Anda di halaman 1dari 44

INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
1 / 43
TANGGAL Ditetapkan,
PROSEDUR TERBIT
TETAP

FEDDIA KAMARUDDIN, S.Kep, MH.Kes

PENGERTIAN Instalasi Farmasi merupakan salah satu unit kerja yang merupakan unsur
pelaksana utama yang berperan sebagai penyelenggara kegiatan
pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan berorientasi kepada pasien (Patient
Oriented), penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua
pasien
TUJUAN - Memberikan pelayanan farmasi secara professional bagi pasien
sehingga efek pengobatan tercapai.
- Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di
rumah sakit.
- Meningkatkan hubungan kerjasama dengan dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya yang terkait dalam pelayanan farmasi rumah sakit.
KEBIJAKAN Panitia Farmasi dan Terapi menetapkan kebijakan penggunaan obat di
rumah sakit sebagai berikut :

1. Usulan tentang obat-obat baru untuk dimasukkan ke dalam


formularium rumah sakit diajukan oleh setiap anggota medis. Panitia
akan mengevaluasi permohonan tersebut dan memberitahukan ke
pengusul, diterima atau ditolaknya usulan tersebut, pengusul juga
akan mendapatkan kesempatan untuk menanyakan keputusan panitia.
2. Obat-obatan yang telah dievaluasi dan telah disetujui oleh panitia
dapat dimasukkan ke dalam formularium. Setelah dimasukkan ke
dalam formularium maka obat tersebut boleh ditulis sebagai resep oleh
semua staf medis.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
2 / 43

KEBIJAKAN 3. Obat-obatan yang tidak masuk ke dalam formularium disebut sebagai


obat-obatan non formularium dan tidak disediakan oleh Instalasi
Farmasi. Obat-obatan non formularium boleh ditulis sebagai resep
oleh staf medis yang senior dalam jumlah yang terbatas untuk kasus-
kasus khusus maka Instalasi Farmasi akan menyediakan obat tersebut
dalam jumlah terbatas.
4. Instalasi Farmasi diberi hak untuk menyediakan obat-obatan sesuai
dengan kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan panitia. Menurut
sistem formularium yang telah disetujui, semua obat akan disediakan
berdasarkan nama generik.
5. Instalasi Farmasi akan melakukan evaluasi dari produk baru setiap 3
bulan untuk melakukan penilaian kelayakan dari perputaran barang.
PROSEDUR Tugas
Instalasi Farmasi mempunyai tugas antara lain :
a. Mengelola obat atau barang farmasi untuk kebutuhan rumah sakit.
b. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan farmasi di rumah
sakit.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga farmasi
Fungsi
a. Fungsi manajemen
Instalasi Farmasi berfungsi sebagai pengelola perbekalan farmasi
yang dibutuhkan oleh rumah sakit, baik dari segi perencanaan sampai
ke pendistribusian.
b. Fungsi klinik
Fungsi klinik merupakan bentuk pelayanan keprofesian di Instalasi
Farmasi yang berorientasi kepada pasien, dalam hal ini dilakukan
pendekatan profesionalisme yang bertanggung jawab dalam menjamin
penggunaan obat yang rasional, efektif, aman dan terjangkau oleh
pasien melalui penerapan pengetahuan, keahlian dan keterampilan
apoteker serta kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya. Dengan
adanya pelayanan ini diharapkan dapat :
 Mencegah penyakit dan gejalanya serta menyembuhkan penyakit

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA
DOKUMEN
3 / 43

PROSEDUR  Mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit tersebut


 Memperlambat atau menghentikan penyebaran penyakit
 Memonitor perkembangan pasien untuk meningkatkan kualitas
hidupnya
VISI Menjadi Instalasi Farmasi dengan kemampuan professional
yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan ilmu serta
teknologi kefarmasian.
MISI Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang berlandaskan
ilmu dan teknologi farmasi sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan rumah sakit dalam melayani masyarakat sesuai
dengan daya serap dan kemampuan ekonominya.
FALSAFAH Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada pelayanan pasien melalui penyediaan
obat yang bermutu.
TUJUAN Memberikan pelayanan farmasi secara professional bagi
pasien sehingga efek pengobatan tercapai.
Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan
farmasi di rumah sakit.
Meningkatkan hubungan kerjasama dengan dokter,
perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang terkait dalam
pelayanan farmasi rumah sakit.
PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA.
Instalasi Farmasi RS Bunda Margonda melaksanakan pelayanan farmasi
yang meliputi :
1. Perencanaan perbekalan farmasi
2. Pengadaaan perbekalan farmasi
3. Penerimaan perbekalan farmasi
4. Penyimpanan perbekalan farmasi
5. Pendistribusian perbekalan farmasi

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
4 / 43

PROSEDUR 6. Pelayanan informasi obat


7. Konseling obat
Perencanaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan didefinisikan sebagai penyusunan suatu daftar kebutuhan
dengan pedoman tertentu sehingga terbentuk konsep kegiatan yang
sistematis dengan urutan yang logis untuk mencapai sasaran/tujuan yang
disiapkan.
Perencanaan kebutuhan barang farmasi dimaksudkan untuk memperoleh
barang farmasi dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat atau sesuai
kebutuhan, menghindari adanya kekosongan barang dan menghindari
penggunaan barang farmasi yang tidak rasional dan tidak ekonomis.
Perencanaan perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan tiap bagian
untuk waktu minimal 1 minggu, secara periodik dilakukan pengecekan
saldo di komputer dan dicocokkan dengan fisik barangnya, jika jumlah
barang sudah di bawah stok minimal direncanakan untuk segera
melakukan pembelian. Jika ada dokter yang menginginkan disediakan obat
baru, maka dokter tersebut harus mengajukan permohonan tertulis dengan
mengisi formulir permintaan produk baru dan jika sudah disetujui oleh
Panitia Farmasi dan Terapi maka akan dilanjutkan kepada direksi oleh
Panitia Farmasi dan Terapi. Setelah melalui pertimbangan dari segi
efisiensi, mutu dan manfaatnya kemudian obat tesebut disediakan dan
dievaluasi terlebih dahulu. Jika perputaran obat tersebut baik maka akan
dimasukkan ke dalam stok obat gudang farmasi.
Tugas dari bagian perencanaan :
1. Menerima daftar kebutuhan barang farmasi dari unit pemakai (user).
2. Menyusun rencana kebutuhan.
3. Menyeleksi kebutuhan barang farmasi sesuai dengan dana yang
tersedia.
4. Mengajukan rencana pengadaan barang farmasi kepada Kepala
Instalasi Farmasi.
5. Mengajukan rencana pengadaan yang telah disetujui ke bagian materi
dan keuangan untuk ditindak lanjuti.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
5 / 43

PROSEDUR Dasar pertimbangan dalam proses perencanaan :


1. Anggaran yang tersedia dari kebijakan pimpinan.
2. Data kebutuhan dan pemakaian ruangan.
3. Data kebutuhan bahan baku dan lain-lain.
4. Data persediaan barang di gudang.
5. Formularium Rumah Sakit.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan :


1. Kualitas barang farmasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Dapat digunakan dan dibutuhkan oleh semua user.
3. Pemakaian satu merk dagang dihindari sehingga ketergantungan
terhadap satu merk berkurang.
4. Untuk narkotika dan psikotropika harus tetap mengikuti peraturan yang
berlaku.
5. Kecepatan peredaran barang (fast or slow moving).
6. Jumlah persediaan yang ada di gudang.
7. Anggaran yang ada, jika terbatas perlu adanya skala prioritas.
Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan mengadakan kegiatan
pembelian. Metoda pembelian dilakukan oleh bagian pembelian
berdasarkan hasil yang didapat dari bagian perencanaan.
Pembelian barang farmasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
 Bagian farmasi menulis obat-obat yang dibutuhkan ke dalam formulir
pembelian, dalam hal ini penanggung jawab gudang farmasi.
 Setelah ditandatangani oleh penanggung jawab gudang farmasi,
lembaran tersebut akan dikoreksi ulang oleh Apoteker.
 Apoteker akan menandatangani jika kebutuhan tersebut layak dibeli, jika
tidak layak akan dibubuhi tanda silang yang berarti tidak perlu dibeli atau
ditambah.
 Formulir pembelian selanjutnya diteruskan ke Bagian pembelian setelah
disetujui oleh Apoteker.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
6 / 43

PROSEDUR  Jika formulir tersebut disetujui dan ditandatangani oleh Bagian


pembelian maka bagian pembelian memfotocopy formulir tersebut
rangkap 3, lembaran asli disimpan oleh bagian pembelian, lembaran 2
untuk bagian keuangan dan lembar ke 3 untuk bagian gudang farmasi.
 Bagian pembelian hanya akan melakukan pembelian barang farmasi
dari formulir yang sudah disetujui di atas.

Penerimaan Perbekalan Farmasi


Penerimaan barang farmasi dilakukan pada saat transaksi pembelian ke
distributor telah disetujui. Barang farmasi yang diterima di GF harus
melewati tahap pemeriksaan terhadap jenis, jumlah spesifikasi dan
persyaratan lainnya sesuai dengan surat pesanan yang dibuat.
Prosedur penerimaan barang :
 Barang farmasi yang datang dari distributor akan diterima oleh petugas
penerimaan barang disesuaikan dengan pemesanan.
 Barang akan diterima jika sesuai dengan permintaan bagian farmasi,
baik kualitas maupun kuantitasnya.
 Setelah menandatangani faktur/surat pengiriman barang, petugas
penerimaan akan menginput data ke komputer dan membuat print out
daftar penerimaan barang/obat.
 Petugas penerimaan mengirimkan barang farmasi ke gudang farmasi
disertai daftar penerimaan barang yang terdiri dari 2 rangkap.
 Petugas gudang farmasi menerima barang dan langsung menyesuaikan
dengan daftar penerimaan barang. Jika sesuai baik segi kualitas
maupun kuantitasnya, petugas farmasi akan membubuhkan tanda
tangannya pada daftar penerimaan barang dimana lembar 1 untuk arsip
gudang farmasi sedangkan lembar ke 2 untuk bagian pembelian.
 Petugas farmasi akan mencocokkan kembali daftar penerimaan barang
dengan formulir pembelian sehingga dapat dilihat barang yang belum
diterima/belum datang, akan dipesan kembali pada pembelian minggu
berikutnya.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
7 / 43
PROSEDUR  Petugas gudang farmasi mengisi stok obat di gudang farmasi sesuai
dengan tempat penyimpanannya.
 Barang konsinyasi tidak melalui print out komputer tetapi dicatat dalam
buku khusus konsinyasi.
 Petugas pembelian/Apoteker menerima dan mengirimkan barang
konsinyasi bersama buku khusus barang konsinyasi dan dibubuhi tanda
tangan oleh petugas gudang farmasi jika barang yang diterima sudah
sesuai dengan spesifikasi dan jumlahnya.
 Barang konsinyasi yang sudah diterima dimasukkan ke dalam kartu stok
konsinyasi yang tersedia.

Penyimpanan Perbekalan Farmasi


Penyimpanan barang farmasi dilakukan agar barang farmasi yang diterima
dapat disimpan dengan aman, kualitas dan kuantitas terjamin serta mudah
didapat.
Barang farmasi yang telah diterima oleh petugas penerimaan, langsung
diserahkan ke gudang penyimpanan barang tentunya setelah dilakukan
pemeriksaan ulang terhadap barang yang dipesan.
Bagian penyimpanan mengatur letak dan posisi dari barang yang akan
diterima di gudang sesuai dengan spesifikasi sediaan, bentuk fisik dan
abjad yang meliputi :
a. Obat umum : adalah obat-obatan yang digunakan di rumah sakit yang
terdiri dari obat-obatan berbentuk tablet, kapsul, botol, bungkus,
suppositoria dan salep serta obat-obat bebas lainnya.
b. Antibiotika : terdiri dari antibiotika dari berbagai golongan yang meliputi
berbagai bentuk sediaan obat.
c. Ampul dan alat suntik : terdiri dari ampul dan alat suntik yang jika
sudah digunakan maka dus/tutup pembungkus harus dibuka sehingga
dapat diketahui obat yang utuh atau sudah dipakai.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
8 / 43

PROSEDUR d. Alat kesehatan dan laboratorium : terdiri dari alat kesehatan dalam
bentuk roll, dus dan alat keperluan laboratorium.
e. Jarum, benang dan obat penting : umumnya adalah benang yang
diperlukan untuk operasi dan persalinan baik dalam satuan meter
ataupun buah. Sedangkan obat penting adalah obat-obat yang
harganya mahal dan pemakaiannya perlu diawasi.
f. Vaksin dan obat tertentu : terdiri dari vaksin dan obat-obatan lainnya
yang dalam penyimpanannya harus pada suhu rendah
g. Cairan botol dan lain-lain : terdiri dari flabot, botol-botol besar, alat
suntik atau sediaan dalam bentuk satuan buah dan kasa roll untuk
keperluan operasi ditambah regensia.
h. Obat narkotika dan psikotropika : terdiri dari obat bius dan psikotropika
yang disimpan di dalam lemari terkunci.

Pendistribusian Perbekalan Farmasi


Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk mendistribusikan
barang farmasi kepada user agar barang tersedia setiap saat dibutuhkan
sesuai dengan mutu barang farmasi yang akan dipakai.
Gudang farmasi akan melayani permintaan barang farmasi dan unit
pelaksana fungsional lainnya dari rumah sakit yaitu : bagian perawatan
(rawat inap), kamar bersalin (KB), kamar operasi (KO), apotek, poliklinik,
laboratorium high care unit (HCU), kamar operasi laparoskopi (LO) dan
ruang rontgen. Sedangkan untuk pelayanan pasien rawat jalan dilayani
oleh apotek.
a. Pelayanan untuk bagian perawatan
Setiap hari petugas di bagian perawatan menginput data ke dalam
komputer semua kebutuhan obat-sehari-hari untuk setiap pasien yang
dirawat sesuai dengan instruksi dokter.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
9 / 43

PROSEDUR Gudang farmasi akan menerima print out perincian semua pemakaian
obat yang berisi :
 Nomor perawatan, nama pasien dan nomor kamar perawatan
 Nama dokter yang merawat, jumlah obat yang diminta, tanggal
serta jam pemakaiannya.
 Bagian dimana pasien dirawat, kode gudang dan kode obat.
 Asisten apoteker di gudang farmasi menyediakan obat yang diminta
sesuai dengan daftar perincian pemakaian obat.
 Obat diserahkan kepada petugas dari bagian perawatan dan
petugas bagian perawatan memeriksa kesesuaian obat yang
diminta dengan daftar rincian pemakaian obat. Bila telah sesuai,
petugas bagian perawatan akan membubuhkan parafnya.
 Jika bagian keperawatan ada yang melakukan pembatalan obat ke
gudang farmasi, maka bagian keperawatan akan membuat berita
acara dalam bentuk sebagai berikut :
1. Jika obat dibatalkan pada tanggal pengambilan maka
digunakan formulir berwarna biru rangkap 2, formulir 1 untuk
gudang farmasi, formulir 2 disatukan dengan realisasi pasien
untuk diketahui kasir.
2. Jika obat dibatalkan pada tanggal sebelumnya maka digunakan
formulir berwarna biru tetapi rangkap 2, formulir 1 untuk
gudang farmasi, formulir 2 disatukan dengan realisasi pasien
untuk diketahui kasir.
3. Jika obat dibatalkan pada saat pasien pulang maka formulir
yang digunakan berwarna kuning rangkap 2.
4. Untuk setiap formulir tercantum keterangan :
a. Nama departemen, gudang, tanggal, register.
b. Kode dan nama obat, jumlah awal pembatalan, paraf.
c. Keterangan apakah sudah diperbaiki atau belum.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
9 / 43

PROSEDUR 5. Untuk barang konsinyasi, permintaan barang tidak melalui print


out melainkan dengan menggunakan formulir permintaan
barang konsinyasi (RSTTP/RSBGP) melalui apotek/gudang
farmasi.
6. Jika apotek dan GF tidak melakukan pelayanan di luar jam
kerja, maka permintaan melalui piket farmasi, selanjutnya
diselesaikan administrasinya pada saat apotek operasional.
b. Pelayanan untuk Kamar Bersalin (KB) / Kamar Operasi (KO)
Setelah operasi atau persalinan selesai, petugas KB/KO akan
mencatat barang farmasi yang dipakai ke dalam formulir pemakaian
KB/KO. Petugas perawat akan memasukkan data ke dalam komputer,
lalu di print ke gudang farmasi.
Petugas gudang farmasi akan menerima print out daftar perincian
pemakaian obat yang berisi :
1. Nomor perawatan, nama pasien dan nomor kamar perawatan.
2. Kode obat, nama dokter, obat yang diminta beserta jumlahnya,
tanggal dan jam pemakaian, bagian perawatan serta kode gudang.
3. Paraf petugas yang memberikan obat serta paraf petugas penerima
obat.
 Asisten apoteker di gudang farmasi akan menyediakan barang
farmasi sesuai dengan daftar perincian pemakaian obat.
 Setelah disiapkan maka petugas KB/KO akan memeriksa
kesesuaian obat beserta jumlahnya yang tertera di formulir
pemakaian obat KB/KO.
 Untuk permintaan obat narkotika harus ada resep dari dokter
dilengkapi tanda tangan dokter, alamat, dan nomer SIP.
Khusus untuk morfin dan pethidin, harus disertai ampul kosong
sebagai kontrol.
 Untuk permintaan barang konsinyasi, prosedur disamakan
dengan semua bagian.
c. Pelayanan untuk apotek, poliklinik, klinik fertilitas, laboratorium
dan rontgen.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
10 / 43

PROSEDUR Petugas dari masing-masing bagian memasukkan data permintaan


barang ke dalam komputer untuk mengisi persediaannya kembali.
Gudang farmasi akan menerima print out daftar pengeluaran barang
yang berisi :
1. Tanggal permintaan
2. Nomor, kode, nama barang dan satuannya, bagian yang meminta
barang, jumlah yang diminta dan yang diberikan.
3. Paraf petugas yang menerima dan memberikan.
Asisten apoteker di gudang farmasi menyediakan barang yang
diminta sesuai dengan daftar pengeluaran barang.
Barang akan diperiksa oleh petugas bagian yang meminta dan
disesuaikan dengan daftar pengeluaran barang. Jika telah selesai
maka petugas bagian tersebut membubuhkan parafnya.
Khusus untuk poliklinik dan klinik fertilitas disertakan pula disposisi
pemakaian pasien yang berisi :
1. Nama pasien beserta dokter.
2. Nomor tunggu, tarif jasa/harga bahan/obat.

Untuk panitia pengadaan perbekalan farmasi RS Bunda terdiri dari


Ketua : Sri Mulyani Edilla
Anggota : Rachmat Winarto
Untuk panitia penerimaan perbekalan farmasi RS Bunda terdiri dari
Ketua : Gumawang Milarsih
Anggota : Dwi Novianti

Pelayanan Informasi Obat


Pelayanan informasi obat baik kepada pasien ataupun tenaga kesehatan
lainnya bertujuan untuk :
1. Memberi informasi obat yang benar dan jelas kepada tenaga
kesehatan, pasien dan keluarganya serta unit lain yang memerlukan.
2. Membantu mendapatkan literatur yang diperlukan oleh perawat untuk
digunakan sebagai acuan pengobatan pasien.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
11 / 43

PROSEDUR 3. Untuk informasi akan obat-obatan dan informasi farmasi lainnya.


Instalasi Farmasi menyediakan buku-buku yang bersifat ilmiah dan
yang diperlukan : ISO, MIMS, Farmakope Indonesia, The Extra
Pharmacopeia Martindale, Drug Interactions and Hand book of
Pediatric Dosage.

Konseling Obat
Konseling pasien bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap instruksi pengobatan yang diberikan dan meningkatkan
pemahaman pasien terhadap tujuan pengobatannya.

ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RS Bunda Margonda

KEPALA INSTALASI FARMASI

WAKIL KEPALA INSTALASI FARMASI

Kabag Pelayanan Kabag Pelayanan


Farmasi Rawat Inap Farmasi Rawat Jalan

Pelaksana Farmasi Asisten Pelaksana Farmasi Asisten


Apoteker Apoteker

Pekarya Farmasi Pekarya Farmasi

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
12 / 43

PROSEDUR Kepala Instalasi Farmasi


Kedudukan :
Melaksanakan tugas-tugas kefarmasian di rumah sakit, secara khusus
bertugas juga sebagai koordinator staf farmasi di Instalasi Farmasi RS
Bunda. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Kepala Instalasi Farmasi
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi dan diperbantukan
oleh Kepala Bagian Pelayanan Farmasi Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Tugas Pokok :
Wakil Kepala Instalasi bertugas membantu Kepala Instalasi Farmasi untuk
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Fungsi :
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
2. Mewakili Kepala Instalasi Farmasi bila berhalangan dalam hal yang
berkaitan dengan tugas-tugas Kepala Instalasi Farmasi.
Uraian Tugas :
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal :
2. Merencanakan dan membuat daftar pembelian obat dan bahan obat
serta alat kesehatan yang diperlukan setiap minggunya.
3. Memeriksa obat dan alat kesehatan yang rusak dan akan kadaluwarsa
lalu dilaporkan setiap bulannya.
4. Melakukan penilaian rutin setiap bulannya terhadap asisten apoteker
dan pekarya farmasi.
5. Bertanggung jawab atas lingkungan dan kegiatan farmasi setiap
harinya.
6. Memberikan laporan kepada Kepala Instalasi Farmasi tentang hal-hal
rutin yang diperlukan.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
13 / 43

PROSEDUR Wakil Kepala Instalasi Farmasi


Kedudukan :
Wakil Kepala Instalasi Farmasi bertugas membantu Kepala Instalasi
Farmasi melaksanakan tugas-tugas kefarmasian di rumah sakit, secara
khusus bertugas juga sebagai koordinator staf farmasi di Instalasi Farmasi
RS Bunda. Dalam melaksanakan tugasnya, Wakil Kepala Instalasi Farmasi
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi dan diperbantukan
oleh Kepala Bagian Pelayanan Farmasi Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Tugas Pokok :
Wakil Kepala Instalasi bertugas membantu Kepala Instalasi Farmasi untuk
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
Fungsi :
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
2. Mewakili Kepala Instalasi Farmasi bila berhalangan dalam hal yang
berkaitan dengan tugas-tugas Kepala Instalasi Farmasi.
Uraian Tugas :
1. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam hal :
2. Merencanakan dan membuat daftar pembelian obat dan bahan obat
serta alat kesehatan yang diperlukan setiap minggunya.
3. Memeriksa obat dan alat kesehatan yang rusak dan akan kadaluwarsa
lalu dilaporkan setiap bulannya.
4. Melakukan penilaian rutin setiap bulannya terhadap asisten apoteker
dan pekarya farmasi.
5. Bertanggung jawab atas lingkungan dan kegiatan farmasi setiap
harinya.
6. Memberikan laporan kepada Kepala Instalasi Farmasi tentang hal-hal
rutin yang diperlukan.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
14 / 43

PROSEDUR Asisten Apoteker di Apotek


1. Menerima resep, memberikan harga dan menerima pembayaran
pembelian obat/barang farmasi dan barang bebas lainnya.
2. Menyiapkan obat sesuai dengan resep dan menyerahkan serta
menjelaskan kepada pasien.
3. Membuat laporan harian kas dan pengeluaran harian obat/barang
farmasi.
4. Mengisi kembali persediaan harian barang farmasi dan barang bebas
lainnya dari gudang farmasi.
5. Membuat rekapitulasi resep-resep yang telah dilayani setiap hari.
6. Membuat catatan harian pemakaian obat narkotika.
7. Mencatat dan print out omzet harian apotek
8. Mencatat nama obat yang tidak dapat dilayani oleh apotek.
9. Membuat persediaan obat jadi dengan formula yang tetap yang sering
diminta oleh dokter.
Pekarya Farmasi di Apotek
1. Mengambil obat/bahan obat dari tempat penyimpanan untuk diracik
oleh asisten apoteker.
2. Menggerus obat/bahan obat yang telah disiapkan oleh asisten
apoteker dan membungkusnya.
3. Mengambil obat dari gudang farmasi untuk persediaan di apotek dan
menyusunnya di dalam rak obat.
4. Membersihkan peralatan kefarmasian yang telah dipakai dan
menyimpannya kembali.

Asisten Apoteker di Gudang Farmasi


1. Menyiapkan dan menyerahkan obat/barang farmasi yang diminta oleh
unit pelaksana fungsional di rumah sakit.
2. Meracik resep dari perawatan balita

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
15 / 43

PROSEDUR 3. Memenuhi kembali tempat-tempat obat yang terdapat di meja


distribusi, yang dibantu oleh pekarya farmasi.
4. Menerima barang farmasi dari pembelian

Pekarya Farmasi di Gudang Farmasi


1. Mengambil obat dari buffer stok obat dan menyusunnya ke tempat
yang telah ditentukan.
2. Membantu asisten apoteker dalam hal-hal yang diperlukan.
3. Membersihkan peralatan kefarmasian yang telah selesai dipakai dan
menyimpannya kembali.

PANITIA FARMASI DAN TERAPI RS BUNDA MARGONDA


Ketua : Dr. Nafrialdi, SpPD
Sekertaris : Dra. Mulya Rahma Dhairyani, Apt., MSc.
Anggota : Dr. ………………, SpA.
Dr. ………………, SpOG
Dr. ………………, SpAn
Dr. Nazar H. N., SpBedah

Tugas dan ruang lingkup Panitia Farmasi dan Terapi :


1. Membuat formularium yang disetujui penggunaannya di rumah sakit
dan mengadakan revisi terus menerus. Pemilihan obat-obatan yang
masuk ke dalam formularium berdasarkan penilaian obyektif tentang
manfaat, keamanan dan biaya pengobatan. Panitia harus mengurangi
seminimal mungkin duplikasi jenis obat, kualitas obat dan produk obat
yang sama. Panitia harus mengevaluasi, menyetujui atau menolak
obat-obat baru/bentuk obat yang telah dimasukkan oleh anggota staf
medis untuk dimasukkan ke dalam formularium atau obat-obatan yang
telah dimasukkan untuk dihapuskan dari formularium.
2. Memberi nasehat kepada staf medis dan administrasi rumah sakit
untuk seluruh masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat-
obatan termasuk obat-obatan yang sedang dalam penelitian.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
16 / 43

PROSEDUR 3. Memberi masukan kepada Instalasi farmasi di dalam mengembangkan


dan meninjau kebijaksanaan, tata tertib dan peraturan penggunaan
obat-obatan di rumah sakit sesuai dengan peraturan nasional.

STAF DAN PIMPINAN


Kebutuhan Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit Bunda Margonda

2005 2006 2007


Apoteker 0 1 2
Asisten Apoteker 7 9 14
Staf Farmasi 1 2 4

Daftar Tenaga Kefarmasian di Rumah Sakit


Bunda Margonda Tahun 2004
Apoteker : Dra. Mulya Rahma Dhairyani, Apt., MSc.
Asisten Apoteker : 1. Astuti Setyoningsih
2. Dita Mariana Eresha
3. Enny Fitriana Asih
4. Erlanggi Paramitanti
5. Eva Mufliha
6. Novaeni Suprobo
7. Rahinah Kumalasari
8. Sri Wahyuni
9. Tatik Suwarni

Staf Gudang Farmasi : 1. Gumawang Milarsih


2. Indra Jaya

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
178 / 43

PROSEDUR PROSEDUR TETAP PELAYANAN KEFARMASIAN


INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

A. Apotek
I. Tata laksana pelayanan permintaan obat
1. Asisten apoteker melayani permintaan obat dalam
bentuk resep dokter hanya dari dokter yang bertugas di Rumah
Sakit Bunda. Permintaan obat tanpa resep dokter hanya
dilayani untuk pembelian obat bebas terbatas serta barang-
barang bebas.
2. Asisten apoteker setelah menerima resep dokter
segera memeriksa kelengkapan resep yang meliputi :
- Tanggal penulisan resep
- Nama dokter yang menulis resep
- Paraf dokter/tanda tangan dokter (khusus
untuk resep obat narkotika)
- Nama obat dan jumlah obat yang diminta
- Aturan pemakaian obat
- Nama, umur dan alamat pasien
Hubungi dokter penulis resep apabila :
- Penulisan resep kurang jelas
- Bila obat tidak tersedia, dokter diminta kesediaannya untuk
mengganti dengan obat yang tersedia, jika dokter tidak
bersedia, maka resep ditolak.
3. Harga obat dihitung oleh kasir setelah diberikan
kode input untuk masing-masing item obat dan resep diberi
nomor dengan menempelkan struk atau kartu nomor resep,
kartu nomor resep berisi informasi mengenai :
- Nomor urut resep
- Tanggal resep diterima
- Harga obat
- Kolom HTKP (Harga, Timbang, Kemas, Penyerahan)

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
18 / 43

PROSEDUR 4. Asisten apoteker (yang peran sebagai kasir)


membubuhkan paraf pada kolom H (harga) pada HTKP dan
menyerahkan pada kasir untuk proses pembayaran.
5. Setelah disetujui pasien, kasir membuatkan
kwitansi pembayaran dan menyerahkan kwitansi serta nomor
resep kepada pasien setelah menerima uang pembayaran.
Pembayaran dapat dilakukan dengan tunai maupun kredit
(untuk perusahaan langganan dan pemegang kartu kredit) atau
piutang. Bila tidak ada nomor perkiraan lihat F13.
6. Kasir menyerahkan kembali resep ke asisten
apoteker untuk disiapkan obatnya. Penyiapan obat sesuai
dengan prosedur tetap teknis kefarmasian. Jika dalam
peracikan obat dilakukan proses penimbangan, perhitungan dan
persiapan obat, maka AA yang menimbang harus
membubuhkan parafnya pada kolom T (timbang).
7. Setelah obat disiapkan, diberi etiket dan label, AA
membubuhkan parafnya pada kolom K (kemas).
8. Obat, kwitansi dan salinan resep diberikan kepada
pasien dan AA yang menyerahkan obat membubuhkan parafnya
pada kolom P (penyerahan) pada HTKP.
9. Untuk obat-obatan pasien rawat inap yang tidak
disediakan di rumah sakit bunda, maka apotek melakukan
kerjasama dalam pelayanan dengan apotek lain yang ditunjuk.
10. Pemesanan obat ke luar dilakukan dengan
menghubungi apotek lain melalui telepon atau fasilitas fax.
11. Obat yang dipesan akan diantar sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak.
12. Jika obat sudah diterima, maka apotek
memberitahukan kepada tempat yang melakukan permintaan.
13. Petugas apotek akan menyerahkan obat disertai bukti
penerimaan oleh tempat yang melakukan permintaan.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
20 / 43

PROSEDUR 14. Untuk pasien asuransi, petugas langsung


memberikan obat kepada pasien dan resep diinput melalui
komputer untuk dicetak dan dilampirkan pada kwitansi. Bila ada
racikan dilampirkan copy resep beserta kwitansi.

II. Pengelolaan Resep yang telah dikerjakan


1. Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan
nomor penerimaan/pembuatan resep.
2. Resep yang sudah dilayani dipisahkan menjadi resep narkotika
dan psikotropika serta non narkotika dan non psikotropika.
Pensortiran dilakukan oleh petugas AA yang dinas di malam
hari.
3. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep
lainnya, ditandai garis merah di bawah nama obatnya.
4. Resep harus disimpan selama 3 tahun.
5. Resep yang telah disimpan melebihi 3 tahun dapat
dimusnahkan dan cara pemusnahannya dilakukan dengan cara
dibakar atau cara lain.
6. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker Pengelola bersama
sekurang-kurangnya seorang petugas asisten apoteker dan
dibuat berita acara pemusnahan 4 rangkap harus disebutkan :
a. hari, tanggal pemusnahan.
b. tanggal yang terawal dan terakhir dari resep.
c. berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram.

III. Pengisian kembali persediaan obat dan barang lain di


apotek
Prosedur :
1. Pindahkan data pemakaian harian obat dan barang lain dari
apotek dengan bantuan komputer ke gudang farmasi.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
21 / 43

PROSEDUR 2. Cetak data pemakaian harian obat dan barang lain untuk
meminta penggantian obat dan barang lain yang telah terjual ke
gudang farmasi.
3. Cocokkan data pemakaian harian obat di apotek dengan daftar
pengeluaran obat pada gudang farmasi dan beri tanda obat
yang tidak terlayani catat di buku hutang gudang farmasi untuk
diminta penggantiannya setelah tersedia di gudang farmasi
pada hari berikutnya.
4. Setelah permintaan selesai dipenuhi, petugas dari apotek dan
dari gudang farmasi masing-masing memberikan parafnya pada
lembaran data pengeluaran obat dari gudang farmasi.

IV. Pembuatan rekap harian apotek


Untuk AA dinas siang, setelah membuat laporan, dilakukan proses
K1 (No.7), PN (No.8) dan laporan tunai dan pengeluaran (No.5) dari
menu apotek.
Laporan Pendapatan Apotek :
1. Masuk ke menu apotek
2. Tekan 91 (proses ulang) tekan enter
3. Muncul di layar "Hapus Laporan Apotek", tanggal pada
penjualan sudah terprogram, enter
4. Setelah kembali ke menu apotek, tekan 4 (proses data harian),
tekan enter, tanggal terprogram, tekan enter tunggu sampai
kembali ke menu apotek.
5. Tekan 9 (tekan enter), ke menu "Laporan Pendapatan Apotek"
per shift berdasarkan kode obat) print 1 kali untuk kasir :
Tanggal : tanggal terprogram
Kode Apotek : 17
Mulai dari nomor perkiraan :-
Sampai dengan nomor perkiraan : -
Kode jasa/persediaan barang :-
Cetak untuk semua user ID (Y/T) : ketik Y

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
22 / 43

PROSEDUR Nomer perkiraan :


Tunai : 100.30
Visa : 101.015
Piutang : kode masing-masing lihat F13
6. Tekan 10 (laporan penerimaan apotek per shift berdasarkan
nomer urut kwitansi) print 2 kali : satu untuk apotek, satu untuk
kasir.
7. Tekan 99 (start printer), ketik 7, tekan enter, ketik <i>, tekan
enter, maka akan keluar rekap keseluruhan penjualan pada hari
sebelumnya.
8. Untuk periksa laporan rekap ke menu kasir, tekan 1 Menu
Apotik, tekan 1, nomer urut 1, enter, tekan F16 akan terlihat
daftar nama pasien berdasarkan nomer resep.

Proses K1 dan PN :
1. Masuk ke menu apotek
2. Tekan 91 (proses ulang) tekan enter
3. Muncul di layar "Hapus Laporan Apotek", tanggal pada
penjualan sudah terprogram, enter
4. Setelah kembali ke menu apotek, tekan 4 (proses data harian),
tekan enter, tanggal terprogram, tekan enter tunggu sampai
kembali ke menu apotek.
5. Tekan 7
6. Tekan 8
7. Tekan 12
8. Tekan 3
Kode Gudang : 14, Enter, F13,
Masukkan nomer mutasi sesuai dengan tanggal K1
No. Mutasi : 30 04 2007 K1 Field Exit, enter
GD : 17
DEP : 17

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
23 / 43

PROSEDUR Laporan Tunai dan Pengeluaran :


1. Tekan 5 (untuk kasir laporan tunai dan seluruh pengeluaran)
tekan enter, masuk ke menu "Laporan Pendapatan Apotek" :
Tanggal : tanggal terprogram
Kode Apotek : 17
Mulai dari nomor perkiraan :-
Sampai dengan nomor perkiraan : -
Kode jasa/persediaan barang :-
Cetak untuk semua user ID (Y/T) : ketik Y

Nomer perkiraan :
Tunai : 100.30
Visa : 101.015
Piutang : kode masing-masing lihat F13
1. Tekan 10 (laporan penerimaan apotek per shift berdasarkan
nomer urut kwitansi) print 2 kali : satu untuk apotek, satu
untuk kasir.
2. Tekan 99 (start printer), ketik 7, tekan enter, ketik <i>, tekan
enter, maka akan keluar rekap keseluruhan penjualan pada
hari sebelumnya.
3. Untuk periksa laporan rekap ke menu kasir, tekan 1 Menu
Apotik, tekan 1, nomer urut 1, enter, tekan F16 akan terlihat
daftar nama pasien berdasarkan nomer resep.

Proses K1 dan PN :
1. Masuk ke menu apotek
2. Tekan 91 (proses ulang) tekan enter
3. Muncul di layar "Hapus Laporan Apotek", tanggal pada
penjualan sudah terprogram, enter
4. Setelah kembali ke menu apotek, tekan 4 (proses data harian),
tekan enter, tanggal terprogram, tekan enter tunggu sampai
kembali ke menu apotek.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
24 / 43

PROSEDUR 5. Tekan 7
6. Tekan 8
7. Tekan 12
8. Tekan 3
Kode Gudang : 14, Enter, F13,
Masukkan nomer mutasi sesuai dengan tanggal K1
No. Mutasi : 30 04 2007 K1 Field Exit, enter
GD : 17
DEP : 17

Laporan Tunai dan Pengeluaran :


1. Tekan 5 (untuk kasir laporan tunai dan seluruh pengeluaran)
tekan enter, masuk ke menu "Laporan Pendapatan Apotek" :
Tanggal : tanggal terprogram
Kode Apotek : 17
Mulai dari nomor perkiraan :-
Sampai dengan nomor perkiraan : -
Kode jasa/persediaan barang :-
Cetak untuk semua user ID (Y/T) : ketik Y
Nomer perkiraan :
Tunai : 100.30
Visa : 101.015
Piutang : kode masing-masing lihat F13

V. Jadwal Rotasi Asisten Apoteker di Apotek


Pagi 7:00 – 14:00
Siang 14:00 – 20.00
Malam 20:00 – 7:00
Libur

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
25 / 43

PROSEDUR Buku Apotik


Buku yang harus di isi harian :
1. Buku narkotika
2. Buku psikotropika
3. Buku resep
4. Buku resep keluar
5. Buku dinas malam
6. Buku emergency
7. Buku bon apotik
8. Buku utang GF
9. Buku stock
10. Buku salah kode
11. Buku obat lebih
12. Buku resep karyawan

B. Gudang Farmasi
I. Tata laksana pelayanan permintaan barang farmasi
Gudang farmasi melayani permintaan barang farmasi dari unit
pelaksana fungsional lainnya dari rumah sakit yaitu bagian
perawatan, KB/KO, apotek, poliklinik, High Care Unit (HCU),
Neonatal Intensive Care Unit (NICU), laboratorium dan rontgen.
Pelayanan untuk bagian perawatan
Untuk pelayanan bagian perawatan, pelayanan obat didasarkan
pada “unit dose dispensing system”. Setiap hari petugas di
bagian perawatan memasukkan data ke dalam komputer daftar
obat yang dibutuhkan setiap harinya oleh pasien yang dirawat
sesuai dengan instruksi dokter.
Gudang farmasi akan menerima print out perincian pemakaian obat
yang berisi :
 Nomor perawatan, nama pasien dan nomor kamar perawatan
 Nama dokter yang merawat, obat yang diminta dan jumlahnya
serta tanggal permintaan obat, jam, bagian gudang

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
26 / 43

PROSEDUR Asisten apoteker di gudang farmasi menyediakan obat yang diminta sesuai
dengan daftar perincian pemakaian obat.
Obat diserahkan kepada petugas dari bagian perawatan dan petugas
bagian perawatan memeriksa kesesuaian obat yang diminta dengan daftar
rincian pemakaian obat. Bila telah sesuai maka petugas bagian perawatan
dan AA membubuhkan parafnya masing-masing pada daftar perincian
pemakaian obat. Perawatan tidak boleh print jam 16:00, 17:00, 22:00 dan
23:00.

Pelayanan untuk kamar bersalin/kamar operasi


Setelah melakukan operasi atau persalinan, petugas KB/KO mencatat
pemakaian barang farmasi yang terpakai dan memasukkan data tersebut
ke dalam komputer untuk meminta barang guna pengisian persediaan
kembali.
Gudang farmasi akan menerima print out daftar rincian pemakaian obat
yang berisi :
 Nomor perawatan, nama pasien dan nomor kamar perawatan
 Nama dokter yang merawat, obat yang diminta berikut jumlahnya dan
tanggal permintaan obat, jam, bagian gudang

Pelayanan untuk apotek


Setiap harinya, apotek akan melakukan pengisian barang dan melakukan
permintaan barang melalui gudang farmasi. Oleh karena itu, gudang
farmasi melakukan transfer pengeluaran dari apotek ke gudang farmasi 1
hari sesudah penjualan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Dari menu farmasi masuk ke menu apotek
Tekan 91 (proses ulang), tekan enter, masukkan tanggal kemarin, tekan
enter
Tekan 4 (proses data harian apotek), tekan enter, masukkan tanggal
kemarin, tekan enter

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
27 / 43

PROSEDUR Tekan 7 (transfer pengeluaran (K1) ke stok, tekan enter, masukkan tanggal
kemarin, tekan enter
Tekan 8 (transfer penggantian (PN) tekan enter, tanggal pemakaian :
Tanggal kemarin, tanggal penggantian diisi tanggal hari ini.
Tekan 9 (menu stok) tekan enter, akan muncul menu persediaan barang.
Tekan 3 (daftar persediaan barang) tekan enter akan muncul Mutasi
Pengeluaran Barang Aktifitas yang anda pilih :
- tanggal hari ini : isi
- Nomor pengeluaran barang : sudah otomatis
- Kode barang : (-)
- Kode bagian : 17
- Kode Gudang : 14
- Tekan enter, tekan F5 tekan enter, untuk transfer susu dan alat alkes
kode gudang umum 18 kemudian enter F5. Kemudian F3 exit 3x untuk
kembali ke menu GF lalu menu cetak dan keluar print out.
- Untuk pergantian bulan, apotek tidak bisa melakukan transfer maupun
rekap. Hal ini haya bisa dilakukan oleh bagian EDP.

II. Pelayanan Permintaan Barang Farmasi pada Hari Libur


Asisten apoteker bertugas pada hari libur dengan jam kerja dari
pukul 08.00 – 14.00. Tugas dari AA yang bekerja di gudang farmasi
pada hari libur yaitu :

1. Menyediakan permintaan obat dari tiap-tiap lantai perawatan


sesuai dengan print out yang diterima.
2. Menyediakan permintaan obat dari KB/KO dengan
menggunakan realisasi.
3. Mengganti bon yang didapat dari buffer dan emergency.
Untuk membuka gudang farmasi maka petugas perawat harus
membuka pintu bersama petugas farmasi. Dalam melaksanakan
operasional di gudang farmasi maka AA harus mengaktifkan
komputer terlebih dahulu dengan langkah sebagai berikut :

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

RS.BUNDA NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
28 / 43

PROSEDUR  Pada menu sign on, tulis CETAK pada user kemudian tekan
field exit, tulis kembali CETAK pada password kemudian tekan
enter.
 Setelah muncul menu CETAK tulis angka 5 pada Selection or
commond sejajar dengan cursor.
 Pada work with printer :
 Pilih printer no PRT010201 jika status tertulis “use opt 1(satu)”
maka tulis1, kemudian pada printer yang sama tulis angka 7,
tekan enter ulang kembali namun option ditulis angka 7.
 Setelah muncul menu “additional message information”, tekan
huruf I tepat pada cursor lalu tekan enter.
 Dengan demikian print out akan keluar sesuai dengan
permintaan dari tiap lantai.

Untuk melakukan pekerjaan penyediaan obat setelah print out


diterima, maka print out disusun berdasarkan bagian permintaan
tiap lantai dan nomor register :

Nama ruangan Kode Bagian


IGD 28
Poli lantai 1 dan 2 01
Lantai 2 Dewasa 02
Lantai 3 Dewasa 03
HCU 04
OK 06
Radiologi 10
KB 11
Lantai 2 Anak 33
Lantai 3 Anak 33
Lantai 2 Bayi B2
Lantai 2 NICU B5

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
29 / 43

PROSEDUR Setelah permintaan obat selesai disediakan, AA menelpon masing-masing


bagian untuk mengambil dan mengecek obat yang diterima sesuai dengan
permintaan, jika sesuai maka AA harus memeriksa apakah print out sudah
ditandatangani atau belum dan sesuai dengan jumlah semula.

Setelah selesai mengerjakan tugas tersebut maka AA mengerjakan


penggantian obat ke buffer dan emergency sesuai dengan formulir
penggantian obat.

Tugas AA selanjutnya yaitu menyiapkan obat untuk KB/KO sesuai dengan


realisasi. Dalam melayani permintaan obat KB/KO harus dilihat apakah
ada bon dari buffer atau emergency, jika ada maka tidak dilayani/dikurangi
dari jumlah bon. Khusus untuk permintaan obat KB/KO AA harus
mengetahui alat suntik dan benang yang disimpan di gudang farmasi.

Jika permintaan sudah disiapkan maka AA menelpon bagian KB/KO untuk


mengambil dan mengecek ulang obat yang diterima berdasarkan realisasi.
AA cek realisasi jika sudah benar, AA dan perawat tanda tangan.
Bagian yang paling akhir yaitu AA harus menyediakan print out apotek dan
membuat laporan di buku penghubung.

Jika ada obat yang dibatalkan, maka haruslah dilakukan prosedur sebagai
berikut :

1. Jika obat tersebut dibatalkan pada saat tanggal pengambilan, maka


formulir yang dipakai adalah formulir yang berwarna biru rangkap 2.
Formulir tersebut ditandatangani oleh suster dan AA yang bertugas
dengan demikian obat yang dibatalkan telah diterima kembali oleh
petugas gudang.
2. Jika obat dibatalkan pada tanggal sebelum pembatalan, maka formulir
yang digunakan berwarna biru tetapi rangkap 2, 1 formulir untuk
gudang farmasi dan formulir lainnya disatukan dengan realisasi untuk
diketahui kasir.
3. Jika obat dibatalkan pada saat pasien akan pulang, maka formulir
yang digunakan berwarna kuning rangkap 2, prosedur yang digunakan
sesuai dengan nomor 2.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
30 / 43

PROSEDUR Dalam melakukan permintaan barang ke gudang farmasi, pengisian


formulir yang harus diisi dengan lengkap dan ditandatangani serta
diketahui oleh kedua belah pihak untuk menghindari terjadinya miss
communication.

III. Pelayanan Permintaan Barang Farmasi di luar jam kerja


Gudang Farmasi
Perawat minta barang farmasi ke Apotik. Bila tidak tersedia di
Apotik maka minta verbal GF. Perawat harus mengisi bon formulir
putih pemakaian obat. AA cek bon berdasarkan realisasi : nama
pasien, nomer register, kamar, tanggal/jam, inisial dokter,
tempat, nama obat, jam makan, initial perawat dan paraf perawat.
Setelah konfirmasi lengkap lalu obat diberikan ke perawat disertai
paraf AA di bon dan realisasi. Besok pagi, apotik operan ke GF
untuk menggantikan obat yang telah di pakai dari apotik.

IV. Pemesanan Obat ke Luar


a. Pada saat jam kerja apotek dan gudang farmasi
Untuk pemesanan obat yang tidak tersedia di rumah sakit
Bunda maka apotek akan melakukan pemesanan obat ke
apotek luar. Resep yang telah diserahkan oleh bagian
perawatan melalui gudang farmasi akan diberikan ke apotek
untuk dilakukan pemesanan ke luar. Dalam hal ini pemesanan
diprioritaskan melalui apotek Roxy/terdekat jika tidak tersedia
maka pemesanan dilakukan ke rumah sakit terdekat. Jika obat
sudah diantar (datang) maka apotek akan mengisi buku
penerimaan barang sesuai dengan jam kedatangan obat di
buku pemesanan. Kemudian apotek akan memberitahukan
kepada bagian yang memesan obat untuk mengambil obat
yang dipesan dengan melakukan pencatatan bukti
pengambilan obat pada buku pembelian obat ke luar.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
30 / 43

PROSEDUR Resep yang sudah terkumpul kemudian diberikan ke bagian


kasir beserta kwitansi 1 hari sesudah pemesanan obat untuk
diproses oleh bagian pembukuan.

b. Pada saat jam tutup apotek/gudang farmasi dan hari libur


Pemesanan obat pada saat apotek dan gudang tutup (malam
hari) maka pemesanan obat dilakukan melalui piket farmasi
dimana resep akan diantar oleh supir ke apotek luar yang dituju
kemudian piket farmasi akan melakukan pencatatan di buku
pemesanan obat ke luar berupa nama obat, nama pasien dan
nomor register, bagian yang memesan, jam pemesanan serta
pengambilan obat. Resep yang telah terkumpul akan diberikan
ke apotek keesokan harinya beserta buku pemesanan obat ke
luar. Apotek akan memberikan resep tersebut ke bagian
pembelian untuk dilakukan pembukuan.
Sedangkan untuk hari libur, pemesanan obat ke luar dilakukan
oleh gudang farmasi dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00.
sesuai dengan prosedur biasa. Untuk pemesanan di atas jam
16.00 (gudang farmasi tutup) maka pemesanan dilakukan
melalui Piket Farmasi dengan prosedur yang sama untuk
pembelian obat ke luar. Esok harinya, Piket farmasi akan
memberikan buku pemesanan obat ke luar beserta resep ke
apotek. Kemudian apotek menyerahkan resep tersebut ke
bagian pembelian satu hari setelah pemesanan obat untuk
dilakukan pembukuan.

V. Proses verbal (buka GF/apotek)


Proses verbal hanya dilakukan jika obat yang dibutuhkan tidak
tersedia di buffer. Untuk melakukan proses verbal harus mengisi
formulir proses verbal dan meminta bantuan piket serta satpam
sebagai saksi.

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
32 / 43

PROSEDUR Formulir yang telah diisi pertanggal ditaruh di GF untuk laporan


proses verbal (begitupula dengan apotek). Pengisian formulir harus
lengkap untuk memudahkan petugas gudang atau apotek
mengetahui obat yang dibutuhkan, nama petugas serta jam
pengambilan.

VI. Pengawasan Obat di Gudang Farmasi


Cara Proses Data
Bon Putih (pemakaian obat)
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Dari menu pengawasan intern masuk ke menu kasir 9
Tekan 3 (tagihan pasien)
Tekan F19 terlihat di layar “data tagihan pasien”
Contoh : Nomor register pasien : ketik 200903-0050
Mencek ulang obat sudah masuk di computer periksa :
Tekan F21 ketik kode obat BOOxx-xxx-xx
Bila data sudah ada, berarti sudah di input, tekan enter
Tekan 9 (menu stok) tekan enter, akan muncul menu persediaan
barang.
Tekan 3 (daftar persediaan barang)
Tekan enter akan muncul Menu pengawasan intern :
- Aktifitas yang dipilih 1
- Nomor reg : 200x0x-0xx (thn,tgl
no.urut)
- Kode obat/jasa dokter/RS : Booxx/xxx
- Initial dokter : xxx
- Tanggal transaksi : xx/xx/xx
- Jam transaksi : 0.00
- Tekan enter
- Jumlah obat diinput : x, kode gudang : 14, kode bagian : xx,
tekan enter

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
33 / 43

PROSEDUR Nama ruangan Kode Bagian


Apotik 17
Gudang Farmasi 14
UGD 28
Poli lantai 1 dan 2 01
Lantai 2 Dewasa 02
Lantai 3 Dewasa 03
HCU/ICU 04
OK 06
Radiologi 10
KB 11
Lantai 2 Anak 33
Lantai 3 Anak 33
Lantai 2 Bayi B2
Lantai 2 NICU/PICU B5

Bon Biru/Bon Kuning (pembatalan obat)


Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Dari menu pengawasan intern masuk ke menu kasir 9
Tekan 3 (tagihan pasien)
Tekan F19 terlihat di layar “Data tagihan pasien”
Contoh : Nomor register pasien : ketik 200903-0050
Tekan enter akan muncul Menu pengawasan intern :
- Aktifitas yang dipilih :3
- Nomor reg : ketik 200x0x-0xx
- Kode obat/jasa dokter/RS : Booxx/xxx
- Initial dokter : xxx
- Tanggal transaksi : xx/xx/xx
- Jam transaksi : 0.00
- Tekan enter
- Jumlah obat diinput : x, kode gudang : 14, kode bagian : xx
(hanya dicek di layar)
- Tekan F10 untuk menghapus, tekan enter

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
34 / 43

PROSEDUR Bon Merah (pinjam obat antar bagian)


Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Dari menu pengawasan intern masuk ke menu stok 4
Tekan 3 (permintaan barang)
Tekan enter akan muncul Menu pengawasan intern:
- Aktifitas yang dipilih :1
- Tanggal pengeluaran : input tanggal saat ini
- Jenis pengeluaran : thn-bln-hr-kode bgn-no.urut
2009-0101-xx-000x
- Kode bagian : xx
- Kode gudang : 14
- Tekan enter
- Jumlah permintaan : xx
- Keterangan lain-lain : contoh : utk perawatan/aptk
- Tekan enter

VII. Pengawasan Penerimaan Obat dari Apotek (17)


Langkah-langkah Apotek (17) sebagai berikut :
Dari menu pengawasan intern masuk ke menu stok 4
Tekan 3 (permintaan barang)
Tekan enter akan muncul Menu pengawasan intern :
- Aktifitas yang dipilih :1
- Tanggal pengeluaran : input tanggal kemarin
- Jenis pengeluaran(K1, K2, K3) : PN
- Nomor pengeluaran barang : thn-bln-hr-kode bgn-no.urut
2009-0101-28-000x
- Kode barang : BOOxx-xxx-xx
- Kode bagian : 17
- Kode gudang : 14
- Tekan enter
- Jumlah permintaan : angka, contoh : 5
- Tekan enter

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
35 / 43

PROSEDUR Setelah selesai diatas, input stok baru Apotek (17) seperti langkah berikut :
- Aktifitas yang dipilih :2
- Tanggal pengeluaran : input tanggal saat ini
- Jenis pengeluaran (K1, K2, K3) : PN
- Nomor pengeluaran barang : thn-bln-hr-kode bgn-no.urut
2009-0102-179-00x
- Kode barang : BOOxx-xxx-xx
- Kode bagian : 17
- Kode gudang : 14
- Tekan enter
- Jumlah permintaan : angka minus, contoh : 5-
- Tekan enter

VIII. Pengawasan Penerimaan Obat dari Apotek UGD (25)


Langkah-langkah Apotek UGD (25) sebagai berikut :
Dari menu pengawasan intern masuk ke menu stok 4
Tekan 3 (permintaan barang)
Tekan enter akan muncul Menu pengawasan intern :
- Aktifitas yang dipilih :1
- Tanggal pengeluaran : input tanggal kemarin
- Jenis pengeluaran(K1, K2, K3) : PN
- Nomor pengeluaran barang : thn-bln-hr-kode bgn-no.urut
2009-0101-56-000x
- Kode barang : BOOxx-xxx-xx
- Kode bagian : 25
- Kode gudang : 14
- Tekan enter
- Jumlah permintaan : xx
- Tekan enter

INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
36 / 43

PROSEDUR Setelah selesai diatas, input stok baru Apotek UGD (25) seperti langkah
berikut :
- Aktifitas yang dipilih :2
- Tanggal pengeluaran : input tanggal saat ini
- Jenis pengeluaran (K1, K2, K3) : PN
- Nomor pengeluaran barang : thn-bln-hr-kode bgn-no.urut
2009-0102-259-00x
- Kode barang : BOOxx-xxx-xx
- Kode bagian : 25
- Kode gudang : 14
- Tekan enter
- Jumlah permintaan : angka minus contoh 5-
- Tekan enter

Setelah selesai cek hasil inputan data di print


Ketik enter F3
Kembali ke menu awal AS 400
Ketik User : cetak
Password : cetak
Terlihat di layar 5 (start printer) enter
Kemudian ke printer prt 01 0201
Ketik option 7
Kemudian ketik huruf i (mulai) enter
Keluar print out PN
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
37 / 43

PROSEDUR PROSEDUR TETAP TEKNIS KEFARMASIAN

A. Meracik Pulveres (Serbuk Terbagi)


1. Tulis nomor resep. Tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian obat pada etiket
2. Hitung kuantitas masing-masing bahan obat dan bahan pengisi
yang harus diambil/ditimbang
3. Jika terdapat obat yang mempunyai takaran maksimum, periksa
apakah takaran pemakaiannya tidak melampaui. Jika takaran
pemakaian melampaui takaran maksimum hubungi dokter yang
menulis resep untuk dikonfirmasikan
4. Timbang masing-masing bahan obat dan bahan pengisi dengan
neraca yang sesuai
5. Bersihkan dan keringkan tangan dan alat-alat yang akan
dipergunakan.
6. Gerus halus bahan obat yang kuantitasnya terkecil bersama bahan
pengisi sama banyak lalu disisihkan. Lakukan hal yang sama untuk
bahan obat berikutnya yang kuantitasnya lebih besar dan
seterusnya.
Obat keras dalam jumlah kecil (dibawah 30 mg) dicampur dengan
obat yang berwarna (bila ada) setelah lebih dahulu dicampur
dengan sedikit bahan pengisi. Bila campuran tidak terdapat obat
yang berwarna maka dapat ditambahkan pewarna yang netral
(karmin).
7. Campur semua obat, gerus sambil diaduk rata (homogen)
8. Bagi serbuk rata menjadi beberapa bagian sesuai dengan yang
diminta
Pembagian maksimum 10 bungkus, bila lebih dari 10 bungkus,
bagi terlebih dahulu serbuk menjadi beberapa bagian dengan cara
menimbang, kemudian masing-masing bagian dibagi menjadi
beberapa bungkus sesuai dengan jumlah yang diminta.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
38 / 43

PROSEDUR Bila terdapat obat dengan takaran pemakaian 80% dari takaran
maksimum, maka pembagian tiap bungkus serbuk harus dengan
penimbangan satu persatu.
9. Bungkus masing-masing serbuk dan masukkan ke dalam
wadah/pot obat yang sesuai.
10. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada wadah obat
11. Bersihkan dan keringkan kembali alat-alat yang dipakai.

B. Meracik Pulvis (Serbuk tak terbagi)


1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian obat pada etiket obat.
2. Hitung kuantitas bahan obat yang harus ditimbang
3. Timbang masing-masing bahan obat dengan menggunakan neraca
obat yang sesuai
4. Bersihkan dan keringkan tangan serta alat-alat yang akan
dipergunakan
5. Gerus terlebih dahulu bahan obat yang paling kasar sampai
menjadi halus, sisihkan. Lakukan hal yang sama untuk bahan obat
berikutnya yang lebih halus.
6. Campur seluruh bahan obat, gerus sambil diaduk sampai merata
7. Serbuk diayak dengan pengayak yang sesuai jika diminta serbuk
dengan ukuran tertentu.
8. Masukkan serbuk ke dalam wadah yang sesuai dan ditutup rapat
9. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada wadah obat
10. Bersihkan kembali alat-alat yang telah dipergunakan

C. Membuat Serbuk dalam Kapsul


1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian obat pada etiket.
2. Hitung kuantitas masing-masing bahan obat dan bahan pengisi
yang harus diambil/ditimbang.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
39 / 43

PROSEDUR 3. Jika terdapat obat yang mempunyai takaran maksimum, periksa


apakah takaran pemakaiannya melampaui. Jika takaran pemakaian
melampaui takaran maksimum, hubungi dokter yang menulis resep
untuk dikonfirmasikan.
4. Timbang masing-masing bahan obat dan bahan pengisi dengan
neraca yang sesuai.
5. Bersihkan dan keringkan tangan dan alat-alat yang akan
dipergunakan.
6. Gerus halus bahan obat yang kuantitasnya terkecil bersama bahan
pengisi sama banyak lalu disisihkan. Lakukan hal yang sama untuk
bahan obat berikutnya yang kuantitasnya lebih besar dan
seterusnya.
Obat keras dalam jumlah kecil (dibawah 30 mg) dicampur dengan
obat yang berwarna (bila ada) setelah terlebih dulu diberi sedikit
bahan pengisi. Bila dalam campuran tidak terdapat obat yang
berwarna maka dapat ditambahkan karmin.
7. Campurkan semua obat, gerus sambil diaduk rata (homogen)
8. Bagi serbuk sama rata menjadi beberapa bagian sesuai permintaan
Pembagian maksimum 10 bungkus, bila lebih dari 10 bungkus bagi
terlebih dahulu menjadi beberapa bagian dengan cara menimbang
kemudian masing-masing bagian dibagi menjadi beberapa bungkus
sesuai dengan jumlah yang diminta.
Bila terdapat obat dengan takaran pemakaian 80 % dari takaran
maksimum, maka pembagian tiap bungkus serbuk harus dengan
penimbangan satu persatu.
9. Masukkan tiap bungkus serbuk ke dalam kapsul dengan ukuran
yang sesuai dan bersihkan sisa serbuk yang masih menempel di
luar kapsul sebelum dimasukkan ke dalam wadah obat.
10. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada wadah obat.
11. Bersihkan kembali alat-alat yang telah dipergunakan.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
40 / 43

PROSEDUR D. Membuat Larutan


1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian pada etiket.
2. Hitung kuantitas masing-masing bahan obat dan bahan pelarut
yang dibutuhkan.
3. Jika terdapat obat yang mempunyai takaran maksimum, periksa
apakah takaran pemakaiannya tidak melampaui. Jika takaran
pemakaian melampaui takaran maksimum, hubungi dokter untuk
dimintakan konfirmasi.
4. Timbang masing-masing bahan obat dan ukur volume pelarut yang
diperlukan.
5. Bersihkan dan keringkan tangan dan alat-alat yang akan
dipergunakan
6. Larutkan masing-masing bahan obat dalam pelarutnya dengan
volume yang sesuai kelarutan bahan obatnya.
7. Campur seluruh larutan dan aduk dengan pengaduk kaca sampai
homogen.
8. Tambahkan pelarut sampai volume atau berat yang diminta lalu
aduk kembali sampai homogen.
9. Tuang larutan ke dalam botol yang sesuai dan ditutup rapat
10. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada botol obat
11. Bersihkan kembali alat-alat yang telah dipergunakan.

E. Membuat Emulsi
1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian obat pada etiket.
2. Hitung kuantitas bahan obat cair, emulgator dan air yang
dibutuhkan.
3. Jika terdapat obat yang mempunyai takaran maksimum periksa
apakah melebihi takaran maksimum. Jika melebihi tanyakan
kepada dokter yang menulis resep untuk dikonfirmasikan.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
40 / 43

PROSEDUR 4. Timbang bahan obat dan emulgator serta ukur volume air yang
diperlukan.
5. Bersihkan dan keringkan tangan serta alat-alat yang akan
dipergunakan.
6. Aduk emulgator dengan air secukupnya sampai merata lalu
tambahkan bahan obat cair dan gerus kembali dengan kuat sampai
terbentuk emulsi yang homogen.
7. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil digerus sampai
homogen.
8. Tuangkan emulsi ke dalam botol dengan ukuran yang sesuai dan
ditutup rapat.
9. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan

F. Membuat Suspensi
1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaiannya pada etiket.
2. Hitung kuantitas bahan obat padat, suspending agent dan air yang
dibutuhkan.
3. Jika terdapat obat yang mempunyai takaran maksimum, periksa
apakah melebihi, jika melebihi takaran maksimum konfirmasikan
kepada dokter yang menulis resep.
4. Timbang bahan obat padat dan suspending agent serta ukur
volume air yang diperlukan.
5. Bersihkan dan keringkan tangan serta alat-alat yang akan
dipergunakan.
6. Gerus suspending agent dengan air secukupnya sampai merata
lalu tambahkan bahan obat padat yang tidak larut lalu gerus
kembali sampai merata.
7. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil digerus sampai
campuran homogen.
8. Tuang suspensi ke dalam botol dengan ukuran yang sesuai dan
tutup dengan rapat.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
42 / 43

PROSEDUR 9. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada botol obat
10. Bersihkan kembali alat-alat yang telah dipergunakan.

G. Membuat Salep
1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaian obat pada etiket.
2. Hitung kuantitas masing-masing bahan obat dan basis salep yang
dibutuhkan.
3. Timbang masing-masing bahan obat dan basis salep.
4. Bersihkan dan keringkan tangan serta alat-alat yang akan
dipergunakan.
5. Bila basis salep mengandung minyak, larutkan bahan obat yang
larut dalam minyak. Aduk basis lainnya dengan minyak bila perlu
hangatkan hingga basis meleleh, aduk massa salep sampai
homogen dan dinginkan.
6. Tambahkan bahan obat lainnya ke dalam massa salep dan gerus
sampai homogen.
7. Bila basis salep tidak mengandung minyak, gerus halus masing-
masing bahan obat dengan sebagian basis kemudian campur dan
gerus kembali sampai homogen.
8. Masukkan salep ke dalam wadah yang sesuai dan tutup rapat.
9. Beri etiket dan label.
10. Bersihkan kembali alat-alat yang elah dipergunakan.

H. Membuat Krim
1. Tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan cara
pemakaiannya pada etiket.
2. Hitung kuantitas masing-masing bahan obat dan basis krim yang
dibutuhkan.
3. Timbang masing-masing bahan obat dan basis krim.
4. Bersihkan dan keringkan tangan serta alat-alat yang akan
dipergunakan.
INSTALASI FARMASI
RUMAH SAKIT BUNDA MARGONDA

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
43 / 43

PROSEDUR 5. Panaskan basis krim asam di atas pemanas air hingga meleleh.
Larutkan basis krim basah dalam air panas kemudian campur
dengan basis asam yang telah dilelehkan dan gerus hingga
terbentuk massa krim yang homogen dan dinginkan.
6. Gerus bahan obat sampai halus, kemudian tambahkan sebagian
basis krim, gerus kembali sampai merata. Tambahkan sisa basis
krim dan gerus sampai krim homogen.
7. Bila ada bahan obat yang larut dalam air, larutkan dahulu dalam air
baru kemudian digerus dengan basis krim.
8. Masukkan krim ke dalam wadah yang sesuai dan tutup dengan
rapat.
9. Tempelkan etiket dan label yang diperlukan pada wadah obat.
10. Bersihkan kembali alat-alat yang telah dipergunakan.
UNIT TERKAIT
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
Prosedur Tetap Orientasi Pegawai Baru Instalasi Farmasi RS Bunda

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
1/2
TANGGAL Ditetapkan,
PROSEDUR TERBIT
TETAP

FEDDIA KAMARUDDIN, S.Kep, MH.Kes

PENGERTIAN Ada 2 macam pegawai baru yaitu :


1. Pegawai baru yang belum pernah bekerja setelah lulus sekolah
2. Pegawai baru pindahan dari instansi lain
TUJUAN Program orientasi ini bertujuan untuk mengenalkan pegawai baru dengan
instansinya dan bagian lain yang terkait.
KEBIJAKAN Untuk memahami kondisi di Instalasi Farmasi RS Bunda, setiap karyawan
baru yang akan ditempatkan di Instalasi Farmasi diwajibkan mengikuti
program pengenalan dan orientasi selama 4 minggu untuk yang baru lulus
sekolah dan 2 minggu bagi yang sudah pernah bekerja.
PROSEDUR Pegawai baru mendapatkan penjelasan lisan dan tulisan serta magang
secara bergilir di seluruh bagian Instalasi Farmasi untuk waktu yang telah
ditetapkan.
1. Pengenalan
Struktur organisasi dan tata laksana Instalasi Farmasi RS Bunda
Uraian tugas
2. Orientasi di tempat kerja
Mengenal pimpinan, staf dan karyawan lainnya.
Mengenal lokasi kerja
Mengenal bagian lain yang terkait dengan pelayanan farmasi
3. Praktek/magang

PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN


Prosedur Tetap Orientasi Pegawai Baru Instalasi Farmasi RS Bunda

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


RS.BUNDA DOKUMEN
2/2

PROSEDUR Penanggung
Waktu Kegiatan Tempat
jawab
1 hari Pengenalan Instalasi Ka/Waka
Struktur organisasi Farmasi Instalasi Farmasi
Tata laksana
Uraian tugas
Orientasi Seluruh Ka/Waka
Mengenal staf dan bagian Instalasi Farmasi
pimpinan lain RS Bunda yg
Mengenal instansi kerja terkait
Mengenal bagia lain yang
terkait
4-10 Praktek magang Gudang Kabag pelayanan
hari Pelayanan rawat inap farmasi rawat inap

Kabag pelayanan
4-18 Pelayanan rawat jalan Apotek rawat jalan
hari

Penilaian/Evaluasi :
Pada akhir masa program orientasi diadakan penilaian untuk pegawai baru
tersebut sehingga diperoleh gambaran mengenai pengetahuan dan
keterampilan. Bila perlu pegawai baru akan mendapat pelatihan tambahan.
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai