Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

“ANALISIS VERTIKAN DAN HORIZONTAL DALAM PENCAPAIAN


PENDAPATAN DAN PERTUMBUHAN LABA PT. GARUDA INDONESIA TBK
PADA MASA PANDEMI”

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen pengampu :

Dr. Hj. Ria Herdhiana, Dra,. M.Si.

Disusun oleh:

Loka Sabina Baiduri

41152020190039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

2022
Analisis Vertikal dan Horizontal Dalam Pencapaian Pendapatan dan
Judul
Peetumbuhan Laba PT. Garuda Indonesia, Tbk Pada Masa Pandemi
Penulis Wahyu Maulana, Runik Puji Rahayu
e-ISSN 2809-8285
p-ISSN 2809-8382
Gajah Putih Journal of Economics Review (GPJER), Vol 4, No 1, pp 87-
Nama Jurnal
111
Tahun 2022
Link Unduhan https://jurnal.ugp.ac.id/index.php/gpjer

Latar Belakang PT. Garuda Indonesia Tbk. adalah perusahaan penerbangan


terkemuka di Indonesia, yang melayani lebih dari enampuluh destinasi di
dunia. PT. Garuda Indonesia Tbk, menjadi perusahaan penyedia jasa
transportasi yang menawarkan berbagai fasilitas agar konsumen mendapat
pelayanan terbaik selama perjalanan menuju tempat tujuan. Berbicara
mengenai industri transportasi, di Indonesia sendiri yang merupakan
negara kepulauan sangatlah diperlukan jasa transportasi untuk menopang
aktivitas terlebih ketika harus melakukan perjalanan melintas pulau. Akan
tetapi, di masa pandemi apa yang terjadi kepada perusahaan penyedia jasa
transportasi tersebut?
Menurut idx.co.id, diketahui bahwasannya Garuda Indonesia
mengalami penyusutan pemasukan yang ekstrim mencapai 67,83% yoy
pada akhir september 2019. Kemudian, pada kuartal III tahun 2020
tercacat bahwa nilai ekuitas Garuda Indonesia negatif senilai US$ 455,57
juta dibandingkan pada akhir tahun 2019 yang memiliki nilai ekuitas
positif senilai US$720,62 juta.
Dengan kondisi yang dialami PT. Garuda Indonesia Tbk, menarik
perhatian banyak peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan
menganalisis kinerja keuangan perusanaan. Berbagai penelitian dilakukan
sejak tahun 2017-2020. Akan tetapi penelitian sebelumnya ternyata
memberikan hasil yang berbeda terkait pembahasan analisis vertikal dan
horizontal, sehingga hal-hal tersebut diatas menjadi latar belakang peneliti
(Wahyu Maulana dan Runik Puji Rahayu) untuk melakukan penelitian
terhadap Laporan Keruangan PT Garuda Indonesia Tbk.
Peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan menggunakan analisis vertikal dan horizontal
terhadap laporan keuangan daritahun 2018-2020. Dengan harapan agar
penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi perusahaan, pembaca,
maupun peneliti dalam pembahasan analisis vertikal dan horizontal.
Adapun Analisis vertikal merupakan metode analisa laporan
keuangan yang menyamakan tiap-tiap pos dalam periode berjalan dengan
jumlah total pada laporan keuangan yang sama. Sementara analisis
horizontal merupakan metode analisa laporan keuangan yang menyajikan
laporan keuangan dalam beberapa periode berbeda.
Pendapatan perusahaan merupakan salah satu faktor yang
menentukan laba atau rugi suatu perusahaan. dimana hal tersebut
berpengaruh terhadap kelangsungan berjalannya perusahaan di masa
depan. Sementara pertumbuhan laba merupakan peningkatan khasiat
ekonomi sepanjang satu periode akuntansi dalam wujud pendapatan atau
akumulasi aktia atau penyusutan kewajiban yang menyebabkan
peningkatan ekuitas yang tidak berasal dari donasi penanaman modal .
(IAI)
Metode Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitian yaitu mengumpulkan dokumentasi catatan dan laporan keuangan PT
Garuda Indonesia, Tbk periode 2018-2020 yang dipublikasikan. Jenis
penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif, kuantitatif
yang tidak memerlukan perumusan hipotesa.
Teknik analisa data yang digunakan dalam analisis vertikal pada
penelitian ini adalah dengan membandingkan antar pos satu dengan total
pos pada laporan keuangan yang sama.
𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑠
Analisis vertikal = × 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠
Sementara teknik analisis data pada analisis horizontal dalam
penelitian ini adalah dengan membandingkan laporan keuangan beberapa
periode dalam bentuk rupiah maupun unit.
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
Analisis vertikal = 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 × 100%

Hasil Penelitian Hasil peneltian pada Neraca menggunakan Analisis Vertikal:


dan 1. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2018
Pembahasan Total aktiva PT Garuda Indonesia Tbk pada tahun 2018
sebesar Rp. 4.155.474.803 (100%). Jumlah aktiva lancar dan
tetap sebesar 25,99% dengan yang terbesar berasal dari Kas
6,09%, dan terkecil dari dana yang dibatasi penggunaannya
0,1%. Pada akun peninggalan tidak mudah sebesar 74,01%
sebesar Rp. 3.075.529.677 dengan sumbangsih paling tinggi
terhadap Total Asset sebesar 40,01% bersumber dari Dana
cadangan pesawat dan aset tetap sebesar 22,25% dan uang
muka tidak lancar, aset keuangan tidak lancar, beban
tangguhan lainnya.
Persentase liabilitas sebesar Rp. 3.061.396.001 (84,60%)
dari akun liabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Sumbangsih
paling tinggi berasal dari akun pinjaman jangka pendek 25,20%,
akun liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 tahun
11,96%, akun pemasukan diterima dimuka jangka pendek
6,26%.
Persentase modal sebesar Rp. 639.806.556 (15,405%) yang
bersumber dari Ekuitas yang didistribusikan kepada owner
entitas induk serta saldo laba (penumpukan kerugian) dengan
sumbangsih tertinggi dari akun saham biasa 31,35%.
2. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2019
Total aktiva sebesar Rp. 4.455.675.774 (100%). Dengan
aktiva lancar dan tetap sebesar 25,45%, dimana sumber tertinggi
berasal dari Kas dan setara kas 6,7% dan yang terkecil berasal dari
akun dana yang dibatasi penggunaannya 0,13%, akun total
asset keuangan deritatif yang lain 0,13%. Pada akun
peninggalan tidak mudah 74,55% dengan sumbangsih tertinggi
terhadap Total aset 38,86% berasal dari Dana Cadangan pesawat,
aset tetap sebesar 25,67%, serta uang muka tidak lancar, aset
keuangan tidak lancar, dan beban tangguhan lainnya.
Persentase Liabilitas sebesar Rp. 3.395.880.889 (86,93%)
dengan sumbangsih paling tinggi berasal dari akun pinjaman
jangka pendek 22,10%, liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam 1 tahun 11,20%, dan pemasukan diterima dimuka
jangka pendek 4,49%.
Persentase modal sebesar Rp. 582.578.269 (13,07%) dari
ekuitas yang didistribusikan kepada owner entitas induk serta
saldo laba (penumpukan kerugian) dengan sumbangsih terbesar
dari akun saham biasa 29,41%.
3. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2020
Total aktiva sebesar Rp.10.789.980.407 (100%). Dengan
aktiva lancar dan tetap 4,79%, dimana sumbangsih tertinggi
berasal dari Kas 1,86%, dan terkecil dari piutang yang lain pihak
ke tiga 0,03% dan akun piutang yang lain pihak kedekatan
0,02%. Pada akun peninggalan tidak mudah 74,01% dengan
sumbangsih paling tinggi terhadap total aset 87,04% dari aset
tetap, dan 2,41% dari Dana cadangan pesawat, aset keuangan
tidak lancar, beban tangguhan lainnya.
Persentase liabilitas sebesar Rp. 4.294.797.755 (118,01%),
dengan sumbangsih tertinggi dari akun liabilitas jangka panjang
atas liabilitas sewa pembiayaan 41,65%.
Persentase modal sebesar Rp. (1.943.024.247) (-18,01%)
bersumber dari ekuitas yang disitribusikan kepada owner
entitas induk serta saldo laba (penumpukan kerugian) dengan
sumbangsih tertinggi dari saham biasa (12,14% dan terendah dari
akun cadangan pergantian nilai normal aset keuntungan
tersedia untuk dijual 0,04%.

Hasil peneltian pada Laba Rugi menggunakan Analisis Vertikal:


1. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2018
Penjualan usaha sebesar Rp. 4.330.441.061 (100%) dengan
yang tertinggi berasal dari pemasukan keuangan, pemasukan lain,
pemasukan komperhensif atas pemasukan sebesar 0,92%,
pemasukan komperhensif lain atas keuntungan (kerugian) hasil
revaluasi peninggalan sebelum pajak senilai 0,29%.
Pesentase beban yang mempengaruhi pemasukan usaha
adalah beban pokok pemasukan sebesar Rp. 4.072.711.197
(95,05%). Dimana beban penjualan 6,81%, ebban umum serta
administrasi 5,18%, beban keuangan 2,94%.
Pemasukan komperhensif lain yang tidak
direklasifikasikan ke laba rugi sebelum pajak 1,935%.
Laba bersih pada periode 2018 Rp. (259.881.456).
2. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2019
Penjualan usaha ebesar Rp. 4.572.638.083 (100%) dengan
yang tertinggi berasal dari pemasukan keuangan, pemasukan yang
lain serta pemasukan komperhensif atas pemasukan sebesar 0,99%,
dan yang terendah dari pemasukan komperhensif lain atas
euntungan (kerugian) hasil revaluasi peninggalan sebelum pajak -
0,23%.
Persentase beban yang mempengaruhi pemasukan usaha
menurun berasal dari beban pokok pemasukan sebesar Rp.
3.816.435.101 (84,51%), dengan beban penjualan senilai 7,00%,
beban umum dan administrasi sebesar 5,47%, beban keuangan
3,06%.
Pemasukan komperhensif yang lain sehabis pajak 1,86%.
Laba bersih pada periode 2019 Rp. 91.578.494.
3. Hasil penelitian menggunakan analsisi vertikal pada tahun 2020
Penjualan usaha sebesar Rp. 1.492.331.099 (100%) dengan
yang tertinggi berasal dari pemasukan keuangan, pemasukan lain,
pemasukan komperhensif atas pemasukan sebesar 11,26%, dan
terendah dari pemasukan komperhensif atas keuntungan (kerugian)
hasil revaluasi peninggalan sebelum pajak -0,22%.
Persentase beban yang mempengaruhi pemasukan usaha
menurun berasal dari beban pokok pemasukan sebesar Rp.
2.282.338.313 (89,26%) dengan beban penjualan sebesar 8,66%,
beban administrasi dan umum sebesar 23,47%, beban keuangan
sebesar 37,10%.
Laba bersih periode 2020 sebesar Rp. (2.506.348.938).

Hasil peneltian pada Neraca menggunakan Analisis Horizontal:


1. Hasil penelitian menggunakan analsisi horizontal periode tahun
2018-2019
Neraca menciptakan trend peningkatan sebesar Rp.
300.200.971 (7,22%) pada tahun 2019. Pada aset, akun yang
mengalami kenaikan merupakan Dana yang dibatasi
penggunaannya senilai 891,70% pada peninggalan mudah. Pada
akun peninggalan tidak mudah akun yang mengalami kenaikn
adalah investasi pada asosiasi senilai 345,8%. Pada liabilitas
mengalami kenaikan yang mana bergerak secara fluktuatif karena
dipengaruhi penyustan utang yang lain pihak berelasi sebesar -
100,62%, pos liabilitas atas hutang bank 96,76%. Pada ekuitas
mengalami penyusutas pada desigram dengan persentase -8,94%
dengan yang dominan mengalami penyusutan adalah bonus modal
disetor, cadangan lidung nilai arus kas, jumlah ekuitas yang
diatribusikan pada owner entitas, kepentingan non pengendali.
2. Hasil penelitian menggunakan analsisi horizontal pada tahun 2019-
2020
Neraca menciptakan trend peningkatan sebesar Rp.
6.334.304.633 (142,16%). Pada aset, akun yang mengalami
kenaikan adalah pos peninggalan pajak tangguhan sebesar
149,02%, pada peninggalan tidak mudah yang mengalami
kenaikan adalah peninggalan senilai 721,27%.
Banyak pos-pos yang mengalami penyusutan pada tahun ini
dibandingkan tahun terdahulu.
Pada akun liabilitas, nilai pos yang mengalami kenaikan
adalan liabilitas jangka panjang atas utang bank sebesar
15434,96%, liabilitas jangka panjang atas utang pembiayaan
sebesar 12715136,84%, liabilitas jangka panjang atas pinjaman
lain 1124,92%.
Pos yang menghadapi penyusutan adalah pos utang usaha
pihak kedekataan -71,73%, pos liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun atas pinjaman lain sebesar -64,62%,
liabilitas jangka panjang atas utang bank -63,986%.
Pada ekuitas banyak pos yang mengalami penyusutan
ekstrim lebih dahulu. Penyusutan yang terjadi sebesar 433,52%.

Hasil peneltian pada Laba Rugi menggunakan Analisis


Horizontal:
1. Hasil penelitian menggunakan analsisi horizontal pada tahun 2018-
2019
Penjualan mengalami peningkatan 5,59% sebesar Rp.
242.197.022. indeks beban penjualan mengalami kenaikan sebesar
15,45% serta beban administrasi umum mengalami peningkatan
11,51%. Pada laba rugi komperhensif menampilkan indeks negativ
sebesar -115,60%.
2. Hasil penelitian menggunakan analsisi horizontal pada tahun 2019-
2020
Penjualan mengalami penurunan sebesar -67,36%. Beban
administrasi dan umum mengalami kenaikan sebesar 40,11%,
beban keuangan mengalami kenaikan sebesar 291,51%.
Laba bersih mengalami penyusutan drastis desigram indeks
labanya sebesar -6280,40%
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwasannya
analisa yang dilakukan dengan metode vertikal terlihat kurang maksimal
pada kedua laporan. Sementara analisa dengan metode horizontal
dinyatakan maksimal pada laporan neraca, sementara dinyatakan kurang
maksimal pada laporan laba rugi.
Sehingga peneliti menyarankan perusahaan (PT Garuda Indonesia
Tbk) untuk membetulkan kinerja keuangan, mencermati tingkat
profitabilitas dan efisiensi, mengimplementasikan startegi menarik agar
dapat membetulkan kinerja keuangan di masa new normal, serta
diharapkan perusahaan dapat meminimalisir biaya atau meningkatkan
penjualan agar mendongkrak incoma perusahaan.
Keunggulan Informasi dan data disajikan dengan jelas dan terstruktur sehingga
dapat dipahami oleh pembaca selaku mahasiswa. Pun hasil analisa
disampaikan langsung pada intinya, sehingga lebih cepat dipahami oleh
pembaca selaku mahasiswa.
Kelemahan Dalam penulisan akun-akun di bagian hasil penelitian ada
beberapa akun yang nominalnya sama dengan akun pada laporan
keuangan laba rugi maupun neraca akan tetapi penulisan nama akunnya
berbeda sehingga agak menyulitkan pembaca untuk memahami hasil
penelitian.
Kesimpulan Menurut pembaca selaku mahasiswa, jurnal ini sangat
menurut memeberikan informasi atas penerapan analisa vertikal dan horizontal
pembaca sehingga pembaca dapat memahi metode tersebut dengan lebih baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, pembaca
berkesimpulan bahwa pada masa pandemi, PT Garuda Indonesia Tbk
mengalami kenaikan utang dan penurunan laba yang signifikan. Hal
tersebut diakibatkan oleh menurunnya pendapatan, serta meningkatnya
beban perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahawa
tujuan penelitian telah tercapai, yaitu untuk menilaikinerja keuangan
perusahaa, memeberikan informasi kepada pembaca, dan memberikan
informasi kepada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai