Anda di halaman 1dari 6

DISAIN PENELITIAN AN.

TRI MURTI LUBIS


KONGLOMERASI SEKTOR JASA KEUANGAN MELALUI PEMBENTUKAN STRUKTUR HOLDING PADA PERUSAHAAN JASA
KEUANGAN : STUDI TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASANNYA DI INDONESIA
Issue 1 Asumsi Tujuan Teori Hukum Sumber Data Teknik dan Alat Analisis Data
Pengumpulan Data
Apakah 1. Menginventarisasi
Perkembangan industri jasa Teori Kepastian 1) Data Sekunder: 1) Teknik Pengumpulan 1) normatif-Kualitatif.
perangkat hukum seluruh peraturan
keuangan telah menciptakan Hukum (Legal Data:
yang ada telah perundang-undangan a) Bahan Hukum 2) Analisis data
munculnya layanan jasa Certainty Theory),
cukup mengatur yang terkait dengan Primer: a) Studi Kepustakaan sekunder / bahan
keuangan yang beragam. Gustav Radbruch:
tentang holding holding perusahaan jasa hukum :
perusahaan jasa - Peraturan b) Studi Lapangan
Berbagai usaha di sektor jasa keuangan yang Teori kepastian
perundang- - content analysis
keuangan yang terkait dan berhubungan satu membentuk hukum ini 2) Alat Pengumpulan
undangan: UU (interpretasi,
membentuk dengan yang lain. Tidak konglomerasi sektor jasa digunakan untuk Data:
PT; UU abstraksi, dan
konglomerasi jarang pula saling terafiliasi keuangan di Indonesia. menganalisis dan
Perbankan; UU a) Studi konstruksi
sektor jasa antar satu sektor jasa mengeksplorasi
Otoritas Jasa literatur/Dokumen hukum)
keuangan di keuangan dengan sektor jasa 2. Menganalisis konsep- pengaturan
Indonesia ? Keuangan; POJK
keuangan lain yang konsep hukum yang holdingisasi bidang b) Wawancara - analisis
dan lain
dikendalikan oleh perusahaan membangun konstruksi jasa keuangan di mendalam, kepada: konseptual
sebagainya.
dalam struktur holding. berpikir mengenai Indonesia,
holding perusahaan jasa - Holding Company - analisis
memberikan b) Bahan Hukum
Keadaan ini bisa mendorong Bidang Jasa komparative
keuangan yang kepastian hukum, Sekunder:
terjadinya pertumbuhan Keungan di
membentuk atau tidak. Sampai 4) Hasil wawancara
dalam industri jasa keuangan - Hasil Riset di Indonesia: MNC
konglomerasi sektor jasa sejauh mana dianalisis secara
secara signifikan, tetapi juga berbagai Group, CT Group,
keuangan. pengaturan yang kualitatif dengan
bisa mendorong terjadinya universitas, baik Saratoga Group.
sudah ada dibuat, menggunakan
ketidakstabilan dalam sistem 3. Melakukan analisis di dalam maupun
pengaturan apa - Otoritas Jasa kerangka teoritis
keuangan di Indonesia. sinkronisasi vertikal dan Luar Negeri.
yang masih kurang Keuangan (OJK) RI sebagai pisau
Terutama jika terjadinya horizontal antar berbagai atau bahkan belum c) Bahan Hukum di Jakarta. analisis
masalah keuangan pada peringkat aturan yang ada sama sekali. Tertier.
perusahaan jasa keuangan terinventarisasi - Kementerian Hukum
dalam struktur holding Poinnya, bagaimana 2) Data Primer dan HAM RI,
tersebut yang dapat 4. Melakukan analisis mengatur sebagai data Ditjend AHU,
mempengaruhi keseluruhan perbandingan dengan holdingisasi bidang pendukung Sisminbakum.
perusahaan jasa keuangan sistem hukum negara jasa keuangan menguatkan
tersebut. lain yang telah mengatur terhadap argumentasi
holding perusahaan jasa perusahaan- penelitian hukum

Halaman | 1
Sehubungan dengan hal keuangan yang perusahaan yang normatif.
tersebut diatas sangat membentuk ada di Indonesia.
diperlukan perangkat hukum konglomerasi sektor jasa
Tujuannya,
yang cukup untuk mengatur keuangan
pengaturan
keberadaan holding
5. Mengidentifikasi holdingisasi bidang
perusahaan jasa keuangan
kelemahan dan jasa keuangan yang
yang membentuk
keterbatasan norma berkepastian
konglomerasi sektor jasa
hukum yang ada, dalam hukum, diharapkan
keuangan di Indonesia agar
memberikan kepastian dapat memberikan
bisa dimanfaatkan mendorong
dan kemanfaatan atas “nilai keadilan” dan
pertumbuhan industri jasa
keberadaan holding “kebahagiaan”.
keuangan sekaligus tetap
menjaga stabilitas dalam perusahaan jasa
sistem keuangan. keuangan yang
membentuk
konglomerasi sektor jasa
keuangan.

Halaman | 2
Issue 2 Asumsi Tujuan Teori Hukum Sumber Data Teknik dan Alat Analisis Data
Pengumpulan Data
Bagaimana Peran OJK sangat 1. Menginventarisasi Teori Sistem 1) Data Sekunder: 1) Teknik Pengumpulan 1) normatif-Kualitatif.
aturan hukum menentukan dalam seluruh peraturan Hukum (Legal Data:
tentang mengawasi keberadaan perundang-undangan a) Bahan Hukum 2) Analisis data
System Theory)
pengawasan holding perusahaan jasa yang terkait dengan Primer: a) Studi Kepustakaan sekunder / bahan
Otoritas Jasa keuangan yang membentuk pengawasan OJK Lawrence M. hukum :
- Peraturan b) Studi Lapangan
Keuangan agar konglomerasi sektor jasa terhadap holding Friedman :
perundang- - content analysis
keberadaan keuangan mendukung perusahaan jasa 2) Alat Pengumpulan
Hukum tergantung undangan: UU (interpretasi,
holding terbentuknya sistem keuangan yang Data:
kepada tiga unsur PT; UU abstraksi, dan
perusahaan jasa keuangan yang bertumbuh membentuk sistem hukum, Perbankan; UU konstruksi
a) Studi
keuangan yang secara berkelanjutan dan konglomerasi sektor jasa yakni: Otoritas Jasa hukum)
literatur/Dokumen
membentuk stabil. keuangan di Indonesia. Keuangan; POJK
1) Substansi Hukum b) Wawancara - analisis
konglomerasi 2. Menganalisis konsep- dan lain
Pengawasan yang kurang (Legal mendalam, kepada: konseptual
sektor jasa sebagainya.
tepat dapat menimbulkan konsep hukum yang Substance),
keuangan membangun konstruksi - Holding Company - analisis
masalah keuangan bagi b) Bahan Hukum
mendukung berpikir mengenai 2) Struktur Hukum Bidang Jasa komparative
seluruh perusahaan jasa Sekunder:
terbentuknya sistem pengawasan (Legal Keungan di
keuangan dalam struktur 4) Hasil wawancara
sistem keuangan otoritas terhadap holding Structure), dan - Hasil Riset di Indonesia: MNC
holding perusahaan jasa dianalisis secara
yang bertumbuh perusahaan jasa berbagai Group, CT Group,
keuangan yang juga 3) Budaya Hukum kualitatif dengan
secara keuangan yang universitas, baik Saratoga Group.
berpotensi mempengaruhi (Legal Culture). menggunakan
berkelanjutan membentuk di dalam maupun
- Otoritas Jasa kerangka teoritis
sistem keuangan secara Luar Negeri.
dan stabil ! konglomerasi sektor jasa Keuangan (OJK) RI sebagai pisau
menyeluruh keuangan. c) Bahan Hukum di Jakarta. analisis
Sangat diperlukan Tertier.
3. Melakukan analisis
pengawasan yang mampu sinkronisasi vertikal dan 2) Data Primer
mendeteksi secara dini horizontal antar berbagai sebagai data
masalah dalam holding peringkat aturan yang pendukung
perusahaan jasa keuangan menjadi dasar sistem menguatkan
agar dapat diambil tindakan pengawasan otoritas argumentasi
untuk mengantisipasi terhadap holding penelitian hukum
dampak yang lebih buruk. perusahaan jasa normatif.
keuangan yang
Sebagai sebuah fenomena membentuk
relatif baru, aturan yang konglomerasi sektor jasa
relatif baru, maka

Halaman | 3
diasumsikan belum keuangan.
terbentuknya aturan dengan
sistem pengawasan yang 4. Melakukan analisis
cukup perbandingan dengan
sistem hukum negara
Perlu dilakukan kajian lain berkenaan dengan
tentang aturan hukum yang sistem pengawasan
menjadi dasar sistem otoritas terhadap holding
pengawasan yang dilakukan perusahaan jasa
oleh Otoritas Jasa Keuangan keuangan yang
agar keberadaan holding membentuk
perusahaan jasa keuangan konglomerasi sektor jasa
yang membentuk keuangan
konglomerasi sektor jasa 5. Mengidentifikasi
keuangan mendukung kelemahan dan
terbentuknya sistem keterbatasan norma
keuangan yang bertumbuh hukum yang ada
secara berkelanjutan dan berkenaan dengan
stabil sistem pengawsan
otoritas terhadap holding
perusahaan jasa
keuangan yang
membentuk
konglomerasi sektor jasa
keuangan

Halaman | 4
Issue 3 Asumsi Tujuan Teori Hukum Sumber Data Teknik dan Alat Analisis Data
Pengumpulan Data
Bagaimana Agar keberadaan holding 1. Merumuskan konsep Teori Sistem 1) Data Sekunder: 1) Teknik Pengumpulan 1) normatif-Kualitatif.
pembaharuan perusahaan jasa keuangan pemikiran tentang Hukum didukung Data:
hukum yang yang membentuk pembaharuan hukum dengan Teori a) Bahan Hukum 2) Analisis data
diperlukan untuk konglomerasi sektor jasa terkait holding Peranan Hukum Primer: a) Studi Kepustakaan sekunder / bahan
mengakomodir keuangan dapat perusahaan jasa hukum :
Dalam - Peraturan b) Studi Lapangan
keberadaan menciptakan sistem keuangan yang Pembangunan perundang- - content analysis
holding keuangan yang bertumbuh membentuk 2) Alat Pengumpulan
Ekonomi (Rule of undangan: UU (interpretasi,
perusahaan jasa secara berkelanjutan dan konglomerasi sektor jasa Data:
Law in Economic PT; UU abstraksi, dan
keuangan yang stabil, maka diperlukan keuangan Perbankan; UU a) Studi konstruksi
Development)
membentuk pembaharuan hukum baik 2. Menyusun Otoritas Jasa literatur/Dokumen hukum)
J.D. Nyhart :
konglomerasi terhadap aspek substansi argumentasi hukum Keuangan; POJK
Hukum harus b) Wawancara - analisis
sektor jasa maupun aspek strukturalnya. untuk mendukung dan lain
mengandung mendalam, kepada: konseptual
keuangan usulan format/ model/ sebagainya.
konsep holdingisasi prinsip-prinsip: - Holding Company - analisis
bidang jasa keuangan b) Bahan Hukum
1) Predictability, Bidang Jasa komparative
yang membentuk Sekunder:
2) Procedural Keungan di
konglomerasi sektor jasa - analisis
- Hasil Riset di Indonesia: MNC
keuangan dengan cara: capability, perundang-
berbagai Group, CT Group,
3) Codification of undangan
1) Menginventarisasi universitas, baik Saratoga Group.
asas-asas hukum dan goals, di dalam maupun 4) Hasil wawancara
- Otoritas Jasa
doktrin-doktrin hukum 4) Education, Luar Negeri. dianalisis secara
Keuangan (OJK) RI
sebagai dasar kualitatif dengan
5) Balance, c) Bahan Hukum di Jakarta.
penyusunan menggunakan
6) Definition and Tertier.
argumentasi filosofis, kerangka teoritis
yuridis, dan sosiologis clarity of status, 2) Data Primer sebagai pisau
serta - Memanfaatkan data
mengapa diperlukan sebagai data analisis
pada Issue 1 dan
pengaturan 7)Accommodation pendukung
menguatkan Issue 2
holdingisasi bidang
jasa keuangan di argumentasi
Indonesia dalam level penelitian hukum
undang. normatif.
2) Melakukan
komparasi sistem
hukum bidang hukum
perusahaan pada

Halaman | 5
negara-negara Jerman,
Inggris, dan Amerika
Serikat mengenai
pengaturan
holdingisasi bidang
jasa keuangan dalam
level undang-undang.
3) Merumuskan
gagasan/ ide/
pemikiran secara
konseptual yang
menjadi dasar
argumentasi untuk
mendukung perlunya
pengaturan dalam
level undang-undang
yang lebih
komprehensif secara
hierarki yang sesuai
untuk mengatur
holdingisasi bidang
jasa keuangan yang
membentuk
konglomerasi sektor
jasa keuangan
4) Merumuskan
rekomendasi secara
konseptual sebagai
dasar disusunnya
pengaturan
holdingisasi bidang
jasa keuangan yang
membentuk
konglomerasi sektor
jasa keuangan

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai