TESIS
Oleh
FAKHRURRAZI SANTOSO
097038036/TINF
TESIS
Oleh
FAKHRURRAZI SANTOSO
097038036/TINF
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam
Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika pada Program Pascasarjana
Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara
Oleh
FAKHRURRAZI SANTOSO
097038036/TINF
Menyetujui
Komisi Pembimbing
TESIS
Dengan ini saya nyatakan bahwa saya mengakui semua karya tesis ini adalah hasil
kerja saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan telah dijelaskan sumbernya dengan
benar.
Medan, Januari
2012
Fakhrurrazi Santoso
NIM. 097038036
NIM : 097038036
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Ekslusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media,
memformat, mengelola dalam bentuk data-base, merawat dan mempublikasikan
Tesis saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta.
Fakhrurrazi Santoso
DATA PRIBADI
E-mail : gue_raz@yahoo.co.id
Telepon/Faks/HP : 0629-522574
DATA PENDIDIKAN
SMA : Patra Nusa Rantau Kuala Simpang, Aceh Tamiang Tamat : 2002
Fakhrurrazi Santoso
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan 60
5.2 Saran 61
DAFTAR PUSTAKA
vi
Halaman
Tabel 3.1 Four Stage Life cycel Fungsi Bisnis Utama UGL 31
vii
Halaman
viii
Halaman
ix
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
PENDAHULUAN
a. Penerapan model ERP hanya berfokus pada pada tiga item yaitu bidang
akademik, manajemen sumber daya manusia dan pada manajemen keuangan.
Dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti.
b. Penelitian hanya berfokus pada ruang lingkup kampus UGL Kutacane Aceh
Tenggara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu istilah arsitektur enterprise meliputi fasilitas fisik, layanan dan
manajemen yang mendukung semua sumber daya informasi di suatu organisasi
yang diharapkan dapat meningkatkan pengembalian investasi, serta menciptakan
suatu framework untuk pengambilan keputusan masa kini dan mendatang.
aplikasi dan teknologi untuk keseluruhan enterprise yang akan digunakan pada
proses perancangan dan penerapan selanjutnya.
Struktur EAP ditunjukkan dalam suatu gambaran komponen yang
dikelompokkan menjadi empat lapisan (layer) seperti pada Gambar 2.3 . Masing-
masing blok merepresentasikan suatu tahap proses yang berfokus pada bagaimana
cara mendefinisikan arsitektur terpadu dan rencana pengembangannya.
Inisiasi Lapisan 1
Perencanan
Setiap lapisan juga mencerminkan urutan dan cara kegiatan dilakukan. Penjelasan
komponen EAP pada Gambar 2.1. adalah sebagai berikut :
1. Lapisan 1 (Posisi mulainya)
Inisiasi perencanaan : mempersiapkan pelaksanaan proyek EAP (seperti :
membuat rencana kerja, memastikan komitmen manajemen dan lain-lain).
2. Lapisan 2 (Posisi sekarang)
a. Pemodelan bisnis : menghimpun pengetahuan mengenai bisnis dan
informasi yang digunakan dalam melangsungkan bisnis.
b. Sistem dan teknologi saat ini : menetukan sistem dan teknologi yang ada
saat ini sebagai dasar untuk rencana migrasi jangka panjang.
3. Lapisan 3 (Posisi yang diinginkan dimasa mendatang)
a. Arsitektur data : menentukan jenis data utama yang dibutuhkan untuk
melangsungkan bisnis.
Sesuai dengan matriks langkah pengerjaan EAP diatas, maka tahapan awal yang
harus dikerjakan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan agar
proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Hal ini
dilakukan karena pada tahap inilah ditentukannya apa yang akan dilakukan dan apa
yang akan digunakan pada tahapan pengerjaan berikut.
Menurut Steven H Spewak, tahapan awal ini menjadi penting, terutama
karena pada tahapan inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana
kerja didefinisikan. Faktor lain yang menjadi penting adalah, justru pada tahapan
inilah dukungan dan komitmen dari unsur manajemen dibutuhkan, yang tidak
hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga berpengaruh pada personil, anggaran dan
waktu.
Ada tujuh langkah yang dimiliki oleh fase ini yaitu :
1. Penentuan ruang lingkup dan sasaran EAP
Tujuan adalah hal yang harus ditentukan dari awal karena tujuanlah yang akan
menjadi penuntun arah, dan agar manajemen serta semua unsur yang akan
terlibat mengerti persis apa peran dan kontribusi yang harus dilakukan dan yang
harus dihasilkan pada tahap ini, yaitu :
a. Ruang lingkup organisasi dan penentuan participant/komponen organisasi
yang akan terlibat.
b. Pernyataan tujuan yang akan diselesaikan.
Penentuan ruang lingkup dan sasaran yang ingin dicapai dengan EAP dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis kondisi internal terhadap enterprise
atau organisasi.
Definisi analisis internal, merupakan suatu analisis untuk mengukur
kemampuan internal relatif dengan posisi industri dan pencapaian visi dan misi
organisasi. Analisis internal memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan
yang digunakan sebagai dasar acuan perencanaan. Analisis internal meliputi kondisi
bisnis organisasi (struktur bisnis, iklim organisasi) serta kondisi sistem informasi
dan teknologi yang digunakan organisasi.
Pemodelan bisnis merupakan salah satu tahapan EAP pada lapisan 2, menurut
Steven H Spewak, Pemodelan bisnis adalah proses identifikasi fungsi-fungsi bisnis,
pendeskripsian fungsi dan identifikasi unit organisasi yang melaksanakan setiap
fungsi tersebut serta melakukan survey untuk mendapatkan informasi lengkap
mengenai bisnis sebagai acuan pemodelan bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini
adalah untuk menyediakan pengetahuan dasar yang lengkap dan menyeluruh yang
dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya.
Ada tiga tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut :
1. Dokumentasi struktur organisasi.
2. Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.
3. Dokumentasi bisnis model utama, distribusi dan presentasi kepada semua
komunitas bisnis untuk mendegarkan komentarnya.
Tahapan ini bertujuan untuk mendefinisikan struktur dari model bisnis, sedangkan
yang harus disampaikan pada tahapan ini adalah laporan mengenai fungsi yang
diidentifikasi, dimana setiap fungsi harus memiliki nama, deskripsi singkat, turunan
fungsi dan dibentuk dari sedikitnya satu unit organisasi. Fungsi sendiri merupakan
sekumpulan aksi yang diadakan dalam menjalankan bisnis organisasi. Fungsi dapat
didefinisikan sejalan dengan sub fungsinya.
Gambar 2.2 menunjukkan rantai nilai (value chain) Porter yang terdiri dari
aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support acivities).
Primary activities (kegiatan utama) pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut :
a. Inbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan,
penyimpanan, dan menyebarkan masukan.
b. Operations : Aktivitas yang mentransformasikan masukkan menjadi keluaran
menjadi produk akhir.
c. Outbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan menyebarkan
produk/jasa ke pelanggan.
d. Marketing & Sales : Kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan
penjualan seperti penelitian pasar, promosi dan sebagainya.
Hubungan fungsi dan unit organisasi dapat dinyatakan dengan membuat matriks
fungsi ke organisasi yang merupakan peta bagi team EAP dalam melakukan
survey enterprise.
memiliki atribut dan relasi antar entitas. Dalam pendefinisian arsitektur data
dilakukan pendefinisian entitas, yang dapat didefinisikan sebagai orang, tempat,
konsep, sesuatu atau bahkan kejadian yang memiliki arti dalam konteks bisnis dan
juga mengenai kemungkinan data tersebut didefinisikan. Atribut didefinisikan
sebagai karakteristik dari entitas, sedangkan relasi adalah merupakan hubungan
antar entitas yang terkait dengan fungsi bisnis.
Arsitektur data dapat didefinisikan melalui tahapan berikut :
1. Buat daftar calon entitas data dengan mengkaji model bisnis dan deskripsi
sistem dan teknologi yang dipakai.
2. Tetapkan entitas yang digunakan.
3. Definisi setiap entitas tersebut dan didokumentasi dengan memanfaatkan
diagram entitas-relasi/E-R.
4. Hubungkan entitas data dengan fungsi bisnis detil dalam bentuk matriks.
Untuk menghubungkan dengan fungsi bisnis detil dapat disajikan dalam
bentuk matriks entitas ke fungsi. Matriks ini sering disebug matriks CRU. C untuk
create, U untuk update dan R sebagai reference/read. Selain itu terdapat
metodologi lain untuk matriks sejenis dengan menambah inisial D untuk delete,
matriks ini dikenal sebagai matriks CRUD.
Manfaat matriks data ke fungsi adalah :
1. Menyajikan pemakaian bersama data oleh fungsi bisnis.
2. Mendefinisikan lingkup sistem aplikasi yang akan datang.
3. Bersama matriks hubungan aplikasi ke fungsi, dipakai untuk membuat urutan
atau prioritas penerapan aplikasi.
REQUIREMENTS
(Kebutuhan)
Data
Data Perencanaan Rangkuman Statistik
STEWARDSHIP
(Pengelolaan)
Data Inventaris
Gambar 2.3 Four Stage Life Cycle (IBM,1981)
Four Stage Life Cycle adalah tool yang digunakan untuk menemukan turunan dari
fungsi bisnis yang terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis
tersebut. Four Stage Life Cycle pada BSP digunakan pada tahap pendefinisian
proses bisnis. Ada empat siklus yang digunakan yaitu :
1. Tahap I, Requirements, planning, measurement and control.
Yaitu aktifitas yang menentukan berapa banyak produk/layanan yang
dibutuhkan, rencana untuk mendapatkannya dan pengukuran serta kontrol yang
terkait dengan rencana.
2. Tahap II, Acquisition
Aktifitas yang dibentuk untuk mengembangkan produk/layanan atau untuk
mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan
pengembangan.
3. Tahap III, Stewardships
Aktivitas atau membentuk, mempertajam, memodifikasi atau merawat
dukungan sumber daya dan untuk menyimpan atau menelusuri produk atau
layanan.
Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan dengan
seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :
“Succes and Failure Factor of Adopting SAP in ERP System
Implementation” oleh Vidyaranya B. Gargeya dan Cydnee Brady (2005). Penelitian
ini menghasilkan teori bahwa ada banyak faktor yang terlibat dalam menentukan
kesuksesan implementasi ERP, yakni apakah perusahaan pekerja dengan fungsi
SAP (maintained scope), bagaimana dukungan team, manajemen dan konsultasi,
bagaimana kesiapan internal, apakah sistem tersebut sesuai dengan organizational
deversity, bagaimana perencanaan, pengembangan dan anggarannya serta apakah
telah dilakukan pengujian yang cukup.
Dalam riset-riset yang telah ada banyak persamaan dalam penerapan EAP yaitu
sama-sama memiliki sistem yang saling terintegrasi antara satu dengan yang
lainnya. Namun yang menjadi perbedaan mendasar dalam penelitian ini yaitu masih
kurangnya penerapan EAP pada Perguruan tinggi atau universitas serta penelitian
ini dilakukan pada Universitas Gunung Leuser (UGL).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahapan pengembangan model bisnis ini, tahapan yang akan dilakukan
adalah :
1. Dokumentasi Struktur Organisasi, dan
2. Indentifikasi dan definisi area dan fungsi bisnis utama.
Dalam pencapaian visi organisasi, maka harus ada dukungan dari segenap fungsi-
fungsi bisnis yang ada seperti fungsi akademik, fungsi sumber daya manusia, fungsi
keuangan serta pusat komputer dan sistem informasi. Struktur Organisasi
Universitas Gunung Leuser dapat dilihat pada lampiran halaman L1.
Berdasarkan konsep rantai nilai Michael Porter dan siklus hidup ( Stage Life
Cycle), area fungsional utama untuk model pendidikan di UGL Kutacane Aceh
Tenggara dapat dikelompokkan ke dalam kegiatan utama (Primary Activities) dan
kegiatan pendukung (Support Activities). Gambar 3.1 memperlihatkan rantai nilai
dengan siklus hidup (Stage Life Cycle) untuk model pendidikan di UGL Kutacane
Aceh Tenggara.
A P A P A P
K D
K D K D
A : Akuisisi
K : Kebutuhan : Alur Informasi
P: Pengelolaan : Informasi, Layanan, Mahasiswa
D: Disposisi
d. Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PKSI) : adalah kegiatan yang berkaitan
dengan usaha untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan,
pemanfaatan dan pengelolaan teknologi informasi, riset dan laboratorium.
Pembahasan kegiatan pendukung disini hanya untuk manajemen sumber
daya manusia dan manajemen keuangan dikarenakan keterbatasan waktu
pengerjaan tesis. Untuk selanjutnya kegiatan di dalam bisnis organisasi dapat
dinyatakan dengan fungsi.
Margin dalam kaitan dengan pengembangan sistem informasi adalah
memproleh kriteria informasi dengan kualitas seperti efektivitas, efisiensi,
kerahasiaan integritas, ketersediaan ketaatan keandalan informasi.
Untuk mengetahui siklus dan dekomposisi dari setiap fungsi, maka berikut
ini adalah dekomposisi dari setiap fungsi tersebut dengan menggunakan Tools Four
Stage Life Cycle dari IBM dan bagan hirarki fungsi rinci. Adapun hasil dari
dekomposisi setiap fungsi menggunakan Four Stage Life Cycle adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Four Stage Life cycel Fungsi Bisnis Utama UGL
Stage
Kebutuhan Akuisisi Pengelolaan Disposisi
Fungsi
a. Pembentukan Panitia PMB
b. Penetapan Kebijakan Anggaran
a. Penerimaan Pendaftaran
PMB
Mahasiswa Baru
Perencanaan Stratesis Penerimaan c. Penentuan Standarisasi
Penerimaan b. Pelaksanaan Seleksi Calon
Mahasiswa Baru Tahun Akademik Penerimaan Registrasi Mahasiswa Baru
Mahasiswa Baru Mahasiswa Baru
baru d. Penentuan Kapasitas Mahasiswa
c. Pengolahan Hasil Ujian
e. Penjadwalan Kegiatan PMB
Seleksi
f. Penyusunan Materi Ujian
Seleksi
a. Pelaksanaan Perwalian
b. Heregistrasi Mahasiswa
a. Cuti Akademik
Operasional Perencanaan Strategis Penetapan a. Penetapan Kurikulum c. Perubahan Rencana Studi
b. Ujian Komprehensif
Akademik Kurikulum dan Kebijakan Akademik b. Penetapan Kalender Akademik d. Pelaksanaan PMB
c. Pelaporan Akademik
Akademik
e. Administrasi Nilai
a. Penetapan Drop Out
Penglepasan Perencanaan Strategis dan Kebijakan a. Pembuatan Ijazah b. Penetapan Pengunduran
a. Penetapan Syarat kelulusan
Akademik Penglepasan Akademik b. Pembuatan Transkrip Nilai Diri
c. Pelaksanaan Wisuda
a. Penetapan Kebijakan
a. Pengembangan Karir
Pengelolaan Rekruitmen
b. Administrasi Kehadiran a. Pelaporan Manajemen
Perencanaan Strategis Terhadap b. SDM
Manajemen Sumber Personil SDM
Pemanfaatan dan Pengembangan c. Penetapan Kebijakan
Daya Manusia c. Evaluasi Presentasi Personil d. Pelaporan Rekapitulasi
Sumber Daya Manusia a. Administrasi Pengelolaan SDM
d. Perhitungan Honor Honor dan Gaji
d. Penetapan Pembelanjaan
c. Perhitungan Gaji
Pegawai
Tabel 3.1 Four Stage Life cycel UGL Fungsi Bisnis Utama (Lanjutan)
Stage
Kebutuhan Akuisisi Pengelolaan Disposisi
Fungsi
a. Pengesahan Anggaran
b. Revisi Anggaran
a. Penetapan Angaran dan
c. Pengalokasian Anggaran
Manajemen Perencanaan Strategis Terhadap Investasi
d. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Keuangan
Keuangan Kebijakan Anggaran dan Investasi b. Penyusunan Rencana Angaran
Anggaran
Rutin
e. Pelaksanaan Sistem
Akutansi
a. Pengembangan Prosedur
Pemanfaatan Saran dan
a. Pelaksanaan Pengadaan
Prasarana
Sarana dan Prasarana
b. Penetapan Prosedur
Perencanaan Strategis Terhadap b. Pelaksanaan Manajemen a. Pelaporan Inventaris
Manajemen Saran Pemangaatan Sarana dan
Pemanfaatan dan Pengembangan Inventaris b. Pelaporan Manajemen
dan Prasarana Prasarana
Sarana dan Prasarana c. Pengawasan dan Evaluasi Pengadaan
c. Penetapan Rencana Pengadaan
Pemanfaatan Sarana dan
Saran dan Prasarana
Prasaran
d. Penetapan Kebijakan Majemen
Inventaris
Perencanan Strategis Pengembangan a. Riset dan Penelitian Teknologi a. Pelaporan Hasil Riset
a. Pelaksanaan Adminitrasi
Pusat Komputer dan dan Pemanfaatan Teknologi e. Pengembangan Kebijakan dan Penelitian Teknologi
Laboratium
Sistem Informasi Informasi serta Pengembangan Teknologi Informasi dan c. Pelaporan Administrasi
d. Pengawasan dan Evaluasi
Utilitas Laboratorium Laboratorium Laboratorium
vi. Layanan jaringan komputer baik yang Local Area Network, Wireless,
terpusat dan lapisan pertahanan jarigan tersebut harus membentuk layanan
terintegrasi.
c. Kepemimpinan, Koordinasi dan Tata Kelola teknologi Informasi
i. Memperjelas peran unit pusat pengelolaan TI dengan fakultas, dalam
kegiatan layanan dan dukungan.
ii. Aspek tertentu dari teknologi informasi di UGL Kutacane Aceh Tenggara
harus dikoordinasi secara terpusat agar tercapai efisiensi dan mengurangi
duplikasi.
Ketersediaan infrastruktur jaringan dan komunikasi data untuk kampus
UGL Kutacane Aceh Tenggara adalah syarat mutlak bagi keberhasilan program-
program untuk menunjang tema strategis keberhasilan mahasiswa. Program-
program tersebut memerlukan ketersediaan, keterhubungan dan keandalan sistem
jarigan dan komunikasi data. Letak geografis yang berjauhan dari ruangan kantor
administratif, laboratorium praktikum terjadwal untuk tiap fakultas, laboratorium
praktikum tak terjadwal (laboratorium internet), ruang kelas berteknologi yang
tersebar, web server untuk gardu online data, web server untuk jarigan antar unit
kerja serta web server untuk portal/website, semuanya memerlukan interkoneksi
antar komputer, sehingga terbentuk jaringan komputer dan komunikasi data di
antara mereka.
BAB IV
Pada bab ini secara khusus akan didefinisikan perencanaan arsitektur organisasi
pada data, aplikasi dan teknologi untuk memberikan hasil Arsitektur yang baik.
Diharapkan pada tahap ini, EAP yang diharapkan dapat terdefinisi dengan
lengkap.
1. Entitas Anggaran
2. Entitas Realisasi
3. Entitas Perkiraan
Entitas Keuangan
4. Entitas Pendapatan
5. Entitas Pengeluaran
6. Entitas Mitra
Gambar 4.1 adalah Diagram E-R secara keseluruhan untuk aktivitas utama dan
aktivitas pendukung pada bidang akademik. Sedangkan untuk mengetahui struktur
hubungan data dengan fungsi bisnis dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Four Stage Life Cycle merupakan alat perkiraan kebutuhan terhadap aplikasi ini.
Dari dekomposisi stewardship/Pengelolaan terlihat aplikasi apa yang harus dibuat
untuk membantu proses bisnis utama guna memenuhi kebutuhan organisasi di
UGL Kutacane Aceh Tenggara, Tabel 4.2 merupakan kandidat aplikasi yang akan
diterapkan pada Universitas Gunung Lauser Kutacane Aceh Tenggara.
Untuk melihat lebih jauh hubungan antara aplikasi dengan entitas data yang
telah teridentifikasi maka disajikan dalam matriks hubungan aplikasi pada entitas
data seperti dapat dilihat pada lampiran L.4.
Deskripsi Aplikasi ini mengelola data peserta seleksi dan data hasil ujian
seleksi, serta menentukan mahasiswa yang akan diterima sebagai data calon
mahasiswa
Hubungan antara aplikasi dengan entitas data yang disajikan pada matriks aplikasi
terhadap entitas data pada lampiran, merupakan suatu hasil dari arsitektur aplikasi
yang mempunyai manfaat antara lain :
1. Estimasi waktu
2. Estimasi biaya
3. Estimasi sumber daya
Tahun
Nama Aplikasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian tesis ini, beberapa saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
Page | 61
1. Model arsitektur enterprise yang telah dihasilkan dapat dijadikan sebagai
langkah awal untuk mencapai sasaran strategis organisasi, selain itu dapat
dijadikan pedoman agar arah kebijakan pengembangan menjadi terukur dan
jelas.
2. Agar arsitektur enterprise dapat mendukung strategi kebijakan dalam
perencanaan pengembangan sistem, sebaiknya presentasi dan penyajian
dokumentasi hasil EAP yang dibuat dapat dipahami dan diterima oleh pihak
manajemen UGL Kutacane Aceh Tenggara.
3. Agar katalog sumber daya informasi menjadi akurat dan lengkap, maka
diperlukan survei melalui wawancara dan pengamatan pada semua level
manajemen dan pemakai. Untuk itu sebaiknya diupayakan rencana untuk
melakukan survei tersebut sehubungan dengan keterlibatan staf unit-unit
organisasi dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan sumber
daya informasi di organisasi.
4. Untuk kebutuhan pengembangan sistem terintegrasi dibidang akademik,
sebaiknya unit Pusat Komputer (PUSKOM) mengupayakan untuk
mendokumentasikan seluruh sistem informasi terkait yang sedang beroperasi.
Page | 50
Cook, Melissa., A, (1996) Buildin Enterprise Information Architecture, Printice-
Hall.
Doherty., N., F., Marples., C.,G and Suharmi., A, (1999), The Relative Success of
Alternative Approaches to Strategis Information System Planning An
Empirical Analysis, Journal of Strategic Information System, Vol. 8, 262-
283.
Gronlund. A, (2009), “Its The Economy Stupid E Government Action Plan Will
Not Deliver Better Government and How It Could”, International Journal
of Public Information Systems.
Page | 1
DEWAN PEMBINA
KA. BIRO ADM. AKADEMIK KA. BIRO ADUM & KEU KA. BIRO KEMAHASISWAAN
KABAG. AKADEMIK KABAG.PERENC. DAN SI KABAG. KEMHS. & ALUMNI KABAG. HUMAS & KERJASAMA
Page | 2
Page | 3
Page | 4
Page | 5
Page | 6