Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN INSTALASI FARMASI

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 1 dari 2

0013/SPO/PKPO/V/2020

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR 01 Mei 2020 Direktur RSU KI
OPERASIONAL

dr. Luckyanna Depari

PENGERTIAN Farmasi rumah sakit adalah Instalasi di suatu rumah sakit dibawah pimpinan
apoteker dan dibantu oleh beberapa anggota apoteker. Apoteker yang
memenuhi persyaratan peraturan perundang yang berlaku dan kompeten secara
professional. Farmasi rumah sakit dengan fasilitas penyelenggaraan yang
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan dan pelayanan kefarmasian yaitu
yang terdiri atas pelayanan paripurna.
Pelayanan Instalasi Farmasi mencakup perencanan, pengadaan, produksi,
penyimpanan sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep penderita
rawat inap, rawat jalan, pengendalian dan Farmasi klinis yang harus diterapkan
dengan baik dan tepat.
TUJUAN 1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan farmasi di rumah sakit.
2. Melakukan dan memberi pelayanan yang bermutu melalui telaah dan
evaluasi pelayanan.
3. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa
maupun dalam keadaan gawat darurat yang sesuai dengan keadaan pasien
maupun fasilitas yang tersedia.
4. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan professional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi.
5. Melaksanakan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) mengenai obat.
6. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan - aturan yang berlaku.
KEBIJAKAN Sesuai dengan SK Direktur Rumah Sakit Umum Kasih Insani Nomor :
001/SK/DIR/RSUKI/2020 tentang pelayanan Instalasi Farmasi.

PELAYANAN INSTALASI FARMASI


NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN
00 2 dari 2

PROSEDUR 1. Apoteker setiap bulannya melakukan perbekalan farmasi mulai dari tahap
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pelaporan hingga ke tahap pemusnahan obat, alkes dan dokumen-dokumen.
2. Farmasi memberikan pelayanan farmasi klinik pada satelit farmasi seperti:
a. Monitoring ketepatan terapi obat, interaksi antar obat serta reaksi
samping obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction).
b. Menyiapkan dosis farmakokinetik.
c. Menjadwalkan pengobatan obat terpilih.
d. Sebagai pusat informasi obat bagi dokter, perawat dan pasien.
e. Mengidentifikasi, mencegah, dan memecahkan masalah yang berkaitan
dengan obat.
f. Monitoring pengobatan pasien untuk memantau efek samping obat
yang merugikan serta menjamin pemakaian obat yang rasio.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai