MAKALAH
SEMESTER 5
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
Riqqah
Riqqah Hasanah
Hasanah Simatupang
Simatupang 17110020
UNIVERSITAS HARAPAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berisikan tentang “ Audit
Kinerja Dalam Audit Manajemen” tepat pada waktu yang telah di tentukan.
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga dapat digunakan sebagai salah satu
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena
pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang bersifat untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1.1.
1.1. La
Lata
tarr Belaka
Belakang
ng …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……1
1
1.2.
1.2. Rumus
Rumusan
an Masal
Masalah
ah ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……….
…...
..1
1
1.3.
1.3. Maks
Maksud
ud dan
dan Tujua
Tujuan
n ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……….
….2
2
2.1.
2.1. Penge
Pengert
rtia
ian
n Audit
Audit Kiner
Kinerja
ja ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
………3
…3
2.2.
2.2. Stru
Strukt
ktur
ur Audit
Audit Kiner
Kinerja
ja ……………
…………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……4
4
2.3. Tah
Tahap
ap Peng
Pengenal
enalan
an dan
dan Pere
Perenca
ncanaa
naan
n Audit
Audit Kinerj
Kinerjaa …………
…………………
………………
……………6
……6
2.4. Tah
Tahapan
apan Dalam
Dalam Audit
Audit Kinerja
Kinerja ………………
……………………
……………
………...
......
.......
.......
......
.......
.......
.......
.......
......
....10
.10
2.5. Tah
Tahap
ap Pela
Pelapor
poran
an Dalam
Dalam Audit
Audit Kinerj
Kinerjaa …………
…………………
………………
………………
………………
……….12
.12
2.
2.6.
6. Taha
Tahap
p Peni
Penind
ndak
akllanj
anjutan
utan (Follow-Up)
(Follow-Up) Pada
Pada Audit Kinerja ……………………...13
3.1.
3.1. Kesim
Kesimpu
pula
lan
n …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……..
...1
.15
5
3.2.
3.2. Saran
Saran ………
……………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…….1
.15
5
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkutan mampu
melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar
yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika
administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang
ekonomis, efisien dan efektif. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas
e fektivitas saling berhubungan satu
sama lain dan tidak dapat diartikan secara terpisah. Konsep ekonomi memastikan bahwa biaya
input yang digunakan dalam operasional organisasi dapat diminimalkan. Konsep efisien
memastikan bahwa output yang maksimal dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan konsep efektif berarti bahwa jasa yang disediakan/dihasilkan oleh organisasi dapat
melayani kebutuhan pengguna jasa dengan tepat.
Tiga aspek yang bermuara pada kinerja yang dapat dan harus dijadikan sebagai sasaran audit
kinerja ialah :
a. Kemamp
Kemampuan
uan manaj
manajemen
emen mema
memaink
inkan
an perana
peranannya
nnya..
b. Ketangguhan manajemen menyelenggarakan berbagai fungsi manajerial.
c. Keterampil
Keterampilan
an memimpin
memimpin perusahaan
perusahaan yang
yang dihadapkan
dihadapkan kepada
kepada berbagai
berbagai tantang
tantangan,
an,
baik yang sifatnya eksternal ataupun internal.
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Au
Audit Ki
Kinerja
Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan yang biasanya dilakukan oleh
organi
organisas
sasi,
i, baik
baik sektor
sektor bisnis
bisnis maupun
maupun sektor
sektor publik
publik.. Diliha
Dilihatt dari
dari teknik
teknik pengaud
pengaudita
itan,
n, pada
pada
dasarnya tidak terdapat perbedaan mendasar antara audit keuangan dengan audit kinerja. Definisi
dari audit kinerja adalah suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi, atau aktivitas/kegiatan. Evaluasi
dilakukan
dilakukan terhadap
terhadap tingkat
tingkat ekonomi,
ekonomi, efisiensi,
efisiensi, dan keefektifa
keefektifan
n dalam mencapai target yang
dite
diteta
tapka
pkan
n sert
sertaa kepat
kepatuha
uhann
nnya
ya te
terh
rhad
adap
ap kebij
kebijaka
akan
n da
dan
n pe
pera
ratu
tura
ran
n yan
yang
g di
dite
teta
tapka
pkan
n se
sert
rtaa
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Dengan
Dengan adanya
adanya audit
audit kinerj
kinerjaa ini dihara
diharapka
pkan
n dapat
dapat menget
mengetahui
ahui apakah
apakah sumber
sumber daya
daya
organisasi telah diperoleh dan digunakan secara ekonomis, efisien dan efektif; tidak terjadi
pemborosan, kebocoran, salah alokasi, dan salah sasaran dalam mencapai tujuan. Selain itu audit
kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai
target dan tujuan telah memenuhi prinsip ekonomis, efisien, dan efektivitas serta tidak melanggar
ketentuan hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan manajemen. Pada sisi yang lain,
audit kinerja juga bermanfaat mengidentifikasi dan mendorong dilakukannya perbaikan sistem
pengendalian manajemen. Sehingga dengan dilakukannya audit kinerja ini organisasi baik pada
sektor bisnis maupun sektor publik dapat memperoleh informasi yang objektif.
1. Audi
Auditt ekono
ekonomi
mi dan
dan efi
efisi
sien
ensi
si
Audi
Auditt ini
ini dila
dilaku
kuka
kan
n untuk
untuk mene
menent
ntuk
ukan
an ap
apaka
akah
h su
suat
atu
u en
enti
tita
tass te
tela
lah
h memp
memper
erol
oleh
eh,,
melind
melindung
ungi,
i, dan menggun
menggunaka
akan
n sumber
sumber daya secara
secara ekonomi
ekonomiss dan efisie
efisien
n dan untuk
untuk
mengetahui
mengetahui penyebab
penyebab timbulnya
timbulnya inefisiens
inefisiensii atau pemborosan yang terjadi,
terjadi, termasuk
termasuk
ketidakcukupan sistem informasi manajemen maupun kekurangan sistem pengendalian
internal.
2. Audi
Auditt prog
progrram
Perencanaan strategis
Memulai audit
Studi
pendahuluan
Pada dasarnya, struktur audit baik audit keuangan, audit kepatuhan, audit manajemen,
audit program, dan audit jenis lainnya secara umum adalah sama. Hal yang membedakan antara
satu macam audit dengan audit lainnya terletak pada tugas-tugas spesifik ( spesifik
( spesifik task) pada
task) pada
masing-masing tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari masing-masing audit.
1. Taha
Tahap-
p-ta
taha
hap
p aud
auditit
2. Elemen
Elemen masing
masing-ma
-masin
sing
g ttaha
ahapp audit
audit
3. Tujuan
Tujuan umum
umum masing
masing-ma-masin
sing
g eleme
elemenn
4. Tugas-tugas
Tugas-tugas tertentu
tertentu yang
yang diperluka
diperlukann untuk mencapai
mencapai setiap
setiap tujuan
tujuan
Audit kinerja pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan
prosedurnya .Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat dikembangkan struktur
audit kinerja yang terdiri atas:
1. Tahap
Tahap Pengena
Pengenalan
lan dan perenc
perencanaa
anaan
n ( Familiarization
Familiarization and plannning phase )
phase )
2. Taha
Tahap
p Peng
Pengau
audi
dita
tan
n ( Audit
Audit chase)
chase)
3. Taha
Tahap
p Pel
Pelap
apor
oran
an ( Reporting
Reporting phase)
phase)
4. Ta
Taha
hap
p Peni
Peninda
ndakl
klan
anju
juta
tan
n ( Follow-up
Follow-up phase)
phase)
Untuk lebih jelasnya, tahap-tahap audit kinerja dan elemene masing-masing tahapan audit dapat
dilihat pada tabel 12.1
Tabel 12.1
TAHAP ELEMEN
-Review Ekonomi
-Review Ekonomi
-Review Kepatuhan
-Review Kepatuhan
-Review dan
-Review dan revisi
-Pengiriman dan Penyajian Laporan
-Investigasi
-Pelaporan
Sebelum melakukan audit, auditor terlebih dahulu harus memperoleh informasi umum
organisasi guna mendapatkan pemahaman yang memadai tentang lingkungan organisasi yang
diaudit, struktur organisasi, misi organisasi, proses kerja, serta sistem informasi dan pelaporan.
Pemahaman lingkungan masing-masing organisasi akan memberikan dasar untuk memperoleh
penjelasan dan analisis yang lebih mendalam mengenai sistem pengendalian manajemen.
Menurut Scott (1997) dan Kristianto (2011) menyatakan bahwa keberlangsungan suatu
organisasi dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menciptakan informasi yang terbuka,
seimbang dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan dengan adanya
pengungkapan informasi tersebut akan dapat mengatasi masalah information asymetry antara
konsumen atau pihak yang memberikan amanah kepada perusahaan dalam mengelola sumber
daya. Dimana perusahaan melalui aksesibilitas laporan keuangan dapat menunjukan akuntabilitas
kepada konsumen dan pihak-pihak lain yang mengandalkan informasi dalam laporan keuangan.
Dengan demikian melalui aksesibilitas laporan keuangan akuntabilitas perusahaan dapat
ditingkatkan.
Menurut Rai (2008) menyatakan bahwa audit kinerja merupakan audit yang
dilakukan secara objektif dan sitematis
sitematis terhadap berbagai macam bukti untuk menil
menilai
ai kinerja
entitas yang diaudit dalam hal ekonomi,
ekono mi, efisiensi dan efektivitas dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja dari entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas perusahaan.
Dengan audit kinerja, auditor melakukan proses audit untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
untuk melakukan penilaian secara independen atas aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan perusahaan, apakah dalam melaksanakan kegiatan perusahaan telah
sesuai dengan peraturan, hukum, dan kebijakan
kebijakan yang berlaku dan apakah terterdapat
dapat kesesuaian
antara kinerja yang dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil
dari proses audit kinerja kepada pihak-pihak pengguna laporan.
Dengan demikian audit kinerja ditunjukkan agar penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilakukan
sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam
mewujudkan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban tersebut merupakan wujud dari
akuntabilitas perusahaan karena melalui pertanggujawaban tersebut diperoleh informasi dan
pengungkapan atas aktivitas-aktivitas dan kinerja perusahaan.
2.3
2.3 Taha
Tahap
p Pen
Penge
gena
nala
lan
n dan
dan Per
Peren
enca
cana
naan
an Audi
Auditt K
Kin
iner
erja
ja
Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran yang
akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur dan
operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan, standar dan prosedur kerja. Deskripsi
yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit akan membantu auditor untuk
menentukan tujuan audit dan rencana audit secara detail, memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk hal-hal yang sifatnya material, mendesain tugas secara efisien dan menghindari kesalahan .
Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan evaluasi
terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur
akuntansinya. Sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian
manajemen atau sistem pengendalian administratif dengan bertujuan untuk menemukan
kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan
untuk menentukan luas, sifat dan waktu pekerjaan pemeriksaaan berikutnya.
Sistem Pengendalian Manajemen memberikan gambaran tentang metode dan prosedur yang
digunakan oleh organisasi untuk mengendalikan kinerjanya. Pengendalian manajemen
manajemen sendiri
bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai secara ekonomis, efisien, dan
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
1. Mengana
Menganali
lisis
sis siste
sistem
m manajeme
manajemen n organisas
organisasii
2. Memban
Membandin
dingka
gkannya
nnya dengan
dengan model
model yang
yang ada
3. Mencatat
Mencatat dugaan
dugaan terhadap
terhadap setiap
setiap ketidakcocok
ketidakcocokan
an /ketidaks
/ketidaksesuai
esuaian.
an.
Kriteria yang digunakan untuk menilai reliabilitas data dibagi dalam dua cara :
a. Prosed
Prosedur
ur yang
yang ada dide
didesai
sain
n untuk
untuk memast
memastika
ikan
n fairness
fairness,, dependability
dependability ,
,
dan reliabilty
reliabilty data.
data.
b. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan perhitungan data untuk
memastikan integritas data.
c. Pengend
Pengendali
alian
an yang telah
telah ditet
ditetapk
apkan
an sudah
sudah dijalan
dijalankan
kan
d. Terdapat
Terdapat dokumentasi
dokumentasi yang memadai
memadai untuk menentukan
menentukan integri
integritas
tas data.
data.
a. Data yang
yang dikumpulkan
dikumpulkan dandan dihitung
dihitung , dibuat
dibuat dengan
dengan dasar
dasar yang konsist
konsisten
en dengan tahun
sebelumnya.
b. Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu.
Pekerjaan audit pada tahap pengenalan dan perencanaan diharapkan mampu mempersiapkan dua
buah dokumen yaitu :
Dibuat berdasarkan hasil review sistem pengendalian untuk menetukan sifat, luas dan waktu
pekerjaan audit berikutnya.
Analitical memorandum untuk
memorandum untuk kepatuhan ekonomi dan efisiensi , serta hasil-hasil
program memiliki format umum yang sama, tetapi berbeda dalam hal kriteria yang digunakan.
Pemakaian indikator/kriteria kinerja oleh organisasi akan membantu pemakaian laporan dalam
menilai kinerja yang dilaporkan oleh oraganisasi mengingat audit ekonomi, efisiensi
efisiensi dan
efektivitas selain berkaitan
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kuantitatif
kuantitatif juga berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya kualitatif dan sulit diukur secara pasti. Berikut beberapa contoh kriteria audit
atau standar evaluasi yang dapat digunakan oleh auditor.
dibuat.
2.4 Tahapa
apan Dalam Audit Kine
inerja
1. Te
Tela
laah
ah hasi
hasill – hasi
hasill prog
progra
ram
m ( program
program results review)
review)
2. Te
Tela
laah
ah ekon
ekonomomii dan
dan efis
efisie
ien
n ((economy
economy and efficiency review)
review)
3. Tela
Telaah
ah ke
kepa
patutuha
han
n (compliance
(compliance review)
review)
Auditor harus familiar dengan lingkungan manajemen klien untuk memahami keterbatasan –
keterbatasan yang dihadapi organisasi. Untuk ini auditor harus mengetahui dengan seksama dan
akurat gambaran menyeluruh organisasi dari perspektif hukum, organisasi dan karyawan .
Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetapan rencana dan tujuan organisasi.
Auditor menguji keberadaan tujuan yang ditetapkan secara jelas dan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut, serta keterkaitan anatar aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan
kebutuhan dan tujuan organisasi.
c) Struktur Organisasi
Komponen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber
daya dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi menunjuk pada
otoritas formal maupun informal dan tanggung jawab dengan organisasi.
Komponen sumber daya manusia dan lingkungan fisik berkaitan dengan sikap karyawan,
dokumentasi tentang berbagai aktivitas, dan kondisi
kond isi fisik pekerjaan.
1. Metode dan
dan prosedur
prosedur yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk melindungi
melindungi sumber
sumber daya
daya manusia
manusia yang
yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Metode dan
dan sumber daya manusia
manusia digunakan
digunakan untuk
untuk mengatur
mengatur administra
administrasi
si penggajian
penggajian
3. Metode dan prosedur
prosedur yang digunakan
digunakan untuk menilai
menilai kinerja
kinerja karyawa
karyawan
n
4. Kebija
Kebijakan
kan dan
dan prosed
prosedur
ur pelat
pelatiha
ihan
n karyawa
karyawann
5. Affirmative action plans,
plans, yaitu rencana-rencana tindakan yang disetujui pihak-
pihak tertentu.
i) Analisis Fiskal
2.
2.5
5 Taha
Tahap
p Pel
Pelap
apor
oran
an Dala
Dalam
mAAud
udit
it Kiner
inerja
ja
Ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:
1. Persiapan ( preparation)
preparation)
Merupakan tahap analisis kritis terhadap laporan tertulis yang dilakukan oleh staf audit, review
review,,
dan komentar atas laporan diberikan oleh pihak manajemen atau auditee
auditee..
3. Pengiriman (transmission
transmission))
Meliputi persiapan tertulis sebuah laporan yang permanen agar dapat dikirim ke lembaga yang
memberi tugas untuk mengaudit dan kepada auditee
auditee..
1. Laporan
Laporan audit
audit kinerj
kinerjaa harus
harus ditul
ditulis
is secara
secara objektif
objektif
2. Audi
Audito
torr tidak
tidak bol
boleh
eh terl
terlal
alu
u overstate
3. Informasi
Informasi yang
yang disajika
disajikann harus diser
disertai
tai suatu
suatu bukti
bukti yang kompete
kompetenn
4. Auditor
Auditor hendaknya
hendaknya menulis
menulis laporan secara
secara konstrukt
konstruktif,
if, memberikan
memberikan pengakuan
pengakuan terhadap
terhadap
kinerja yang baik maupun kinerja yang buruk.
5. Auditor
Auditor hendaknya
hendaknya mengakomodas
mengakomodasii usaha-usaha
usaha-usaha yang
yang dilakukan
dilakukan oleh manajeme
manajemenn untuk
memperbaiki kinerjanya.
Laporan audit untuk audit mempunyai struktur dan format yang hampir sama dengan
laporan audit pada umumnya. Kekhususan laporan audit untuk audit kinerja terletak pada bagian
pemberian rekomendasi untuk perbaikan. Secara lebih rinci, laporan audit untuk audit kinerja
terdiri atas :
1. Pendahuluan
a. Umum
b. Surat pengiriman atau memorandum
c. Lapo
Lapora
ran
n ring
ringka
kasa
san
n
d. Daftar
Daftar isi lapora
laporan
n secara
secara kese
keselur
luruhan
uhan
e. Daft
Daftar
ar tabe
tabell da
dan
n gam
gamba
bar
r
2. Teks
a. Pend
ndaahuluan
b. Badan (body
(body),
), mencakup:
1) Pengant
Pengantar
ar masal
masalah
ah (bila
(bila perl
perlu),
u),
2) Temu
Temuan
an-t
-tem
emua
uan,
n,
3) Kesimp
Kesimpula
ulan
n dan
dan rekome
rekomendandasi
si
c. Komentar auditee
3. Referensi Masalah
a. Footnotes
b. Lampiran
c. Bibli
bliogra
grafi
d. Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)
e. Baha
Bahan n ref
refer
eren
ensi
si
3) Batasan Follow-Up
Pelaksanaan follow-up sebaiknya
Pelaksanaan follow-up sebaiknya tidak terbatas pada penilaian pelaksanaan dan dampak
rekomendasi yang diusulkan oleh auditor, namun sebaliknya juga dihindari terjadinya follow-
terjadinya follow-
up yang
up yang overload .
4) Implementasi Rekomendasi
Unit yang diaudit memiliki kesempatan pertama untuk mempelajari temuan dan rekomendasi
audit.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk memastikan implementasi rekomendasi
audit :
1. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if seca
secara
ra form
formal
al
2. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if seca
secara
ra infor
informal
mal
3. Tindaka
Tindakan
n legis
legislat
latif
if mela
melalui
lui angg
anggara
aran
n
5) Pemeriksaa
saan Ke
Kembali Secara Per
Periiodik
Laporan hasil pemeriksaan sebelumnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk memulai pekerjaan
audit sehingga dapat menghemat waktu untuk perencanaan audit, dan isu-isu spesifik dapat
diidentifikasi lebih awal pada proses perencanaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya audit, baik itu untuk audit keuangan, audit kinerja, audit kepatuhan, audit
manajemen, audit program dan audit jenis lainnya secara umum hampir sama. Perbedaan yang
mendasar antara satu macam audit dengan audit yang lainnya terletak pada penentuan dan
pelaksanaan tugas-tugas khusus yang menggambarkan kekhususan dari masing-masing audit.
Struktur audit kinerja terdiri atas:
1. Tahap
Tahap Pengena
Pengenalan
lan dan Perenca
Perencanaa
naan
n
2. Taha
Tahap
p Pen
Penga
gaud
udit
itan
an
3. Taha
Tahap
p Pel
Pelapor
aporan
an
4. Ta
Taha
hap
p Peni
Peninda
ndakl
klan
anju
juta
tan.
n.
1) Telaah
Telaah hasi
hasill – hasil
hasil progra
programm ( program
program results review)
review)
2) Telaah
Telaah ekonomi
ekonomi dan efisie
efisien
n (economy
(economy and efficiency review)
review)
3) Tela
Telaah
ah kep
kepat
atuhuhan
an (compliance
(compliance review)
review)
Dan ada tiga langkah utama yang sangat penting dalam mengembangkan laporan audit secara
tertulis, yaitu:
1) Pers
Persia
iapa
pann
2) Pene
Penellaaha
aahann
3) Peng
Pengiirima
rimann
Dari sisi auditor, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan, antara lain:
1. Dasa
Dasarr Pela
Pelaks
ksan
anaa
aan
n Follow-Up
2. Pela
Pelaks
ksan
anaa
aann Review Follow-Up
3. Batasan Follow-Up
4. Impl
Implem
ement
entas
asii Rekome
Rekomendandasi
si
5. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Kemba
Kembalili Seca
Secara
ra Peri
Periodi
odik
k
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
∙ Mardiasmo. 2002. Akuntansi
2002. Akuntansi Sektor Publik . Yogyakarta: PENERBIT ANDI
∙ https://www.academia.edu/23716372/Tahapan_audit_kinerja.. Diunduh
Nery Revianti. https://www.academia.edu/23716372/Tahapan_audit_kinerja
tanggal 10 November 2018.
hps://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/15/audit-kinerja-manajerial/
hp://eskarzila30.blogspot.com/2013/06/audit-kinerja-manajerial.html
Kelompok 4 :
Annisa Fadhillah 17110022
Riqqah Hasanah
Hasanah Simatupa
Simatupang
ng 17110020
Pertanyaan :
Jawaban :
Kelemahan audit salah satunya adalah dari adanya kelemahan pada standard nya, khususnya
pada proses pelaksanaannya. Pelaksanaan Audit Kinerja terdiri dari Pengumpulan dan Pengujian
bukti audit, Penyusunan kertas kerja audit, Pengelolaan Temuan Audit, dan Penyusunan dan
Pengkomunikasian Temuan Audit. Karena setiap perusahaan memiliki standard nya masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.
2. Sadar Irwanto Sirait (17110058)
Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara audit keuangan dengan audit kinerja. Serta sebutkan
tujuannya masing-masing!
Jawaban :
Jawaban :
Karena dalam suatu perusahaan, manajemen memerlukan audit kinerja untuk dapat mengetahui
apakah perusahaan tersebut sudah berjalan secara efektif, efesien, dan ekonomis atau tidak dalam
mencapai tujuannya.