Anda di halaman 1dari 18

POKOK PENGATURAN

RUU PENILAI
Konstruksi RUU Penilai
Penilai di Pemerintah Penilai di Swasta
Ruang Lingkup
K/L dan Pemda Kantor Jasa Penilai Publik atau Lembaga jasa keuangan
Kerja
Pejabat fungsional tertentu/ Penilai beregister dan Penilai Publik
Status
umum/administrasi

berdasarkan penugasan memberikan jasa penilaian


untuk kepentingan KJPP atau berdasarkan penugasan
Tugas Menilai berdasarkan tugas dan wewenang K/L
Lembaga Jasa Keuangan atau permohonan dari
tempatnya bekerja. pengguna jasa

Hak, Kewajiban tunduk pada ketentuan peraturan perundang-


Diatur dalam RUU
Larangan undangan di bidang aparatur sipil negara.

Pengangkatan & tunduk pada ketentuan peraturan perundang-


Diatur dalam RUU
Pemberhentian undangan di bidang aparatur sipil negara.

Bidang pekerjaan Penilai meliputi: Bidang Penilaian properti; Bidang Penilaian bisnis; dan Bidang Pekerjaan
Tata Kerja Penilai
terkait Properti atau bisnis lainnya dan diatur dalam RUU

Bentuk Badan Usaha KJPP, Izin dari Menteri, Menteri


Kantor Jasa
--- berwenang membekukan, mencabut, menjalankan,
Penilai Publik
melakukan pembinaan dan pengawasan 2
Direktorat Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Konstruksi RUU Penilai
Penilai di Pemerintah Penilai di Swasta
Pembinaan dan
Pengawasan Menteri bertugas melakukan pembinaan dan Pengawasan atas Penilai.

Majelis Penilai Dalam rangka menjalankan tugas pembinaan dan pengawasan Menteri membentuk Majelis Penilai.

Sanksi Menteri berwenang menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran undang-undang ini dan/atau peraturan
Administratif pelaksanaannya yang dilakukan oleh Penilai di Sektor Swasta.

Organisasi Penilai berhimpun dalam suatu wadah organisasi profesi Penilai. Organisasi profesi Penilai di bentuk di
Profesi Penilai lingkungan Pemerintah dan di sektor swasta. Organisasi profesi Penilai harus berbentuk badan hukum.

Menteri berwenang menetapkan satu organisasi profesi Penilai di


sektor swasta sebagai mitra dalam pembinaan dan pengawasan.

Ketentuan mengenai tujuan, tugas, wewenang, tata kerja, dan


susunan organisasi ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran AD dan ART, perlu dilaporkan kepada Menteri
rumah tangga organisasi profesi Penilai. 3
Direktorat Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Menimbang

Membangun perekonomian
nasional yang diselenggarakan
dengan berdasar atas demokrasi
ekonomi

Keberadaan profesi Penilai dibutuhkan


dan memiliki peran penting sebagai
lembaga pendukung penyelenggaraan
pembangunan perekonomian nasional
Rp yang memberikan opini nilai Undang-Undang
Penilai

UU dibutuhkan untuk menjamin kepastian,


keadilan, dan perlindungan hukum bagi
seluruh pihak yang menggunakan jasa
penilaian dan khususnya terhadap profesi
Penilai itu sendiri

4
BATANG TUBUH

Bab I : Ketentuan Umum 1


• Pengertian mengenai Penilai, Penilaian, Nilai, Register Negara
Penilai, Penilai di Lingkungan Pemerintah, Penilai di Sektor
Swasta, Penilai Beregister, Penilai Publik, KJPP, Laporan Bab II : Kedudukan dan Wilayah
Penilaian, Menteri, Majelis Penilai, Lembaga Jasa Keuangan,
dan Pusat Data Transkasi Properti dan Bisnis.
2
Kerja Penilai
o Wilayah kerja Penilai meliputi seluruh wilayah NKRI
o Kedudukan Penilai di ling. pemerintah dan sektor swasta
Bab IV : Hak, Kewajiban, dan •3 2
Larangan 4 Bab III Tugas dan Wewenang Penilai

▪ Penjelasan Hak, Kewajiban, dan Larangan Penilai di sektor ✓ Tugas Penilai


swasta ✓ Kewenangan Penilai

5
Bab V : Tata Cara Registrasi, Pemberian
5 Izin, Penghapusan Register, dan
Pencabutan Izin
✓ Syarat Penilai Beregister
✓ Syarat Penilai Publik
✓ Wewenang Menteri
✓ Penghapusan Register dan Pencabutan Izin
Bab VI : Tata Kerja Penilai 6
• Bidang pekerjaan Penilai
• Merujuk Pusat Data Transaksi
• Mendapat perlindungan/pengamanan
Bab VII : Kantor Jasa Penilai Publik
7
• Pendirian, Penerbitan, dan Pencabutan Izin Pendirian KJPP
• Kerja Sama KJPP Dengan Kantor Jasa Penilai Publik Asing
Bab VIII : Pembinaan dan
Pengawasan 8
✓ Menteri bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan atas Penilai
✓ Pembinaan dapat dilakukan bersama dengan organisasi profesi Penilai

6
9 Bab IX : Majelis Penilai

✓ Struktur organisasi Majelis Penilai


✓ Unsur Majelis Penilai
✓ Tugas Majelis Penilai

Bab X : Sanksi Administratif 10


➢ Menteri mengenakan sanksi administratif.
➢ Sanksi paling ringan adalah peringatan tertulis dan terberat
adalah pencabutan izin
Bab XI : Organisasi Profesi
11 Penilai
• Berbadan hukum
• Ada di Lingkungan Pemerintah dan sektor swasta

Bab XII : Pendidikan Profesi dan •
Wewenang organisasi profesi penilai di sektor swasta
Kewajiban organisasi profesi penilai
Standar Kompetensi 12
o Penyelenggara Pendidikan profesi Penilai
o Kurikulum Pendidikan mengacu pada standar kompetensi

7
Bab XIII : Pusat Data
13 Transaksi
▪ Pusat Data Transaksi Properti dan Bisnis
▪ Data transaksi bersifat rahasia berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
Bab XIV : Ketentuan Lain-
lain 14
➢ Penilai di lingkungan Pemerintah -> peraturan ASN
➢ Biaya
➢ Penilai Pertanahan = Penilai Publik
➢ pengangkatan Penilai di Sektor Swasta yang berasal dari Penilai di
Lingkungan Pemerintah
15
Bab XV : Ketentuan Pidana

• 15 ▪ Bertindak seolah-olah sebagai Penilai


▪ Memberikan data dan/atau informasi yang tidak benar atau palsu

Bab XVI : Ketentuan Peralihan 16 Bab XVII : Ketentuan Penutup


17
✓ Status Penilai ✓ Waktu membentuk Majelis, komite, dan sekretariat Majelis
✓ Permohonan pengangkatan Penilai
✓ Organisasi Profesi Penilai ✓ Waktu ujian sertifikasi profesi
✓ KEPI dan SPI ✓ Waktu penetapan peraturan pelaksanaan

8
Jenis Penilai

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh


pejabat yang berwenang dan diberikan tugas, Penilai yang telah terdaftar atau
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara memiliki izin dari Menteri untuk
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk memberikan jasanya melalui Kantor Jasa
melakukan kegiatan di bidang Penilaian Penilai atau bekerja di lembaga jasa
keuangan untuk melakukan kegiatan di
bidang Penilaian

Pasal 1

Penilai di Lingkungan Pemerintah Penilai di Sektor Swasta

Penilai Beregister Penilai Publik

Penilai Beregister yang diberi izin


Seseorang yang telah memenuhi
berpraktek sebagai Penilai Publik oleh
kompetensi dan terdaftar sebagai Penilai
Menteri untuk memberikan jasa
Beregister oleh Menteri
penilaian kepada pengguna jasa

9
Jenis Penilai

Penilai Beregister Penilai Publik

Syarat Pasal 9
Syarat Pemberian Izin Penilai Publik Pasal 10

a. WNI a. WNI
b. sehat jasmani dan rohani b. berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia
c. berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun c. sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki ijazah paling rendah diploma tiga d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun
Pasal 40
e. telah lulus pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh e. Memiliki ijazah paling rendah strata 1 atau setara
organisasi profesi Penilai atau lembaga pendidkan yang Penyelenggara
f. berstatus sebagai Penilai Beregister aktif
memiliki kerjasama dengan organisasi profesi Penilai Organisasi Profesi Penilai
g. telah lulus Ujian Sertifikasi Profesi (USP)
f. anggota organisasi profesi paling lama 2 (dua) tahun sejak
h. memiliki pengalaman bekerja di KJPP paling Undang-Undang ini berlakuPasal 68
g. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak singkat 1 (satu) tahun
Menteri
h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan i. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap j. terdaftar dalam Register Negara Penilai Jika organisasi profesi Penilai belum
karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan dapat menyelenggarakan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun; dan k. tidak sedang menjalani sanksi dari Menteri
berdasarkan undang-undang ini
i. mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri
l. tidak pernah dijatuhi pidana penjara
untuk dapat diangkat sebagai Penilai Beregister.
m. mengajukan permohonan

10
Tata Kerja Penilai

Pasal 18 Pendampingan dan Terkait Laporan Penilaian Pasal 21


• merujuk data dalam Pusat Data Pengamanan Pasal 19 a. Penilai wajib memberikan Laporan Penilaian yang berisi opini Nilai
Transaksi sebagai rujukan utama kepada pemberi tugas atau pemohon Penilaian;
a. meminta pendampingan dari
• dapat mencari data pembanding di b. Laporan Penilaian hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pemilik/pengguna/pengelola objek
luar Pusat Data Transaksi Penilaian atau pihak lain yang berkaitan
penugasan atau permohonan;
dengan pekerjaannya; dan/atau c. Penilai tidak dapat dituntut atas penggunaan Laporan Penilaian di
b. meminta bantuan pengamanan dari luar lingkup penugasan atau permohonan
Penilaian aparat keamanan jika diperlukan

1. Penilaian Bisnis Gugatan dan Keberatan Pasal 22 & 23


2. Penilaian Properti Menghentikan Pekerjaan Pasal 20
a. Gugatan perdata atau tuntutan pidana kepada Penilai terkait
a. tidak diperolehnya data, informasi, Laporan Penilaian baru dapat dilakukan setelah Laporan Penilaian
Pekerjaan terkait Properti atau dan/atau dokumen yang benar dari selesai diperiksa dalam sidang Majelis Penilai kecuali diatur secara
bisnis lainnya pihak yang berhubungan langsung khusus di dalam ketentuan Peraturan Perundang-undangan
dengan kegiatan Penilaian atau terhadap b. Hak untuk mengajukan keberatan kepada Penilai terkait dengan
a. Konsultasi pengembangan properti; pekerjaan Penilaian yang dilakukan, daluwarsa setelah melampaui
objek yang dinilai; dan/atau
b. Desain system informasi aset;
c. Manajemen properti; b. terdapat hal yang mengancam 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Laporan Penilaian
d. Studi kelayakan usaha; keselamatan Penilai pada saat melakukan
e. Jasa agen properti; atau berhubungan dengan kegiatan
f. Pengawasan pembiayaan proyek; Penilaian
g. Studi penentuan sisa umur ekonomi;
h. Studi penggunaan tertinggi dan terbaik;
i. Penasehat keuangan korporasi;
j. Riviu hasil Penilaian.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja Penilai diatur dalam
Bidang Pekerjaan Penilai Pasal 16 peraturan pemerintah.
11
Kantor Jasa Penilai Publik

Wewenang Menteri Pasal 26


Ketentuan Izin Pasal 27
menerbitkan, membekukan, atau mencabut izin
KJPP menjalankan usaha KJPP serta melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap KJPP
a.Izin menjalankan usaha KJPP dapat
dibekukan jika Seluruh penilai publik
melakukan pekerjaan melalui dalam KJPP dikenai sanksi
Perorangan administratif berupa pemberhentian
sementara
Persekutuan Perdata b.Izin pendirian KJPP dapat dicabut jika
Firma seluruh penilai publik dalam KJPP
dikenai sanksi administratif berupa
Kerjasama dengan KJJP Asing Pasal 29 pemberhentian tetap

a. KJPP dapat melakukan kerjasama dengan kantor jasa penilai


publik asing atau jaringan kemitraan Internasional untuk
melakukan kegiatan Penilaian atau pekerjaan lainnya yang
Izin Usaha KJPP diberikan oleh Menteri
berkaitan dengan Penilaian di Indonesia dan luar negeri.
b. Kerjasama dapat mencantumkan nama kantor jasa penilai
publik asing atau organisasi profesi penilai publik asing
bersama-sama dengan KJPP setelah mendapat persetujuan
dari Menteri.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara
kerjasama KJPP dengan kantor jasa penilai publik asing diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
12
Majelis Penilai dan Organisasi Profesi
Penilai

Ketentuan
a. berbentuk badan hukum
b. di lingkungan Pemerintah dan di sektor swasta
c. menetapkan tujuan, tugas, wewenang, tata kerja, dan susunan
organisasi dalam AD/ART
d. menyusun daftar anggota dan salinannya disampaikan kepada
Menteri dan Majelis Penilai

Majelis Penilai Pasal 32


usulan anggota es. I keuangan yang ditunjuk Menteri kementerian bidang Jumlah anggota 13 orang
(ex-officio) sebagai ketua
Majelis Penilai keuangan
Masa kepengurusan 3 tahun +
organisasi profesi 1 kali masa perpanjangan
Pemerintah akademisi
Penilai
Penilai
Organisasi Profesi Penilai
dibantu oleh

Sekretariat Komite
Ditetapkan oleh Menteri

Tugas Pasal 40
Wewenang Pasal 40 a. menetapkan standar Penilaian, standar kompetensi Penilai;
b. menindaklanjuti pengaduan masyarakat atas dugaan pelanggaran standar
a. menetapkan dan menegakkan Kode Etik; penilaian dan kode etik.
b. menyelenggarakan pendidikan profesi c. memberikan pendapat atas dugaan pelanggaran standar Penilaian dan kode tidak termasuk Laporan
berkelanjutan; etik Penilai; Penilaian untuk tujuan
c. menyelenggarakan ujian sertifikasi profesi; dan d. memberikan pendapat kepada Menteri berupa pemberian sanksi administratif perpajakan
d. melakukan evaluasi terhadap pemenuhan terhadap pelanggaran kode etik Penilai;
kewajiban kompetensi Penilai. e. memberikan rekomendasi Penilai yang akan menjadi saksi ahli di bidang
Penilaian.
f. melakukan sidang evaluasi atas Laporan Penilaian atas pengaduan dari pihak 13
yang berkepentingan
Pendidikan Profesi

Pasal 43

Penyelenggara

Lembaga/badan Pendidikan dan Latihan


pemerintah Perguruan tinggi Organisasi profesi Penilai

Kurikulum Pendidikan
Standar kompetensi yang ditetapkan oleh Majelis Penilai
Diatur dengan PP

14
Pusat Data Transaksi Properti dan Bisnis

Telaahan Kewajaran DJP


Nilai Transaksi

Penilai PEMDA
Tra n s a k s i
Notaris/PPAT
Properti dan
K/L
Bisnis

KPPU PERBANKAN

PASAR MODAL
Pusat Data
Pihak Lainnya Transaksi Properti
dan Bisnis MASYARAKAT
Rujukan Nasional
PENILAI

15
Ketentuan Pidana

PASAL 52 PASAL 53
Setiap orang yang bukan Penilai tapi menjalankan kegiatan Pemilik objek Penilaian, pengguna objek Penilaian, pengguna
Penilaian, dan bertindak seolah-olah sebagai Penilai pekerjaan Penilai, pengelola objek Penilaian, dan/atau tenaga ahli
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini dipidana yang dengan sengaja memberikan data dan/atau informasi yang
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan tidak benar atau palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
rupiah). denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

16
K e t e n t u a n Pe r a l i h a n

PASAL 54 PASAL 57
Penilai yang telah ditetapkan sebagai Penilai berdasarkan peraturan perundang-
Organisasi profesi penilai yang telah ada dan ditetapkan oleh Menteri sebelum
undangan sebelum adanya Undang-Undang ini dinyatakan tetap sah sebagai
berlakunya Undang-Undang ini tetap dinyatakan sah sebagai organisasi profesi
Penilai.
Penilai sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

PASAL 55 PASAL 58
Permohonan pengangkatan sebagai Penilai Beregister, Penilai Publik, dan izin
Sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi profesi yang telah diterbitkan oleh
menjalankan usaha KJPP yang masih dalam proses penyelesaian, proses
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia dinyatakan masih berlaku sebagai
selanjutnya harus disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
persyaratan mengajukan pengangkatan sebagai Penilai Beregister atau Penilai
undang-undang ini.
Publik.

PASAL 56 PASAL 59
Dalam hal organisasi profesi Penilai belum dapat menyelenggarakan ujian
Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia yang ditetapkan oleh
sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini, ujian
organisasi profesi Penilai sebelum berlakunya undang-undang ini dinyatakan
sertifikasi profesi diselenggarakan oleh Menteri.
tetap berlaku sampai dengan Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini ditetapkan.

17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai