Anda di halaman 1dari 102

TUGAS BESAR

STRUKTUR BAJA

Disusun Oleh:

AZAMI MUKHLISUN N. (201910340311287)


AGITHA WEGA R.M. (201910340311299)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA

Disusun Oleh :

AZAMI MUKHLISUN N. (201910340311287)


AGITHA WEGA R.M. (201910340311299)

Tugas besar ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
program Praktek Kerja Nyata di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas MuhammadiyahMalang.
Tugas besar ini disetujui pada,

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Mengetahui,

Asisten Dosen Pembimbing

Defaendha Dwi P. Ir. Yunan Rusdianto, MT.

ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS TEKNIK
Jurusan Teknik: Mesin, Sipil, Elektro, Industri, Informatika dan D3 Elektro
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65114 – Jawa Timur Telp. (0341) 464318, 46319.
Fax. (0341) 460435, 460782 Extantion: 127 GKB.3 – L-3

LEMBAR ASISTENSI
(TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA)
Nama : AZAMI MKHLISUN N. (201910340311287)
AGITHA WEGA R.M. (201910340311301)

No. TANGGAL CATATAN ASISTENSI KET/Paraf


1. 10/12/2022  Gunakan interpolasi jika tidak menemukan tabel
koefisien angin datang dan angin pergi untuk sudut
= 20֠. Atau gunakan tabel koefisien angin seperti
pada perhitungan ikatan angin atap.

 Perencanaan Sagrod : OK
 Sinkronkan nilai berat sendiri rangka kuda-kuda
dengan perhitungan menggunakan analisa staad
pro.

2. 07/1/2022  Perencanaan Kuda-kuda : OK

 Perbaiki koreksi sebelumnya!


 Sinkronkan antara gambar soal dan angka pada
hitungan. (Gambar Soal)
 Gunakan interpolasi jika tidak menemukan tabel
koefisien angin datang dan angin pergi untuk sudut
= 20֠. Atau gunakan tabel koefisien angin seperti
pada perhitungan ikatan angin atap. (Pembebanan
Gording)
 Cek perhitungan persyaratan momen biaxial.
(Perencanaan Gording).
 Input beban staad pro disesuaikan dengan koreksi
sebelumnya.
iii
 Revisi perencanaan kolom. Nilai K jangan
dibulatkan.

 Sambungan Kolom kuda-kuda : OK


 Perencanaan Angkur : OK
 Perencanaan baseplate : OK
 Gambar soal : OK
 Pembebanan Gording : OK
 Perencanaan Gording : OK
 Perencanaan Sagrod : OK
 Perencanaan Ikatan Angin : OK
 Perencanaan Kuda-kuda : OK
 Perencanaan Kolom : OK
 Perencanaan Sambungan : OK
 Perencanaan Baseplate : OK
3. 15/1/2022  Perencanaan Angkur : OK
 Silakan susun tugas besar dan lembar asistensi
menjadi 1 pdf dan lanjutkan dengan asistensi akhir
ke dosen pembimbing untuk mendapatkan surat
puas.

Malang, / /
Dosen Pembimbing,

( Ir. Yunan Rusdianto, MT.)

iv
AZAMI MUKHLISUN N. (201910340311287)
AGITHA WEGA R.M. (201910340311299)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


MALANG
TUGAS BESAR PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Nama : 1. AZAMI MKHLISUN N. /NIM : 201910340311287


2. AGITHA WEGA R.M. /NIM : 201910340311301

α1 α1 α2
=50

1.5 m 1.5 m 1.5 m 1.5 m


SOAL A h1 SOAL h1
B

½L ½ ½L ½
L L

α1 h2 α1

1.5 m 1.5 m
1.5 m 1.5 m
SOAL C h1 SOAL h1
D

½ ½ ½ ½
L L L L
Rencanakan gudang untuk bangunan industri dilengkapi gambar kerja berdasar SNI 1729-
2015 dengan data-data sebagai berikut :
1. Bentang kuda-kuda ½ L : a. 7.5 m b. 10 m c. 12.5 m
2. Profil kuda-kuda : a. soal A,B,C profil siku ganda b. soal D Wide Flange
3. Jumlah kuda-kuda : a. 7 b. 8 c. 9
4. Jarak antar kuda-kuda : a. 4.0 m b. 5.0 m c. 5.5 m
5. tinggi kolom (h1) : a. 5 m b. 5.5 m c. 6 m
6. tinggi rangka batang (h2) : a. 0.75 m b. 1.00 m c. 1.25 m
0 0
7. Sudut atap (α1) : a. 15 b. 20 c. 300
8. Jenis Penutup atap : a. Galvalum b. Seng gelombang c. Asbes gelombang
9. dinding : a. Terbuka b. Tertutup

v
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

10. Penutup dinding : a. Galvalum b. seng gelombang


11. Beban angin (kg/m2) : a. 40 b. 45 c. 50
12. Bentang kuda-kuda ½ L : a. 7.5 m b. 10 m c. 12.5 m
13. Profil kuda-kuda : a. soal A,B,C profil siku ganda b. soal D Wide Flange
14. Jumlah kuda-kuda : a. 7 b. 8 c. 9
15. Jarak antar kuda-kuda : a. 4.0 m b. 5.0 m c. 5.5 m
16. tinggi kolom (h1) : a. 5 m b. 5.5 m c. 6 m
17. tinggi rangka batang (h2) : a. 0.75 m b. 1.00 m c. 1.25 m
18. Sudut atap (α1) : a. 150 b. 200 c. 300
19. Jenis Penutup atap : a. Galvalum b. Seng gelombang c. Asbes gelombang
20. dinding : a. Terbuka b. Tertutup
21. Penutup dinding : a. Galvalum b. seng gelombang
22. Beban angin (kg/m2) : a. 40 b. 45 c. 50
23. Ikatan angin dinding : a. batang tulangan b. profil WF
24. Ikatan angin kolom : a. rangka batang b. profil WF
25. Mutu baja : a. BJ 34 b. BJ 37 C. BJ 41
26. Jenis sambungan : a. Sambungan baut b. Sambungan Las

Malang, …………………………. 2022


Dosen Pembimbing,

( Ir. Yunan Rusdianto, MT. )

vi
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Ilmu
Ukur Tanah ini dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti program Praktek Kerja Nyata di
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada ;

1. Ir. Yunan Rusdianto, MT, selaku dosen pembimbing praktikum.


2. Dr. Ir.Sulianto, MT, selaku kepala jurusan Teknik Sipil.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya
laporan praktikum ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran dan
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Malang, 25 Oktober 2022

Penyusun

vii
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii
LEMBAR ASISTENSI ...................................................................................................... iii
SOAL ................................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix
BAB I DASAR TEORI ....................................................................................................... 1
BAB II ANALISA DAN PERHITUNGAN ....................................................................... 18
PERHITUNGAN PEMBEBANAN GORDING ............................................................ 20
PERENCANAAN GORDING ATAP ........................................................................... 26
PERENCANAAN SAGROD ........................................................................................ 28
PERENCANAAN IKATAN ANGIN (BRACING) ....................................................... 32
PERENCANAAN IKATAN ANGIN DINDING PORTAL BRACING ........................ 38
PERHITUNGAN BEBAN PADA KUDA-KUDA ........................................................ 43
PERENCANAAN KUDA-KUDA ................................................................................46
PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT .................................................................... 57
PERENCANAAN DIMENSI KOLOM ......................................................................... 70
PERENCANAAN BASE PLATE .................................................................................84
LAMPIRAN .................................................................................................................86

viii
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

BAB I DASAR TEORI


Pengertian Struktur Baja
Baja merupakan kreasi manusia modern ( Pra-sejarah alat batu, kayu dan tulang ). Baja
ditemukan pertama kali di Cina pada abad IV sebelum masehi berupa besi cetak ( Cast Iron )
dan besi tempa ( Wrought Iron ) dipakai untuk rangka gedung dan jembatan.
Amerika serikat baru mulai dibuat tahun 1856 Jembatan Eads
o Di St Louis, Missouri ( 1868 – 1874 )
o Home Insurance Company Building di Chicago ( 1884 ) 12 lantai. Dan di ikuti
oleh Jembatan Gantung Humber Estuary – Inggris ( bentang 4626 f ), menara
radio Polandia ( 2121 f )
o Sears Tower Chicago ( 109 tingkat = 1454 ft )
Baja Konstruksi = Alloy Steels ( baja paduan ), yang terdiri dari 58 % besi dan ± 1 %
carbon
Unsur – unsur yang lain sangat beragam, menyesuaikan sifat baja yang diinginkan
Carbon Steels Terdiri dari unsur – unsur penyusun :

 1,7 % Carbon
Meniggikan
 1,65 % Marganese tegangan/
 0,6 % Silicon
strenght dari baja
 0,6 % Copper
Berdasarkan Kandungan Baja di bagi menjadi 4 ketegori :
1. Low Carbon (C < 0,15 % )
2. Mild Carbon
3. Medium Carbon
4. High Carbon
(C
(C
(C
0,15 – 0.29 % )
0,30 – 0,59 % )
0,60 – 1,70 % )
 semakin getas

C >>


Penambahan prosentase carbon mempertinggi yield stress
tetapi akan mengurangi daktilitas ( ductilidy ). Pengurangan
ductility / baja keras sulit dilas

 Kandungan C yang baik 0,30 %

Di Indonesia Bj 37 u = 3700 kg/cm2


= 37 kg/mm2

1
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

3700 Kg/cm
u
3700 Kg/cm
1

Stress – Strain Curve

Yield
point

Strain Hardering
Ø=diameter

F F

panjang pengukuran

C
 Jika sampai 1 beban σ dilepas

A E
maka batang akan kembali ke bentuk
awal ( keadaan elastis )
 diberi beban sampai A – dilepas tidak ke
bentuk awal tapi merenggang sampai B.
 Diberi beban sampai C – dilepas

0 B D F merenggang sampai D
 E putus
 DF–Strain Hardening mamanjang dan
balik kembali
 Perencanaan Batang Tarik
Umum : Penggunaan baja struktur yang paling efisien adalah sebagai

2
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

batang tarik
Batang tarik : Komponen struktur yang memikul / mentrasfer gaya tarik antara
dua titik pada struktur

(+)
Baja

(+) (+)

Kuat Tarik Rencana


Komponen struktur yang memikul gaya aksial terfaktor , Nu harus memenuhi :
Nu ≤ Ø Nn
Nu = Gaya akibat beban luar ( u = ultimate )
Nn = Gaya Nominal = Kekuatan yang disumbangkan oleh baja
Kuat tarik rencana Ø Nn , ditentukan oleh kondisi batas yang mungkin di alami batang tarik
a. Kondisi leleh : Ø Nn = 0,9 Ag . fy .
b. Kondisi Fraktur : Ø Nn = 0,75 Ae . fu .
Kondisi fraktur


Ag = Luas penampang kotor
Ae = Luas efektif penampang
Kondisi leleh
fy = Tegangan leleh yang digunakan dalam desain
fu = Kekuatan ( batas ) tarik yang digunakan dalam
desain



3
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Penampang Efektif , Ae

Ø Nn = Ae . fu .
Ae = A. U
x
U N=u1 - ≤ 0,9
ØNn L
Kuat Nominal

ada kehilangan tagangan akibat


lubang pada plat baja

x
L
P P

x = Eksentrisitas Sambungan

L = Panjang sambungan arah gaya, jarak terjauh antara dua baut pada sambungan
A = harga luas penampangan yang ditentukan menurut kondisi elemen tarik yang
disambung
a). Penampang berlubang ( Gaya tarik disalurkan oleh baut )
A = Anet
= Luas penampang bersih terkecil antara pot 1 – 3 dan 1 – 2 – 3

1
U
P 2 P
U
3

Pot 1 – 3 = Ant = Ag – n . d . t

4
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

S 2.t
Pot 1 – 2 – 3 = Ant = Ag – n . d . t + 4U

Dimana, Ag = Luas penampang kotor


t = tebal penampang
d = diameter lubang
S = jarak antar sumbu lubang sejajar komponen
U = jarak antar sumbu lubang pada arah tegak sumbu
b). Penampang tidak berlubang (Gaya tarik disalurkan oleh Las)

las

P P
t
h

las
A = Ag

c). Gaya tarik disalurkan oleh las melintang.


A = Luas penampang yang disambung
las
U = 1, bila seluruh tepi luar penampang di las

5
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

d). Gaya tarik disalurkan oleh las memanjang kedua sisi bagian ujung elemen.

A = A plat
l>2 U=1
l
2 > l >1,5 U = 0,87
1,5 ≥l≥ U = 0,75
w

 = lebar plat ( jarak antar garis las )


l = panjang las memanjang
Ketentuan tambahan :
a). Penampang I atau T di b / h ≥ 2/3
sambungan pada sayap dengan n baut ≥ 3 perbaris ( arah gaya )
U = 0,9
b). Seperti (a) tetapi b / h < 2 / 3 termasuk plat tersusun
U = 0,85
c). Semua penampang di - n baut = 2 perbaris ( arah gaya )
U = 0,75
 Kelangsingan Batang Tarik
Untuk menghindari bahaya yang timbul akibat getaran pada batang tarik maka batang
harus didesain cukup kaku dengan memperhatikan kelangsingan batang,
≤ 240 , untuk komponen utama
≤ 300 , untuk komponen sekunder

= , L = panjang batang tarik


L
i

Imin
I = ; Imin = Inersia
A

A = luas penampang
Untuk batang bulat dibatasi l / d ≤ 500

 Keruntuhan Block Geser ( BLOCK SHEAR )


6
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

►Selain diperiksa terhadap kegagalan akibat tarik ( leleh maupun fraktur ), maka
komponen tarik juga harus diperiksa terhadap kemungkinan kegagalan akibat geser (
daerah sambungan ).
↔ Kegagalan geser ini disebut “ Block Shear Rupture ”

geser/
shear

Runtuhnya block geser akibat tarik di sekitar baut dapat disebabkan leleh geser ,
fraktur geser dan fraktur tarik.
Terdapat 2 kondisi kerunruhan blok geser, yaitu :
1. Perlelehan geser – retakan tarik
Bila, fu Ant > 0,6 fu Ans
Ø Nn = Ø t ( fu . Ant + 0,6 fy Ags )
2. Retakan geser – Pelelehan tarik
Bila, 0,6 fu Ans > fu Ant
Maka Ø t Nn = Ø t ( fy Agt + 0,6 fu Ans )
Ags = Luas bruto yang mengalami pelelehan geser
Agt = Luas bruto yang mengalami pelelehan tarik
Ans = Luas bersih yang mengalami retakan geser
Ant = Luas bersih yang mengalami retakan tarik

P P
s

s
S2 S1
S2 S1
 - Bidang Tarik
Agt = S t + S t = 2 S t
Ant = ( S t – d/2 t) + ( S t – d/2 t )
=2St–dt
- Bidang Geser

7
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Ags = ( S1 + S2 ) . t + ( S1 + S2 ). t
= 2 ( S1 + S2 ). t

Ans = ( S1 + S2 – 1 1 d)t+
2

( S1 + S2 - 1 1 d ).t
2

Perlu pula diperiksa terhadap kuat balok plat ujung terhadap geser pada baut
Ø t Tn = Ø t ( 0,6 fu ) Ans

Perencanaan Batang Tekan (Compression Members)


Batang tekan adalah elemen struktur yang hanya menerima aksial gaya tekan

saja, dimana gaya bekerja pada arah longitudinal sumbu bahan.

h/2
N sumbu bahan longitudinal
sumbu bahan

h/2

joint
joint

Sehingga dalam penyambungan harus bertemu pada satu titik joint.

joint
joint

Kuat tekan komponen struktural yang memikul gaya tekan ditentukan :


1. Bahan - Tegangan leleh
- Tegangan sisa

8
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

- Modulus elastisitas
2. Geometri - - Penampang
- Panjang komponen, l
- Kondisi ujung dan penopang
(sendi - sendi,jepit-jepit dan seterusnya).
l

siku
I WF

Kondisi Batas ( kekuatan maksimal )


- Tercapainya batas kekuatan
- Tercapainya batas kestabilan
Batas kekuatan (LRFD)
Nu Nn ; = 0,85
Nn = Ag . fcr
fy
= Ag .

= Faktor tekuk
= 1, untuk c<
0,25
lk fy
1 Lmin E
dimana c=

= 1,25 c2, untuk c 1,2

dimana c= lk
1 Lmin fy
E

Ag
= 1,25 . . fy
Pevler
1 Pevler
Nn =
1,25

 Untuk kondisi tekuk elastis : c 1,5

0,877 . Fy = 0,877 . Pevler


Fcr =
c2 Ag

9
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pevler
Nn = Ag . fcr = Ag . 0,877
Ag
1
Nn = Pevler
1,15

 = 1,43 , untuk 0,25 c 1,2


1,6 0,67
Nu Nn; = 0,85
fy
Nn = Ag . fcr = Ag .

Faktor Panjang Tekuk


Komponen struktur dengan gaya aksial murni umumnya merupakan komponen pada
struktur segitiga (rangka batang) atau merupakan komponen struktural dengan kedua ujung
sendi.
Lk = kc . , l l
Batas Kelangsingan
Untuk batang-batang yang direncanakan terhadap tekan, angka perbandingan

kelangsingan dibatasi

Lk
200
rim

Tekuk Lokal
- Tekuk lokal terjadi apabila tegangan pada elemen penampang mencapai tegangan kritis
plat
- Tegangan kritis plat tergantung dari perbandingan tebal dan lebar panjang dan tebal,
kondisi tumpuan sifat material.
- Batas kelangsingan elemen penampang komponen struktur tekan

10
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

-
b
= <
t
r = tabel 7.5-1 (peraturan SNI hal 30)

N
lk

t
Pajang Majemuk (Penampang Gabungan) lk

- Kelangsingan arah sumbu bahan x = klx


bt ix

- Kelangsingan arah sumbu bebas bahan y klky


= iy

m 2
- Kelangsingan ideal xy = y 2  l
2
Elemen batang harus lebih stabil dari batang majemuk
i x
 1,2 2 l
y

Sambungan Baja
Pada konstruksi baja dipakai beberapa macam alat sambung yaitu :
a. Paku keeling ( Rivet )
b. Baut ( Bolt )
c. Hight Strength Bolt ( baut mutu tinggi )
d. Las
a. Paku Keling (Rivet)

Sebenarnya pemakain paku keling ( rivet ) sudah mulai ditinggalkan di ganti


dengan baut mutu tinggi, mengingat proses pelaksanaan dilapangan terlalu rumit.
Paku keling dapt membuat sambungan menjadi kaku karena memiliki tahanan geser
yang tinggi ( Shear Resistance ), tetapi karena melalui pemanasan & didinginkan , paku

11
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

keeling tidak dapat diukur langsung sehingga tidak dapat di masukkan kedalam hitungan
untuk kuat gesernya / shear resistance

Perhitungan sambungan dengan paku keeling ada dua macam sambungan ;


- Sambungan beririsan satu / tunggal
- Sambungan beririsan ganda

1
2P

1
2
P

1
2P

Kemampuan Sambungan ----- a). Terhadap Geser


b). Terhadap Tumpu

a). Terhadap Geser ( )

Untuk irisan tunggal = = ¼ . . d2 .

Untuk irisan ganda

b). Terhadap Tumpu ( tu )

Bidang tumpu = .d ;

12
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= .d. tu

= tebal plat yang disambung


d = diameter paku keling

= beban yang diizinkan yang dipikul dinding luban

tu = 2. untuk S1 ≥ 2 d

tu = 1,6 untuk 1,5 d ≤ S1 < 2


dS1 = jarak paku keeling

i  2  1,56 2

Menentukan Kekuatan Dukung Paku Keling


a). Untuk Irisan Tunggal.

> geser : =¼ d2 diambil yang terke

> tumpu : = . d. tu

b). Untuk Irisan Ganda.

> geser : = 1/2 d2

> tumpu : = . d. tu

c). Jika bekerja gaya geser dan gaya aksial maka :

i =  2 1,56 2
i = Tegangan Ideal

b. Sambungan Baut
Kekuatan nominal dari penyambung individual

13
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Sambungan Irisan tunggal Sambungan Irisan Ganda


( Sambungan berimpit ) ( Sambungan menumpu )
a). Sambungan Geser

profil WF

profil T

b). Sambungan Geser eksentris

14
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

c). Sambungan Tarik

d). Sambungan kombinasi Geser – Tarik

Beban ditransfer dari satu batang ke batang yang lain melalui sambungan diantara
mereka
Alat yang sederhana untuk mentransfer beban dari satu batang ke batang yang lain
adalah sebuah pen ( baja silindris ) / baut
Kekuatan nominal pada sambungan tarik
Rn = fub . An
fub = kekuatan tarik bahan baut
An = luas tegangan tarik baut pada bagian berulir
An = ( 0,75 – 0,79 ). Ab ; sering dipakai 0,75 Ab

15
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Persamaan menjadi : Rn = Fub ( 0,75. Ab )

LRFD – Penyambung
Umum : Ø Rn ≥ i
QiØ = factor reduksi
Rn = Resistensi Nominal
i = factor kelebihan beban
Qi = beban yang bekerja

Untuk sambungan : Ø Rn ≥ Pu
Ø = 0,75 untuk retakan dalam tarik & tumpu terhadap sisi lubang
= 0,65 untuk geser pada baut mutu tinggi
Pu = beban terfaktor
 Kekuatan Geser Desain - Tanpa ulir pada bidang geser
Ø Rn = Ø ( 0,6 Fub ) m Ab

16
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Ø Rn = 0,65 ( 0,6 Fub ) m Ab


m = banyaknya bidang geser ;
m = 1 irisan tunggal
m = 2 irisan ganda
 Kekuatan Geser – Desain – Ada ulir pada bidang geser
Ø Rn = Ø ( 0,45. Fub). m. Ab
= 0,65 ( 0,45 Fub ) m. Ab
 Kekuatan Tarik Desain
Ø Rn = Ø Fub ( 0,75. Ab ) Ø = 0,75
 Kekuatan Tumpu Desain
1. Ø Rn = Ø ( 2,4. dt. Fu ) Ø = 0,75
- jarak ujung tidak kurang 1,5 d
- jarak pusat ke pusat baut tidak kurang 3 d
S2 >3d
d= diameter lubang
S1 >1,5 d
t = tebal plat
2. Untuk lubang beralur pendek tegak lurus pada arah
transmisi beban
Ø Rn = Ø ( 2. d. t. Fu ). Ø = 0,75
3. Untuk baut yang paling berdekatan di pinggir
Ø Rn = Ø ( L. t. Fu ) Ø = 0,75
L = jarak ujung
4. Untuk baut di lubang yang berjarak lebih 0,25
Ø Rn = Ø ( 0,3 . d. t. Fu ) Ø = 0,75

17
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

BAB II ANALISA DAN PERHITUNGAN

1. Bentang kuda-kuda ½ L : 10 m
2. Profil kuda-kuda : a. soal A,B,C profil siku ganda
3. Jumlah kuda-kuda :8
4. Jarak antar kuda-kuda : 5.0 m
5. tinggi kolom (h1) :6m
6. tinggi rangka batang (h2) : 0.75 m
7. Sudut atap (α1) 200
8. Jenis Penutup atap : Asbes gelombang
9. dinding : Terbuka
10. Penutup dinding :
11. Beban angin (kg/m2) 45
12. Ikatan angin dinding : profil WF
13. Ikatan angin kolom : profil WF
14. Mutu baja : BJ 34
15. Jenis sambungan : Sambungan baut

18
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Tinggi Atap = tan α. 1.L


2

= tan 20o. 1. 20
2

= 3,6 m

Panjang sisi miring = √𝑎2 + 𝑡2

= √102 + 3,62

= 10,63 m

10,63

5,77
3,6

20°

Jumlah Gording = Sisi miring / Jarak gording

= 10,63 / 1,4

= 7,59 ~ 8

Jarak Antar Gording = Sisi miring / jumlah gording

= 10,63 / 8

= 1,33 m

Cos 200 = 0,9

Sin 200 = 0,4


20o

19
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERHITUNGAN PEMBEBANAN GORDING

 Perhitungan Beban Pada Atap


1. Beban Mati yang Bekerja
Digunakan penutup atap ( Asbes Gelombang ) tebal 3,3 mm

Berat sendiri profil atap per m2 = 7,5 kg/m2

Berat Gording (C150x50x20) = 6,37 kg/m


Jarak antar Gording = 1,33 m
Berat atap ( 1,33 x 7,5 ) = 9,78 kg/m
Berat gording = 6,37 kg/m
qD = 16,15 kg/m

 Mencari Reaksi
1
q = 16,15 kg/m RD = . 𝑞
2 𝐷.𝑙
1
RD = ( 16,15 kg/m) (5 m) = 40,38 kg
2
1
Rx = 𝑥 16,15 𝑥 5 𝑥 sin 200 = 16,15 kg
2
1
Ry = ( x 16,15 x ( 5 )) x cos 200 = 18,17 kg
2 2

20
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Mencari Momen
1
q = 16,15 kg/m MD = . 𝑞 2
8 𝐷.𝐿
1
MD = (16,15 kg/m)(5 m)2 = 50,47 k
8
1
MDx = 𝑥 16,15 𝑥 52 𝑥 sin 200 = 20,19
8
1 5 2
M = ( x cos 200 = 11,35 k

2. Beban Hidup
Berat pekerja + alat = 133 kg (SNI 1727-2013 hal 27)

133 Kg 1
P = 133 kg RL = .𝑃
2 𝐿
1
RL = . 133 𝑘𝑔 = 66,5 kg
2

Rx = (66,5 kg) 0,4 = 26,6 kg


Ry = (66,5 kg) 0.9 = 59,85 kg

1
P = 133 kg ML = .𝑃 .𝑙
4 𝐿
1
ML = ( 133 𝑘𝑔)(5 m) = 166,25 kgm’
4
1
MLx = ( 133 𝑘𝑔)(5 m) x sin 200 = 66,5 kgm’
4

1
MLy = ( 133 𝑘𝑔)(2,5 m) cos 200 = 74,81 kgm’
4

1. Beban Angin terbuka (bangunan gedung terbuka, Kasus beban A SNI 1727 –
2013 hal 150)
1. Menentukan indikator yang di perlukan seperti :
 q (beban angina) = 45 kg/m2
 G / faktor tiupan angin 0.85 (pasal 26.9 SNI 1727-2013)
 CNW (koefisien tekanan netto) sisi angin datang
 CNL ( koefisien tekanan netto) sisi angin pergi
2. Menentukan CNW dan CNL

21
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Maka dari itu dapat ditentukan koefisien angin adalah :


CNW = 1,1
0,4−0,2
CNL = Interpolasi 2 = 0,1 + (20 − 15) = 0,3
22,5−15

3. Menghitung beban angin datang dan angin pergi

 Beban angin datang p = qh G CNW


= 45 x 0.85 X 1,1

= 42,08 kg/m

 Beban angin pergi p = qh G CNL


= 45 x 0.85 X 0,3

22
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= 11,48 kg/m

4. Menghitung reaksi dan momen pada angin datang dan pergi


 Beban Angin datang p = q = 42,08 kg/m
1
Rwx = x q x L (jarak antar kuda-kuda)
2

1
= x 42,08 x 5
2

= 105,2 kg

Rwy =0
1
Mwx = x q x L2
8

1
= x (42,08) x 52
8

= 131,5 kg.m

Mwy =0

 Beban angin pergi p = q = 11,48 kg/m


1
Rwx = x q x L (jarak antar kuda-kuda)
2

1
= x 11,48 x 5
2

= - 28,7 kg

Rwx =0
1
Mwx = x q x L2
8

1
= x (11,48) x 52
8

= - 35,88 kg.m

Mwx =0

23
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Kombinasi Dasar (kg)


I II III IV

Keterangan Beban (kg) (1,2RDx + 1,6RLx + (1,2RDx + 1,0RWx +


(0,9RDx + 1,0RWx)
0,5RWx) 0,5RLx)
1,2RDx + 0,5RLx
Angin Angin Angin Angin Angin Angin Pergi
Datang Pergi Datang Pergi Datang
RDx 16,15
RLx 26,6
Rux (kg) 32,68 114,54 61,94 137,88 61,38 119,735 43,235
RWx datang 105,2
RWx pergi 28,7
Kombinasi Dasar (kg)
I II III IV

Keterangan Beban (kg) (1,2RDy+ 1,6RLy + (1,2RDy + 1,0RWy +


(0,9RDy + 1,0RWy)
0,5RWy) 0,5RLy)
1,2RDy + 0,5RLxy
Angin Angin Angin Angin Angin
Angin Pergi
Datang Pergi Datang Pergi Datang
Rdy 18,17
Rly 59,85
Ruy (kg) 51,729 117,564 117,564 51,729 51,729 16,353 16,353
RWy datang 0
RWy pergi 0

24
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Kombinasi Dasar (kg)


I II III IV

Keterangan Beban (kg) (1,2MDx + 1,6MLx + (1,2MDx + 1,0MWx +


(0,9MDx + 1,0MWx)
0,5MWx) 0,5MLx)
1,2RDx + 0,5RLx
Angin Angin Angin Angin Angin
Angin Pergi
Datang Pergi Datang Pergi Datang
MDx 20,19
MLx 66,5
Mux (kgm) 57,478 196,378 148,568 188,978 93,358 149,671 54,051
MWx datang 131,5
MWx pergi 35,88
Kombinasi Dasar (kg)
I II III IV

Keterangan Beban (kg) (1,2MDy+ 1,6MLy + (1,2MDy + 1,0MWy +


(0,9MDy + 1,0MWy)
0,5MWy) 0,5MLy)
1,2RDy + 0,5RLxy
Angin Angin Angin Angin Angin
Angin Pergi
Datang Pergi Datang Pergi Datang
MDy 11,35
MLy 74,81
Muy (kgm) 51,025 133,316 133,316 51,025 51,025 10,215 10,215
MWy datang 0
MWy pergi 0

25
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Perencanaan Gording Atap


Diambil profil C-Channel 150x50x20 dengan tebal 3,0 mm yang diproduksi oleh PT.
Gunung Garuda

q = 6,37 kg/m

t = 3,00 mm Cy = 1,54 cm
A = 8,11 cm2 Xo = 3,78 cm

Ix = 265 cm4 J = 2432 cm4

Iy = 27 cm4 Cw = 1334 cm6

Zx = 35,4 cm3

Zy = 7,8 cm3

rx = 5,72 cm

ry = 1,82 cm

Momen Nominal Penampang C-Channel


1
𝑍𝑥 = ℎ𝑡 𝑡2 + 𝑎 𝑡 (ℎ𝑡 – 𝑎) + (𝑏 − 2𝑡) (ℎ𝑡 − 𝑡)
4

= 1 . 15 .0,32 + 2 x 0,3 (15 - 2) + 0,3 (5 – 2 . 0,3) (15 – 0,3)


4

= 27,54 cm3
1 1
𝑍𝑦 = ℎ𝑡 𝑡 (𝑐 – 𝑡) + 2𝑎𝑡 (𝑏 − 𝑐 – 𝑡) + t(𝑐 − 𝑡)2 + 𝑡(𝑏 − 𝑡 − 𝑐)2
2 2

26
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= 15 . 0,3 (1,54 - 1 0,3) + 2 . 2 . 0,3 (5 – 1,54 - 1 0,3) + 0,3(1,54 – 0,3)2 +


2 2

0,3(5 – 0,3 – 1,54) 2

= 13,68 cm3

Mnx = Zx fy = 27,54 x 2100 kg/cm2 = 57834 kgcm’

Mny = Zyfy = 13,68 x 2100 kg/cm2 = 28728 kgcm’

Persyaratan Momen Biaxial

𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
+ < 1,0
Ø . Mnx Ø . Mny

196,37 𝑥100 133,31 𝑥100


+ = 0,89 < 1,0 (Ok)
0,9 𝑥 57834 0,9 𝑥 28728

Lendutan Pada Profil C - Channel

𝐿
∆max =
240
500
=
240

= 2,08 cm

qD = 16,15 kg/m => qDx = (16,15). Sin 20° = 6,46 kg/m

qDy = (16,15). Cos 20° = 14,54 kg/m

PL = 133 kg => PLx = (133). Sin 20° = 53,2 kg

PLy = (133). Cos 20° = 119,7 kg

Lendutan terhadap sumbu x :

qx = (1,2) qDx = (1,2) (6,46) = 7,75 kg/m = 0,0775 kg/cm

Px = (1,6) PLx = (1,6) (53,2) = 85,12 kg

∆ = 5
.
𝑞𝑥.𝐿4
+ .
1 𝑃𝑥.𝐿 3
x
384 𝐸.𝐼𝑥 48 .𝐼𝑥

5 (7,75).(54) 1 (82,12).(53)
= . + .

27
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= 0,01 + 0,04

= 0,05 cm = 0,5 mm

Lendutan terhadap sumbu y :

qy = (1,2) qDy = (1,2) (14,54) = 17,45 kg/m = 0,1745 kg/cm

Py = (1,6) PLy = (1,6) (119,7) = 191,52 kg


5 𝑞𝑦.𝐿4 𝑃𝑦.𝐿 3
∆y = . +
1
.
384 𝐸.𝐼 48 .𝐼 𝑦
𝑦

5 (17,45).(2,54) 1 (191,52).(2,53)
= . + .
384 (2𝑥10^10).(2,7𝑥10^−6) 48 (2𝑥10^10).(2,7𝑥10^−6)

= 0,00018 + 0,0012

= 0,003 cm = 0,03 mm

∆ = √(𝛥𝑥)2 + (𝛥𝑦)2

= √(0,5)2 + (0,03)2

= 0,5 cm < ∆max = 2,08 cm

Jadi gording dengan profil C 150x50x20, dengan tebal 3,0 mm dapat digunakan karena telah
memenuhi persyaratan.

 Perencanaan Sagrod

5m

1,33 m

1,33 m

28
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Direncanakan Sag Rod dengan Analisa paling kritis yaitu pada ujung tertinggi atap dan
dipasang pada tengah bentang antar kuda-kuda, maka besarnya gaya yang terjadi harus di
hitung ulang (Rux).

 Akibat beban mati


PDx = (𝑞𝑎𝑡𝑎𝑝. 𝐿. 2,25 + 𝑞𝑔𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑔. 9. 2,25) sin 200 =( 7,5 .10,63 . 2,25 +
6,37.9.2,25)𝑠𝑖𝑛200 = 230,98 kg

 Akibat beban hidup


PLx = 𝑃𝐿. 9. 𝑠𝑖𝑛 200 = (133). 9. 𝑠𝑖𝑛 200 = 478,8 kg
 Akibat beban angin
RWx = 0 kg
 Beban ultimate arah Y
 PUy = 1,2 RDx + 1,6 RLx
PUy = 1,2 x 230,98+ 1,6 x 478,8 = 1043,26 kg

29
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Perhitungan diameter baja pejal bulat untuk sagrod jika dihitung dengan gaya yang
ditahan oleh sagrod :

 Menghitung dimensi kebutuhan minimal Sagrod


Pu = 1043,26 kg

ØPn = 0.9 Fy Ag

ØPn = 0.9 Fy Ag > Pu


Pu 259,82
Ag = = = 0,137 cm2
0,9 𝑓𝑦 0,9 𝑥 2100

A 1 2
= π× d
4

4 X Ag 4 X 0,137
d2 = = = 0,17 cm
π π

d = √0,17= 0, 412 cm = 4,12 mm

Sesuai dengan tabel produk sagrod maka

digunakan ukuran sagrod Ø18 mm

 Cek Kelangsingan Sag-Rod

30
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

𝑙𝑘
𝝀 =𝑖
𝑚𝑖𝑛

1 𝐼
Ag × π× I = × π× i √
𝐴𝑔
d2 d4 1 min=
4 64
=

= 1×π ×1,82 = ×π i min/r= √


0,515
4 1 4 2,55
×1,8
64

𝑙𝑘 133
𝝀 =𝑖 = = 266 < 300 OK
𝑚𝑖𝑛 0,5

 Cek Kapasitas Penampang


ØPn = 0.9 Ag Fy > Pu

= 0.9 x 2,55 x 2100 > Pu

= 4819,5 kg > 1043,26 kg (OK)

31
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN

32
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

SNI 1727-2013 hal 75

Diasumsikan Luasan atap yang terkena angin sebesar 30%


PADA ATAP
Luas bidang angin, A1 = 1 . (L) . (Tinggi Atap)
2
1
= . (20) . (3,6)
2

= 36 m2
A2 = ½ (L) . (Tinggi Atap)
= 1 . (20) . (0,87)
2

= 8,7 m2
A1 – A2= 36 - 8,7 = 27,3 m2 x 30% = 8,19 m2
Ditaksir iktan angin atap
A = 8,19 m2
qh = 45 kg/m2
G = 0,85 ( Didapat dari pasal 26.9.1 SNI-1727-2013)

3,6+6
H = =4,8
2
H/L = 4,8/20 = 0,24 (H/L < 0,25)

Dari hasil interpolasi di dapat Cp = (0,29) untuk angin datang, dan -0,6 untuk angin pergi.

33
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Angin Datang

Tekanan Angin Rencana p = qh x G x CP


= 45 x 0,85 x (0,29)
=11,09 kg/m2
Tekanan Angin Permukaan = 11,09 x 8,19
= 90,83 kg
90,83
Di Bagi 6 Nodal = = 15,14 kg
6
Angin Pergi

Tekanan Angin Rencana p=q = qh x G x CP


= 45 x 0,85 x (-0,6)
= -22,95 kg/m2
Tekanan Angin Permukaan = 22,95 x 8,19
= 187,96 kg
187,96
Di Bagi 6 Nodal = = 31,33 kg
6

7,29

10,63

5m

34
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Perencanaan Batang Tarik

Sehingga, dicoba dengan profil siku 175 x 175 dengan t = 12 mm


-A = 40,520 cm2
-q = 31,8 kg/m
-t = 12 mm
- Ix = Iy = 1170,000 cm4
- ix = iy = 5,380 cm
- ix max = 6,78 cm
- ix min = 3,44 cm
- Zx = Zy = 91,800 cm3

35
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Cek Kelangsingan
Panjang Bracing Atap : L = 7,29 m = 729 cm
𝝀 = 𝑙𝑘 < 300
𝑖𝑚𝑖𝑛

=729 < 300 = 211,92 < 300 (OK)


3,44

Cek Kapasitas Penampang


Mutu baja yang digunakan BJ34
Fu = 3400 kg/cm2
Ae = An . U
An = Apenampang – Abaut
Alubang ≤ 15% Apenampang
dt ≤ 15% (40,52 cm2)
d (1,2) ≤ 6,078 cm2

d ≤ 6,078= 5,07 cm
1,2

Anetto = 40,52 – (5,07 x 1,2)


= 34,436 cm2
Ae = An . U
= 34,436 x 0,8
= 27,549 cm2
Pn = Ø Fu . Ae
= 0,75 (3400 x 27,549)
= 70249,95 kg > Pu = 255,27 kg (OK)
Kesimpulan : Profil L 175 x 175 x 12 dapat digunakan pada ikatan angin atap.

36
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

37
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Ikatan Angin Dinding Portal Bracing


Diasumsikan Luasan dinding yang terkena angin sebesar 30%
Luas bidang angin, A = (L) . (Tinggi Kolom) x 30%
= (20) . (6) x 0,3
= 40 m2
SNI 1727-2013 hal 138

Ditaksir iktan angin dinding


A = 40 m2
qh = 77 kg/m2
G = 0,85 ( Didapat dari pasal 26.9.1 SNI-1727-2013)

6+3,6
H = = 4,8
2
H/L = 4,8/20 = 0,24 (H/L < 0,25)

SNI 1727-2013 hal 68

Cp = 0,8 untuk angin datang, dan Cp = -0,5 untuk angin pergi.

Tekanan angin Datang p = qz G Cp


= 77 x 0,85 x 0,8
= 52,36 kg/m2
Tekanan angin pergi p = qh G Cp

38
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= 77 x 0,85 x 0,5
= 32.73 kg/m2

Angin Datang
Tekanan Angin Permukaan = 45 x 52,36
= 2356,2 kg
2356,2
Di Bagi 4 Nodal = = 589,05 kg
4
Angin Pergi
Tekanan Angin Permukaan = 45 x 32,73
= 1472,85 kg
1472,85
Di Bagi 4 Nodal = = 368,21 kg
4

39
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Perencanaan Batang Tarik

Sehingga, dicoba dengan profil siku 175 x 175 dengan t = 12 mm


-A = 40,520 cm2
-q = 31,8 kg/m
-t = 12 mm
- Ix = Iy = 1170,000 cm4
- ix = iy = 5,380 cm
- ix max = 6,78 cm
- ix min = 3,44 cm
- Zx = Zy = 91,800 cm3

40
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Cek Kelangsingan
Panjang Bracing Dinding : L = 7,8 m = 780 cm
𝝀 = 𝑙𝑘 < 300
𝑖𝑚𝑖𝑛

=780 < 300 = 226,74 < 300 (OK)


3,44

Cek Kapasitas Penampang


Mutu baja yang digunakan BJ34
Fu = 3400 kg/cm2
Ae = An . U
An = Apenampang – Alubang
An = 40,52 – 0,15 . 40,52
An = 34,442 cm2
Ae = An . U
= 34,442 x 0,8
= 27,549 cm2
Pn = Ø Fu . Ae
= 0,75 (3400 x 27,549)
= 70252,5 kg > Pu = 2430,55 kg (OK)
Kesimpulan : Profil L 175 x 175 x 12 dapat digunakan pada ikatan angin dinding.

41
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

42
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERHITUNGAN BEBAN PADA KUDA-KUDA


 Beban mati
 Beban Sendiri
Jumlah Joint = 53

Berat batang tegak digunakan profi Double L 70 x 70 x 6

Berat batang diagonal digunakan profil Double L 70 x 70 x 6

Berat batang miring digunakan profil Double L 150 x 150 x 15

Dari perhitungan menggunakan STAAD-PRO didapatkan:

Berat total kuda-kuda = 3271,03 kg

Berat tiap simpul kuda-kuda = 96,21 kg

 Beban gording
o Beban Mati
RDL tepi = 40,38 kg (dari perhitungan beban pada gording)
RDL = 2 x 40,38 kg = 80,76 kg
o Beban Hidup
RLL = 133 kg (dari perhitungan beban pada gording)
RLL tepi = 1/2 × 133 = 66,5 kg
o Beban Angin
Rwx (tekan) = 105,2 kg
Rwx (tarik) = -28,7 kg
Rwx (tekan) = 1/2 × 105,2 = 52,6 kg
Rwx (tarik) = 1/2 × -28,7 = 14,35 kg
o Beban Kombinasi
1. Beban kombinasi 1 = 1,4D
2. Beban kombinasi 2 = 1,2D + 1,6L + 1W
3. Beban kombinasi 3 = 1,2D + 1W

43
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Nomor Node

Nomor Beam

Beban Mati

44
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Beban hidup

Beban Angin

45
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERENCANAAN KUDA-KUDA
DESAIN BATANG KESELURUHAN KUDA-KUDA

L Gaya Batang (kg)


Batang Beam
(cm) Tarik Tekan

Batang tepi atas 16 133 7413,29


dan bawah 30 133 8189,61
65 128 2114,17
Batang diagonal
35 128 3613,65
50 75 1585,95
Batang tegak
34 75 2535,022

Untuk No Beam 30
 P max = 8189,61 kg (Tekan)
L = 1,33 m = 133 cm
1. Perencanaan Batang Tepi Atas dan Bawah
 L = 1,443 m = 133 cm
 Pu (Tekan) = 8189,61 kg
 Pu (Tarik) = 7413,29 kg
ax
 Dicoba profil Double L 150 x 150 x 15 C
Untuk profil tunggal :
A0 = 42,74 cm2
Ix0 = Iy0 = 888 cm4
Cx = Cy = 4,24 cm B
Cy
ix = iy = 4,56 cm
I min = 365 cm4 t
i min = 2,92 cm 15 mm

46
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Untuk Profil gabungan


A gab = 4 (A0) = 4 (42,74) = 170,96 cm2
x = Cx + 15 = 42,4 + 7,5 = 49,9 mm = 4,99 cm
2

y = 37,5 cm
Ix gab = 4 (Ix0) + (Agab) (y )2 = 4 (888) + (170,96) (37,5)2
= 243964,5 cm4
Iy gab = 4 (Iy0) + (Agab) (x )2 = 4 (888) + (170,96) (4,99)2
= 7808,92 cm4
𝐼𝑦 𝑔𝑎𝑏 7808,92
iy gab =√ =√ = 9,32 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 170,96

Cek kelangsingan

 Cek Kelangsingan Tunggal


Lk 133
λ = = = 45,55 < 200 ( OKE )
𝑖𝑚𝑖𝑛 2,92

 Cek Kelangsingan Gabungan


λ = L
< 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
𝑔𝑎𝑏

1622 < 200


=
9,32

= 174,03 < 200 (OKE)

b 𝐸
Batas langsing penampang = < 0,45√
𝑡 𝐹𝑦

150 200000
= < 0,45√
15 240

47
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

= 10 > 12,99 → Penampang Langsing


𝜋2 𝑥𝐸
Fe = λ2

𝜋2 𝑥 200000
=
(174,03) 2

= 65,18 M < 340 Mpa


Maka, Fe = 65,18 Mpa

Fe < 0,44 Q fy ; Q = 1 (SNI 1729 : 2015)

65,18 < 0,44 . 1 . 240

65,18 < 105,6

Maka, Fcr = 0,877 Fe

= 0,877 x 65,18
= 57,16 Mpa = 571,6 Kg/cm2
 Cek kekuatan penampang
> Pmax
Pn = 𝑐 × Ag × Fcr > Pmax
Pn = 0,9 × 85,48 × 571,6 > Pmax
Pn = 43974,33 kg > 8189,61 kg (OKE)

48
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Untuk No Beam 16
 Pmax = 7413,29 kg (Tarik)
L = 1,33 m = 133 cm
 Dicoba profil Double L 150 x 150 x 15
Untuk profil tunggal :
ax
A0 = 42,74 cm2 C
Ix0 = Iy0 = 888 cm4
Cx = Cy = 4,24 cm
ix = iy = 4,56 cm
B
I min = 365 cm4
i min = 2,92 cm Cy

t
15 mm
 Cek kelangsingan Tunggal
λ = L
< 300
𝑖𝑦
120
= < 300
3,03

= 39,60 < 300 (OKE)


 Cek Kelangsingan Gabungan
λ = L
< 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
𝑔𝑎𝑏

1622 < 200


=
9,32

= < 200 (OKE)

 Cek kekuatan penampang


Pn > Pmax
Pn = 𝑐 x Ag x Fy > Pmax
Pn = 0,9 × 85,48 × 240 × 10 > Pmax
Pn = 184636,8 kg > 7413,29 kg (OKE)

49
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

2. Perencanaan Batang Tegak


Untuk No Beam 34
 Pmax = 2535,02 kg (Tekan)
L = 0,75 m = 75 cm

 Dicoba profil Double L 70 x 70 x 6


ax
Untuk profil tunggal :
C
A0 = 8,127cm2
Ix0 = Iy0 = 37,1 cm4
Cx = Cy = 1,93 cm
ix = iy = 2,14 cm B

iv min = 1,37 cm
Cy

t
15 mm
Untuk profil ganda :
A gab = 2 (A0) = 2 (8,127) = 16,25 cm2
15
ax = Cx + = 19,3 + 7,5 = 26,8 mm = 2,68 cm
2

Ix gab = 2 (Ix0) + 2 (A0) (ay)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (0)2 = 90,45 cm4


ay =0
Iy gab = 2 (Iy0) + 2 (A0) (ax)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (2,68)2 = 190,94 cm4

𝐼𝑥 𝑔𝑎𝑏 90,45
ix gab =√ =√ = 2,36 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

𝐼𝑦 𝑔𝑎𝑏 190,94
iy gab =√ =√ = 3,43 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

 Cek kelangsingan Tunggal


λ = L
< 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
75
= < 200
2,36

= 31,78 < 200 (OKE)

50
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Cek Kelangsingan Gabungan


λ = < 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
𝑔𝑎𝑏

75 < 200
=
2,36

= < 200 (OKE)

b 𝐸
Batas langsing penampang = < 0,45√
𝑡 𝐹𝑦

70 200000
= < 0,45√
6 240

= 11,67 > 12,99 →

𝜋2 𝑥 𝐸
Fe = λ2

𝜋2 𝑥 200000
=
(31,78) 2

= 1952,46 Mpa > 240 Mpa


Maka Fe = Fy =240 Mpa
\
Fe > 0,44 Q fy ; Q = 1 (SNI 1729 : 2015)

240 > 0,44 . 1 .240

240 > 105,6


240
Maka, Fcr = [0,658240] Fy
240
= [0,658 240 ] × 240

=
 Cek kekuatan penampang
Pn > Pmax

51
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pn = 𝑐 × Ag × Fcr > Pmax


Pn = 0,9 × 12,25 × 1579,2 > Pmax
Pn = 17410,68 kg > 2535,02 kg (OKE)

Untuk No Beam 50
 Pmax = 1585,95 kg (Tarik)
 L = 0,75 m = 75 cm
 Dicoba profil Double L 70 x 70 x 6
ax
 Dicoba profil Double L 70 x 70 x 6
C
Untuk profil tunggal :
A0 = 8,127cm2
Ix0 = Iy0 = 37,1 cm4
Cx = Cy = 1,93 cm B

ix = iy = 2,14 cm
Cy
iv min = 1,37 cm
t
15 mm
Untuk profil ganda :
A gab = 2 (A0) = 2 (8,127) = 16,25 cm2
15
ax = Cx + = 19,3 + 7,5 = 26,8 mm = 2,68 cm
2

Ix gab = 2 (Ix0) + 2 (A0) (ay)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (0)2 = 90,45 cm4


ay =0
Iy gab = 2 (Iy0) + 2 (A0) (ax)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (2,68)2 = 190,94
𝐼𝑥 𝑔𝑎𝑏 90,45
ix gab =√ =√ = 2,36 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

𝐼𝑦 𝑔𝑎𝑏 190,94
iy gab =√ =√ = 3,43 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

 Cek kelangsingan

λ = L < 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
75
= < 200
2,36

= 31,78 < 200 (OKE)

52
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Cek kekuatan penampang


Pn > Pmax
Pn = × Ag x > Pmax
Fy 𝑐
× 2400 >

3. Perencanaan Batang Diagonal


Untuk No Beam 35
 Pmax = 3613,65 kg (Tekan)
 L = 1,28 m = 128 cm
 Dicoba profil Double L 70 x 70 x 6
Untuk profil tunggal :
ax
C
A0 = 8,127cm2
Ix0 = Iy0 = 37,1 cm4
B
Cx = Cy = 1,93 cm
ix = iy = 2,14 cm C
y
iv min = 1,37 cm
t
Untuk profil ganda : 15 mm
A gab = 2 (A0) = 2 (8,127) = 16,25 cm2
15
ax = Cx + = 19,3 + 7,5 = 26,8 mm = 2,68 cm
2

Ix gab = 2 (Ix0) + 2 (A0) (ay)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (0)2 = 90,45 cm4


ay =0
Iy gab = 2 (Iy0) + 2 (A0) (ax)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (2,68)2 = 190,94 cm4

𝐼𝑥 𝑔𝑎𝑏 90,45
ix gab =√ =√ = 2,36 cm
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

𝐼𝑦 𝑔𝑎𝑏 190,94
=√ =√ = 3,43 cm

53
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Cek kelangsingan tunggal


λ = L
< 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
128
= < 200
1,37

= 93,43 < 200 (OKE)

 Cek kelangsingan gabungan


λ = L
< 200
𝑖min
𝑔𝑎𝑏

128 < 200


=
2,36

= < 200 (OKE)

b 𝐸
Batas langsing penampang = < 0,45√
𝑡 𝐹𝑦

70 200000
= < 0,45√
6 240

= 11,67 > 12,99 → Penampang Langsing


𝜋2 𝑥𝐸
Fe = λ2
𝜋2 𝑥 200000
= (54,24)2

= 679,95 Mpa < 240 Mpa


Maka Fe 240 Mpa

Fe > 0,44 Q fy ; Q = 1 (SNI 1729 : 2015)

240 > 0,44 . 1 . 240

240 > 105,6

54
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

𝐹𝑒
Maka, Fcr = [0,658𝐹𝑦] Fy

240
= [0,658 240] × 240

= 157,92 Mpa = 1579,2 kg/c


 Cek kekuatan penampang
Pn > Pmax
Pn = 𝑐 × Ag × Fcr > Pmax
Pn = 0,9 × 16,25 × 1579,2 > Pmax
Pn = 23095,8 > 3613,65 kg (OKE)
Untuk No Beam 65
 Pmax = 2114,17 kg (Tarik)
 L = 1,25 m = 128 cm
 Dicoba profil Double L 70 x 70 x 6
Untuk profil tunggal : ax
2
A0 = 8,127cm C
Ix0 = Iy0 = 37,1 cm4
Cx = Cy = 1,93 cm
ix = iy = 2,14 cm
B
iv min = 1,37 cm
Cy

Untuk profil ganda : t


2
A gab = 2 (A0) = 2 (8,127) = 16,25 cm 15 mm
15
ax = Cx + = 19,3 + 7,5 = 26,8 mm = 2,68 cm
2

Ix gab = 2 (Ix0) + 2 (A0) (ay)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (0)2 = 90,45 cm4


ay =0
Iy gab = 2 (Iy0) + 2 (A0) (ax)2 = 2 (37,1) + 2 (8,127) (2,68)2 = 190,94 cm4

𝐼𝑥 𝑔𝑎𝑏 90,45
ix gab =√ =√ = 2,36 c
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

55
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

𝐼𝑦 𝑔𝑎𝑏 190,94
iy gab =√ =√ = 3,43 c
𝐴 𝑔𝑎𝑏 16,25

 Cek kelangsingan tunggal


λ = L
< 200
𝑖𝑚𝑖𝑛
128
= < 200
1,37

= 93,43 < 200 (OKE)

 Cek kelangsingan gabungan


λ = L
< 200
𝑖min
𝑔𝑎𝑏

128 < 200


=
2,36

= 54,24 < 200 (OKE)


 Cek kekuatan penampang
Pn > Pmax
Pn = 𝑐 × Ag x Fy > Pmax
Pn = 0,9 × 16,25 × 2400 > Pmax
Pn= 35100 kg > 2114,17 kg (OKE

56
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT

Pada Nodal 1

NODE BEAM

Pu beam 1 = 7003,55 kg (Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
n x d x t ≤ 15% Agross
2 x d x 4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm
 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

57
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg
 Kontrol
Dipakai 2 lapis
2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 7003,55 kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 1

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

1 2L 150 x 150 x 15 M12 2 7003,55 11213,57


1
34 2L 70 x 70 x 6 M12 2 2535,02 11213,57

58
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pada Nodal 6

NODE BEAM

Pu beam 35 = 3613,65 kg (Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
nxdxt ≤ 15% Agross
2xdx4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm
 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg

59
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kontrol
Dipakai 2 lapis
2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 3613,65 kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 6

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

34 2L 150 x 150 x 15 M12 2 2535,02 11213,57


6 35 2L 70 x 70 x 6 M12 2 3613,65 11213,57
36 2L 70 x 70 x 6 M12 2 1999,71 11213,57

60
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pada Nodal 9

NODE BEAM

Pu beam 2 = 3529,44 kg (Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
nxdxt ≤ 15% Agross
2xdx4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm
 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

61
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg
 Kontrol
Dipakai 2 lapis (untuk batang tegak dan batang diagonal
2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 2511,73 kg (Aman)
Dipakai 3 lapis (untuk batang tepi)
3 x øRn = 16820,1 Kg > Pu = 3259,44 kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 11

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

2 2L 150 x 150 x 15 M12 3 3259,44 16820,1


9 3 2L 150 x 150 x 15 M12 3 1073,47 16820,1
37 2L 70 x 70 x 6 M12 2 2511,73 11213,57
38 2L 70 x 70 x 6 M12 2 1350,04 11213,57

62
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pada Nodal 12

NODE BEAM

Pu beam 30 = 8189,61 kg ( Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
nxdxt ≤ 15% Agross
2xdx4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm
 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg
 Kontrol

63
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Dipakai 2 lapis (untuk batang tegak dan batang diagonal)


2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 686,52 kg (Aman)
Dipakai 3 lapis (untuk batang tepi)
3 x øRn = 16820,1 Kg > Pu = 8189,61kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 12

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

30 2L 150 x 150 x 15 M12 3 8189,61 16820,1


31 2L 150 x 150 x 15 M12 3 7866,22 16820,1
12
40 2L 70 x 70 x 6 M12 2 686,52 11213,57
41 2L 70 x 70 x 6 M12 2 280,13 11213,57

64
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pada Nodal 2

NODE BEAM

Pu beam 9 = 6122,39 kg ( Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
nxdxt ≤ 15% Agross
2xdx4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm
 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg

65
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kontrol
Dipakai 2 lapis
2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 6122,39 kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 2

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

8 2L 150 x 150 x 15 M12 2 5012,09 11213,57


9 2L 150 x 150 x 15 M12 2 6122,39 11213,57
2 49 2L 70 x 70 x 6 M12 2 4056,32 11213,57
50 2L 70 x 70 x 6 M12 2 1585,95 11213,57
51 2L 70 x 70 x 6 M12 2 2965,21 11213,57

66
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Pada Nodal 5

NODE BEAM

Pu beam 26 = 1888,01 kg ( Pu beam terbesar)


 Direncanakan tebal plat sambung = 15 mm
 Perencanaan baut :
nxdxt ≤ 15% Agross
2xdx4 ≤ 15% 1625 mm2
d ≤ 30 mm

 Dipakai:
d baut = 16 mm
A baut = 1/4 x π x 162= 200,96 mm2 t=15 mm
mutu baut = A325

67
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kapasitas Geser:
øRn = 0,75 x Fnv x Abaut
= 0,75 x 372 x 200,96/10 = 5606,7 Kg
 Kontrol
Dipakai 2 lapis
2 x øRn = 11213,57 Kg > Pu = 1888,01kg (Aman)
 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang
 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 50 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 70 mm

Tabel. Sambungan Baut Pada Nodal 5

Nomor Nomor baut d Kapasitas


Profil Lapis Pu (kg)
Nodal Beam (mm) Geser (kg)

25 2L 150 x 150 x 15 M12 2 1878,32 11213,57


5 26 2L 150 x 150 x 15 M12 2 1888,01 11213,57
50 2L 70 x 70 x 6 M12 2 1585,95 11213,57

68
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Perencanaan Profil Kolom

 Menghitung Batas-batas Lendutan

H 600
 ∆izin = = = 1,2 cm
500 500
6EI
 M∆ = x∆

6×(2000000)×(6750)
= × 1,1
600²

= 270000 kg. cm = 2700 kg. m

 MR = Fx kuda-kuda × H
= 3616,61 kg × 6 m
= 21699,66 kgm
 Mmax = 21699,66 kg, m → Diambil terbesar antara M∆ & MR
 Gaya-gaya total yang bekerja akibat beban dan batasan simpangan kolom sbb:
Mmax = 21699,66 kg.m
Vmax = 3616,61 kg
Nmax = 1955,64 kg

69
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Perencanaan Dimensi Kolom


 Mmax = Mu = 21699,66 kg.m
 Vmax = Vu = 3616,61 kg
 Nmax = Pu = 1955,64 kg
L = 600 cm
 Fy = 240 Mpa
 Fu = 370 Mpa

 Digunakan Profil WF 300 x 300 x 10 x 15


B = 300 mm t2 = tf = 15 mm
H = 300 mm r = 18 mm
A = 119,8 cm2 t1 = tw = 8 mm
Ix = 20000 cm4 t2 = tf = 13 mm
Iy = 6750 cm4 r = 16
ix = 13,10 cm
iy = 7,51 cm
t1 = tw = 10 mm

70
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Cek Stabilitas Penampang


 Tekuk Lokal pada Sayap
1
b 300
𝜆=t = 2 = 10
𝐹 15
E 2X10 5
λ = 0,56 𝑥 = 0,56 √ = 16,17
p √fy 240

𝜆 ≤ 𝜆𝑝 = 10 ≤ 16,17 (Penampang Compact )

 Tekuk Lokal Pada Badan


H 300−(15X2)−(18X2)
𝜆= = = 23,4
tw 10

E 2X105
𝜆𝑝 = 1,49 √ = 1,49√ = 43,01
fy 240

𝜆 ≤ 𝜆𝑝= 23,4 ≤ 43,01 (Penampang Compact )

 Cek Kapasitas Penampang


Mn = Zx . Fy
1
Zx = 𝑏𝑓 × 𝑡𝑓 × (𝑑 − 𝑡𝑓) + 𝑡𝑤 × (𝑑 − 2 × 𝑡𝑓)2
4
1
= 30 × 1,5 × (30 − 1,5) + × 1 × (30 − (2 × 1,5))2
4

= 1464,75 cm3
Mn = Zx . Fy
1
= 1464,75 x 2400 x 10 5

= 35,15 t.m
Mu < ∅ Mn
21,69 t.m < 0.9 x 35,15
21,69 t.m < 31,64 t.m OK

71
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Cek Tahanan Geser


𝐻 𝐸
< 2,24 x √
𝑡𝑤 𝐹𝑦

2𝑥10 5
300
< 2,24 x √
10 240

30 < 64,66 → OK maka nilai Øv = 1, Cv = 1.


Vn = Øv x 0,6 x fy x Aw. Cv
Vn = 1 x 0,6 x 240 x (300 x 10) x 1 / 105
Vn = 43,2 ton
Vu ≤ Ø Vn
3,616 ton ≤ 0,9 x 43,2 ton
3,616 ton ≤ 38,88 ton → OK
 Cek terhadap aksial
Mencari Faktor Panjang Tekuk

Ga

K=?

Gb = 0

𝐼
∑( ) 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 ∑( 6750 )
𝐿 600
Ga = 𝐼 = =
∑ ( ) 𝑘𝑢𝑑𝑎−𝑘𝑢𝑑𝑎 ∑ (7808,92)
𝐿 1063

Gb = 0 (karena tumpuan jepit)

72
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Nilai K didapat = 1,25


= lk = 600×1,25 = 99,87 < 200 (Oke)
i min 7,51

 Kelangsingan sayap
b 𝐸
 = ≤ 0,56 √
tf 𝐹𝑦

150 200000
= ≤ 0,56 √
15 240

10 ≤ 16,16 (tidak langsing)


𝜋 2𝐸 𝜋 2200000 = 197,91 Mpa < Fy = 240
Fe = =
λ2 99,87 2

73
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

E
 λ ≤ 4,71 √
Fy

200000
104,66 ≤ 4,71 √
240

104,66 < 136,08


𝑓𝑦
𝐾𝐿 𝐸
> 4,71√( ) , Maka Nilai Fcr = (0,658𝑓𝑒) x fy
𝑟 𝐹𝑦

240
Fcr = (0,658 235,56 ) x 240

Fcr = 156,68 MPa

 ØPn = Ø × Ag × Fcr
= 0,9 × 119,8 × 1566,8

= 168932,38 kg

Karena :
Pu 1955,64
= = 0,011 ≤ 0,2
∅ Pn 168932,38

Maka:

Pu Mu
+( ) ≤ 1,0
2∅Pn ∅ Mn
19,891
0,011 + ( ) ≤ 1,0
31,64

0,73 ≤ 1,0 →Aman terhadap lentur dan aksial

74
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Perencanaan Sambungan Kolom ke Rangka Kuda-Kuda


Gaya-gaya total yang bekerja akibat beban dan batasan simpangan kolom sbb : l

 Direncanakan e = 100 mm = 0.1 m


 M max = Vxe = 3616,61 kg x 0.1 = 361,66 kgm
 Vmax = 3616,61 kg
 Nmax = 1955,64 kg
 End Plate = 15 mm
 Direncanakan sambungan baut A325 Ø 16 mm,
Baut A325 : Fy = 6000 kg/cm2
Fu = 8250 kg/cm2
Mutu Plat A572 : Fu = 4137 kg/cm2
Direncanakan Profil T 150 x 300 x 10 x 15 ( Ag = 59,9 cm2 )

75
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kapasitas Geser Baut

øRn = 0,75 x Fnv x Abaut


= 0,75 × 372 × (1/4 × π × 162)/10 = 5611,88 𝐾𝑔
.Rn = 5611,88 kg > Vu = 2769.956 kg →Aman
 Kapasitas Tumpu Pelat
.Rn = 2,4 × × db × tp × f p
∅f u

= 2,4 × 0,75 × 1,6 × 1,5 × (4137)


= 17871,84 kg
.Rn = 17871,84 kg > Vu = 3616,61 kg →Aman

 Perencanaan Jarak Baut Searah Dengan Batang


 Jarak dengan tepi
𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)
1,5 × 16 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)
24 mm < S’ < 160 mm
Maka : diambil S′ = 90 mm
 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 16 mm < S’ < 15 × 15 mm

48 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S′ = 120 mm

76
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kontrol kapasitas baut


 Profil T 150 x 300 x 10 x 15 (Ag = 59,9 cm2 = 5990 mm2)
 Ø Baut diambil = 16 mm → dlubang = Ø Baut + 1 mm

= 16 + 1 = 17 mm

Anetto ≤ 15% Abruto


d×t ≤ 15% × 5990 mm2
17 × 15 ≤ 898,5 mm2
255 mm2 ≤ 898,5 mm2 Ok !!

𝑉𝑚𝑎𝑥 2769.956 𝑘𝑔
Kebutuhan jumlah baut pada profil T = N = = = 0,49
ϕRn 5611,88 kg

dipakai 2 baut
Kebutuhan jumlah baut pada End plate
Digunakan .Rn yang terkecil antara geser baut dan tumpul pelat

𝑉𝑚𝑎𝑥 2769.956 𝑘𝑔
N= = = 0,49 → diambil 4 baut
ϕRn 5611,88 kg

 Kapasitas Tarik baut

( Rn) = (∅f × Fnt × Ab) 𝑥 𝑛

= (0,75×6200×(1/4×π×1,62) ) x 2

= 18689,28 kg

77
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

Mu = V e < Mn = 0,75 Rn x z

361,66 kgm < 18689,28 kg kg x 0.12

361,66 kgm < 2242,71 kgm (Aman)

Perencanaan Pelat Kaki Kolom


Dari hasil perhitungan staad pro pada kaki kolom didapatkan nilai-nilai sebagai berikut:

 Mmax = 19891,36 kg.m


 Vmax = 3616,61 kg
 Nmax = 1955,64 kg + (qbs kolom x H)
= 1955,64 kg + (94 kg/m x 6 m)
= 2519,64 kg
Direncanakan pelat kaki kolom (base plate) ukuran 50 cm x 60 cm

Beton memakai mutu fc’ = 30 Mpa, Fy = 240 MPa = 2400 kg/cm2

A1 (Luas Base Plate) = 50 x 60 = 3000 cm2

78
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

A2 (Luas Beton) = 60 x 70 = 4200 cm2

𝐴2 = 4200 = 1,4 ≤ 4 → OK
𝐴1 3000

Pp = 0,85 fc’ A1 √𝐴2/A1

4200 .
= 0,85 (300 kg/cm2) 3000 cm2 √
3000

= 905160

𝑁−0,95 𝑑 60−0,95 × (30)


m = = = 15,75 cm
2 2

𝐵−0,8 𝑏𝑓 50−0,80 × (30)


n = = = 13 cm
2 2

4𝑑𝑏𝑓 𝑃𝑢 4×30×30 2519,64 = 0,


x = x = x
(𝑑+𝑏𝑓) 2 ∅ 𝑃𝑝 (30+30) 2 905160,2

2 √𝑥 2 √0,0027
λ = = = 0,051
1+ √1−𝑥 1+ √1−0,0027

1 1
n’ = √𝑑𝑏𝑓 = √30𝑥30 = 7,5 cm
4 4

λn’ = 0,051 x 7,5 = 0,383 cm

Sehingga diambil ( l ) yang terbesar dari nilai m,n, dan λn’ yaitu 15,75 cm

t base plate ≥ 15,75 𝑥 √ 2 P𝑢


0,9 BNFy

t base plate ≥ 15,75 𝑥 √ 2𝑥2519,64


0,9 x 60 x 50x 2400

t base plate ≥ 0,44 cm

t base plate ≥ tf (1,5 cm)

Diambil tebal base plate (t) = 2 cm

79
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Tegangan di bawah Base Plate


𝑃𝑢 𝑀.6 2519,64 19891,36 𝑥100𝑥6
σ =- + =- ±
𝑏.ℎ 𝑏.ℎ² 50𝑥60 50𝑥60 2

σ = - 0,84 ± 66,3

σmax = 65,46 kg/cm2 (tarik)

σmin = - 67,14 kg/cm2 (tekan) < fc’= 300 kg/cm2 → aman, beton tidak hancur

 Mencari P Pull Out

𝑋 60−𝑋 79,8
= kg/cm2
65,46 67,14

67,14 x = 3927,6 – 65,46 x


78,02
67,14x + 65,46x = 3927,6 kg/cm2

x = 4291,1 / 132,6

x = 32,36 cm

Ppull Out = Luas ∆ x 60 cm

= ½ x (32,36 cm) x ( 65,46 kg/cm2) x (60 cm)

= 62577,77 kg = 62,58 ton

80
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kontrol gaya terhadap eksentrisitas


Mn = P pull out x e

= 62577,77 kg x 0,5 m

= 31288,89 kg.m = 31,29 t.m

Syarat, Mn > Mu = 31,29 t.m > 19,89 t.m → (Oke)

81
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Perencanaan Angkur

 Desain angkur
d = 24 mm = 2,4 cm
L = 100 cm
e = 50 cm
Tebal plat = 20 mm = 2 cm
Tu = Mu / e
= 19891,36 kgm / 0,5 m
= 39782,72 kg
Tn = λ.τcr.π.d.hef
= 1 x (2,1 mpa) x (π) x (24 mm) x (1800 mm)
= 28486,08 kg/angkur
𝑇𝑢 39782,72
Jumlah angkur = = = 1,39 ≈ 2 Angkur
𝑇𝑛 28486,08

Direncanakan jumlah angkur = 2 angkur, sehingga :


Tn = 28486,08 × 2 = 56972,16 kg
- Syarat :
Tn > Tu
56972,16 kg > 39782,72 kg OKE
 Kapasitas geser terhadap anchor
 ØR = Ø×r1×m×Ag×Fu baut
= 0,75×0,4×0,6×( ¼×π×2,52 )×8250 kg/cm2
= 7285,78 kg
Syarat : Ø R > Vu =7285,78 kg > 3616,61 Kg (Aman)

82
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Perencanaan jarak baut

 Jarak dengan tepi

𝟏, 𝟓𝐝𝐛 < 𝐒’ < (𝟒𝐭𝐩 + 𝟏𝟎𝟎)

1,5 × 18 mm < S’ < (4 × 15 mm + 100 mm)

27 mm < S’ < 160 mm

Maka : diambil S = 150 mm

 Jarak antar baut

𝟑𝐝𝐛 < 𝐒’ < 𝟏𝟓𝐭𝐩

3 × 18 mm < S’ < 15 × 15 mm

54 mm < S’ < 225 mm

Maka : diambil S = 200 mm

83
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

PERENCANAAN SAMBUNGAN LAS PADA KOLOM DENGAN BASE PLATE


 Perencanaan sambungan Las :
- Las E70XX = FEXX = 482 MPa
- Tebal Plat buhul = 20 mm
- Tebal Profil H-BEAM = 15 mm
- Pu = 1955,64kg
Ukuran tebal las berdasarkan SNI 1729:2015

Dari tabel ukuran minimum tebal las sudut dengan tebal bagian paling tipis (amin)= 6
mm dan tabel ukuran maksimum tebal las sudut (amax) = 15 mm – 2 mm = 13 mm
6 mm < a < 13 mm, maka dipakai a (tebal las) = 10 mm
- Mencari kapasitas tahan geser
fwEXX = 0,6 × FEXX
= 0,6 × 482 Mpa
= 289,2 Mpa
= 2892 kg/cm2
- Panjang las (Lw)
- Cek terhadap syarat Lw :
Lw min ≥ 4a = 4 x 10 = 40 mm
Lw max ≥ 100a = 100 x 10 = 1000 mm
Lw min < Lw < Lw max
Maka digunakan Lw = 1780 mm = 178 cm (mengelilingi permukaan profil)

84
AZAMI MUKHLISUN N. 201910340311287
AGITHA WEGA R.M. 201910340311299

 Kuat Geser Las (ϕ Pn)


 Untuk logam Las
ϕ Rn = ϕ × fw × 0,707 a × Lw
= 0,75 × 2892 × 0,707 × 1 × 178
= 272959,97 kg > Pu = 1955,64 kg → (Aman)
 Untuk logam Dasar
ϕ Rn = ϕ × Fy x Ag
= 0,6 x 2547,5 x 119,8
= 183114,3 kg > Pu = 1955,64 kg → (Aman)

85
LAMPIRAN

86
JURUSAN TEKNIK SIPIL
A FAKULTAS TEKNIK

5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000


TUGAS BESAR

STRUKTUR BAJA

REVISI

20000
DOSEN PEMBIMBING PARAF

B B
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

MAHASISWA PARAF

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)
5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

35000

A JUDUL GAMBAR SKALA

DENAH 1 : 150

JUMLAH
DENAH NILAI
GAMBAR
NOMOR

SKALA 1 : 150
1 1
1,33

Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)

5
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)

SAMBUNGAN
KUDA-KUDA

4 6
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)

1:50
BRACING ATAP
1:20

5 7
Ir. YUNAN RUSDIANTO, MT

1. AZAMI MUKHLISUN N.
(201910340311287)

2. AGITHA WEGA R.M.


(20191034031301)

1:50
DETAIL PONDASI 1:20

2 8

Anda mungkin juga menyukai