Anda di halaman 1dari 9

NUSANTARA
Thursday, 26 Safar 1444 / 22 September 2022

 HOME

 JABODETABEK

 BANTEN

 JAWA BARAT

 JAWA TENGAH & DIY

 JAWA TIMUR

 KALIMANTAN
 

 SULAWESI

 SUMATRA

 BALI NUSA TENGGARA

 PAPUA MALUKU

 Home >
 

 Nusantara >
 

 Nusantara

Kejati NTB Tahan Tersangka


Korupsi Perbaikan Gedung Asrama
Haji Lombok
Selasa 09 Aug 2022 02:19 WIB
Red: Agus raharjo



 0
  
X
Ruang tahanan Pengadilan Negeri Mataram, NTB. (ilustrasi)
Foto: ANTARA

DEK ditahap di Lapas Perempuan Mataram sebagai titipan jaksa.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat


menahan seorang tersangka kasus dugaan korupsi perbaikan Gedung
Asrama Haji Embarkasi Lombok. Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputra
membenarkan perihal penahanan salah seorang tersangka tersebut.

"Penahanan bagian dari pelaksanaan tahap dua tersangka, dari penyidik


ke penuntut umum," kata Efrien, di Mataram, Senin (8/8/2022).
Baca juga
 Pos Indonesia Siapkan Pelayanan Logistik Modern untuk IKN Nusantara
 
 Mabes Polri Pastikan Besok Umumkan Tersangka Baru Kasus Pembunuhan
Brigadir J
 
 Optimisme Bahlil di Tengah Kabar Suram Ekonomi Tahun Depan

Tersangka yang menjalani penahanan tersebut, jelas dia, seorang


perempuan berinisial DEK. Ia merupakan direktur perusahaan pemenang
tender perbaikan gedung dari CV Kerta Agung. Dia mengatakan penuntut
umum melakukan penahanan DEK di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Perempuan Mataram.

"Jadi statusnya di Lapas Perempuan Mataram sebagai tahanan titipan


jaksa. Penahanannya dilakukan untuk 20 hari ke depan," ujarnya.

Perempuan asal Malang, Jawa Timur, itu adalah salah satu dari tiga
tersangka yang ditetapkan penyidik kejaksaan. Dua lainnya, yakni mantan
kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Lombok Abdurrazak dan pelaksana
pekerjaan berinisial WSB. Namun saat ini, Abdurrazak tengah menjalani
persidangan di Pengadilan Negeri Tipikor Mataram.

Sedangkan WSB, hingga kini belum ditahan. Sebagai tersangka, DEK


dikenakan pidana Pasal 2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor
20/2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Salah satu alat bukti yang
menguatkan ketiganya sebagai tersangka adalah temuan kerugian negara
hasil penghitungan BPKP Perwakilan NTB senilai Rp 2,65 miliar.

 Kerugian muncul karena kelebihan pembayaran atas kekurangan


volume pekerjaan. Dalam rincian terjadi kerugian dari rehabilitasi
gedung di UPT Asrama Haji sebesar Rp 1,17 miliar; rehabilitasi
gedung hotel Rp 373,11
 

NUSANTARA
Thursday, 26 Safar 1444 / 22 September 2022

 HOME

 JABODETABEK

 BANTEN

 JAWA BARAT

 JAWA TENGAH & DIY

 JAWA TIMUR

 KALIMANTAN

 
 SULAWESI

 SUMATRA

 BALI NUSA TENGGARA

 PAPUA MALUKU

 Home >
 

 Nusantara >
 

 Nusantara

Kejati NTB Tahan Tersangka


Korupsi Perbaikan Gedung Asrama
Haji Lombok
Selasa 09 Aug 2022 02:19 WIB
Red: Agus raharjo



 0
  
X
Ruang tahanan Pengadilan Negeri Mataram, NTB. (ilustrasi)
Foto: ANTARA

DEK ditahap di Lapas Perempuan Mataram sebagai titipan jaksa.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat


menahan seorang tersangka kasus dugaan korupsi perbaikan Gedung
Asrama Haji Embarkasi Lombok. Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputra
membenarkan perihal penahanan salah seorang tersangka tersebut.

"Penahanan bagian dari pelaksanaan tahap dua tersangka, dari penyidik


ke penuntut umum," kata Efrien, di Mataram, Senin (8/8/2022).

Baca Juga
 Pos Indonesia Siapkan Pelayanan Logistik Modern untuk IKN Nusantara
 
 Mabes Polri Pastikan Besok Umumkan Tersangka Baru Kasus Pembunuhan
Brigadir J
 
 Optimisme Bahlil di Tengah Kabar Suram Ekonomi Tahun Depan

Tersangka yang menjalani penahanan tersebut, jelas dia, seorang


perempuan berinisial DEK. Ia merupakan direktur perusahaan pemenang
tender perbaikan gedung dari CV Kerta Agung. Dia mengatakan penuntut
umum melakukan penahanan DEK di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Perempuan Mataram.

"Jadi statusnya di Lapas Perempuan Mataram sebagai tahanan titipan


jaksa. Penahanannya dilakukan untuk 20 hari ke depan," ujarnya.

Perempuan asal Malang, Jawa Timur, itu adalah salah satu dari tiga
tersangka yang ditetapkan penyidik kejaksaan. Dua lainnya, yakni mantan
kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Lombok Abdurrazak dan pelaksana
pekerjaan berinisial WSB. Namun saat ini, Abdurrazak tengah menjalani
persidangan di Pengadilan Negeri Tipikor Mataram.

Sedangkan WSB, hingga kini belum ditahan. Sebagai tersangka, DEK


dikenakan pidana Pasal 2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor
20/2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Salah satu alat bukti yang
menguatkan ketiganya sebagai tersangka adalah temuan kerugian negara
hasil penghitungan BPKP Perwakilan NTB senilai Rp 2,65 miliar.

Kerugian muncul karena kelebihan pembayaran atas kekurangan volume


pekerjaan. Dalam rincian terjadi kerugian dari rehabilitasi gedung di UPT
Asrama Haji sebesar Rp 1,17 miliar; rehabilitasi gedung hotel Rp 373,11
juta, rehabilitasi Gedung Mina Rp 235,95 juta, rehabilitasi Gedung Safwa
Rp 242,92 juta, rehabilitasi Gedung Arofah Rp 290,6 juta, dan rehabilitasi
Gedung PIH Rp 28,6 juta.

Asrama Haji Embarkasi Lombok pada tahun 2019 mendapatkan dana


untuk rehabilitasi gedung. Proyek fisik itu sebelumnya menjadi temuan
inspektorat berdasarkan hasil tindak lanjut Badan Pengelola Keuangan
Haji (BPKH) dengan nilai kerugian Rp 1,2 miliar.

juta, rehabilitasi Gedung Mina Rp 235,95 juta, rehabilitasi Gedung Safwa


Rp 242,92 juta, rehabilitasi Gedung Arofah Rp 290,6 juta, dan rehabilitasi
Gedung PIH Rp 28,6 juta.

Asrama Haji Embarkasi Lombok pada tahun 2019 mendapatkan dana


untuk rehabilitasi gedung. Proyek fisik itu sebelumnya menjadi temuan
inspektorat berdasarkan hasil tindak lanjut Badan Pengelola Keuangan
Haji (BPKH) dengan nilai kerugian Rp 1,2 miliar.

Anda mungkin juga menyukai