RUU PENILAI
Konstruksi RUU Penilai
Penilai di Pemerintah Penilai di Swasta
Ruang Lingkup
K/L dan Pemda Kantor Jasa Penilai Publik atau Lembaga jasa keuangan
Kerja
Pejabat fungsional tertentu/ Penilai beregister dan Penilai Publik
Status
umum/administrasi
Bidang pekerjaan Penilai meliputi: Bidang Penilaian properti; Bidang Penilaian bisnis; dan Bidang Pekerjaan
Tata Kerja Penilai
terkait Properti atau bisnis lainnya dan diatur dalam RUU
Majelis Penilai Dalam rangka menjalankan tugas pembinaan dan pengawasan Menteri membentuk Majelis Penilai.
Sanksi Menteri berwenang menjatuhkan sanksi administratif atas pelanggaran undang-undang ini dan/atau peraturan
Administratif pelaksanaannya yang dilakukan oleh Penilai di Sektor Swasta.
Organisasi Penilai berhimpun dalam suatu wadah organisasi profesi Penilai. Organisasi profesi Penilai di bentuk di
Profesi Penilai lingkungan Pemerintah dan di sektor swasta. Organisasi profesi Penilai harus berbentuk badan hukum.
Membangun perekonomian
nasional yang diselenggarakan
dengan berdasar atas demokrasi
ekonomi
4
BATANG TUBUH
5
Bab V : Tata Cara Registrasi, Pemberian
5 Izin, Penghapusan Register, dan
Pencabutan Izin
✓ Syarat Penilai Beregister
✓ Syarat Penilai Publik
✓ Wewenang Menteri
✓ Penghapusan Register dan Pencabutan Izin
Bab VI : Tata Kerja Penilai 6
• Bidang pekerjaan Penilai
• Merujuk Pusat Data Transaksi
• Mendapat perlindungan/pengamanan
Bab VII : Kantor Jasa Penilai Publik
7
• Pendirian, Penerbitan, dan Pencabutan Izin Pendirian KJPP
• Kerja Sama KJPP Dengan Kantor Jasa Penilai Publik Asing
Bab VIII : Pembinaan dan
Pengawasan 8
✓ Menteri bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan atas Penilai
✓ Pembinaan dapat dilakukan bersama dengan organisasi profesi Penilai
6
9 Bab IX : Majelis Penilai
7
Bab XIII : Pusat Data
13 Transaksi
▪ Pusat Data Transaksi Properti dan Bisnis
▪ Data transaksi bersifat rahasia berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
Bab XIV : Ketentuan Lain-
lain 14
➢ Penilai di lingkungan Pemerintah -> peraturan ASN
➢ Biaya
➢ Penilai Pertanahan = Penilai Publik
➢ pengangkatan Penilai di Sektor Swasta yang berasal dari Penilai di
Lingkungan Pemerintah
15
Bab XV : Ketentuan Pidana
8
Jenis Penilai
Pasal 1
9
Jenis Penilai
Syarat Pasal 9
Syarat Pemberian Izin Penilai Publik Pasal 10
a. WNI a. WNI
b. sehat jasmani dan rohani b. berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia
c. berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun c. sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki ijazah paling rendah diploma tiga d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun
Pasal 40
e. telah lulus pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh e. Memiliki ijazah paling rendah strata 1 atau setara
organisasi profesi Penilai atau lembaga pendidkan yang Penyelenggara
f. berstatus sebagai Penilai Beregister aktif
memiliki kerjasama dengan organisasi profesi Penilai Organisasi Profesi Penilai
g. telah lulus Ujian Sertifikasi Profesi (USP)
f. anggota organisasi profesi paling lama 2 (dua) tahun sejak
h. memiliki pengalaman bekerja di KJPP paling Undang-Undang ini berlakuPasal 68
g. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak singkat 1 (satu) tahun
Menteri
h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan i. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap j. terdaftar dalam Register Negara Penilai Jika organisasi profesi Penilai belum
karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan dapat menyelenggarakan
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun; dan k. tidak sedang menjalani sanksi dari Menteri
berdasarkan undang-undang ini
i. mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri
l. tidak pernah dijatuhi pidana penjara
untuk dapat diangkat sebagai Penilai Beregister.
m. mengajukan permohonan
10
Tata Kerja Penilai
Ketentuan
a. berbentuk badan hukum
b. di lingkungan Pemerintah dan di sektor swasta
c. menetapkan tujuan, tugas, wewenang, tata kerja, dan susunan
organisasi dalam AD/ART
d. menyusun daftar anggota dan salinannya disampaikan kepada
Menteri dan Majelis Penilai
Sekretariat Komite
Ditetapkan oleh Menteri
Tugas Pasal 40
Wewenang Pasal 40 a. menetapkan standar Penilaian, standar kompetensi Penilai;
b. menindaklanjuti pengaduan masyarakat atas dugaan pelanggaran standar
a. menetapkan dan menegakkan Kode Etik; penilaian dan kode etik.
b. menyelenggarakan pendidikan profesi c. memberikan pendapat atas dugaan pelanggaran standar Penilaian dan kode tidak termasuk Laporan
berkelanjutan; etik Penilai; Penilaian untuk tujuan
c. menyelenggarakan ujian sertifikasi profesi; dan d. memberikan pendapat kepada Menteri berupa pemberian sanksi administratif perpajakan
d. melakukan evaluasi terhadap pemenuhan terhadap pelanggaran kode etik Penilai;
kewajiban kompetensi Penilai. e. memberikan rekomendasi Penilai yang akan menjadi saksi ahli di bidang
Penilaian.
f. melakukan sidang evaluasi atas Laporan Penilaian atas pengaduan dari pihak 13
yang berkepentingan
Pendidikan Profesi
Pasal 43
Penyelenggara
Kurikulum Pendidikan
Standar kompetensi yang ditetapkan oleh Majelis Penilai
Diatur dengan PP
14
Pusat Data Transaksi Properti dan Bisnis
Penilai PEMDA
Tra n s a k s i
Notaris/PPAT
Properti dan
K/L
Bisnis
KPPU PERBANKAN
PASAR MODAL
Pusat Data
Pihak Lainnya Transaksi Properti
dan Bisnis MASYARAKAT
Rujukan Nasional
PENILAI
15
Ketentuan Pidana
PASAL 52 PASAL 53
Setiap orang yang bukan Penilai tapi menjalankan kegiatan Pemilik objek Penilaian, pengguna objek Penilaian, pengguna
Penilaian, dan bertindak seolah-olah sebagai Penilai pekerjaan Penilai, pengelola objek Penilaian, dan/atau tenaga ahli
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini dipidana yang dengan sengaja memberikan data dan/atau informasi yang
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan tidak benar atau palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
rupiah). denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
16
K e t e n t u a n Pe r a l i h a n
PASAL 54 PASAL 57
Penilai yang telah ditetapkan sebagai Penilai berdasarkan peraturan perundang-
Organisasi profesi penilai yang telah ada dan ditetapkan oleh Menteri sebelum
undangan sebelum adanya Undang-Undang ini dinyatakan tetap sah sebagai
berlakunya Undang-Undang ini tetap dinyatakan sah sebagai organisasi profesi
Penilai.
Penilai sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
PASAL 55 PASAL 58
Permohonan pengangkatan sebagai Penilai Beregister, Penilai Publik, dan izin
Sertifikat tanda lulus ujian sertifikasi profesi yang telah diterbitkan oleh
menjalankan usaha KJPP yang masih dalam proses penyelesaian, proses
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia dinyatakan masih berlaku sebagai
selanjutnya harus disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
persyaratan mengajukan pengangkatan sebagai Penilai Beregister atau Penilai
undang-undang ini.
Publik.
PASAL 56 PASAL 59
Dalam hal organisasi profesi Penilai belum dapat menyelenggarakan ujian
Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia yang ditetapkan oleh
sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini, ujian
organisasi profesi Penilai sebelum berlakunya undang-undang ini dinyatakan
sertifikasi profesi diselenggarakan oleh Menteri.
tetap berlaku sampai dengan Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini ditetapkan.
17
Terima Kasih