Anda di halaman 1dari 2

TAHAPAN- TAHAPAN YANG DI LALUI

1. 3 September 2022 pihak penyampai aspirasi menyampaikan aspirasinya ke salah satu anggota
BPD yaitu Bapak Abdul Manan tentang adanya keraguan dari segi jumlah bahan material yang
digunakan, yang mana bahan material yang digunakan pihak pekerja tidak sesuai / berbeda
dengan di plang / RAB.
2. 4 September 2022 Abdul Manan menyampaikan aspirasi tersebut lewat Whatsapp group BPD.
3. 7 September 2022 melaksanakan Rapat internal BPD dengan hasil akan menindak lanjuti
aspirasi tersebut dengan cara mengkoordinasikannya ke pihak Pemdes.
4. 7 September 2022 malam, pihak penyampai aspirasi kembali menemui Abdul Manan dan
meminta agar BPD menyurati pihak pekerja untuk mengadakan mediasi.
5. 8 September 2022 BPD memberikan surat undangan kepada pihak penyampai aspirasi
6. 9 September 2022 pihak penyampai aspirasi yang diwakili oleh saudara Firdaus Theodore
menyampaikan aspirasi keraguaannya tersebut kepada ketua BPD.
7. 10 September 2022 BPD memberikan surat undangan kepada pihak Pemdes dan pihak pekerja
8. 11 September 2022 BPD, Pemdes dan pihak pekerja penyampai aspirasi melaksanakan mediasi
di Aula Kantor Desa Segarau Parit.
9. 18 September penyampai aspirasi kembali menemui Abdul Manan perihal menanyakan siapa
yang mengubah / menambah hasil perhitungan jumlah bahan material yang di buat pekerja.
10. 19 September 2022 saudara Firdaus Theodore datang ke sekretaris BPD untuk mempertanyakan
kembali hal tersebut kepada Ketua BPD.
11. 19 September 2022 malam, pihak penyampai aspirasi kembali menemui Abdul Manan,
meminta agar BPD segera mengadakan pertemuan langsung dengan pihak penyampai aspirasi.
12. 20 September 2022 malam, bertempat di rumah Bapak Ardi, pihak penyampai aspirasi
melaksanakan mediasi dengan BPD terkait ketidak puasan mereka atas hal mediasi tanggal 11
September 2022 serta menyatakan merasa tersinggungdan sakit hati atas pernyataan Kades pada
saat memberikan kata sambutan pada tangggal 11 September 2022 yang mana pernyataan
Kades tersebut adalah sebagai berikut : “ Saya merasa teraniaya, terzolimek dalam hal itok, saye
siap di tuntut ke ranah hokum jika memang terbukti bersalah, tapi Begaye juak sebaliknye jika
saye terbukti tidak bersalah make saye akan tuntut balik atas pencemaran nama baik” kemudian
menunjukan bukti ada penemuan masalah baru lagi yaitu chat whatsapp dari Kades ke salah
satu pekerja yaitu saudara Ardi dengan isi chat sebagai berikut : “ 14 sertu tiap titik, tulis 14
dam tiap titik, abis cerite”.
13. 22 September 2022 BPD melaksanakan rapat internal perihal tindak lanjut atas mediasi yang
dilaksankan dengan pihak penyampai aspirasi pada tanggal 10 September 2022 hasil dari rapat
tersebut “ BPD akan melakukan koordinasi pada pihak Pemda terkait hal tersebut”.
14. 23 September 2022 Ketua BPD melaksanakan koordinasi dengan pihak Pemdes. Hasil
koordinasi : Ketua BPD memohon kepada Kades agar meminta maaf dan mengakui
kesalahannya kepada pihak penyampai aspirasi.
15. 23 September 2022 malam, penyampai aspirasi kembali melakukan mediasi dengan BPD di
rumah Ardi, hasil mediasi : “Pihak penyampai aspirasi meminta agar rapat berikutnya harus
melibatkan seluruh elemen masyarakat”.
16. 24 September 2022 Ketua BPD melakukan koordinasi kembali dengan pihak Pemdes terkait
permintaan dari pihak penyampai aspirasi pada tanggal 23 September 2022.
17. 26 September 2022 BPD, Pemdes dan pihak penyampai aspirasi melaksanakan koordinasi yang
ke dua kalinya di Aula Kantor Desa dengan hasil mediasi melimpahkan kepada BPD untuk
ditindak lanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
18. 30 September 2022 pihak penyampai aspirasi kembali melaksanakan mediasi dengan BPD
adapun hasil mediasi tersebut adalah : “Pihak penyampai aspirasi melimpahkan ke dua kalinya
ke BPD dan meminta ke BPD untuk melakukan penelusuran agar Kades bisa di proses sampai
ke tahap pemecatan / pengunduran diri Kades dari jabatannya.
19. 6 Oktober 2022 pihak penyampai aspirasi sejumlah warga, dan sejumlah pemuda kembali
mengadakan mediasi dengan BPD adapun hasil mediasi tersebut adalah : “Apabila Kades tidak
mau mengundurkan diri dari jabatannya, masalah tersebut akan di lanjutkan ke kepolisian, kalau
gagal juga, maka pihak penyampai aspirasi dengan sejumlah warga dan pemuda tersebut akan
melakukan mobilisasi massa (demo) dan apabila masih gagal juga, maka saudara Firdaus
Theodore menyatakan dirinya akan menghadap langsung ke Kepala Negara”.

Anda mungkin juga menyukai