Anda di halaman 1dari 15

 

MAKALAH

BENTUK, JENIS, UNSUR,DAN TEKNIK PELATIHAN DAKWAH

SERTA CONTOH PELATIHAN FORMAL DAN NON FORMAL

DOSEN PENGAMPU :

MATA KULIAH : MANAJEMEN PELATIHAN DAKWAH

DISUSUN OLEH:

AYU FITRIA NINGSIH 1841030493


PIPIT PRIDAYANTI 1841030477

RATIH MANDA SARI 1841030475

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
 

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kami panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan
 pemberi syafaat yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah

Manajemen Pelatihan Dakwah.

Kami menyadari
menyadari makalah
makalah ini masih banyak kekurangan
kekurangan dalam penyusunan
penyusunannya.
nya.
Untuk
Untuk itu kami
kami meneri
menerima
ma saran dan krikritik
tik yang membang
membangunun agar supaya
supaya adanya
adanya
 perbaikan. Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon
maaf atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung,
Lampung, 28 oktober 2020

Penyusun

2
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................


...................................................................
...............................…………….2
.........…………….2

DAFTAR ISI ............................................


..................................................................
..............................................
........................…………….3
…………….3

BAB I PENDAH
PENDAHULU
ULUAN
AN
A. Pendahuluan..........................................................................……………4
B. Rumusan Masalah.................................................................……………4
C. Tujuan.............
Tujuan...................................
............................................
............................................
...........................……………4
.....……………4

BAB II PEMBAHHASAN

A. Bentuk
Bentuk – bentuk
bentuk pelatihan
pelatihan dakwah...
dakwah........ ..........
..........
..........
..........
..........
..............
..................
..............5
.....5
B. Unsure
Unsure pelatihan
pelatihan dakwah....
dakwah.........
..........
.........
.........
..........
..........
..........
..........
..........
.............
.................
...............6
......6
C. Jenis pelatihan dakwah....................................
dakwah..........................................................
.......................................9
.................9
D. Teknik pelatihan dakwah....................................
dakwah.............................................................
.................................
........10
10
E. Pelatihan
Pelatihan formal dan non formal.....
formal......... .........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
...........
..............1
........122

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………….……………..14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....................15
PUSTAKA…………………………………………………....................15

3
 

BAB I

PENDAHULUAN

A. PEND
PENDAH AHULULUA UANN
Menu
Me nuru
rutt RoRobi
bins
nson
on (1 (198
981:
1:19
19)) Pe
Pela
lati
tiha
han
n dadakw
kwah
ah me
meru
rupa
paka
kann alalat
at ununtu
tuk 

memperbaiki penampilan kemampuan da’I atau organisasi dakwah dengan harapan
memper
mem perbaik
baikii per
perfor
forman
man org
organi
anisasi
sasi dak
dakwah
wah.. Con
Contoh
toh : seo
seoran
rang
g da’
da’II yan
yang
g per
pertam
tamaa
melakukan
melaku kan kesala
kesalahan
han dalam berdakwah,
berdakwah, missal tidak tepat dalam meny menyampai
ampaikan
kan
 pesan dakwah dengan mad’u yang menjadi obyek dakwah. Dakwah di lingkungan
orang miskin, tapi teman
temanyaya tentan
tentang
g hidu
hidupp sederh
sederhana.
ana. Seharusnya
Seharusnya da’I memberikan
memberikan
dakwah yang dibutuhkan oleh mad’u, missal tema tentang wirausaha atau hal – hal
yang
yang ber
berkai
kaitan
tan mot
motiva
ivasi,
si, mak
makaa dih
diharap
arapkan
kan sete
setelah
lah ada
adanya
nya pel
pelati
atihan
han mak
makaa dap
dapatat
dipetik manfaat pelatihan dakwah tersebut untuk mendukung aktifitas dakwah.

Ketrampilan berdakwah
Ketrampilan berdakwah diajar
diajarkan
kan agar para da’I dapat melaks
melaksanakan
anakan dakwah
sesuai
sesuai den
dengan
gan stan
standar
dar yan
yang
g dii
diingi
nginka
nkan.
n. Con
Contoh
toh : da’
da’II yan
yangg men
mendap
dapat
at pel
pelati
atihan
han
dakw
dakwah
ah da
dapa
patt me
meni
ning
ngka
katk
tkan
an pepeng
ngeta
etahu
huan
an ya
yang
ng di
diaa mi
mili
liki
ki da
dan
n me
menu
numb
mbuh
uhka
kan
n
semangat untuk mencapai da’I professional.

Pelatihan
Pelatihan dakwah juga dapat memp
memperbaiki
erbaiki sikap- sikap terhad
terhadap
ap tugas dakwa
dakwah,
h,
terhadap masyarakat atau sesame da’i, sikap – sikap yang tidak produktif timbul dari
salah pengertian yang disebabkan oleh informasi yang tidk cukup, dan informasi yang
memb
me mbin
ingu
gung
ngka
kan.
n. Se
Sehi
hing
ngga
ga ma
manf
nfaat
aat ad
adan
anya
ya pe
pela
lati
tiha
han
n da
dakw
kwah
ah di
ditu
tuju
juka
kan
n pa
pada
da
 penjelasan tentang fakta – fakta secara jujur. Contoh : ketika berdakwah ada
kecurigaan mad’u terhadap da’I karena kurangnya informasi yang cukup tentang da’I
tersebut.

B. RUMU
RUMUSASAN N MAS
MASALALAHAH
Ada beberapa rumusan masalh dalam makalah ini yaitu sebagai berikut
1. Apa saja bentuk
bentuk pelatih
pelatihan
an dakwah
dakwah??
2. Apa saja unsure
unsure pelati
pelatihan
han dakwah
dakwah??
3. Bagaim
Bagaimana
ana jenis
jenis pela
pelatih
tihan
an dakw
dakwah?
ah?
4. Bagaim
Bagaimana
ana tekn
teknik
ik pela
pelatih
tihan
an d
dakw
akwah?
ah?
5. Bagaim
Bagaimana
ana pelat
pelatiha
ihan
n formal
formal dan non
non forma
formal?
l?

C. TUJU
TUJUAN
AN MASMASAL ALAHAH
Adapun tujuan dari makalah ini mahasiswa diharpak mengetahui
1. Bent
Bentuk
uk dari
dari pela
pelati
tiha
han
n dakwa
dakwahh
2. Unsu
Unsurere pe
pela
lati
tiha
hann dak
dakwa
wahh
3. Jenis
Jenis dari
dari pela
pelatu
tuih
ihan
an dakw
dakwah
ah
4. Teknik
Teknik yang
yang ada
ada pada
pada pelat
pelatihan
ihan dakwah
dakwah

5. Serta bagaim
bagaimana
ana pelatihan
pelatihan formal dan non
non formal
formal di pelatih
pelatihan
an dakwah
dakwah

4
 

BAB II

PEMBAHASAN

A. BENTUK
BENTUK BENTU
BENTUK K PELATI
PELATIHAN
HAN DAKWAH
DAKWAH
1. Ceramah : dengan ca
c ara me
m enjelaskan ko
k onsep, pr
p rinsip at
a tau
 prosedur 

2. D emontprosedur
standar rasi : dengan cara melakukan keterampilan berdasarkan
3. Penampilan : de
denngan cara melakukan suatu keterampilan
4. Diskusi : de
dengan cara me menganalisis at atau memecahkan
masalah
5. Studi Mandiri : dengan cara menjelaskan, mener eraapkan, menganalisissis,
mensintesis,, mengevaluasi, melakukan sesuatu, baik yang bersifat kognitif 
maupun yang psikiomotorik.
6. Kegi
Kegita
tata
tan
n In
Instr
strus
usio
iona
nall : de
deng
ngan
an cacara
ra menje
menjela
lask
skan
an ko
konsnsep
ep,, pr
prin
insi
sip
p at
atau
au
 prosedur terprogram
7. Lati
Latiha
han
n dan
dan tema
temann : deng
dengan
an car
caraa mela
melaku
kuka
kan
n suat
suatu
u kete
ketera
ramp
mpililan
an
8. Simulasi : dengan cara menjelaskan, menerapkan, dan

menganalisa konsep atau prinsip.


9. Sumban
Sumbang g saran
saran : dengan
dengan cara menjel
menjelask
askan,
an, menera
menerapka
pkan,
n, mengan
menganalis
alisis
is
konsep, prisip dan prosedur tertentu
10. Studi ka
kasus : de
dengan cara me
menganalisis at
atau me
memecahkan ma
masalah
11. CAL : dengan cara menjelaskan, menerapkan, menganalisis,
mensisntesis, mengevaluasi sesuatu.
12. In
I nsiden : dengan cara menganalisis atau memecahkan
masalah yang timbul
13. Praktikum : dngan cra melakukan suatu keterampilan yang dimiliki
dai
14
14.. Proy
Proyek
ek : dedeng
ngna
nan
n cara
cara melak
melakuk
ukan
an se
sesu
suatu
atu da
dann meny
menyus
usun
un
laporan suatu kegiatan
15. Bermain
Bermain peran : dengan
dengan cara menerapkan
menerapkan suatu konsep,
konsep, prisip
atau prosedur yang ada
16. Semina
Seminarr : den
dengan
gan cara mengan
menganali
alisis
sis atau
atau memecah
memecahkankan suatu
suatu
masalah
17. Simpos
Simposiumium : sama dengan
dengan seminar
seminar disini
disini para
para da’I
da’I di harusk
haruskan
an
menganalisis masalah
18
18.. Tuto
Tutori
rial
al : de
deng
ngan
an ca
cara
ra menje
menjelalask
skan
an,, meng
mengan
anal
alis
isis
is ko
kons
nsep
ep,,
 prinsip atau prosedur
19. DeDeduktif : dengan cacara en
e njelaskan dadan me
menganalisis kokonsep,
 prinsip atau prosedur 20 Indukstif Mensintesis sustu konsep, prinsip atau
 perilaku

5
 

B. UNSUR
UNSUR PELAT
PELATIH IH DAKW
DAKWAH AH
Unsur-unsur dalam pelatihan dakwah terdiri dari pelatih, peserta, materi, metode,
media, dan biaya.
a. Pelatih
Peranan seorang pelatih dalam kegiatan pelatihan dakwah bagi orang dewasa
adalah
ada lah sebaga
sebagaii fasilit
fasilitato
atorr yang
yang berfun
berfungsi
gsi memper
memperlanlancar
car terjadi
terjadiny
nyaa pelatih
pelatihan
an
dakwah. Palatihan dakwah bagi orang dewasa tidak hanya menekankan kepada isi
tetapi juga proses. Untuk itu pelatih diharapkan mampu menghayati proses belajar 
orang dewasa. Orang dewasa lebih mungkin belajar, mengerti, mengingat, dan
menggunaka
mengg unakann sesuatu
sesuatu jika melalui proses belajar yang didasarkan
didasarkan pada keadaan
konkret. Kriteria penting yang sebaiknya dimiliki oleh pelatih adalah:
1) Percaya
Percaya dan menghargai
menghargai partisip
partisipasi,
asi, serta berusaha
berusaha mengemba
mengembangkangkann sikap
tersebut di dalam kelompok dan kehidupan sendiri.
2) Mempunyai
Mempunyai kesabaran
kesabaran dan
dan mencintai
mencintai manusia
manusia yang
yang menjadi
menjadi sasaran.
sasaran.
3) Percaya
Percaya bahwa setiap
setiap orang
orang mempunyai
mempunyai kemampu
kemampuanan untuk
untuk memecahkan
memecahkan
 persoalan yang dihadapinya dan menjadi “tuan” di dalam kehidupannya
sendiri.
4) Memiliki
Memiliki kepercayaan
kepercayaan di di dalam mewujud
mewujudkankan kegiatan.
kegiatan. Walaupu
Walaupun n seorang

 pelatih percaya
 pengetahuan, kepada kemampuan
kepercayaan pribadi
itu tidak akan manusia,
terwujud tetapi
dalam tanpa memiliki
kegiatan.
kegiatan.
5) Meng
Mengetetah
ahui
ui cara
cara-c
-car
araa pend
pendekekat
atan
an sesert
rtaa te
tekn
knik
ik-t
-tek
ekni
nik
k yayang
ng da
dapapatt
meningkatkan kepekaan peserta terhadap kebutuhan sasarannya.
6) Mereka juga
juga dapat
dapat menjami
menjaminn keikutsertaa
keikutsertaann peserta secara aktif
aktif
7) Memiliki kepekaan dalam membedakan cara-cara atau sikap
kepemimpinan yang positif dan negative.
 b. Peserta Pelatihan
Keberhasilan suatu pelatihan dakwah sangat ditentukan oleh factor peserta. Agar 
sasaran
sasaran pelatih
pelatihan
an tercap
tercapai,
ai, pesert
pesertaa pelati
pelatihan
han perlu
perlu diperh
diperhati
atikan
kan persya
persyarat
ratan-
an-
 persyaratannya. Hal itu untuk memudahkan bagi fasilitator dalam memilih materi
dan metode yang sesuai untuk mereka.

Sehubungan dengan peserta, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu jumlah
 peserta , tingkat kecerdasan dan latar belakang peserta, umur dan pengalaman
dalam
dalam prakte
praktek,k, tingka
tingkatt minat
minat untuk
untuk mengik
mengikuti
uti lat
latiha
ihan
n dan tingka
tingkatt kesedi
kesediaan
aan
mengembangkannya, tingkat pengetahuan peserta mengenai maksud latihan, serta
lingkungan sosial dan kebudayaan peserta.
Dengan
Den gan demiki
demikian,an, untuk
untuk memper
memperlan
lancar
car proses
proses pelati
pelatihan
han,, pemili
pemilihan
han pesert
pesertaa
sangatlah penting, untuk mengukur apakah materi dan metode yang akan dipakai
nantinya sesuai dengan peserta pelatihan.
c. Mate
Materiri pela
pelati
tiha
hann
Mater
Ma terii pe
pela
lati
tiha
hann da
dakw
kwahah meru
merupa
paka
kan
n menu
menu yayang
ng didisaj
sajik
ikan
an pepeny
nyele
eleng
ngga
gara
ra
 pelatihan, atas masalah atau harapan yang ditemukan dilapangan. Materi pelatihan
erat kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai, agar masalah atau harapan
tersebut bisa diatasi melalui kegiatan pelatihan dakwah yang diselenggarakan.
Oleh karena itu, penataan materi pelatihan dakwah perlu ditata secara bagus.

6
 

Prinsip dalam menentukan


Prinsip menentukan materi pelatihan adalah: pertama, materi pelatihan
lahir
lah ir sebaga
sebagaii jawaba
jawaban n atas permasa
permasalah
lahan
an yang
yang dibutu
dibutuhka
hkann peserta
peserta pelati
pelatihan
han..
Kedua,
Ked ua, materi
materi pelati
pelatihan
han harus
harus berkai
berkaitaan
taan dengan
dengan pencap
pencapaia
aian
n tujuan
tujuan.. Ketiga
Ketiga,,
materi
mat eri pelati
pelatihan
han harus
harus berkai
berkaitan
tan dengan
dengan sasaran
sasaran pelati
pelatihan
han.. Keempa
Keempat, t, materi
materi
 pelatihan juga berkaitan dengan unsur pelatihan yang lain seperti: metode, media,
 peserta, biaya.
Deng
De ngan
an dedemi
mikikian
an,, mate
materi
ri ya
yang
ng ak
akan
an didisam
sampa
paik
ikan
an da
dala
lam
m pepela
lati
tihan
han ha
haru
russ
direncanakan terlebih dahulu, apakah materi yang akan dijadikan pelatihan dapat
 bermanfaat dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Tanpa persiapan
dalam pemilihan materi, pelatihan akan sulit berjalan dengan lancar. 1
d. Meto
Metodede pela
pelati
tiha
han
n
Banyak metode dan teknik pelatihan dakwah. Penggunaan metode dan teknik 
tergantung pada tujuan, materi, kelompok, sasaran, waktu, fasilitas, sarana dan
 prasarana. Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui)
dan “hodos” (jalan atau cara) Dengan demikian, metode adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
tujuan. Metode ialah cara penyampaia
penyampaian n
isi atau materi latihan, misalnya ceramah. Sedangkan teknik adalah seni yang
dilakukan di dalam metode ceramah tersebut, misalnya ceramah ada humornya. 2

yan gFaktor-fakto
yang Fakto
ingin
inginr-faktor
r yang
dicapa
dicapai, penting
i, kemamp
kem ampuan dalam
uan menentukan
menen
fasilit
fasilitator, tukan
ator, kondismetode
kondisi pelatihan
i pesert
peserta
a pelatih yaitu:
pelatihan, hasil
an, waktu,
wak tu,
 bahan, fasilitas, dan biaya.36 Macam-macam metode pelatihan partisipatif yang
dapat digunakan dalam pelatihan dakwah adalah:
1) Meto
Metod de pemas
emasararan
an (i(ice
ce bre
reak
akin
ing
g) Meto
Metodede in
inii dig
iguuna
nakkan unt ntu
uk 
mencip
men ciptak
takan
an atau menumb
menumbuhkuhkan
an suasan
suasanaa akrab,
akrab, gembir
gembira,
a, kreatif
kreatifitas
itas,,
 penalaran atau intropeksi. Metode ice breaking dapat digunakan kapanpun
komuni
kom unikas
kasii telah
telah berlan
berlangsu
gsung,
ng, pada
pada awal
awal atau
atau setenga
setengahh jal
jalan
an melalu
melaluii
suatu latihan atau lokakarya. Ice Breaking adalah padanan dua kata Inggris
yang mengandung
mengandung makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai dipakai dalam
traini
training
ng dengan
dengan maksud
maksud menghi
menghilan
langka
gkann kebeku
kebekuank
ankebe
ebekua
kuann di antara
antara
 peserta latihan, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa

saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya.


Hall ini
Ha ini dimu
dimung
ngki
kink
nkan
an kare
karena
na peperb
rbed
edaa
aan
n stat
status
us,, us
usia
ia,, pe
peke
kerj
rjaa
aan,
n,
 penghasilan, jabatan dan sebagainya akan menyebabkan terjadinya
dindin
din dingg pemisa
pemisahh antara
antara peserta
peserta yang
yang satu dengan
dengan yang
yang lai
lainny
nnya.
a. untuk 
untuk 
melebur dindingdinding penghambat tersebut, diperlukan sebuah proses
ice breaking.
2) Meto
Metodede kuli
kuliah
ah
Metode kuliah adalah cara yang paling efektif untuk memperkenalkan
informasi atau konsep-konsep yang baru pada sekelompok orang yang
 belajar. Metode kuliah terutama digunakan untuk membangun dasar 
 pengetahuan yang sudah ada pada orang yang belajar. Tetapi sepanjang
 perjalanannya, metode kuliah dilihat sebagai suatu metode non
1
 M. Arifn, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 61.
2
 6 Aep Kusnawan, et al., Manajemen Pelahan Dakwah, ibid, hlm. 128

7
 

 partisipatif. Beberapa kualitas negate yang dilekatkan padanya adalah


ko
komu
muninika
kasi
si satu
satu arah,
arah, mono
monototon,
n, ke
kepa
pasif
sifan
an or
oran
ang
g yayang
ng be
bela
laja
jar,
r, da
dan
n
3
sebagainya.
Metode
Met ode kuliah
kuliah adalah
adalah metod
metodee pengaj
pengajaran
aran yang
yang menyan
menyandar
darkan
kan pada
pada
ceramah dan ilustrasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Metode ini
sangat
san gat efisien
efisienjik
jikaa pelatih
pelatihan
an diikut
diikutii banyak
banyak peserta
peserta.. Metode
Metode ini kurang
kurang
tepat jika materinya memerlukan strategi diskusi seperti perubahan sikap,
 pemecahan masalah, dan kepemimpinan. disederhanakan isinya (materi)
yang akan disampaikan dengan banyaknya peserta pelatihan.
3) Metode
Metode curah pendap pendapatat (Brain
(Brainsto
stormi
rming)
ng) Metode
Metode Brainsto
Brainstormi
rming
ng adalah
adalah
suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.
Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian
siswaa menjaw
sisw menjawab ab atau menyat
menyataka
akann pendap
pendapat,
at, atau
atau koment
komentar
ar sehing
sehingga
ga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat
diarti
diartikan
kan pula
pula sebaga
sebagaii satiu
satiu cara
cara untuk
untuk mendap
mendapatk
atkan
an banyak
banyak ide daridari
sekelompok manusia dalam waktu yang singkat.
  Metode
Metode sumban
sumbang g saran
saran (brain
(brainsto
stormi
rming)
ng) adalah
adalah suatu
suatu bentuk
bentuk diskus
diskusii
dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,

 pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan


dari seseorang
seseorang ditanggapi
ditanggapi (didukung,
(didukung, dilen
dilengkap
gkapi,
i, dikurangi,
dikurangi, atau tidak 
dis
isep
epak
akat
ati)
i) oleh
oleh pese
pesert
rtaa lain
lain,, padadaa pepenngg
ggun
unaa
aan
n metetod
odee cu
cura
rah
h
4
 pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
ditanggapi.  
Metodee ini diberikan
Metod diberikan kesempatan
kesempatan seluas-luasny
seluas-luasnyaa kepada
kepada peserta
peserta untuk 
untuk 
mengemukakan pendapatnya tanpa harus disanggah oleh siapa pun pada
saat ia mengemukakan pendapat. Setiap pendapat peserta ditulis di papan
tulis atau pada kertas yang ditempel di dinding. Hasil curah pendapat
harus dianalisa dan disimpulkan, atau dapat pula dijadikan masukan topik 
 pembahasan dalam diskusi pleno atau diskusi kelompok.kelompok.
4) Meto
Metodede disk
diskus
usii kelom
kelompo
pok 

Meto
Me tode
de ini
ini memb
membah ahas
as to topi
pik
k ununtu
tuk
k memp
memper erol
oleh
eh kekesi
simp
mpul
ulan
an dadala
lam
m

kelompok kecil terdiri dari 5-7 orang. Melalui diskusi kelompok akan
terjadii pertukaran
terjad pertukaran pengalaman
pengalaman,, penumbuh
penumbuhanan kreativitas,
kreativitas, penalaran,
penalaran, dan
 pemecahan suatu masalah. Proses diskusi kelompok akan menjadi lancar 
apabila sudah disiapkan dalam bentuk lembaran kasus, pertanyaan diskusi,
 poster, atau kaset. Selain itu juga disiapkan alat tulis yang diperlukan.
5) Meto
Metodede disk
diskus
usii pane
panell
Meto
Me tode
de ininii memb
membah ahasas su
suatu
atu to
topi
pik
k di
dili
liha
hatt da
dari
ri be
bebe
bera
rapa
pa or
oran
ang
g ya
yang
ng
disiapkan sebagai panelis, sesuai dengan keahliannya. Seorang fasilitator 
 bertindak sebagai moderator. Diskusi panel ada dua macam, pertama:
diskus
diskusii panel
panel terbuka
terbuka,, yaitu
yaitu para
para peserta
peserta berkes
berkesemp
empata
atan
n memper
memperoleoleh
h
 pendapat panelis, atau bertanya, disebut juga forum panel. Kedua, diskusi

3
 Agus Suryana, Panduan Praks Mengelola Pelahan, hlm. 92-93.
4
 Roesyah N., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, hlm. 73.

8
 

 panel tertutup, yaitu para peserta sebagai pendengar, sedangkan tanggapan


hanya dari para panelis saja.
6) Meto
Metodede pe
peng
ngua
uasa
saan
an
Metode penguasaan yakni memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan oleh
 peserta mengenai pengetahuan, ketrampilan, atau sikap tertentu. Misalnya:
menyusun suatu kasus, mengisi format atau melakukan peralatan tertentu.
Metode penugasan memiliki tujuan ganda, misalnya: peningkatan diri dan
ke luar produk (output) dalam topic tertentu.
e. Medi
Mediaa pela
pelati
tiha
hann
Media adalah alat yang dapat berperan untuk menyampaiakn suatu pesan atau
gagasan
gagasan kepada
kepada sasaran
sasaran terten
tertentu.
tu. Pemaka
Pemakaian
ian media
media dalam
dalam proses
proses pelatih
pelatihan
an
dakwah sangat erat kaitannya dengan jenis metode yang dipakai. Suatu media
akan mempunyai arti apabila melalui pemakaiannya, peserta program pelatihan
dakwah terangsang untuk berfikir kritis. Karakteristik media pelatihan meliputi
media
med ia dituju
ditujukan
kan kepada
kepada kelom
kelompok
pok,, media
media menimb
menimbulk
ulkan
an adanya
adanya analog
analog,, dan
5
media mencoba untuk secara menyeluruh mengola temanya.  
f. Bi
Biay
ayaa Pela
Pelati
tih
han
Pelati
Pel atihan
han dakwah
dakwah bagi
bagi orang
orang dewasa
dewasa yang
yang diranc
dirancang
ang berdas
berdasark
arkan
an metode
metode

 partisipasi aktif memerlukan biaya yang cukup tinggi, dan kadang-kadang tidak 
mampu terjangkau oleh warga belajar. Bagi penyelenggara perlu merencanakan
seb
sebelu
elumnya berapa besa sarr biaya pelatihan yan ang
g diper erllukan untuk 
menyelengg
menye lenggarakan
arakan suatu pelatihan dakwah,
dakwah, serta merencanakan
merencanakan dari sumber-
sumber-
sumber mana pembiayaan itu dipenuhi Pada umumnya komponen biaya pelatihan
dakwah
dakwa h meliputi:
meliputi: konsumsi
konsumsi dan akomodasi
akomodasi (peserta, pelatih,
pelatih, dan panitia), bahan
 pelatihan (buku, alat tulis, sarana belajar, alat peraga), honorarium (pelatih dan
 panitia), transport (peserta, panitia, pelatih), dan tempat pelatihan.

C. JENIS
JENIS JENIS
JENIS PELATIHAN
PELATIHAN DAKWAHDAKWAH
a. Jan
Jangka Wa
Waktu
Jangka Waktu suatu program latihan atau kegiatan latihan adalah salah satu
tolak ukur yang penting dalam perencanaan Lamanya latihan tergantung pada
sasaran latihan dan tersedianya para peserta. Beberapa kemungkinan yang ada
adalah sebagai berikut:
 AkhirP
Akhi rPek
ekan
an Kegi
Kegiat
atan
an lati
latiha
han
n da
dakw
kwah
ah papath
th ak
akhi
hirr pe
peka
kan
n bi
biasa
asany
nyaa
 berjangka waktu pendek. Latihan itu bisa dimulai hari jum’at sore hari
dan berakhir pada hari minggu sore hari. Tergantung pada kesiapan
 para peserta, acara pada hari jum’at mungkin kehadiran tidak akan
dihadiri banyak orang.

5
 Aep Kusnawan, et al., Manajemen Pelahan Dakwah, hlm. 142

9
 

   Mingguan
Mingguan Program selama semingguan
semingguan boleh dilakukan jika para
calon
calon peserta
peserta bebas
bebas dan pekeij
pekeijaan
aan tetap
tetap mereka
mereka,, apakah
apakah dikant
dikantor 
or 
ataupun di Universitas. Alternatif yang bisa dilakukan adaiah dengan
mengambil
meng ambil cuti selama seminggu.
seminggu. Biasanya
Biasanya program ini dimulai
dimulai path
han jumat dan berakhir pada han jumat yang akan datang, latihan ini
mangkinjuga dibuat pada ban Senin sampai Minggu.
 Kwartalan Program selama satu kwartal ditawarkan apabila sasaranriya
adalah melatih para peserta pilihan yang terlibat dalam dawah Islam
dalam jangka panjang, atau secara penuh.
 b. Tujuan
Suatu latihan dapat dirumuskan dengan berbagai tujuan, dan pengembangan
ketrarnpilan hingga pada semangat. Pada dasarnya tujuan tersebut menentukan
 pemilihan isi thn teknik latihan. Dibawah ini dibicarakan beberapa situasi:
 Mening
Meningka
katk
tkan
an kete
ketera
ramp
mpil
ilan
an Tant
Tantan
anga
gan—
n—ta
tant
ntan
anga
gan
n ba
barn
rn at atau
au
 pengembangan barn yang sederhana di lingkungan tempat kerja kita
mungkin meminta ketrampilan baru.
 Peningkatan Spritual Memperkuat kualitas spritual dan meningkatkan
hubungan seorang dengan Allah swt. Merupakan dasar utama dalam

 perjuangan seorang pemimpin Islam.


 Menambah Pengetahuan Menambah pengetahuan seseorang mengenai
ilmu pengetahuan Islam dan termasuk kontemporel sejarah, ideologi,
 budaya, dan sebagainya, dapat membantu calon pemimpin melihat
 berbagai tantangan kontemporel dalam perspektip yang benar
benar
 Latihan
Latiha n dakwah
dakwah di lapang
lapangan
an Latiha
Latihann kepemi
kepemimpi
mpinan
nan dilapa
dilapanga
ngan,
n,
dianta
diantara
ra para
para anggo
anggotata dan organi
organisasi
sasi di tingka
tingkatt lokal,
lokal, merupa
merupakan
kan
 jantung organisasi tingkat Nasional.

D. TEKNIK
TEKNIK TEKNIK
TEKNIK PEATIHAN
PEATIHAN DAKWAH
DAKWAH
a. Pemili
Pemilihan
han Faktor
Faktor Pemiliha
Pemilihann teknik
teknik latihan
latihan untuk
untuk diguna
digunakan
kan pada
pada suatu
suatu kasus
tertentu
tertentu yg terdapat beberapa faktor yang berkaitan
berkaitan dengan gaya belajar
belajar para
 peserta. Peserta dapat belajar dengan baik melalui penggunaan media cetak,
dll peserta lainnya melalui diskusi, aktivitas kerja tangan atau fisik.Selain itu,
tersedianya sumber dan keadaan bahan pengajaran, individu serta kelompok 
 juga mempengaruhi pilihan teknik latihan”. adalah pembicaraan yang
disampaikan oleh seorang yang ditunjuk dan ini informasi atau pengetahuan
mengen
men genai
ai sesuatu
sesuatu bidang
bidang menyam
menyampai
paikan
kan berbag
berbagai
ai permasa
permasalah
lahan
an secara
secara
 berurut ke arah suatu akhir”.
 b. Lokakarya Lokakarya adalah seperti pertemuan saat bekerja yang melibatkan
semua peserta. Mereka memperoleh pengetahuan baru yang berkaitan dengan
kerj
kerjaa meng
mengenenal
al peru
peruba
baha
hann ting
tingka
kah
h lalaku
ku yayang
ng peperl
rlu
u didiub
ubah
ah,, be
bela
laja
jar 

keterampilan
ketera mpilan mendorong
mendorong linkungan
linkungan sekitar
sekitar bekerja.Lok
bekerja.Lokakarya
akarya yang efektip
efektip
dijala
dijalanka
nkann berdas
berdasark
arkan
an pada
pada apa yang
yang dapat
dapat diprak
dipraktek
tekkan
kan dan berkai
berkaitan
tan

10
 

dengan sudut pandang para pelajar. Pemusatan dan pengkhususan diarahkan


kepada masalah tertentu”.
c. Semina
Seminarr Semina
Seminarr ial
ialah
ah suatu kegiata
kegiatann yang
yang berorien
berorientasi
tasi pada pokok
pokok masalah,
masalah,
yang untuk mendidik dan menginformasikan pendengar mengenai masalah
yang
yan g dimina
diminatiti secara
secara luas.
luas. Progra
Program m seminar
seminar biasan
biasanya
ya berisi
berisi serangk
serangkaiy
aiyan
an
kuliah atau diskusi panel mengenai tajuk tertentu dalam batas tema utama
seminar. Kadang – kadang loka pararel atau diskusi dalam kelompok kecil
 bisa termasuk kategori seminar.
d. Perkem
Perkemahaahan
n Perkem
Perkemahaahann ialah
ialah kegiata
kegiatann langsu
langsungng yang memerluk
memerlukan an peserta
peserta
tinggal di lokasi . perkemahan siang dan malam dan awal program hingga
selesa
selesai.
i.Pe
Pemi
mili
liha
han
n lo loka
kasi
si pe
perk
rkem
emah
ahan
an didila
laku
kuka
kan
n beberd
rdas
asark
arkan
an be bebe
bera
rapa
pa
 pertimbangan khusus seperti tempat tinggal, makanan, tempat musyawarah,
tempat shalat dan rekreasi.
e. Peme
Pemerarana
nan
n “P
“Pem
emereran
anan
an,, Perm
Permaiaina
nan
n dr
dram
amaa pepend
ndek
ek meng
mengen enai
ai sit
situa
uasi
si at
atau
au
masalah merupakan gabungan antara diskusi dan demontrasi. Para pelakunya
adalah
ada lah anggot
anggotaa kelomp
kelompok ok yang,
yang, dengan
dengan atau tanpa
tanpa naskah
naskah atau
atau lat
latiha
ihan,
n,
memainkan
memai nkan peranan
peranan situasi
situasi tertentu
tertentu yang memerlukan
memerlukan ketrampilan
ketrampilan khusus.
Instruktur
Instruktur atau pimpinan
pimpinan kelompok
kelompok menerangka
menerangkan n keadaannya
keadaannya dan hasilnya
hasilnya

untuk
unt uk dipent
dipentask
askan
an dengan
dengan member
memberii kan petun
petunjuk
juk kepada
kepada setiap
setiap pemain
pemain
tentang tokoh. tingkah laku, dan tindakan”.
f. Konfere
Konferensi
nsi “Konper
“Konperensensii biasan
biasanya
ya digunaka
digunakan n un
untuk
tuk menanga
menanganini suatu masalah
masalah
atau serangkai
serangkai masalah.
masalah. Pihak penganjur
penganjur biasanya
biasanya menetapkan
menetapkan agendanya
lebi
lebih
h da
dahu
hulu
lu.. Stru
Strukt
ktur
ur prprog
ogra
ram
m meli
melipu
puti
ti be
berb
rbag
agai
ai be
bent
ntuk
uk pepersi
rsida
dang
ngan
an,,
termasuk ceramah, diskusi panel,lokakarya dan lain-lain”.
g. Latiha
Latihann Dakwah
Dakwah Perseora
Perseorangangann “Model
“Model latihan
latihan dakwah
dakwah perseo
perseoran
rangan
gan adalah
adalah
 pemindahan ketrampilan dan tingkah laku secara terus-menerus dan individu
yang berpengalaman kepada yang kurang berpengalaman Dalam banyak hal
latihan ini bekerja dan yang mudah hingga yang sukar. Para pelatih terdiri dan
supervisol
superv isol bidang tersebut, sukarela senior atau rekan sebaya.Para
sebaya.Para peserta
peserta
tidak boleh malu atau rendah diri untuk mendapatkan manfaat dan latihan

ini.Latihan secara perseorangan


ini.Latihan perseorangan ini menawarkan
menawarkan lebih banyak
banyak peluang
peluang untuk 
untuk 
mengamalkan apa yang telah diajarkan dan metode latihan berkelompok”.
h. Diskusi
Diskusi Panel
Panel “Diskusi
“Diskusi Panel
Panel ialah penyamp
penyampaia
aiann dan podium
podium oleh
oleh beberapa
beberapa
 penceramah atau panelis. Pada awalnya, anggota panelis memberikan
 penjelasan ringkas, selama 10 menit atau lebih, menerangkan sebagian dan
masal
ma salah
ah atau
atau pa
pand
ndan
anga
gan
n tent
tentan
ang
g masal
masalah
ah terseb
tersebut
ut secar
secaraa ke
kesel
selur
uruh
uhan
an..
Kemu
Ke mudi
dian
an mode
modera
rato
torr meng
mengara
arahk
hkan
an di
disk
skus
usii pe
peny
nyam
ampa
paia
ian
n yayang
ng didibu
buat
at,,
termasuk juga pertanyaan dan pandangan dan para peserta. Kadang-kadang
dan sebelu
sebelumm selesai,
selesai, medera
mederator
tor member
memberika
ikan
n pandan
pandangan
gan ringka
ringkass dan hasil
hasil
diskusi tanpa melampaui para panelis. Masalah utama yang harus dilakukan
oleh moderator ialah menyelaraskan anggota panelis supaya meliput semua
aspek diskusi dan tidak terjadi pengulangan masalah yang satu ke masalah
yang lain”.

11
 

i. Pertem
Pertemuan
uan Parale
Paralell pertemuan
pertemuan paralel
paralel ialah
ialah dua atau lebih
lebih pertem
pertemuan
uan dan jenis
jenis
yang sama atau berlainan yang diadakan pada waktu yang sama. Pertemuan
sepert
sepertii bisa
bisa memp
mempun unya
yaii to
topi
pik
k ya
yang
ng tida
tidak
k sama
sama papada
da be
bebe
berap
rapaa ba
bagi
gian
an
kelompok, atau topik yang sama untuk para peserta atau yang berlainan umur,
 jenis kelamin, berdasarkan prioritas latihan. Kadang-kadang kelompok dapat
dibagii menjadi
dibag menjadi kelompok
kelompok yang lebih kecil dalam mengikuti
mengikuti pertemuan
pertemuan panel
dalam topik yang sama, karena jumlah mereka terlalu besar untuk bertemu
sekaligus.

E. Pelatihan
Pelatihan Formal
Formal Dan Peatihan
Peatihan Nonforma
Nonformall Beserta
Beserta Contohnya
Contohnya
a. Pelatihan Formal
Pelatihan formal adalah pelatihan yang dilaksanakan secara formal (resmi)
oleh
ole h org
organi
anisasi
sasi atau per
perusa
usahaa
haan
n unt
untuk
uk par
paraa kar
karyaw
yawan.
an. Pel
Pelati
atihan
han jen
jenis
is ini
 biasanya dilakukan secara teratur, terjadwal dengan mengacu pada kurikulum-
silabus yang sudah ada. Kurikulum silabus disusun berdasarkan kebutuhan
 pelatihan yang sudah dikaji sebelumnya, sehingga materi pelatihan itu benar-
 benar berkaitan dan dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari karyawan. Contoh :

Belajar mandiri
 Metode belajar dikelas/ceramah
 Pelatihan ditempat kerja ( on the job training)
 Unjuk kerja
 Simulasi
 Sistem magang
 Pelatihan vestibule
 Bermain peran
 Telaah kasus
 Pelatihan laboratorium

12
 

 b. Pelatihan nonformal


Pelati
Pelatihan
han non
nonfor
formal
mal ada
adalah
lah pel
pelati
atihan
han yan
yang
g dia
diadak
dakan
an unt
untuk
uk mel
meleng
engkap
kapii
 pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu dapat dilakukan, karna ia
memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga kerja yang harus
dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis pelatihan nonformal disebut
Built In training (BIT ) atau pelatihan melekat merupakan pelatihan yang
 berkesinambungan dan melekat dengan tugas setiap atasan, untuk
meningkatk
menin gkatkan
an kemam
kemampuan
puan karyaw
karyawan
an dalam melaks
melaksanakan
anakan tugas
tugasnya
nya sesuai
dengan standar uraian pekerjaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Contoh :
 Taman kanak-kanak (TK)
 Raudatul Athfal (RA)
 Taman Pendidikan Al-Qur'an.
 Kelompok bermain (KB)
 Taman bermain anak (TBA)
 Lembaga kursus.
 Sanggar.
 Lembaga pelatihan.

13
 

BAB III

PENUTUP

A. KESI
KESIM MPULA
PULAN N
Unsur-
Unsur-un
unsur
sur dalam
dalam pelati
pelatihan
han dakwah
dakwah terdir
terdirii dari
dari pelati
pelatih,
h, pesert
peserta,
a, materi,
materi,
metode, media, dan biaya. Sedangkan jenis pelatihan dakwah terbagi menurut jangka
waktu dan tujuannya.Dalam pelatihan dakwah mengetahui unsur,jenis, dan tekhnik 
sangat lah penting karna dari itu semua kita dapat melakuakan pelatihan dakwah
secara optimal sebaliknya jika kita tidak mengerti dan paham akan usur, jenis dan
tekhni
tekhnik
k dalam
dalam pelati
pelatihan
han dakwah
dakwah maka
maka kita
kita tidak
tidak akan
akan optima
optimall dalam
dalam pelatih
pelatihan
an
dakwah.

Tujuan akhir dari pelaksanaan dakwah adalah untuk mendukung kelancaran


 pelaksanaan tugas da’I. sehingga mereka lebih professional dalam melaksanakan
tugas, sesuai dengan standar dakwah yang sudah ditentukan oleh suatu organisasi atau
lembaga dakwah.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai oleh penyelenggaraan pelatihan dakwah


adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baik seorang da’I dalam
mela
me laks
ksan
anak
akan
an dakw
dakwah
ah se
seca
cara
ra teru
terus-
s- mene
meneru
rus.
s. Se
Sela
lanj
njut
utny
nyaa pa
para
ra da
da’I
’I ya
yang
ng
kemampuann
kemam puannya
ya sudah meningkat
meningkat , diharapkan
diharapkan akan dapat memberikan
memberikan pelayanan
pelayanan
dakwah yang lebih bermutu. Mutu merupakan tanggung jawab semua da’I terutama
da’I yang menduduki jabatan structural dalam organisasi dakwah.

14
 

DAFTAR PUSTAKA

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta, 1991

Aep Kusnawan, et al., Manajemen Pelatihan Dakwah

15

Anda mungkin juga menyukai