Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLIKASI DAN PENTINGNYA EBP DALAM PRAKTIK KEBIDANAN, PRINSIP


APLIKASI HASIL PENELITIAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN, PRINSIP
DAN LANGKAH DALAM EVIDENCE BASED MIDWIFERY CARE

Dosen Pengampuh :

Arie Anggraini, M.Tr.Keb

Disusun Oleh : Kelompok 7

Nurleni 22251144P

Yulia Afriani 22251185P

Jamiyatun 22251138P

Yulita 22251161P

Depikasari 22251132P

Sry Eridayani 22251148P

Bella Lian Putri 22251131P

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KADER BANGSA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Implikasi dan
pentingnya EBP dalam praktik kebidanan, prinsip aplikasi hasil penelitian dalam praktik
kebida
kebidanan
nan,, prinsi
prinsip
p dan langka
langkah
h dalam
dalam eviden
evidence
ce based
based midwife
midwiferyry care”. Makala
Makalahh ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Evidenbase dalam Praktik Kebidanan di
Universitas Kader Bangsa Palembang.

Dalam penyusunan
penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal
semaksimal mungkin
mungkin sesuai
dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.

Demikian
DemikianKami
pada umumnya. semoga makalah inisaran
mengharapkan dapatserta
bermanfaat
berma nfaatdari
kritik bagiberbagai
penulis
penulis pihak
dan para
yangpembaca
pemb aca
bersifat
membangun.

Palembang, 02 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang...
Belakang..........
..............
..............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
...............
.....................1
.............1
B. Tujuan.....
Tujuan............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
.................2
..........2
C. Manfaat.....
Manfaat............
..............
..............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
...............
...............
......................2
...............2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

A. Evidence
Evidence Based
Based Midwifery
Midwifery (Pract
(Practice).....
ice)............
..............
..............
..............
...............
...................3
...........3
B. Implikasi
Implikasi dan Pentingny
Pentingnyaa EBP dalam
dalam Praktik Kebidan
Kebidanan......
an.............
.................4
..........4
C. Prinsip
Prinsip Aplikasi
Aplikasi Hasil Penelitian
Penelitian dalam
dalam Praktik
Praktik Kebidanan...
Kebidanan.......... ..............
..........7
...7
D. Prinsip
Prinsip dan Langkah
Langkah dalam
dalam Evidence
Evidence Based Midwifery
Midwifery Care................
Care................7 7

BAB III PENUTUP............................................................................................9

A. Kesimpulan.
Kesimpulan........
..............
..............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
...............
...............
....................9
.............9
B. Saran.......
Saran..............
..............
..............
...............
...............
..............
..............
..............
...............
...............
..............
........................9
.................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Lata
Latarr Bela
Belaka
kang
ng

Evid
Eviden
ence
ce-B
-Bas
ased
ed PrPrac
acti
tice
ce adal
adalah
ah pend
pendek
ekat
atan
an sist
sistem
emat
atis
is untu
untuk
k
meningkatkan kualitas praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik,
Almaskari (2017). Evidence adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenarannya.
Ada dua bukti yang dihasilkan oleh evidence yaitu bukti eksternal dan internal.
Evidence-Based Practice in Nursing adalah penggunaan bukti ekternal dan
bukti internal (clinical expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk
mendukung pengambilan
mendukung pengambilan keputusan
keputusan di pelayanan
pelayanan kesehatan,
kesehatan, Chang,
Chang, Jones, &
Russel
Rus selll (2013)
(2013).. Hal ini menunt
menuntut ut perawa
perawatt unt
untuk
uk dapat
dapat menera
menerapka
pkann asuhan
asuhan
keperawatan
keper awatan yang berbasis bukti bukti empiris
empiris atau dikenal dengan Evidance Based
Nursing Practice (EBNP).
Kebijakan penerapan EBNP di Indonesia terdapat dalam Undang-Undang
Keperawatan Nomor 38 Tahun 2014 Pasal 2 huruf b yang menyatakan bahwa
praktik keperawatan berasaskan nilai ilmiah sebagaimana dijelaskan bahwa praktik
kepera
kep erawat
watan
an harus
harus dil
diland
andask
askan
an pada
pada ilmu pen penget
getahu
ahuanan dan teknol
teknolog
ogii yan
yangg
dipero
dip eroleh
leh baik
baik melalu
melaluii peneli
penelitian
tian,, pendid
pendidika
ikan
n maupun
maupun pengal
pengalaman
aman prakti
praktik.
k.
Meskip
Mes kipunun kebijak
kebijakan
an penera
penerapan
pan EBNP
EBNP teltelah
ah ter
tertua
tuang
ng dalan
dalan UU KepKepera
erawat
watan
an
namun fenomena keperawatan dalam menerapkan EBNP EBNP masih terbilang rendah
di Indonesia. Banyaknya hasil penelitian keperawatan yang sudah dihasilkan di
institusi pendidikan namun belum optimal penyerapannya ke pelayanan praktik
keperawatan sehingga banyak perawat yang belum terpapar dengan penelitian.
Mukti (2012) mengatakan bahwa EBNP sangat diperlukan untuk meningkatkan
ku
kual
alit
itas
as pe pela
laya
yana
nan,
n, ke kesel
selam
amat
atan
an pa pasi
sien
en,, kekeef
efek
ekti
tifa
fan
n mana
manage
geme
menn da dala
lam
m
pengelolaan pelayanan keperawatan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya
bukti empiris dalam melaksanakan pelayanan. Tingginya tuntutan secara
internasional untuk meningkatkan keefektifan klinik dan serta keefektifan biaya
dalam kebijakan kesehatan telah menyoroti kebutuhan akan layanan kesehatan
agarr dibang
aga dibangun
un berdas
berdasark
arkan
an penggu
penggunaanaan
n ilmu
ilmu penpenget
getahu
ahuan
an berdas
berdasark
arkan
an hasil
hasil
penelitian dengan baik.
Pemerintah
Pemer intah di berbagai
berbagai negara
negara telah mendukung
mendukung pembangun
pembangunan an sistem
pelayanan kesehatan berdasarkan hasil penelitian dimana keputusan yang dibuat
oleh pelaksana
pelaksana pelayanan
pelayanan kesehatan, manajer, pembuat keputusan keputusan,, dan pasien
berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang berkualitas tinggi, Chang, Jones, &
Russell (2013). Perawat sebagai salahs alah satu komponen utama pemberi pelayanan
kesehatan
keseha tan kepada
kepada masyarakat
masyarakat memiliki peran penting karena karena terkait
terkait langsu
langsung
ng

4
dengan pemberi asuhan kepada pasien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Perawat sebagai ujung tombak sangat menentukan pemberian asuhan keperawatan
yang aman. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar asuhan
keperawatan yang aman bisa diberikan pada pasien, maka upaya penelitian dan
penerapan hasil penelitian perlu dilakukan. Upaya penerapan hasil/penelitian ini
dikenal
dikenal dengan
dengan asuhan
asuhan keperawata
keperawatann berbasis
berbasis Evidence
Evidence Based Practice (EBP).
(EBP).

Tujua
Tujuan
dalamn perawa
dalam dari
per penerapan
awatan serta EBNP
tan serta mengidenti
meng
memban
membantu identifikasi
tu penuru
pen fikasisolusi
urunan solusi
aya dari
nan bahaya
bah padapemecahan
padapemec ahan
pasien
pasien, masalah
, Alma
Almaska
skari
ri
(2017).
B. Tujuan
Untuk pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian
yang bisa dipertanggungjawabkan. Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan
pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari para praktisi
dari seluruh penjuru dunia.

C. Manfaat
Bagi Penulis
Penulisan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis
karena meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan baru tentang
Implikasi dan pentingnya EBP dalam praktik kebidanan, prinsip aplikasi
hasil
hasil peneli
penelitia
tian
n dalam
dalam prakti
praktik
k kebida
kebidanan
nan,, prinsi
prinsip
p dan langka
langkah
h dalam
dalam
evidence based midwifery care.

Bagi Institusi
Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswi
kebidanan
kebidanan di Universitas
Universitas Kader Bangsa
Bangsa Palembang
Palembang dalam pelaksanaan
pelaksanaan
Implikasi dan pentingnya EBP dalam praktik kebidanan, prinsip aplikasi
hasil
hasil peneli
penelitia
tian
n dalam
dalam prakti
praktik
k kebida
kebidanan
nan,, prinsi
prinsip
p dan langka
langkah
h dalam
dalam
evidence based midwifery care.

Bagi Pembaca
Sebagai sumber informasi dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi
para pembaca tentang Implikasi dan pentingnya EBP dalam praktik
kebida
kebidanan
nan,, pri
prinsi
nsip
p aplika
aplikasi
si hasil
hasil pen
peneli
elitia
tian
n dalam
dalam pra
prakti
ktik
k kebidan
kebidanan,
an,
prinsip dan langkah dalam evidence
evidence based midwifery care.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Evidence Based Midwifery (Practice)


2.1.1 Pengertian Evidence Based Practice

Evidence
tenaga keseha
tenaga kes tan based
ehatan agar practice
agar mampu (EBP)
mampu adalah
uptoda
uptodate atasebuah
te atau cara proses
u cara agar yang
agar akanmempe
mampu
mampu membantu
memperol
roleh
eh
informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang
efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien
(Macnee, 2011).

Sedangkan
Sedang kan menuru
menurutt (Bostwi
(Bostwick,
ck, 2013)
2013) evi
eviden
dence
ce based
based practi
practice
ce adalah
adalah
sta
starat
rategi
egi untuk
untuk memper
memperola
olahh penget
pengetahu
ahuan
an dan skill
skill unt
untuk
uk bisa
bisa mening
meningkat
katkan
kan
tingkah laku yang positif sehingga bisa menerapakan EBP didalam praktik. Dari
kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidance based practice
merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan terbaru
berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan
klinis yang efektif dan meningkatkan skill dalam praktik klinis guna meningkatkan

kualitas kesehatan pasien.Oleh karena itu berdasarkan definisi tersebut, Komponen


utama dalam institusi pendidikan kesehatan yang bisa dijadikan prinsip adalah
membuat
membu at keputusan
keputusan berdasarkan
berdasarkan evidence based serta mengintegr
mengintegrasikan
asikan EBP
kedalam kurikulum merupakan hal yang sangat penting.

Namun demikian fakta lain dilapangan menyatakan bahwa pengetahuan,


si
sika
kap,
p, dandan kema
kemamp
mpua uan
n sesert
rtaa kema
kemaua
uann maha
mahasi
sisw
swaa kepe
kepera
rawa
wata
tan
n dala
dalamm
mengap
men gaplik
likasik
asikan
an eviden
evidencece based
based practi
practice
ce masih
masih dalam
dalam level
level mod
modera
erate
te atau
atau
mene
me neng
ngah
ah.. Hal
Hal ininii sanga
sangatt be
bert
rtol
olak
ak be
bela
laka
kang
ng dedeng
ngan
an kokons
nsep
ep pepend
ndididik
ikan
an
kepera
kep erawat
watanan yang
yang bertuj
bertujuan
uan untuk
untuk memper
mempersia
siapka
pkan
n lul
lulusa
usan
n yang
yang mempun
mempunyai yai
kompetensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan yangberkualitas. Meskipun
mahasi
mah asiswa
swa kepera
keperawat
watanan atau
atau perawa
perawatt menunj
menunjukk
ukkan
an sikap
sikap yang
yang positif
positif dal
dalam
am
mengaplikasikan evidence based namun kemampuan dalammencari literatur ilmiah
masih
mas ih sangat
sangat kurang
kurang.. Bebera
Beberapa
pa lit
litera
eratur
tur men
menunj
unjukk
ukkan
an bahwa
bahwa eviden
evidence
ce based
based
practice masih merupakan hal baru bagi perawat. oleh karena itu pengintegrasian
eviden
evidence
ce based
based kedala
kedalamm kuriku
kurikulum
lum sarjan
sarjanaa kepera
keperawat
watan
an dan pembela
pembelajar
jaran
an
mengenai bagaimana mengintegrasikan evidence based kedalam praktek sangatlah
penting (Ashktorab et al., 2015).
2015).

Pentingnya evidence based practice dalam kurikulum undergraduate juga


dij
dijela
elaska
skan
n didala
didalam
m (Sin&B
(Sin&Blequ
leques,
es, 2017)
2017) menmenyat
yataka
akan n bahwa
bahwa pembel
pembelajar
ajaran
an
evidence based practice pada undergraduate student merupakan tahap awal dalam
meny
me nyia
iapk
pkan
an pe
pera
ran
n mere
mereka
ka seba
sebaga
gaii regi
registe
stere
red
d nu
nurse
rsess (R
(RN)
N).. Na
Namu
mun
n da
dalam
lam
penerapannya, ada beberapa konsep yang memiliki kesamaan dan perbedaan
dengan eviden
dengan evidence
ce based
based practi
practice.
ce. Ev
Evide
idence
nce based
based practi
practice
ce atauev
atauevide
idence
nce based
based
nursing
nursing yang muncul dari konsep evidence
evidence based medicinememilik
medicinememilikii konse
konsepp yang

6
sama dan memiliki
memiliki makna yang lebih luas dari RU atauresearc
atauresearch
h utilization
utilization(Levi
(Levin
n
& Feldman, 2012).

2.2 Implikasi
Implikasi dan Pentingnya EBP dalam Praktik Kebidanan
2.2.1 Pengertian Implikasi dan Pentingnya Evidence Based Practice

Implik
Implikasi
asi dan Pentin
Pentingny
gnyaa Eviden
Evidence
ce bas
based
ed practi
practice
ce dalam
dalam pelaya
pelayanan
nan
kebidanan
kebidan an Gambri
Gambrill (2000)
(2000) mendef
mendefini
inisika
sikan
n EBP sebaga
sebagaii suatu
suatu proses
proses yang
yang
melibatkan
melibatkan pembelajaran
pembelajaran atas arahan
arahan diri sendir
sendirii yang mengharus
mengharuskan
kan pekerja
pekerja
profesional bisa mengakses informasi sehingga memungkinkan kita bisa :
- Meng
Menggunak
gunakanan pengetahuan
pengetahuan yang telah kita miliki
miliki dalam memberik
memberikan an
pertanyaan-pertanyaan yangyang bisa kita jawab.
- Menemukan bukti-bukti terbaik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
- Men
Mengan
ganali
alisis
sis bukti-
bukti-buk
bukti
ti ter
terbai
baik
k itu untuntuk
uk mendap
mendapatk
atkan
an validi
validitas
tas
penelitian maupun kedayaterapannya pada pertanyaan-pertanyaan praktik
yang kita ajukan.
- Mem
Membuabuatt agar
agar kli
klien
en bertin
bertindak
dak sebaga
sebagaii par
partisi
tisipan
pan dalam
dalam pembua
pembuatan
tan
keputusan.
- Mengevaluasi kualitas praktik pada klien.

Tujuan EBP adalah memberi alat, berdasarkan bukti-bukti-bukti terbaik


yang ada, untuk mencegah, mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan
keprib
kep ribadi
adian
an (Stout
(Stout & Hayes,
Hayes, 2005
2005 & Haynes
Haynes,, 199
1998)
8).. Artiny
Artinyaa bah
bahwa
wa dal
dalam
am
memilih suatu pendekatan pengobatan dan kepribadian, kita hendaknya secara
empiris melihat-lihat kajian penelitian yang telah divalidasikan secara empiris
yang menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri individu
tertentu.

Adapun jenis
Adapun jenis peneli
penelitian
tian yang
yang harus
harus dikuas
dikuasai
ai para
para prakti
praktisi
si dalam
dalam EBP
adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif didasari pada ide
bahwa suatu problem dapat diteliti dan menggunakan metodologi yang signifikan
dimana masing-masing variabel menunjukan saling keterkaitan satu sama lainnya
(Glicken, 2005). Untuk mengontrol variabel yang kompleks yang berhubungan
dengan
deng an klien bisa jadi sangat sulit. Walaupun
Walaupun penelitian
penelitian kualitatif
kualitatif terba
terbatas
tas pada
fakta yang mana variabel penting lainnya tidak dapat dikontrol, penelitian ini di
dasarii pada keyakinan
dasar keyakinan bahwa penemuan
penemuan non empiris merupakan cara dalam
memaha
mem ahami
mi kefekt
kefektifa
ifan
n tre
treatm
atmen.
en. Meskip
Meskipun
un pen
peneli
elitia
tian
n kualita
kualitatif
tif tid
tidak
ak dapat
dapat
memper
mem perlih
lihatk
atkan
an hubung
hubungan
an sebab
sebab akibat
akibat sebaga
sebagaima
imanana peneli
penelitian
tian kuanti
kuantitat
tatif,
if,
namun implikasi dari hubungan dan kelemahan hubungan dari variabel tersebut
dapat diketahui.

 Ciri-ciri Evidence Based Practice


Timmermans dan Angell (2001) menunjukkan bahwa pertimbangan klinis
berbasis bukti memiliki lima ciri penting :
- TerTerdir
dirii atas
atas bukt
buktii p
pene
eneliti
litian
an d
dan
an peng
pengala
alaman
man kli
klinis
nis..

7
- Ad
Adaa ke
keter
teram
ampi
pila
lan
n ya
yang
ng dilib
dilibat
atka
kan
n dalam
dalam memb
membacacaa lite
litera
ratu
turr ya
yang
ng
memerl
mem erluka
ukann kemamp
kemampuanuan untuk
untuk men
mensin
sintes
tesaka
akan
n inf
inform
ormasi
asi dan
membuat pertimbangan mengenai kualitas bukti-bukti yang ada.
- Cara
Cara pe
peng
nggu
guna
naan
an in
info
form
rmas
asii meru
merupa
paka
kann fu
fung
ngsi
si ting
tingka
katt oto
otorita
ritass
praktisi di suatu organisasi dan tingkat keyakinannya terhadap
keefektifan informasi yang digunakan.

- Bagi
Bacara
se gian
seca an dari
ra dar
maind
man pe
peng
iringgu
ir i guna
naan
in
info an
formaEBP
rmasi
si yaadala
ada
nglah
yan h dke
kema
igmamp
igu
unampua
naka
kanuan
n n da
meng
me
n ngev
dan evalu
aluas
men asi
engu jii
guji
validitasnya dalam konteks praktik masing-masing.
- Pe
Pert
rtim
imba
bang
ngan
an kl
klininis
is berb
berbas
asis
is bukt
buktii dida
didasa
sark
rkan
an pada
pada gaga
gagasa
san
n
tentang perilaku dan peran profesional dan terutama dipedomani
oleh suatu sistem nilai bersama.

 Kelebihan Evidence Based Practice


Kelebihan dari EBP dalam praktek profesional adalah :
- HeHelplper
er dan
dan kl
klie
ien
n bers
bersam
ama-
a-sa
sama
ma memp
mempererol
oleh
eh peng
pengetetah
ahua
uann dan
dan
inf
inform
ormasi
asi sebany
sebanyak-
ak-ban
banyak
yaknya
nya ter
terhad
hadap
ap suatu
suatu penyak
penyakit
it ata
atau
u
masalah yang dialami klien, sehingga akan membantu klien dalam
membuat
membu at keputusan
keputusan alternatif dari sejumlah
sejumlah pilihan
pilihan penaganan
penaganan

masalah atau penyakit (Stout & Hayes, 2005).


- De
Dennga
gann EBP
EBP memu
emungngkkink
inkan prak
prakti
tisi
si (a
(a)) me
menngemba
embang
ngka
kann
pedoman praktis yang bermutu yang bisa diterapkan pada diri
kl
klien
ien,, (b)
(b) meng
mengid
iden
enti
tifi
fika
kasi
si lite
litera
ratu
turr ya
yang
ng cococo
cok
k ya
yang
ng bisa
bisa
dijadikan bahan diskusi bersama klien, (c) berkomunikasi dengan
para profesional lain dari kerangka acuan atas panduan
pengetahuan dan (d) meneruskan proses pembelajaran diri sendiri
sehingga dihasilkan kemungkinan pengobatan terbaik bagi klien
(Hines, 2000).

Selain itu menurut Straus dan Sackett (1998) EBP cukup berha
berhasil
sil di latar
psikiatris dan medis umum dan bahwa para praktisi membaca penelitian itu secara
akurat dan membuat keputusan yang benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 53% pasien mengakui kalau dirinya mendapat penanganan primer yang
tel
telah
ah dil
dilaks
aksana
anakan
kan dengan
dengan random
randomize
ized
d contro
controlle
lled
d trials
trials (RCT)
(RCT) ata
atau
u percob
percobaan
aan
terkendali secara acak dan hasilnya sangat efektif.

 Keterbatasan Evidence Based Practice


Keterbatasan EBP dalam praktek profesional adalah :
- Ke
Ketter
erba
bata
tasa
san
n ek
eko
ono
nomi
mi da
dan
n doron
orong
gan ya
yan
ng ko
kont
ntra
ra pro
rodu
dukt
ktif
if
bersaing dengan sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor
penentu keputusan (Burns, 1999).
1999).
- Liter
Literat
atur
ur yang
yang rele
releva
van
n mung
mungki
kin
n tidak
tidak dap
dapat
at diaks
diakses
es.. Wakt
Waktun
unya
ya
tidak cukup untuk melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-
bukti yang ada (mungkin sangat banyak jumlahnya) yang relevan

8
de
deng
ngan
an masa
masala
lah
h klin
klinis
is ya
yang
ng mend
mendes
esak
ak (Amer
(Americ
ical
al Me
Medi
dica
call
Assosiation atau disingkat AMA, 1992).

Mengapa kita memerlukan Evidence based dalam pelayanan kebidanan :


Pada tahun 1864 dia tahun adalah 1846, dan seorang dokter Hungaria bernama

Ignaz Semmelweis, asisten profesor di Johns Hopkins School of Public Health


pada periode ini digambarkan sebagai “awal zaman keemasan ilmuwan dokter,”
ketika dokter diharapkan
diharapkan untuk memiliki pelatihan ilmiah. Jadi dokter
dokter seperti
seperti
Semmelweis
Semmelweis tidak lagi memikirkan
memikirkan penyakit
penyakit sebagai
sebagai ketidakseim
ketidakseimbanga
bangan
n yang
disebabkan oleh cuaca yang buruk atau rohroh jahat. Mereka melihat lebih dalam
dari sisi anatomi. Otopsi menjadi lebih umum, dan dokter mulai tertarik dalam
jumlah dan pengumpulan data.
data.

Dr. Semmelweis ketika dia muncul untuk pekerjaan barunya di klinik


bersalin di Rumah Sakit Umum di Wina, ia mulai mengumpulkan beberapa data
sendiri. Semmelweis ingin mencari tahu mengapa begitu banyak wanita di bangsal
bersalin menderita demam nifas. Ia mempelajari dua bangsal bersalin di rumah
sakit. Satu dikelola oleh semua dokter laki-laki dan mahasiswa kedokteran, dan
lainnya dikelola oleh bidan perempuan. Dan ia menghitung jumlah kematian di
kedua
kedua tempat
tempat ter
terseb
sebut.
ut. Ketika
Ketika Semmel
Semmelwei
weiss men
menemu
emukan
kan bahwa
bahwa per
peremp
empuan
uan di
klinik yang dikelola oleh dokter dan mahasiswa kedokteran meninggal pada tingkat
hampir lima kali lebih tinggi daripada wanita di klinik bidan. Dia mulai bertanya
kenapa.
Semmelweis beropini, di klinik bidan, perempuan melahirkan dengan sisi
lat
latera
erall tubuh.
tubuh. Di kli
klinik
nik dokter
dokter,, wanita
wanita melahi
melahirka
rkan
n dengan
dengan posisi
posisi ter
terbar
baring
ing..
Hasilnya,
Hasilnya, Ia mengatakan,
mengatakan, adalah “tidak berpengaru
berpengaruh.”
h.” Kemudian
Kemudian Semmelweis
Semmelweis
memperhatikan bahwa setiap kali seseorang di bangsal meninggal karena demam
nifas,, seseorang
nifas seseorang akan berjalan perlahan-lah
perlahan-lahan
an melalui
melalui klinik
klinik dokter,
dokter, melewa
melewati
ti
tempat tidur perempuan dengan petugas dering bel. Kali ini Semmelweis berteori
bahwa imam dan bel bordering sehingga para wanita ketakutan setelah melahirkan
dan berpikir meraka juga akan demam, sakit dan meninggal. Ia mengatakan, “Hal
ini tidak berpengaruh.”

Akhirnya, Semmelweis frustrasi. Dia mengambil cuti dari tugas rumah


sa
saki
kitt da
dan
n mela
melaku
kuka
kan
n pe
perj
rjal
alan
anan
an ke Vene
Venesi
sia.
a. Dia
Dia be
berh
rhar
arap
ap istir
istirah
ahat
at ak
akan
an
menjernihkan pikirannya. Ketika Semmelweis kembali ke rumah sakit, beberapa

9
berita duka sudah menunggunya. Salah satu rekan-rekannya, seorang ahli patologi,
telah jatuh sakit dan meninggal. Ini adalah kejadian yang umum, menurut Jacalyn
Duffin
Duffin,, yang
yang mengaj
mengajar
ar sejara
sejarah
h kedokt
kedoktera
eran
n di Univer
Universita
sitass Que
Queen
en di Kingst
Kingston,
on,
Ontario. Semmelweis berpendapat bahwa tidak hanya ibu nifas yang meninggal
se
sete
tela
lah
h meng
mengal
alam
amii de
dema
mam.
m. Semme
Semmelw
lweis
eis memp
mempel
elaj
ajar
arii ge
geja
jala
la pa
pato
tolo
logi
giss da
dan
n

menyadari ahli patologi meninggal karena hal yang sama seperti para wanita yang
telah diotopsi.

“Perbedaan besar antara bangsal bidan dan bangsal dokter adalah bahwa
dokter melakukan otopsi dan bidan tidak,” katanya. Jadi Semmelweis berhipotesis
bahwa ada partikel pucat, potongan-potongan kecil dari mayat, yang dapat
berpindah dari pasien ke dokter. Jika hipotesis Semmelweis benar, maka tenaga
kesehatan
kesehatan harus menyingkir
menyingkirkan
kan partikel-par
partikel-partikel
tikel pucat
pucat untuk tingkat kematian
kematian
demam
demam nif
nifas.
as. Jadi
Jadi dia memeri
memerinta
ntahka
hkan
n staf med
medis
is untuk
untuk mul
mulai
ai member
membersih
sihkan
kan
tangan dan instrumen mereka bukan hanya dengan sabun tetapi dengan larutan
klorin. Klorin, seperti yang kita kenal sekarang, adalah disinfektan terbaik yang
ada. Semmelweis tidak tahu apa-apa tentang kuman. Dia memilih klorin karena dia
pikir itu akan menjadi cara terbaik untuk menyingkirkan setiap bau yang
dit
diting
inggal
galkan
kan oleh
oleh orang-
orang- potong
potongan
an kecil
kecil dari
dari may
mayat.
at. Dan ketika
ketika kejadi
kejadian
an ini
diterapkan, tingkat kejadian demam nifas jatuh secara dramatis.

Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa untuk mendapatkan
praktik pelayanan yang terbaik diperlukan berbagai penelitian dan analisis untuk
mendukung untuk membuktikan praktik terbaik.

2. 3 Prinsip Aplikasi Hasil Penelitian dalam Praktik Kebidanan

Keamanan
Keaman an bagi
bagi tenaga
tenaga keseha
kesehatan
tan karena
karena int
interv
ervens
ensii yang
yang dil
dilaku
akukan
kan
berdasarkan bukti ilmiah.
Meningkatkan kompetensi (kognitif).
Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu.
Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapk
mengh arapkan
an asuhan
asuhan yang benar,seseuai
benar,seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan
pengetahuan dan teknologi.

2.4 Prinsip dan Langkah dalam Evidence Based Midwifery Care

Timmerman
Timmer manss dan Angell
Angell (2001)
(2001) menunj
menunjukk
ukkan
an bahwa
bahwa per
pertim
timban
bangan
gan kli
klinis
nis
berbasis bukti memiliki lima ciri penting :
10
- Terdiri atas bukti penelitian dan pengalaman klinis.
- Adaa ke
Ad kete
tera
ramp
mpil
ilan
an ya
yang
ng dilib
dilibat
atka
kan
n da
dala
lam
m mememb
mbac
acaa lite
litera
ratur
tur ya
yang
ng
memerlukan kemampuan untuk mensintesakan informasi dan membuat
pertimbangan mengenai kualitas
kualitas bukti-bukti yang ada.
- Cara penggunaan informasi merupakan fungsi tingkat otoritas praktisi di
suatu organisasi dan tingkat keyakinannya terhadap keefektifan informasi

yang digunakan.
- Bagian dari penggunaan EBP adalah kemampuan mengevaluasi secara
mandir
man dirii inf
inform
ormasi
asi yang
yang diguna
digunakan
kan dan menguj
mengujii validi
validitasn
tasnya
ya dalam
dalam
konteks praktik masing-masing.
- Pertim
Per timban
bangan
gan kli
klinis
nis berbas
berbasis
is bukti
bukti didasa
didasarka
rkan
n pada
pada gagasa
gagasann tentan
tentang
g
perilaku dan peran profesional dan terutama dipedomani oleh suatu
sistem nilai bersama

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :


- Meningkatkan keinginan pencarian (inquiry).
- Meng
Mengaju
ajuka
kan
n pert
pertan
anya
yaan
an PIC
PICO
O (T)
(T) qu
ques
estio
tion.
n.
- Menemukan fakta-fakta yang terbaik.
- Melaksanakan evaluasi ciri atau data yang sudah diketahui.
- Memadukan data dengan ketrampilan klinis serta pilihan pasien untuk
membuat keputusan klinis terbaik.
- Eval
Evalua
uasi
si hahasi
sill se
sete
tela
lah
h pepene
nera
rapa
pann Evid
Eviden
ence
ce Ba
Base
sed
d Prac
Practi
tice
ce pa
pada
da
perubahan praktek.
- Membagikan hasil

BAB III
PENUTUP

A. Kes
esiimpu
mpula
lan
n

Jadi, Implikasi dan penti


pentingnya
ngnya EBP dalam praktik kebidanan,
kebidanan, prins
prinsip
ip
aplikasi hasil penelitian dalam praktik kebidanan, prinsip dan langkah dalam
ev
evid
iden
ence
ce ba
based
sed midw
midwififer
eryy cacare
re ad
adala
alahh pepemb
mber
erian
ian info
inform
rmas
asii ke
kebi
bida
dana
nann
berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain
:
- KeKeam
amananan
an bagi
bagi te
tena
naga
ga kese
keseha
hata
tan
n kare
karena
na inte
interv
rven
ensi
si yang
yang dila
dilaku
kuka
kann
berdasarkan bukti ilmiah.
- MeMenining
ngka
katk
tkan
an ko
komp
mpeteten
ensi
si (kog
(kogni
nitif
tif).
).
- Memenuhi tu tun
ntuta
tan
n dan kewajiban sebagi professi ssional dalam
lam
memberikan asuhan yang bermutu.
- MeMememenu
nuhi
hi kepua
kepuasasann pe
pela
lang
ngga
gan
n yayang
ng mana
mana da
dalam
lam asuha
asuhann ke
kebi
bida
dana
nann
klien mengharapkan
mengharapkan asuhan yang benar,seseuai
benar,seseuai deng
denganan bukti
bukti dan teori

serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Saran
11
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://repo.poltekkes-palangkaraya.ac.id/1866/1/MODUL%20EBM%20TEORI.pdf

file:///C:/Users/ACER/Downloads/1114-Article Text-5203-1-10-20210816.pdf
Text-5203-1-10-20210816.pdf

https://www.scribd.com/presentation/484133717/SUB-14

12

Anda mungkin juga menyukai