Anda di halaman 1dari 17

PEMETAAN ELEMEN POS VAKSINASI

Target 70 orang tervaksinasi / hari

Perencanaan, Pelaksanaan Vaksinasi, Pengolahan Limbah, sampai Monitoring dan Evaluasi

INPUT PROSES OUTPUT


MAN Proses distribusi vaksin sampai ke fasilitas pelayanan: - Maksimal 70 orang
1. Petugas 1. Vaksin ditempatkan di cold box/vaccine carrier disertai cool pack atau alat transportasi vaksin lainnya sesuai tervaksinasi setiap
pendaftaran/verifikasi (1 dengan jenis vaksin covid-19. hari
org/shift) 2. Pada setiap cold box/vaccine carrier harus disertai alat pemantau suhu - Jam pelayanan 9-16,
2. Petugas untuk melakukan 3. Peralatan pendukung dan logistic lain disimpan di area/ruang yang telah ditentukan dalam instalasi farmasi terbagi dalam 2 shift:
skrining (anamnesa), 4. Lakukan Tindakan disinfeksi pada permukaan cold box/vaccine carrier menggunakan cairan disinfektan sesuai - Shift 1: 9 – 12 (no
pemeriksaan fisik sederhana standar antrian 1-35) 
dan pemberian edukasi; (2 5. Petugas menggunakan masekr medis dan sarung tangan saat melakukan penataan vaksin di kulkas penyimpanan pendaftaran terakhir
org/shift) 6. CTPS dengan air mengaiir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah menangani vaksin dan logistic vaksin lainnya jam 11
3. Petugas pemberi vaksinasi - Shift 2: 13 – 16 (no
COVID-19 dibantu oleh Prosedur Penyimpanan vaksin: antrian 36-70) 
petugas yang menyiapkan 1. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8o celcius (sinovac) pendaftaran terakhir
vaksin (1 org/shift) a. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung jam 15 (buffer
4. Petugas untuk melakukan b. Penyimpanan vaksin diatur sedemikian rupa untk menghindari kesalahan pengambilan (Mohon cek antrian no
observasi pasca vaksinasi tanggal kadaluarsa, FIFO) - (petugas shift harus
COVID-19 serta pemberian c. Apabila memungkinkan, vaksin covid-19 disimpan dalam kulkas penyimpanan yang berbeda dengan siap 1 jam
tanda selesai dan kartu vaksin rutin sebelumnya)
vaksinasi COVID-19; (1 d. Penyimpanan vaksin bagi faskes yang belum memiliki kulkas standar (buka atas), masih dapat - Rangkaian
org/shift) memanfaatkan lemari es domestic/rumah tangga dengan penataan vaksin dilakukan berdasarkan pemeriksaan mulai
5. Petugas untuk melakukan penggolongan sensitivitas terhadap suhi dan sesuai manajemen vaksin yang efektif dari meja 1 – meja 4
pencatatan hasil vaksinasi e. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator selama maksimal 20
COVID-19; (1 org/shift) menit
6. Petugas untuk melakukan - Petugas
pengelolaan limbah medis; menggunakan APD
dan/atau (1 org/shift) level 2
7. Petugas untuk mengatur alur
kelancaran pelayanan
vaksinasi COVID-19 (1
org/shift), merangkap
petugas pencatat suhu kulkas
penyimpan vaksin
Total jumlah petugas 8 orang/shift

MONEY
APBD
METHOD
- Meja 1: Pendaftaran
- Meja 2: Skrining/PF sederhana
- Meja 3: Penyuntikan vaksinasi
- Meja 4: Pencatatan
- SOP Rantai dingin
- SOP Pengelolaan limbah
- Akun Pcare di setiap meja

MATERIALS AND MACHINE


- Nomor antrian (1-70) Sumber: Juknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemic covid-19
- Formulir skrining awal (Form
skrining lansia dan non lansia) Prosedur Pemantauan Suhu
- Tautan KIPI (QR code) 1. Dilakukan pemantauan suhu menggunakan alat pemantau suhu karena suhu dalam penyimpanan vaksin harus
- Kartu vaksin (dari dinas terjaga sesuai yang direkomendasikan
kesehatan) 70 lembar/hari 2. Alat pemantau suhu terdiri dari
- Ruang tunggu meja 1 (20 kursi) 3. Pemantauan suhu dilakukan minimal 2x/hari, pastikan suhu tetap antara 2-8 oC
- Ruang tunggu meja 2 (20 kursi) 4. Catat hasil monitoring suhu pada grafik pemantauan suhu (tergantung di pintu kulkas penyimpanan)
- Ruang tunggu meja 3 (20 kursi)
- Ruang tunggu meja 4 (observasi Pengelolaan vaksin saat pelayanan:
KIPI 30 menit) (20 kursi) 1. Pengelola program/coordinator imunisasi menyiapkan vaksin untuk dibawa ke ruang vaksin/tempat pelayanan
- Ruang tunggu pasien hipertensi 2. Vaksin dibawa ke ruang vaksin menggunakan container pasif yaitu vaccine carrier
(10 kursi) 3. Saat pelayanan, container pasif jangan terpapar sinar matahari langsung. Pastikan container pasif dalam keadaan
 total kursi 50 kursi/hari disusun bersih sebelum digunakan.
berjarak minimal 1 meter 4. Untuk penggunakan vaccine carrier, vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada spons atau busa penutup vaccine
- Materi KIE carrier sedangkan vaksin yang belum dipakai tetap disimpan dalam vaccine carrier
- Lembar informed consent (70 5. Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnnya dengan memperhatikan: belum kadaluarsa, disimpan dalam
lembar/hari) suhu 2-8oC, label masih ada, tidak terendam air
- Ijin operasional klinik 6. Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan untuk disimpan dalam kulkas
- Set (Meja, kursi, Komputer PC, penyimpanan pada suhu 2-8oC. Vaksin tersebut didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
kabel colokan) utk masing-masing 7. Untuk vaksin kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka
meja (meja 1 = 1 set, meja 2 = 2 atau diencerkan.
set, meja 3 = 1 set, meja 4 = 2 set) 8. Untuk pelayanan dalam gedung, maka vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam vaccine
- UGD untuk penanganan KIPI carrier atau container pasif yang digunakan
frigerator 9. Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam atau container pasif
- Cool pack (1 buah) yang digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai dalam waktu kurang dari 6 jam, maka vaksin yang sudah
- Cold box (1 ibuah) dibuka harus dibuang, tidak boleh disimpan kembali di kulkas penyimpan vaksin
- Vaccine carrier (1 buah) 10. Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab mengembalikan sisa vaksin yang
- Thermometer (2 set untuk meja belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang penyimpanan di faskes, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan
2) diruangan khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum dikelola/dimusnahkan,
- Tensimeter (2 set untuk meja 2) jauh dari jangkauan anak-anak.
- Oksimetri (2 set untuk meja 2) 11. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan dalam tempat penyimpanan vaksin.
- Komputer PC (6 set)
- Vaksin (70 dosis dengan buffer 5
dosis)
- ADS (sesuai jumlah vaksin)
- Swab alcohol (sesuai jumlah
vaksin)
- Handschoen (8 org x 2 pasang (4
pcs) x 2 shift)/hari = 32
pasang/hari  1 box isi 100/ hari
- Apron (8 orang x 1 pcs x 2
shift)/hari = 16 pcs/hari
- Masker medis (8 org x 2 pcs x 2
shift)/hari = 32 pcs/hari  1 box
isi 50/hari
- Safety box (1 box/hari)
- Anafilaktik set (1 set/hari)
- Oksigen dan selang
oksigen/oksigen mask (1 set/hari) Sumber: Juknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemic covid-19
- Cairan dan infus set (1 set/hari)
- Hand sanitizer (4 buah per hari) di Registrasi dan verifikasi sasaran
setiap meja 1. Petugas pelaksana vaksin covid-19 mengakses aplikasi pcare melalui alamat
- Cairan disinfektan (1x https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat di laptop/computer/handphone
disinfektan/hari) yang terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan password yang sudah didapatkan
- Face shield (8 pcs / hari) 2. Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
- CTPS (2 buah ditempatkan di lainnya dapat menghubungi sasaran sebelum haril pelayanan untuk memastikan kembali kedatangannya
pintu masuk dan pintu keluar)
- Kulkas penyimpan vaksin (kulkas Alur Pelayanan Vaksinasi (satu arah, tidak bolak balik)
buka atas/buka depan) 1 buah Meja 1
- Pemantau suhu kulkas (1 buah, - Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi
tertempel di pintu kulkas dan - Verifikakasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
terpantau tulis setiap hari)
- Ambulance standby 1 buah

Meja 2
- Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana unutk melihat kondisi kesehatan dan
mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
- Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi pcare
- Sasaran yang dinyatakan layak divaksinasi mengisi lembar informed consent

Meja 3
- Petugas memberikan vaksinasi IM sesuai prinsip penyuntikan aman
- Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin yagn diberikan kepada sasaran pada aplikasi pcare

Meja 4
- Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi pcare
- Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI
- Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi Covid-19
- Peserta mendapatkan kartu vaksinasi elektronik

Sumber: Juknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemic covid-19


Prosedur penanganan anafilaktik:
 Nilai sirkulasi pasien, jalan napaas, pernapasaan, status mental, kulit, dan berat badan (massa)
 Berikan epinefrin (adrenalin) intramuscular pada regio mid anterolateral paha, 0.01 mg/kg larutan 1:1000 (1mg/1
ml), maksimum 0,5 mg (dewasa).
 Catat waktu pemberian dosis dan ulangi 5-15 menit jika diperlukan. Kebanyakan pasien response terhadap 1-2
dosis
 Letakkan pasieen telentang atau pada posisi nyaman jika terdapat distress pernapasan atau muntah.
 Elevasi ekstremitas bawah. Kejadian fatal dapat terjadi dalam beberapa detik jika pasien berdiri atau duduk tiba-
tiba
 Jika diperlukan, berikan oksigen aliran tinggi (6-8 L/menit) dengan masker atau oropharyngeal airway
 Berikan akses intravena menggunakan jarum atau kateter dengan kanila diameter besar (14-16 G).
 Jika diperlukan, berikan 1-2 liter cairan NaCl 0,9% (isotonic) salin dengan cepat (misal 5-10 ml/kg pada 5-10 menit
awal pada orang dewasa).
 Jika diperlukan, lakukan resusitasi kardiopulmoner dengan kompresi dada secara kontinyu, amankan pernapasan
 Monitor tekanann darah pasien, denyut dan fungsi jantung, status pernapasan dan oksigenasi pasien sesering
mungkin dalam interval regular
 Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut jantung, frekuensi pernapasan, denyut nadi) setiap waktu dan
catat dosis setiap pengobatan yang diberikan.
 Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien Ketika dirujuk
 Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelasa, sehingga pasien tersebut tidak boleh lagi mendapatkan vaksin
tersebut
 Rencana tindak lanjut:
- Mencatat penyebab reaksi anafilaktik di rekam medis serta memberitahukan kepada pasien dan kelularga
- Jangan memberikan vaksin yang sama pada vaksinasi berikutnya

Isi anafilaktik kit:


1. Satu ampul epinefrin 1:1000
2. Aminofilin ampul, difenhidramin vial, dexamethasone ampul
3. Beberapa spuit 1 ml
4. Beberapa infus set
5. Beberapa kantong NaCl 0.9% atau Dextrose 5%
6. Tabung oksigen
Prosedur penyuntikan vaksin:
1. Vaksin Covid-19 diberikan melalui suntikan Intra Muskular (IM) dibagian lengan kiri atas dengan menggunakan alat
suntik sekali pakai
2. Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin, dan memastikann ujung jarum selalu
berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit
3. Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksinn masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara yang tersisa dengan
cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala 0.5 ml, atau sesuai dosis yang
direkomendasikan, kemudian cabut jarum dari vial
4. Bersihkann kulit tempat pembarian suntikan dengan alcohol swab, tunggu sampai kering
5. Untuk penyuntikan intramuscular tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu
6. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian usap lokasi suntikan dengan alcohol swab bwaru. Jika
terjadi perdarahan, tekan alcohol swab pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
7. Buang alat suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali jarum (no recapping)
8. Untuk mengantisipai terjadinya KIPI, maka sasaran diminta tetap tinggal di tempat pelaayanan selama 30 menit
sesudah vaksinasi dan petugas harus tetap berada di tempat pelayanan minimal 30 menit setelah sasaran terakhir
divaksinasi
Manajemen Pengolahan Limbah
1. Petugas melakukan cuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri
2. Petugas membuang limbah sampah kering non infeksius ke tempat sampah non infeksius berlapis plastic hitam
3. Petugas membuang limbah pada infeksius dengan cara: untuk sisa specimen darah, petugas membuang sisa
pemeriksaan pada tempat sampah limbah infeksius berlapis plastic kuning, membuang semua botol sisaa specimen
urin pada tempat sampah limbah infeksius berlapis plastic kuning, dan membuang semua spuit bekas dan needle
vacutainer serta blood lancet ke dalam safety box
4. Petugas mengikat masing-masing plasitik limbah setelah 2/3 penuh dan menyerahkan kantong sampah limbah
infeksius dan limbah non infeksius ke petugas kebersihan lalu menandatangani buku serah terima limbah
5. Petugas membawa limbah kantong sampah infeksius dan non infeksius ke tempat pembuangan sementara untuk
diambil oleh pihak ketiga yang sudah memiliki perjanjian kerjasama
Lampiran formulir skrining non lansia
Lampiran formulir skrining lansia

Anda mungkin juga menyukai