Anda di halaman 1dari 6

236

{:

Gambar. 19.2 Purpura Henoch-Schonlein. (a) Purpura yang


sangat parah pada kaki dengan pembentukan bula pada seorang
anak berusia 6 tahun; dan (b) lesi urtikaria dini. (Lihat Gambar
(a) Berwarna hal. A-42).

:t'
I *f,i":_
$h

s
_.* rw

,{
*{
i ,#.*',
:^
,
. i::*.
i :x:: r::
j..i.:i*,:::ll:vi, il
je"-r ii iL- $r \' o 'P Gambar. 19.3 (a) Purpura yang khas; dan (b) Perdarahan sub-
1'?3j',1':" l :!!t: kutan masif pada seorang penderita lrombositopenia yang
(a) diinduksi obat. (Lihat Gambar Berwarna hal. A-43).

sitas obat atau infeksi virus. Halini kadang bersifat ITP kronis
kongenital akibat mutasi pada reseptor trombo-
poietin c-MPL, disertai dengan tidak adanya tulang Hal ini merupakan kelainan yang relatif sering
radius, atau pada sindrom May-Hegglin atau terjadi. Insidensi tertinggi diperkirakan terjadi pada
Wiskott-Aldrich. Diagnosis penyebab trombosito- wanita berusia 15-50 tahun walaupun beberapa
penia tersebut ditegakkan berdasarkan riwayat laporan menunjukkan insidensi yang meningkat
klinis, hitung darah tepi, sediaan hapus darah tepi, sejalan bertambahnya usia. ITP adalah penyebab
dan pemeriksaan sumsum tulang. tersering trombositopenia tanpa anemia atau neutro-
penia. Penyakit ini biasanya bersifat idiopatik tetapi
Reningkatan deStruksi tlombosit ":::rr'' dapat ditemukan terkait dengan penyakit lain seperti
lupus eritematosus sistemik (SLE), infeksi virus
Purpura trombositopenia autoimun (idiopatik) imunodefisiensi manusia (HIV), leukemia limfositik
Purpura trombositopenia autoimun (idiopatik) (ITP) kronis (CLL), penyakit Hodgkin, atau anemia
dapat dibedakan menjadi bentuk akut dan kronis. hemolitik autoimun (Tabel 19.1).
237

Tabel 19.1 Beberapa penyebab trombositopenia Tabel 19.2. Trombositopenia akibat obat atau toksin

'Kegagahnprodi'tlclitronbosit r ''::: . Penel@nah sumsum tulang :: : ."

I PenekananmegakariositseleKif . ;, l, ,. Dapatdperkirakan$erkaitdosisj ''::, '':i r,r


: r ;;r ,i,i::l'
letei iongenital yang lalgka ' l ''.,,raOiasi pengion;,Oai.Obatsltotoksfk, etano! :iirrr;;r':,r':,.,rrij;t

,, r-
',;riobatobatan, bahan kimia, infeksi virus: i rl ' : ' ]{adaltg:kada1g"
1i,y,,:,';;,; r,., ;;I ,,.,. ,,,,,,
.,,. ".'t .:- i lr,,':.;ttijrimtenirol;,kffmokla2ol, ioorsiuridin, penisilaqin, qrsen!kibrgahilliri,,i
i.ji ':
,,'Bagandarikegagilansumsumlulangumum' - benzen, dll: , 1,i : :'t, :. ''
,'', obttsitoto(sik'" . .,,,,i,,,':,' ..'.,'
-:,,;,1, j:- :t-*laalo, i;iaiii;ii;,r*ungtna^)
i,:, i', 'i'i
radiotefaPi : ,lj j
'.'
'
i aplaslik 1
anemia r
,. OU.t .nargetik bb.t-obat anti-inflamasi, garam emas, iitampisin ,:;, . l
t leuketia:
'il;' : ,,

i ,-i' ,,,,Antimikroba .,:,.",,,,,r,1iit.,t''i;ir,l,t,rr=li,ir,,il :liirfriijii:+r:

sindrom mielodisplastik ',,ti ,,..


p;r;did1{.t, .i.iiin".riiii
,,r1ipq;irtni irqtolamiu rimetopri'",
, ,,
"mjelofibrosiq,,,. ,,,1 ,,. 't . ,,., ,:, :
antilgnvylsan,,, jiiil'..:, ;,iiii
': rthet.tddn -
-: ,
,;iiiiil;:=,:..liil,l
';i,. inliltragi su4s-um tulang, miql karsinoma, limfoma ,1 '
",OpfiatSeoatil
,..:, r;1'oiai6pmjnafium vqlproat,
' '
.Otr.*'
'

:'' , '
mietoma multipel- ,:
t
: l
#;rairiio,ktorati&id,frusqmid
: ''i tu.
',
. '. t' ''
obatahti:diabetes :
anemiamiEtopta;1;i;
.l*r Hlv
-: ::';: : i j- ' ' ::
intet<si .
klorpropamid,tolbutamid .- .,.." i' l

,tt't,,'6mN; friOarin,, mettoonanolaipreno!g!r fuinin, rginrqln,. i,;,:ri,i l';1


Agr,egqSi,tto ;[slf .;,,,,.r;;i ; i:
hiitffi n;-rrqidn thairaozi

Gambaran klinis
Koagubsi intravai,'kular diseminata'
'.' Awitan seringkali terjadi perlahan dengan perdarah-
nurniiia tr;m,9;sitopen a trombotk
, ,i :

an berupa petekie, mudah memar, dan menoragia


,, ,,
' ", ; Di sf ibttsi tionbwit abno nnal (pada wanita). Perdarahan mukosa (misalnya
ipreno*grri ru'--, , epistaksis atau.perdarahan gusi) terjadi pada kasus
:' berat, namun untungnya perdarahan intrakranial
,,.

xama*nanoaqoigsi :
jarang terjadi. Beratnya perdarahan pada ITP
, tf,fl;l;' qrasil da1,gh simpqn pada pas91 dqnsan perdarahan
biasanya tidak seberat pada penderita trombo-
sitopenia yang sebanding akibat kegagalan sumsum
HIV virus imunodelisiensi manusia.
tulang; hal ini disebabkan beredarnya trombosit ya g
sebagian besar muda, dengan fungsi yang lebih
unggul pada ITP. ITP kronis cenderung mengalami
Patogenesis
relaps dan menyembuh secara spontan sehingga
Sensitisasi trombosit oleh autoantibodi (biasanya perjalanan klinisnya mungkin sulit diprediksi'
IgG) menyebabkan disingkirkannya trombosit ter- Banyak kasus asimtomatik yang ditemukan melalui
tebnt s".utu prematur dari sirkulasi oleh mal(rofag pemeriksaan hitung darah rutin.
sistem retikuloendotel, khususnya limpa (Gb. 19.4)' Limpa tidak teraba kecuali bila terdapat penyakit
Pada banyak kasus, antibodi tersebut ditujukan penyerta yang menyebabkan splenomegali.
terhadap tempat-tempat antigen pada glikoprotein
IIb-IIIa itau kompleks Ib. Masa hidup normal untuk Diagnosis
trombosit adalah sekitar 7 hari tetapi pada ITP masa
1. Hitung trombosit biasanya 10-50 x 10el1. Kon-
hidup ini memendek menjadi beberapa jam. Massa
sentrasi hemoglobin dan hitung leukosit biasanya
megikariosit total dan perputatan (turnoaer) trom-
bosit meningkat secara sejajar menjadi sekitar lima normal kecuali bila terdapat anemia defisiensi
kali normal. besi akibat kehilangan darah.
238

Y rr+
v
Autoantibodi
antitrombosit

Bagian Fc
pada antibodi

Reseptor Fc

Gambar. 19.4 Patogenesis trombositopenia pada purpura


trombositopenia autoimun.

2. Sediaan hapus darah menunjukkan jumlah steroid dalam dosis yang terlalu tinggi untuk
trombosit yang berkurang, trombosit yang ada mempertahankan hitung trombosit di atas 30 x
seringkali besar. 10'11. Hasil yang baik ditemukan pada sebagian
3. Sumsum tulang menunjukkan jumlah megakario- besar pasien, namun bagi penderita ITP yang
sit yang normal atau meningkat. refrakter terhadap steroid atau imunoglobulin,
a. Uji-uji yang sensitif dapat menunjukkan antibodi mungkin tidak banyak berguna. Splenunkuli
antiglikoprotein GPIIb/IIIa atau GPIb spesifik harus dibuang supaya tidak terjadi relaps ITP
pada permukaan trombosit atau dalam serum lagi.
pada sebagian besar pasien. Pemeriksaan IgG J. Terapi imunoglobulin intravena dosis tinggi
yang terkait trombosit kurang bersifat spesifik. dapat cepat meningkatkan hitung trombosit pada
sebagiary besar pasien. Dosis yang dianjurkan
Pengobatan sebesar 400 mg/kg/hari selama 5 hari atau L g/
kglhari selama 2 hari. Terapi ini sangat berguna
Penyakit ini adalah penyakit kronis, sehingga tujuan khususnya bagi penderita perdarahan yang
pengobatan sebaiknya adalah untuk mempertahan- mengancam jiwa, pada ITP yang refrakter
kan hitung trombosit di atas batas ketika memar terhadap steroid, saat kehamilan, atau sebelum
spontan atau perdarahan terjadi dengan intervensi pembedahan. Mekanisme kerjanya mungkin
yang minimal. Secara umum, hitung trombosit di berupa hambatan terhadap reseptor Fc pada
atas 50 x10e /l tidak memerlukan pengobatan. makrofag atau modifikasi produksi antibodi.
1. Kortikosteroid. Delapan puluh persen pasien 4. Obat-obat imunosupresif, misal vinkristin, siklo-
mengalami remisi dengan terapi kortikosteroid fosfamid, azatioprin atau siklosporin secara sen-
dosis tinggi. Prednisolon 1 mg/kg tiap hari adalah diri atau dalam kombinasi, biasanya dicadangkan
terapi awal yang umum diberikan pada orang untuk pasien-pasien yang tidak berespons baik
dewasa dan dosisnya diturunkan perlahan terhadap steroid dan splenektomi.
setelah 10-14 hari. Pada pasien yang berespons 5. Pengobatan lain yang dapat mencetuskan remisi
buruk, dosis diturunkan lebih lambat tetapi diper- adalah danazol (androgen yang dapat menye-
timbangkan untuk splenektomi atau imuno- babkan virilisasi pada wanita) dan imunoglobulin
supresi alternatif. anti-D.
2. Splenektomi (Gb. 19.5). Operasi ini dianjurkan 6. Transfusi trombosit. Konsentrat trombosit ber-
pada pasien yang tetap mempunyai hitung guna bagi penderita perdarahan akut yang meng-
trombosit <30 x 10'/l setelah pengobatan terapi ancam jiwa. Khasiatnya hanya akan bertahan
steroid 3 bulan atau pasien yang membutuhkan selama beberapa jam.
t:rii
i+
iii'+i 'i.,iil 23e

I Snlenektomi pasien itu sendiri). Hingga kini masih belum dike-


5o 60-
3 q 40-l
5 0, 20 -.'|
i-,:
i-- |
i :
tahui alasan mengapa trombosit pasien itu sendiri
yang kemudian dihancurkan. Pengobatan dengan
Ss eJ pemberian imunoglobulin intravena, pertukaran
500 a plasma, atau kortikosteroid.
I

I
I
F
ot 100 -l
Trombositopenia imun yang diinduksi obat
; s01
I

Suatu mekanisme imunologis telah dianggap sebagai


ol
€ ro-l penyebab sebagian besar trombositopenia yang
E sl diinduksi obat (Gb. 19.6). Penyebab temtama adalah
kuinin (termasuk yang terdapat dalam air tonikum),
,l 0
I

kr,rinidin, dan heparin (Tabel 19.2).


2 4 6 8 10 12 14 16
Hihrrig trombosit seringkali kurang dari 10 x10e /1,
\Ahktu (minggu)
dan sumsum tulang menunjukkan jumlah mega-
Gambar. 19.5 Respons terhadap prednisolon pada purpura lrombositopenia
kariosit yang rlormal atan meningkat. Antibodi
imun kronis dengan relaps susulan dan respons terhadap splenektomi. terhadap trombosit yang bergantung-obat dapat
ditunjukkan dalam serlrm beberapa pasien. peng-
obatan yang segera adalah menghentikan semlla
obat yang dicurigai, tetapi konsentrat trombosit
ITP akut harus diberikan pada pasien dengan perdarahan
ITP akut palhg sering terjadi pada anak. Pada sekitar yang berbahaya.
7SYo pasien, episode tersebut terjadi setelah vaksinasi
atau infeksi seperti cacar air atau mononukleosis Purpura trombositopenia trombotik dan sindrom
infeksiosa. Sebagian besar kasus terjadi akibat per- hemolitik uremik
lekatan kompleks imun non spesifik. Remisi spontan
lazim terjadi tetapi 5-70% kasus penyakit tersebut Purpura trombositopenia trombotik (TTp) terjadi
menjadi kronis (berlangsung >6 bulan). Untungnya, dalam bentuk familial atau didapat. Terdapat defi-
angka morbiditas dan mortalitas pada ITP akut siensi metalloprotease (kaspase) yang memecah
sangat rendah. multimer faktor von Willebrand (vWF) berberat
Penegakan diagnosis berdasarkan ekslusi dan molekul tinggi (Gb. 1,9.7). Bentuk familial terjadi
diperdebatkan perlunya aspirasi sumsum tulang. karena defek genetik, sedangkan bentuk didapat TTp
Jumlah trombosit yang lebih dari 30 x 10ell tidak terjadi setelah terbentuknya antibodi inhibitor, yang
memerlukan pengobatan kecuali jika perdarahan keberadaannya dapat dirangsang oleh infeksi.
yang terjadi berat. Pasien yang memiliki hitung trom- Multimer vWF berberat molekul tinggi dalam
bosit kurang dari 20 x70e /I dapat diobati dengan ste- plasma menginduksi agregasi trombosit, menyebab-
roid dan/atau imunoglobulin intravena, terutama kan pembentukan mikrotrombus dalam pembuluh
bila terdapat perdarahan bermakna. darah kecil. Pada sindrom hemolitik uremik yang
terkait erat, kadar kaspase normal.
lnleksi
fiP ditandai oleh demam, trombositopenia berat,
anemia hemolitik mikroangiopatik, dan gejala neLrro-
Tampaknya trombositopenia yang terkait dengan logis (Gb. 19.8). Biasanya terdapat ikterus. peng-
banyak infeksi virus dan protozoa diperantarai oleh obatannya adalah dengan pertukaran plasma, meng-
sistem imun. Pada infeksi HIV, produksi trombosit gunakan plasma beku segar (fresh frozen plnsma, FFp)
yang menurun juga terlibat (hal. 132). atau kriosupernatan. Cara ini melenyapkan
multimer vWF berberat molekul besar dan antibodi
Purpura pascatransfusi tersebut. Jumlah trombosit dan laktat dehidrogenase
(LDH) berguna untuk memantau respons terhadap
Trombositopenia yang terjadi sekitar 10 hari setelah pengobatan. Pada kasus refrakter telah digunakan
transfusi darah telah dikaitkan dengan terbentuknya kortikosteroid dosis tinggi, vinkristin, aspirin, dan
antibodi pada penerima darah terhadap antigen-1a terapi imunosupresif dengan azatioprin atau siklo-
trombosit manusia (HPA-1a) pada trombosit yang fosfamid. Bila kasus ini tidak diobati, angka
ditransfusikan (yang tidak terdapat pada trombosit mortalitas dapat mendekati 90%. Relaps sering terjadi.
240

Kompleks antibodi-

r\
Obat C . obat-protein
(lw<
6.},ffi.
emtelnl
plastna
rtY I
Komplemeri

o
,/
A^
t! Gambar. 19.6 Jenis kerusakan trombosit yang lazim terjadi

on(roo, L,A
disebabkan oleh obat; pada keadaan ini suatu kompleks
antibodi-obat protein terdeposit pada permukaan trombosit.
Jika komplemen melekat dan urutan tersebut menjadi
lengkap, trombosit dapat langsung dilisiskan. Jika tidak,
trombosit disingkirkan oleh sel-sel retikuloendotel karena
opsonisasi dengan imunoglobulin dan/atau komponen kom-
plemen C3.

Gambar. 19.7 Patogenesis yang diajukan untuk purpura


trombositopenia trombotik (TTP). Faktor von Willebrand
(vWF) terdiri atas serangkaian multimer vWF masing-
masing dengan berat molekul (BM) 250 kDa yang terikat
secara kovalen. (a) Pada keadaan fisiologis suatu melalo-
protease memecah multimer berberat molekul tinggi pada
ikatan Tyr-842-Met-843 dan vWF yang dihasilkan mem-
punyai BM 500-20.000 kDa. (b) Pada TTP non familial,
terbentuk antibodi terhadap'melaloprotease tersebut yang
menghambat pemecahan multimer vWF. (c) Pada TTP
bentuk kongenital, protease tersebut lampaknya tidak ada.
Pada kedua kasus, multimer vWF luar biasa besar yang
dihasilkan dapat mengikat trombosit pada keadaan sheat
slress yang tinggi dan menyebabkan agregasi trombosit.
241

khususnya Shigella. Terapi utama adalah dialisis


ginjal suportif dan pengendalian hipertensi dan
kejang. Transfusi trombosit merupakan kontraindi-
x
kasi pada HUS dan TTP.

. {,i..y,r* Koagulasi intravaskular diseminata


;
Trombositopenia dapat terjadi akibat peningkatan
.;-
'3..' ,, ,i..{*. * .,,. ,l
kecepatan destruksi trombosit melalui konsumsi
- t | .. ":.:,:61 l,,:*r
:rl;";i;
,;Lr . trombosit karena perannya pada koagulasi intravas-
i>.,.'. t,'17:'
i., :
." e:,.i
^.:
I j'r {. kular diseminata (DIC) (hal.252).
(a) &.. et
,',+" $$riu

Peningkatan penimbunan di limpa


Faktor utama yang menyebabkan trombositopenia
pada splenomegali adalah'penimbunan" trombosit
oleh limpa. Pada splenomegali, hingga 90% trom-
bosit dapat mengalami sekuestrasi dalam limpa,
sedangkan pada keadaan normal sekuestrasi hanya
terjadi pada sekitar sepertiga massa trombosit total
(Gb. 19.9). Lama hidup trombosit normal dan tidak
terdapat defek hemostasis lain. Trombositopenia
pada splenomegali umumnya tidak disertai per-
(b) ::j 4, :.r.,'1.
darahan.

Gambar. 19.8 Purpura trombositopenia trombotik: (a) trombus trombosit pada


suatu pembuluh darah jantung yang kecil dengan reaksi endotel dan inllamasi
Sindrom transfusi masif
ringan (atas kebaikan Dr. J.E. McLaughlin); dan (b) sediaan hapus darah tepi
Trombosit tidak berada dalam keadaan stabil bila
menunjukkan lragmentasi eritrosit. (Lihat Gambar Berwarna hal. A-44).
darah disimpan pada suhu 4'C dan jumlah trombosit
menurun dengan cepat bila darah disimpan selama
lebih dari 24 jam. Pasien yang diberi transfusi darah
HUS pada anak memiliki banyak gambaran klinis simpan dalam jumlah sangat besar/masif (lebih dari
yang sama, tetapi kerusakan organ terbatas pada 10 unit dalam waktu 24 jarn) seringkali menunjukkan
ginjal. Kejang-kejang sering ditemukan. Banyak trombositopenia dan pembekuan yang abnormal.
kasus yang dikaitkan dengan infeksi Escherichia coli Hal ini dapat dikoreksi dengan pemberian transfusi
dengan verotoksin 0157 atau dengan organisme lain, trombosit dan FFP.

t\

fook

90o/o

Trombosit sirkulasi
70o/o 1040%
Gambar. 19.9 Distribusi trombosit di antara sirkulasi darah (
dan limpa pada seorang individu normal (kiri) dan pada
penderita splenomegali sedang atau masif (kanan).

Anda mungkin juga menyukai