Anda di halaman 1dari 30

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi,

Kapasitas Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap


Kualitas Laporan Keuangan
(Studi Kasus pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI)

PROPOSAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi


Dosen Pengampu : Agus Arwani, S.E, M.Ag.

Oleh :

Tri Murtia Ningrum

4320102

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Informasi akuntansi disajikan oleh perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu indikator suatu perusahaan
untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan tersebut telah berjalan dengan
baik atau belum (Jumiati, 2016). Penyajian laporan keuangan merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan PSAK 1 tentang Peyajian Laporan Keuangan yang disahkan pada
tahun 2014, menyatakan bahwa laporan keuangan yang baik adalah laporan
keuangan yang lengkap yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan (IAI, 2014).
Salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah mengisyaratkan
bahwa laporan keuangan yang dibuat harus disajikan dengan benar (jujur) (Zahirah,
2021). Namun, ada juga laporan keuangan yang tidak memuat informasi yang
disajikan secara lengkap, yang mungkin akan dibutuhkan oleh pihak yang
berkepentingan dalam mengambil sebuah keputusan. Sehingga, dibutuhkan
pengendalian internal untuk mendeteksi adanya kecurangan yang mungkin saja bisa
terjadi.
Tabel 1.1
Jumlah Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI Berdasarkan Total
Aset dalam 4 Tahun Terakhir
Tahun
Total
2019 2020 2021 2022
No. Aset
Perdagangan, Infrastruktur,
Jenis Properti &
Keuangan Jasa & Utilitas, &
Perusahaan Real Estate Investasi Transportasi
1. < 1 Miliar 11 7 9 -
2. 1 – 5 Miliar 34 27 33 41
3. 5 – 10 Miliar 44 57 59 63
4. >10 Miliar 61 69 71 94

2
Total 150 160 172 198
Sumber : idx.co.id Agustus 2022 (data diolah)
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari sisi jumlah
perusahaan jasa dari tahun ke tahun pada setiap jenis perusahaan jasa. Dari yang
hanya 150 pada tahun 2019 hingga mencapai 198 per bulan Juli 2022. Selain
kuantitas perusahaan yang meningkat, kualitas perusahaan juga menigkat yang
dilihat dari total aset perusahaan jasa. Pada tahun 2019, tercatat total aset
perusahaan jasa sebesar Rp869.202 juta hingga Rp1.678 triliun per Agustus 2022,
dengan ekuitas Rp288.734 triliun, dan laba bersih mencapai Rp31,066 triliun per
Agustus 2022.
Sebagai bagain dari faktor pertumbuan ekonomi, perusahaan jasa juga dituntut
untuk menunjukkan performa terbaiknya untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat dalam menginvestasikan dananya sebagai pelanggan pada perusahaan
jasa terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan jasa harus berhati-hati dalam menjaga
keseimbangan kinerjanya dari bahaya fraud yang akan mengancam hidup dan mati
sebuah perusahaaan.
Salah satu sistem yang dapat menghasilkan laporan keuangan dengan benar
(jujur) adalah sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal adalah
sistem yang dibuat oleh perusahaan atau organisasi dalam mengatur segala sesuatu
aktivitas di dalamnya untuk mencapai tujuan. Dimana pengendalian internal
bertujuan agar perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan cara yang benar,
sehingga bisa mendapatkan keuntungan serta mencegah adanya reiko kerugian, dan
kecurangan (Eko et al., 2021).
Selain sistem pengendalian internal, teknologi informasi juga merupakan
salah satu perangkat yang dapat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Bahkan hampir tidak ada perusahaan yang tidak menggunakan teknologi dalam
menghasilkan laporan keuangan. Didukung dengan Good Corporate Governance
dan kapasitas auditor dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengendali internal,
merupakan sebuah keharusan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
perusahaan mengasilkan laporan keuangan yang baik. Sebagaiman tujuan

3
pengendalian internal sejalan dengan sebagian uraian peran dan kewajiban Direksi
menurut Undang-undang. Peran tersebut pada umumnya sesuai dengan pelaksanaan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (frizal Syofyan, 2021).
Fenomena yang terjadi dewasa ini yaitu adanya penguatan tuntutan
akuntabilitas atas lembaga- lembaga publik (Aditya Rachman Prasetyo, 2019).
Dimana didalamnya terdapat kriteria tertentu agar suatu perusahaan dicap sebagai
perusahaan yang bagus. Misalnya, terkait konsistensi perusahaan dalam penyajian
laporan keuangan, kesesuaian laporan keuangan dengan PSAK 1, dan ketepatan
waktu perusahaan dalam menyjikan laporan kerungan. Hal-hal tersebut sangat
penting, karena laporan keungan merupakan informasi yang akan dipublikasikan
kepada masyarakat, sebagai pendukung untuk melakukan investasi kepada
perusahaan tersebut (Yulius Jogi, 2004).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Kapasitas Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate
Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada
Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI)”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalahnya
sebagai berikut:
1. Apakah Sistem Pengendalian Internalterhadap Kualitas Laporan Keuangan?
2. ApakahPemanfaatan Teknologi Informasiterhadap Kualitas Laporan
Keuangan?
3. ApakahKapasitas Auditor Internalterhadap Kualitas Laporan Keuangan?
4. ApakahPenerapan Good Corporate Governanceterhadap Kualitas Laporan
Keuangan?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut:

4
1. Untuk mengetahui apakah Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
2. Untuk mengetahui apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
3. Untuk mengetahui apakah Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
4. Untuk mengetahui apakah Penerapan Good Corporate Governance terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
b. Manfaat Penelitian
Diharapkan dar penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis, sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
1.1 Untuk mengembangkan penjelasan mengenai pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kapasitas
Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
1.2 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat
mengenai laporan keuangan, terutama pengaruh Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kapasitas
Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
2. Manfaat Praktis
2.1 Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat dalam mengetahi pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kapasitas
Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kualitas Laporan Keuangan.Serta membantu masyarakat
dalam menilai perusahaan melalui laporan keuangan.
2.2 Bagi Penulis

5
Sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan
diharapkan penulis dapat mempraktikan serta menerapkan
wawasannya kepada khalayak umum.

D. LANDASAN TEORI
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Kapasitas Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(Studi Kasus pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI)
1. Teori Dasar
a. Teori Keagenan
Prinsip utama teori keagenan ialah hubungan kerja antara dua pihak
yaitu pihak yang memberikan wewenang yang disebut prinsipal dengan
pihak yang menerima wewenang yang disebut agensi dalam suatu bentuk
kerja sama yang dikenal dengan sebutan “nexus of contract”. Teori agensi
terdapat tiga asumsi sifat manusia yaitu mementingkan diri sendiri, memiliki
daya pikir terbatas tentang masa mendatang dan selalu menghindari risiko
(Rosa Hanafi et al., n.d.).
Berdasarkan ketiga asumsi tersebut, manusia juga dikenal dengan sifat
egois, atau mementingkan diri sendiri, dibanding kepentingan bersama.
Agen sendiri akan berusaha mencari keuntungannya seperti bonus atau
kompensasi dari perusahaan dengan segala cara, misalnya memanipulasi
data di laporan keuangan (Pilander et al., 2018). Kecurangan pelaporan
keuangan itulah yang akan menimbulkan konflik antara principal dan agent.
b. Teori Kegunaan Informasi
Teori ini berhubungan dengan kualitas laporan keuangan suatu
perusahaan jasa. Semakin baik (jujur) kualitas laporan keuangan suatu
perusahaan maka maka akan semakin baik pula informasi yang akan
dihasilkan, sehingga dapat membantu manajer dalam membuat keputusan.

6
Selain itu, laporan keuangan yang baik juga akan meningkatkan daya minat
masyarakat untuk melakukan investasi terhadap perusahaan tersebut.
Sedangkan laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang
sesuai dengan PSAK No.1.
2. Teori Operasional
a. Sistem Pengendalian Internal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Sistem
pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan (Liza Mutiana & Diantimala, 2017). Tidak berjalannya sistem
pengendalian intern, memungkinkan terjadinya penyimpangan dan
kebocoran di dalam laporan keuangan, yang menunjukkan bahwa laporan
keuangan belum memenuhi karakteristik yang berkualitas.
Sedangkan menurt OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pengendalian
internal adalah sistem yang dirancang oleh perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi, mengamankan harta, menjaga ketelitian dan perakunan,
menegakkan disiplin, dan meningkatkan ketaatan karyawan terhadap
kebijakan perusahaan (OJK, 2020).
Tujuan utama pengendalian internal adalah untuk mengarahkan
kegiatan dalam manajemen agar dapat mengurangi terjadinya kegagalan
transaksi dan mengurangi terjadinya kredit macet.Kredit mempunyai risiko
yang cukup tinggi yakni terjadi kemacetan pada saat pemberian kredit, risiko
kemacetan kredit pada saat jatuh tempo dapat dikurangi dengan menjalankan
pengendalian intern secara efektif (Widyaningtyas, 2014).
Berikut bebrapa Komponen Sistem Pengendalian Internal menurut
COSO (Binus Univercity, 2015) :
 Lingkungan Pengendalian

7
 Penilaian Resiko
 Aktivitas Pengendalian
 Informasi dan Komunikasi
 Pemantauan
Dalam dunia pemerintahan, SPI juga diatur dalam Peraturan
Pemerintah yaitu, Pengertian Sistem Pengendalian Intern menurut PP Nomor
60 Tahun 2008 tentang SPIP adalah Proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan (DLHK Aceh, n.d.).
b. Teknologi Informasi
Teknologi merupakan sebuah perkembangan perangkat keras dan
lunak yang didasari dengan ilmu pengetahuan dengan siring perkembangan
jaman yang berguna untuk kebutuhan pengguna pada saat ini. Teknologi
informasi memuat berbagai informasi yang dapat berguna bagi masyarakat,
misalnya mengenai informasi laporan keuangan, surat menyurat, bisnis, dan
sebagaunya.
Jurnali dan Supomo (2002) menyebutkan pemanfataan teknologi
informasi adalah tingkat integritas teknologi informasi pada pelaksanaan
tugas-tugas akuntansi. Indikator pemanfaatan teknologi informasi di bidang
akuntasi dapat diukur dengan pengelolaan data keuangan, merupakan
indikator untuk menggambarkan pemanfataan teknologi informasi dalam
pengelolaan data keuangan secara sistematis dan menyeluruh (Jefry Gasperz,
2019).
Dalam hubungannya dengan sistem informasi akuntansi, komputer
akan meningkatkan apabilitas sistem. Ketika komputer dan komponen-
komponen yang berhubungan dengan teknologi informasi diintegrasikan ke
dalam suatu sistem informasi akuntansi, tidak ada aktivitas umum yang

8
ditambah atau dikurangi dalm arti lain pemanfaatan teknologi dapat
mengurangi kesalahan dalam proses data.
Sedangkan kelemahannya, sistem komputer cenderung kurang
fleksibel dan tidak dapat cepat beradaptasi jika ada perubahan sistem,
perencanaan dan pembuatan sistem terkomputerisasi memakan waktu lebih
lama, biaya pemasangan instalasi tinggi, butuh kontrol yang lebih baik, jika
ada bagian hardware yang tidak bekerja dapat melumpuhkan sistem,
komputer tidak dapat mendeteksi penyebab kesalahan, hilangnya jejak audit,
komputer peka terhadap pengaruh lingkungan, data yang disimpan mudah
rusak (Dodopo et al., n.d.).
c. Kapasitas Auditor Internal
Sumber daya manusia merupakan elemen utama suatu organisasi
dibandingkan dengan elemen lainnya seperti modal, teknologi dan uang
sebab manusia itu sendiri yang mengendaliakan yang lain (Jefry Gasperz,
2019). Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik swasta maupun
pemerintahan seperti perubahan-perubahan lingkungan bisnis, lingkungan
kerja, menghendaki perusahaan/organisasi harus melakukan pengembangan
sumber daya manusia secara pro aktif sehingga tidak terjadi keusangan
kemampuan pegawai dan juga untuk meningkatkan prodiktifitas (Sholohah
et al., 2019).
Kapasitas merupakan sebuah daya atau kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu kewajiban. Auditor internal perlu memenuhi standar
perilaku yang tinggi dan menegembangkan budaya etik dalam profesi audit
internal (I Gusti Ngurah Siwambudi et al,. 2017). seorang auditor harus
berkompeten, dimana ia harus memiliki pengetahuan, keahlian, dan
pengalaman yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya pada jasa layanan audit (Faiz Zamzam, 2018).
Fungsi audit intern suatu perusahaan sangat penting, karena peranan
yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan
manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional peerusahaan yang

9
melibatkan dana dari masyarakat luas. Agar dapat memaksimalkan fugsi
tersebut maka perusahaan perlu SDM audit yang memiliki kemampuan
standar internasional (Bonai et al., 2019). Hal ini dapat dilakukan dengan
memberi bekal pendidikan, pelatihan dan pemberian pengalaman dalam
rangka meningkatkan kompetensi para auditor intern
d. Good Corporate Governance
Menurut OECD (2004), Corporate Governance merupakan suatu
hubungan antara manajemen perusahaan, dewan, pemegang saham, dan
pemnagku kepentingan lainnya. Konsep Good Corporate Governance
merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Hubungan
tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam strategi suatu
perusahaan serta memastikan bahwa kesalahan yang telah terjadi dapat
diperbaiki kedepannya (Eko Sudarmanto et al,. 2021).
Good Governance telah menjadi hal yang penting bagi setiap entitas
saat ini, tidak hanya sektor swasta, sektor publik dan pemerintahan pun
memperhitungkan hal ini. Good Governance menjadi salah satu alat ukur
atau patokan bagi stakeholder dalam mengambil keputusan terutama
keputusan berinvestas (Jumiati, 2016). Hal ini telah dibuktikan melalui
berbagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
Corporate governance dalam pengertian yang sederhana, dapat dilihat
sebagai sekumpulan tatanan yang berlaku ke dalam perusahaan yang
selanjutnya menunjukan dan mendefinisikan hubungan-huubungan antara
manajer dan pemegang saham. Pemegang saham dapat saja dari publik
maupun perorangan, yang terkonsentrasi ataupun tersebar (Jumiati, 2016).
Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG ini, yaitu
fairnes, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat
komponen tersebut penting karena penerapan prinsip GCG secara konsisten
terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Juga mencatat
prinsip GCG yang diterapkan secara konsisten dapat menjadi penghambat

10
aktivitas rekasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan.
e. Kualitas Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan posisi keuangan dan kinerja perusahaan tersebut (SAK,
2009). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan yang
berkualitas baik memiliki empat karakteristik yaitu, relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami.
 Relevan. Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi
yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau
masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Dengan demikian,
informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunaannya.
 Andal. Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkinsaja relevan tetapi
jika hakikat penulisan tersebut tidak dapat diandalkan maka bisa
menyesatkan.
 Dapat dibandingkan. Informasi yang termuat dalam laporan
keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas
pelaporan lain pada umumnya.
 Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), tujuan
laporan keuangan adalah sebagai berikut (IAI, 2016) :

11
 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
 Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
f. Audit dalam Perspektif Islam
Berdasarkan konsep syariah, audit disebut sebagai hisbah yang
mempunyai prinsip dasar amar ma’ruf nahi mungkar. Prinsp tersebut
memiliki tujuan membantu manusia dalam menjalankan ibadahnya kepada
Allah SWT dengan berlomba-lomba dalam kebaikan. Sedangkan
pemeriksaan audit bertujuan untuk meyakinkan bahwa seluruh kegiatan
suatu perusahaan berjalan dengan baik dan tidak bertentangan dengan
ketentuan syariat Islam (Sapar, 2018).
Dalam ajaran Islam, auditor harus bertanggungjawab terhadap
investasi atau penanaman modal pada pihak yang diaudit (Hidayat, 2013).
Hal ini sejalan dengan kode etik seorang akuntan/auditor yaitu; integritas,
kompetensi, objektivitas (jujur), akuntabel, profesional (bertanggungjawab),
dan kerahasiaan (dapat dipercaya).
Berikut adalah ayat Q.S al-Hujurat: 6 yang dapat dijadikan landasan
dalam melakukan auditing :
ٌۢ ۟ ۟ ٌۢ ۟
‫تُ ْصبِ ُح ا‬.‫ و ˝ما ِِٰب ٰٓهلٍٰ ة ٰف‬.ْ‫أ وا أٰ ن ُت ِصيبُ وا ٰق‬.‫ن‬.ُ‫ّي‬.َ‫ب‬.ٰ‫ت‬.‫بٍإ ٰف‬.‫أ وا ِإن ٰجأاءُٰ ك ْم ٰفا ِس ˚ق ِٰبن‬.‫ ها ٱلَّ ِذي ٰن ٰءاٰ ُ من‬.ُّٰ ‫ٓ ٰٰأَيي‬
‫ ٰعْ لتُْ م ٰٓن ِدِم ٰي‬.‫ٰعلٰ ٓى ٰما ٰف‬

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik


membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak

12
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

Selanjutnya dalam surat An-Naml ayat 20-21, dikisahkan bahwa Nabi


Sulaiman a.s melakukan pengecekan untuk mencari Hud-Hud, seekor
burung peliharaan. Ketidakhadiran Hud-hud dapat dikenakan sanksi oleh
Nabi Sulaiman a.s berupa hukuman berat. Dalam ayat selanjutnya terungkap
bahwa absennya Hud-hud disebabkan perjalanannya ke negeri Saba. Sebuah
negeri yang dipimpin seorang ratu musyrik penyembah matahari.

Berikut beberapa tujuan audit dalam Islam (Suhartono, 2016):

1. Untuk menilai tingkat penyelesaian (progress of completness) dari


suatu tindakan.
2. Untuk memperbaiki (koreksi) kesalahan.
3. Memberikan reward (ganjaran baik) atas keberhasilan pekerjaan.
4. Memberikan punishment (ganjaran buruk) untuk kegagalan pekerjaan.

E. TELAAH PUSTAKA
Telaah pustaka dalam penelitian ini menggunakan beberapa jrnal dan skripsi
terdahlu sebagai tambahan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dengan topik
yang sama. Topik yang dijadikan objek penelitian oleh peneliti dalam melakukan
kegiatan penelitian ini adalah “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kapasitas Auditor Internal, dan Penerapan
Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.Proposal
penelitian ini bukan yang pertama kali ditulis, berikut beberapa jurnal penelitian dan
skripsi yang relevan menurut peneliti bagi penelitian ini, sebagai berkut :
Pada penelitian yang dilakukan oleh Aditya Rachman Prasetyo (2019) yang
berjudul “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Pengendalian Interen Akuntansi dan Good Corporate Governance
Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah

13
(Studi Empiris Pada 32 Satuan Kerja di Polda Jambi)”. Dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah metode penelitian survey. Penelitian ini menyatakan
bahwa Kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
pengendalian interen akuntansi, dan Good Corporate Governance secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan dan
ketepatwaktuan pelaporan keuangan pada 32 Satker di Polda Jambi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Liza Mutiana, Yossi Diantimala, dan
Zuraida (2017), yang berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Teknologi
Informasi, Kualitas Sumber Daya Manusia dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan(Studi Pada Satker di Lingkungan Kementerian Agama
Kabupaten Aceh Utara)”. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis
studi kausalitas (causal study), dengan waktu yang digunakan dalam pengumpulan
data adalah cross-sectional, dimana penelitian ini merupakan penelitian sensus,
sehingga tidak dilakukan pengujian signifikansi. Penelitian ini menyatakan bahwa
sistem pengendalian intern, teknologi informasi, kualitas sumber daya manusia dan
komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan satker di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Jefry Gasperz yang berjudul “Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi pada Badan
Pusat Statistik Wilayah Maluku)”. Penelitian ini merupakan tipe penelitian
eksplanasi yaitu penelitian asosiatifdimana penelitian ini bertujuan untukmenguji
pengaruh kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern pemerintah
dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Dari
pembahasan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pada Badan Pusat
StatistikWilayahMaluku.Kemudian sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP)
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Badan Pusat Statistik
Wilayah Maluku. Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan Badan Pusat StatistikWilayah Maluku.

14
Pada penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Siwambudi, Gerianta
Wirawan Yasa, dan I Dewa Nyoman Badera yang berjudul “Komitmen Organisasi
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Sdm Dan Sistem Pengendalian Intern
Pada Kualitas Laporan Keuangan”. Metode penelitian ini menggunakan variabel
bebas, variabel terikat dan variabel moderasi . Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel terikat (dependent) yaitu Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, variabel bebas (independent) yaitu Kompetensi SDM, SPIP dan
variabel moderasi yaitu Komitmen Organisasi. Dengan jumlah sampel sebanyak 37
SPKD. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Berdasarkan pembahasan dari penelitian ini,
menyatakan bahwa :
 Kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan LKPD Klungkung.
 Sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif pada kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Klungkung.
 Interaksi komitmen organisasi dengan kompetensi sumber daya manusia tidak
berpengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Klungkung.
 Interaksi komitmen organisasi dengan sistem pengendaliaan intern tidak
berpengaruh pada kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Klungkung.
Pada Skripsi yang ditulis oleh Kharimah Zahirah tyang berjudul “Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal, dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sragen”. Pada penelitian ini jenis penelitian yang akan dilakukan adalah
penelitian kuantitatif deskriptif di mana menguji hubungan suatu variabel dengan
variabel lain dan sumber data yang digunakan merupakan data primer. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan, pengendalian internal berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan, pemanfaatan teknologi informasi

15
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sragen.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Yoki Dodopo, Jullie J Sondakh, Dan
Jantje J Tinangon yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi, Pengendalian
Intern Akuntansi, Peran Internal Audit, Pendidikan, dan Kualitas Pelatihan
terhadap Keterandalan Laporan Keuangan Pada SKPD Pemerintah Kabupaten
Halmahera Utara”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang
berbentuk asosiatif menggunakan data primer yang bertujuan untuk menguji
hipotesa mengenai pengaruh komitmen organisasi, pengendalian intern akuntansi,
peran internal audit, pendidikan, dan kualitas pelatihan terhadap keterandalan
laporan keuangan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap keterandalan laporan keuangan,
Pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keterandalan laporan keuangan, Peran internal audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keterandalan laporan keuangan, Pendidikan berpengaruh positif
dan siginifikan terhadap keterandalan laporan keuangan, Kualitas pelatihan
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap keterandalan laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera.
Pada Skripsi yang ditulis oleh Jumiati yang berjudul “Pengaruh Sistem
Pengendalian Internal, Good Corporate Governance dan Kompetensi Sumber Daya
Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Pt. Hadji Kalla
Toyota)”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
penelitian kausal komparatif (causal–comparative research). Berdasarkan hasil
penelitian ini, Jumiati menerangkan bahwa sistem pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, Good
corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan, Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh negative dan tidak
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah karyawan bagian accounting, karyawan bagian financial PT
induk dan karyawan bagian accounting, kasir dan kepala cabang PT anak.

16
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rosa Hanafi dan Abdullah Taman, yang
berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Komitmen Organisasi, dan
Sistem Pengendalian Intern terhadap Keterandalan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah di Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2018”. Jenis penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif, di mana penelitian bersifat untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data
primer dengan menyebar kuesioner yang berisi pernyataan- pernyataan yang
ditunjukkan kepada responden yaitu pegawai bagian keuangan di Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi, dan sistem pengendalian
intern berpengaruh terhadap keterandalan laporan keuangan pemerintah daerah, baik
diuji secara parsial maupun simultan. Artinya semakin tinggi pemanfaatan teknologi
informasi, semakin tinggi komitmen organisasi, dan semakin baik sistem
pengendalian intern maka keterandalan laporan keuangan pemerintah daerah
semakin tinggi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siska Marini Pilander, David Paul Elia
Saerang, dan Hendrik Gamaliel yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya
Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pada Pemerintah Kota Kotamobagu”. Jenis penelitian ini merupakan
pen elitian kuaniatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan standar
akuntansi pemerintahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan, sistem penendalian intern berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
Kota Kotamobagu.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ruslina Lisda, Liza Laila Nurwulan, dan
Rahmi Syifa Alifa yang berjudul “Pengaruh Penerapan SAKD, Kapasitas SDM
Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas LKPD”. Jenis data yang

17
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pada penelitian ini terdapat dua
variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Penentuan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang keseluruhannya
berjumlah 37 SKPD. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah pada SKPD di Kota Cimahi sudah masuk dalam kategori
“Sangat Memadai”. Kapasitas sumber daya manusia pada SKPD di Kota Cimahi
sudah masuk dalam kategori “Sangat Kompeten”. Pemanfaatan teknologi informasi
yang digunakan pada SKPD di Kota Cimahi sudah masuk dalam kategori “Baik”.
Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada SKPD di Kota Cimahi sudah
masuk dalam kategori “Sangat Berkualitas”. Secara parsial penerapan sistem
akuntasni keuangan daerah, kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Sedangkan, secara simultan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,
kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Berdasarkan uraian dari hasil beberapa penelitian di atas maka dapat penulis
temukan adanya persamaan dan perbedaan terhadap judul yang diteliti oleh penulis.
Persamaannya yaitu, adanya persamaan beberapa variabel X yang diujikan terhadap
variabel Y. Persamaan juga ditemukan pada variabel Y pada penelitian terdahlu
dengan variabel Y yang diteliti oleh penulis. Dimana variabel Y tersebut adalah
“Kualitas Laporan Keuangan”. Sedangkan, perbedaan anatara penelitian terdahulu
di atas dengan penelitian penulis adalah tahun penelitian, subjek penelitian, dan
adanaya variabel moderasi.
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan rancangan atau pola pikir yang menjelaskan
hbungan antara variabel atau permasalahan yang disusun dari berbagai teori yang
telah dideskripsikan untuk dianalisis dan dipecahkan sehngga dapat dirumuskan
sebuah hipotesis (Kosanke, 2019). Sebagaimana dirumuskan dalam bagan berikut.

18
Fraud pada perusahaan jasa dapat disebakan oleh beberapa faktor, diantaranya
yaitu; fraud dapat terjadi karen sistem pengendalian internal yang tidak
berjalan dengan baik, fraud dapat terjadi karena kurangnya pemanfaatan
tekologi informasi sedangkan sarana dan prasarana telah tersedia, fraud dapat
terjadi karena perusahaan jasa tidak menerapkan GCG secara maksimal, dan
fraud dapat terjadi karena kurangnya kapastitas auditor internal sehingga dapat
menurunkan kredibilitas perusahaan jasa di mata masyarakat sebagai
pelanggan.

Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan Jasa yang Jujur

Kualitas
Sistem Pengendalian Internal Laporan
Penerapan GCG Keuangan

Pemanfaatan
Teknologi

Kapasitas Auditor

G. HIPOTESIS
1. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Masih ditemukannya penyimpangan dan kebocoran di dalam laporan
keuangan oleh BPK, menunjukkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah
belum memenuhi karakteristik atau nilai informasi yang disyaratkan. Hasil audit
BPK yang memberikan opini tidak wajar dan tidak memberikan pendapat
diantaranya disebabkan oleh lemahnya sistem pengendalian intern pemerintah
daerah terkait (Kosanke, 2019).
Yosefrinaldi (2013) dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa sistem
pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

19
keuangan pemerintah daerah. Kiranayanti (2016) menunjukkan bahwa sistem
pengendalian intern mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa sistem pengendalian internal
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan uraian
tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali pengaruh sistem
pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan, dengan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Dalam
membuat laporan keuangan pemerintah, kini tidak dilakukan secara manual,
akan tetapi menggunakan aplikasi yang dirancang secara khusus untuk membuat
laporan keuangan (Faiz Zamzam, 2018). Pemerintah perlu mengoptimalisasi
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem
informasi manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan
bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit kerja
(Pemanfaatan TeknologiRosa Hanafi et al., n.d.).
Penelitian yang berhubungan dengan pemanfaatan sistem informasi dan
teknologi informasi pada organisasi sektor publik sudah pernah dilakukan. Hasil
peneliian menunjukkan bahwa teknologi informasi sangat berpengaruh positi
thadap kualitas laporan keuangan suatu intansi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menduga bahwa pemnfaatan
teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan,
sehingga sebagai berikut.
H2 : Pemanfaatan Teknologi Informasi berrpengaruh positif terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
3. Pengaruh Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

20
Sumber daya manuasia merupakan human capital di dalam organisasi.
Human capital merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan
economic rent (Pilander et al., 2018). Kapasitas auditor yang memiliki
pemahaman rendah akan berdampak pada penyajian laporan keuangan. Oleh
karena itu, dibutuhkan kapasitas auditor yang baik dan kompeten agar
penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan akurat dan andal.
Penelitian yang dilakukan oleh Andriani (2010), Winidyaningrum dan
Rahmawati (2010), Wahyudi (2010) dan Risa (2008) dalam Sutaryo (2010)
menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif
terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti menduga terdapat hubungan positif
antara kapasitas auditor terhadap kual;itas laporan keuangan, sehingga peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H3 : Kapasitas Auditor Internal berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
4. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
Penerapan good corporate governance (GCG) sangat diperlukan untuk
membangun kepercayaan masyarakat dan dunia internasional sebagai syarat
mutlak bagi dunia perusahaan untuk berkembang dengan baik dan sehat.
Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk
memberikan masukkan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan
perusahaan, serta perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan
wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat yang diberikan
kepada perusahaan, dan perusahaan juga harus memberikan kesempatan yang
sama dalam menerima karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara
profesional tanpa membedakan suku, agama, ras (Nasution, 2016).
Dalam rangka menegakkan prinsip GCG pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia, khususnya prinsip transparansi dan akuntabilitas, penyajian informasi

21
akuntansi yang berkualitas dan lengkap dengan dalam laporan tahunan sangat
diperlukan. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal bagi pemakai
laporan keuangan dalam pengambilan keputusan (Eko Sudarmanto, 2021).
Berdasarkan uraian di atas peneliti menduga bahwa good corporate
governance (GCG) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
suatu instansi, sehingga hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut.
H4 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitaif yaitu suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Adapun tujuan
penelitian kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori,
melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti (Syahrum, 2012).
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber
data sekunder yaitu berupa studi kepustakaan, dokumen dan laporan keuangan
pada perusahaan yang terdafatar di BEI, Studi kepustakaan atau dokumen. Data-
data yang yang dikumpulkan peneliti berupa jurnal dan buku yang bersangkutan
dengan judul penelitian, dan tentunya data-data yang dikumpulkan adalah data-
data yang dianggap relevan. Peneliti mengumpulkan data yang bersumber dari
pencarian di internet. Jadi, dokumen yang dikumpulkan dalam bentuk
elektronik seperti ejurnal dan ebook.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data adalah
dengan teknik dokumenter atau peninggalan tertulis. Dimana, peneliti harus
mengumpulkan data berupa berbagai ejurnal penelitian dan ebook yang
bersangkutan melalui pencarian di internet. Walaupun peneliti melakukan

22
pengumpulan data yang bersumber dari internet, tentunya peneliti tidak
sembarang dalam memilih situs-situs yang relevan untuk dijadikan sebagai
sumber data penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Setelah semua data yang bersangkutan dikumpulkan maka langkah
selanjutnya yaitu menganalisis data tersebut untuk mendapatkan jawaban
penjelasan dari rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam
penelitian ini. Maka dari itu dalam menganalisis data, peneliti harus betul-betul
memahami pokok pembahasan yang nantinya akan menjadi hasil dari kegiatan
penelitian yang sedang dilakukan. Selain itu, pendeskripsian juga harus
menggambarkan dan menafsirkan objek apa adanya dengan menggunakan
bahasa yang jelas. Sehingga, mudah bagi pembaca untuk memahami isi dari
penelitian tersebut.
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
BAB ini Memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka
teori relevan dan terkait dengan tema skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB ini memuat secara rinci metode penelitian penelitian yang digunakan
peneliti beserta justifikasi atau alasannya, jenis penelitian, desain, lokasi,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep dan
variable, serta analisis data yang digunakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB ini memuat hasil penelitian, yakni klasifikasi bahasan disesuaikan
dengan pendekatan, jenis penelitian, dan rumusan masalah yang telah
disebutkan.
BAB V PENUTUP

23
BAB terakhir berisi kesimpulan, saran. Kesimpulan menyajikan secara
ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan
maslah penelitian.
J. DAFTAR PUSTAKA

Aditya Rachman Prasetyo. (2019). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,


Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Interen Akuntansi dan Good
Corporate Governance Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah (Studi Empiris Pada 32 Satuan Kerja di Polda Jambi.
Binus Univercity. (2015). Sistem Pengendalian Menurut COSO.
Accounting.Binus.Ac.Id.
Bonai, Y. F., Falah, S., & Daat, S. C. (2019). PENGARUH KAPASITAS SUMBER
DAYA MANUSIA DAN PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
WAROPEN. Jurnal Akuntansi, Audit & Aset, 2(1).
DLHK Aceh. (n.d.). Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Dlhk.Acehprov.Go.Id.
Dodopo, Y., Jullie, ), Sondakh, J., Jantje, ), & Tinangon, J. (n.d.). PENGARUH
KOMITMEN ORGANISASI.
Eko, S., Astrie, K., Sukarman, P., Erika, R., Gafur, K. M., Yasmi, Harizahayu, Andi, Y.
Z., Teri, Zuhrotun, A. T., Ima, R., Fajrillah, Mariana, S., Janner, S., Hermadi, W.,
Bonaraja, P., Kholiq, H., Affino, S., & Devi, Y. (2021). Sistem Pengendalian
Internal. Yayasan Kita Menulis.
Eko Sudarmanto. (2021). Good Corporate Governance (GCG). Yayasan Kita Menulis.
Faiz Zamzam. (2018). Audit Internal: Konsep dan Praktik. Gadjah mada University
Press.
frizal Syofyan. (2021). Good Corporate Governance (GCG). Unsima Press.
Hidayat, S. (2013). Penerapan akuntansi syariah pada bmt lisa sejahtera jepara. 10(2).
I Gusti Ngurah Siwambudi, Gerianta Wirawan Yasa, I. D. N. (2017). KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI SDM
DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN. Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 6(1), 386.
IAI. (2014). PSAK. 27 Agustus. https://web.iaiglobal.or.id/
IAI. (2016). Penyususnan dan Penyajian LAporan Keuangan sesuai PSAK 1, 2, 3, 25,
dan ISAK 17. Iaiglobal.or.Id.

24
Jefry Gasperz. (2019). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian Intern, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Studi pada Badan Pusat Statistik Wilayah Maluku). Bisnis,
Manajemen Dan Perbankan, 5(2), 42.
Jumiati, J. (2016). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Good Corporate
Governance dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan (Studi pada PT …. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3710/
Kosanke, R. M. (2019). Sistem Pengendalian Internal.
Liza Mutiana, Y., & Diantimala, Z. (2017). PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN
INTERN, TEKNOLOGI INFORMASI, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN. Perspektif Ekonomi Darussalam, 3(2), 153.
Nasution, N. (2016). Analisis Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam
Kaitannya dengan Keefektifan Laba Perusahaan pada RS. GL Tobing PTPN II
(Persero) Tanjung Morawa Deli Serdang. Universitas Medan Area, 1–27.
http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/1410
OJK. (2020). Pengendalian Internal Perusahaan. Ojk.Go.Id.
Pemanfaatan TeknologiRosa Hanafi, P., Taman, A., & Hanafi, R. (n.d.). THE EFFECT
OF UTILIZATION OF INFORMATION TECHNOLOGY, ORGANIZATIONAL
COMMITMENTS, AND INTERNAL CONTROL SYSTEMS ON THE RELIABILITY
OF REGIONAL GOVERNMENT FINANCIAL STATEMENTS IN THE REGIONAL
GOVERNMENT OF YOGYAKARTA CITY IN 2018. www.tribunnews.com
Pilander, S. M., Saerang, D. P., & Gamaliel, H. (2018). Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya
Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pada Pemerintah Kota Kotamobagu. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Auditing “Goodwill,” 9(2), 128–139. https://doi.org/10.35800/jjs.v9i2.26468
Sapar, R. (2018). No Title. Etika Auditor Ditinjau Dari Perspektif Isam (Studi Empiris
Pada Kantor KAP).
Sholohah, S. A., Sulistyawati, A. I., & Santoso, A. (2019). Kualitas laporan keuangan
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Indonesia Accounting Journal, 1(2), 45.
https://doi.org/10.32400/iaj.26622
Suhartono. (2016). Audit dalam Perspektif Islam. Spi.Uin-Alauddin.Co.Id.
Syahrum, S. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif. Citapustaka Media.
Widyaningtyas, E. (2014). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Kapasitas Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan

25
Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah se-Jabodetabek SKRIPSI. Skripsi.
https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
Yulius Jogi, T. S. (2004). Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik:
Analisis Krtis atas Opini Auditor dan Laporan Keuangan Auditan Tahn 2000.
Akuntansi & Keuangan, 6 NO. 1.
Zahirah, K. (2021). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pengendalian
Internal, Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Skripsi Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.

26
LAMPIRAN
KUESIONER
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Kapasitas Auditor Internal, dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
(Studi Kasus pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI)
Keterangan :
STS : Sangat Tidak
Setuju TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
A. Sistem Pengendalian Internal
STS TS RR S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Auditor internal memiliki standar
pengetahan dan etika yang memadai
2. Kepala auditor internal selalu
memberikan arahan kepada para
auditor internal lain
3. SPI telah memiliki cara untuk
mengendalikan resiko
4. Adanya otorisasi dan pemisahan
fungsi untuk mengawasi setiap aspek
transaksi
5. Sistem dokumentasi sebagai salah
satu pemantauan berjalan dengan baik

27
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi
STS TS RR S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Pengelolaan data keuangan dilakukan
dengan menggunakan software atau
aplikasi sesuai perundang-undangan
2. Semua proses akuntansi dilakukan
secara digital atau komputerisasi
3. Terdapat jadwal pemeriksan dan
pemeliharaan peralatan secara teratur
4. Tersedia jaringan internet yang
optimal dan dapat menghubungkan
pengiriman data dan informasi
5. Laporan akuntansi dan manajerial
dihasilkan dari sistem informasi yang
terintegrasi dan terotorisasi
Sumber : Eka Widyaningtyas (2014)
C. Kapasitas Auditor Internal
STS TS RR S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Auditor memiliki kemampuan dan
pengetauan dalam melakukan auditing
2. Auditor memiliki pengalaman kerja
sebelumnya
3. Terdapat pelatihan kepada para audor
sebelum mulai bekerja
4. Bagian audit internal memiliki
sumber daya pendukung dalam
operasional

28
5. Jobdesk seluruh pegawai auditor
internal ditetapkan dengan jelas

D. Penerapan GCG
STS TS RR S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Anggota dewan bertindak dengan
dasar informasi yang lengkap, dan
kepentingan yang paling baik bagi
perusahaan dan para pemegang saham
2. Hak-hak pemegang saham telah
terpenuhi
3. Pengambilan keputusan oleh
menejmen dilakukan secara terbuka
4. Perusahaan membayar pajak tepat
waktu
5. Lingkungan sekitar perusahaan juga
termasuk dalam tanggung jawab
perusahaan

E. Kualitas Laporan Keuangan


STS TS RR S SS
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Laporan Keuangan dibuat setiap
periode
2. Laporan Keuangan dicatat sesuai
dengan pedoman PSAK No. 1
3. Laporan Keuangan disajikan sesuai
realitas ekonomi perusahaan

29
4. Laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan laporan
keuangan lainnya
5. Laporan Keuangan mudah dipahami

30

Anda mungkin juga menyukai