Penyusun:
KONTRIBUTOR:
TAHUN AJARAN :
LOG BOOK KMB Page 122 of 122 LOG BOOK KMB Page 3 of 122
N
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan
dengan kurang benar)
NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan
(YA)/Total tindakan x bobot = ……
Total nilai = Nilai persiapan + nilai
pelaksanaan + nilai evalausi
PENGUJI
Deret Kesatu Deret Kedua Deret Ketiga Deret Keempat Deret Kelima
LOG BOOK KMB Page 4 of 122 LOG BOOK KMB Page 121 of 122
N
PRAKATA
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK Mata ajar Keperawatan medikal bedah (KMB) merupakan mata ajar keperawatan yang
4 Membuat kontrak (waktu, tempat, topik) terdiri dari 3 SKS (2 PBC dan 1 PBP) pada KMB 1, KMB 2 maupun KMB 3. Salah satu
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan bentuk evaluasi yang dilakukan pada mata ajar KMB I dan II adalah ujian praktik
6 Menyiapkan peralatan
laboratorium. Hal ini dilakukan untuk menilai kemampuan mahasiswa secara psikomotor
dalam melakukan prosedur keterampilan dasar yang telah ditentukan. Adapun jenis
7 Perawat mencuci tangan 6 langkah
keterampilan yang diujikan terdiri atas kompetensi kritis kekhususan mata ajar.
8 Mengatur posisi klien duduk dan tutup
salah satu telinga dengan kapas/earplug/
tangan pasien Log book skill laboratorium keperawatan medikal bedah ini disusun guna memenuhi target
9 Menyiapkan lingkungan aman, nyaman, kompetensi mahasiswa dalam keterampilan klinik keperawatan. Log book ini bertujuan
dan menjaga privasi
memudahkan dalam memantau kemampuan keterampilan klinik mahasiswa STIKES Bani
Tahap Pelaksanaan Bobot 50% Saleh Jurusan Keperawatan pada mata ajar keperawatan medikal bedah 1, 2, dan 3.
10 M e m b a c a b a s m a l a h s e b e l u m
memulai tindakan
Semoga log book ini dapat digunakan baik Oleh peserta didik maupun dosen pengampu
11 Instruksikan pasien bahwa akan dibisiki
kata-kata untuk mengevaluasi kemajuan pencapaian target kompetensi mahasiswa pada ketiga mata
Instruksikan pasien untuk mengulang ajar Keperawatan Medikal Bedah.
12
kata yang dibisiki oleh pemeriksa
dengan suara keras
Pemeriksa berdiri pada jarak 6 meter
13
dan membisikkan kata-kata PB list atau Penyusun
Spondee
Bila pasien Edak menyahut pemeriksa TIM KMB
14
maju 1 meter (5 meter dari pasien)
Mulai kembali tes dan bisikkan kata-
15
kata PB List atau Spondee
Bila masih belum menyahut pemeriksa
16
maju 1 meter
17 Demikian seterusnya jika pasien Edak
menyahut
20 Ucapkan hamdallah
23 Rapihkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 120 of 122 LOG BOOK KMB Page 5 of 122
DAFTAR ISI TEST PENDENGARAN (TES BISIK)
LOG BOOK KETERAMPILAN LABORATORIUM 1
Definisi
Tes tanpa menggunakan alat bantu karena terbatasnya alat pemeriksaan
LOG BOOK KETERAMPILAN 3
Tujuan
PRAKATA 5
1. Untuk mengetahui apakah pendengaran pasien normal, dalam batas normal, tuli ringan, tuli
sedang atau tuli berat
DAFTAR ISI 6
2. Evaluasi Test jika pasien masih dapat mendengar dalam jarak sebagai berikut:
DAFTAR KOMPETENSI SKILL LAB 8
REFLEKTIF LEARNING 10
Jarak Keterangan
3. Melalui tes bisik juga dapat ditentukan secara kasar apakah pasien:
FORM REFLEKTIF LEARNING 20
1) Tuli konduktif jika sukar mendengar huruf “n, m, w” (meja terdengar becak, gajah terdengar
FORM REFLEKTIF LEARNING 21
kaca, dan lain-lain.
2) Tuli sensori neural: jika sulit mendengar huruf “s, sy, c, dan huruf bernada tajam lainnya”
FORM REFLEKTIF LEARNING 22
(cicak terdengar tidak, kaca terdengar gajah, dan lainnya)
FORM REFLEKTIF LEARNING 23
Prinsip
FORM REFLEKTIF LEARNING 24
1. Ruangan test: salah satu sisi atau sudut ruangan harus ada jarak 6 meter, bebas dari kebisingan
dan gema
FORM REFLEKTIF LEARNING 25
2. Pemeriksa: harus mengucapkan kata-kata dengan menggunakan kata-kata sesudah ekspirasi
normal, membisikkan kata-kata terdiri dari 2 suku kata (bisyllabic) terdiri dari kata-kata sehari-
FORM REFLEKTIF LEARNING 26
hari, diucapkan dengan tekanan sama
FORM REFLEKTIF LEARNING 27
3. Pasien: telinga yang akan dites dihadapkan kepada pemeriksa dan telinga yang sedang tidak
ditest ditutup menggunakan earplug, kapas bulat atau oleh tangan pemeriksa. penderita tidak
FORM REFLEKTIF LEARNING 28
boleh melihat gerakan mulut pemeriksa
FORM REFLEKTIF LEARNING 29
Peralatan
FORM REFLEKTIF LEARNING 30
1. Earplug atau kapas bulat
2. Kata-kata bisyllabic phonetically balanced word list (terlampir) atau spondee (suku kata dengan
FORM REFLEKTIF LEARNING 31
penekanan yang sama)
3. Catatan
PEMERIKSAAN FISIK THORAX 32
LOG BOOK KMB Page 6 of 122 LOG BOOK KMB Page 119 of 122
PEMERIKSAAN ANKLE BRACHIAL INDEK 59
N
Tindakan PEMERIKSAAN KAKI DIABETES 62
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK DIABETIC FOOT EXAMINATION SCREENING TOOL 66
30 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH KAPILER 68
akan datang
PEMBERIAN TERAPI INSULIN INJEKSI 71
31 Rapihkan peralatan
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN DAN PERKEMIHAN 74
PENGUJI
LATIHAN RENTANG GERAK (ROM) 113
LOG BOOK KMB Page 118 of 122 LOG BOOK KMB Page 7 of 122
DAFTAR KOMPETENSI SKILL LAB N
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
PEER REVIEW Bila mendengar langsung ditanyakan
13
NO KOMPETENSI Simulasi ditelinga mana yang didengar lebih
Bantuan Bantuan Mandiri Mandiri Mandiri keras.
CaH: bila telinga kanan terdengar lebih
KMB 1
14 Catat hasil pemeriksaan
1 Pemeriksaan fisik thorax
Test Rinne
2 Pengisapan Lendir Garputala 256 Hz atau 512 Hz yang
(suction) 15
telah disentuh secara lembut letakkan
3 Terapi Oksigen pada planum mastoideum dari telinga
yang akan diperiksa
4 Perawatan WSD Tanyakan pada penderita apakah
16
mendengar
5 Pengukuran JVP Instruksikan pasien mengangkat tangan
17
jika sudah Edak mendengar
6 Pemasangan infuse pindahkan garputala dari planum
18
mastoideum ke depan meatus akusEkus
7 Perekaman EKG
eksternus kira-kira 3 cm dari telinga
8 Pemeriksaan rumpleleed yang diperiksa
Bila pasien masih mendengar dikatakan
19
9 Analisa EKG Rinne (+) dan bila Edak mendengar
dikatan Rinne (-)
KMB 2 20 Catat hasil pemeriksaan
14 Pemeriksaan fisik
endokrin Test Schwabach
Garputala 256 Hz atau 512 Hz yang
15 Pengukuran Ankle 21
telah disentuh secara lembut letakkan
Brachial Index
pada planum mastoideum dari telinga
16 Pemeriksaan Kaki yang akan diperiksa
Diabetes Tanyakan pada penderita apakah
22
mendengar
17 Pemeriksaan GDS Instruksikan pasien mengangkat tangan
dengan stick 23
jika sudah Edak mendengar
Pindahkan garputala dari planum
18 Pemberian insulin 24
mastoideum pasien ke planum
19 Pemeriksaan fisik mastoideum pemeriksa
abdomen & perkemihan Jika pemeriksa masih mendengar
25
dikatakan schwabach memendek,
20 Pemasangan NGT segera lakukan pemeriksaan test
schwabach cross dari pemeriksa ke
21 Perawatan dan Bila pasien Edak mendengar test
Pemasangan Kantung 26
schwabach cross dikatakan normal, bila
Stoma masih mendengar dikatakan schwabach
22 Pemasangan Kateter memanjang
Permanen 27 Catat hasil pemeriksaan
23 Continous Bladder
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
irrigation
28 Ucapkan hamdallah
KMB 3
29 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
24 Pemeriksaan saraf cranial yang dilakukan
LOG BOOK KMB Page 8 of 122 LOG BOOK KMB Page 117 of 122
TEST PENDENGARAN GARPUTALA (RINNE- NO KOMPETENSI Simulasi
PEER REVIEW
30 Pemeriksaan reflex
Definisi
Tes menggunakan garputala dengan frekuensi 128 Hz, 256 Hz, atau 512 Hz untuk 31 Pemeriksaan Otot
memperoleh gambaran dengan cepat keadaan pendengaran pasien
32 Pemeriksaan Tingkat
Tujuan Kesadaran
2. Tes Rinne: membandingkan hantaran tulang dengan hantaran udara pada satu telinga
3. Tes Weber: Membandingkan hantaran tulang telinga kiri dan kanan 33 ROM
4. Tes Schwabach: membandingkan hantaran tulang pasien dengan hantaran tulang
34 Rinne-Weber-Schwabach
pemeriksa
35 Tes Bisik
Prinsip
1. Lakukan sesuai urutan
Catatan:
Peralatan 1. Kolom simulasi dan bantuan peer review diberikan tanggal dan paraf baik oleh dosen
1. Sarung Tangan
2. Garputala frekuensi 256 Hz atau 512 Hz
pengampu maupun oleh peer yang membantu mahasiswa
Prosedur Tindakan 3. Bantuaan peer review dilakukan oleh mahasiswa terhadap mahasiswa lainnya adapun
bantuan dimaksudkan mahasiswa masih dapat melihat daftar tilik tindakan, sedangkan
N
Tindakan
o mandiri mahasiswa melakukan skill Tanpa melihat daftar tilik Sedangkan teman lainnya
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
menilai yang dilakukannya tersebut.
Tahap Persiapan (Bobot 25%) 4. Format reflektif learnig diisi setiap selesai melakukan tindakan secara mandiri, format
1 Mengecek program terapi medik reflektif learning dapat diperbanyak sesuai kebutuhan mahasiswa. Jika diperbanyak
2 Mengucapkan salam terapeutik mahasiswa wajib menyimpan format reflektif learning dan dikumpulkan saat ujian
3 Melakukan evaluasi dan validasi sebagai bagian portofolio keterampilan laboratorium keperawatan medikal bedah
4 Membuat kontrak (waktu, tempat, topik) 5. Dosen penguji ujian laboratorium wajib memeriksa loog book sebelum mahasiswa
Ujian termasuk menandatangani format reflektif lerning
6 Menyiapkan peralatan
10 M e m b a c a b a s m a l a h s e b e l u m
memulai tindakan
Test Weber
Garputala 256 Hz atau 512 Hz yang
11
telah disentuh secara lembut letakkan
pada dahi atau vertek
Tanyakan pada penderita apakah
12
mendengar atau Edak
LOG BOOK KMB Page 116 of 122 LOG BOOK KMB Page 9 of 122
REFLEKTIF LEARNING N
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
o
Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
1. Deskripsi Bagian Kaki:
15
Pada tahap ini mahasiswa diminta untuk mendeskripsikan ke dalam tulisan
peristiwa yang terjadi. Peristiwa yang ingin direfleksikan, entah karena peristiwa itu
kurang menyenangkan atau masih menjadi ganjalan dan tanda tanya atau memiliki
kesan baik positif atau negatif.
2. Perasaan
Eksplorasi perasaan yang muncul ketika mengalami atau melihat peristiwa tersebut.
Poin penting: be true to yourself. Jujur terhadap perasaan sendiri. Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
Eksplorasi sampai tuntas, tuliskan dan selesaikan agar tidak 16 Ucapkan hamdallah
meninggalkan trauma.
17 Evaluasi jumlah, konsistensi, warna, bau
sekret dan respon pasien terhadap
3. Evaluasi
tindakan yang dilakukan
Tahap ini terdiri dari 3 komponen yaitu menuliskan hal-hal apa saja yang menurut 18 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang
mahasiswa sudah benar yang telah dilakukan, hal-hal apa saja yang menurut akan datang
mahasiswa masih bisa ditingkatkan lagi serta mengapa perasaan yang menyertai 19 Rapihkan peralatan
peristiwa itu bisa muncul.
20 Mencuci tangan 6 langkah dan keringkan
Poin penting: ketika melakukan evaluasi pastikan ketiga ranah 21 Dokumentaskan tindakan yang telah
kemampuan dievaluasi. Tidak hanya kognitif dan psikomotor saja akan dilakukan
tetapi perasaan/ranah afektif juga harus dievaluasi.
NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
4. Analisis Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan
dengan kurang benar)
Poin penting: Tahap ini merupakan tahap yang sangat krusial dalam NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan
rekonstruksi pengetahuan baru berbasis referensi. Keabsahan RTL (YA)/Total tindakan x bobot = ……
Total nilai = Nilai persiapan + nilai
sangat ditentukan pada tahap ini. Mahasiswa harus mencari referensi pelaksanaan + nilai evalausi
terkait pengalaman yang kurang menyenangkan entah itu berhubungan
dengan ranah kognitif, psikomotor atau perasaannya serta menganalisis PENGUJI
temuannya. Jangan lupakan referensi yang bisa menyelesaikan
perasaan juga.
Referensi tidak harus dari jurnal. Buku ajar atau semisal itu dipersilakan selama
masih relevan. Artinya bisa merujuk buku psikologi atau kejiwaan lain untuk
LOG BOOK KMB Page 10 of 122 LOG BOOK KMB Page 115 of 122
mengatasi masalah perasaan. Tidak melulu harus buku-buku Medikal Bedah atau
N semisal itu. Tidak harus juga mencari 20 referensi. Cukup 2 atau 3 referensi yang
Tindakan
o penting ada pembanding.
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
Bagian kepala dan Leher:
12 Umumnya mahasiswa sangat kurang dalam menjalankan proses ini. Hanya sekadar
menggugurkan kewajiban. Padahal kualitas RTL sangat ditentukan di tahap ini.
5. Kesimpulan/RTL
Tahap ini bisa dijadikan satu. Mahasiswa diminta mendaftar RTL yang didapatkan
dari hasil mencari referensi serta menganalisis permasalahan yang terjadi.
Poin penting!
Bagian bahu dan tangan: Perbedaan refleksi diri mahasiswa dengan perawat profesional terletak
13
dari entry point peristiwa. Mahasiswa cenderung masuk lewat
fenomena yang terjadi, gap antara apa yang diajarkan di kampus dengan
yang terjadi di lapangan. Sedangkan perawat profesional masuk lewat
pertaanyaan klinik, misal ketika merawat pasien dengan total hip
replacement apakah pengaliran drainase secara berkala dapat
mempercepat proses penyembuhan pasien.
Perbedaan entry point pada mahasiswa dan perawat profesional ini tentu saja akan
membedakan tingkat analisis dan pencarian jenis referensi pada tahap ke-4 yaitu
Bagian pergelangan dan Jari tangan:
14 tahap analisis pada langkah-langkah refleksi diri Gibbs. Untuk dapat menjawab
pertanyaan klinik seperti itu diperlukan jurnal terbaru dengan kemampuan analisis,
kritisi dan literasi jurnal yang mencukupi. Inilah yang membedakan refleksi diri
seorang mahasiswa keperawatan dan perawat profesional.
CONTOH
1. Deskripsi
Hari ini adalah hari pertama saya masuk dan praktik di bangsal. Saat
persiapan pemberian obat saya dimarahi oleh pembimbing klinik karena
tidak tepat menjawab cara kerja, indikasi dan kontraindikasi beberapa obat
antibiotik populer di bangsal serta berapa cc yang diperlukan untuk
mengoplos. Saat itu saya dimarahi di depan mahasiswa dari institusi yang
lain. Tangan saya gemetar ketika mengoplos obat.
2. Eksplorasi Perasaan
Saat itu saya merasa malu, takut, tidak percaya diri dan harga diri rendah.
Selain itu saya merasa kecewa terhadap pembimbing klinik saya.
3. Evaluasi
Hal yang saya rasa sudah benar yang telah saya lakukan ketika
dimarahi adalah saya merespon dengan asertif, mendengarkan, saya mampu
mengontrol emosi saya, dan saya tidak menangis.
LOG BOOK KMB Page 114 of 122 LOG BOOK KMB Page 11 of 122
Hal yang masih bisa saya tingkatkan lagi adalah saya seharusnya
membaca terlebih dahulu laporan pendahuluan saya dan mendaftar obat-
LATIHAN RENTANG GERAK (ROM)
obatan yang paling sering digunakan di ruangan tersebut serta mencari
Definisi
minimal indikasi, kontraindikasi, cara kerja dan cara pemberian obat ROM (range of Motion) atau Latihan Rentang Gerak adalah serangkaian latihan yang
tersebut sebelum praktik. Selain itu seorang pembimbing klinik menurut saya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan pergerakan khususnya
harus dapat mengarahkan peserta didik dengan asertif dan konstruktif. pada anggota gerak
Saya merasa malu, tidak percaya diri dan harga diri rendah karena saat itu Tujuan
saya dimarahi dengan suara yang cukup keras untuk didengar oleh 1.Mencegah terjadinya kontraktur pada anggota gerak
mahasiswa dari institusi lain serta perawat ruangan. Saya merasa kecewa 2.Mencegah terjadinya kekakuan sendi
3.Meningkatkan sirkulasi darah dan kekuatan otot
karena pembimbing klinik seharusnya menjadi pengayom dan memberikan
rasa aman dan nyaman kepada peserta didik kliniknya. Prinsip
1. Lakukan dari bagian yang tidak sakit
4. Analisis 2. Lakukan dari proksimal - distal
Saya merujuk buku IONI, MIMS, Etiket untuk menganalisis obat antibiotik. Peralatan
1. Sarung Tangan
Saya merujuk dan mencari buku terkait bimbingan dan pembelajaran klinik
untuk menganalisis bagaimana seharusnya proses ideal bimbingan dan Prosedur Tindakan
pembelajaran klinik. Apa ekspektasi dan kendala yang dihadapi. Sekaligus
merujuk pada manajemen konflik emosi dan hubungan dengan pembimbing
N
klinik. o
Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
5. Kesimpulan/RTL
Tahap Persiapan (Bobot 25%)
Ketika saya diminta mempersiapkan obat antibiotik saya akan menerapkan
1 Mengecek program terapi medik
prinsip 6 Benar pemberian obat. Saya akan mulai mengumpulkan etiket obat
dan menghapal obat-obatan yang sering digunakan di ruangan tersebut 2 Mengucapkan salam terapeutik
sebagai bentuk investasi saya ke depan.
3 Melakukan evaluasi dan validasi
Jika kelak saya menjadi pembimbing klinik saya ingin memiliki karakteristik 4 Membuat kontrak (waktu, tempat, topik)
pembimbing klinik yang mampu berkomunikasi dengan peserta didik secara 5 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
asertif, approachable, dapat memberikan rasa aman, dan umpan balik yang
konstruktif. 6 Menyiapkan peralatan
3. Evaluasi
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
4. Analisis
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 112 of 122 LOG BOOK KMB Page 13 of 122
N
FORM REFLEKTIF LEARNING o
Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
1. Deskripsi
Mengetahu lokasi nyeri (5)
…………………………………………………………………………………………………………………… Berikan rangsangan dengan menekan
…………………………………………………………………………………………………………………… jari pada manubrium sterni, supra orbita
…………………………………………………………………………………………………………………… atau pada kuku. Bila pasien
mengangkat tangan berusaha untuk
……………………………………………………………………………………………………………………
menepis rangsang nyeri sesuai lokasi
…………………………………………………………………………………………………………………… berarti dapat mengetahu lokasi nyeri,
…………………………………………………………………………………………………………………….. jika tidak perhatikan penilaian
berikutnya
2. Eksplorasi Perasaan Reaksi menghindar (4)
Menolak rangsangan nyeri pada
…………………………………………………………………………………………………………………… anggota gerak, jika tidak ditemukan
…………………………………………………………………………………………………………………… lakukan hal berikutnya
…………………………………………………………………………………………………………………… Reaksi fleksi / dekortikasi (3)
…………………………………………………………………………………………………………………… Berikan rangsangan nyeri dengan
menekan objek seperti ballpaoint pada
……………………………………………………………………………………………………………………
jari kuku, bila terdapat reaksi fleksi
…………………………………………………………………………………………………………………….. berarti ingin menjauhi. Jika tidak
ditemukan reaksi lakukan hal berikutnya
3. Evaluasi Ektensi spontan /decerebrasi (2)
Memberikan rangsang nyeri yang cukup
…………………………………………………………………………………………………………………… adekuat terjadi ekstensi pada siku,
…………………………………………………………………………………………………………………… namun jika terjadi reaksi lakukan hal
…………………………………………………………………………………………………………………… berikutnya
…………………………………………………………………………………………………………………… Tidak ada gerakan/reaksi (1)
…………………………………………………………………………………………………………………… Rangsangan yang diberikan harus
cukup adekuat namun tetap tidak ada
……………………………………………………………………………………………………………………..
gerakan
19 Jika pasien paralisis tulis NONE
4. Analisis
…………………………………………………………………………………………………………………… 20 Catat hasil pemeriksaan
……………………………………………………………………………………………………………………
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… 21 Ucapkan hamdallah
……………………………………………………………………………………………………………………
22 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
…………………………………………………………………………………………………………………….. yang dilakukan
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 14 of 122 LOG BOOK KMB Page 111 of 122
N
FORM REFLEKTIF LEARNING
o
Tindakan 1. Deskripsi
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
……………………………………………………………………………………………………………………
Spontan(4) ……………………………………………………………………………………………………………………
Jika pasien dapat membukan mata ……………………………………………………………………………………………………………………
secara spontan tanpa dipanggil maka
……………………………………………………………………………………………………………………
berikan penilaian 4, jika tidak panggil
namanya ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Terhadap Suara (3)
Jika pasien membuka mata pada saat
dipangil beri penilaian 3, jika tidak uji 2. Eksplorasi Perasaan
terhadap rangsang nyeri
Terhadap rangsang nyeri (2)
……………………………………………………………………………………………………………………
Tekan pada daerah manubrium sterni ……………………………………………………………………………………………………………………
atau sarap supraorbital atau pada kuku ……………………………………………………………………………………………………………………
jari, jika membuka mata beri nilai 2. Jika ……………………………………………………………………………………………………………………
tidak ada reaksi ……………………………………………………………………………………………………………………
Tidak ada reaksi (1) ……………………………………………………………………………………………………………………..
Dengan rangsang nyeri pasien tidak
membuka mata beri nilai 1
3. Evaluasi
12 Catat hasil pemeriksaan
……………………………………………………………………………………………………………………
VERBAL RESPONSE ……………………………………………………………………………………………………………………
13 Jika pasien sadar: tanyakan dimana ia
……………………………………………………………………………………………………………………
berada, waktu, hari dan bulan ……………………………………………………………………………………………………………………
Berorentasi baik (5) ……………………………………………………………………………………………………………………
Dapat mengetahui dimana ia berada, ……………………………………………………………………………………………………………………..
tahu waktu, hari dan bulan
Bingung (4)
Menanyakan dimana ia berada, kapan 4. Analisis
dirawat atau
……………………………………………………………………………………………………………………
dapat mengucapkan kalimat, namun
disorentasi waktu dan tempat ……………………………………………………………………………………………………………………
Tidak Tepat (3) ……………………………………………………………………………………………………………………
Dapat mengucapkan kata-kata, namun ……………………………………………………………………………………………………………………
tidak berupa kalimat dan tidak tepat ……………………………………………………………………………………………………………………
14 Jika pasien tidak sadar perhatikan ……………………………………………………………………………………………………………………..
respon verbal pasien berikan penilaian
Mengerang (2)
Mengucapkan suara yang tidak punya
5. Kesimpulan/RTL
arti, tidak mengucapkan kata hanya ……………………………………………………………………………………………………………………
mengerang
……………………………………………………………………………………………………………………
Tidak ada Jawaban (1)
Suara tidak ada
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
15 Jika pasien terpasang alat bantu: ETT
beri penilaian T (tidak dapat dinilai) ……………………………………………………………………………………………………………………
16 Catat hasil pemeriksaan ……………………………………………………………………………………………………………………..
MOTORIK RESPONSE
Bekasi, …………………………20…
mengangkat tangan
Menurut Perintah (6)
Mengikuti perintah yang diberikan
18 Jika pasien tidak sadar lakukan hal (……………………………………..) (……………………………………)
berikut dan berikan penilaian:
LOG BOOK KMB Page 110 of 122 LOG BOOK KMB Page 15 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING
1. Deskripsi
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN (GCS)
……………………………………………………………………………………………………………………
Definisi
……………………………………………………………………………………………………………………
Melakukan pemeriksaan tingkat kesadaran secara kuantitatif menggunakan GCS (Glasgow
…………………………………………………………………………………………………………………… Coma Scale) pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran. sedangkan pengukuran
…………………………………………………………………………………………………………………….. tIngkat kesadaran secara kualitatif mulai dari compos mentis, apatis, somnolen, dlirium dan
koma.
2. Eksplorasi Perasaan
Tujuan
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Memberikan penanganan
…………………………………………………………………………………………………………………… 4. Menentukan perbaikan, kemunduran ataupun prognosis pada pasien
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… Prinsip
…………………………………………………………………………………………………………………… 1. Lakukan sesuai urutan
……………………………………………………………………………………………………………………..
Peralatan
1. Sarung Tangan
3. Evaluasi 2. Catatan
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… Prosedur Tindakan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
N
…………………………………………………………………………………………………………………… o
Tindakan
…………………………………………………………………………………………………………………….. YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
10 M e m b a c a b a s m a l a h s e b e l u m
memulai tindakan
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
EYE RESPONSE
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 16 of 122 LOG BOOK KMB Page 109 of 122
N
FORM REFLEKTIF LEARNING
o
Tindakan 1. Deskripsi
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
……………………………………………………………………………………………………………………
24 Berikan tahanan ringan sampai berat ……………………………………………………………………………………………………………………
pada lengan pasien
……………………………………………………………………………………………………………………
25 nilai tahanan besar kekuatan otot yang ……………………………………………………………………………………………………………………
dimiliki oleh pasien
5 : kekuatan normal seluruh gerakan ……………………………………………………………………………………………………………………
dapat dilakukan berulang tanpa adanya ……………………………………………………………………………………………………………………..
kelelahan
4 : seluruh gerakan otot dapat dilakukan 2. Eksplorasi Perasaan
dengan benar dan dapat melawan
tahanan ringan dan sedang dari ……………………………………………………………………………………………………………………
pemeriksa ……………………………………………………………………………………………………………………
3 : Dapat mengadakan gerakan melwan
……………………………………………………………………………………………………………………
gaya gravitasi
2 : didapatkan gerakan tetapi tidak ……………………………………………………………………………………………………………………
mampu melawan gaya gravitasi ……………………………………………………………………………………………………………………
1 : Kontraksi minimal dapat terasa atau ……………………………………………………………………………………………………………………..
teraba pada otot yang bersangkutan
tanapa adanya gerakan 3. Evaluasi
26 Lakukan hal yang sama pada kedua
tungkai atas dan bawah ……………………………………………………………………………………………………………………
27 Catat hasil pemeriksaan ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Tahap Evaluasi (Bobot 25%) ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
28 Ucapkan hamdallah
……………………………………………………………………………………………………………………..
29 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan
yang dilakukan 4. Analisis
30 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang ……………………………………………………………………………………………………………………
akan datang
……………………………………………………………………………………………………………………
31 Rapihkan peralatan ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
32 Mencuci tangan 6 langkah dan keringkan
……………………………………………………………………………………………………………………
33 Dokumentaskan tindakan yang telah ……………………………………………………………………………………………………………………..
dilakukan
NILAI 5. Kesimpulan/RTL
Ya : 1 (dilakukan dengan benar) ……………………………………………………………………………………………………………………
Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan
dengan kurang benar)
……………………………………………………………………………………………………………………
NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan ……………………………………………………………………………………………………………………
(YA)/Total tindakan x bobot = …… ……………………………………………………………………………………………………………………
Total nilai = Nilai persiapan + nilai ……………………………………………………………………………………………………………………
pelaksanaan + nilai evalausi ……………………………………………………………………………………………………………………..
PENGUJI
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 108 of 122 LOG BOOK KMB Page 17 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING N
1. Deskripsi o
Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… 13 Periksa ada atau tidaknya:
a. tremor (gerakan gemetar)
…………………………………………………………………………………………………………………… b. Chorea (gerakan cepat dan tidak
…………………………………………………………………………………………………………………… terkoordinasi pada wajah, tangan,
…………………………………………………………………………………………………………………… kaki)
…………………………………………………………………………………………………………………….. c. atetosis (gerakan involunter, lambat)
d. distonia (pergerakan tanpa sadar
2. Eksplorasi Perasaan pada salah satu anggota tubuh)
e. balismus (gerakan melempar, cepat,
…………………………………………………………………………………………………………………… involunter, tidak steroetip, tidak
…………………………………………………………………………………………………………………… bertujuan)
f. spasme (kram dan kontraktur otot
……………………………………………………………………………………………………………………
secara mendadak)
…………………………………………………………………………………………………………………… g. tic (gerakan motorik aneh, tiba-tiba,
…………………………………………………………………………………………………………………… cepat, berulang, tidak berima)
…………………………………………………………………………………………………………………….. h. fasikulasi (kontraksi spontan otot
lurik dirasakan sebagai gerakan ular
3. Evaluasi kecil/kedutan)
i. miokloni (kontraksi tiba-tiba dari otot
…………………………………………………………………………………………………………………… lengan, tunbkai dan seluruh tubuh/
…………………………………………………………………………………………………………………… kejang)
…………………………………………………………………………………………………………………… 14 Catat hasil pemeriksaan
……………………………………………………………………………………………………………………
TONUS OTOT
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….. 15 Posisi pasien berbaring
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
22 Minta pasien mengangkat kedua lengan
sampai keatas melewati kepala
23 Nilai kekuatan otot lengan dengan
membandingkan kiri dan kanan
Catt: kelemahan dapat dilihat dari
(……………………………………..) (……………………………………) lengan yang lebih berat atau lambat
dibanding yang lain
LOG BOOK KMB Page 18 of 122 LOG BOOK KMB Page 107 of 122
PEMERIKSAAN OTOT FORM REFLEKTIF LEARNING
1. Deskripsi
Definisi
Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal khususnya otot untuk mengukur ukuran otot, ……………………………………………………………………………………………………………………
tonus otot dan kekuatan otot ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………
6. Melakukan pemeriksaan otot secara sistematik ……………………………………………………………………………………………………………………
7. Menentukan letak lesi dan kelumpuhan otot
……………………………………………………………………………………………………………………..
Prinsip
1. Lakukan sesuai urutan 2. Eksplorasi Perasaan
Peralatan ……………………………………………………………………………………………………………………
1. Sarung Tangan ……………………………………………………………………………………………………………………
2. Catatan ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Prosedur Tindakan
……………………………………………………………………………………………………………………..
N 3. Evaluasi
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK ……………………………………………………………………………………………………………………
Tahap Persiapan (Bobot 25%) ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
1 Mengecek program terapi medik ……………………………………………………………………………………………………………………
2 Mengucapkan salam terapeutik ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
3 Melakukan evaluasi dan validasi
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 106 of 122 LOG BOOK KMB Page 19 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
4. Analisis
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 20 of 122 LOG BOOK KMB Page 105 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK 1. Deskripsi
Cara : penekanan betis secara keras Respon : seperti ……………………………………………………………………………………………………………………
refleks babinsky
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
2. Eksplorasi Perasaan
……………………………………………………………………………………………………………………
34 REFLEK SCHAFFER ……………………………………………………………………………………………………………………
Cara : memencet tendon achilles secara keras ……………………………………………………………………………………………………………………
Respon : seperti refleks babinsky ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
3. Evaluasi
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
35 REFLEK GONDA
4. Analisis
Cara : penekukan (plantar fleksi) maksimal jari kaki
ke-4 Respon : seperti reflek babinsky ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
36 REFLEK H O F F M A N
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Cara : goresan pada kuku jari tengah pasien Respon :
ibu jari, telunjuk dan jari lainnya fleksi
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
LOG BOOK KMB Page 104 of 122 LOG BOOK KMB Page 21 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING N
Tindakan
1. Deskripsi o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
…………………………………………………………………………………………………………………… Gores tepi lateral telapak kaki klien, mulai dari tumit
…………………………………………………………………………………………………………………… melengkung sampai pangkal ibu jari
……………………………………………………………………………………………………………………..
Babinski (+) jika dorsum fleksi ibu jari, diikuti fanning
(pengembangan) jari-jari
2. Eksplorasi Perasaan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
3. Evaluasi
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… 31 REFLEK CHADDOCK
……………………………………………………………………………………………………………………
Goreskan bagian maleolus lateral (buku lali) dari
…………………………………………………………………………………………………………………….. arah lateral ke arah medial sampai di bawah ibu jari
kaki.
4. Analisis
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
33 REFLEK GORDON
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 22 of 122 LOG BOOK KMB Page 103 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK 1. Deskripsi
3. Evaluasi
22 Ketukkan reflek hummer langsung pada tendon
……………………………………………………………………………………………………………………
patela
……………………………………………………………………………………………………………………
23 Amati adanya ektensi kaki atau tendangan kaki yang ……………………………………………………………………………………………………………………
normal ……………………………………………………………………………………………………………………
Reflek Achiles
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
24 Minta klien duduk ditepi meja periksa agar kaki
klien dapat menjuntai dengan bebas tidak
menginjak lantai 4. Analisis
Dorsofleksikan sedikit pergelangan kaki klien
25
dengan menopangkan kaki klien pada tangan
……………………………………………………………………………………………………………………
pemeriksa ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
26 Ketukkan reflek hummer pada tendon Achilles tepat ……………………………………………………………………………………………………………………
diatas tumit ……………………………………………………………………………………………………………………
27 Amati dan rasakan plantar fleksi (sentakan
……………………………………………………………………………………………………………………
kebawah) yang normal pada kaki klien ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Reflek Abdominal
LOG BOOK KMB Page 102 of 122 LOG BOOK KMB Page 23 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING N
Tindakan
1. Deskripsi o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
2. Eksplorasi Perasaan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
10 Letakkan ibu jari tangan kiri, diatas tendon bisep
…………………………………………………………………………………………………………………….. klien
5. Kesimpulan/RTL
16 Amati adanya ekstensi ringan yang normal pada siku
……………………………………………………………………………………………………………………
Refek Brakioradialis
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… 17 Letakkan lengan klien dalam posisi istirahat (pronasi)
……………………………………………………………………………………………………………………
Ketukkan reflek hummer secara langsung pada
…………………………………………………………………………………………………………………… 18
radius 2-5 cm diatas pergelangan tangan atau
…………………………………………………………………………………………………………………….. processus stiloid
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 24 of 122 LOG BOOK KMB Page 101 of 122
PEMERIKSAAN REFLEK FORM REFLEKTIF LEARNING
1. Deskripsi
Definisi
Tindakan pemeriksaan reflek neurologis baik fisiologis maupun patologis pada pasien ……………………………………………………………………………………………………………………
gangguan sistem persarafan ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………
1. Melakukan pemeriksaan reflek fisiologis ……………………………………………………………………………………………………………………
2. Melakukan pemeriksaan reflek patologis ……………………………………………………………………………………………………………………..
3. Menentukan peringkat reflek pada hasil pemeriksaan
Peringkat Deskripsi 2. Eksplorasi Perasaan
4+ Hiperaktif (dengan klonus) ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3+ Lebih cepat dari rata-rata, tidak perlu dianggap abnormal ……………………………………………………………………………………………………………………
2+ Rata-rata, normal ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
1+ Berkurang, normal rendah ……………………………………………………………………………………………………………………..
0 Tidak ada respon
3. Evaluasi
Prinsip ……………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip tindakan adalah Bersih, dilakukan terhadap bagian yang sama terlebih dahulu ……………………………………………………………………………………………………………………
proksimal distal ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Peralatan ……………………………………………………………………………………………………………………
1. Sarung tangan ……………………………………………………………………………………………………………………..
2. Hammer reflek
3. Kapas 4. Analisis
4. Ballpoint
5. Lembar dokumentasi ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Prosedur ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
N ……………………………………………………………………………………………………………………
Tindakan
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK ……………………………………………………………………………………………………………………..
Tahap Persiapan (Bobot 25%)
5. Kesimpulan/RTL
1 Mengucapkan salam terapeutik
……………………………………………………………………………………………………………………
2 Melakukan evaluasi dan validasi ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3 Membuat kontrak (waktu, tempat, topik)
……………………………………………………………………………………………………………………
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5 Menyiapkan peralatan
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
LOG BOOK KMB Page 100 of 122 LOG BOOK KMB Page 25 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING N
Tindakan
1. Deskripsi o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 26 of 122 LOG BOOK KMB Page 99 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK 1. Deskripsi
17 6.Nervus Abdusens/N VI (motorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
Fungsi otot bola mata dinilai dengan keenam arah ……………………………………………………………………………………………………………………
utama yaitu lateral. Lateral atas, medial atas,
medial bawah, lateral bawah, keatas dan ……………………………………………………………………………………………………………………
kebawah. Pasien disuruh mengikuti arah ……………………………………………………………………………………………………………………
pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa sesuai
dengan keenam arah tersebut. Normal bila pasien ……………………………………………………………………………………………………………………
dapat mengikuti arah dengan baik. Terbatas bila
pasien tidak dapat mengikuti dengan baik karena
……………………………………………………………………………………………………………………..
kelemahan otot mata, ninstagmus bila gerakan
bola mata pasien bolak balik involunter.
2. Eksplorasi Perasaan
18 7.Nervus Fasialis/N VII (motorik dan sensorik)
……………………………………………………………………………………………………………………
Cara pemeriksaan :
Fungsi sensoris : dengan memberikan sedikit ……………………………………………………………………………………………………………………
berbagai zat di 2/3 lidah bagian depan seperti gula, ……………………………………………………………………………………………………………………
garam dan kina. Pasien menutup mata dan
disuruh menjulurkan lidah pada waktu diuji dan ……………………………………………………………………………………………………………………
selama menentukan zat-zat yang dirasakan klien ……………………………………………………………………………………………………………………
menyebutkannya atau ditulis dikertas oleh klien.
Fungsi motoris : minta pasien mengangkat kedua ……………………………………………………………………………………………………………………..
alis matanya, cemberut, menutup mata dgn rapat,
memperlihatkan gigi, tersenyum dan
menggembungkan pipinya. 3. Evaluasi
19 8.Nervus Akustikus/N VIII (sensorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
1. Pendengaran : tes bisik, weber, rinne, swabach ……………………………………………………………………………………………………………………
(lihat di pemeriksaan telingga) ……………………………………………………………………………………………………………………
2. K e s e i m b a n g a n : d i l a k u k a n d e n g a n
memperhatikan apakah klien kehilangan ……………………………………………………………………………………………………………………
keseimbangan hingga tubuh bergoyang-goyang ……………………………………………………………………………………………………………………
(keseimbangan menurun) dan normal bila
pasien dapat berdiri/berjalan dengan seimbang. ……………………………………………………………………………………………………………………..
20 9.Nervus Glosso-faringeus/N IX (motorik dan
sensorik)
4. Analisis
Cara pemeriksaan dengan menyentuhkan tongs
patel keposterior faring pasien. Timbulnya reflek ……………………………………………………………………………………………………………………
muntah adalah normal (positif), negative bila tidak ……………………………………………………………………………………………………………………
ada reflek muntah dan amati adanya kesulitan
menelan. ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
21 10.Nervus Vagus/N X (motorik dan sensorik)
……………………………………………………………………………………………………………………
Cara pemeriksaan :
Fungsi sensoris : pasien disuruh membuka mulut ……………………………………………………………………………………………………………………..
lebar-lebar dan disuruh berkata ‘aaah’ Jika ada
gangguan maka otot stylopharyngeus tak dapat
terangkat dan menyempit dan akibatnya rongga 5. Kesimpulan/RTL
hidung dan rongga mulut masih berhubungan
sehingga bocor. ……………………………………………………………………………………………………………………
Fungsi motorik : observasi denyut jantung klien ……………………………………………………………………………………………………………………
apakah ada takikardi atau brakardi.
……………………………………………………………………………………………………………………
22 11.Nervus Aksesorius/N XI (motorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
Cara pemeriksaan : dengan menyuruh pasien ……………………………………………………………………………………………………………………
menengok kesatu sisi melawan tangan pemeriksa
sedang mempalpasi otot wajah Test angkat bahu ……………………………………………………………………………………………………………………..
dengan pemeriksa menekan bahu pasien ke
bawah dan pasien berusaha mengangkat bahu ke
atas. Normal bila klien dapat melakukannya
dengan baik, bila tidak dapat kemungkinan klien Bekasi, …………………………20…
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 98 of 122 LOG BOOK KMB Page 27 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING N
Tindakan
1. Deskripsi o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 28 of 122 LOG BOOK KMB Page 97 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK 1. Deskripsi
12 Prosedur Pemeriksaan : ……………………………………………………………………………………………………………………
1.Nervus Olfaktorius/N I (sensorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
Nervus olfaktorius diperiksa dengan zat-zat (bau- ……………………………………………………………………………………………………………………
bauan) seperti : kopi, vanila. Pada pemeriksaan ini
yang perlu diperhatikan adalah adanya penyakit ……………………………………………………………………………………………………………………
intranasal seperti influenza karena dapat ……………………………………………………………………………………………………………………
memberikan hasil negatif atau hasil pemeriksaan
menjadi samar/tidak valid. ……………………………………………………………………………………………………………………..
Cara pemeriksaan :
tiap lubang hidung diuji terpisah. Pasien atau
pemeriksa menutup salah satu lubang hidung 2. Eksplorasi Perasaan
pasien kemudian pasien disuruh mencium salah
satu zat dan tanyakan apakah pasien mencium ……………………………………………………………………………………………………………………
sesuatu dan tanyakan zat yang dicium. Untuk
hasil yang valid, lakukan dengan beberapa zat/ ……………………………………………………………………………………………………………………
bau-bauan yang berbeda, tidak hanya pada 1 ……………………………………………………………………………………………………………………
macam zat saja.
Penilaian :
……………………………………………………………………………………………………………………
Pasien yang dapat mengenal semua zat dengan
……………………………………………………………………………………………………………………
baik disebut daya cium baik (normosmi). Bila daya ……………………………………………………………………………………………………………………..
cium kurang disebut hiposmi dan bila tidak dapat
mencium sama sekali disebut anosmi. 3. Evaluasi
13 2.Nervus Optikus/N II (sensorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
Kelainan-kelainan pada mata perlu dicatat
sebelum pemeriksaan misalnya : katarak, infeksi ……………………………………………………………………………………………………………………
konjungtiva atau infeksi lainnya. Bila pasien ……………………………………………………………………………………………………………………
menggunakan kaca mata tetap diperkenankan
dipakai. ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Ketajaman penglihatan ……………………………………………………………………………………………………………………
Pasien disuruh membaca buku dengan jarak 35
cm kemudian dinilai apakah pasien dapat melihat
……………………………………………………………………………………………………………………..
tulisan dengan jelas, kalau tidak bisa lanjutkan
dengan jarak baca yang dapat digunakan klien,
catat jarak baca klien tersebut. 4. Analisis
Pasien disuruh melihat satu benda, tanyakan
……………………………………………………………………………………………………………………
apakah benda yang dilihat jelas/kabur, dua bentuk
atau tidak terlihat sama sekali /buta.
……………………………………………………………………………………………………………………
b. Lapangan penglihatan
……………………………………………………………………………………………………………………
Cara pemeriksaan : alat yang digunakan sebagai ……………………………………………………………………………………………………………………
objek biasanya jari pemeriksa. Fungsi mata
diperiksa bergantian. Pasien dan pemeriksa ……………………………………………………………………………………………………………………
duduk atau berdiri berhadapan, mata yang akan ……………………………………………………………………………………………………………………..
diperiksa berhadapan sejajar dengan mata
pemeriksa. Jarak antara pemeriksa dan pasien
berkisar 60-100 cm. Mata yang lain ditutup. Objek 5. Kesimpulan/RTL
digerakkan oleh pemeriksa pada bidang tengah
kedalam sampai pasien melihat objek, catat berapa
derajat lapang penglihatan klien. ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
14 3.Nervus Okulomotorius/N III (motorik) ……………………………………………………………………………………………………………………
Merupakan nervus yang mempersarafi otot-otot
bola mata ekstena, levator palpebra dan ……………………………………………………………………………………………………………………
konstriktor pupil. ……………………………………………………………………………………………………………………
Cara pemeriksaan :
Diobservasi apakah terdapat edema kelopak ……………………………………………………………………………………………………………………..
mata, hiperemi, konjungtiva,hiperemi sklerata,
kelopak mata jatuh (ptosis), celah mata sempit
(endophthalmus), dan bola mata menonjol
(exophthalmus). Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 96 of 122 LOG BOOK KMB Page 29 of 122
FORM REFLEKTIF LEARNING PEMERIKSAAN DUA BELAS SARAF KRANIAL
1. Deskripsi
Definisi
…………………………………………………………………………………………………………………… Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya masalah pada 12 saraf kranial pasien
…………………………………………………………………………………………………………………… dengan gangguan sistem persarafan
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… Tujuan
Mengetahui atau mendeteksi adanya kelainan pada sistem saraf khusunya pada 12 saraf kranial
……………………………………………………………………………………………………………………
pasien
……………………………………………………………………………………………………………………..
Prinsip
2. Eksplorasi Perasaan Prinsip tindakan bersih, dilakukan berurutan mulai dari Nervus I - XII
…………………………………………………………………………………………………………………… Peralatan
…………………………………………………………………………………………………………………… 1. Kom kecil berisi bahan beraroma (Minyak kayu putih, minyak menthol, bawang, minyak wangi,
…………………………………………………………………………………………………………………… kopi)
…………………………………………………………………………………………………………………… 2. Objek yang sudah dikenal (koin, kertas, peniti, pulpen)
…………………………………………………………………………………………………………………… 3. Penlight
4. Kom kecil berisi gula, garam, bubuk kopi
…………………………………………………………………………………………………………………….. 5. spatel lidah
6. Air minum
3. Evaluasi 7. Bola kapas berujung lancip
8. Garpu tala
…………………………………………………………………………………………………………………… 9. Hammer reflek
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… Prosedur tindakan
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………… N
Tindakan
o
…………………………………………………………………………………………………………………….. YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
Tahap Pelaksanaan Bobot 50%
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 30 of 122 LOG BOOK KMB Page 95 of 122
N
Tindakan
FORM REFLEKTIF LEARNING
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK 1. Deskripsi
NILAI ……………………………………………………………………………………………………………………
Ya : 1 (dilakukan dengan ……………………………………………………………………………………………………………………
benar) ……………………………………………………………………………………………………………………
Tidak : 0 (tidak dilakukan/ ……………………………………………………………………………………………………………………
dilakukan dengan kurang benar) ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
NILAI : Jumlah tindakan yang
dilakukan (YA)/Total tindakan x 2. Eksplorasi Perasaan
bobot = ……
……………………………………………………………………………………………………………………
Total nilai = Nilai persiapan + nilai ……………………………………………………………………………………………………………………
pelaksanaan + nilai evalausi ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
PENGUJI
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
3. Evaluasi
Sumber
Steve Scholtes, 2002. Management of clot retention following urological surgery. ……………………………………………………………………………………………………………………
Vol:98, Issue: 28, Page No: 48 ……………………………………………………………………………………………………………………
ACI Urology Network-Nursing, 2008. Bladder irrigation: Management of haematuria, ……………………………………………………………………………………………………………………
clinical guidleine. ……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
4. Analisis
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
5. Kesimpulan/RTL
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
Bekasi, …………………………20…
Preceptor Klinik/Akademik
Preceptee
(……………………………………..) (……………………………………)
LOG BOOK KMB Page 94 of 122 LOG BOOK KMB Page 31 of 122
PEMERIKSAAN FISIK THORAX N
Tindakan
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
Definisi
Pemeriksaan Thorak terdiri dari thorax anterior yaitu sistem kardiovaskular dan thorak 12 Pasang NaCl 0.9% irigasi pada tiang
posterior yaitu sistem pernafasan menggunakan pendekatan inspeksi, palpasi, perkusi, dan infus, alirkan cairan sampai tidak ada
auskultasi. udara pada selang kemudian clamp
pertahankan tehnik aspetik
Tujuan 13 Lakukan swab alkohol pada jalur
Mengetahui nilai dan batas normal sistem kardiovaskular dan pernafasan irigasi di IUC 3 way
LOG BOOK KMB Page 32 of 122 LOG BOOK KMB Page 93 of 122
CONTINOUS BLADDER IRIGATION (CBI) N
Tindakan
o
CBI digunkana untuk mengurangi resiko pembentukan bekuan darah dan mempertahankan YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
kepatenan kateter urin indwelling (IUC) dengan cara melakukan irigasi bladder secara terus
menerus/kontinyu menggunakan kateter 3 way, NaCl 0.9%. 11 Iktus cordis: Posisi ICS 5 Sinistra mid klavikula
keluarnya bekuan dan debris. Prinsip dari tindakan adalah aseptik. Periorbital, ekstermitas, rongga ketiga/Ascites
Palpasi
Kriteria Hasil
1. Mempertahankan kenyamanan pasien 13 Area sternoclavicular, aortic, pulmonic, ventrikel
2. Memonitor balans cairan secara ketat melalui pencatatan yang akura untuk mencegah kanan, ictus cordis/apical, apigastrik, ektopik
atau meminimalisir komplikasi 14 Nadi radialis dan brachialis kanan dan kiri
3. Mempertahankan kepatenan IUC dengan mencatat warna pada selang
15 Pulsasi karotis
Persiapan alat
Perkusi
1. Hand rub
2. Personal protective equipment (PPE) alat perlindungan diri 16 Batas atas Mulai dari ICS 1 kearah bawah (N=
3. Trolli ICS II)
4. NaCl 0.9% irigasi
5. Alcohol swab 17 Batas bawah mulai dari bawah kearah atas (N=
ICS V)
6. CBI set
7. Tiang infus 18 Batas Kanan mulai dari sisi kanan kearah
8. Sarung tangan sternum (ICS IV mid sternal dextra
9. Pengalas 19 Batas kiri mulai dari midaxila kiri kearah tengah
10. Tempat sampah (ICS V mid clavikula sinistra)
Prosedur Auskultasi
1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri 22 Erb point (ICS 3 sin near sternum)
kembali kepada pasien
23 Tricuspid area (ICS 5 sin near sternum
2 Pastikan identitas pasien
24 Apical area (ICS 5 sin midclavicular line)
3 Jelaskan tujuan, waktu tindakan, serta
25 Bunyi Jantung I (BJ I) & BJ II:
LOG BOOK KMB Page 92 of 122 LOG BOOK KMB Page 33 of 122
N No Tindakan
Tindakan TD TD TD TD TD
o YA YA YA YA YA
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK K K K K K
37 Identifikasi: Cervikal ke-7, Thorakal Ke-1, 28 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak
skapula dan otot disekitarnya, serta yang akan datang
dinding dada
29 Rapihkan peralatan
38 Kaji vokal fremitus: pemeriksa
menempatkan permukaan tangan diatas 30 Mencuci tangan 6 langkah dan
dada belakang keringkan
43 Letakkan tangan pemeriksa pada thorakal Total nilai = Nilai persiapan + nilai
ke-10 kedua ibu Jari bersentuhan pada pelaksanaan + nilai evalausi
prosesus spinalis, sementara Jari lain
PENGUJI
berada diatas dinding thorak
LOG BOOK KMB Page 34 of 122 LOG BOOK KMB Page 91 of 122
No Tindakan N
TD TD TD TD TD Tindakan
YA YA YA YA YA o
K K K K K YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
15 Persiapkan Lidocain gel 2% dan jaga 55 Bandingkan dan analisis kejelasan nafas
kesterilan saat inspirasi, catat adanya suara nafas
abnormal (wheezing, Ronchi, friction rub)
16 Gunakan sarung tangan bersih
56 Evaluasi vokal resonan dengan bicara Jika
17 Lakukan perineal care ditemukan adanya kelainan pada vokal
Laki-laki : Betadine fremitus
LOG BOOK KMB Page 90 of 122 LOG BOOK KMB Page 35 of 122
N
PEMASANGAN KATETER PERMANEN
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK Definisi
Kateter merupakan pipa untuk memasukan atau mengeluarka cairan dalam hal ini adalah
60 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang urin. Kateter urin digunakan sebagai alternatif buang air kecil pada pasien yang memiliki
akan datang keterbatasan aktifitas, tidak mampu mengontrol buang air kecil atau terjadi obstruksi pada
61 Rapihkan peralatan saluran kemih.
Prosedur Tindakan
No Tindakan
TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
5 Menyiapkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 36 of 122 LOG BOOK KMB Page 89 of 122
N
PENGISAPAN LENDIR (SUCTION)
Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA Definisi
K K K K K
Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang
28 Ucapkan hamdallah tidak mampu mengeluarkna sekret atau lendir secara mandiri, dilakukan menggunakan alat pengisap
(suction)
29 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak
yang akan datang Tujuan
30 Rapihkan peralatan 8. Membersihkan jalan nafas
9. Memenuhi kebutuhan oksigenasi
31 Mencuci tangan 6 langkah dan
keringkan Prinsip
1. Steril
32 Dokumentaskan tindakan yang telah 2. Periksa kebutuhan oksigen pasien sebelum dan selama proses
dilakukan
Peralatan
NILAI 1. Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan desinfektan
Ya : 1 (dilakukan dengan 2. Kateter pengisap lendir steril
benar) 3. Pinset steril
Tidak : 0 (tidak dilakukan/ 4. Sarung tangan steril
dilakukan dengan kurang benar) 5. Kom 2 buah berisi larutan aquades atau NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
6. Kasa steril
NILAI : Jumlah tindakan yang 7. Tissue
dilakukan (YA)/Total tindakan x 8. Stetoskop
bobot = …… 9. Bengkok
Prosedur Tindakan
Total nilai = Nilai persiapan + nilai
pelaksanaan + nilai evalausi
No Tindakan
PENGUJI
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
6 Menyiapkan peralatan
10 Mendekatkan alat
13 Baca Basmallah
LOG BOOK KMB Page 88 of 122 LOG BOOK KMB Page 37 of 122
N
No Tindakan Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK K K K K K
19 Lakukan pengisapan lendir dengan memutar kateter 15 Observasi warna stoma, adanya
pengisap tidak lebih dari 15 detik dengan cara pembengkakkan, trauma, dan
memutar penyembuhan.
20 Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9% 16 Auskultasi bising usus
21 Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama
17 Kaji tipe stoma
dengan berikutnya. Minta pasien untuk bernafas
dalam dan batuk, apabila pasien mengalami distres
pernafasan berikan jeda 20-30 detik sebelum 18 Bersihkan stoma dengan wahlap
melakukan pengisapan berikutnya basah menggunkan air hangat serta
keringkan
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
19 Lakukan pengukuran stoma dengan
22 Ucapkan hamdallah mengukur diatas stoma langsung
sebagai panduan
23 Evaluasi jumlah, konsistensi, warna, bau sekret dan
respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan
20 Tentukan daerah kepala, buat
24 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang akan gambaran stoma menggunkan marker
datang
21 Gunting kantong stoma sesuai dengan
25 Rapihkan peralatan pola yang telah digambar
LOG BOOK KMB Page 38 of 122 LOG BOOK KMB Page 87 of 122
PERAWATAN DAN PEMASANGAN KANTUNG TERAPI OKSIGEN (NASAL KANUL ATAU SIMPLE
STOMA MASK)
DEFINISI
Definisi
Mengganti kantung stoma
Tindakan pemberian oksigen melalui alat nasal kanul atau simple mask (masker sederhana).
Nasal kanul digunakan untuk memberikan oksigen konsentrasi (FiO2) rendah (bila 24%
TUJUAN
berikan 1 liter/ menit, bila 28% berikan 2 liter/ menit, dan bila 35-40% mendapat 4-6 liter/
1. Memilih kantung stoma yang tepat
PERALATAN
1. Kantong stoma
Tujuan
2. Pembersih
1. Memenuhi kecukupan oksigen
3. Sabun
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
4. Wash lap
5. Bengkok
Prinsip
6. Kantung plastik
1. Jauhkan sumber oksigen dari api atau rokok
7. Sabun
2. Jaga humidikasi/ kelembaban oksigen
8. Plester
3. Cegah terjadinya keracunan oksigen
9. Stomahesip
LOG BOOK KMB Page 86 of 122 LOG BOOK KMB Page 39 of 122
No Tindakan No Tindakan Tid Tid Tid Tid Tid
Ya Ya Ya Ya Ya
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK ak ak ak ak ak
10 Membaca basmalah sebelum memulai
PENGUJI
tindakan
11 Sambungkan nasal kanul/ masker ke selang
oksigen dan ke sumber oksigen yang sudah
dihumidikasi
12 cek kepatenan aliran oksigen, dengan cara:
-Naikan flow meter 1-2 liter/ menit
-Rasakan hembusan oksigen pada
punggung tangan perawat dan pipi klien
kemudian dan tutup kembali flow meter
13 Terapi oksigen dengan nasal kanul
Pasang cabang kanul pada lubang hidung
dengan cara:
-Melingkari ke bagian kepala
-Diselipkan pada daun telinga lapisi dengan
kasa (jika perlu)
22 Ucapkan hamdallah
LOG BOOK KMB Page 40 of 122 LOG BOOK KMB Page 85 of 122
No Tindakan Tid Tid Tid Tid Tid
No Tindakan
Ya Ya Ya Ya Ya
ak ak ak ak ak YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
22 pastikan ujung selang masuk ke 23 Evaluasi jumlah, konsistensi, warna, bau sekret
lambung dengan cara: dan respon pasien terhadap tindakan yang
a. Lakukan aspirasi/drainage cairan dilakukan
lambung secara spontan 24 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang
b. Lakukan tes gelembung dengan akan datang
memasukkan ujung selang NGT
bagian luar kedalam gelas berisi 25 Rapihkan peralatan
air/kom
26 Mencuci tangan 6 langkah dan keringkan
c. M e m a s u k k a n u d a r a d e n g a n
bantuan spuit sebanyak 10 -20 cc 27 Dokumentaskan tindakan yang telah dilakukan
dan dengarkan menggunakan
stetoskop pada daerah gaster NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
23 Jika selang sudah paten berada pada Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan dengan
lambung lakukan fiksasi pada hidung kurang benar)
NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan (YA)/
24 Tutup ujung NGT bagian luar, jika Total tindakan x bobot = ……
berdekatan dengan jam makan dapat Total nilai = Nilai persiapan + nilai pelaksanaan +
langsung diberikan makanan cair yang nilai evalausi
sudah tersedia, setelahnya bilas
dengan air PENGUJI
25 angkat pengalas
26 Ucapkan hamdallah
29 Rapihkan peralatan
NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan
benar)
Tidak : 0 (tidak dilakukan/
dilakukan dengan kurang benar)
LOG BOOK KMB Page 84 of 122 LOG BOOK KMB Page 41 of 122
PERAWATAN WSD
No Tindakan Tid Tid Tid Tid Tid
Definisi Ya Ya Ya Ya Ya
ak ak ak ak ak
WSD merupakan suatu tindakan drainase intrapleural yang digunakan setelah prosedur
intrathorakal. satu atau lebih kateter dada dipasang dalam rongga pleura dan difiksasi ke 8 Dekatkan alat, kaji organ yang akan
dinding dada kemudian disambun ke sistem drainase dilalui selang NGT
a. Hidung yang dilalui bebas dari
sumbatan
Tujuan
b. Refleks menelan
9. Mengganti balutan dada dan selang WSD c. Riwayat perdarahan nassal
10. Memonitor kepatenan dan fungsi sistem WSD
11. Mengganti botol WSD 9 Atur posis nyaman semi fowler sedikit
flexi kearah perawat
Prinsip
10 Siapkan plester 10 cm, 5 cm dalam
Prinsip tindakan adalah Steril, dilakukan terhadap bagian yang sama terlebih dahulu
keadaan utuh dan 5 cm dirobek jadi 2
proksimal distal bagian
LOG BOOK KMB Page 42 of 122 LOG BOOK KMB Page 83 of 122
PEMASANGAN NGT N
Tindakan
o YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
Definisi: pemasangan selang lunak dan lentur yang terbuat dari plastik melalui hidung
untuk membantu orang yang sulit menelan agar tetap mendapatkan nutrisi yang 10 Buka set bedah minor steril
dibutuhkan.
11 Buka balutan dengan pinset secara hati-hati,
letakkan balutan kotor kedalam bengkok
20 Ucapkan Hamdallah
Prosedur Tindakan
21 Evaluasi respon klien
No Tindakan Tid Tid Tid Tid Tid 22 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak yang akan
Ya Ya Ya Ya Ya datang
ak ak ak ak ak
NILAI
3 Membuat kontrak (waktu, tempat, Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
topik) Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan dengan
kurang benar)
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan (YA)/Total
tindakan x bobot = ……
5 Menyiapkan peralatan
Total nilai = Nilai persiapan + nilai pelaksanaan + nilai
6 Perawat mencuci tangan 6 langkah, evalausi
LOG BOOK KMB Page 82 of 122 LOG BOOK KMB Page 43 of 122
PENGUKURAN JUGULAR VENOUS PRESSURE
N
(JVP) o
Tindakan
TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
Definisi
Vena jugularis merupakan vena yang berada pada leher. Jugular venous pressure (JVP) NILAI
mencerminkan tekanan vena pusat atau central venous pressure (CVP), yakni tekanan pada Ya : 1 (dilakukan dengan
vena cava. Tekanan ini ekuivalen dengan tekanan pada atrium kanan. CVP berperan penting benar)
dalam menentukan tekanan pengisian atau preload dari jantung kanan, sehingga Tidak : 0 (tidak dilakukan/
pengukurannya dapat digunakan untuk menilai kondisi hemodinamika jantung. Sebagai dilakukan dengan kurang benar)
contoh, peningkatan CVP dapat menunjukkan adanya suatu kondisi yang meningkatkan
tekanan atrium kanan, seperti gagal jantung kanan. Sementara itu, penurunannya dapat NILAI : Jumlah tindakan yang
dilakukan (YA)/Total tindakan x
menunjukkan adanya hipovolemia. Nilai CVP sebesar 9 cm H2O dinyatakan sebagai nilai JVP
bobot = ……
4 cm di atas angulus sternalis (4 + 5 cm H2O). Normalnya, nilai CVP berkisar antara 5-9 cm
H2O, namun dapat pula serendah 2 cm H2O.
Total nilai = Nilai persiapan + nilai
pelaksanaan + nilai evalausi
Tujuan PENGUJI
Untuk menilai apakah terdapat distensi vena jugularis sebagai tanda klasik dari hipertensi
vena (seperti gagal jantung kanan).
Prinsip Refernsi:
11. Perhatikan kebutuhan pasien Perry, A, G., Potter, P, A (2015). Mosby’s Pocket guide to nursing skills and procedures.
Elsevier Inc. St. Louis Missouri (ISBN: 978-0-323-18741-1)
Peralatan
1. Penggaris 2 buah
2. Alat tulis
3. Sarung Tangan
Prosedur Tindakan
N
Tindakan
o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
6 Menyiapkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 44 of 122 LOG BOOK KMB Page 81 of 122
N
N Tindakan
Tindakan o
o TD TD TD TD TD YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
YA YA YA YA YA
K K K K K Membaca basmalah sebelum
10
Bloomberg’s sign/Rebound memulai tindakan
tenderness 11 Atur posisi kepala tempat tidur klien
1. Pemeriksa menekan daerah Lower sehingga kemiringannya mencapai
Left Quadran 30-45o
2. Lepaskan tekanan pada LLQ 12 Minta klien untuk memutar kepalanya
3. Perhatikan adanya nyeri pada saat ke sisi yang berlawanan dengan sisi
tekanan dilepaskan dari LLQ vena yang akan diamati (sisi kiri)
13 Identifikasi vena jugularis eksterna dan
Psoas sign
pulsasi dari vena jugularis interna.
1. Hiperektensi sendi panggul kanan
atau fleksi aktif sendi panggul Pulsasi vena jugularis interna kanan
kanan diidentifikasi secara khusus, dengan
2. Paha kanan ditahan menginspeksi lekukan suprasternal,
3. Perhatikan adanya nyeri lokasi di antara perlekatan otot
sternokleidomastoideus di sternum dan
Obturator sign
1. Pasien terlentang klavikula, atau di belakang otot tersebut
2. Fleksik dan endorotasi sendi 14 letakkan suatu penggaris secara
panggul vertikal di atas angulus sternalis. Lalu,
3. Perhatikan adanya nyeri letakkan penggaris lainnya secara
horizontal dari puncak pulsasi vena
Murphy sign
jugularis interna hingga membentuk
1. Pasien posisi terlentang
2. Palpasi diatas abdomen pada sudut 90 o dengan penggaris pada
garis midklavikula angulus sternalis
3. MInta pasien bernafas dalam dan
tangan kanan naik keatas
4. Perhatikan adanya reaksi pasien
menghentikan nafas
28 Ucapkan hamdallah
30 Rapihkan peralatan
15 Amati batas di mana bagian bawah dari
31 Mencuci tangan 6 langkah dan penggaris horizontal bertemu dengan
keringkan penggaris vertikal. Nilai JVP adalah nilai
32 Dokumentaskan tindakan yang telah yang terlihat pada penggaris vertikal di
dilakukan batas tersebut ditambah dengan 5 cm
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
16 Ucapkan hamdallah
19 Rapihkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 80 of 122 LOG BOOK KMB Page 45 of 122
N
Tindakan N
o Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
20 Mencuci tangan 6 langkah dan keringkan
Shifting dullnes
21 Dokumentaskan tindakan yang telah 1. Pasien posisi supine
dilakukan 2. Lakukan perkusi dari umbilikus ke
sisi lateral
NILAI
3. Tandai adanya suara dari timpan
Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
ke redup
Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan
4. Minta pasien miring kearah
dengan kurang benar)
kontralateral dari arah perkusi
NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan
5. tunggu 30-60 detik
(YA)/Total tindakan x bobot = ……
6. Lakukan perkusi kembali pada
Total nilai = Nilai persiapan + nilai
daerah yang ditandai sampai
pelaksanaan + nilai evalausi
terjadi perubahan bunyi dari redup
PENGUJI ke timpani
Pudle Sign
1. Sama seperti posisi Knee chest
2. letakkan stetoskop pada bagian
terendah abdomen
3. perkusi perut pasien dan
dengarkan melalui stetoskop
Rovsing sign
1. Pemeriksa menekan daerah Lower
Left Quadrant
2. Perhatikan adanya nyeri pada
Lower Right Quadrant
LOG BOOK KMB Page 46 of 122 LOG BOOK KMB Page 79 of 122
PEMASANGAN INFUS (IVFD)
N
Tindakan
o TD TD TD TD TD Definisi
YA YA YA YA YA Memastikan area vena pasien untuk selanjutnya dipasangkan infus set dan cairan infus untuk
K K K K K
memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Pemeriksaan Sistem Perkemihan
Tujuan
Palpasi Ginjal 4. Memberikan kecukupan cairan tubuh
Atur posisi supine, letakkan tangan 5. Akses pemberian medikasi/obat intravena dan tranfusi darah
non dominan dibawah costa 12,
letakkan tangan dominan dibagian Prinsip
atas sedikit dibawah lengkung iga. 1. Steril
Anjurkan OP nafas dalam, tangan 2. Tidak terdapat emboli udara pada selang infus
dominan menekan kebawah 3. Dilakukan penusukan dari bagian distal ke proksimal
sementara tangan non dominan
mendorong keatas. pada puncak Peralatan
isnpirasi tekan tangan dominan kuat 1. IV Catheter (ukuran disesuaikan dengan kondisi vena pasien)
dan dalam, raba ginjal antara 2 2. Infus set (sesuai dengan kebutuhan pasien)
tangan, tentukan ukuran dan nyeri 3. Alkohol swab
tekan. lakukan pada kedua sisi 4. Cairan infus sesuai yang diresepkan
5. Kasa steril/kasa infus
Perkusi Ginjal
ATur posisi duduk atau miring. 6. Plester
Letakkan telapak tangan non 7. Gunting plester
domunan diatas sudut CVA 8. Sarung tangan bersih
(costovertebral angel -setinggi 9. Bak instrumen
10. Bengkok
vertebra torakalis 12 dan lumbal 1)
perkusi dengan tangan dominan yang 11. Pengalas
mengepal, perkusi dengan cara 12. Troli atau baki (pilih salah satu)
memukulkan perlahan sampai pasien 13. Alat tulis
merasakan pukulan. lakukan pada 14. Jam dengan satuan detik
kedua sisi
Prosedur Tindakan
Palpasi Vesika urinaria
atur posusu supine. lakukan palpasi
dengan dua tangan dari bawah No Tindakan
umbilikus ke arah bawah mendekati YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
simfisis. palpasi adanya distensi
kandung kemih Tahap Persiapan (Bobot 25%)
6 Menyiapkan peralatan
11 Membaca basmallah
LOG BOOK KMB Page 78 of 122 LOG BOOK KMB Page 47 of 122
No Tindakan N
Tindakan
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
12 Sambungkan infus set dengan botol infus, gunakan
tehnik untuk menjaga sterilitas cairan infus:
21 Lakukan perkusi limfa posisi pasien
- Kunci klem pengatur tetesan
LOG BOOK KMB Page 48 of 122 LOG BOOK KMB Page 77 of 122
N No Tindakan
Tindakan
o TD TD TD TD TD YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
YA YA YA YA YA
K K K K K
29 Masukan IV Cath secara perlahan sampai pangkal
15 Inspeksi daerah umbilikus: Lokasi, (dengan tetap mempertahankan mandrin (jarum
berada dipangkal agar darah tidak menetes dan tidak
kontur: cekung, menonjol, datar. membuat kerusakan vena sekitar)
Karakteristik permukaan umbilikus
30 Lepaskan jarum, lakukan penekan diatas sedikit dari
16 Inspeksi pergerakan permukaan pangkal IV cath yang masuk kedalam Vena
abdomen saat respirasi, perhatikan
31 Sambungkan selang infus dengan IV cath yang masuk
adanya pergerakan peristaltik atau vena
pulsasi
32 Buka Torniquet, Buka klem pengatur tetesan, pastikan
17 Instruksikan pasien untuk menaikkan tetesan lancar dan tidak ada bengkak pada area
kepala tanpa bantuan lengan dan penusukan (ditandai dengan mengalirnya darah yang
anggota tubuh yang lain untuk melihat terdapat pada catheter hub kembali kedalam vena)
tonjolan garis tengah otot rectus 33 Fiksasi IV Cath, pasang plester dan kasa dengan
abdominus perhatikan apakah otot tetap menjaga kesterilannya
tampak melebar (diastasis) atau tidak
34 Hitung tetesan infus sesuai program
18 Auskultasi ke empat kuadran
35 Catat tanggal pemasangan infus pada plester diarea
abdomen dan epigastrium penusukan
menggunakan diaphragma stetoskop
searah jarum jam, tentukan Bising 36 Catat jumlah tetesan yang diberikan pada cairan infus
usus ( normal 5-34x/mnt), Kualitas
37 Lepaskan sarung tangan
suara bising usus (kuat/lemah, cepat/
lambat), suara arterial vaskular pada Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
egpigastrium, sekitar umbilikus, diatas
hati, dan samping abdomen 38 Ucapkan hamdallah
19 Lakukan perkusi ringan terhadap 4 39 Evaluasi respon pasien terhadap tindakan yang
kuadran abdomen dilakukan
PENGUJI
LOG BOOK KMB Page 76 of 122 LOG BOOK KMB Page 49 of 122
PEREKAMAN EKG (ELEKTRO KARDIO GRAFI)
N
Tindakan
Definisi o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
EKG adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan K K K K K
dengan waktu
2 Melakukan evaluasi dan validasi
Tujuan 3 Membuat kontrak (waktu, tempat,
1. Mengetahui adanya kelainan irama jantung topik)
2. Mengetahui kelainan otot jantung
3. Melihat pengaruh/efek obat jantung 4 Menjelaskan tujuan dan prosedur
4. Melihat gangguan elektrolit tindakan
5. Memperkirakan adanya pembesaran jantung 5 Menyiapkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 50 of 122 LOG BOOK KMB Page 75 of 122
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN DAN N
Tindakan
PERKEMIHAN o
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
19 V3 = antara V2 dan V4
Bersih dilakukan secara berurutan sesuai dengan tahapan prosedur (IAPP) c. Warna hijau pada kaki kiri
30 Rapihkan peralatan
LOG BOOK KMB Page 74 of 122 LOG BOOK KMB Page 51 of 122
N N
Tindakan Tindakan
o o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK K K K K K
31 Mencuci tangan 6 langkah dan keringkan 20 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak
yang akan datang
32 Dokumentaskan tindakan yang telah dilakukan,
lakukan analisa hasil EKG 21 Rapihkan peralatan
NILAI
22 Mencuci tangan 6 langkah dan
Ya : 1 (dilakukan dengan benar)
keringkan
Tidak : 0 (tidak dilakukan/dilakukan dengan
kurang benar)
23 Dokumentaskan tindakan yang telah
dilakukan
NILAI : Jumlah tindakan yang dilakukan (YA)/
Total tindakan x bobot = ……
NILAI
Total nilai = Nilai persiapan + nilai pelaksanaan +
Ya : 1 (dilakukan dengan
nilai evalausi benar)
Tidak : 0 (tidak dilakukan/
PENGUJI dilakukan dengan kurang benar)
LOG BOOK KMB Page 52 of 122 LOG BOOK KMB Page 73 of 122
N
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE (RL)
Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA
K
YA
K
YA
K
YA
K
YA
K DEFINISI
Tes Rumple Leede (RL) atau yang dikenal juga dengan Percobaan Pembendungan / Uji
11 Jika tidak terdapat spuit/syringe/insulin Turniket adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan dalam bidang hematologi.
pen dan hanya tersedia spuit/syringe Prosedur ini diajarkan kepada mahasiswa agar mereka memahami bahwa tes RL ini dapat
1 cc/ml maka lakukan penghitungan: dipakai untuk menguji ketahanan kapiler dan fungsi trombosit sehingga merupakan upaya
Dosis yang diminta x pelarut (ukuran diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan dalam proses hemostasis primer. Sekaligus
syringe yang digunakan) agar dapat melakukan persiapan, melaksanakan serta menginterpretasikan hasil
Dosis sedian pemeriksaan ini. Tes RL adalah prosedur hematologi yang merupakan uji diagnostik
terhadap ketahanan kapiler dan penurunan jumlah trombosit. Ketahanan kapiler dapat
12 Memilih lokasi suntikan, periksa menurun pada infeksi DHF, ITP, purpura, dan Scurvy. Tes RL dilakukan dengan cara
apakah dipermukaan kulit terdapat pembendungan vena memakai sfigmomanometer pada tekanan antara sistolik dan
kebiruan, inflamasi atau edema diastolik (100 mmHg) selama 10 menit. Pembendungan vena menyebabkan darah
menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat atau adanya
trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan
keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak
merah kecil pada permukaan kulit. Bercak tersebut disebut ptekie. Hasil positif bila
terdapat ptekie pada bagian volar lengan bawah yang dibendung dengan jumlah ≥ 10 pada
area berdiameter 5 cm.
INTERPRETASI
NORMAL : Hasil Negatif (-) atau < 10 ptekie
TUJUAN
Tujuan Umum:
13 Lakukan rotasi tempat penyuntikan Untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa dalam mempersiapkan,
jika terdapat tanda pada poin 12 melaksanakan dan menginterpretasikan tes RL.
Tujuan Khusus:
15 Berikan cubitan ringan pada area 4. Mampu menginterpretasikan hasil tes RL dengan tepat.
penyuntikan pada pasien yang kurus
dan regangkan kulit pada pasien yang PRINSIP
gemuk dengan tangan tidak dominan Prinsip tindakan Bersih, prasyata yang harus dimiliki Pengetahuan yang perlu dimiliki
sebelum berlatih yaitu teori mengenai proses hemostasis dan keterampilan yang sudah
16 Berikan insulin secara subcutan dimiliki yaitu pengukuran tekanan darah
19 Ucapkan hamdallah
LOG BOOK KMB Page 72 of 122 LOG BOOK KMB Page 53 of 122
PEMBERIAN TERAPI INSULIN INJEKSI
PROSEDUR TINDAKAN
DEFINISI
Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
TUJUAN
Tahap Persiapan (Bobot 25%) Mengontrol kadar gula dalam darah dalam pengobatan diabetes mellitus
1. Vial insulin
3. Alkohol swab
6. Bengkok
LOG BOOK KMB Page 54 of 122 LOG BOOK KMB Page 71 of 122
N N
Tindakan Tindakan
o TD TD TD TD TD
o TD TD TD TD TD YA YA YA YA YA
K K K K K
YA YA YA YA YA
K K K K K
Tahap Evaluasi (Bobot 25%)
NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan 17 Ucapkan hamdallah
benar)
Tidak : 0 (tidak dilakukan/ 18 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak
dilakukan dengan kurang benar) yang akan datang
19 Rapihkan peralatan
NILAI : Jumlah tindakan yang
dilakukan (YA)/Total tindakan x 20 Mencuci tangan 6 langkah dan
bobot = …… keringkan
PENGUJI
LOG BOOK KMB Page 70 of 122 LOG BOOK KMB Page 55 of 122
PENGKAJIAN SISTEM ENDOKRIN
N
Tindakan
DEFINISI
o TD TD TD TD TD
Pengkajian sistem endokrin memberikan petunjuk untuk mengumpulkan data subyektif YA
K
YA
K
YA
K
YA
K
YA
K
Melalui pengkajian kesehatan (wawancara) yang lebih spesifik mengenai fungsi kelenjar
endokrin.
11 Periksa apakah alat menggunakan
kode kalibrasi atau tidak
TUJUAN
Jika menggunakan kode kalibrasi
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian umum sistem endokrin
pasang kode kalibrasi pada tempat
yang tersedia di glukometer
PERALATAN
1. Stetoskop
12 Pasang stik Gula darah pada alat
2. Sfigmomanometer
glukometer
3. Termometer
13 Persiapkan lanset, sesuaikan ukuran
4. Sarung tangan
tusukan jarum
5. Penlight
6. Reflek hamer
14 Usapkan alkohol swab pada ujung Jari
pasien, buang alkohol swab yang
PRINSIP
terpakai kedalam Bengkok
Berurutan sesuai prosedur dan hati-hati
21 Rapihkan peralatan
6 Perawat mencuci tangan 6 langkah,
dan menggunakan sarung tangan 22 Mencuci tangan 6 langkah dan
7 Mengatur posisi klien yang nyaman keringkan
9 Mengucapkan basmallah
LOG BOOK KMB Page 56 of 122 LOG BOOK KMB Page 69 of 122
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH KAPILER N
Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
DEFINISI
Pemeriksaan kadar gula darah perifer pada pasien diabetes mellitus menggunakan alat 13 Kaji wajah, dahi, rahang, dan bibir
glukometer dan stik gula darah
( abnormalitas struktur bentuk dan
ekspresi wajah, amati warna kulit
TUJUAN
wajah)
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kadar gula darah perifer pada pasien diabetes
mellitus
14 Periksa mata (edema periorbita,
exophatmus, ekspresi wajah)
PERALATAN
15 Periksa lidah (bentuk dan tremor)
1. Glukometer
2. Stick GDA
16 Periksa leher, Kaji adanya
3. Alkohol swab
pembesaran leher, kesimetrisan
4. Sarung tangan
5. Lanset
17 Palpasi leher : Posisi pasien duduk /
6. Bengkok
berdiri sama saja namun menghindari
kelelahan pasien sebaiknya posisi
PRINSIP
duduk. Pemeriksa berada dibagian
Aseptik dan kewaspadaan universal
belakang pasien, dengan posisi kedua
ibu jari perawat dibelakang pasien,
PROSEDUR TINDAKAN
dengan posisi kedua ibu jari perawat
dibelakang leher dan keempat jari –
jari ada diatas kelenjar tiroid.
N Normalnya kelenjar tiroid tidak teraba ,
Tindakan
o TD TD TD TD TD namun isthmus yang teraba
YA YA YA YA YA
K K K K K
18 Auskultasi : lakukan auskultasi pada
Tahap Persiapan (Bobot 25%) leher diatas kelenjar tiroid untuk
mengidentifikasi bunyi “ bruit
1 Mengucapkan salam terapeutik “ Normalnya bunyi bruit tidak
terdengar
2 Melakukan evaluasi dan validasi
19 Kaji pembesaran vena jugularis dan
3 Membuat kontrak (waktu, tempat, amati warna kulit pada leher
topik)
20 Kaji ada/tidaknya penumpukan massa
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur otot berlebihan pada leher bagian
tindakan belakang sampai bagian klavikula
(bufflow neck)
5 Menyiapkan peralatan
21 Kaji bentuk dan ukuran dada,
6 Perawat mencuci tangan 6 langkah, pergerakan dan simetris tidaknya
dan menggunakan sarung tangan
22 Kaji keadaan rambut dada, dan
7 Mengatur posisi klien yang nyaman axilla(pada wanita kelebihan rambut
pada dada dan wajah disebut
8 Menyiapkan lingkungan aman,
hirsustisme
nyaman, dan menjaga privasi
23 Kaji abdomen : bentuk, striae pada
Tahap Pelaksanaan Bobot 50%
abdomen
9 Mengucapkan basmallah
24 Kaji reflek tendon (bisep, triceps,
10 Periksa arus daya atau baterai pada patella) dengan menggunakan reflex
alat hammer (terjadi peningkatan reflex
terlihat pada pasien hipertiroid,
sebaliknya terjadi penurunan reflex
terjadi pada pasien hipotiroid
LOG BOOK KMB Page 68 of 122 LOG BOOK KMB Page 57 of 122
SCORE
N NO URAIAN
Tindakan Kaki Kiri Kaki Kanan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
11 Dependent Rubor
25 Lakukan pemeriksaan genital jika 0= Tidak
memungkinkan 1= Ya
Gunakan handskun pada saat
mengkaji genital ,amati kondisi, 12 Erythema
ukuran , simetris / tidaknya, 0= tidak
konsistensi, ada tidaknya nodul 1= Ya
skrotum dan penis , klitoris dan labia
terhadap kelainan bentuk Score Total
Palpasi testis dengan posisi tidur dan Rekomendasi skor:
tangan perawat harus dalam keadaan 0 - 6 Screening tahunan
hangat , perawat memegang lembut 7 - 12 Screening setiap 6 bulan sekali
dengan ibu jari dan dua jari lain , 13 - 19 Screening setiap 3 bulan
bandingkan yang satu dengan yang 20 - 25 Screening setiap bulan
lainnya Normalnya : testis terasa
lembut , peka terhadap sinar dan
kenyal seperti karet
26 Ucapkan hamdallah
28 Rapihkan peralatan
NILAI
Ya : 1 (dilakukan dengan
benar)
Tidak : 0 (tidak dilakukan/
dilakukan dengan kurang benar)
LOG BOOK KMB Page 58 of 122 LOG BOOK KMB Page 67 of 122
DIABETIC FOOT EXAMINATION SCREENING TOOL PEMERIKSAAN ANKLE BRACHIAL INDEK
Nama Pasien :
No RM : Definisi
Tanggal : Test non invasive untuk mengukur rasio tekanan darah sistolik kaki dengan lengan dan
SCORE digunakan untuk mengetahui tingkat keperahan penyakit arterial perifer (Peripheral arterial
NO URAIAN disease/PAD)
Kaki Kiri Kaki Kanan
1 Kulit
Tujuan
0= Utuh, sehat dan lembab 1. Mengetahui adanya insufisiensi arteri pada pasien: Usia diatas 60 tahun; Usia diatas 50
1= Kering, terdapat jamur atau kalus ringan tahun dengan DM; Merokok
2= Kalus terbentuk luas 2. Mendeteksi adanya arterial ulcer, venous ulcer atau mixed ulcer
3= Luka terbuka (ulceration) atau riwayat luka sebelumnya 3. Menginterpretasi nilai pemeriksaan
LOG BOOK KMB Page 66 of 122 LOG BOOK KMB Page 59 of 122
N
N Tindakan
Tindakan o TD TD TD TD TD
o YA YA YA YA YA
TD TD TD TD TD K K K K K
YA YA YA YA YA
K K K K K
35 Lakukan penghitungan skor total
8 Menyiapkan lingkungan aman, sesuai dengan format yang telah
nyaman, dan menjaga privasi disediakan
LOG BOOK KMB Page 60 of 122 LOG BOOK KMB Page 65 of 122
N
Tindakan N
o TD TD TD TD TD Tindakan
YA YA YA YA YA o
K K K K K TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
23 Pegang monofilamen dan sentuhkan
secara tegak lurus ke kulit lokasi 22 Dengan menggunakan probe Doppler
pemeriksaan dapat dilihat pada carilah sinyal arteri dorsalis pedis atau
gambar arteri tibialis anterior, lalu kembangkan
manset hingga sinyal tersebut
menghilang
26 angkat monofilamen dari kulit, jangan 28 Rencanakan tindak lanjut dan kontrak
menggosok atau menggeser yang akan datang
monofilamen paa kulit
29 Rapihkan peralatan
27 lakukan urutan secara acak pada
30 Mencuci tangan 6 langkah dan
setiap bagian tes di kaki
keringkan
28 Tanyakan apakah pasien merasakan
31 Dokumentaskan tindakan yang telah
kaki kebas dan kesemutan?
dilakukan
29 Tanyakan apakah pasien merasakan
NILAI
kaki terasa gatal?
Ya : 1 (dilakukan dengan
30 Tanyakan apakah pasien merasakan benar)
kaki terasa terbakar? Tidak : 0 (tidak dilakukan/
dilakukan dengan kurang benar)
31 Tanyakan apakah pasien merasakan
kaki terasa seperti ada serangga
NILAI : Jumlah tindakan yang
yang berjalan?
dilakukan (YA)/Total tindakan x
32 Lakukan pemeriksaan dependent bobot = ……
rubur pada kaki dengan cara: angkat
kaki dan turunkan lihat apakah ada Total nilai = Nilai persiapan + nilai
perubahan warna kaki pelaksanaan + nilai evalausi
33 Lakukan pemeriksaan kemerahan PENGUJI
pada kaki dengan cara apakah
kemerahan berubah warna setelah
kaki dielevasi?
LOG BOOK KMB Page 64 of 122 LOG BOOK KMB Page 61 of 122
PEMERIKSAAN KAKI DIABETES N
o
Tindakan
TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
Definisi
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya masalah pada pasien diabetes 12 Inspeksi kulit kaki: kebersihan,
kelembaban, kalus, luka, lakukan
pada kedua kaki
Tujuan
Mencegah terjadinya luka dan komplikasi pada kaki penderita diabetes 13 Inspeksi kuku: ketebalan, kerusakan,
infeksi atau kuku yang menembus
Prinsip kulit (ingrowth nail) pada kedua kaki
Prinsip tindakan bersih
14 Inspeksi adanya deformitas seperti
Peralatan pada gambar
1. Sarung tangan
2. Monofilamen 10G
3. Pinset anatomis
4. Bengkok
Prosedur tindakan
N
Tindakan
o TD TD TD TD TD
YA YA YA YA YA
K K K K K
Tahap Pelaksanaan Bobot 50% (Format penilaian Diabetic foot exam terlampir)
LOG BOOK KMB Page 62 of 122 LOG BOOK KMB Page 63 of 122