KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki Sertifikat Kompetensi, guna mewujudkan
kondisi instalasi tenaga listrik yang aman, andal dan ramah lingkungan.
Sesuai Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan, menyatakan bahwa SKTTK hasil Forum Konsensus dapat
digunakan sebagai pedoman oleh pemangku kepentingan ketenagalistrikan
sampai dengan rancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan oleh Menteri
ESDM. Oleh karena itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan perlu menetapkan
“Pedoman Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Pekerjaan
Jaringan Tenaga Listrik Tegangan Menengah Dalam Keadaan Bertegangan”
sebagai acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap tenaga
teknik Ketenagalistrikan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 4
1.2. Pengertian ................................................................................... 4
1.3. Penggunaan SKTTK ..................................................................... 7
BAB II ................................................................................................... 8
2.1. Pemetaan SKTTK ......................................................................... 8
2.2. Pengemasan Kualifikasi Jabatan ............................................... 10
2.3. Uraian Kualifikasi Jabatan ........................................................ 11
2.3.1. Pelaksana Muda Pemeliharaan PDKB Distribusi ....................... 12
2.3.2. Pelaksana Madya Pemeliharaan PDKB Tegangan Menengah ..... 12
2.3.3. Pelaksana Utama Pemeliharaan PDKB Tegangan Menengah ..... 14
2.3.4. Teknisi Muda Pemeliharaan PDKB Distribusi ............................ 15
BAB III ................................................................................................. 18
3.1. Daftar Unit Kompetensi ............................................................. 18
3.2. Uraian Unit Kompetensi ............................................................ 19
3.2.1. Membantu Pelaksanaan Pemeliharaan PDKB Tegangan
Menengah ................................................................................. 20
3.2.2. Melaksanakan Penggantian Jumper SUTM dengan Metode
PDKB TM Sentuh Langsung ...................................................... 23
3.2.3. Melaksanakan Penggantian Travers/Cross Arm Dead End
dengan Metode PDKB TM Sentuh Langsung.............................. 29
3.2.4. Melaksanakan Penggantian Travers/Cross Arm Tumpudengan
Metode PDKB TM Sentuh Langsung. ......................................... 35
3.2.5. Melaksanakan Pemasangan Tiang Sisipan dengan Metode
PDKB TM Sentuh Langsung ...................................................... 40
3.2.6. Melaksanakan Pengawasan Pekerjaan PDKB TM Sentuh
Langsung .................................................................................. 45
3.2.7. Melaksanakan Penggantian Jumper SUTM dengan Metode
PDKB TM Berjarak .................................................................... 49
3.2.8. Melaksanakan Penggantian Travers/Cross Arm Dead End
dengan Metode PDKB TM Berjarak. ........................................... 55
3.2.9. Melaksanakan Penggantian Travers/Cross Arm Tumpudengan
Metode PDKB TM Berjarak. ....................................................... 55
3.2.10. Melaksanakan Pemasangan Tiang Sisipan dengan Metode
PDKB TM Berjarak .................................................................... 66
3.2.11. Melaksanakan Pengawasan Pekerjaan PDKB TM Berjarak ........ 71
BAB IV ................................................................................................. 95
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era global, pasar bebas tidak hanya berlaku untuk komoditi
produk barang dan jasa saja yang akan bebas keluar dan masuk kawasan
negara Indonesia, namun termasuk juga tenaga kerja. Kompetisi antar
tenaga kerja yang akan memasuki pasar kerja akan didasarkan pada
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing tenaga
kerja. Bukti formal kemampuan atau kompetensi seseorang yang sudah
diakui saat ini adalah sertifikasi kompetensi. Guna mendukung
pelaksanaan sertifikasi kompetensi diperlukan sistem standardisasi
kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Untuk mengantisipasi pasar
bebas serta untuk memperkuat daya saing tenaga kerja lokal yang akan
memasuki pasar kerja di bidang Distribusi, maka perlu disusun program
sertifikasi kompetensi untuk profesi di subbidang pemeliharaan bidang
Distribusi tenaga listrik. Langkah awal untuk pelaksanaan sertifikasi
kompetensi adalah penyediaan standar kompetensi yang relevan. Karena
itu, standar kompetensi untuk profesi pemeliharaan Distribusi tenaga
listrik perlu disusun.
1.2. Pengertian
BAB II
JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Melaksanakan Penggantian
Jumper SUTM dengan
Metode PDKB TM Berjarak
Melaksanakan Penggantian
Travers/Cross Arm Dead
End dengan Metode PDKB
TM Berjarak
Melaksanakan Penggantian
Travers/Cross Arm Tumpu
dengan Metode PDKB TM
Berjarak
Melaksanakan
Pemasangan Tiang Sisipan
dengan Metode PDKB TM
Berjarak
Melaksanakan Pengawasan
Pekerjaan PDKB TM
Berjarak
Melaksanakan penggantian
isolator SUTT/SUTET
dengan metode PDKB
Melaksanakan
pemeliharaan peralatan
dan aksesoris
SUTT/SUTET dengan
metode PDKB
Melaksanakan
pemeliharaan peralatan
gardu induk dengan
metode PDKB
Melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk
dengan metode PDKB
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Melaksanakan pengawasan
penggantian isolator
SUTT/SUTET dengan
metode PDKB
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan
dan aksesoris
SUTT/SUTET dengan
metode PDKB
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan
gardu induk dengan
metode PDKB
Melaksanakan pengawasan
penggantian peralatan
gardu induk dengan
metode PDKB
Menganalisa Penyebab
kerusakan peralatan
PDKB-TT TET
Menganalisa Penyebab
kerusakan peralatan
PDKB-Gardu Induk
5. Teknisi/analis Madya
6. Teknisi/analis Utama
7. Ahli Muda
8. Ahli Madya
9. Ahli Utama
Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi padakemungkinan jabatan
dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
D.35.125.01.KUALIFIKASI.1.PDKBTM
a. Deskripsi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mempersiapkan peralatan untuk proses pemeliharaan PDKB
tegangan menengah tenaga listrik sesuai dengan SOP.
- Membantu pada pelaksanaan pemeliharaan PDKB tegangan
menengah tenaga listrik sesuai dengan SOP
d. Kemungkinan Jabatan
Pelaksana Muda Pemeliharaan PDKB TM
D.35.125.01.KUALIFIKASI.2.PDKBTM
a. Deskripsi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Melaksanakan pemeliharaan dengan metode PDKB pada SUTM.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Pelaksana Pemeliharaan PDKB SUTM sentuh langsung
2. Pelaksana Pemeliharaan PDKB SUTM berjarak
D.35.125.01.KUALIFIKASI.3.PDKBTM
a. Deskripsi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dengan metode
PDKB pada SUTM.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Pengawas Pemeliharaan PDKB TM
D.35.125.01.KUALIFIKASI.4.PDKBTM
a. Deskripsi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi dan menganalisa pelaksanaan pemeliharaan
terhadap jaringan Distribusi.
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan
dalam rangka pelaksanaan tugas.
- Menganalisa pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis),
Standing Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Mengendalikan pelayanan gangguan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Supervisor Pemeliharaan PDKB Distribusi
D.35.125.01.KUALIFIKASI.5.PDKBTM
a. Deskripsi
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor Pemeliharaan Distribusi
- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan
pekerjaan Supervisor Pemeliharaan Distribusi
- Meyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas pemeliharaan
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional pemeliharaan telah
sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya
d. Kemungkinan Jabatan
1. Asisten Manajer Pemeliharaan PDKB Distribusi
BAB III
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pelaksanaan pembangunan
dan pemasangan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
(tidak ada)
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami SOP
3.1.2 Mengenal Alat Ukur
3.1.3 Mengenal alat kerja bantu
3.1.4 Mengenal APD
3.1.5 Mengenal bahan/material listrik ( Konduktor dan isolator)
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu melakukan perhitungan sederhana
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Memilih bahan
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) PDKB Sentuh Langsung
jaringan tegangan menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian jaringan tegangan menengah
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja PDKB-TM
3.2.4 SOP Pelaksanaan PDKB–TM.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan PDKB - TM
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2. Mampu melakukan pekerjaan di ketinggian
2.3. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk mengganti
jumper SUTM dengan PDKB-TM Sentuh Langsung.
2.4. Mengganti Pole Top Switch (PTS) atau Pole Top Load Breack Switch (PT
LBS) Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dengan PDKB TM
Metode Sentuh Langsung
2.5. Menginterpretasikan gambar teknik.
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan menegah
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTM.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTM.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material penggantian jumper
hantaran SUTM.
3.1.5 Organisasi kerja PDKB.
3.1.5.1. Pegawai PDKB-TM.
3.1.5.2. Dokumen kerja.
3.1.5.3. Tanggung jawab profesi.
3.1.5.4. Etos kerja.
3.1.6 Persyaratan kerja PDKB.
3.1.6.1. Ketentuan dasar.
3.1.6.2. Elemen Pelindung dan Persyaratan jarak aman.
3.1.6.3. Keadaan cuaca.
3.1.7 Prosedur kerja PDKB.
3.1.7.1. Persiapan lokasi kerja.
3.1.7.2. Perkakas dan perlengkapan kerja.
3.1.7.3. Syarat Operasi Khusus.
3.1.7.4. Tahap pekerjaan.
3.1.7.5. Berbagai kondisi yang timbul akibat stress mekanis.
3.1.7.6. Berbagai kondisi yang timbul akibat keadaan listrik
pada struktur.
3.1.7.7. Memutus atau menyambung rangkaian listrik
bertegangan
3.1.8 Mekanikahantaran udara.
3.1.8.1. Dasar penerapan.
3.1.8.2. Masalah kemiringan.
3.1.8.3. Andongan (saging).
3.1.8.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.8.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.
3.1.8.6. Pengaruh angin terhadap perkakas kerja dan
peralatankerja PDKB.
3.1.9 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.9.1. Peraturan K2
3.1.9.2. Prosedur K2 pada penggantian jumper SUTM dengan
PDKB.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTM.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1 Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
PANDUAN PENILAIAN
1 Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
5 Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
3.2 Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) PDKB jaringan tegangan
menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2. SOP Komunikasi Pengoperasian jaringan tegangan menengah
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3. SOP Persyaratan Kerja PDKB–TM.
3.2.4. SOP Pelaksanaan PDKB–TM.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV.
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
PDKB-TM Metode sentuh langsung Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) yangditetapkanperusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan
Menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja PDKB–TM.
3.2.4 SOP Pelaksanaan PDKB–TM.
3.2.5 Standar PDKB–TM Yang ditetapkan perusahaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV
1.3. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) PDKB berjarak jaringan
tegangan menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian jaringan tegangan menengah
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja PDKB-TM
3.2.4 SOP Pelaksanaan PDKB–TM.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan PDKB - TM
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Isolator
4.2.2. Silicon clotch
4.2.3. Lap majun
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1 Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai
antara 1 kV sampai dengan 35 kV
3.2. Standar
3.2.1. Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
PDKB-TM Metode berjarak Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2. SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan
Menengah yang ditetapkan perusahaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Memahami Single Line diagram SUTM
menyiapkan 1.2. Memahami tata cara berkomunikasi sesuai
Pekerjaan SOP dan SOK
Memasang Tiang 1.3. Mampu menyusun rencana kerja agar dapat
Sisipan dengan diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan
metode PDKB 1.4. Personil berwenang dihubungi untuk
Berjarak memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
PDKB–TM
1.5. Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan
1.6. Menyiapkan Alat kerja,alat Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dan alat bantu kerja
yang sesuai dengan standar PDKB–TM
Metode berjarak berdasarkan ketetapan dari
perusahaan
1.7. Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai
standar yang berlaku
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV.
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3.1 Norma
3.1.3 Rencana Pekerjaan yang telah disetujui
3.1.4 .Sesuai work order
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan IK (Instruksi Kerja)
PDKB-TM Metode berjarak yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan
Menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja PDKB–TM.
3.2.4 SOP Pelaksanaan PDKB–TM.
3.2.5 Standar PDKB–TM Yang ditetapkan perusahaan
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV.
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.1.2 Mampu bekerja di ketinggian
2.1.3 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
melakukan pemeliharaan SUTM dengan metode PDKB-TM berjarak.
2.1.4 Menginterpretasikan gambar teknik.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Peralatan
PDKB yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Mampu melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan kerja PDKB
TM Berjarak
2.3 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk menguji
peralatan kerja PDKB TM berjarak
2.4 Menginterpretasikan gambar teknik dan Manual book
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTM.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Keterampilan
3.2.3 Dasar operasi mobil sentuh langsung
3.2.4 Orientasi lapangan pada jaringan SUTM.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan Pengendalian dan pengorganisasian
pemeliharaan Tegangan Menengah yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.1.3 Integritas
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
Pengendalian dan pengorganisasian pemeliharaan peralatan
Tegangan menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pemeliharaan Tegangan menengah yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja Pengendalian dan pengorganisasian
pemeliharaan Tegangan menengah
3.2.4 SOP Pelaksanaan Pengendalian dan pengorganisasian
pemeliharaan Tegangan Menengah
3.2.5 Standar PDKB–TM Berjarak yang ditetapkan perusahaan.
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan Pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja, harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara
simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Pengendalian dan pengkordinasian pemeliharaan Tegangan Menengah
dengan metode PDKB TM Berjarak
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang dimiliki
oleh perusahaan dalam pelaksanaan Pengendalian dan pengorganisasian
pemeliharaan Tegangan Menengah yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.1.3 Integritas
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
Pengendalian dan pengorganisasian pemeliharaan peralatan
Tegangan menengah yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pemeliharaan Tegangan menengah yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja Pengendalian dan pengorganisasian
pemeliharaan Tegangan menengah
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan Pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja, harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara
simulasi dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Pengendalian dan pengkordinasian pemeliharaan Tegangan Menengah
dengan metode PDKB TM Sentuh Langsung
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar Pemeliharaan Distribusi
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan Tegangan Menengah
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan
BAB IV
PENUTUP