Anda di halaman 1dari 1

Regulasi Perlindungan Data Pribadi dalam Bentuk UU Perlindungan Data Pribadi

Data pribadi sebagai bagian dari HAM (amanat UUD 1945)


Pasal 28 G ayat (1)
“Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi”
Pasal 28 H ayat (4)
“Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun”
Belakangan ini, baik di dalam maupun di luar negeri telah banyak terjadi kasus kebocoran
data pribadi yang memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Kasus pelanggaran terhadap data pribadi seperti, penyalahgunaan data pribadi, jual beli data
pribadi, dan penipuan yang menggunakan daya pribadi milik orang lain disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
a. Adanya serangan siber
b. Human error (negligent insider)
c. Outsourcing data ke pihak ketiga
d. Kesenjangan perbuatan orang dalam
e. Kegagalan sistem/gagal menjaga kerahasiaan
f. Rendahnya awareness pimpinan
g. Tidak peduli dengan kewajiban regulasi
Urgensi UU Perlindungan Data Pribadi di Indonesia:
a. Adanya tumpang tindih peraturan
b. Peraturan yang tidak komprehensif
c. Kesulitan implementasi dan penegakan hukum
d. Meningkatnya pelanggaran data pribadi
e. Kesadaran publik rendah
Impact atau dampak adanya UU Perlindungan Data Pribadi:
a. Menjawab kebutuhan atas regulasi yang komprehensif untuk melindungi data pribadi
sebagai bagian dari hak asasi manusia
b. Terjadinya keseimbangan dalam tata kelola pemrosesan data pribadi dan jaminan hak
dan kesadaran subjek data
c. Adanya pencegahan dan penanganan kasus pelanggaran data pribadi
d. Membangun ekosistem ekonomi digital yang aman dengan memberikan kepastian
hukum bagi bisnis dan meningkatkan kepercayaan konsumen
e. Adanya kesetaraan dalam aturan perlindungan data pribadi secara internasional yang
mendukung pertumbuhan ekonomi digital melalui pengaturan cross-border data flow.

Anda mungkin juga menyukai