2019.04.22 Bahan Yogyakarta
2019.04.22 Bahan Yogyakarta
REPUBLIK INDONESIA
IMPLEMENTASI
PP 24 TAHUN 2018
TENTANG PELAYANAN
PERIZINAN BERUSAHA
SECARA ELEKTRONIK
1
LATAR BELAKANG
PKE I-XV tidak maksimal karena masih terhambat perizinan berusaha. Teridentifikasi >500 elemen data pemohon
perizinan dalam layanan publik di Indonesia
Kehutanan
Kemenda
g
Kelurahan
ESD
M
Ban
k
DP
U
Bea Cukai
Pajak
PolPP
Loket
PTSP Kecamatan
Berdasarkan Executive Opinion Survey 2017 yang dilakukan oleh World Economic Forum, salah satu
permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha dalam melaksanakan usaha di Indonesia adalah birokrasi
pemerintah yang tidak efisien.
3
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Pemerintahan dan Pembagian Wilayah berdasarkan UUD 1945:
UUD 1945 1. Presiden memegang kekuasaan Pemerintahan
(Pasal 4).
2. NKRI dibagi atas Daerah Provinsi yang terdiri dari Kabupaten dan Kota
(Pasal 18).
Legislatif Eksekutif Yudikatif
Prinsip dasar dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah:
Presiden & 1. Urusan Pemerintahan adalah kewenangan Presiden dan dilaksanakan
Wakil Presiden oleh Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/P) --- (Pasal 1 angka 5).
2. Pemda adalah Kepala Daerah dan DPRD (Pasal 1 angka 2).
Kementerian/ 3. Presiden:
Lembaga • menetapkan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan (Pasal
6).
• melakukan pembinaan dan pengawasan (Pasal 7 ayat 1).
Pemda
• memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan (Pasal 7 ayat 2).
KDH DPRD
OSS sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintahan dalam
pemberian kesatuan layanan perizinan berusaha kepada masyarakat dan pelaku usaha
4
PERATURAN PEMERINTAH NO. 24 / 2018
Pemohon Perizinan :
PP 24/2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (OSS) • Pelaku Usaha PERSEORANGAN.
• Pelaku Usaha NON PERSEORANGAN :
– Perseroan Terbatas;
– Perusahaan Umum;
a. Jenis, Pemohon dan Penerbit Izin – Perusahaan Umum Daerah;
b. Mekanisme Pelaksanaan – Badan Hukum Lainnya Yang Dimiliki Oleh
Negara;
c. Reformasi Perizinan – Badan Layanan Umum;
– Lembaga Penyiaran;
d. Kelembagaan dan Operasional – Badan Usaha Yang Didirikan Oleh Yayasan;
PP 24
– Koperasi;
Sistem OSS. – Persekutuan Komanditer ( Commanditaire
Vennootschap);
d. Insentif atau disinsentif
/2018 –
–
Persekutuan Firma ( Venootschap Onder Firma);
Persekutuan Perdata
e. Penyelesaian permasalahan
• Perwakilan
f. Pengenaan Sanksi. – Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA)
– Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan
Asing (KP3A)
Sistem OSS :
Mulai diberlakukan di seluruh
Indonesia sejak SATU PORTAL (Nasional), SATU IDENTITAS (NIB), dan SATU FORMAT IZIN (Izin Usaha);
tanggal 09 Juli 2018
Dasar hukum :
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik
PERIZINAN DENGAN KOMITMEN - perizinan berusaha diterbitkan berdasarkan komitmen yang harus
dipenuhi oleh Pelaku Usaha; Pemenuhan komitmen diselesaikan di K/L dan/atau Pemda.
VALIDASI DATA dilakukan melalui konfirmasi ke sistem Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak.
OPERASIONAL SISTEM OSS didukung oleh sistem Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak, Ditjen Bea &
Cukai, Kemendag, INSW, Kementan, dan Kemen. PUPR dll , 2 Januari 2019 dilaksanakan BKPM
6
TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM OSS
TERSTANDARISASI KEMUDAHAN
AKSES
TERINTEGRASI
PENGAWASAN OLEH !
SKPD & PROFESI
BERSERTIFIKAT TERPENUHINYA ASPEK K3L
(kesehatan, keamanan dan lingkungan)
7
PERIZINAN BERUSAHA DENGAN OSS
POLA PROSES PENGAJUAN PERIZINAN
8
BISNIS PROSES PERIZINAN
POLA PROSES PENGAJUAN PERIZINAN
IZIN
PENDAFTARA IZIN KOMERSIAL/
N USAHA OPERASIONAL
Komitmen
Komitmen izin komersial/
Izin Usaha operasional
1 Validasi, 3
Pelaku usaha
PERMOHONAN
KEMENTERIAN
2
▪ NIB Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri
▪ IZIN USAHA *) Ditjen Pajak, Kemen Keuangan
▪ IK/O Ditjen AHU, Kemen Hukum dan HAM
4
VALIDASI :
▪ NIB : Nomor Induk Berusaha 1. Dukcapil : data NIK penanggung jawab perusahaan (e-KTP)
▪ *) IZIN USAHA dengan komitmen artinya IU 2. DJP : KSWP - Konfirmasi Status WP (NPWP + 2 tahun SPT)
belum berlaku effektif sampai dengan komitmen
3. AHU : Akta Perusahaan (KBLI 2017 , e-KTP, KSWP)
dipenuhi
▪ IK/O : daftar izin komersial/operasional
11
MEKANISME DENGAN OSS (2)
PROGRESS INTEGRASI
KEMENTERIAN /LEMBAGA
penerbitan izin komersial/operasional dalam bentuk standard,
pendaftaran produk dll
STEP STEP
1 3
DPMPTSP Prov/Kab/Kota
▪ NIB pemenuhan komitmen izin usaha, penerbitan izin komersial/operasional
▪ IZIN USAHA (izin lokasi, izin lingkungan dan IMB/SLF dan standard, pendaftaran
*) BKPM produk dll)
▪ IK/O
4
▪ NIB : Nomor Induk Berusaha
▪ *) IZIN USAHA dengan komitmen artinya IU
belum berlaku effektif sampai dengan
komitmen dipenuhi
▪ IK/O : daftar izin komersial/operasional
11
MEKANISME DENGAN OSS (3)
STEP 3 Pemenuhan komitmen dan penerbitan izin komersial/operasion al
KEMENTERIAN/LEMBAGA ;
Menerbitkan izin operasional dalam bentuk standard,
pendaftaran produk dll
12
GAMBARAN SISTEM DALAM PROSES PELAYANAN
PERIZINAN BERUSAHA MELALUI OSS
OSS
Pelaku Usaha lainnya
Investor
Delegasi
SPIPISE K/L SiCANTIK
Investasi/ berusaha Sektor
yang didelegasikan/ BKO
Delegasi
DPMPTSP SKPD
Investasi (Pasal 30 ayat
(7) UU 25/2017) Investasi/Urusan Urusan
13
DATA STATISTIK OSS V.1.0 UPGRADE
Sistem OSS v.1.0 Upgrade (9 Juli 2018 s.d. 12 April 2019)
Jenis Usaha Jenis Penanaman Modal Skala Usaha
Non-UMKM
Perorangan PMDN
30%
21% 93,6%
(97,023)
(89,259) (282,148
)
UMKM
Non-Perorangan 70%
79% PMA (224,464
(329,765) 6,4% )
(19,134)
Pelaku usaha yang mengurus Lebih dari 90% jenis penanaman modal Dari sisi skala usaha, jumlah pelaku
perizinan didominasi oleh adalah PMDN, sisanya merupakan PMA. usaha UMKM masih lebih besar bila
Non-Perorangan. dibandingkan dengan pelaku usaha
Non-UMKM.
*Non-perorangan: PT, Perum, Badan Usaha Yayasan, BUMD, BHMN, CV, Firma, Koperasi, Lembaga Penyiaran, BLU.
DATA STASTISTIK – SISTEM OSS
Sistem OSS v.1.0 Upgrade (9 Juli 2018 s.d. 12 April 2019) Jumlah Total
Rata-Rata
(Per Hari)
Registrasi 430.221 1.489
• Per tanggal 2 Januari 2019, Sistem OSS dikelola oleh BKPM. Aktivasi akun 396.469 1.372
• Sistem OSS melayani lebih dari 1900 Registrasi per-hari dan Nomor Induk Berusaha (NIB) 330.558 1.189
menerbitkan NIB lebih dari 1700 per-hari. Izin Usaha 937.607 3.373
• Sistem OSS memberikan layanan 24/7 (tetap menerbitkan Izin Komersial/Operasional 212.976 766
perizinan berusaha pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur) (Sumber Data Tim Teknis OSS)
1
6
Perkembangan Penggunaan OSS di Daerah
5 Daerah Paling Tidak Aktif Memberikan Notifikasi ke OSS
1
7
STATUS PERDA RDTR KABUPATEN/KOTA
97,8
97,8%
Belum Perda
% RDTR
Dari 508 kabupaten/kota, hanya terdapat 38 kabupaten/kota yang telah menetapkan Perda RDTR.
1
8
18
STRUKTUR SATUAN TUGAS PERPRES NO. 91 TAHUN 2017
Keteranga ▪ SATGAS Nasional bertanggung
n jawab terhadap pemantauan
Garis Komando proses perizinan berusaha dan
Presiden melaporkannya kepada Presiden.
Garis Koordinasi
▪ SATGAS Leading Sector wajib: (1)
Garis Pendukung mengawal dan membantu
L
penyelesaian setiap perizinan
berusaha; (2) mengidentifikasi
SATGAS Garis Penugasan perizinan yang perlu direformasi;
PTSP/
BKPM Nasional (3) melaporkan kegiatan berusaha
L Lapora
n dan permasalahannya kepada
SATGAS Nasional.
L
DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP
▪ SATGAS Provinsi, Kab/Kota
adalah SATGAS yang bertanggung
jawab terhadap pelayanan
perizinan berusaha yang menjadi
SATGAS K/L SATGAS SATGAS SATGAS tanggung jawabnya.
Pendukung Leading Provinsi Kab/Kota
Sector
▪ SATGAS Pendukung adalah
SATGAS yang memberikan
dukungan untuk penyelesaian
perizinan usaha sektor atau daerah.
19
20
TUGAS SATGAS PROVINSI MENURUT PERMENKO NO 8 TAHUN 2017 (1)
Sudah
No KAB/KOTA/PROV Keterangan
Membentuk
Provinsi DI Yogyakarta v SK Nomor: 25/Kep/2018
KASUS
SELESAI: KASUS
JUMLAH KASUS BARU:
324 152 KASUS
DITANGANI 11 KASUS
KASUS 149 KASUS
DITOLAK :
10 KASUS
– Pelaku Usaha wajib menyampaikan permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi paling
lama 10 Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi dengan menyampaikan
1. Izin Lokasi (Pasal 42-46): persyaratan pertimbangan teknis pertanahan kepada kantor pertanahan tempat lokasi usaha
dan/atau kegiatan.
– Pertimbangan teknis diberikan kantor pertanahan tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan
dalam jangka waktu paling lama 10 Hari untuk selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah
Daerah kabupaten/kota tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan. Dalam hal kantor
pertanahan tempat lokasi usaha tidak memberikan pertimbangan teknis dalam jangka waktu
tersebut pertimbangan teknis dianggap telah diberikan sesuai permohonan Pelaku Usaha.
– Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
waktu 2 Hari menyetujui pemenuhan Komitmen Izin Lokasi, dalam hal kantor pertanahan
memberikan persetujuan dalam pertimbangan teknis atau lebih dari 10 Hari tidak
memberikan pertimbangan teknis.
– Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat lokasi usaha dan/atau kegiatan dalam jangka
waktu 2 Hari menolak pemenuhan Komitmen Izin Lokasi dalam hal kantor pertanahan
memberikan penolakan dalam pertimbangan teknis.
– Dalam hal kantor pertanahan dan/atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota tempat lokasi
usaha dan/atau kegiatan memberikan penolakan, Izin Lokasi dinyatakan batal.
– Dalam hal Pemerintah Daerah kabupaten/kota tidak memberikan persetujuan dalam jangka
waktu tersebut Izin Lokasi yang diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif berlaku
2
9
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (2)
30
– Izin Lokasi Perairan diberikan kepada Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan
2. Izin Lokasi Perairan (Pasal 47-49): di sebagian perairan di wilayah pesisir dan/atau pulau-pulau kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil.
– Pelaku Usaha wajib menyampaikan permohonan pemenuhan Komitmen Izin
Lokasi Perairan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil paling lama 10 Hari
sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lokasi.
– Pemenuhan Komitmen dilakukan oleh Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS
dengan menyampaikan persyaratan Izin Lokasi Perairan di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atau pemerintah
daerah sesuai kewenangan masing-masing.
– Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pemerintah Daerah dalam jangka waktu
paling lama 10 Hari menyetujui atau menolak pemenuhan Komitmen Izin
Lokasi Perairan.
– Dalam hal Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pemerintah Daerah
memberikan penolakan, Izin Lokasi Perairan dinyatakan batal.
– Dalam hal Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pemerintah Daerah tidak
memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu tersebut Izin
Lokasi perairan yang diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif berlaku.
3
0
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (3)
31
3. Izin Lingkungan
– Pelaku Usaha wajib memenuhi Komitmen Izin Lingkungan yang telah diterbitkan
(Pasal 50-71): oleh Lembaga OSS dengan melengkapi UKL UPL atau dokumen Amdal.
– UKL-UPL:
• Pelaku Usaha wajib melengkapi UKL-UPL sesuai formulir UKL-UPL.
• Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS mengajukan UKL-UPL paling lama 10
Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan.
• Pemeriksaan atas UKL-UPL paling lama 5 Hari sejak disampaikan oleh
Pelaku Usaha.
• Dalam hal hasil pemeriksaan tidak terdapat perbaikan UKL-UPL, ditetapkan
persetujuan rekomendasi UKL-UPL dan menyampaikannya kepada Pelaku
Usaha melalui sistem OSS.
• Dalam hal hasil pemeriksaan terdapat perbaikan UKL-UPL, Pelaku Usaha
wajib melakukan perbaikan UKL-UPL paling lama 5 Hari sejak diterimanya
hasil pemeriksaan.
• Berdasarkan perbaikan UKL-UPL ditetapkan persetujuan rekomendasi UKL-
UPL dan menyampaikannya kepada Pelaku Usaha melalui OSS.
• Penetapan persetujuan rekomendasi UKL-UPL merupakan pemenuhan
Komitmen Izin Lingkungan.
3
1
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (4)
32
3
2
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (5)
33
UKL-UPL
d. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL sekaligus
dilakukan dengan penyusunan Andal Lalin
Pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan
angkutan jalan.
e. Izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut
diintegrasikan ke dalam Izin Lingkungan
Pelaku Usaha dalam memerlukan izin di bidang pengelolaan
lingkungan hidup untuk kegiatan:
• menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau
menimbun bahan berbahaya dan beracun, penyusunan
dokumen Amdal dilakukan termasuk pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun;
• pembuangan air limbah ke laut;
• pembuangan air limbah ke sumber air; dan/atau
• memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah,
3
3
PEMENUHAN KOMITMEN IZIN (6)
34
4. IMB dan SLF – Pelaku Usaha melalui Lembaga OSS mengajukan penyelesaian IMB paling lama
30 Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan IMB.
– Dalam hal IMB memerlukan penyelesaian dokumen Amdal, Pelaku Usaha
mengajukan penyelesaian IMB paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak Komitmen
Amdal dipenuhi.
– Pemenuhan Komitmen IMB dilakukan oleh Pelaku Usaha dengan melengkapi:
• tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau tanda bukti perjanjian
pemanfaatan tanah;
• data pemilik bangunan gedung; dan
• rencana teknis bangunan gedung.
– Pemerintah Daerah kabupaten/kota menyampaikan surat keterangan rencana
kabupaten/kota dalam bentuk digital ke Lembaga OSS dan Surat keterangan
rencana kabupaten/kota tersebut menjadi dasar penyusunan rencana teknis
bangunan gedung untuk kegiatan berusaha.
– Dalam rangka pengoperasian bangunan gedung pemilik bangunan gedung wajib
memiliki sertifikat laik fungsi.
– Sertifikat laik diterbitkan oleh Lembaga OSS berdasarkan hasil pemeriksaan
kelaikan fungsi bangunan gedung oleh profesi ahli bangunan gedung bersertifikat
paling lama 3 (tiga) Hari
3
4
TANTANGAN SISTEM OSS
35
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
36
MODEL LAYANAN PTSP DI ERA OSS
MODEL
LAYANAN
• Teguran tertulis diberikan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu masing-masing paling lama 2 Hari.
• Dalam hal gubernur dan bupati/wali kota tidak memberikan pelayanan dan/atau menerbitkan Izin
Komersial atau Operasional dan teguran tertulis telah disampaikan 2 kali berturut-turut:
– Menteri Dalam Negeri mengambil alih pemberian Izin Komersial atau Operasional yang menjadi
kewenangan gubernur dan melimpahkannya kepada Lembaga OSS; atau
– gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mengambil alih pemberian Izin Komersial atau
Operasional yang menjadi kewenangan bupati/wali kota dan melimpahkannya kepada Lembaga
OSS.
• Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan/atau bupati/ wali kota mengenakan sanksi kepada pejabat3
yang tidak memberikan pelayanan OSS sesuai standar OSS sesuai dengan ketentuan peraturan8
PENGENAAN SANKSI (PASAL 99)
39
(1). Dalam Hal terdapat laporan dan/ (2). Dalam hal laporan dan/atau
atau pengaduan dari masyarakat pengaduan masyarakat
kepada menteri, pimpinan lembaga, sebagaimana dimaksud pada
gubernur, atau bupati/walikota ayat (1) disampaikan kepada
sebagai pelaksana sistem OSS Kejaksaan atau Kepolisian
atau kepada Kejaksaan atau Negara Republik Indonesia
Kepolisian Negara Republik meneruskan/menyampaikan
Indonesia mengenai laporan masyarakat tersebut
penyimpangan atau kepada menteri, pimpinan
penyalahgunaan wewenang dalam lembaga, gubernur, atau
pelaksanaan sistem OSS, bupati/walikota untuk
penyelesaian dilakukan dengan dilakukan pemeriksaan.
mendahulukan proses administrasi
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang administrasi pemerintahan.
3
9
ARAHAN PRESIDEN
40
K/L/D • K/L/D tetap memproses perizinan yang tidak dicakup di dalam sistem OSS.