District
Juli 2020
Proses Penilaian
Lingkup Penugasan
Definisi Penugasan/Identifikasi Masalah
Identifikasi Hak Maksud & Tujuan Penentuan Dasar Asumsi &
Identifikasi Tanggal Ruang Lingkup
atas Properti Nilai Kondisi
Properti Penilaian Penilaian Penugasan
Pembatas
Analisis Pendahuluan
Pengumpulan dan Pemilihan Data
Data Umum Data Khusus Data Permintaan & Penawaran
(Wilayah, kota dan lingkungan)
Sosial
Ekonomi Data properti yang dinilai dan Pasar dari properti
Kepemerintahan pembanding
Lingkungan
Analisis HBU
Tanah dalam keadaan kosong
Properti dikembangkan
Pendekatan Penilaian
Pasar Pendapatan Biaya
Laporan Penilaian
UMUM :
Faktor Sosial, Ekonomi, Kebijakan Pemerintah
dan Lingkungan memberikan pengaruh
terhadap nilai properti dalam suatu wilayah
dimana properti itu berada.
Oleh karena itu, untuk kepentingan analisis,
penilai harus dapat menggambarkan batas-batas
dari area yang terpengaruh oleh faktor-faktot
tersebut. Walaupun batas fisik dari suatu
wilayah dapat digambarkan, batas-batas yang
dimaksud adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai properti.
Contoh
CBD (Golden Triangle):
Commercial Area bounded by:
-Jl Sudirman – Thamrin
-Jl Gatot Subroto
-Jl Rasuna Said (Kuningan)
Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) Kawasan Perkantoran Arcadia Green Park
District:
Sudirman Central Business District (SCBD)
Lot 38,19
Commercial 34,701 51,55 7,033 111 450,150 450,150
6,7,8 3
Equity
Lot 9 9,534 40 3,814 8,30 44 79,132 79,132
Tower
DEFINISI :
Market Area
Properti yang terletak pada suatu wilayah geografis (wilayah
tertentu) yang memiliki orientasi untuk memenuhi perhatian
dari pelaku pasar.
Contoh: Kawasan Industri Marunda yang dibuat terintegrasi
dengan Pelabuhan Marunda
Neighborhood
Secara alami, batasan suatu lingkungan juga dapat
dibatasi, oleh keberadaan jalan, saluran air,
tumbuhan/tanaman, tofografi, bentuk tanah, jalan
raya , jalan tol, sungai, danau, gunung, bukit dan
kampung.
CHANGE and TRANSITION
Penilai harus mengantisipasi adanya perubahan
secara signifikan terhadap batas-batas wilayah
yang disebabkan kebijakan pemerintah
(perubahan zoning) maupun tejadinya
perubahan peruntukan secara alami (tumbuhnya
pemukiman liar berkembangnya suatu
kehidupan sosial masyarakat yang tidak
direncanakan)
CHANGE and TRANSITION
Change (Perubahan);
Hasil dari efek atau sesuatu yang memiliki hubungan
terhadap pengaruh nilai properti
Transition (transisi);
Perubahan penggunaan tanah/lahan dalam suatu market
area, neighborhood dan district. Seperti peruntukan lahan
pertanian berubah menjadi lahan perumahan,
peruntukan perumahan berubah menjadi peruntukan
industri
CHANGE and TRANSITION
Setiabudi One
Development period
Obvious decline
Accelerated decline
Properti abandonment
kekuatan sosial,
kekuatan ekonomi,
kebijakan pemerintah dan
lingkungan.
PENGARUH SOSIAL :
- Kepadatan Penduduk
- Kategori pekerja dan skilnya
- Tingkat umur penghuni
- Ukuran rumah tinggal
- Status pekerja (termasuk tenaga kerja pengangguran
- Tingkat kejadian kriminalitas
- Tingkat kebersihan
- Kualitas dan ketersediaan fasilitas pendidikan, tempat
rekreasi, pusat budaya dan pelayanan umum
PENGARUH SOSIAL :
Contoh:
-Pembangunan suatu kompleks Perguruan tinggi di suatu kawasan akan
mempengaruhi nilai properti sekitarnya dengan adanya bangunan
penunjang baik untuk kegiatan bisnis pondokan/asrama, ataupun
perubahan lahan pertanian di sekitar komplek pendidikan tersebut.
-Rencana pembangunan jalan toll atau jalan raya, Bandara, Pelabuhan
Laut atau pembuangan tempat sampah sangat berpengaruh terhadap nilai
properti ;
-Rencana pembangunan kawasan Industri akan berpengaruh terhadap
perumahan disekitarnya yang mengakibatkan nilai perumahan menjadi
turun, tetapi harga tanah sekitar kawasan industri cenderung naik karena
perkembangan kawasan untuk industri pendukung ;
PENGARUH EKONOMI :
- Tingkat pendapatan masyarakat sekitar Yang
- Pendapatan perkapita mempengaruhi
- Pemerataan pendapatan bagi penghuni tingkat permintan
- Tingkat suku bunga (demand)