Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN RESEP

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 1 dari 2

STANDAR TANGGAL TERBIT Ditetapkan oleh


PROSEDUR Direktur RSU Kasih Insani
OPERASIONAL
dr. Luckyanna Depari

PENGERTIAN Semua proses dari skrining resep, penyiapan resep dan penyerahan resep.

TUJUAN Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin
melakukan swamedikasi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSU Kasih Insani Nomor: 001/SK/DIR/RSUKI/2019 tentang
pelayanan Instalasi Farmasi.
PROSEDUR 1. Skrining Resep
a. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmaseutik.
c. Mengkaji pertimbangan klinis oleh apoteker.
d. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep.
2. Penyiapan Resep
a. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum
c. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum bekerja.
d. Menggunakan alat pelindung diri seperti jas kerja, sarung tangan, topi
(resep racik, sedian sirup kering yang membutuhkan pengenceran).
e. Mengambil obat dengan menggunakan spatula/sendok (sediaan dalam pot)
f. Menutup dan Mengembalikan obat ketempat semula.
g. Mendokumentasikan pengeluaran obat dan mencatat pada buku harian
shif/kartu stok.
h. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan
dalam resep (etiket putih obat oral dan etiket biru pemakaian luar).
i. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat
sesuai permintaan dalam resep.
PELAYANAN RESEP

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 2 dari 2

PROSEDUR 3. Penyerahan Resep


a. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
b. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal 2 suku kata, misal “
Bapa Jokowi dodo”.
c. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat,
kegunaan masing-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat) yang
dilakukan langsung oleh apoteker baik penjelasan tentang farmakologi
obat maupun memberikan edukasi secara non farmakologis dengan
kalimat/bahas yang mudah di pahami oleh pasien .
d. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan.
e. Monitoring pasien tentang keberhasilan terapi dan efek samping obat.
f. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan dan mendokumentasikan
pada buku pencatatan resep.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai