20 – 22 Februari 2024
2
DEMAND VS MUTU LAYANAN
DEMAND SIDE
PESERTA JKN
Kendali Mutu Kendali Biaya
Kementerian/
Lembaga
INPUT PROSES OUTPUT
• Aksesibilitas Layanan
• Kredensialing dan • Sistem Rujukan • Pemenuhan akses
• Kendali Mutu Pelayanan peserta ke layanan
Pemda
Kesehatan rekredensialing • Standarisasi penjaminan
Fasilitas Kesehatan kesehatan
pelayanan Kesehatan
• Perjanjian Kerja Sama • Intensifikasi Promprev • Layanan kesehatan Asosiasi
dengan Fasilitas berkualitas Faskes
BPJS KESEHATAN • Digitalisasi layanan
Kesehatan • Pembayaran Berbasis • Pembiayaan
Kinerja terkendali Organisasi
Profesi
• Manajemen Klaim • Kepuasan peserta
• Penyediaan Faskes sesuai • Walk Through Audit
persyaratan TKMKB-DPM
• Penilaian Kepatuhan
• Pemberian layanan
Faskes
bermutu Akademisi
FASILITAS KESEHATAN BPJS Kesehatan sebagai Badan Penjamin yang mewakili peserta dalam mencari layanan kesehatan
berkualitas (demand) dengan pembiayaan efektif, bersinergi dengan pemangku kepentingan SINERGI
SUPPLY SIDE
3
3
CAKUPAN KEPESERTAAN PROGRAM JKN
Sudah terdaftar JKN
JUMLAH PESERTA PER 1 FEBRUARI 2024
Belum terdaftar JKN
4,25% 95,75%
95,97%
2014 133.423.653
Persentase peserta JKN
dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia tahun 2023
267.718.547 Jiwa dari Jumlah
penduduk sebesar
279.188.866
*) Jumlah penduduk Indonesia semester 1 UHC PER 31 DESEMBER 2022 UHC PER 1 FEBRUARI 2024
2023 267.311.566 tahun 2023: 279.188.866 jiwa
Sumber: https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/ 16 PROVINSI 32 PROVINSI
319 KAB/KOTA 420 KAB/KOTA
4
UTILISASI FASILITAS KESEHATAN
Faskes Kerja Sama dan Pembiayaan Pelkes
158,9
FKTP 12,90%
per 31 Desember 2023
23.639 113,47
87,10%
90,33
3.120
pembiayaan di FKRTL
4.000.000
3.348.123 14.000.000 12.617.315
3.500.000
12.000.000
3.000.000
10.000.000
2.500.000
8.000.000
2.000.000 Total pembiayaan DM Total pembiayaan Hipertensi
1.500.000 tahun 2023: 6.000.000 tahun 2023:
9T untuk 14,3 jt kasus 4.000.000 10,7T untuk 29,9 jt kasus
1.000.000
500.000 2.000.000
- -
2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
TERDIAGNOSA DM TERDIAGNOSA HT
8
PELAYANAN PROMOTIF PREVENTIF JKN
Perpres No 82 Tahun 2018, PerBPJS No 2 Tahun 2019, Permenkes No 3 Tahun 2023
Peserta JKN
Catatan: Pelayanan Promotif Preventif dalam Program JKN merupakan Upaya Kesehatan Perorangan
*Skrining di implementasikan setelah terbitnya
Permenkes ttg Tata Laksana Skrining dan Revisi
(UKP) yang diberikan melalui FKTP yang dikontrak/bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
Perpres
9 No 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN
(Promotif Preventif Primer)
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN (SRK) DIGITAL BPJS KES CHANNEL SKRINING RIWAYAT KESEHATAN
Skrining Riwayat Kesehatan yang telah dilaksankan BPJS Kesehatan melalui metode pengisian kuesioner oleh
peserta/petugas FKTP mencakup Diabetes Mellitus. Hipertensi, Jantung, Gangguan Ginjal Kronik
10
10
CAPAIAN SKRINING RIWAYAT KESEHATAN
s.d. 31 Desember 2023
Skrining DM
TREN JUMLAH PESERTA YANG DILAKUKAN
14% Diabetes
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN 1%
35.000.000
25% Prediabetes
39,7 juta 62% Normal
30.000.000 RISIKO DIABETES Skrining Kanker
MELLITUS Serviks
25.000.000
2% IVA positif
20.000.000
Skrining HT 3% Papsmear positif
12% Hypertension
15.000.000 8% 55% Normal
10.000.000
33% Optimal
RISIKO HIPERTENSI
5.000.000
- Skrining Jantung
2018 2019 2020 2021 2022 2023
s.d. 22 Des
3% 17% Ditindaklanjuti Skrining Kanker
FKTP Payudara
RISIKO PENYAKIT 1% Terdeteksi
Lebih dari 39 juta peserta telah dilakukan JANTUNG benjolan
skrining riwayat kesehatan s.d. Desember 99% Normal
2023. Skrining GGK
1,1% 33% Ditindaklanjuti
Skrining riwayat kesehatan dilakukan melalui FKTP
metode pengisian kuesioner setiap tahun RISIKO GAGAL
11 (bukan kumulatif tahun sebelumnya) GINJAL KRONIK
11
14 SKRINING KESEHATAN
Permenkes No 3 Tahun 2023
57% Terkendali GDP 38% Terkendali Tekanan Darah Penunjang • Pemeriksaan Kimia Darah dan Urin Analisis (Kolesterol
total, HDL, LDL, Trigliserida, Kreatinin, Ureum,
Mikroalbuminuria): 6 bulan sekali
13
• Pemantauan status kesehatan Peserta Prolanis dilakukan terhadap hasil pemeriksaan penunjang masing-masing peserta.
13
• Hasil pemantauan status kesehatan Peserta PROLANIS menjadi salah satu indikator KBK FKTP, yaitu Rasio Peserta Prolanis Terkendali
(RPPT).
PERAWATAN LANJUT USIA DALAM CAPAIAN KBK
Angka Kontak (AK) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan
pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per nomor identitas peserta)
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di dalam gedung maupun di luar gedung
tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan peserta dalam satu bulan.
Target >150‰
Pelayanan kepada
Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan kondisi:
lansia, termasuk
1. Peserta yang melakukan kontak
Jumlah peserta JKN (per nomor kunjungan rumah (home
Jenis Pelayanan: Tempat kontak:
identitas peserta) yang terdaftar di 1 1. Kunjungan Sakit 1. FKTP
visit atau home care)
FKTP dan mendapatkan pelayanan
di FKTP per bulan baik di dalam
2. Kunjungan sehat 2. Jaringan pelayanan Puskesmas masuk ke dalam capaian
a. Imunisasi 3. Jejaring fasilitas pelayanan
maupun luar gedung tanpa b. Edukasi (perorangan/kelompok) kesehatan Angka Kontak dan
memperhitungkan frekuensi c. KIA, KB
kedatangan peserta dalam 1 (satu) d. Home visit
4. Upaya Kesehatan Berbasis masuk pembiayaan
Masyarakat (UKBM), seperti
bulan e. Senam sehat Posyandu, Posbindu, Poskesdes, kapitasi FKTP
3. Bentuk kontak lain yang dapat Posyandu Lansia, dll.
2. Peserta terdaftar di FKTP diukur dan telah disepakati antara 5. Tempat kontak lainnya yang
jumlah peserta JKN yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota disepakati
dan BPJS Kesehatan (kunjungan
suatu FKTP per bulan.
sakit maupun sehat)
14
KEMUDAHAN AKSES LAYANAN JKN DI FASILITAS KESEHATAN
Skrining Riwayat Kesehatan Simplifikasi Rujukan bagi
Salah satu manfaat promotif Pasien Hemofilia dan
dan preventif bagi peserta Thalassemia di FKRTL
JKN minimal berusia 15 Perpanjangan rujukan rutin
tahun, untuk mengetahui dilakukan melaluI aplikasi V-
potensi risiko penyakit kronis Claim di rumah sakit, sehingga
sedini mungkin sehingga peserta tidak perlu kembali ke
dapat ditindaklanjuti segera FKTP (puskesmas/klinik) selama
oleh faskes agar tidak 90 hari ke depan untuk
menjadi sakit. memperpanjang rujukan
Kompensasi pada Daerah
Iterasi Peresepan Obat Belum Tersedia Faskes
Dilakukan secara berkala 1
Kebijakan iterasi obat bagi Memenuhi Syarat (DBTFMS)
kali setiap tahun melalui
peserta JKN yang memiliki melalui mekanisme pengiriman
aplikasi Mobile JKN, web,
penyakit kronis dan Program tenaga kesehatan, kerjasama
maupun di FKTP
ANTREAN DISPLAY dengan faskes bergerak atau
TELEKONSULTASI Rujuk Balik (PRB)
ONLINE INFORMASI dengan kriteria tertentu
Telekonsultasi
Layanan konsultasi Antrean Online Display Informasi
kesehatan jarak jauh yang Terintegrasi Mobile Jadwal Operasi dan KOMPENSASI
SKRINING Ketersediaan
dapat dimanfaatkan peserta JKN dan fasilitas PADA
RIWAYAT kesehatan untuk SIMPLIFIKASI Tempat Tidur untuk
tanpa harus datang ke
KESEHATAN DBTFMS
fasilitas pelayanan kesehatan memberikan LAYANAN memberikan
tingkat pertama (FKTP). kepastian layanan dan kepastian pelayanan
Layanan telekonsultasi dapat mengurangi antrean bagi peserta JKN
diakses melalui aplikasi di fasilitas kesehatan. serta transparansi
Mobile JKN informasi.
KESIMPULAN
16