Menanti Payung Hukum Profesi Penilai
Menanti Payung Hukum Profesi Penilai
istimewa
profesi ini dengan sebenarnya. Para
pengguna jasa dan masyarakat secara
umum dapat memperoleh perlindun- Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kemenkeu Langgeng Subur
gan dan kepastian hukum.
Hal ini diperlukan karena pro- yang diatur dalam RUU itu tidak ha agar ada standardisasi dan penyatuan
fesi jasa penilai memiliki banyak nya terbatas pada penilaian atas kelompok profesi penilai sehingga
persinggungan dengan kepentingan obyek tanah atau bangunan (proper- memudahkan tugas penilaian.
masyarakat. Misalnya, kepentingan ti), akan tetapi juga obyek-obyek lain. Pasalnya, tambahnya, profesi pe-
pemegang saham atas nilai keka Selain itu, dengan adanya RUU nilai tidak mungkin berjalan dengan
yaan suatu badan usaha, kepentingan Penilai diharapkan dapat menjadi pa- baik tanpa payung hukum. Oleh kare-
masyarakat terhadap nilai ganti rugi yung hukum yang mencakup semua na itu, dia meminta agar pemerintah
atas tanah dan bangunan yang diam- jenis kepentingan dan profesi peni- dan DPR segera melahirkan UU Peni-
bil alih untuk kepentingan umum, lai di Indonesia serta tidak ada lagi lai.
kepentingan individu akan nilai pajak mengkotak-kotakkan profesi ini. Dia menjelaskan ketika perekono-
properti, dan kepentingan investor Saat ini, RUU Penilai sedang di- mian Indonesia melaju dengan per-
atas nilai properti yang dijadikan un- rumuskan oleh Direktorat Jenderal tumbuhan 6,40% hingga Maret 2011,
derlying assets bagi pengajuan pinja- Kekayaan Negara (DJKN), dan di- keberadaan payung hukum Penilai
man ke bank. harapkan dapat dimasukkan ke DPR Publik dalam bentuk UU sangat vital.
Untuk itu lanjutnya, penyusunan pada awal tahun depan. Jika tidak diatur, bagaimana hasil pe-
RUU Penilai harus memperhatikan Ketua Umum Masyarakat Penilai nilaian itu dipertangungjawabkan di
segala kepentingan yang berkaitan Indonesia Yusuf Hamid menjelaskan depan publik.
dengan praktek penilaian. Dengan profesi jasa penilai membutuhkan pa- Yusuf menambahkan keberadaan
demikian ruang lingkup kegiatan yung hukum berupa UU. Tujuannya, UU itu menjadi lebih penting karena
warta bpk-rianto
Meskipun secara proposional
dana perimbangan tetap menjadi
sumber pendapatan daerah terbesar,
akan tetapi dari tahun ke tahun ter Bupati Sleman, Sri Purnomo
jadi kecenderungan semakin menu
run, dari 79,33% pada 2004 menjadi fisit sebesar Rp147,387 miliar. baiknya dan sesempurna mungkin
72,79% untuk 2009. Sebaliknya, pada Sehubungan dengan adanya nota laporan keuangan. Bahkan, selain
periode yang sama porsi PAD terha kesepahaman antara Pemprov, menyangkut masalah pelaporan
dap pendapatan daerah semakin me Pemkab/Kota Daerah Istimewa Yog keuangan, juga selalu melaporkan
ningkat yaitu dari 12,25% menjadi yakarta dengan BPK, Sri Purnomo masalah kelembagaan serta peruba
14,86%. mendukung sepenuhnya. Menurut han mindset birokrasi.
Sementara itu, realisasi belan dia, kerja sama itu akan semakin “Seperti juga yang telah dilakukan
ja pada 2009 mencapai Rp906,61 memperjelas hubungan Pemkab Sle oleh Pemprov DIY, yang pertama-
miliar. Terdiri dari belanja operasi man dengan BPK. tama kami persiapkan adalah SDM,”
sebesar Rp770,76 miliar, dan belanja Bahkan, tambahnya, jauh-jauh jelas Sri Purnomo yang didampingi
modal Rp98,39 miliar, dan belanja hari Pemkab Sleman sebenarnya me wakilnya Yuni Setia Rahayu belum
transfer Rp37,15 miliar . Realisasi mang telah berusaha mempersiapkan lama ini.
belanja ini naik 20,54% dari tahun semua sarana, termasuk sumber daya Hal ini penting karena SDM meru
sebelumnya Rp752,11 miliar. manusia (SDM), yang intinya sejalan pakan salah satu kunci keberhasilan.
Di APBD 2010, pendapatan Ka dengan isi MoU dengan BPK itu. Oleh karena itu, tambahnya, dari wak
bupaten Sleman mencapai Rp1,096 Dia mencontohkan beberapa ta tu ke waktu pihaknya selalu memper
triliun dengan total belanja sebesar hun ini pihaknya secara tepat waktu siapkan SDM agar mumpuni sehingga
Rp1,244 triliun sehingga terjadi de selalu menyiapkan dengan sebaik- tidak tertinggal dari perkembangan
B
PK Provinsi Daerah Istimewa Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon besar. Jadi untuk mempertanggungja
Yogyakarta merupakan per- Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul. wabkannya tidak terlalu pelik. Harus
wakilan pertama dan tertua “Kami melihat hasil laporan pe diakui terkadang masih ada saja per-
di Indonesia. Oleh karena itu, seiring ngelolaan keuangan negara yang di- bedaan persepsi antara kita sebagai
sejarah perjalanan BPK, perwakilan lakukan pemprov pemkab/kota di pemeriksa dan pemda sebagai audi-
ini mengalami perubahan peranan, provinsi DI Yogayakarta terus mem- tee. Namun, pada umumnya semua
nama, serta jumlah entitas yang men- baik. Selain laporan itu sistematis, juga itu bisa kita diskusikan dan disele-
jadi wilayah pemeriksaannya. selalu tepat waktu, sehingga sangat saikan dengan baik,” ungkapnya.
Pada akhir periode 1978-1983, wajar bila mereka berharap tahun ini Tahun ini, lanjutnya, semua lapo-
berdasarkan Surat Keputusan BPK opini bisa naik kelas dari WDP ke ran keuangan bisa dikategorikan
No 20/SK/K/1979 telah ditetapkan WTP,” ujar Kepala Perwakilan BPK sudah bagus. Namun, yang paling be-
satu Perwakilan Kantor BPK di Jogja- Provinsi DI Yogyakarta Sunarto, be- lakang menyerahkan laporan adalah
karta dengan lingkungan pemeriksaan lum lama ini. Kabupaten Sleman. Alasannya, mer-
meliputi Provinsi Jawa Barat, Jawa Te Dia menuturkan sejak dia menja- eka menginginkan masalah aset yang
ngah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, bat sebagai Kepala Perwakilan tahun selama ini selalau menjadi kendala
Nusa Tenggara Barat dan Nusa Teng- lalu, tidak mengalami kesulitan be- benar-benar bisa selesai.
gara Timur, serta BUMD yang ada di rarti. Selain hubungan antarinstansi “Ini wajar karena Sleman me-
Provinsi-provinsi tersebut. pemprov, pemkab/kota cukup sinergi, miliki obsesi mengejar WTP. Yang
Namun, setelah terakhir terjadi be- setiap entitas juga memiliki SDM yang jelas, laporan itu diserahkan kepada
berapa kali penyempurnaan dalam mumpuni. Alhasil, semua laporan BPK tidak melewati batas waktu yang
tubuh organisasi, ditetapkan dengan sudah tertata dengan baik dan tepat ditetapkan.”
Keputusan saat ini Perwakilan BPK di waktu. Lantas apa rencana tahun ini,
DI Yogyakarta hanya memiliki enam “Terus terang, DI Yogyakarta ini Sunarto menjelaskan pihaknya akan
entitas yaitu Provinsi DI Yogyakarta, wilayahnya tidak terlalu luas. Semen- melaksanakan rencana strategi (Ren-
Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, tara anggarannya juga tidak terlalu stra) yang telah ditetapkan BPK Pu-
I. Tanah A
II. Tanah B
III. Tanah C
IV. Tanah D
Dengan Pola Penghitungan sederhana ini maka asset kerugian hingga Rp22 miliar. Belum lagi kalau melihat
yang dipertukarkan tersebut sbb: kondisi fisik tanahnya. Tanah milik pemkot berada di
tengah kota dan berupa lahan kering, sementara tanah
1. Nilai asset Pemkot Rp59.285.910.460 milik swasta adanya di tepi laut berupa tambah. Dengan
demikian seharusnya nilai wajar tanah pemkot secara
2. Nilai aset Swasta Rp22.634.000.000 presentase naik lebih tinggi dibanding tanah milik
swasta.
Sehingga yang harus
disetor ke APBD Rp36.661.910.460 Jadi meski secara formal ruislag tersebut bisa
dipertanggungjawabkan, namun secara material perlu
Secara sederhana saja tampak bahwa pemkot mengalami diuji lebih lanjut. wit
P ada hari Senin (20/6) lalu, sekitar pukul 06.30 WIB, Wakil Semua dari Allah, dan semuanya kembali kepada Allah...
Ketua BPK Herman Widyananda menghembuskan nafas Selamat Jalan Pak Herman. and/bw
terakhirnya di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center,
Riwayat Pendidikan:
Jakarta. Sudah beberapa lama, beliau menderita kanker hati.
Herman Widyananda wafat pada usia 51 tahun. • Insinyur Teknik Arsitektur ITS lulus 1986
Meninggalkan keluarga terkasih, sang istri Susi Satriana, dan • Sarjana Ekonomi Universitas Terbuka lulus 1995
• Magister Sains Perencanaan Lingkungan,
tiga anak yakni Diani Nabila Widyaputri, Ahmad Alfinur Aldi Universitas Indonesia, lulus 1995
Widyaputra, dan Ahmad Antanur Aldi Widyaputra. • Doktor IPB, Program Keteknikan dan Teknologi
Jenazah disemayamkan di kediamannya, Jalan Denpasar Informasi, lulus 2006
17 Blok C.3, Kuningan, Jakarta Selatan, pada pukul 09.00
WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB dibawa ke Kantor Pusat BPK Riwayat Organisasi:
untuk disalatkan di Masjid Baitul Hasib BPK. Lalu, pada pukul Ketua Senat Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITS periode 1982-
1983
14.00 disemayamkan di Auditorium BPK untuk dilakukan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (FPSP) ITS, 1983-1984
upacara pelepasan jenazah. Sekitar pukul 14.30 WIB, jenazah Ketua Umum PB HMI, 1988-1990
almarhum dimakamkan di TPU Karet Bivak, Pejompongan, Ketua DPP KNPI, 1990-1993
Jakarta Pusat. Departemen Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, 1998-
Almarhum Herman Widyananda lahir di Kota Bangkalan, 2004
Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan
Madura, Jawa Timur, pada 28 Mei 1960. Beliau menjabat
Mahasiswa Islam (KAHMI), 1999-2004
sebagai Anggota BPK sejak 2007. Anggota IV BPK Bidang Anggota Dewan Kehormatan Nasional Ikatan Nasional
Sumberdaya Alam, Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur, Konsultan Indonesia (Inkindo), 2006-2010
periode 2007-2009. Kemudian pada periode kepemimpinan
Ketua BPK Hadi Poernomo (2009-2014), beliau menjabat Riwayat Pekerjaan/Jabatan
sebagai Wakil Ketua. Dosen Jurusan Arsitektur Universitas Tarumanegara, 1986-
1988
Sebelum menjadi Anggota BPK, Herman pernah menjadi
Dosen Jurusan Arsitektur ISTN, 1986-2011
anggota DPR pada dua periode 1993-1999 dan 2003-2007. Direktur Utama PT. Meksa Matra Jasatama, 1988-1993
Saat menjadi anggota Komisi XI DPR, mulai menggeluti Anggota DPR RI, 1993-1999
keuangan negara. Modal yang cukup penting untuk terjun Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Pancasila, 1995-2011
di kepemimpinan BPK. Pada periode pertamanya sebagai Direktur Utama PT. Tridaya Cipta Pertama Konsultan, 1999-
anggota DPR, pada 1998, beliau salah satu inisiator hak angket 2003
Anggota DPR RI, 2003-2007
dan pimpinan panitia khusus kasus Bank Bali.
Anggota BPK RI, Bidang Sumberdaya Alam, Lingkungan
Pengalamannya lengkap. Bukan hanya sebagai politisi. Hidup, dan Infrastruktur, 2007-2009
Namun, di bidang pendidikan, dia menjadi pengajar di Wakil Ketua BPK RI, 2009-2011