Anda di halaman 1dari 11

Pembentukan BLU

DMO Batu Bara

Less regulate but better


services
Landasan Hukum
BLU  instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 1 Pasal 68 Pasal 69
Badan Layanan Umum (BLU): • Tujuan meningkatkan pelayanan kepada • Menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA)
• instansi Pemerintah masyarakat tahunan.
• memberikan pelayanan kepada • Kekayaan negara/daerah yang tidak • RKA beserta lap.keuangan dan lap.kinerja
masyarakat dipisahkan. merupakan bagian tidak terpisahkan dari RKA
• tanpa mengutamakan mencari • Pembinaan BLU pemerintah pusat dan laporan K/L/Pemda.
keuntungan ‒ Keuangan  Menteri Keuangan • Pendapatan dan belanja BLU dikonsolidasikan
• menjalankan prinsip efisiensi dan ‒ Teknis  Menteri teknis bersangkutan. dalam RKA K/L/Pemda.
produktivitas. • Pembinaan BLU pemerintah daerah • Pendapatan BLU dari jasa layanan merupakan
‒ Keuangan  pejabat pengelola keuangan pendapatan negara/daerah.
daerah • BLU dapat menerima hibah.
‒ Teknis  kepala SKPD yang bersangkutan. • Pendapatan BLU dapat digunakan langsung.
• Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PP.

PP 23 Tahun 2005 (diubah dengan PP 74 Tahun 2012)


tentang Pengelolaan Keuangan BLU 2
Karakteristik Kelembagaan
BLU merupakan instansi Pemerintah untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, dengan orientasi tidak
mengutamakan mencari keuntungan, dikelola otonom dengan prinsip efisiensi & produktivitas, diberikan fleksibiltas agar
lebih agile dalam semangat enterprising the government.

Public Goods Semi Public Goods Private Goods


Perbandingan Kelembagaan

BUREAUCRACY BLU BUMN ASPEK SATKER BLU BUMN


 Public  Perum  Persero Orientasi Non Profit Not For Profit Profil
 Legislation &
Regulation Service  PTNBH
Kekayaan/Aset Tidak Tidak dipisahkan Dipisahkan
 Authorities Deliveries
 Controls &  Internal
dipisahkan
Judiciary Service Pengelolaan Terpusat Otonom Otonom
Agencies P
S
Regulasi Governance Umum  Regulator Umum  Regulator
R Rigid Detil  BLU Detil  BUMN
T I Porsi RM APBN Semua Ada Alokasi RM Penyertaan modal
V
Tarif PP Menkeu BUMN
A
A (dapat didelegasikan)
T T Pendapatan Kas Negara Digunakan langsung Digunakan langsung
E
Pengemba-ngan Tidak ada Ada Ada
E
usaha
YAYASAN & NGO PRIVATE Surplus Tidak ada Dikelola Dikelola
PROPERTIES
SDM ASN ASN, non-ASN Non-ASN
Non-for-Profit Market Perpajakan Bukan subjek Bukan subjek Subjek
Government
3
Fleksibilitas dan Kebijakan BLU
Fleksibilitas BLU & Pengecualiannya Dalam Per-UU, al : Perangkat Regulasi
Ps. 68-69, a.l.
Pendapatan dapat digunakan langsung UU 1/2004 • Pembinaan Menkeu & Menteri Teknis.
• UU 1/2004 Perbendaharaan Negara (Ps 69) (Perbendaharaan Negara) • Diatur lebih lanjut dlm PP.
• UU 9/2018 PNBP (Ps 66)
Mengatur:
Optimalisasi Aset PP 23/2012 • Proses Penetapan BLU
(Pengelolaan Keuangan BLU) • Pengelolaan Keuangan
• UU 1/2004 Perbendaharaan Negara (Ps 68) • Tata Kelola
• Perpres 12/2020 Pengadaan Barang & Jasa (Ps 61)
• PP 28/2020 Barang Milik Negara PMK 129/2020 Mengatur pedoman
(Pedoman Pengelolaan BLU) prinsip dan umum
Bukan subjek pajak
• UU 7/1983 – UU 36/2008 Perpajakan (Psl 2)
15 PMK menjadi 1 PMK  memudahkan stakeholders memahami BLU.
Pengangkatan pegawai non-PNS oleh Pemimpin BLU
• UU 12/2012 Pendidikan Tinggi (Ps 71) (disertai penyempurnaan subtansi)
• PP 5/2011 Kawasan Perdagangan Bebas Batam (Ps 2b)
• PP 23/2005 PPK BLU (Ps 33) Mendukung stabilisasi Peningkatan Penguatan tata kelola.
ekonomi & fiskal. akuntabilitas.
Investasi & Pengelolaan kas  Pembentukan unit usaha.
• PP 23/2005 PPK BLU (Ps 19)  Pemberian pinjaman antar  Penerapan SAP (dari  Manajemen risiko BLU
• PP 63/2019, PMK 53/2020 Investasi Pemerintah BLU. semula SAP dan SAK). pengelola dana.
 Transfer kas BLU.  Penganggaran basis
Remunerasi  Sinergi pembinaan K/L,
 Penarikan dana BLU untuk kinerja. Dewas BLU, & komite
• PP 23/2005 PPK BLU (Ps 36)
buffer kas Pemerintah.  Pemimpin BLU mengatur pengarah/dewan
Amanat mekanisme pengadaan
 Tata kelola investasi jangka penyantun & lainnya
Menerapkan BLU Perpres 49/2016 (Ps 9) barang/jasa (sumber RM
UU 44/2009 (Psl 7) pendek dan panjang. (bila ada).
Rumah Sakit BPO Samosir Toba dan PNBP) sebagai
 Optimalisasi kas dan aset.  Penguatan peran Dewas.
fleksibilitas dari Perpres
PP 5/2011 PP 24/2015 (Ps 17) 16/2018 jo 12/2021.
BPO Batam BPD Kelapa Sawit

UU 12/2012 (Psl 65) UU 33/2014 (Ps 45) Mengatur sesuai


Pendidikan Tinggi Jaminan Produk Halal karakteristik BLU Peraturan Pemimpin BLU 4
Persyaratan Pembentukan BLU
Substantif Teknis Administratif
menyelenggarakan pelayanan umum yang
bersifat operasional, sebagian besar atau Kinerja pelayanan umum layak dikelola dan menyajikan seluruh dokumen
seluruhnya dijual kepada masyarakat dan ditingkatkan pencapaiannya melalui penetapan BLU persyaratan administratif.
 Mendapat rekomendasi dari Menteri atau pimpinan Lembaga
menghasilkan pendapatan.  pernyataan kesanggupan untuk
 Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum;  Mempertimbangkan indeks kepuasan masyarakat, peluang peningkatan kinerja
meningkatkan kinerja pelayanan,
pelayanan, peraturan perundang-undangan yang mendukung peluang
Contoh instansi yang menyelenggarakan penyediaan barang dan/atau jasa keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
peningkatan kinerja layanan, serta profesionalitas sumber daya manusia
layanan umum adalah pelayanan bidang kesehatan seperti rumah sakit pusat atau  pola tata kelola;
daerah, penyelenggaraan pendidikan, serta pelayanan jasa penelitian dan  rencana strategis bisnis;
pengujian  laporan keuangan pokok;
Kinerja Keuangan Sehat  standar pelayanan minimum; dan
 Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan
perekonomian masyarakat atau layanan umum; dan/atau  peningkatan realisasi PNBP dalam 2 tahun terakhir dan/ atau proyeksi PNBP  laporan audit terakhir atau pernyataan
dalam 5 tahun ke depan bersedia untuk diaudit secara
 Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau independen.
 rasio realisasi atau proyeksi belanja pegawai dengan PNBP paling kurang tidak
pelayanan kepada masyarakat.
meningkat
 data realisasi atau proyeksi rasio keuangan

Lain-lain
PENETAPAN PENCABUTAN
Dalam hal perubahan nomenklatur disertai Yang dilakukan pada masa transisi min:
perubahan kode unik BA, unit eselon I, dan/atau  pembentukan penanggung jawab likuidasi;
Satker, melakukan likuidasi administrasi satker lama  penyelesaian likuidasi terhadap status kepegawaian,
usulan Penerapan PPK- BLU berakhir apabila: min: dokumen pelaksanaan anggaran, dan struktur
 pembentukan penanggung jawab likuidasi; organisasi Satker pasca pencabutan;
 Dicabut oleh Menkeu;  penyelesaian likuidasi terhadap dokumen  penyelesaian hak & kewajiban Satker, termasuk terkait
• Hasil Monev pelaksanaan anggaran; dengan kerja sama dengan pihak ketiga; dan
Menteri/ • Penilaian Kinerja dan/atau  penyelesaian hak dan kewajiban; dan  penyusunan laporan keuangan atas penyelesaian hak
Tata Kelola  penyusunan laporan keuangan atas penyelesaian hak dan kewajiban sampai dengan penyajian aset dan
pim.lembaga Menkeu dan kewajiban sampai dengan penyajian aset dan
 kewajiban pada neraca bersaldo nihil.
Dicabut oleh Menkeu berdasarkan usul
kewajiban pada neraca bersaldo nihil.
dari menteri/pim lembaga.

Dapat pengusulan dan penetapan kolektif  Berubah statusya menjadi BH dgn


kekayaan neg yg dipisahkan.
5
Pembentukan BLU
Penetapan Regulasi Pembentukan Instansi Pengusulan dan Penetapan Sebagai BLU
Ketahanan Energi Menteri Menteri
Mandat: ESDM Keuangan
Usulan
Persetujuan Penyelenggaraan ketahanan energi melalui
pungutan dan penyaluran DMO Batubara Penetapan BLU
pembentukan KMK
Revisi/penyusunan Penetapan
PP/Perpres untuk: Layanan: BLU
- Mandat pungutan Penetapan • Menatausahakan pungutan atas produksi Penyusunan & Penilaian
- Penggunaan dana SOTK Batubara Penetapan dokumen
- Kelembagaan (DIPA, Pejabat, tata • Melaksanakan penyaluran selisih harga persyaratan
- Komite pengarah batubara dengan DMO Administratif
kelola, SOP, dll)

Regulasi dan Kelembagaan


Regulasi K/L Terkait Action Plan
Dibutuhkan dasar hukum mengenai kewenangan/mandat Diperlukan Koordinasi lintas K/L dalam rangka
percepatan Penyusunan/perubahan regulasi dan
Persiapan regulasi
layanan yang akan dilaksanakan oleh BLU Ketahanan Energi.
pembentukan kelembagaan dan kelembagaan
UUD pasal 23 A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk • Ijin Prakarsa Rancangan Peraturan Pemerintah • Revisi/penyusunan
keperluan negara diatur dengan undang-undang. • Pembentukan intansi (dan komite pengarah) PP/Perpres untuk mandat
• Penyusunan tata kelola pungutan dan penyaluran pungutan
UU 3 tahun 2020 Pasal 128 • Pengusulan penetapan BLU
 Pemegang IUP, IUPK, IPR, atau SIPB wajib membayar • Penyusunan tata kelola
pendapatan negara dan pendapatan daerah. 1. Kode satker dan pungutan dan penyaluran
Persetujuan
 Pendapatan negara sebagaimana dimaksud terdiri atas Pengesahan DIPA (DJA) • Pembentukan intansi pada
pembentukan
penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak 2. Penetapan PPK BLU (DJPb) intansi Kementerian ESDM

6
Kewajiban Pasca Penetapan BLU

Daftar Kegiatan BLU (Periodik)

Penyusunan
Penandatanganan Penyelesaian Tindak
Rencana Bisnis dan Pengumpulan Opini
Penetapan Tarif Layanan Kontrak Kinerja Lanjut/Rekomendasi
Anggaran KAP
(KPI) Monev T-1
Maksimal 6 bulan setelah (RBA)
penetapan BLU

Penyampaian Capaian
Pengisian Kertas Implementasi Pengesahan PNBP
KPI T-1 dan Kelebihan
Kerja Monev on Desk Maturity Rating dan Belanja BLU
Capaian KPI

Penetapan Remunerasi
Pengumpulan Kertas Penyampaian Laporan Laporan Dewan
Pelaksanaan Audit Pengawas
Dengan mempertimbangkan Kerja Penilaian Keuangan (Sem 1 dan
KAP
kemampuan PNBP dan prinsip- Kinerja Tahunan Audited) (Sem 1 dan 2)
prinsip remunerasi
“We pay right people for a right
reason with a right amount”
7
Perencanaan dan Penganggaran BLU
Perencanaan &
penganggaran BLU
mengikuti siklus APBN Menteri/pim
BLU Menkeu/PPKD
pada umumnya. lembaga/kep SKPD

RBA disusun berdasarkan basis RSB RENSTRA-K/L


kinerja dan perhitungan akuntansi (5 tahunan)
biaya menurut jenis layanannya.
RBA BLU disusun berdasarkan RKA K/L
kebutuhan dan kemempuan dan
RBA BLU RKA K/L
pendapatan yang diperkirakan akan
RBA BLU APBN
diterima dari masyarakat, badan (1 tahunan)
lain, dan APBN
Disertai dngn usulan SPM & biaya dr Dikaji kembali standar biaya dan
keluaran yg akan dihasilkan anggaran BLU

RBA BLU
Definitif
Jika 31 Des belum disahkan, BLU
Mengesahkan dapat melakukan pengeluaran max
Paling sedikit mencakup Dok PA BLU Dok PA (max) 31 angka dok PA tahun lalu
seluruh pendapatan dan Des
belanja, seluruh arus kas, serta
jumlah dan kualitas jasa • Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh menteri/pim
dan/atau barang lembaga/gub/bup/wlkota dgn pim BLU.
• Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBN oleh BLU 8
Fleksibilitas Penganggaran BLU

BUDGET REALISASI RKA-KL


% Ambang Batas

DIPA BLU
FLEKSIBEL
P
E
P N B
E
B D EL Penambahan pagu yang disebabkan
N P
EL A A
E B
terlampauinya target PNBP dan dilakukan
D PA NJ
A
A N EL secara proporsional dengan peningkatan
NJ TA A
PA N D A volume layanan.
A P NJ
TA
N T A  Dibawah ambang batas  belanja
N
dapat dilakukan mendahului revisi
 Diatas ambang batas  belanja baru
dapat dilakukan setelah revisi
Critical Success Factors (CSF)Pembentukan BLU
Jan-Mar

1 Persiapan
 Indentifikasi Proses Bisnis Layanan Utama (TUSI, Kesesuain RSB, RBA)
 Perencanaan/kajian untuk menjalankan layanan utama
Apr-Jun
2 Pelaksanaan
 Pola Kerjasama / bentuk-bentuk layanan

CSF 

Kompensasi / charges / tariff yang akan diberlakukan
Sarpras penunjang yang dibutuhkan
Jul-Sep
 Perencanaan/kajian untuk menjalankan layanan utama

3 Pengawasan
 Adanya internal control dalam bentuk SPI dan dewas untuk
memastikan efektivitas Oct-Des
system pengendalian intern pada BLU

4 Pertanggunggjawaban

10
TERIMA KASIH

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

Anda mungkin juga menyukai