Anda di halaman 1dari 1

BERSATU MEMBANGUN BANGSA

Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua

Yang terhormat Bapak kepala sekolah SMA Negeri 2 Kuwus

Yang saya Hormati Bapak Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kuwus

Yang saya hormati Bapak Ibu Guru serta pegawai SMA Negeri 2 Kuwus

Yang saya Hormati Para Juri , dan

Yang saya kasihi teman-teman seperjuangan

Di pagi yang cerah ini, marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa, Karena atas
anugrah dan berkat-Nya kita bisa berkumpul bersama ditempat ini untuk memperingati hari sumpah
pemuda yang ke `94`

Pada hari ini tepat 93 tahun yang lalu peristiwa yang bersejerah terjadi di negeri kita tercinta ini. Para
pemuda indonesia mengikrarkan sumpah pemuda yang berbunyi;
1. kami putra dan putri indonesia , mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia
2. kami putra dan putri indonesia , mengaku berbangsa satu, bangsa indonesia
3. kami putra dan putri indonesia , menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia

Sumpah inilah yang kemudian mempersatukan para pemuda bangsa ini untuk berjuang bersama demi
kemerdekaan bangsa kita tercinta ini.
Sumpah pemuda ini berisi cita-cita dan harapan yang luhur bagi bangsa kita.
Kini kesakralan sumpah pemuda sedikit demi sedikit mulai memudar, karena kurangnya pemaknaan dari
para pemuda saat ini.

Jika dulu para pemuda bersama bahu- membahu berjuang melawan bangsa asing sebagai penjajah, kini
kita para penerus bangsa harus berjuang melawan penjajah yang berasal dari diri kita sendir, dari bangsa
kita sendiri.
Yang terjadi sekarang ini sungguh ironis, yang menjadi penjajah di negara kita sekarang bukan lagi
bangsa lain, TETAPI bangsa kita sendiri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kriminal,kenakalan
remaja, kasus-kasus intoleransi yang berawal dari isu SARA yang mengancam kesatuan bangsa kita ini.
Sebuah pukulan yang besar bagi bangsa kita.

Ir. Soekarno, presiden pertama bangsa indonesia menganggap pemuda sebagai “ Agent of Change” atau
pelopor perubahan dan kemajuan bangsa.

Teman-teman seperjuangan yang saya kasihi, Masa depan bangsa kita yang tercinta ini ada ditangan kita.
Marilah kita bangkitkan kembali semangat pejuang kita untuk membangun bangsa kita ini demi masa
depan yang cerah. Mari bergandengan tangan memberantas sikap Intoleransi dan individualisme yang
memecah-belah bangsa kita tercinta ini.

Tidak indah selain doa dan tidak ada awalan selain akhiran, untuk itu saya mengakhiri pidato saya ini.
Kepada anda yang berkenan mendengarkan pidato saya, semoga bermanfaat, dan bila ada kata-kata
yang salah dan menyinggung perasaan para hadirin saya mohon maaf sebesar-besarnya. Atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai