Anda di halaman 1dari 11

PEMBERITAHUAN KASUS POSISI, TECHNICAL MEETING, DAN LIAISON OFFICER

INTERNAL MOOT COURT COMPETITION


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PIALA DEKAN VIII TAHUN 2022

Assalamualaikum Wr. Wb.


Salam Sejahtera, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, dan Salam Kebajikan.

Berikut kami sampaikan kasus posisi dan pembagian Liaison Officer untuk seluruh mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura yang mengikuti Internal Moot Court Competition
Piala Dekan VIII Tahun 2022 dan juga beberapa informasi penting yang harus diketahui oleh semua
peserta, yaitu:

1. Kasus posisi sebagai dasar untuk penyusunan berkas sidang ada pada Lampiran I pem-
beritahuan ini.
2. Daftar nama Liaison Officer akan dibagikan menyusul di instagram resmi IMCC dan juga
secara lengkap ada dalam Lampiran II pemberitahuan ini.
3. Setelah masing-masing delegasi menerima kasus posisi dan mengetahui LO masing-masing,
silahkan untuk Ketua Delegasi membuat grup internal delegasi dan juga menghubungi LO
masing-masing untuk kemudian LO juga dimasukkan dalam grup internal delegasi.
4. Silahkan berkoordinasi di grup internal delegasi masing-masing antara Peserta dan LO untuk
menyusun timeline delegasi mulai dari bedah kasus posisi, pembagian tugas untuk menyusun
berkas, pembagian peran, dan juga hal lainnya sampai IMCC berakhir.
5. Akan dilaksanakan Technical Meeting pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 jam 15.00 WIB yang
wajib dihadiri oleh Ketua Delegasi dan Ketua Pemberkasan masing-masing delegasi. Untuk
Ketua Delegasi dan Ketua Pemberkasan silahkan untuk masuk pada link berikut ini:

Link Grup WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/JnaZpSep63wEnDhKopJwjT

6. Segala bentuk pertanyaan bisa didiskusikan di grup internal delegasi masing-masing dimana
nantinya akan dibantu oleh LO untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Bangkalan, 24 Oktober 2022
Panitia Penyelenggara
Internal Moot Court Competition Fakultas Hukum UTM Tahun 2022

Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana

BAGUS SETYAWAN BUSTHOMI ARIFIN


NIM. 200111100077 NIM. 200111100129

Direktur
UKM-FH KOMMPAS 2021-2022

DEWI SUGIARSIH
NIM. 200111100138
Lampiran I

KASUS POSISI
INTERNAL MOOT COURT COMPETITION
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PIALA DEKAN VIII TAHUN 2022

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria menyatakan bahwa:

Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan
adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan
kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-
orang lain serta badan-badan hukum.

Berdasarkan ketentuan Pasal tersebut maka dapat dipahami bahwa tanah dalam pengertian
yuridis adalah permukaan bumi. Oleh karena itu, tidak jarang hak-hak yang timbul di atas hak atas
permukaan bumi termasuk di dalamnya bangunan atau benda-benda yang terdapat diatasnya dapat
terjadi suatu persoalan hukum.

Seperti halnya persoalan hukum yang terjadi atas tanah yang terletak di Kelurahan Telang,
Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Persoalan tersebut bermula ketika Ahmat
Arifin yakni seorang petani yang beralamat di Kelurahan Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten
Bangkalan hendak menjual setengah dari bagian tanahnya yang terletak di Kelurahan Telang,
Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan dengan luas tanah keseluruhan adalah 700 meter
persegi. Batas-batas tanah tersebut antara lain:

- Di sebelah utara berbatasan dengan tanah milik Romli Muhammad yang juga merupa-
kan lahan produktif pertanian;
- Di sebelah timur berbatasan dengan proyek persiapan dan rencana jalan;
- Di sebelah selatan berbatasan dengan tanah milik Amri Hamzah yang merupakan tanah
kosong; dan
- Di sebelah barat berbatasan dengan Alfamart.

Dalam menjual tanahnya tersebut, Arifin dibantu oleh temannya yakni Bagus Pradana untuk
mencarikan calon pembeli yang akan membeli tanah milik Arifin. Tujuan Arifin menjual tanahnya
tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya yang sedang mengalami kesulitan
secara ekonomi dan berusaha untuk merayakan pernikahan salah satu anaknya yang bernama
Warroka Hadiningtias.

Pada tanggal 15 September 2020, Bagus berhasil menemukan calon pembeli bernama Rehan
Kusuma yang berminat untuk membeli tanah milik Arifin. Hal tersebut kemudian segera
diberitahukan oleh Bagus kepada Arifin, dan Arifin merasa senang mendengar bahwa terdapat calon
pembeli yang berminat untuk membeli tanahnya. Namun sayangnya, ketika Arifin dipertemukan oleh
Bagus dengan Rehan sebagai calon pembeli tanahnya, antara Arifin dan Rehan terjadi
ketidaksepakatan mengenai harga yang ditawarkan oleh masing-masing dari keduanya. Arifin
menganggap bahwa harga yang diminta oleh Rehan terhadap tanahnya terlalu rendah dan tidak
sesuai dengan kualitas tanah yang dimiliki oleh Arifin. Dari ketidaksesuaian tersebut akhirnya baik
Arifin dan Rehan tidak mencapai kesepakatan dan membuat jual beli tanah antara Arifin dan Rehan
menjadi gagal.

Gagalnya jual beli yang dilakukan oleh Arifin dan Rehan dengan dibantu Bagus tersebut,
akhirnya membuat Arifin merasa bingung. Sebab Ia tidak memiliki penghasilan tetap dari pekerjaan
yang dilakukannya, sedangkan kebutuhannya sangatlah banyak. Dari kebingungan yang dialami
Arifin, ia kemudian berpikir untuk meminjam sejumlah uang kepada temannya yakni Bagus yang
secara ekonomi lebih baik dari Arifin. Bagus merupakan karyawan dari salah satu peruasahan di
Surabaya yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Bagus bekerja di perusahaan tersebut sejak
dirinya lulus dari kuliahnya pada tahun 2010.

Pada tanggal 20 September 2020, Arifin pergi menemui Bagus di rumahnya yang terletak di
Perumahan Telang Indah Barat No. 301, Kelurahan Telang, Kecamatan Kamal, Kabupaten
Bangkalan. Ia pergi ke rumah Bagus dengan tujuan untuk merealisasikan niatnya yakni meminjam
sejumlah uang kepada Bagus. Setelah sampai di rumah Bagus, Arifin secara langsung
menyampaikan niat kedatangannya yakni meminjam sejumlah uang kepada Bagus untuk memenuhi
kebutuhannya. Atas dasar rasa empati kepada teman baiknya, tanpa berpikir panjang Bagus pun
menyetujui permintaan Arifin dan bermaksud membantu teman baiknya tersebut dengan me-
minjamkan sejumlah uang dari tabungannya untuk membantu keadaan ekonomi keluarga Arifin.

Mekanisme pemberian pinjaman oleh Bagus kepada Arifin dilakukan dengan bertahap selama
5 (lima) kali pemberian melalui transfer ke rekening milik Arifin yang nantinya keseluruhan uang
pinjaman tersebut berjumlah Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Perjanjian utang-piutang tersebut
tidak dituangkan oleh masing-masing dalam bentuk akta perjanjian dan hanya disaksikan oleh
teman Bagus yang bernama Siti Nur Qomariya dan teman Arifin yang bernama Dhani Sucipto. Salah
satu kesepakatan yang dibuat oleh Arifin dan Bagus tersebut adalah bahwa utang milik Arifin akan
dilunasi oleh Arifin kepada Bagus ketika tanah milik Arifin yang terletak di kelurahan Telang,
Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan dengan luas tanah keseluruhan 700 meter persegi laku
terjual.

Setelah Arifin memperoleh pinjaman dari Bagus, Arifin akhirnya merasa terbantu secara
ekonomi dan sekaligus dapat merayakan pernikahan salah satu anaknya yang bernama Warroka
Hadiningtias. Seiring berjalannya waktu Arifin mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan
kondisinya semakin tidak baik-baik saja secara fisik. Dari keadaan tersebut Arifin harus menjalani
perawatan secara intensif, namun karena keterbatasan biaya akhirnya Arifin hanya dirawat secara
pribadi oleh keluarnganya di kediamannya sendiri. Keadaan Arifin yang tidak kunjung membaik,
akhirnya pada tanggal 12 Oktober 2020 Arifin harus menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya
sendiri.

Mendengar kabar kematian temannya, Bagus berniat bertemu dengan keluarga Alm. Arifin
untuk membicarakan perjanjian utang-piutang yang disepakati oleh Alm. Arifin dan Bagus
sebelumnya. Setelah sampai di kediaman keluarga Alm. Arifin, Bagus langsung menyampaikan dan
menjelaskan perihal perjanjian utang-pituang yang dilakukan oleh Bagus dan Alm. Arifin
sebelumnya. Mendengar penjelasan dari Bagus, Mohammad Syafi’i dan Nuha Aprilia yang masing-
masing merupakan anak dan istri Alm. Arifin menanggapi bahwa keduanya berjanji akan berusaha
untuk menjual tanah peninggalan milik Alm. Arifin yang terletak di Kelurahan Telang, Kecamatan
Kamal, Kabupaten Bangkalan dengan luas tanah keseluruhan 700 meter persegi, dimana uang hasil
penjualan tanah tersebut nantinya akan digunakan untuk melunasi utang Alm. Arifin kepada Bagus.
Atas tanggapan tersebut Bagus pun akhirnya memaklumi.

Pada tanggal 23 Oktober 2020, Syafi’i berhasil menjual sebagian tanah milik Almarhum Arifin
seluas 300 meter persegi kepada seorang pengusaha yang bernama Ulfia Novita Sari dengan harga
Rp 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah), sehingga tanah Almarhum Arifin yang semula memilki
luas 700 meter persegi, setelah sebagiannya dijual luas tanah milik Almarhum Arifin menjadi 400
meter persegi. Mendengar hal tersebut lantas Bagus langsung menemui Syafi’i dan Nuha untuk
membicarakan perihal utang yang dimiliki oleh Alm. Arifin. Setelah ketiganya bertemu, Syafi’i dan
Nuha mengatakan kepada Bagus bahwa keduanya belum sanggup untuk melunasi utang milik Alm.
Arifin, karena uang hasil jual beli tanah yang dilakukan oleh Syafi’i tidak cukup untuk melunasi utang
milik Alm. Arifin. Dari pernyataan Syafi’i tersebut, Bagus manawarkan untuk tanah milik Alm. Arifin
yakni seluas 400 meter persegi dijual kepada Bagus sebagai bentuk pelunasan utang milik Alm.
Arifin.

Tanpa pikir panjang, keduanya yakni Syafi’I dan Nuha menyetujui tawaran yang diberikan oleh
Bagus tersebut dengan ketentuan bahwa harga tanah yang dijual disesuaikan dengan jumlah utang
yang harus dilunasi. Kesepakatan tersebut oleh kedua belah pihak antara Syafi’i dan Bagus
dituangkan dalam akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli tertanggal 28 Oktober 2020 tanpa adanya
saksi dari masing-masing pihak. Setelah dikalkulasi tanah seluas 400 meter persegi milik Alm. Arifin
memiliki harga Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah). Dari harga tanah tersebut, utang
Alm. Arifin senilai Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) telah terlunasi, bahkan karena harga tanah
tersebut terlampau lebih dari utang yang harus dibayar, maka Bagus masih harus membayarkan
sisanya senilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) kepada Syafi’i.

Selanjutnya, setelah adanya proses jual beli tanah yang dilakukan oleh Syafi’i dan Bagus,
keduanya menuangkan perjanjian jual beli tersebut dalam Akta Jual Beli tertanggal 1 November
2020 dengan disaksikan oleh Ahmad Mahfud dan Aulia Dwi Rahma yang masing-masing
merupakan teman dari Syafi’i dan Bagus di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Dalam
salah satu klausulanya menyatakan bahwa “tanah yang menjadi objek perjanjian ini harus
dikosongkan dari segala macam hal, baik bangunan maupun hal lain yang dapat mengganggu
proses penggarapan tanah oleh pembeli tanah”. Dua hari kemudian, untuk pengurusan lanjutan dari
tanah hasil kesepakatannya dengan Syafi’i, Bagus pun mendatangi Kantor BPN terdekat untuk
mendaftarkan tanah tersebut dan melakukan publikasi berupa balik nama, sehingga tanah yang
semula milik Syafi’I, setelah proses balik nama tanah tersebut telah sah menjadi milik Bagus.

Seiring berjalannya waktu pada tanggal 12 Januari 2021, ketika Bagus merasa bahwa dirinya
telah cukup siap secara modal, akhirnya Bagus berniat untuk menjadikan tanah hasil kesepakatan-
nya dengan Syafi’i menjadi lahan pertanian. Karena kesibukannya, Bagus pun akhirnya memerin-
tahkan seseorang yang bernama Hasan Sujati untuk menggarap tanah yang dimiliki oleh Bagus
menjadi lahan pertanian. Namun, ketika tanah tersebut hendak digarap, Hasan Sujati melihat
terdapat bangunan semi permanen di atas tanah yang hendak digarap. Melihat hal tersebut, Hasan
Sujati melaporkannya kepada Bagus pada hari yang sama ketika Bagus memerintahkan Hasan
Sujati untuk menggarap tanah milik Bagus. Setelah mendapat laporan tersebut, Bagus kemudian
pergi ke kediaman Syafi’i dan Nuha yang terletak di Perumahan Graha Kamal, Kecamatan Kamal,
Kabupaten Bangkalan. Setelah tiba di kediaman Syafi’i dan Nuha, Bagus pun langsung memanggil
dan hendak menanyakan perihal bangunan yang di atas tanah yang sudah menjadi miliknya.
Namun, setelah dipanggil baik Syafi’i maupun Nuha enggan untuk menemui Bagus dan hanya
menitipkan pesan kepada adiknya yakni Warroka bahwa Syafi’i sedang sibuk dan tidak dapat
dinganggu.

Keesokan harinya, untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan bangunan di atas


tanahnya, Bagus mendatangi para pemilik tanah yang berbatasan langsung dengan tanah miliknya
tersebut salah satunya adalah Romli Muhammad. Romli Muhammad merupakan seorang
pengusaha Palawija yang beralamat KTP di Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten
Sampang yang sering menengok tanamannya setiap tiga kali dalam satu minggu. Romli Muhammad
mengatakan bahwa bangunan semi permanen tersebut telah lama ada bahkan sejak dua tahun
yang lalu.

Atas dasar informasi dari Romli Muhammad tersebut, Bagus terus berusaha untuk bisa
menghubungi Syafi’i dan meminta klarifikasi dari Syafi’i. Tidak hanya itu, Bagus juga sempat
menanyakan bangunan semi permanen di atas tanah miliknya ini kepada Warroka yakni adik dari
Syafi’i, namun Warroka menjawab bahwa dia tidak mengetahuinya dan meminta untuk menanyakan
langsung kepada Syafi’i. Karena melihat itikad yang kurang baik dari Syafi’i, akhirnya Bagus
mengadukan peristiwa tersebut kepada Kelurahan setempat pada tanggal 15 Januari 2021 untuk
mengetahui bangunan semi permanen di atas tanah miliknya, atau setidaknya dapat dipertemukan
dengan Syafi’i atau Nuha yang seakan menutupi peristiwa tersebut.

Beberapa hari kemudian pada tanggal 20 Januari 2021, Bagus mendatangi kembali kantor
Kelurahan setempat untuk menanyakan perihal pengaduannya beberapa hari yang lalu. Namun,
setelah mengkonfirmasi, pihak Kelurahan mengatakan bahwa baik Syafi’i maupun Nuha tidak
menggubris panggilan yang dilakukan oleh Kelurahan setempat dan bahkan menutupi diri dari
orang-orang di sekitarnya. Melihat itikad yang tidak baik dari Syafi’i, Nuha, bahkan Warroka,
akhirnya Bagus menempuh upaya hukum untuk menyelesaikan perkara tersebut dengan cara yang
adil dan bijaksana. Sebab selama ini dari pihak Syafi’i, Nuha dan Warroka tidak pernah ingin
membuka informasi maupun mengklarifikasi tentang bangunan semi permanen di atas tanah
miliknya.
Lampiran II

PEMBAGIAN LIAISON OFFICER


INTERNAL MOOT COURT COMPETITION
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
PIALA DEKAN VIII TAHUN 2022

1. Kelompok 1 dan 20 : Delegasi R. Subekti dan Delegasi Harun Al Rasyid


Liaison Officer : Ardiyah Devita Ristiani +62 857 3670 8385
Muhamad Izul Khaq +62 822 3089 6781

2. Kelompok 2 dan 25 : Delegasi Moeljatno dan Delegasi Hazairin


Liaison Officer : Rahmat Ardiansyah +62 838 5617 5115
Levianca Duanesya +62 858 7148 0060

3. Kelompok 3 dan 30 : Delegasi Moh. Yamin dan Delegasi Philipus M. Hadjon


Liaison Officer : Dendy Crystanto +62 858 1557 0204
Umy Zuhrotus Sa’adah +62 888 3780 781

4. Kelompok 4 dan 17 : Delegasi A.G. Pringgodigdo dan Delegasi Mochtar Kusumaatmadja


Liaison Officer : Anifatus Sa’adah +62 822 6417 2327
Wahyu Eko Bayu Saputro +62 852 5764 9221

5. Kelompok 5 dan 23 : Delegasi Maria Farida Indrati dan Delegasi Romli Atmasasmita
Liaison Officer : Maria Angela Putri Andini +62 823 3562 3104
Kresna Bayu +62 812 3258 0164

6. Kelompok 6 dan 31 : Delegasi Maria S.W. Sumardjono dan Delegasi Sudarto


Liaison Officer : Liana Ulfia +62 853 3526 4672
Erdiana +62 822 2836 4358
7. Kelompok 7 dan 26 : Delegasi Andi Hamzah dan Delegasi A. Hamid S. Attamimi
Liaison Officer : Yurike Cristanti Warokka +62 857 3372 1635
M. Surya Yasa +62 878 8772 8369

8. Kelompok 8 dan 28 : Delegasi Barda Nawawi Arief dan Delegasi Boer Mauna
Liaison Officer : Raihan Adam Syahbillah +62 856 4808 4151
Fadila Nur Azizah +62 858 5107 6978

9. Kelompok 9 dan 29 : Delegasi Peter Mahmud Marzuki dan Delegasi Muladi


Liaison Officer : Nurul Istianah +62 852 3391 8570
Muhammad Ilyas +62 812 4900 3094

10. Kelompok 10 dan 19 : Delegasi Satjipto Rahardjo dan Delegasi Jimly Asshiddiqie
Liaison Officer : Putri Ayu Indah Sholihah +62 853 3518 0384
Ahmat Dhani Abdillah +62 819 3392 2350

11. Kelompok 11 dan 27 : Delegasi Oemar Seno Adji dan Delegasi Adami Chazawi
Liaison Officer : Achmad Mahfud Syafi’I +62 821 4350 0542
Maya Eka Putri Prameswari +62 812 5272 5921

12. Kelompok 12 dan 22 : Delegasi J.E. Sahetapy dan Delegasi Adnan Buyung Nasution
Liaison Officer : Rayhan Afief Arfarizky +62 823 3045 6280
Rahmania +62 857 3258 6409

13. Kelompok 13 dan 32 : Delegasi Wirjono Prodjodikoro dan Delegasi Enny Nurbaningsih
Liaison Officer : Busthomi Arifin +62 897 0588 723
Farell Heydar Hilmy Fattuberty +62 877 7703 8900

14. Kelompok 14 dan 18 : Delegasi Notonagoro dan Delegasi Yusril Ihza Mahendra
Liaison Officer : Aprilia Ruhil Nuha +62 857 3654 6757
Ardian Sukma Widiasta +62 896 8220 2413
15. Kelompok 15 dan 21 : Delegasi Djokosoetono dan Delegasi M. Yahya Harahap
Liaison Officer : Dwiki Gita Rizky Faizal Fahmi +62 857 1590 5117
Ira Nur Anggraini +62 852 3258 2761

16. Kelompok 16 dan 24 : Delegasi Sudikno Mertokusumo dan Delegasi Baharuddin Lopa
Liaison Officer : Monika Maylinda +62 822 8804 6100
Dzakarosma Adjie Pratama +62 819 0443 7933

Anda mungkin juga menyukai