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Model regrsi yang baik tidak memiliki heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil

pengujian heteroskedastisitas:

Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
113

Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian

scatterplot yang dihasilkan tidak membentuk sebuah pola tertentu serta taburan

titik data menyebar di atas dan dibawah garis 0 pada sumbu y, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pengujian hasil menunjukkan tidak terjadinya

heterokedastisitas pada model sebuah regresi.

4.1.6. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen

(Y). Variabel independen pada penelitian ini adalah organizational citizenship

behavior sedangkan untuk variabel dependen yaitu kinerja. Berikut adalah hasil

analisis regresi linear sederhana :

Tabel 4.10
Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Beta t Sig.
114

Error
1 (Constant) 13,252 4,527 2,928 0,006

Organization 0,793 0,080 0,865 9,917 0,000


al Citizenship
Behavior
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Persamaan regresi yang diperoleh dari tabel diatas adalah sebagai berikut:

Y= 13,252 + 0,793x + e
Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta atau tetap adalah positif yaitu 13,252 yang bermaksud jika

tidak ada nilai variabel organizational citizenship behavior, maka nilai

kinerja adalah 13,252.

b. Koefisien regresi untuk variabel organizational citizenship behavior

bernilai 0,793 dengan tanda positif. Yang mana ini mengindikasikan

bahwa untuk setiap penambahan 1 satuan variabel organizational

citizenship behavior variabel kinerja akan meningkat sebanyak 0,793.

4.1.7. Uji Hipotesis

4.1.7.1. Uji T (Uji Parsial)

Uji t merupakan uji koefisien regresi parsial yang dipakai untuk

mengetahui apakah variabel bebas (X1) secara individu mempengaruhi variabel

terikat (Y1). Berikut adalah hasil uji t sebagai berikut:

Tabel 4.11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
115

Std.
B Error Beta
1 (Constant) 13,252 4,527 2,928 0,006

Organizationa 0,793 0,080 0,865 9,917 0,000


l Citizenship
Behavior
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022)

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel

organizational citizenship behavior lebih besar dari pada nilai t tabel dengan

bentuk 9,917 > 2,034 nilai signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05 yang mana hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa

organizational citizenship behavior berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja.

4.1.7.2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menjelaskan perubahan variabel bebas terhadap

variabel terikat. Berikut hasil uji koefisien determinasi :

Tabel 4.12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .865a .749 .741 3,2990
a. Predictors: (Constant), Organizational_citizenship_behavior
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2022
116

Berdasarkan tabel 4.12 hasil pengujian nilai koefisien determinaasi (R

Square) didapatkan sebesar 0,749 yang mana hal ini menunjukkan bahwa variabel

kinerja dipengaruhi oleh variabel organizational citizenship behavior sebesar

74,9% sedangkan sisanya dipengaruhi oleha variabel lain yang tidak dibahas pada

penelitian ini.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Organizational Citizenship Behavior pada Pegawai Badan Pengelolaan

Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang

Menurut Robbins (Bustomi et al., 2020) Organizational citizenship

behavior merupakan perilaku karyawan yang melampaui kewajiban formalnya

tetapi berpengaruh baik sebab dapat menunjang efektivitas organisasi.

Berdasarkan hasil olah data kuesioner penelitian mengenai persepsi

responden terhadap variabel Organizational citizenship behavior menunjukkan

bahwa sebagain besar responden untuk indikator altruism cukup baik atau berada

dikategori sedang. Dimana hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pernyataan

kuesioner mengenai indikator altruism pada pernyataan nomor 1,2 dan 3 dengan

skor rata-rata 3,33 mengindikasikan bahwa sikap altruism pada diri pegawai

dinilai belum cukup dan masih perlu diitingkatkan yang ditunjukkan dalam

kesediaannya membantu rekan kerja yang memiliki beban kerja lebih.

Untuk indikator kedua conscientiousness pada pernyataan nomor 4,5 dan 6

memperoleh skor rata-rata 3,84, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada

indikator ini para pegawai memiliki sikap conscientiousness pada dirinya yang
117

ditunjukkannya dengan berusaha lebih keras dari apa yang diharapkan organisasi.

Pada indikator ini sebagian besar responden memberikan jawaban yang positif

yang berarti pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang sudah memenuhi persyaratan

minimal yang diinginkan suatu organisasi.

Untuk indikator ketiga sportsmanship pada pernyataan nomor 7,8 dan 9

memperoleh skor rata-rata 3,75, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada

indikator ini para pegawai memiliki sikap sportsmanship yang baik, yang artinya

pegawai mempunyai kesanggupan untuk selalu menerima kebijakan yang

ditentukan organiasi dan dapat melihat suatu hal ke arah yang positif

dibandingkan arah yang negatif.

Untuk indikator keempat courtesy pada pernyataan nomor 10, 11, dan

memperoleh skor rata-rata 3,90, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada

indikator ini untuk para pegawai memiliki sikap courtesy yang baik, dimana para

pegawai berusaha untuk selalu menjaga hubungan yang baik dengan sesame

pegawai lainnya dan berusaha untuk mencegah terjadinya masalah kinerja dalam

organisasi.

Untuk indikator kelima civic virtue pada pernyataan nomor 13, 14, dan 15

memperoleh skor rata-rata 3,91, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada

indikator ini para pegawai memiliki sikap civic virtue yang baik dengan

memberikan respon yang positif. Pada indikator ini mengindikasikan bahwa para

pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang sangat memperhatikan kehidupan

organisasi dengan berpartasipasi aktif dalam kegiatan kantor.


118

Berdasarkan hasil olah data kuesioner hasil rata-rata keseluruhan variabel

organizational citizenship behavior sebesar 3,75 dimana rata-rata tersebut

mendekati rentang angka 4 kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

organizational citizenship behavior pada pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang

berada dikategori cukup baik namun masih perlu ditingkatkan kembali karena

masih terdapat beberapa pegawai yang enggan membantu rekannya ketika

memiliki pekerjaan yang lebih atau bekerja sukarela diluar tanggung jawabnya.

Yang mana hal ini diperkuat dengan pernyataan nomor 2 “Saya bersedia dengan

sukarela membantu rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan pekerjaannya/overload tanpa imbalan” dengan responden yang

menjawab tidak setuju 12 sedangkan yang menjawab setuju 11 responden. Dalam

suatu organisasi perilaku tolong menolong sesama rekan kerja sangat penting

karena dengan adanya perilaku tersebut akan menciptakan kenyamanan dalam

bekerja.

4.2.2. Kinerja pada Pegawai Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi

Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang

Kinerja sebagai hasil kerja atau prestasi kerja, akan tetapi kinerja

sebenarnya memiliki arti yang lebih luas tidak hanya sekedar hasil kerja tetapi

juga juga bagaimana proses kerja itu berlangsung (Bustomi et al., 2020).

Berdasarkan hasil olah data kuesioner penelitian mengenai persepsi

responden terhadap variabel kinerja menunjukkan bahwa untuk sebagian besar


119

responden memberikan pernyataan yang positif, untuk indikator kualitas berada

pada kategori baik. Dimana hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pernyataan

kuesioner mengenai indikator kualitas pada pernyataan nomor 1,2, dan 3 dengan

skor rata-rata 3,78 mengindikasikan bahwa untuk indikator kualitas pegawai

BPPPRD Kota Tanjungpinang sudah baik yang artinya dalam menyelesaikan

pekerjaan para pegawai sangat memperhatikan standar kerja yang telah

ditetapkan oleh kantor.

Untuk indikator kedua kuantitas pada pernyataan nomor 4,5 dan 6

memperoleh skor rata-rata 3,62, dimana ini menunjukkan bahwa pada indikator

ini pegawai mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan yang dibebankan serta dapat

memenuhi target yang ditetapkan kantor. Pada indikator ini berarti kuantitas

pegawai berada pada kategori baik, meskipun jika dibandingkan dengan skor rata-

rata indikator lain pada indikator kuantitas mendapatkan skor rata-rata terendah

dari pada indikator lain, yang mana berarti pada indikator ini para pegawai

dianggap belum cukup baik dan masih perlu ditingkatkan kembali kedepannya

dalam memenuhi target kantor.

Untuk indikator ketiga ketepatan waktu pada penryataan nomor 7,8 dan 9

memperoleh skor rata-rata 3,77, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada

indikator ini para pegawai berada dikategori baik yang artinya para pegawai

mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka dengan tepat

waktu serta dapat memanfaatkan jam kerja sesuai dengan kebijkan kantor.

Disamping itu pada indikator ini masih terdapat beberapa pegawai memberikan
120

pernyataan yang tidak setuju yang artinya masih terdapat pegawai yang belum

mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Untuk indikator keempat efektivitas pada pernyataan nomor 10,11 dan 12

memperoleh skor rata-rata 4,05 dimana hal ini mengindasikan bahwa untuk

indikator tersebut sudah berada pada kategori baik, para responden memberikan

pernyataan yang positif pada indikator ini yang artinya para pegawai mampu

memanfaatkan sumber daya organisasi dengan baik yang mana hal ini

memberikan dampak yang positif bagi pegawai dalam menunjang penyelesaian

tugas-tugasnya.

Untuk indikator kelima kemadirian pada pernyataan nomor 13,14 dan 15

memperoleh skor rata-rata 4,05 dimana hal ini mengindikasikan untuk indikator

tersebut sudah berada pada kategori baik hal ini ditunjukkan dengan respon postif

yang diberikan responden pada setiap pernyataan di indikator ini, yang mana ini

berarti para pegawai memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya.

Berdasarkan hasil olah data kuesioner dimana pernyataan yang

memberikan pengaruh paling besar terdapat pernyataan nomor 6 “Saya bekerja

sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan kantor” dimana pada pernyataan ini

mendapatkan jumlah bobot paling tinggi sebesar 145 dengan rata-rata 4,14 yang

artinya para pegawai mampu bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

kantor. Disamping itu hasil rata-rata keseluruhan variabel kinerja sebesar 3,85

dimana rata-rata tersebut berada direntang mendekati angka 4 kategori baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja pada BPPRD Kota

Tanjungpinang berada dikategori cukup baik, dimana meskipun berada pada


121

kategori cukup namun kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang perlu

ditingkatkan kembali yang mana hal ini diperkuat oleh pernyataan nomor 7 “Saya

dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya tepat waktu” mendapatkan

jumlah bobot terendah dengan jumlah 108 dan rata-rata 3,08. Hal ini

mengindikasikan bahwa masih didapatkannya pegawai yang belum mampu

menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Menurut

Mangkunegara (Sandhika & Sobandi, 2018) Kinerja merupakan prestasi kerja

ataupun hasil kerja secara kualitas serta kuantitas yang dapat diraih karyawan

dalam satu satuan waktu pada saat melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan

padanya. Kinerja individu akan mempengaruhi kinerja organisasi dan

meningkatnya kinerja individu dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.

4.2.3. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap

Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Kota Tanjungpinang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel organizational

citizenship behavior memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap

variabel kinerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (9,917) > ttabel (2,034) nilai

signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05 yang mana hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima yang berarti organizational citizenship behavior berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja. Sedangkan untuk nilai koefisien determinasi R

Square sebesar (0,749) atau 74,9%.

Hal ini menjelaskan bahwa ketika organizational citizenship behavior

meningkat, maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan juga. Apabila


122

penerapan organizational citizenship behavior pada BPPRD Kota Tanjungpinang

berjalan baik dan ditingkatkan maka kinerja para pegawai akan mengalami

peningkatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Lamidi (K. M. Putra & Adnyani,

2016) yang menyebutkan dengan adanya organizational citizenship behavior

(OCB) tidak hanya memberikan pengaruh postif bagi pegawai tetapi juga

memberikan kontribusi bagi organisasi diluar persyaratan formal organisasi, dan

perilaku organizational citizenship behavior (OCB) yang diperlihatkan pegawai

akan membantu meningkatkan kinerja pegawai. Selain itu, Robbins (K. M. Putra

& Adnyani, 2016) juga mengutarakan fakta bahwa organiasasi yang memiliki

pegawai dengan OCB (organizational citizenship behavior) yang baik akan

berkinerja lebih baik, dibandingkan mereka yang tidak memahami OCB

(organizational citizenship behavior) dengan baik.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Bustomi

et al., 2020) yang berjudul “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Survei pada Pegawai Kementerian Agama Kota

Bandung)” dengan hasil penelitian yang menyatakan Organizational Citizenship

Behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Kementerian Agama Kota Bandung.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai “Pengaruh

Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Pegawai BPPRD Kota

Tanjungpinang” dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel Organizational Citizenship Behavior (X) berpangaruh secara

parsial dan signifikan terhadap kinerja (Y) dengan nilai t hitung (9,917) > ttabel (2,032)

nilai signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05, sedangkan untuk nilai koefisien determinasi

R Square sebesar (0,749) atau 74,9% dan selebihnya dipengaruhi variabel lain

yang tidak diteliti.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational citizenship

behavior berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

BPPRD Kota Tanjungpinang, yang artinya pegawai dengan perilaku

organizational citizenship behavior yang tinggi serta semakin baik perilaku

organizational citizenship behavior yang mereka tunjukan dalam bekerja maka

akan semakin tinggi dan baik pula kinerja pegawai BPPRD Kota Tanjungpinang

sehingga berdampak positif bagi organisasi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dalam

penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan yaitu:

123
124

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational citizenship

behavior turut memberikan peran yang penting dalam meningkatkan

kinerja pegawai. Selain itu organizational citizenship behavior pada

BPPRD Kota Tanjungpinang sudah baik, untuk itu diharapkan agar

pihak instansi dapat mempertahankan serta meningkatkan perilaku

organizational citizenship behavior pada diri pegawai BPPRD Kota

Tanjungpinang kedepannya demi kemajuan instansi. Selanjutnya untuk

instansi juga diharapkan sekiranya dapat memberikan sebuah apresiasi

kepada pegawai yang mempunyai perilaku organizational citizenship

behavior yang baik agar para pegawai terbiasa untuk berperilaku diluar

tanggung jawab dan kewajiban formalnya dan terbiasa menunjukkan

perilaku organizational citizenship behavior pada dirinya yang

ditunjukkannya ketika bekerja serta membantu meningkatkan

kinerjanya yang mana hal itu akan membantu organisasi mencapai

tujuan dan berdampak positif bagi keberlangsungan organisasi.

2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel-

variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini yang berkaitan dengan

variabel yang dapat mempengaruhi serta meningkatkan kinerja, karena

terdapat banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi dan

meningkatkan kinerja seperti kepemimpinan, keadilan organisasi serta

komitmen organisasional.
125

DAFTAR PUSTAKA

Albloush, A., Taha, S., Nassoura, A., Vij, A., Bohra, O. P., Masouad, N., &
Hussien, A. A. (2020). Impact of Organizational Citizenship Behavior on Job
Performance in Jordan : The Mediating Role of Perceived Training
Opportunities. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(5),
5584–5600. https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I5/PR2020264

Bahri, S. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis - Lengkap dengan Teknik


Pengolahan Data SPSS (1st ed.). ANDI.

Bustomi, A., Sanusi, I., & Herman. (2020). Pengaruh Organizational Citizenship
Behavior ( OCB ) Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Survei pada Pegawai
Kementerian Agama Kota Bandung). Tadbir : Jurnal Manajemen Dakwah,
5(1), 1–16. https://doi.org/10.15575/tadbir

Charmiati, P. G. H. A., & Surya, I. B. K. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja


Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Dengan Komitmen
Organisasional Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 8(3), 1784–1812.
https://doi.org/https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v8.i3.p22

Damaryanthi, A. A. I., & Dewi, A. A. S. K. (2016). Pengaruh Kecerdasan


Emosional, Komitmen Organisasi, Dan Organizational Citizenship Behavior
Terhadap Kinerja Pegawai Feb. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(2), 790–820.

Darto, M. (2014). Peran Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Dalam


Peningkatan Kinerja Individu Di Sektor Publik: Sebuah Analisis Teoritis
Dan Empiris. Jurnal Borneo Administrator, 10(1), 10–34.

Devi, N. P. A. A. K., & Sintaasih, D. K. (2016). Organizational Citizenship


Behavior, Kepemimpinan Transaksional, Dan Komitmen Organisasional:
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud,
5(11), 7418–7445.
126

Dotulong, V. N. P., & Andriany, D. (2021). Pengaruh organizational citizenship


behaviour terhadap kinerja anggota Kepolisian. Cognicia, 9(2), 112–120.
https://doi.org/10.22219/cognicia.v9i2.15770

Dwomoh, G., Gyamfi, L. A., & Luguterah, A. W. (2019). Effect of Organizational


Citizenship Behaviour on Performance of Employees of Kumasi Technical
University: Moderating Role of Work Overload. Journal of Management and
Economic Studies, 1(2), 18–34. https://doi.org/10.26677/TR1010.2019.

Firmansyah, D., & Sriathi, A. A. A. (2016). Prediktor Kinerja Karyawan Le Jardin


Boutique Villa Seminyak. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(4), 1998–2025.

Fitriastuti, T. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Komitmen Organisasional


Dan Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Dinamika Manajemen, 4(2), 103–114.

Hartatik, I. puji. (2014). Buku Praktis Mengembangkan SDM (P. vitri Nareswati
(ed.)). Laksana.

Hidayat, M., Abidin, H. Z., & Hs, R. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior
Karyawa Pada PT Indomart Kecamatan Selaparang. Jurnal Kompetitif :
Media Informasi Ekonomi Pembangunan, Manajemen Dan Akuntansi, 7(1),
17–38.

Kailola, S. (2018). Pengaruh Kepribadian Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Dan Kinerja Tenaga Medis (Studi
Pada Rumah Sakit Sumber Hidup Dan Rumah Sakit Hative Di Kota Ambon).
Jurnal Manis, 2(2), 62–81.

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik) (1 Cet-6).
Rajawali Pers.

Kusumajati, D. A. (2014). ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR


( OCB ) KARYAWAN PADA PERUSAHAAN. HUMANIORA, 5(45), 62–
70.
127

Lay, Y., Basana, S. R., & Panjaitan, T. W. S. (2020). The Effect of Organizational
Trust and Organizational Citizenship Behavior on Employee Performance.
SHS Web of Conferences, 76, 1–7.
https://doi.org/https://doi.org/10.1051/shsconf/20207601058

Lubis, M. S. (2015). Pengaruh Iklim Organisasi Dan Komitmen Organisasi


Terhadap Pembentukan Organizational Citizenship Behavior (Ocb)
Karyawan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja. E-Jurnal Apresiasi Ekonomi,
3(2), 75–84.

Prakoso, B. (2022). Organizational Citizenship Behavior. Advances in Economics,


Business and Management Research, 204, 179–186.

Pratama, I. G. B., & Utama, I. W. M. (2017). Pengaruh Komitmen


Organisasionaldan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship
Behavior Di Dinas Koperasi. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(7), 3622–3650.

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. CV Andi
Offset.

Putra, K. M., & Adnyani, I. G. A. D. (2016). Pengaruh Kepemimpinan


Transformasional Dan Organizational Citizenship Behavior Terhadap
Kinerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(7), 4486–4517.

Putra, R. A. (2021). DETERMINASI KINERJA KARYAWAN: KOMPENSASI,


MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA (SUATU KAJIAN STUDI
LITERATUR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA). Jurnal Ilmu
Manajemen Terapan, 2(4), 562–576. https://doi.org/I:
https://doi.org/10.31933/jimt.v2i4

Sandhika, D., & Sobandi, A. (2018). Perilaku Kewargaan Organisasi


(Organizational Citizenship Behavior) Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Pegawai. Manajerial, 3(5), 174–183.

Simanjuntak, D. A., Siregar, R. T., Sisca, & Chandra, E. (2020). Pengaruh Ocb
(Organizational Citizenship Behavior) Dan Karakteristik Individu Terhadap
128

Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota
Pematangsiantar. Maker: Jurnal Manajemen, 6(1), 72–86.
https://doi.org/10.37403/mjm.v6i1.133

Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Sinollah, & Hermawanto. (2020). Analisi Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan


dan Dampaknya Pad Kinerja. Jurnal Dialektika, 5(1), 1–22.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayup (ed.); 1st
ed.). Literasi Media Publisihing.

Sugiyono. (2017). Metode Penilitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (25th ed.).
Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi (1st ed.).


Pustaka Baru Press.

Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan ke). Kencana.

Suzana, A. (2017). Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (Ocb)


Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Di : Pt. Taspen (Persero) Kantor Cabang
Cirebon). Jurnal Logika, 19(1), 42–50.

Widodo, S. E. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (1st


ed.). Pustaka Pelajar.
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PENGELOLAAN
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (BPPRD)
KOTA TANJUNGPINANG

Kepada Responden yang terhormat

Bersama ini, saya Kholis Safa’atin mahasiswi S1 Program Studi


Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjungpinang. Pada
saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Pajak
Dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Tanjungpinang”. Dengan ini, saya mohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner ini untuk dapat membantu
menyelesaikan penelitian ini. Semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan
dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Untuk itu, diharapkan
Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban sebenar-benarnya demi membantu
penelitian ini. 
Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan banyak Terimakasih.

Hormat saya

Kholis Safa’atin
I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Pendidikan : SMA Sederajat S1

D3 S2

Lainnya

5. Lama Bekerja :

<1 Tahun 6-10 Tahun

1-5 Tahun 11-15 Tahun

16-20 Tahun >20 Tahun

II. PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah salah satu alternative jawaban dengan memberi tanda checklist () pada

kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban pilihan Bapak/Ibu, setiap pertanyaan

hanya membutuhkan satu jawaban saja. Pendapat Bapak/Ibu dapat dinyatakan

dalam skala sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) :5

Setuju (S) :4

Netral (N) :3

Tidak Setuju (TS) :2

Sangat Tidak Setuju (STS) :1


ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (X)
1 2 3 4 5
No PERNYATAAN ST
TS N S SS
S
ALTRUISME
Saya bersedia sukarela menggantikan rekan
1 kerja saya yang berhalangan hadir, cuti atau
sedang istirahat
Saya bersedia dengan sukarela membantu
rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan
2 dalam menyelesaikan pekerjaannya/overload
tanpa imbalan

Saya dengan senang hati bersedia membantu


3
orang-orang di sekitar saya
CONSCIENTIOUSNESS
Saya berusaha untuk datang tepat waktu ke
4
kantor
Saya berusaha untuk menghabiskan waktu
5 kerja saya dengan hal-hal yang berhubungan
dengan pekerjaan saya
Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan
6
sebelum batas waktu yang sudah ditentukan
SPORTSMANSHIP
Saya menerima segala kebijakan serta
7
peraturan yang telah ditetapkan kantor
Saya menerima semua pekerjaan/tugas saya
8
tanpa pernah mengeluh
Saya berusaha beradaptasi secepat mungkin
9 dengan perubahan kebijakan yang ada di
kantor
COURTESY
Saya berusaha untuk menghindari
10 membuat/memicu masalah dengan pegawai
lain
Saya selalu menjaga hubungan yang baik
11
dengan sesama pegawai dikantor

Saya memberikan dukungan kepada rekan


kerja ketika mereka mengalami masalah atau
12
kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan
tugasnya
CIVIC VIRTUE
Saya turut berperan aktif dalam memberikan
..1
masukkan terkait dengan perbaikan/
3
perubahan demi kemajuan kantor
Saya ikut berpartisipasi dalam setiap
14 kegiatan-kegiatan yang diadakan kantor
tempat saya bekerja
Jika kantor tempat saya bekerja membuat
15 kebijakan baru, maka saya akan menerima
dan menjalani kebijakan tersebut

KINERJA ( Y)
1 2 3 4 5
No PERNYATAAN
STS TS N S SS
KUALITAS
Saya dapat menyelesaikan tugas saya
1
dengan cermat dan teliti

Saya dapat mengerjakan tugas saya lebih


2
dari standar yang telah ditetapkan kantor

Saya berusaha untuk melaksanakan tugas


3
saya untuk mendapatkan hasil yang terbaik
KUANTITAS
Saya mampu bekerja mencapai target yang
4
ditetapkan oleh kantor
5 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan yang dibebankan kantor kepada
saya
Saya bekerja sesuai dengan standar kerja
6
yang ditetapkan kantor
KETEPATAN WAKTU
Saya dapat menyelesaikan tugas yang
7
diberikan kepada saya tepat waktu

Saya menggunakan jam kerja sesuai dengan


8
kebijakan kantor
Saya berusaha menemukan cara-cara baru
9
yang lebih efektif agar pekerjaan selesai
tepat waktu
EFEKTIVITAS
Saya dapat menggunakan atau
memanfaatkan sarana yang tersedia
10
dikantor dengan baik guna menunjang
penyelesaian pekerjaan saya
Sarana yang tersedia dikantor dapat
11 membantu saya menyelesaikan pekerjaan
secara efektif
Saya selalu menggunakan peralatan kantor
12 yang telah disediakan dengan baik dan hati-
hati
KEMANDIRIAN
Dalam bekerja atau menyelesaikan
pekerjaan,saya berusaha untuk mandiri
13
tanpa membebani orang lain serta bekerja
tanpa menunggu perintah atasan
Saya melakukan pekerjaan dengan
14
sungguh-sungguh

Saya berusaha untuk meminimalisir


15
kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan saya
LAMPIRAN 2

TABULASI DATA

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (X)


N P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 P1 TOTA
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 L
1 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 69
2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 57
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 54
4 2 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 47
3
5 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 48
6 2 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 49
7 2 2 2 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 48
8 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 66
9 2 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 47
10 4 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 49
11 2 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 49
12 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 66
13 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 51
14 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 67
15 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 3 5 4 64
16 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 3 4 61
17 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 51
18 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 56
19 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 48
20 2 2 2 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 47
21 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 65
22 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 60
23 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 65
24 3 3 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 57
5
25 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 65
S
26 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 55
27 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 49
28 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 55
29 2 2 3 4 4 4 4 2 2 5 4 4 2 4 4 50
30 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 52
31 4 4 4 5 3 5 3 4 5 5 5 3 3 4 5 62
32 4 3 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 57
33 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 64
34 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 5 61
35 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 4 56
TABULASI DATA

KINERJA (Y)
N P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 P1 TOTA
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 L
1 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 67
2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 57
3 4 2 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 52
4 4 2 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 49
5 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 52
6 4 2 3 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 48
7 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 50
8 5 5 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 64
9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
10 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 53
11 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 53
12 4 4 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 68
13 4 2 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 52
14 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 66
15 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 66
16 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 63
17 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 52
18 5 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 5 3 60
19 3 4 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 51
20 3 3 3 2 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 50
21 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 62
22 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 67
23 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 65
24 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 66
25 5 3 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 63
26 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 52
27 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 55
28 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 54
29 4 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 54
30 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 55
31 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 64
32 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 53
33 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 62
34 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5 67
35 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 53
LAMPIRAN 3

HASIL OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS


ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (X)
Correlations
OCB_
OCB_ OCB_ OCB_ OCB_ OCB OCB_ OCB_ OCB_ OCB_1 OCB OCB OCB_ OCB OCB_
OCB_3 TOTA
1 2 4 5 _6 7 8 9 0 _11 _12 13 _14 15
L
Pearson
1 ,800** ,714** 0,291 ,443** ,388* 0,041 ,500** ,379* 0,302 ,362* ,467** ,425* ,483** ,468** ,850**
Correlation
OCB_
1 Sig. (2-
0,000 0,000 0,090 0,008 0,021 0,815 0,002 0,025 0,078 0,033 0,005 0,011 0,003 0,005 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,800** 1 ,759** ,361* ,461** ,429* 0,191 ,448** ,471** 0,288 ,549** ,423* ,508** ,404* ,428* ,895**
Correlation
OCB_
2 Sig. (2-
0,000 0,000 0,033 0,005 0,010 0,273 0,007 0,004 0,094 0,001 0,011 0,002 0,016 0,010 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,714** ,759** 1 0,223 ,449** ,384* 0,241 ,339* 0,190 0,259 ,422* ,401* ,504** 0,179 0,326 ,779**
Correlation
OCB_
3 Sig. (2-
0,000 0,000 0,198 0,007 0,023 0,162 0,046 0,274 0,134 0,012 0,017 0,002 0,302 0,056 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
OCB_ Pearson
0,291 ,361* 0,223 1 0,069 0,320 0,222 0,245 0,211 0,000 ,550** 0,070 0,166 ,382* ,537** ,483**
4 Correlation
Sig. (2-
0,090 0,033 0,198 0,695 0,061 0,200 0,156 0,225 1,000 0,001 0,691 0,341 0,024 0,001 0,003
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,443** ,461** ,449** 0,069 1 0,110 0,131 -0,024 -0,069 0,141 0,162 0,164 0,092 0,047 0,226 ,416*
Correlation
OCB_
5 Sig. (2-
0,008 0,005 0,007 0,695 0,529 0,454 0,891 0,694 0,421 0,352 0,347 0,598 0,789 0,191 0,013
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,388* ,429* ,384* 0,320 0,110 1 0,178 0,284 ,393* 0,298 0,323 0,122 0,186 0,214 0,197 ,542**
Correlation
OCB_
6 Sig. (2-
0,021 0,010 0,023 0,061 0,529 0,307 0,098 0,019 0,082 0,058 0,483 0,285 0,217 0,257 0,001
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,041 0,191 0,241 0,222 0,131 0,178 1 0,168 -0,037 0,128 0,291 0,242 ,356* 0,131 0,292 ,391*
Correlation
OCB_
7 Sig. (2-
0,815 0,273 0,162 0,200 0,454 0,307 0,334 0,832 0,462 0,090 0,161 0,036 0,453 0,089 0,020
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson -
,500** ,448** ,339* 0,245 -0,024 0,284 0,168 1 ,418* 0,139 0,165 ,402* ,382* ,350* ,578**
Correlation 0,005
OCB_
8 Sig. (2-
0,002 0,007 0,046 0,156 0,891 0,098 0,334 0,013 0,426 0,978 0,342 0,017 0,023 0,039 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
OCB_ ,379* ,471** 0,190 0,211 -0,037 ,393* -0,037 ,418* 1 0,273 ,405* 0,035 0,222 0,192 0,062 ,479**
Correlation
9
Sig. (2- 0,025 0,004 0,274 0,225 0,694 0,019 0,832 0,013 0,113 0,016 0,842 0,200 0,270 0,725 0,004
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,302 0,288 0,259 0,000 0,141 0,298 0,128 0,139 0,273 1 0,212 0,297 -0,159 0,265 0,226 ,410*
Correlation
OCB_
10 Sig. (2-
0,078 0,094 0,134 1,000 0,421 0,082 0,462 0,426 0,113 0,222 0,083 0,360 0,123 0,192 0,014
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,362* ,549** ,422* ,550** 0,162 0,323 0,291 -0,005 ,405* 0,212 1 0,224 0,229 0,180 ,418* ,580**
Correlation
OCB_
11 Sig. (2-
0,033 0,001 0,012 0,001 0,352 0,058 0,090 0,978 0,016 0,222 0,196 0,186 0,300 0,012 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,467** ,423* ,401* 0,070 0,164 0,122 0,242 0,165 0,035 0,297 0,224 1 0,103 ,381* 0,174 ,500**
Correlation
OCB_
12 Sig. (2-
0,005 0,011 0,017 0,691 0,347 0,483 0,161 0,342 0,842 0,083 0,196 0,555 0,024 0,318 0,002
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,425* ,508** ,504** 0,166 0,092 0,186 ,356* ,402* 0,222 -0,159 0,229 0,103 1 0,250 0,223 ,559**
Correlation
OCB_
13 Sig. (2-
0,011 0,002 0,002 0,341 0,598 0,285 0,036 0,017 0,200 0,360 0,186 0,555 0,147 0,197 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
OCB_ Pearson
14 ,483** ,404* 0,179 ,382* 0,047 0,214 0,131 ,382* 0,192 0,265 0,180 ,381* 0,250 1 0,295 ,528**
Correlation
Sig. (2- 0,003 0,016 0,302 0,024 0,789 0,217 0,453 0,023 0,270 0,123 0,300 0,024 0,147 0,085 0,001
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,468** ,428* 0,326 ,537** 0,226 0,197 0,292 ,350* 0,062 0,226 ,418* 0,174 0,223 0,295 1 ,581**
Correlation
OCB_
15 Sig. (2-
0,005 0,010 0,056 0,001 0,191 0,257 0,089 0,039 0,725 0,192 0,012 0,318 0,197 0,085 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,850** ,895** ,779** ,483** ,416* ,542** ,391* ,578** ,479** ,410* ,580** ,500** ,559** ,528** ,581** 1
OCB_ Correlation
TOTA Sig. (2-
L 0,000 0,000 0,000 0,003 0,013 0,001 0,020 0,000 0,004 0,014 0,000 0,002 0,000 0,001 0,000
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)

HASIL OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS


KINERJA (Y)
Correlations
K_ K_TOT
K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10 K_11 K_12 K_13 K_14 K_15
1 AL
Pearson
,512*
Correlatio 1 0,205 0,236 ,509** 0,255 0,173 ,355* 0,078 * 0,236 0,189 0,006 0,149 0,223 0,281 ,491**
n
K_1
Sig. (2- 0,03 0,00
0,237 0,172 0,002 0,139 0,321 0,655 0,172 0,276 0,972 0,392 0,197 0,102 0,003
tailed) 7 2
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 ,620* 0,27
Correlatio 1 0,257 ,541** ,434** ,359* 0,180 0,312 0,151 ,476** 0,317 0,306 0,212 ,660**
05 *
4
n
K_2
Sig. (2- 0,2 0,00 0,11
0,136 0,001 0,009 0,034 0,300 0,068 0,387 0,004 0,064 0,074 0,222 0,000
tailed) 37 0 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 0,28
Correlatio 0,257 1 ,462** ,395* ,457** ,405* 0,155 ,453** ,424* ,366* ,349* 0,246 0,319 ,608**
36 2
n
K_3
Sig. (2- 0,1 0,01 0,10
0,136 0,005 0,019 0,006 0,375 0,006 0,011 0,030 0,040 0,153 0,061 0,000
tailed) 72 6 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,50 ,778*
Correlatio ,541** ,462** 1 ,693** ,584** ,379* ,338* ,462** 0,155 ,468** 0,202 0,305 0,304 ,836**
9** *
n
K_4
Sig. (2- 0,0 0,00 0,04
0,001 0,005 0,000 0,000 0,025 0,005 0,374 0,005 0,245 0,075 0,075 0,000
tailed) 02 0 7
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 ,640*
Correlatio ,434** ,395* ,693** 1 ,464** ,423* ,355* ,395* 0,332 ,510** ,353* ,370* 0,332 ,802**
55 *
n
K_5
Sig. (2- 0,1 0,00 0,03
0,009 0,019 0,000 0,005 0,011 0,019 0,052 0,002 0,037 0,029 0,051 0,000
tailed) 39 0 6
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,1 ,453* 0,14
Correlatio ,359* ,457** ,584** ,464** 1 ,460** 0,175 -0,032 ,477** 0,270 0,225 ,394* ,618**
73 *
4
n
K_6
Sig. (2- 0,3 0,00 0,40
0,034 0,006 0,000 0,005 0,005 0,315 0,856 0,004 0,117 0,195 0,019 0,000
tailed) 21 6 9
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,35
Correlatio ,620** ,405* ,778** ,640** ,453** 1 ,399* ,366* 0,303 0,292 ,338* ,441** ,368* 0,311 ,828**
5*
n
K_7
Sig. (2- 0,0 0,03
0,000 0,016 0,000 0,000 0,006 0,018 0,077 0,089 0,047 0,008 0,030 0,069 0,000
tailed) 37 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,0 0,13
Correlatio 0,180 0,155 ,379* ,423* ,460** ,399* 1 0,319 -0,119 ,422* 0,235 0,278 0,056 ,487**
78 6
n
K_8
Sig. (2- 0,6 0,01 0,43
0,300 0,375 0,025 0,011 0,005 0,062 0,496 0,011 0,174 0,105 0,748 0,003
tailed) 55 8 7
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,51
Correlatio 0,274 0,282 ,338* ,355* 0,144 ,366* 0,136 1 0,282 0,319 0,236 ,561** 0,241 0,241 ,555**
2**
n
K_9
Sig. (2- 0,0 0,03
0,111 0,101 0,047 0,036 0,409 0,437 0,101 0,061 0,172 0,000 0,163 0,164 0,001
tailed) 02 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 0,30 0,28
Correlatio 0,312 ,453** ,462** ,395* 0,175 0,319 1 0,209 0,242 0,000 ,416* 0,157 ,537**
36 3 2
K_1 n
0 Sig. (2- 0,1 0,07 0,10
0,068 0,006 0,005 0,019 0,315 0,062 0,229 0,162 1,000 0,013 0,366 0,001
tailed) 72 7 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,1 0,29 0,31
Correlatio 0,151 ,424* 0,155 0,332 -0,032 -0,119 0,209 1 0,277 ,411* 0,282 ,371* ,428*
89 2 9
K_1 n
1 Sig. (2- 0,2 0,08 0,06
0,387 0,011 0,374 0,052 0,856 0,496 0,229 0,107 0,014 0,101 0,028 0,010
tailed) 76 9 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,0 0,23
Correlatio ,476** ,366* ,468** ,510** ,477** ,338* ,422* 0,242 0,277 1 ,357* 0,096 0,209 ,582**
06 6
K_1 n
2 Sig. (2- 0,9 0,04 0,17
0,004 0,030 0,005 0,002 0,004 0,011 0,162 0,107 0,035 0,585 0,229 0,000
tailed) 72 7 2
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,1 ,441* ,561*
Correlatio 0,317 ,349* 0,202 ,353* 0,270 0,235 0,000 ,411* ,357* 1 0,081 0,310 ,527**
49 * *
K_1 n
3 Sig. (2- 0,3 0,00 0,00
0,064 0,040 0,245 0,037 0,117 0,174 1,000 0,014 0,035 0,644 0,070 0,001
tailed) 92 8 0
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 0,24
Correlatio 0,306 0,246 0,305 ,370* 0,225 ,368* 0,278 ,416* 0,282 0,096 0,081 1 0,213 ,508**
23 1
K_1 n
4 Sig. (2- 0,1 0,03 0,16
0,074 0,153 0,075 0,029 0,195 0,105 0,013 0,101 0,585 0,644 0,220 0,002
tailed) 97 0 3
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
0,2 0,31 0,24
Correlatio 0,212 0,319 0,304 0,332 ,394* 0,056 0,157 ,371* 0,209 0,310 0,213 1 ,500**
81 1 1
K_1 n
5 Sig. (2- 0,1 0,06 0,16
0,222 0,061 0,075 0,051 0,019 0,748 0,366 0,028 0,229 0,070 0,220 0,002
tailed) 02 9 4
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson
,49 ,828* ,555*
Correlatio ,660** ,608** ,836** ,802** ,618** ,487** ,537** ,428* ,582** ,527** ,508** ,500** 1
K_T 1** * *
n
OT
AL Sig. (2- 0,0 0,00 0,00
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,001 0,010 0,000 0,001 0,002 0,002
tailed) 03 0 1
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)
UJI REABILITAS
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (X)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100,0
Excluded a
0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
N of Items

0,859 15
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)

KINERJA (Y)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100,0
Excluded a
0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,875 15
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)
UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS DATA
UJI NORMALITAS KOLMOGOROV-SMIRNOV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 35
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. 3,25021527
Deviation
Most Extreme Absolute ,084
Differences Positive ,084
Negative -,071
Test Statistic ,084
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

UJI NORMALITAS P-PLOT

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)


UJI NORMALITAS HISTOGRAM

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)

UJI HETEROKEDASTISITAS

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)


UJI ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Coefficientsa
Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta


1 (Constant) 13,252 4,527 2,92 ,006
8
Organizational_citize ,793 ,080 ,865 9,91 ,000
nship_behavior 7
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)

UJI HIPOTESIS
UJI T (UJI PARSIAL)
Coefficientsa
Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficient
s
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,252 4,527 2,928 ,006
Organizational_citize ,793 ,080 ,865 9,917 ,000
nship_behavior
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)

UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R SQUARE)


Model Summary
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate

1 ,865a ,749 ,741 3,299


a. Predictors: (Constant), Organizational_citizenship_behavior

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2022)


LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI PENYEBARAN KUSEIONER


LAMPIRAN 5

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


LAMPIRAN 6
CURRICULUM VITAE

Nama : Kholis Safa’atin

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 18 Oktober 1999

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Email : safaatinkholis@gmail.com

Alamat : JL. Raja Haji Fisabilillah KM. 5 Atas

Riwayat Pendidikan : - SDN 004 Tanjungpinang Timur

- SMPN 4 Tanjungpinang

- SMAN 2 Tanjugpinang

- STIE Pembangunan Tanjungpinang

Anda mungkin juga menyukai