Anda di halaman 1dari 21

 

MAKALAH

AUDIT KINERJA DALAM AUDIT MANAJEMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Audit

SEMESTER 5

Dosen Pembimbing

Ruswan Nurmadi., SE., M.Si.

Disusun Oleh :

Annisa Fadhillah 17110022

Riqqah
Riqqah Hasanah
Hasanah Simatupang
Simatupang 17110020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS HARAPAN

MEDAN

2019
 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berisikan tentang “ Audit

Kinerja Dalam Audit Manajemen” tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi


mahasiswa/mahasiswi lainnya dan dapat

menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga dapat digunakan sebagai salah satu

 pedoman dalam proses kegiatan pembelajaran.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena

 pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan

saran dari para pembaca yang bersifat untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami

ucapkan terima kasih.

Medan, 22 November 2019


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1.
1.1. La
Lata
tarr Belaka
Belakang
ng …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……1
1

1.2.
1.2. Rumus
Rumusan
an Masal
Masalah
ah ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……….
…...
..1
1

1.3.
1.3. Maks
Maksud
ud dan
dan Tujua
Tujuan
n ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……….
….2
2

BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………………3

2.1.
2.1. Penge
Pengert
rtia
ian
n Audit
Audit Kiner
Kinerja
ja ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
………3
…3

2.2.
2.2. Stru
Strukt
ktur
ur Audit
Audit Kiner
Kinerja
ja ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……4
4

2.3. Tah
Tahap
ap Peng
Pengenal
enalan
an dan
dan Pere
Perenca
ncanaa
naan
n Audit
Audit Kinerj
Kinerjaa …………
…………………
………………
……………6
……6

2.4. Tah
Tahapan
apan Dalam
Dalam Audit
Audit Kinerja
Kinerja ………………
……………………
……………
………...
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
....10
.10

2.5. Tah
Tahap
ap Pela
Pelapor
poran
an Dalam
Dalam Audit
Audit Kinerj
Kinerjaa …………
…………………
………………
………………
………………
……….12
.12

2.
2.6.
6. Taha
Tahap
p Peni
Penind
ndak
akllanj
anjutan
utan (Follow-Up)
(Follow-Up) Pada
 Pada Audit Kinerja ……………………...13

BAB III : PENUTUP ……………………………………………………………………...15

3.1.
3.1. Kesim
Kesimpu
pula
lan
n …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……..
...1
.15
5

3.2.
3.2. Saran
Saran ………
……………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…….1
.15
5

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………16


 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kelompok manajemen dalam suatu organisasi, termasuk perusahaan merupakan pemain


kunci dalam seluruh aspek kehidupan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya. Pada tingkat
yang dominan, berhasil tidaknya organisasi atau perusahaan meraih kemajuan dalam berbagai
 bentuk dan manivestasinya ditentukan oleh kinerja mereka. Sebaliknya, kegagalan atau kekurang
 berhasilan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya harus dilihat sebagai kegagalan
atau kekurang berhasilan kelompok manajemen, terutama manajemen puncak, untuk
menampilkan kinerja yang memuaskan yang menuntut pertanggung jawaban.

Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar
yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika
administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang
ekonomis, efisien dan efektif. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas
e fektivitas saling berhubungan satu
sama lain dan tidak dapat diartikan secara terpisah. Konsep ekonomi memastikan bahwa biaya
input yang digunakan dalam operasional organisasi dapat diminimalkan. Konsep efisien
memastikan bahwa output yang maksimal dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan konsep efektif berarti bahwa jasa yang disediakan/dihasilkan oleh organisasi dapat
melayani kebutuhan pengguna jasa dengan tepat.

Tiga aspek yang bermuara pada kinerja yang dapat dan harus dijadikan sebagai sasaran audit
kinerja ialah :
a. Kemamp
Kemampuan
uan manaj
manajemen
emen mema
memaink
inkan
an perana
peranannya
nnya..
 b. Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial.
c. Keterampil
Keterampilan
an memimpin
memimpin perusahaan
perusahaan yang
yang dihadapkan
dihadapkan kepada
kepada berbagai
berbagai tantang
tantangan,
an,
 baik yang sifatnya eksternal ataupun internal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Audit Kinerja ?

2. Apa saja Struktur Audit Kinerja ?

3.. Bagaimana Tahap Pengenalan dan Perencanaan dalam Audit Kinerja ?

4. Bagaimana Tahapan Dalam Audit Kinerja ?


 

5. Bagaimana Tahap Pelaporan Dalam Audit Kinerja ?

6. Bagiamana Tahap Penindaklanjutan (Follow-Up)


(Follow-Up) pada
 pada Audit Kinerja ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan Pengertian Audit Kinerja

2. Untuk menjelaskan Struktur Audit Kinerja

3. Untuk menjelaskan Tahap Pengenalan dan Perencanaan Dalam Audit Kinerja

4. Untuk menjelaskan Tahapan Dalam Audit Kinerja

5. Untuk menjelaskan Tahap Pelaporan Dalam Audit Kinerja

6. Untuk menjelaskan Tahap Penindaklanjutan (Follow-Up)


(Follow-Up) Pada
 Pada Audit Kinerja

 
 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Au
Audit Ki
Kinerja

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan yang biasanya dilakukan oleh
organi
organisas
sasi,
i, baik
baik sektor
sektor bisnis
bisnis maupun
maupun sektor
sektor publik
publik.. Diliha
Dilihatt dari
dari teknik
teknik pengaud
pengaudita
itan,
n, pada
pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan mendasar antara audit keuangan dengan audit kinerja. Definisi
dari audit kinerja adalah suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi, atau aktivitas/kegiatan. Evaluasi
dilakukan
dilakukan terhadap
terhadap tingkat
tingkat ekonomi,
ekonomi, efisiensi,
efisiensi, dan keefektifa
keefektifan
n dalam mencapai target yang
dite
diteta
tapka
pkan
n sert
sertaa kepat
kepatuha
uhann
nnya
ya te
terh
rhad
adap
ap kebij
kebijaka
akan
n da
dan
n pe
pera
ratu
tura
ran
n yan
yang
g di
dite
teta
tapka
pkan
n se
sert
rtaa
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Dengan
Dengan adanya
adanya audit
audit kinerj
kinerjaa ini dihara
diharapka
pkan
n dapat
dapat menget
mengetahui
ahui apakah
apakah sumber
sumber daya
daya
organisasi telah diperoleh dan digunakan secara ekonomis, efisien dan efektif; tidak terjadi
 pemborosan, kebocoran, salah alokasi, dan salah sasaran dalam mencapai tujuan. Selain itu audit
kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai
target dan tujuan telah memenuhi prinsip ekonomis, efisien, dan efektivitas serta tidak melanggar 
ketentuan hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan manajemen. Pada sisi yang lain,
audit kinerja juga bermanfaat mengidentifikasi dan mendorong dilakukannya perbaikan sistem
 pengendalian manajemen. Sehingga dengan dilakukannya audit kinerja ini organisasi baik pada
sektor bisnis maupun sektor publik dapat memperoleh informasi yang objektif.

Audit kinerja meliputi dua jenis, yaitu

1. Audi
Auditt ekono
ekonomi
mi dan
dan efi
efisi
sien
ensi
si
Audi
Auditt ini
ini dila
dilaku
kuka
kan
n untuk
untuk mene
menent
ntuk
ukan
an ap
apaka
akah
h su
suat
atu
u en
enti
tita
tass te
tela
lah
h memp
memper
erol
oleh
eh,,
melind
melindung
ungi,
i, dan menggun
menggunaka
akan
n sumber
sumber daya secara
secara ekonomi
ekonomiss dan efisie
efisien
n dan untuk 
untuk 
mengetahui
mengetahui penyebab
penyebab timbulnya
timbulnya inefisiens
inefisiensii atau pemborosan yang terjadi,
terjadi, termasuk 
termasuk 
ketidakcukupan sistem informasi manajemen maupun kekurangan sistem pengendalian
internal.
2. Audi
Auditt prog
progrram
 

Audit program kerja atau disebut juga audit efektivitas,


efektivitas, dilakukan untuk menentukan
menentukan
sebera
seberapa
pa jauh
jauh target
target atau
atau hasil
hasil yang
yang diteta
ditetapkan
pkan yang tel
telah
ah ter
tercap
capai,
ai, sebera
seberapa
pa jauh
jauh
efekti
efektivit
vitas
as progra
program,
m, aktivi
aktivitas
tas fungsi
fungsi atau
atau organi
organisas
sasii dalam
dalam mencap
mencapai
ai tujuan
tujuan yang
yang
ditetapkan.

Berikut tahapan-tahapan kunci dalam siklus audit kinerja.

Perencanaan strategis

Memulai audit

Studi
pendahuluan

Pelaksanaan dan pelaporan audit

Tindak lanjut audit

2.2 Struktur Audit Kinerja

Pada dasarnya, struktur audit baik audit keuangan, audit kepatuhan, audit manajemen,
audit program, dan audit jenis lainnya secara umum adalah sama. Hal yang membedakan antara
satu macam audit dengan audit lainnya terletak pada tugas-tugas spesifik ( spesifik
( spesifik task) pada
task) pada
masing-masing tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari masing-masing audit.

Secara umum, struktur audit terdiri atas :

1. Taha
Tahap-
p-ta
taha
hap
p aud
auditit
2. Elemen
Elemen masing
masing-ma
-masin
sing
g ttaha
ahapp audit
audit
3. Tujuan
Tujuan umum
umum masing
masing-ma-masin
sing
g eleme
elemenn
4. Tugas-tugas
Tugas-tugas tertentu
tertentu yang
yang diperluka
diperlukann untuk mencapai
mencapai setiap
setiap tujuan
tujuan
 

Audit kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
 prosedurnya .Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat dikembangkan struktur
audit kinerja yang terdiri atas:

1. Tahap
Tahap Pengena
Pengenalan
lan dan perenc
perencanaa
anaan
n ( Familiarization
 Familiarization and plannning phase )
phase )
2. Taha
Tahap
p Peng
Pengau
audi
dita
tan
n ( Audit
 Audit chase)
chase)

3. Taha
Tahap
p Pel
Pelap
apor
oran
an ( Reporting
 Reporting phase)
phase)
4. Ta
Taha
hap
p Peni
Peninda
ndakl
klan
anju
juta
tan
n ( Follow-up
 Follow-up phase)
phase)

Untuk lebih jelasnya, tahap-tahap audit kinerja dan elemene masing-masing tahapan audit dapat
dilihat pada tabel 12.1

Tabel 12.1

Struktur Audit Kinerja

TAHAP ELEMEN

Tahap Pengenalan dan -Survei Pendahuluan


Perencanaan
- Review
 Review Sistem
 Sistem pengendalian
Manajemen

Tahap Audit -Review Hasil-Hasil


-Review Hasil-Hasil Program

-Review Ekonomi
-Review Ekonomi

-Review Kepatuhan
-Review Kepatuhan

Tahap Pelaporan -Persiapan Laporan

-Review dan
-Review dan revisi
-Pengiriman dan Penyajian Laporan

Tahap Follow-up -Desain Follow-up


-Desain Follow-up

-Investigasi

-Pelaporan
 

  Sebelum melakukan audit, auditor terlebih dahulu harus memperoleh informasi umum
organisasi guna mendapatkan pemahaman yang memadai tentang lingkungan organisasi yang
diaudit, struktur organisasi, misi organisasi, proses kerja, serta sistem informasi dan pelaporan.
Pemahaman lingkungan masing-masing organisasi akan memberikan dasar untuk memperoleh
 penjelasan dan analisis yang lebih mendalam mengenai sistem pengendalian manajemen.

  Menurut Scott (1997) dan Kristianto (2011) menyatakan bahwa keberlangsungan suatu
organisasi dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menciptakan informasi yang terbuka,
seimbang dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan dengan adanya
 pengungkapan informasi tersebut akan dapat mengatasi masalah information asymetry antara
konsumen atau pihak yang memberikan amanah kepada perusahaan dalam mengelola sumber
daya. Dimana perusahaan melalui aksesibilitas laporan keuangan dapat menunjukan akuntabilitas
kepada konsumen dan pihak-pihak lain yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan.
Dengan demikian melalui aksesibilitas laporan keuangan akuntabilitas perusahaan dapat
ditingkatkan.

  Menurut Rai (2008) menyatakan bahwa audit kinerja merupakan audit yang
dilakukan secara objektif dan sitematis
sitematis terhadap berbagai macam bukti untuk menil
menilai
ai kinerja
entitas yang diaudit dalam hal ekonomi,
ekono mi, efisiensi dan efektivitas dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja dari entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas perusahaan.
Dengan audit kinerja, auditor melakukan proses audit untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
untuk melakukan penilaian secara independen atas aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan perusahaan, apakah dalam melaksanakan kegiatan perusahaan telah
sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan
kebijakan yang berlaku dan apakah terterdapat
dapat kesesuaian
antara kinerja yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil
dari proses audit kinerja kepada pihak-pihak pengguna laporan.

Dengan demikian audit kinerja ditunjukkan agar penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilakukan

sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam
mewujudkan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban tersebut merupakan wujud dari
akuntabilitas perusahaan karena melalui pertanggujawaban tersebut diperoleh informasi dan
 pengungkapan atas aktivitas-aktivitas dan kinerja perusahaan.

2.3
2.3 Taha
Tahap
p Pen
Penge
gena
nala
lan
n dan
dan Per
Peren
enca
cana
naan
an Audi
Auditt K
Kin
iner
erja
ja

Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen yait


yaitu
u survei pendahuluan
dan review
review sistem
 sistem pengendalian manajemen. Pekerjaan yang dilakukan pada masing-masing
elemen bertujuan untuk menghasilkan rencana penelitian (research
( research plan)
plan) yang detail yang dapat

membantu auditor dalam mengukur kinerja dan mengembangkan temuan berdasarkan


 perbandingan anatara kinerja dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
 

a) Survei pendahuluan ( Preliminary


 Preliminary Survey)
Survey)

Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang
akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan
operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan, standar dan prosedur kerja. Deskripsi
yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit akan membantu auditor untuk

menentukan tujuan audit dan rencana audit secara detail, memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk hal-hal yang sifatnya material, mendesain tugas secara efisien dan menghindari kesalahan .

 b) Review Sistem Pengendalian (Control


(Control System Review)
Review)

  Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan evaluasi
terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur
akuntansinya. Sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian
manajemen atau sistem pengendalian administratif dengan bertujuan untuk menemukan
kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan
untuk menentukan luas, sifat dan waktu pekerjaan pemeriksaaan berikutnya.

Sistem Pengendalian Manajemen memberikan gambaran tentang metode dan prosedur yang
digunakan oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya. Pengendalian manajemen
manajemen sendiri
 bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, dan
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Prosedur audit yang dilakuakn pada tahap review


review sistem
 sistem pengendalian secara garis besar terdiri
dari tiga langkah yaitu :

1. Mengana
Menganali
lisis
sis siste
sistem
m manajeme
manajemen n organisas
organisasii
2. Memban
Membandin
dingka
gkannya
nnya dengan
dengan model
model yang
yang ada
3. Mencatat
Mencatat dugaan
dugaan terhadap
terhadap setiap
setiap ketidakcocok
ketidakcocokan
an /ketidaks
/ketidaksesuai
esuaian.
an.

Kriteria Pengendalian Untuk Hasil-Hasil Program, Penilaian Ekonomi dan Efisiensi

Kriteria yang digunakan untuk menilai reliabilitas data dibagi dalam dua cara :

1) Proses Pengumpulan, Perhitungan dan Pelaporan Data

a. Prosed
Prosedur
ur yang
yang ada dide
didesai
sain
n untuk
untuk memast
memastika
ikan
n  fairness
 fairness,, dependability
dependability ,
 ,
dan reliabilty
reliabilty data.
 data.
 b. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan perhitungan data untuk
memastikan integritas data.
c. Pengend
Pengendali
alian
an yang telah
telah ditet
ditetapk
apkan
an sudah
sudah dijalan
dijalankan
kan
d. Terdapat
Terdapat dokumentasi
dokumentasi yang memadai
memadai untuk menentukan
menentukan integri
integritas
tas data.
data.

2) Kecukupan Pelaporan Data


 

a. Data yang
yang dikumpulkan
dikumpulkan dandan dihitung
dihitung , dibuat
dibuat dengan
dengan dasar
dasar yang konsist
konsisten
en dengan tahun
sebelumnya.
 b. Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu.

Pekerjaan audit pada tahap pengenalan dan perencanaan diharapkan mampu mempersiapkan dua
 buah dokumen yaitu :

1. Memorandum analitis (analitical memorandum)


memorandum)

Berisi identifikasi kelemahan yang material dalam sistem


sistem pengendalian manajemen dan
 pembuatan rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan tersebut.

2. Memorandum perencanaan ( planning


 planning memorandum)
memorandum)

Dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian untuk menetukan sifat, luas dan waktu
 pekerjaan audit berikutnya.

 Analitical memorandum untuk
memorandum untuk kepatuhan ekonomi dan efisiensi , serta hasil-hasil
 program memiliki format umum yang sama, tetapi berbeda dalam hal kriteria yang digunakan.

Pengendalian manajemen fokus evaluasinya adalah kecukupan, perencanaan, struktur organisasi


yang memadai dan efektivitas kepimpinana manajemen . Fokus evaluasi kepatuhan adalah
memastikan apakah entitas sudah mengikuti peraturan, hukum, dan kebijakan-kebijakan yang
telah ditetapkan. Ekonomi dan evaluasi fokus evaluasinya adalah penetuan apakah entitas
mnggunakan sumber daya yang
y ang dimilikinya secara ekonomis dan efisien. Hasil-hasil program
fokus evaluasinya adalah apakah hasil yang diinginkan telah tercapai, apakah tujuran ditetapkan
oleh pihak yang berwenang dan apakah entitas
entitas telah mempertimbangkan
mempertimbangkan alternatif –alternatif
yang memberikan hasil yang diinginkan dengan biaya yang lebih rendah.

Pemakaian indikator/kriteria kinerja oleh organisasi akan membantu pemakaian laporan dalam
menilai kinerja yang dilaporkan oleh oraganisasi mengingat audit ekonomi, efisiensi
efisiensi dan
efektivitas selain berkaitan
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kuantitatif
kuantitatif juga berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya kualitatif dan sulit diukur secara pasti. Berikut beberapa contoh kriteria audit
atau standar evaluasi yang dapat digunakan oleh auditor.

KRITERIA KRITERIA AUDIT

1. Penetapan Tujuan Tujuan masing-masing unit organisasi yang menggambarkan


kontribusi dari masingmasing unit terhadap organisasi secara
keseluruhan.

2. Penetapan Strategi Strategi untuk mencapai tujuan harus ditetapkan ,dan

 program-program disusun berdasarkan strategi yang telah


 

dibuat.

3. Kelengkapan dan Rentang pengendian dalam sebuah organisasi harus lengkap


Keseimbangan dan seimbang diantara aktivitas-aktivitas organisasi yang
Pengendalian  banyak jumlahnya.

Orang-orang yang duduk diposisi manajemen harus


4. Kualifikasi Manajemen mempunyai kemampuan yang cukup untuk memudahkan
komunikasi , koordinasi dan memastikan tanggung jawab
masing-masing.

5. Job Descriptions  Job Description harus


Description harus dikembangkan untuk seluruh posisi
dalam organisasi untuk memudahkan komunikasi ,

koordinasi dan memastikan tanggung


tanggung jawab masing-masing
masing-masing
 posisi.

6. Perencanaan Perencanaan harus menetapkan hasil yang ingin dicapai


,kapan akan dilaksanakan, jumlah dana yang perlukan, dan
standar pelaksanaan.

-Seluruh karyawan dievaluasi secara periodik dan


informasikan hasil pekerjaan mereka.

- Sistem evaluasi harus didasarkan pada atribut-atribut yang


 paling efektif dalam mendukung pencapaian tujuan evaluasi.

a. Ada standar untuk mengukur produktivitas masing-


masing departemen atau fungsi, yatang meliputi:
7. Evaluasi Kinerja
Karyawan - Tingkat jasa yang diharapkan dapat disediakan oleh
masing-masing departemen atau fungsi

- Kualitas jasa yang diharapkan dapat dicapai.

- Jumlah output yang ingin dicapai


 

 b. Indikator untuk mengukur produktivitas masing-masing


departemen atau fungsi harus ditetapkan
8. Sistem Pengendalian
Manajemen untuk c. Perbandingan antara kinerja yang telah dicapai dengan
Produktivitas standar yang telah ditetapkan dilaporkan secara periodik.

d. Penyebab terjadinya penyimpangan diidentifikasi dan


dianalisa untuk mengambil tindakan koreksi yang tepat.

e. Sistem bagi prosedur dan praktek untuk menyampaikan


informasi tentang produktivitas ditetapkan untuk memastikan
informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu.
9. Garis Wewenang dan Garis wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi harus
Tanggung Jawab ditetapkan dengan jelas, tidak terduplikasi dan ditetapkan
secara garis logis dan konsisten.
10. Pelaksanaan dan Pelaksanaan ,koordinasi dan pembatasan tindakan
Pengendalian Kegiatan disesuaikan dengan rencana yang telah dittapkan untu
mencapai tujuan .

2.4 Tahapa
apan Dalam Audit Kine
inerja

Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen


elemen yaitu :

1. Te
Tela
laah
ah hasi
hasill – hasi
hasill prog
progra
ram
m ( program
 program results review)
review)
2. Te
Tela
laah
ah ekon
ekonomomii dan
dan efis
efisie
ien
n ((economy
economy and efficiency review)
review)
3. Tela
Telaah
ah ke
kepa
patutuha
han
n (compliance
(compliance review)
review)

Tahapan –tahapan dalam audit kinerja disusun


disusun untuk menbantu auditor dalam mencapai tujuan
audit kinerja. Riview
kinerja. Riview hasil-hasil program akan membantu
membantu auditor untuk megetahui apakah
entitas telah melakukan sesuatu yang benar (doing the right things). Review ekonomis dan
efisiensi akan mengarahkan auditor
auditor untuk mengetahui apakah entitas telah melakukan
melakukan sesuatu
yang benar tadi secara ekonomi dan efisien. Review
efisien. Review kepatuhan akan membantu
membantu auditor untuk
menentukan apakah entitas
entitas telah melakukan segala sesuatu dengan cara –cara yang benar ,
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

  Secara lebih rinci, komponen audit terdiri dari :

a) Identifikasi Lingkungan Manajemen


 

Auditor harus familiar dengan lingkungan manajemen klien untuk memahami keterbatasan –
keterbatasan yang dihadapi organisasi. Untuk ini auditor harus mengetahui dengan seksama dan
akurat gambaran menyeluruh organisasi dari perspektif hukum, organisasi dan karyawan .

 b) Perencanaan dan Tujuan

Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetapan rencana dan tujuan organisasi.
Auditor menguji keberadaan tujuan yang ditetapkan secara jelas dan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut, serta keterkaitan anatar aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan
kebutuhan dan tujuan organisasi.

c) Struktur Organisasi

Komponen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber
daya dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi menunjuk pada
otoritas formal maupun informal dan tanggung jawab dengan organisasi.

d) Kebijakan dan Praktik 

Komponen mengacu pada kebijakan yang berlaku umum yang m merupakan


erupakan kesepakatan yang
dirumuskan oleh masayarakat yang diawali oleh lembaga legislatif dan diformalkan dalam
 peraturan atau petunjuk administratif.

e) Sistem dan Prosedur 

Merupakan rangkaian kegiatan untuk menelaah struktur pengendalian ,efektivitas ,ketepatan,


logika dan kebutuhan suatu organsasi. Salah satu
satu contoh sistem dan prosedur yang biasa
digunakan adalah Standar Operating Procedures yang menjelaskan bagaimana sebuah
fungsi atau tanggung jawab dilaksanakan.
dilaksanakan.

f) Pengendalian dan Metode Pengendalian

Komponen ini berhubungan dengan pengendalian intern terutama accounting


control dan administratif control . Pengendalian akuntansi diperlukan untuk menyusun rencana,
metode dan prosedur
prosedur organisasi untuk menjaga kekayaan perusahaan. Pengendalian
administratif terdiri dari rencana, metode dan prosedur organisasi yang berfokus pada efisiensi
operasional , efektivitasa
efektivitasa organisasi dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.

g) Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Fisik 

Komponen sumber daya manusia dan lingkungan fisik berkaitan dengan sikap karyawan,
dokumentasi tentang berbagai aktivitas, dan kondisi
kond isi fisik pekerjaan.

h) Praktik Penempatan Karyawan (Staffing practices)


practices)

Komponen ini mengacu pada :


 

1. Metode dan
dan prosedur
prosedur yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk melindungi
melindungi sumber
sumber daya
daya manusia
manusia yang
yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Metode dan
dan sumber daya manusia
manusia digunakan
digunakan untuk
untuk mengatur
mengatur administra
administrasi
si penggajian
penggajian
3. Metode dan prosedur
prosedur yang digunakan
digunakan untuk menilai
menilai kinerja
kinerja karyawa
karyawan
n
4. Kebija
Kebijakan
kan dan
dan prosed
prosedur
ur pelat
pelatiha
ihan
n karyawa
karyawann
5.  Affirmative action plans,
plans, yaitu rencana-rencana tindakan yang disetujui pihak-
 pihak tertentu.

i) Analisis Fiskal

Analisis Fiskal diperlukan


diperlukan untuk menganalisis informasi
informasi keuangan yang secara langsung atau
tidak langsung dapat digunakan untuk mengindikasikan efisiensi operasi ,ekonomis dan
efektivitas unit organisasi.

 j) Investigasi khusus

Jika dibandingkan dengan analisis


ana lisis pengendalian maanjemen , investigasi khusus sifatnya lebih
spesifik. Investigasi ini lebih diarahkan pada usaha untuk mengevaluasi solusi alternatif yang
didesain untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi .

2.
2.5
5 Taha
Tahap
p Pel
Pelap
apor
oran
an Dala
Dalam
mAAud
udit
it Kiner
inerja
ja

  Ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:

1. Persiapan ( preparation)
 preparation)

Pada tahap persiapan, auditor mulai mengembangkan temuan-temuan audit, menggabungkan


temuan-temuan tersebut menjadi sebuah laporan yang koheren dan logis, serta menyiapkan

 bukti-bukti pendukung dan dokumentasi yang diperlukan.


2. Penelaahan (review
review))

Merupakan tahap analisis kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh staf audit, review
review,,
dan komentar atas laporan diberikan oleh pihak manajemen atau auditee
auditee..

3. Pengiriman (transmission
transmission))

Meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim ke lembaga yang
memberi tugas untuk mengaudit dan kepada auditee
auditee..

Beberapa hal yang perlu diperhatikan


diperhatikan dalam penulisan llaporan
aporan audit kinerja :

1. Laporan
Laporan audit
audit kinerj
kinerjaa harus
harus ditul
ditulis
is secara
secara objektif 
objektif 
 

2. Audi
Audito
torr tidak
tidak bol
boleh
eh terl
terlal
alu
u overstate
3. Informasi
Informasi yang
yang disajika
disajikann harus diser
disertai
tai suatu
suatu bukti
bukti yang kompete
kompetenn
4. Auditor
Auditor hendaknya
hendaknya menulis
menulis laporan secara
secara konstrukt
konstruktif,
if, memberikan
memberikan pengakuan
pengakuan terhadap
terhadap
kinerja yang baik maupun kinerja yang buruk.
5. Auditor
Auditor hendaknya
hendaknya mengakomodas
mengakomodasii usaha-usaha
usaha-usaha yang
yang dilakukan
dilakukan oleh manajeme
manajemenn untuk
memperbaiki kinerjanya.

Laporan audit untuk audit mempunyai struktur dan format yang hampir sama dengan
laporan audit pada umumnya. Kekhususan laporan audit untuk audit kinerja terletak pada bagian
 pemberian rekomendasi untuk perbaikan. Secara lebih rinci, laporan audit untuk audit kinerja
terdiri atas :

1. Pendahuluan

a. Umum
 b. Surat pengiriman atau memorandum
c. Lapo
Lapora
ran
n ring
ringka
kasa
san
n
d. Daftar
Daftar isi lapora
laporan
n secara
secara kese
keselur
luruhan
uhan
e. Daft
Daftar
ar tabe
tabell da
dan
n gam
gamba
bar 

2. Teks

a. Pend
ndaahuluan
 b. Badan (body
(body),
), mencakup:
1) Pengant
Pengantar
ar masal
masalah
ah (bila
(bila perl
perlu),
u),
2) Temu
Temuan
an-t
-tem
emua
uan,
n,
3) Kesimp
Kesimpula
ulan
n dan
dan rekome
rekomendandasi
si
c. Komentar auditee

3. Referensi Masalah

a.  Footnotes
 b. Lampiran
c. Bibli
bliogra
grafi
d. Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)
e. Baha
Bahan n ref
refer
eren
ensi
si

2.6 Penindaklanjutan (Follow-Up) Pada Audit Kinerja


Tahap Pe

  Tindak lanjut didesain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi auditor 


sudah diimplementasikan. Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap
 penindaklanjutan, antara lain:
 

1) Dasar Pelaksanaan Follow-Up

Dasar untuk melakukan follow-up


melakukan follow-up adalah
 adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak
manajemen. Untuk setiap setiap rekomendasi yang diberikan oleh auditor, manajemen harus
menentukan apakah rekomendasi tersebut ditolak atau diterima, jika tidak diimplementasikan
 periode sekarang, kapan implementasi direncanakan akan dilaksanakan. Jika rekomendasi telah

diimplementasikan sebelum laporan diterbitkan, seharusnya telah diverifikasi oleh auditor.


2) Pelaksanaan Review Follow-Up

Perencanaan manajemen memberikan dasar untuk review follow-up.


follow-up. Berdasarkan
 prosedur, hal pertama yang harus diputuskan dalah penjadwalan follow-up,
penjadwalan follow-up, yang mana hal ini
sangat tergantung pada kompleksitas rekomendasi dan tingkat kesulitan implementasi.

3) Batasan Follow-Up

Pelaksanaan follow-up sebaiknya
Pelaksanaan follow-up sebaiknya tidak terbatas pada penilaian pelaksanaan dan dampak
rekomendasi yang diusulkan oleh auditor, namun sebaliknya juga dihindari terjadinya follow-
terjadinya follow-
up yang
up yang overload .

4) Implementasi Rekomendasi

a. Implementasi oleh Unit Kerja

Unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama untuk mempelajari temuan dan rekomendasi
audit.

 b. Peranan Auditor dalam Pengimplementasian Rekomendasi Audit

Dalam proses pengimplementasian rekomendasi, auditor hanya berperan sebagai pendukung.

Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk memastikan implementasi rekomendasi
audit :
1. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if seca
secara
ra form
formal
al
2. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if seca
secara
ra infor
informal
mal
3. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if mela
melalui
lui angg
anggara
aran
n

5) Pemeriksaa
saan Ke
Kembali Secara Per
Periiodik 

Laporan hasil pemeriksaan sebelumnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk memulai pekerjaan
audit sehingga dapat menghemat waktu untuk perencanaan audit, dan isu-isu spesifik dapat
diidentifikasi lebih awal pada proses perencanaan.

 
 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya audit, baik itu untuk audit keuangan, audit kinerja, audit kepatuhan, audit
manajemen, audit program dan audit jenis lainnya secara umum hampir sama. Perbedaan yang
mendasar antara satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan
 pelaksanaan tugas-tugas khusus yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit.
Struktur audit kinerja terdiri atas:

1. Tahap
Tahap Pengena
Pengenalan
lan dan Perenca
Perencanaa
naan
n
2. Taha
Tahap
p Pen
Penga
gaud
udit
itan
an
3. Taha
Tahap
p Pel
Pelapor
aporan
an
4. Ta
Taha
hap
p Peni
Peninda
ndakl
klan
anju
juta
tan.
n.

Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen


elemen yaitu :

1) Telaah
Telaah hasi
hasill – hasil
hasil progra
programm ( program
 program results review)
review)
2) Telaah
Telaah ekonomi
ekonomi dan efisie
efisien
n (economy
(economy and efficiency review)
review)
3) Tela
Telaah
ah kep
kepat
atuhuhan
an (compliance
(compliance review)
review)

Dan ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:

1) Pers
Persia
iapa
pann
2) Pene
Penellaaha
aahann
3) Peng
Pengiirima
rimann

Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan, antara lain:

1. Dasa
Dasarr Pela
Pelaks
ksan
anaa
aan
n Follow-Up
2. Pela
Pelaks
ksan
anaa
aann Review Follow-Up
3. Batasan Follow-Up
4. Impl
Implem
ement
entas
asii Rekome
Rekomendandasi
si
5. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Kemba
Kembalili Seca
Secara
ra Peri
Periodi
odik 

3.2 Saran

Dengan adanya makalah mengenai audit kinerja, diharapkan pembaca khususnya


mahasiswa dapat mengetahui proses atau tahap-tahap dalam audit kinerja dan bagi auditor
diharapkan dapat melakukan proses audit dengan baik agar terdapat kesesuaian antara kinerja
dan kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
 

DAFTAR PUSTAKA

∙ Mardiasmo. 2002. Akuntansi
2002. Akuntansi Sektor Publik . Yogyakarta: PENERBIT ANDI

∙ Ni Made Suratmi,dkk. 2014. Pengaruh


2014. Pengaruh Audit Kinerja Penyajian Laporan Keuangan dan
 Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik. E-
Publik. E- Journal S1 Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi .Volume 2 No. 1 Tahun 2014.

∙ https://www.academia.edu/23716372/Tahapan_audit_kinerja.. Diunduh
Nery Revianti. https://www.academia.edu/23716372/Tahapan_audit_kinerja
tanggal 10 November 2018.

hps://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/15/audit-kinerja-manajerial/

hp://eskarzila30.blogspot.com/2013/06/audit-kinerja-manajerial.html
 

Kelompok 4 :
Annisa Fadhillah 17110022

Riqqah Hasanah
Hasanah Simatupa
Simatupang
ng 17110020

Pertanyaan :

1. Siti Nurhaliza (17110041)

Sebutkan dan Jelaskan kelemahan-kelemahan pada audit kinerja!

Jawaban :

Kelemahan audit salah satunya adalah dari adanya kelemahan pada standard nya, khususnya
 pada proses pelaksanaannya. Pelaksanaan Audit Kinerja terdiri dari Pengumpulan dan Pengujian
 bukti audit, Penyusunan kertas kerja audit, Pengelolaan Temuan Audit, dan Penyusunan dan
Pengkomunikasian Temuan Audit. Karena setiap perusahaan memiliki standard nya masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif, efisien, dan

ekonomis.
2. Sadar Irwanto Sirait (17110058)

Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara audit keuangan dengan audit kinerja. Serta sebutkan
tujuannya masing-masing!

Jawaban :

Aspek Audit Kinerja Audit Keuangan


Tujuan Menilai apakah audit telah Menilai apakah akun-akun benar
mencapai tujuan atau harapan dan disajikan secara wajar.
yang ditetapkan.
Fokus Program dan kegiatan Sistem akuntansi dan sistem
organisasi. manajemen.
Dasar Akademik Ekonomi, Ilmu Politik, Akuntansi.
Sosiologi, dan lain-lain.
Metode Bervariasi antara satu proyek Kurang lebih telah terstandarisasi.
dan proyek lainnya.
 Lebih subjektif.  Kurang subjektif.
Kriteria Penilaian  Terdapat kriteria yang  Kriteria untuk semua
unik untuk masing- kegiatan audit.
masing audit.
 Struktur dan isi  Bentuk laporan kurang
laporan bervariasi. lebih telah terstandarisasi.
 
Laporan Dipublikasikan secara Dipublikasikan secara
tidak tetap.  berkala.
 

3. Nur Amidah (17110011)

Mengapa audit kinerja dan audit manajemen saling berhubungan?

Jawaban : 

Karena dalam suatu perusahaan, manajemen memerlukan audit kinerja untuk dapat mengetahui
apakah perusahaan tersebut sudah berjalan secara efektif, efesien, dan ekonomis atau tidak dalam
mencapai tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai