Anda di halaman 1dari 27

A.

Konsep Pemenuhan Kebutuhan Dasar


1. Pengertian Kebutuhan Dasar
Nyaman adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dalam merespons terhadap sesuatu rangsangan yang
berbahaya.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan, bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang
berbeda dalam hal skala ataupun tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. (Tetty, 2015).
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis atau bisajuga keadaan aman dan tentram. (Potter&Perry,
2006)
Kenyamanan adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri ). Perubahan kenyamanan adalah keadaan di mana
individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons
terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual,
2000).
2. Anatomi Fisiologi
Reseptor nyeri (nosireceptor) adalah organ tubuh yang berfungsi untuk
menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung saraf
bebas dalam kulit yang berespon hanya terdapat pada stimulus kuat yang
secara potensial merusak.
a. Mekanik (mekano sensitif) : Kerusakan ujung saraf bebas akibat
trauma karena benturan atau gerakan.
b. Thermis (thermo sensitif) : Rangsangan panas atau dingin yang
berlebihan.
c. Kimia (khemo sensitif) : Rangsangan zat kimia berupa bradikinin,
serotinin, ion kalium, asam, prostaglandin, asetilkolon, dan enzim
proteolitik.
Mekanisme Penghantaran Impuls Nyeri
a. Serabut delta A (menusuk dan tajam) : Pada kulit dan otot bermielin
halus, garis tengah 2-5 mm, kecepatan 6-30 m/detik.
b. Serabut delta C (panas & terbakar) : Dalam otot, tidak bermielin,
garis tengah 0,4-1,2 mm, kecepatan 0,5-2,0 m/detik
3. Klasifikasi Nyeri
1. Menurut lokasinya:
a. Perifer pain : Daerah perifer (kulit & mukosa)
b. Deep pain : Somatik (periosteum/lapisan luar tulang, otot,
sendi/tendon, pembuluh darah)
c. Viseral / splanik pain : Organ viseral (renal colik,
cholesistisis/radang kandung empedu, apendisitis, ulkus gaster)
d. Reffered pain : Penyakit organ / struktur tubuh (vertebrata,
viseral, otot), ditransmisikan di bagian tubuh lain.
e. Psykogenik pain : Tanpa penyebab organik, tapi karena trauma
psikologis.
f. Phantom pain : Pada bagian tubuh yang sebenarnya sudah tidak
ada. Contohnya yaitu nyeri pada kaki yang sudah diamputasi.
g. Intractable pain : Nyeri yang resisten (melawan)
2. Menurut serangannya
a. Nyeri akut : mendadak, berlangsung < 3 bulan, intensitas berat,
area dapat diidentifikasi, karakteristik ketegangan otot meningkat,
dan cemas.
b. Nyeri kronis : Berlangsung > 3 bulan, intensitas ringan hingga
berat, sumber nyeri tidak diketahui dan sulit dihilangkan, sensasi
difus (menyebar).
3. Menurut sifatnya
a. Insidentil : Timbul sewaktu-waktu lalu menghilang, contohnya
yaitu trauma ringan.
b. Stedy : Menetap dan dalam waktu yang lama, contohnya yaitu
abses.
c. Paroximal: Intensitas tinggi dan kuat, ± 10-15 menit lalu hilang
dan timbul lagi
4. Etiologi
1. Lingkungan
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Kelelahan
5. Budaya
6. Ansietas
7. Gaya Koping
8. Pengalaman sebelumnya
9. Dukungan keluarga dan sosial
5. Manifestasi Klinis
a. Nyeri Akut
 Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
 Menunjukan kerusakan
 Gangguan tidur
 Muka dengan ekspresi nyeri
 Tingkah laku ekspresif (Gelisah, merintih, nafas panjang, dan
mengeluh)
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Penurunan tanda tanda vital

b. Nyeri kronis
 Perubahan berat badan
 Melaporkan secara verbal dan non verbal
 Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada
diri sendiri
 Kelelahan
 Perubahan pola tidur
 Takut cedera
 Interaksi dengan orang lain menurun
6. Patofisiologi
1. Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimana
jaringan tubuh yg cedera melepaskan zat kimia inflamatori
(excitatory neurotransmitters), (histamine dan bradykinin) sebagai
vasodilator yg kuat  edema, kemerahan dan nyeri dan
menstimulasi pelepasan prostaglandins.
2. Transduksi (transduction) : perubahan energi stimulus menjadi
energi elektrik,  proses transmisi (transmission) yakni ketika
energi listik mengenai nociceptor dihantarkan melalui serabutsaraf A
dan C dihantarkan dengan cepat ke substantia gelatinosa di dorsal
horn dari spinal cord  ke otak melalui spinothalamic tracts 
thalamus dan pusat-pusat yg lebih tinggi termasuk reticular
formation, limbic system, dan somatosensory cortex.
3. Persepsi (perseption) : otak menginterpretasi signal, memproses
informasi dr pengalaman, pengetahuan, budaya, serta
mempersepsikan nyeri  individu mulai menyadari nyeri.
4. Modulasi (modulation) : saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh
melepaskan neuromodulator, seperti opioids (endorphins and
enkephalins), serotonin, norepinephrine & gamma aminobutyric acid
 menghalangi /menghambat transmisi nyeri & membantu
menimbulkan keadaan analgesik, & berefek menghilangkan nyeri.
7. Pathway
8. Komplikasi
a. Edema pulmonal
b. Kejang
c. Masalah mobilisasi
d. Hipertensi
e. Hipertermi
f. Gangguan pola istirahat dan tidur
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan keperawatan
 Monitor tanda-tanda vital
 Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
 Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
 Kompres hangat
b. Penatalaksanaan Medis
 Pemberian obat Analgetik
Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total.
Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam
keadaan sadar.
 Pemberian obat ANS (Anti inflamasi non steroid)
Aspirin dan Ibuprofen mengurangi nyeri dengan cara bekerja di
ujung saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat
mediator inflamasi yang dihasilkan luka.
10. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan dengan skala nyeri
 Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di
abdomen
 Rontgen untuk mengetahui tukang dalam yang abnormal
 Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan
fisik lainnya
 CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang peah diotak
 EKG
 MRI
A. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Fokus
a. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial
yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan atau
kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan
cedera yang akan mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas
operasi/bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan
iritasi secar langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa
nyaman pasien.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan
nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien
akan beresiko terkena penyakit sehingga menimbulka rasa tidak
nyaman seperti nyeri.
b. Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita
amati antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir
bawah, dll.
c. Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas
dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui.
d. Faktor presipitasi : Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan
nyeri antara lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba.
e. Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak
tertahankan, atau dapat menggunakan skala dari 0-10.
f. Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri
mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri,
kapan nyeri terakhir timbul.
g. Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya
nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau
tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri): keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri
Pengkajian Skala Nyeri
 Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak
terganggu)
 Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
 Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas
secara mandiri).
h. Pemeriksaan Fisik
Ekspresi wajah
a. Menutup mata rapat-rapat
b. Membuka mata lebar-lebar
c. Menggigit bibir dibawah
Verbal
a. Menangis
b. Beteriak
Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Pernafasan

Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mengalokasi tempat atau rasa yang
tidak nyaman
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cedera biologis , fisik, kimia.
b. Nyeri berhubungan dengan inflamasi
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
3. Intervensi dan Rasional Keperawatan
a. Nyeri akut
Tujuan yang diharapkan :
1) Adanya penurunan intensitas nyeri

2) Ketidaknayaman akibat nyeri berkurang

3) Tidak menunjukan tanda-tanda fisik dan perilaku dalam nyeri a


kut

Rencana Tindakan :

Intervensi Rasional
Kaji Nyeri Mengetahui daerah nyeri, kualitas,
kapan nyeri dirasakan, faktor
pencetus, dan berat ringannya
nyeri yang dirasakan.
Ajarkan teknik relaksasi kepada Untuk mengajarkan pasien apabila
pasien nyeri timbul
Berikan analgetik sesuai Untuk mengurangi rasa nyeri
program
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum
pasien

b. Nyeri Kronis
Tujuan yang diharapkan :
1) Tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajah
2) Tidak ada posisi tubuh yang melindungi
3) Tidak ada kegelisahan atau ketegangan otot
4) Tidak kehilangan nafsu makan
5) rekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah
atau ringan
Rencana Tindakan :
Intervensi Rasional
Kaji keadaan umum, Untuk mengetahui keadaan umum
karakteristik nyeri, tanda-tanda pasien, mengetahui daerah nyeri,
vital serta efek penggunaan obat kualitas, kapan nyeri dirasakan,
jangka panjang faktor pencetus,berat ringannya
nyeri yang dirasakan serta
mengetahui efek penggunaan obat
secara jangka panjang.
Bantu pasien mengidentifikasi Untuk mengetahui tingkat nyeri
tingkat nyeri pasien
Ajarkan pola istirahat/tidur yang Untuk mengurangi rasa nyeri
adekuat secara adekuat
Kolaborasi pemberian obat Untuk mengurangi rasa nyeri
analgesik
DAFTAR PUSTAKA
PPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Ke
perawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Di
agnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC.
Kemenkes. (2016) Asuhan Keperawatan Rasa Aman dan Nyaman
Nurarif A.H dan Kusuma, H. (2016) Asuhan Keperawatan Praktis, Jakarta:
Medication
Tetty, S. 2015. Knsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN AMAN DAN NYAMAN (NYERI)

Nama Mahasiswa : Alda Khumaeroh

Semester :3

Hari/Tanggal : Senin, 05 Desember 2022

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA PASIEN
Nama : Tn. E
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirasuasta
Setatus : Menikah
Alamat : Kampung Blok Sentul
No. Medrec :-
Tanggal Masuk RS: 03 Desember 2022
Tanggal Pengkajian : 05 Desember 2022
BIODATA KELUARGA
Nama : Ny. P
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan : Istri
Alamat : Kampung Blok Sentul

II. Alasan masuk RS:


Klien mengatakan Nyeri perut mual,sakit kepala nyeri dada dan lemas
tidak kunjung sembuh
III. Keluhan Utama
Nyeri perut mual,sakit kepala nyeri dada dan lemas.

IV. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan sudah 2 hari tidak nafsu makan dan makan tidak
teratur,Pada abdomen bising usus normal yaitu 10x/menit dan di
palpasi adanya nyeri tekan di epigastrium dan kuadran sebelah kiri. TD
: 91/58 mmHg, N : 58 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,2OC.
V. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yg memiliki penyakit
yang sama dengan nya

VI. Genogram

Meninggal dunia Garis keturunan

Meninggal dunia Perempuan

Garis Pernikahan Laki - Laki


VII. Pengkajian Kebutuhan Dasar

a.Riwayat Diet

No Di Rumah Di Rumah Sakit


1. Frekuensi makan dalam sehari Frekuensi makan dalam sehari
 2x Sehari  2 - 3x Sehari
2. Porsi makan dalam sehari Porsi makan dalam sehari
 1piring penuh  Setengah centong nasi
3. Makanan yang disukai dan tidak di sukai Makanan yang disukai dan tidak di sukai
 Semua jenis makanan suka  Semua jenis makanan suka
4. Alergi terhadap makanan adakah atau Alergi terhadap makanan adakah atau
tidak, jika ada sebutkan tidak, jika ada sebutkan
 Tidak ada alergi terhadap  Tidak ada alergi terhadap
makanan makanan
5. Jenis makanan yang di konsumsi Jenis makanan yang di konsumsi
 Ikan, nasi, sayur dan lain-lain  Bubur, lauk, sayur
Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 14,4
Protein total :-
albumin : -

Keluhan yang dirasakan berhubungan dengan nutrisi :


Nausea

Masalah keperawatannya :
nyeri dan kenyamanan

VIII. Kebutuhan eliminasi


 Buang Air Besar

No Di Rumah Di Rumah Sakit


1. Frekuensi BAB Frekuensi BAB

 1x Sehari  1x Sehari

2. Karakteristik feses Karakteristik feses


 Lunak  Lunak

3. Obat0obatan yang digunakan dalam Obat0obatan yang digunakan dalam


mengatasi masalah BAB mengatasi masalah BAB
 Tidak ada  Tidak ada
4. Colostomi apakah ada Colostomi apakah ada
 Tidak ada  Tidak ada

Keluhan yang dirasakan : Konstipasi
Masalah Keperawatan : Pola BaB sangat baik tidak adamasalah

 Buang Air Kecil

No Di Rumah Di Rumah Sakit


1. Frekuensi BAK Frekuensi BAK
 4 – 5x Sehari  1.500 cc

2. Warna Warna
 Kekuningan  Kekuningan
3. Obat-obatan yang digunaka dalam Obat-obatan yang digunaka dalam
mengatasi BAK mengatasi BAK
 Tidak ada  Tidak ada
4. Ostomi apakah ada Ostomi apakah ada
 Tidak ada  Tidak ada

Keluhan yang dirasa: Klien mengatakan tidak ada masalah dengan buang air kecil
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah dalam BAK pasien

IX. Kebutuhan Personal hygiene


No Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Frekuensi mandi Frekuensi mandi
 2x Sehari  1x Sehari
2. Menggunakan sabut atau tidak Menggunakan sabut atau tidak
 Menggunakan sabun  Tidak menggunakan sabun
3. Frekuensi keramas dalam seminggu Frekuensi keramas dalam seminggu
 5x Dalam seminggu  1x
4. Frekuensi menggosok gigi Frekuensi menggosok gigi
 2x  Tidak menggosok gigi
5. Keadaan pakaian yang digunakan Keadaan pakaian yang digunakan
 Rapih  Rapih
6. Keadaan laken tempat tidur Keadaan laken tempat tidur
 Rapih  Rapih
7. Keadaan Kuku jari dan kaki Keadaan Kuku jari dan kaki
 Bersih  Bersih
Keluhan Kebersihan Diri: Klien mengatakan kurang nyaman di bagian mulut
Masalah Keperawatan : Ketidak mampuan mempertahankan keberhihan mulut
dan gigi

X. Kebutuhan Cairan
No Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Jumlah minum dalam sehari Jumlah minum dalam sehari
 6gelas/hari  8gelas/hari
2. Jenis air minum yang digunakan setap Jenis air minum yang digunakan setap
hari hari
 Air putih dan kopi  Air putih
3. Minuman instan yang seting dikonsumsi Minuman instan yang seting dikonsumsi
 Tidak ada  Tidak ada
4. Apakah terpasang infus
 Terpasang
5. Cairan infus yang digunakan
 RL
6. Tetesan infus dalam 24jam
 12tetes/24jam
-Out put :
jumlah urin : 1.500 ml
Cairan NGT: Tidak ada
Muntah :
Feses :
IWL :
Turgor kulit: Elastis
Keluhan Cairan dan Elektrolit:

Masalah Keperawatan :
XI. Kebutuhan Istirahat Tidur
-Pola tidur : Teratur
-Jumlah jam tidur dalam sehari : 8jam
- Kebiasaan yang dilakukan menjelang tidur: Membaca doa
- Masalah keperawatan : Pola tidur tidak ada masalag

XII. Pemeriksaan Fisik


a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital
 Tekanan Darah : 150/90 mmHG
 Nadi : 105x/Menit
 Pernafasan : 22x/Ment
 Suhu : 37,5OC
c. Head To Toe
 Kulit dan kepala di dapatkan data :
Kulit kepala bersih tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri
tekan, rambut terlihat panjang merata, tampak bersih, tidak
mudah rontok dan berwarna hitam.
 Mata di dapatkan data :
Mata kanan dan mata kiri tampak simetris, konjungtiva pucat,
sklera berwarna putih, kornea tampak jernih, pupil mengecil
saat dirangsang oleh cahaya, keadaan mata tampak cembung,
tidak tampak adanya kotoran pada kedua mata klien.
 Hidung di dapatkan data :
Posisi hidung simetris antara lubang hidung kanan dan kiri,
warna sama dengan warna kulit muka, tekstur halus, tidak
tampak adanya kotoran di lubang hidung klien.
 Mulut di dapatkan data :
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir pucat, warna pucat, tidak
terdapatcaries gigi, tidak memakai gigi palsu, pergerakan lidah
bebas, ada sensasi rasa, tidak ada pembengkakan pada pipi.
 Leher di dapatkan data :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran limfe.
 Telinga di dapatkan data :

Daun telingan berbentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak


terdapat nyeir tekan pada daun telinga, tidak terdapat serumen,
tidak terdapat peradangan pada mastoid, tidak terdapat cairan
pada membran tympani.
 Dada di dapatkan data :
Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, frekuensi nafas 22
x/menit, suara nafas vasikuler, tidak terdapat suara tambahan
seperti wheezing dan ronchi, gerakan dada baik kanan maupun
kiri sama sewaktu pasien bernafas. Tidak terdapat bunyi
tambahan pada jantung seperti mur-mur dan gallop, irama
jantung reguler, bunyi jantung I dan bunyi jantung II murni.
Nadi pasien 105 x/menit.
 Abdomen di dapatkan data :
Bentuk simetris, warna sama dengan seluruh tubuh, tidak ada
lesi, bising usus normal yaitu 10x/menit dan di palpasi adanya
nyeri tekan di epigastrium dan kuadran sebelah kiri
 Genitalia dan anus di dapatkan data :
Bersih, tidak ada kelainan. Anus : bersih, tidak terdapat atresia
ani dan tidak ada atresia rekti.
 Ekstremitas Atas di dapatkan data :
Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil, tidak ada
oedema, dapat digerakkan dengan bebas.
 Ekstremitas bawah di dapatkan data :
Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil, tidak ada
oedema, dapat digerakkan dengan bebas.
 Kulit dan kuku di dapatkan data :
 Warna kulit putih, tekstur kulit lembut, turgor kulit cepat
kembali 2 detik, temperatur kulit 36,60C, kelembapan kulit
normal. Bentuk kuku cembung, pendek dan bersih, warna
merah muda.
B. Data Penunjang
Nama : Tn. E
Kelamin : Laki-laki
Umur : 55Tahun
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Lekosit 11,8 Ribu/uL 5 - 10
Eritrosit 4,77 Juta/uL 4-5
Hemoglobin 14,4 g/dL 12 - 14
Hematokrit 41,7 % 37 - 47

Index Eritrosit
MCV 87,5 fL 82 - 92
MCH 30,2 Pg 27 - 32
MCHC 34,6 g/dL 32 - 37
Trombosit 322 Ribu/uL 150 - 400

KIMIA KLINIK
Diabetes
Glukosa Darah Sewaktu 167 Mg/dL 60 - 110

Elektrosit
Natrium (Na) 139 Mmol/L 135 - 145
Kalium(K) 3,7 Mmol/L 3,5 - 5,0
Clorida(Cl) 102 Mmol/L 94 - 111

C. Terapi/Pengobatan
Terapi Oral
Clopidogrel 1x 75mg
Atorvastatin 1x 20mg

Injeksi
Lansoprazole 2x 30mg
Ondansentron 8mg
D. Diagnosis Keperawatan
I. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Gastritis Nyeri akut


Klien Merasakan Nyeri berhubungan
pada lambung ,nyeri Penaikan asam dengan infuse
dibagian dada mual muntah lambung mukosa lambung
pusing
DO : Asam lambung
 Tampak meringis berdifusi dengan
 Gelisah mukosa
 Nafsu makan berubah
Nyeri uluhati

2. DS : Inflamasi Gangguan
 Pasien mengatakan pemenuhan
sudah 2 hari tidak nafsu Nyeri Epigastrium kebutuhan nutrisi
makan dan makan tidak
teratur Menurunkan sensori
untuk makan
DO :
 Membran mukosa pucat Anoreksia
 Konjungtiva pucat
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
3. DS: Anoreksia (tidak Intoleransi
 Klien Mengeluh mafsu makan) aktivitas
lelah
DO Lemas
 Frekuensi jantung
meningkat >20% Cepat lelah
dari kondisi
istirahat Intolerasi Aktivitas
 TTV
TD:91/58
N: 58
RR: 20
S: 36,2
E. Perencanaan Tindakan

No/Hari/Tan Diagnosa PERENCANAAN


ggal Keperawatan Tujuan Intervensi
Saptu, 03 DS : Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi lokasi,
Desember Klien 3x24 Jam, diharapkan klien karakteristik, durasi, frekuensi
2022 Merasakan mampu mengatasi nyeri kualitas, intensitas nyeri.
Nyeri pada dengan kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
lambung - Nyeri berkurang - Identifikasi respon non verbal
DO - Klien dapat - Berikan teknik
 Tampak mngeidentifikasi skala nonfarmakologis untuk
meringis nyeri mengurangi nyeri
 Gelisah - Jelaskan penyebab, priode,
dan pemicu nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antianalgetik
-
Minggu, 04 DS : Setelah dilakukan tindakan - Kaji adanya alergi makanan
Desember  Pasien 3x24 Jam nutrisi kurang - Monitor berat badan
2022 mengatakan teratasi dengan indikator: - Berikan makanan tinggi kalori
sudah 3 - Nafsu makan meningkat dan protein
hari tidak - Memmbran mukosa tidak - Anjurkan diet yang
nafsu pucat diprogramkan
makan dan - Konjungtiva an anemis - Kolaborasi dengan ahli gizi
makan untuk menentukan jumlah
tidak kalori yang dibutuhkan
teratur
DO :
 Membran
mukosa
pucat
Konjungtiva
pucat

Senin, 05 DS: Setelah dilakukan tindakan


Desember  Klien keperawatan selama 3x24 jam. - Bantu klien mengembangkan
2022 Mengeluh Klien bertoleransi terhadap motivasi diri dan penguatan
lemas aktivitas dengan kriteria hasil: - Kolaborasikan dengan tenaga
DO - Berpartisipasi dalam rehabilitasi medik dalam
 Frekuensi aktivitas visik perencanaan program terapi
jantung yang tepat
meningkat
>20% dari
kondisi
istirahat
 TTV
TD:91/58
N: 58
RR: 20
S: 36,2
F. IMPLEMENTASI

Hari, Diagnosa Tindakan keperawatan dan hasil Paraf dan


Tanggal, Keperawatan nama jelas
waktu
Sabtu, 03 DS : T: Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
Desember Klien Merasakan durasi, frekuensi kualitas, intensitas nyeri.
2022 Nyeri pada lambung R: Klien teerlihat nyeri di bagian ulu hati
DO
08:00  Tampak meringis T: Mengidentifikasi skala nyeri
 Gelisah R: Klien mengalami skala nyeri 3
 Tekanan nadi
08:05 meningkat T: Mengidentifikasi respon non verbal
R: Pasien terlihar meringis kesakitan

08:10 T: Berikan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi nyeri
R: Klien diajarkan teknik nafas dalam

08:15 T: Menjelaskan strategi meredakan nyeri


R: Klien tau cara mengatasi nyeri

T: Berkolaborasi dengan dokter untuk


pemberian antianalgetik
R: Klien mendapatkan pengobatan dari
dokter
Minggu, 04 DS : T: Mengkaji adanya alergi makanan
Desember  Pasien R: Klien memilikin alergi makanan pedas
2022 mengatakan
sudah 3 hari tidak T: Memonitor berat badan
08:20 nafsu makan dan R: Klien mengalami penurunan berat
makan tidak badan
teratur
08:25 DO : T: Memberikan makanan tinggi kalori dan
 Membran mukosa protein
pucat R: Klien mendapatkan nutrisi yang
08:30 Konjungtiva pucat seimbang
T: Menganjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori yang
dibutuhkan
R: Klien dianjurkan diet TKTP

Senin, 05 DS: T: mengkaji adanya faktor kelelahan


Desember  Klien Mengeluh R: Klien mengalamu kelelahan dan stress
2021 lelah
DO T: Memantu klien mengembangkan
13.30 Frekuensi jantung motivasi diri dan penguatan
meningkat >20% R: Klien lebih termotivasi untuk sembuh
dari kondisi istirahat
 TTV T: Mengajarkan klien untuk melakukan
TD:91/58 gerakan ringan dan beraktivitas
N: 58 R: klien merasa ada peningkatan rasa
RR: 20 nyaman
S: 36,2
T: Kolaborasikan dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam perencanaan
program terapi yang tepat
R: Klien mendapatkan terapi mengenai
program diet tepat

G. EVALUASI

Tanggal/ Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Tanda


Jam Tangan
Sabtu, 03 Nyeri akut berhubungan S:
Desember 2022 dengan adanya inflamasi pada - Pasien tidak merasakan nyeri
lambung berhubungan pada bagian ulu hati
10 : 00 dengan nyeri pada bagian ulu O:
hati. - Klien tidak tampak
meringis kesakitan
- N: 80x/ menit

A : Masalah Teratasi sebagian


P : lanjutkan Intervensi
- Anjirkan rileksasi nafas
dalam

Minggu, 04 Ketidak seimbangan nutrisi S:


Desember 2022 kurang dari kebutuhan - klien mengatakan sudah mulai
berhubungan dengan nyeri berselera untuk makan
epigastrium berhubungan O:
10 : 00 dengan nafsu makan menurun - Nafsu makan klien
meningkat
- Konjungtiva ananemis
- Membran mukosa baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan makan sedikit
tapi sering
Senin, 05 Intoleransi aktifitas S:
Desember 2022 berhubungan dengan - Klien mengatakan sudah
gangguan sistem metabolik tidak lelah lagi
kelelahan O:
13.30 - Klien mampu melakukan
aktifitas fisik
- N: 58x/menit
A: Masalah Teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
- Kolaborasikan dengan
tenaga rehabilitasi medik
dalam perencanaan
program terapi yang tepat

Anda mungkin juga menyukai