Anda di halaman 1dari 7

PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 1/5
SPO/ 80 / III /2022

Tanggal Terbit: Ditetapkan,


KARUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB

STANDARD PROSEDUR 01 Maret 2022


OPERASIONAL

dr.TAUFIK ISMAIL, SpOG


AKBP NRP 73100634
PENGERTIAN Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan, bersifat subyektif, serta berkaitan
dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi
untuk menimbulkan kerusakan jaringan.

1. Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan durasi


yang terbatas,memiliki hubungan temporal dan kausal
dengan adanya cedera atau penyakit.
2. Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun telah
terjadi proses penyembuhan dan sering sekali tidak
diketahui penyebabnya yang pasti.
Pengkajian nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian
rasa sakit / nyeri pada pasien di RS, yang terdiri atas
pengkajian nyeri awal dan pengkajian nyeri ulang.
Pengkajian nyeri awal adalah suatu tindakan melakukan
penilaian rasa sakit / nyeri pada pasien saat pasien dilayani
pertama kali di rawat jalan maupun Unit Gawat Darurat.
Pengkajian nyeri ulang adalah suatu tindakan melakukan
penilaian ulang rasa sakit / nyeri pada pasien dengan keluhan
nyeri baik di rawat jalan, UGD, rawat inap maupun rawat
khusus sampai pasien terbebas dari rasa nyeri.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui
tingkat nyeri pasien untuk menentukan penatalaksaan nyeri
selanjutnya.
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 1/5
SPO/ 80 / III /2022

KEBIJAKAN Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob nomor :


Kep / 29 / I / 2022 Tentang Pengkajian Nyeri
PROSEDUR 1. Dokter/perawat melakukan pengkajian awal terhadap nyeri
pada semua pasien yang periksa di rumah sakit.
2. Anamnesis dilakukan oleh dokter mengenai:
a. Riwayat penyakit sekarang
1) Onset nyeri: akut atau kronik, traumatic atau non
traumatik.
2) Karakter dan derajat keparahan nyeri
3) Penyebaran nyeri
4) Durasi dan lokasi nyeri
5) Gejala lain yang menyertai faktor yang
memperberat
dan memperingankan.
6) Hasil pemeriksaan dan penanganan nyeri
sebelumnya, termasuk respon terapi.
7) Gangguan/kehilangan fungsi akibat nyeri.
8) Penggunaan alat bantu.
9) Perubahan fungsi mobilitas, kognitif, irama tidur,
dan aktivitas hidup dasar.
b. Riwayat pembedahan/penyakit dahulu
c. Riwayat psiko-sosial.
d. Riwayat pekerjaan, obat-obatan danalergi.
e. Riwayat keluarga.
f. Pengkajian sistem organ yang komprehensif.
3. Pengkajian nyeri dilakukan oleh dokter dengan
menggunakan pengkajian yang sesuai untuk masih-
masing pasien:
a. NIPS(Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonatus
b. FLACC (Face,Leg,Activity,Cry,Consolability) untuk anak
usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 1/5
SPO/ 80 / III /2022

kognitif/untuk pasien anak yang tidak dapat dinilai


dengan skala lain
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 3/5
SPO/ 80 / III /2022

c. Numeric Rating Scale


Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak
berusia> 9 tahun yang dapat menggunakan angka
untuk melambangkan intensitas nyeri yang
dirasakannya

 0 = tidak nyeri
 1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas
sehari-hari)
 4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap
aktivitas sehari-hari)
 7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari)
d. Wong Baker Faces Pain Scale :
Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun)
yang
tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka.

 0 - 1 = sangat bahagia karena tidak nyeri sama sekali


 2 – 3 = sedikit nyeri
 4 – 5 = cukup nyeri
 6 – 7 = lumayan nyeri
 8 – 9 = sangat nyeri
 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
e. VAS(Visual Analog Scale) untuk pasien dewasa dan
anak >8 tahun, dengan skala 0-10 dimana 0 tidak nyeri
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 3/5
SPO/ 80 / III /2022

dan 10 sangat nyeri, pasien diminta mengekspresikan


rasa nyerinya
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 4/5
SPO/ 80 / III /2022

4. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter, yaitu :


1)Pemeriksaan umum
a. Tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan,suhu
tubuh
b. Ukur berat badan dan tinggi badan pasien
c. Periksa apakah terdapat lesi/luka di kulit.
2)Status mental
3)Pemeriksaan sendi.
4)Pemeriksaan motorik.
5)Pemeriksaan sensorik.
6)Pemeriksaan neurologis lainnya.
7)Pemeriksaan radiologi
8)Pemeriksaan sensorik kuantitatif.
9)Pemeriksaan psikologi.
10) Kolaborasi dengan dokter konsulen,setelah diketahui
tingkat nyeri
11) Pemberian analgetik sesuai petunjuk dokter konsulen.
5. Dokter/ perawat melakukan Tindakan/ intervensi sesuai
dengan derajat nyeri yang diderita pasien
6. Monitoring efektivitas pemberian analgetik dilakukan oleh
perawat, yaitu:
a. Nyeri ringan dengan NRS < 4 dilakukan tiap 6-8 jam.
b. Nyeri sedang dengan NRS 5-6 dilakukan tiap 2-4 jam
c. Nyeri berat dengan NRS >7 dilakukantiap 1-2 jam
d. Monitoring nyeri dilaporkan kepada DPJP
7. Pengkajian ulang nyeri dapat dilakukan: setiap shift,
mengikuti pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah
tatalaksana nyeri, atau sesuai jenis dan onset obat,
setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan, sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah
sakit
PENGKAJIAN NYERI

KORPS BRIMOB POLRI No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT BHAYANGKARA BRIMOB 5/5
SPO/ 80 / III /2022

8. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung),


lakukan pengkajian ulang setiap 5 menit setelah
pemberian nitrat atau obat-obat intravena
9. Pada nyeri akut/ kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30
menit – 1 jam setelah pemberian obat nyeri.
10. Hasi pengkajian nyeri didokumentasikan dalam rekam
medis pada form catatan terintegrasi, monitoring terpadu
dan indikator mutu klinik
11. Hasil pengkajian nyeri diinformasikan kepada pasien
/keluarga dan didokumentasikan dalam rekam medis

Diagram Alur

Assesmen awal

Tindakan/intervensi

Assesmen ulang

Dokumentasi tindakan

Informasikan kepada pasien dan keluarga

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat jalan
4. Unit Kamar Operasi
5. Unit Kamar Bersalin
6. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai