Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP


SEKTOR C KOMPLEK PERKANTORAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN TANGERANG
JL. ABDUL HAMID TIGARAKSA-TANGERANG

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


Kepada : Yth. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang
Dari : Kepala Bidang Layanan dan Pembinaan Pelestarian Perpustakaan
Tanggal : 07 April 2022
Hal : Laporan Mengikuti Kegiatan

Dipermaklumkan dengan hormat, berdasarkan Surat Perintah Kepala Dinas


Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, Nomor: 800/420-Perpusip, tanggal 05
April 2022 bersama ini kami sampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut
sebagai berikut:
1. Yang melaksanakan :
1. Enjat Sudrajat, S.IP
2. Erry Handoyo, S.Kom
2. Waktu Pelaksanaan :
Hari : Rabu, 06 April 2022
Tempat : Gedung Tdeater Lt.4 DPK
Jln. Raya Jakarta-Serang KM 4 Pakupatan Serang Banten
Agenda : Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA dan Bintek
Pendataan Perpustakaan sekolah Umum/Khusus se-Prop. Banten.
3. Hasil Pelaksanaan Tugas :
a) Peserta Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA dan Bintek
Pendataan Perpustakaan sekolah Umum/Khusus se-Propinsi Banten terdiri dari :
1) Perwakilan Dinas/Instansi Kab/Kota se-Prop. Banten sebanyak 18 org;
2) Pengelola Perpustakaan SMA/SMK/MA se-Prop. Banten sebanyak 31 org.
Turut hadir Perpustakaan sekolah dari Kabupaten Tangerang, adalah :
1) Perpustakaan SMKN 5 Kabupaten Tangerang;
2) Perpustakaan SMAN 7 Kabupaten Tangerang;
3) Perpustakaan SMAN 8 Kabupaten Tangerang;
4) Perpustakaan SMAN 9 Kabupaten Tangerang.
b) Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah SMA/SMK/MA se-Propinsi Banten
dan Bintek Pendataan Perpustakaan Sekolah Umum/Khusus se-Propinsi Banten
Agenda Acara, sebagai berikut :
1) Sesi pertama pembukaan dibuka oleh Kepala Perpustakan dan Kearsipan
Propinsi Banten [Usman Asshidiqi Qohara, S.Sos., M.Si].
- Akreditasi adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka memperbaiki kualitas pendidikan. Dengan adanya akreditas akan
diketahui gambaran kualitas setiap lembaga serta mendorong setiap
lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya juga memenuhi
standar minimal dari akreditasi. Secara tidak langsung akreditas akan
memotivasi pimpinan lembaga dan semua unsur yang ada di dalam
lembaga tersebut meningkatkan kualitas lembaga.
- Pengembangan perpustakaan perlu didukung oleh adanya data dan fakta.
Data perpustakaan sangat penting untuk menunjang pembangunan
perpustakaan yang berkesinambungan.

- Oleh karena itu melalui kegiatan Sosialisasi Akreditasi Perpustakaan


Sekolah SMA/SMK/MA se-Propinsi banten dan Bintek Pendataan
Perpustakaan sekolah Umum/Khusus se-Propinsi Banten diharapkan dapat
menghasilan pemahaman yang sama dalam mencapai perpustakaan yang
berkualitas dan tersedianya data perpustakaan yang valid.
2) Sesi kedua materi Pengisian Borang Akreditasi Perpustakaan Sekolah
SMA/SMK/MA oleh Anton Alfian [Perpustakaan Nasional RI],
menyampaikan tahapan akreditasi sebagai berikut :
a) Mengajukan surat permohonan akreditasi yang ditujukan ke Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kab/Kota;
b) Mengajukan surat permohonan bimbingan akreditasi sebagai tindaklanjut
adanya surat balasan surat permohonan akreditasi berupa kegiatan
bimbingan/pendampingan dari dinas;
c) Membentuk tim Sembilan dengan melibatkan seluruh pihak yang ada di
sekolah [Kepala Sekolah, Guru dan karyawan lainnya]. Hal ini mengacu
kepada 9 komponen akreditasi [layanan, kerjasama, koleksi,
pengorganisasian bahan perpustakaan, sumber daya manusia,
gedung/ruang dan sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan,
serta perawatan koleksi perpustakaan;
d) Mempersiapkan acara guna penyambutan pelaksana visitasi akreditasi
perpustakaan serta penyambutan kedatangan tim asesor.
3) Sesi ketiga materi Aplikasi Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah oleh
Abi Rafdi Ramadhan, S.Hum. [Perpustakaan Nasional RI], menyampaikan
tentang kebijakan nasional, fungsi dan manfaat aplikasi sebagai berikut :
a) Guna mengetahui kondisi semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia,
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI meluncurkan aplikasi pendataan
perpustakaan berbasis wilayah;
b) Sejalan dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan, bahwa pembentukan perpustakaan yang
berada di wilayah NKRI memberitahukan keberadaannya kepada
Perpusnas sebagai perpustakaan pembina;
c) Pendataan perpustakaan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi
semua jenis perpustakaan di Indonesia juga hasilnya dapat digunakan
untuk meyakinkan kepada stakeholder kita, bahwa perpustakaan suatu
ruang belajar yang sangat penting pada eranya;
d) Data perpustakaan digunakan untuk menganalisis berbagai problematika
yang ada di Indonesia dalam upaya meningkatkan kegemaran membaca
dan meningkatkan indeks literasi;
e) Implikasinya, Perpusnas, perpustakaan di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota dapat dengan mudah memperoleh data yang valid untuk
pengambilan keputusan, bahkan kebijakan dalam hal penganggaran;
f) Pengembangan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah ini
dirancang dengan dua platfrom, yakni versi website dan mobile. Dengan
fitur utama, pengelolaan perpustakaan, pengajuan NPP, simulasi SNP dan
pelaporan atau rekapitulasi;
g) Fitur ini dapat digunakan untuk rekan-rekan pengelola perpustakaan di
tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan pusat untuk melakukan pengelolaan
data dengan fitur diantaranya geotagging (integrasi ke google maps),
simulasi SNP, pengaduan dan live chat, dan notifikasi via app dan email;
h) Di tahun 2018, aplikasi Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dan pemetaan
perpustakaan berbasis wilayah digabungkan menjadi pendataan
perpustakaan berbasis wilayah, yang diakses melalui laman
data.perpusnas.go.id. 
Demikian laporan ini disampaikan untuk selanjut kami mohon petunjuk dan arahan.
Atas perhatian Bapak dihaturkan terima kasih.
Hormat kami,

Enjat Sudrajat, S.IP Erry Handoyo, S.Kom


NIP.196807102008011006 NIP.108512132020121008

Anda mungkin juga menyukai