Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Perkembangan dunia dalam era globalisasi memacu pergerakan pendidikan
memasuki persaingan yang ketat, kondisi yang seperti ini yang didalam pendidikan dan
pembangunan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan perpaduan yang koheren, antara
kemampuan teoritis yang diperoleh dibangku kuliah dengan kemampuan praktik sebagai
tuntunan pragmitis. Hal ini bertujuan untuk memperkecil distori yang mungkin timbul
dalam pengetahuan teori dengan aktualisasi praktik.
Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa S1 Program Studi Ekonomi Syariah Istitut Agama Islam (IAI)
Yasni Muara Bungo, Selain untuk memenuhi kewajiban akedemik, diharapkan kegiatan
tersebut dapat menjadi jembatan penghubung antara industri sehingga mahasiswa akan
mampu mengatasi persaingan di dunia kerja. Dan mengingat mutu pendidikan telah
menjadi sorotan dimata dunia pendidikkan baik dari dalam maupun luar negeri demi
terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi
lebih maju dan menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kegiatan mahasiswa di masyarakat
diperlukan adanya suatu kegiatan yang bertujuan untuk melatih dan mendidikan
mahasiswa, diantaranya kegiatan yang sangat membangun mahasiswa diadakannya
Praktik Kerja Lapangan (PKL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan
kerja mahasiswa yang diharapkan pada suatu tempat yang berkaitan dengan bidang ilmu
yang ditempuhnya dalam waktu tertentu.
Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan dapat membantu mahasiswa agar lebih
memahami bidang studi yang ditekuninya dan mendapatkan gambaran nyata
pengimplementasian ilmunya didunia nyata. Mahasiswa akan belajar mengatasi

1
kesenjangan antara teori yang didapatkan dibangku kuliah dengan permasalahan di
lapangan sebenarnya, yang memerlukan telnologi informasi untuk mendapatkan jalan
keluarnya.
Kegiatan yang sangat positif ini bertujuan untuk melatih serta mendidik mahasiswa
sehingga terciptanya seorang insan yang unggul dan maju dengan ilmu yang dimiliki
sekaligus mempelajari hal-hal lainnya yang didapatkan melalui pengalaman selama
malaksanakan Praktik Kerja Lapangan, melalui kegiatan seperti ini tentunya sangat
membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja yang
nyata.
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan dari Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu
memberikan pendidikan yang lebih spesifik dan mengarah kepada kemampuan
profesional mahasiswa, selain itu tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut :
1. Bagi Perguruan Tinggi (IAI Yasni Muara Bungo)
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan profesional yang
sesuai dengan tuntutan dunia usaha/dunia kerja.
b. Memperkokoh kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses pendidikan yang menuju
profesional.
2. Bagi mahasiswa
a. Sebagai salah satu syarat akademik yang ditentukan sekolah tinggi sebagai syarat
kelengkapan menyelesaikan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di BRI Syariah.
b. Memberikan pengertian tentang proses dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
dilaksanakan dengan penuh dedikasi, maka banyak pengalaman serta peluang
positif yang dapat diperoleh mahasiswa.
c. Menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif.
d. Memacu mahasiswa untuk dapat mempraktikkan apa yang didapat dalam Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dan diterapkan dalam dunia usaha/kerja.
e. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mahasiswa itu sendiri.

2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Adapun manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi perguruan
Tinggi dan Mahasiswa, sebagai berikut :
1. Bagi Perguruan Tinggi (IAI Yasni Muara Bungo)
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan
proses pembelajaran dilapangan kerja.
b. Meningkatkan, memperluas, dan mempercepat kerja sama dengan instansi serta
depertemen terkait melalui rintisan kerja sama dan mahasiswa yang melakukan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kemampuan tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya saling ketergantungan.
b. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya nalar mahasiswa
dalam melakukan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
c. Dapat mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan dibangku kuliah dan diterapkan
dalam dunia usaha/kerja.

d. Menumbuhkan sikap profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiwa


arti dari sebuah tanggung jawab.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan

Penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), ditempatkan dalam


kerja yang berbeda-beda dalam jangka waktu 8 Minggu, yaitu Pembiayaan Mikro,
Collection, dan Operasional. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis adalah
melihat bagaimana kerja karyawan BRI Syariah dan ikut merasakan bagaimana bekerja
di BRI Syariah yang di ajarkan langsung oleh karyawan BRI Syariah itu sendiri.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM BRI SYARIAH

A. Sejarah BRI Syariah


Berawal dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Terhadap Bank Jasa
Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16
Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DPG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan
berdasarkan prinsip syariah.
Sembilan Tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan
pelayanan prima (Service Excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai
harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (persero),
Tbk, untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah yang berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh bapak sofyan basir selaku Direktur Utama
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.
Bank BRI Syariah.
Tahun 2009 merupakan tahun penyiapan infastruktur, pemenuhan sumber daya
manusia serta penyiapan perangkat operasional seperti kebijakan, SOP (Standar
Operasional Produse) dan lain-lain BRI Syariah telah menyiapkan infastruktur kantor
pusat, renovasi dan relokasi beberapa kantor cabang dan kantor cabang pembantu.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk, sebagai kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang

4
berfokus kepada kegiatan penghimpun dana masyarakat dan kegiatan konsumer
berdasarkan prinsip syariah.

B. Ruang Lingkup BRI Syariah


Menjadikan Bank ritel modern terkemukan dengan ragam layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial
nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup.
C. Lokasi BRI Syariah
Lokasi BRI Syariah OUTLET kuamang kuning Jl. Batang hari. kuamang kuning.
1. Ds.Purwasari Kec pelepat Ilir Kab.Bungo, keberadaan Lokasi tersebut banyak
lembaga keuangan seperti, Bank Syariah, Bank Konvensional, Pegadaian, dan leasing.
Dalam persaingan antara perbankan, Bank BRI Syariah OUTLET Kuamang
kuning, sangat strategis dalam melakukan transaksi dalam pembiayaan, transaksi
penyetoran tunai, transaksi penarikan tunai.

D. Produk dan Jasa

Bank Rakyat Indonesia Syariah banyak meluncurkan produk-produk handal yang


berkarakter syariah, adapun produk-produk tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tabungan BRI Syariah iB

5
Tabungan BRI Syariah iB merupakan produk dari BRI Syariah bagi nasabah
perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk nasabah
yang menginginkan kemudahan dalam keuangan. Manfaat keterangan serta
kenyamanan yang penuh nilai kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan
dana sesuai syariah.

Adapun fasilitas yang diberikan oleh BRI Syariah kepada nasabah adalah
sebagai berikut :

a. Ringan setoran awal Rp. 100.000


b. Gratis biaya administrasi bulanan
c. Gratis biaya Kartu ATM bulanan
d. Biaya tarik tunai murah diseluruh jaringan ATM BRI, bersama & Prima*)
e. Biaya transfer murah atas jaringan ATM BRI, Bersama & Prima*)
f. Biaya Cek Saldo murah dijaringan ATM BRI, Bersama & Prima*)
g. Biaya debit prima murah*)
2. Tabungan Haji BRI Syariah iB
Manfaat dari tabungan haji ini adalah keterangan, kenyamanan serta lebih
berkah dalam penyempurnaan ibadah karena pengelolaan dana sesuai syariah.
Fasilitas yang diberikan kepada nasabah yang menggunakan produk ini adalah
:
1. Aman, karena diikut sertakan dalam program penjaminan perintah.
2. Dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah secara
online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu).
3. Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan.
4. Gratis biaya administrasi bulanan.
5. Bagi hasil yang kompetitif
6. Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang anda dapatkan.
7. Dana tidak dapat ditarik sewaktu-waktu, tidak diberikan kartu ATM.
8. Kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji anda.

6
9. Tersedia Fasilitas Dana Talangan Haji BRI Syariah iB yang merupakan
solusi terbaik mempercepat ke Baitullah dengan persyaratan dan ketentuan
mudah serta cepat.
3. Giro BRI Syariah iB
Merupakan simpanan untuk kemudahan berbisnis degan pengelolaan dana
berdasarkan prinsip titipan (wadi’ah yad dhamanah) yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan Cek/Bilyet Giro.
Keuntungan dan fasilitas yang diberikan berupa online real time diseluruh
kantor BRI Syariah dan Laporan dana berupa rekening koran setiap bulannya.
4. Deposito BRI Syariah iB
Deposito BRI Syariah iB adalah produk investasi berjangka kepada nasabah
perorangan maupun perusahaan dalam mata uang tertentu. Keuntungan yang
diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip syariah sehingga shahibul maal
tidak perlu dikuatirkan akan pengelolaan dana. Fasilitas yang diberikan
berupa ARO (Automatic Roll Over) dan Break Deposito. Persyaratan yang
harus disipkan adalah :
a. Rekening Atas Nama Perorangan
1. Minimal saldo pembukaan Rp. 2.500.000,-
2. Menyerahkan fotokopi identitas diri atau kuasanya (KTP/SIM/Paspor)
yang masih berlaku.
3. Dalam hal pembukaan dan/atau usulan pembukaan rekening lainnya
dikuasakan maka harus disertai surat kuasa asli yang ditandatangani
oleh pemberi kuasa dan pemegang kuasa diatas materai yang cukup.
4. Dokumen atau persyaratan lain sesuai yang diatur dalam kebijakan
umum operasi maupun syarat dan ketentuan umum pembukaan
rekening.
b. Rekening Atas Nama Perusahaan
1. Minimal saldo pembukaan Rp. 2.500.000,-
2. Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih
berlaku dari pengurus badan usaha atau kuasanya.

7
3. Dalam hal pembukaan dan/atau usulan oembukaan rekening lainnya
dikuasakan oleh pemberi kuasa dan pemegang kuasa diatas materai
yang cukup.
4. Menyerahkan persetujuan para penguasa berwenang sesuai anggaran
dasar bahwa penabung dapat bertindak untuk dan atas nama
perusahaan dalam melakukan transaksi keuangan. Dengan demikian,
tanda tangan pengurus yang mewakili harus dicantumkan dalam Kartu
Contoh Tanda Tangan (KCTT).
5. Menyerahkan fotokopi Akta Pendiri/Anggaran Dasar Perusahaan
beserta perubahannya (jika ada), beserta pengesahan Depertemen
Kehakiman.
6. Menyerahkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan sejenisnya.
7. Menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
8. Dokumen atau Persayaratan lain sesuai yang diatur dalam Kebijakan
Umum Operasi maupun syarat dan Ketentuan Umum Pembukaan.

5. KKB BRI Syariah iB


Pembiayaan kepemilikan mobil diberikan kepada nasabah perorangan
untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan dengan menggunakan prinsip
jual beli (Murabahah). Tujuan pembiayaan adalah Pembelian Mobil Baru,
Pembelian mobil bekas/second dan pembelian mobil CBU.
6. KPR Sejahtera
KPR Sejahtera adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah yang
diterbitkan bank BRI Syariah untuk pembiayaan dana fasilitas likuiditas
pembiayaan perusahaan (FLPP) kepada masyarakat berpengahasilan rendah.
KPR Sejahtera terdiri dari dua yaitu :
a. KPR Sejahtera Tapak
b. KPR Sejahtera Susun
7. KPR BRI Syariah iB

8
Pembiayaan Kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi
sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan
prinsip jual beli (Murabahah). Tujuan pembiayaan adalah pembelian
property, pembangunan/renovasi rumah dan take over/pengalihan
pembiayaan.
8. Employye Benefit Program (EMBP)
Adalah program kerja sama dengan suatu perusahaan yang dituangkan
dalam master agreement berupa pemberian fasilitas pembiayaan langsung
kepada karyawan dari perusahaan yang memenuhi kreteria Bank BRI
Syariah, dengan persyaratan yang relative mudah rinan bagi karyawan.
9. Gadai/Qardh
Pembiayaan dengan agunan berupa emas dimana emas yang digunkan
disimpan dan dipelihara oleh BRI Syariah selama jangka waktu tertentu
dengan membayar biaya pembiayaan dan pemeliharaan atas emas. Akadnya
adalah (wadi’ah yad dhamanah).
10. KMG
Pembiayaan yang diberikan khusus karyawan untuk memenuhi segala
kebutuhan barang/jasa yang bersifat konsumtif dengan cara mudah.
11. KLM
Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan kepemilkan emas dengan
menggunakan akad murabahah.
12. Pembiayan Mikro
Produk mikro adalah produk yang ditawarkan oleh BRI Syariah khusus untuk
pengusaha untuk modal kerja dan investasi dengan akad Murabahah (Jual
Beli).
Di BRI Syariah ada 3 jenis produk Mikro yaitu :

9
a. Mikro 25 iB
Produk 25 iB adalah jenis pembiayaan yang plafond nya 5 juta –
25 juta. Persyaratannya adalah KTP, KK, Tidak menggunakan jaminan
dan usaha maksimal 2 tahun, jangka waktu pembiayaan 6 bulan – 12
bulan. Tujuan pembiayaan yaitu Modal Kerja dan Investasi.
b. Mikro 75 iB
Produk mikro 75 iB adalah jenis pembiayaan yang Plafond nya 5
juta – 75 juta. Persyaratannya adalah KTP, KK, NPWP, pembiayaan ini
menggunakan jaminan dan usaha maksimal 2 tahun, jangka waktu
pembiayaan 6 bulan – 36 bulan. Tujuan pembiayaan yaitu Modal Kerja
dan Investasi.
c. Mikro 500 iB
Produk mikro 500 iB adalah jenis pembiayaan yang Plafond nya 76 juta –
500 juta. Persayaratan adalah KTP, KK, NPWP, pembiayaan ini
menggunakan jaminan dan usaha maksimal 2 tahun, jangka waktu
pembiayaan 6 bulan – 36 bulan. Tujuan pembiayaan yaitu Modal Kerja
dan Investasi.

10
BAB III

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. Organisasi dan Manajemen BRI Syariah

Organisasi dan manajemen yang ada di BRI Syariah terbagi menjadi beberapa bagian.

1. Pincapem (Pimpinan Cabang pembantu)


2. UNIT HEAD
3. BRENCH OPERATION SURPERVISOR
4. AOM
5. TELLER
6. SCURITY
7. OB

Dalam Struktur organisasi dan manajemen Bank BRI Syariah bisa dilihat pada gambar
berikut :

11
PINCAPEM
ADI PERDIYANSYAH

UNIT HEAD BRENCH OPERATION SURPERVISOR

SUGITO LUSYA GUSNEVERA

AOM TELLER
WAHYUNI NILA MUNANA RAMDAN PRATAMA

JAMALUDIN

LUTFI SCURTY + OB
KARYONO

12
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Pemimpin Cabang Pembantu (Pincapem)


a. Bertanggung jawab kepada PINCA terhadap hasil kerja kantor cabang pembantu.
b. Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negoisasi, merevisi RKA (Rencana Kerja
Anggaran) dalam rangka mencapai target usaha syariah yang telah ditetapkan.
c. Membina dan megkoordinasi unit-unit kerja dibawahnya untuk mencapai target usaha syariah
yang telah ditetapkan.
d. Mengawasi semua bawahannya dan unit-unit kerja dibawahnya dalam rangka melaksanakan
dan mencapai sasaran dari rencana kerja yang ditetapkan.
e. Melakukan kegiatan pemasaran dana, jasa dan pembiayaan dalam rangka mmperluas pangsa
pasar usaha syariah.
f. Mengembangkan bisnis pembiayaan, meminimkan resiko kerugian, serta memantau
portofolio untuk mencapai tingkat pertofolio yang sehat.
g. Melaksanakan koordinasi dengan pihak atau instansi terkait atas pelaksanaan usaha
Kancapem Syariah dan unit kerja dibawahmya untuk menjamin pelayanan perbankan yang
tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
h. Membentuk tim penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah (Remedial Account
Management) dan bertindak sebagai ketua tim dan Kanca Syariah.
i. Mengadakan identifikasi masalah dan membuat usul penyelesaian ataspembiayaan
bermasalah Kanca Syariah.
j. Memberikan masukan/rekomendasi kepada pejabat yang berwenang tentang rencana-rencana
penyehatan dan atau penyelamatan pembiayaanbemasalah di Kanca Syariah.
k. Mengawasi ketertiban administrasi dan kelengkapan berkas dokumen atas seluruh
pembiayaan bermasalah di Kanca Syariah.
l. Membuat usulan untuk penyelesaian bermasalah termasuk penyelesaian melalui pihak ketiga.

13
2. UH ( UNIT HEAD )
a. Bertanggung jawab kepada Pincapem terhadap hasil kinerja unit bisnis yang dibawahinya,
yaitu di bidang marketing (pembiayaan dan simpanan).
b. Membantu Pincapem dalam pembinaan dan mengkoordnasi unit-unit kerja dibawahnya
untuk mencapai target bisnis.
c. Bersama Pincapem, melakukan relationship dengan nasabah, menjaga kualitas pembiayaan
serta memperluas pangsa pasar untuk meningkatkan keuntungan yang optimal.
d. Menganalisa pembiayaan yang diproses dan memberikan rekomendasi untuk diteruskan
kepada tingkat yang lebih tinggi.
e. Menyiapkan rencana promosi untuk pembiayaan dan dana simpanan serta bertindak sebagai
penyambung informasi marketing communication dengan kantor pusat.
3. Account Officer Micro (AOM)
a. Mempromosikan produk atau jasa perusahaan
b. produk atau jasa perusahaan kepada klien, marketing executive harus mampu
mempromosikan produknya untuk memenangkan hati konsumen agar terjalin kerja sama
bisnis untuk mencapai target
c. menganalisa pembiayaan nasabah dan mementain langsung ansuran pembiayaan kerumah
nasabah.
d. Melakukan quality assurance untuk memastikan kepatuhan aktivitas operasional
danpembiayaan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
e. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah di outlet mikro
f. Melakukan pencapaian penjualan sesuai target bisnis yang ditentukan.
g. Mengoptimalkan upaya pemasaran dan penjualan produk outlet mikro kepada calon nasabah
mikro.

h. Memastikan adanya pengajuan BI Checking untuk verifikasi profil calon nasabah.


i. Melakukan pemenuhan dokumen persyaratan akad dan order akad.

14
4. Account Officer (AO)
a. Menata kerjakan rencana pemasaran tahun pembiayaan dan simpanan berdasar target yang
ditetapkan.
b. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan cross selling kepada nasabah untuk mencapai
tingkat kepuasan pelayanan nasabah.
c. Membuat rencana kunjungan kepada nasabah dalam rangka pemasaran.
d. Mengadakan pembinaan kepada nasabah guna mengantisipasi adanya kemungkinan kredit
macet.
e. Memaksimalkan upaya dalam rangka pencapaian target rencana pemasaran Kancapem
Syariah.
f. Mengurus pembiayaan 200 juta keatasdan melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya
sesuai perintah atasan guna menunjang kegiatan bisnis dan operasional kantor cabang
syariah.

5. BOS ( Branch Operasional Supervisor )


a. Mengotorisasi kegiatan dari CS Maupun Teller dan semua kegiatan operasional perbankan.
b. Memastikan kepatuhan aktivitas operasional Capem terkelola sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan pencapaian target bidang operasional Capem sesuai ketetapan Cabang
Induk/Kantor Pusat.
c. Memastikan terkendalinya biaya operasional Capem dengan efisien dan efektif.
d. Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan
SOP yang telah di tetapkan.
e. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di Kantor Capem.
f. Memastikan dan mengelola semua kegiatan administrasi, dokumentasi dan kewajiban
pelaporan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (internal dan eksternal)

15
6. Teller
Melakukan tambahan dan setoran kas demi kelancaran pelayanan kepada nasabah.
a. Menerima dan membayarkan setoran dan pengambilan uang nasabah sesuai dengan
ketentuan.
b. Mengelola dana kas fisik kepada supervisor atau asisten manajer operasioanal baik selama
jam pelayaanan kas maupun akhir hari agar keamanan kas terjaga.
c. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan intruksi atasan.
d. Melakukan transaksi tunai & non-tunai sesuai dengan ketentuan dan Mengelola saldo kas
Teller sesuai limit yang ditentukan dan Mengelola uang yang layak dan tidak layak
edar/uang palsu.
e. Mengisi uang tunai di mesin ATM BSM dan Menyediakan laporan transaksi harian.
7. Customer Service (CS)
a. Memberikan informasi tentang produk BRI syariah dan informasi lain-lain yang diperlukan
calon nasabah, serta membantu pengisian aplikasi pembukuan rekening.
b. Menatakerjakan administrasi pembukuan rekening.
c. Melaksanakan pembukaan overbooking dan menandatangani sebagai maker.
d. Melakukan tugas-tugas lain sesuai intruksi atasan.
e. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito.
f. Menyampaikan dokumen berharga Bank dan Kartu ATM kepada nasabah.
g. Membuat laporan pembukaan dan penutupan rekening, keluhan nasabah serta stock opname
kartu ATM.

16
8. Security
a. Menjamin keamanan asset kantor, menjaga ketertiban, dan melaksanakan aktifitas standar
layanan di lingkungan kerja
b. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan/kawasan kerjanya.
c. Melaksanakan pengamanan dan pelayanan terbaik kepada nasabah sesuai dengan standar
layanan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Menjaga kerapihan, kebersihan, dan kenyamanan di ruang ATM

C. Jumlah Tenaga Kinerja dan Karyawan

Jumlah karyawan yang bekerja pada BRI Syariah OUTLET adalah sebanyak 5 orang.

17
BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN,

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

NO JADWAL BIDANG MENTOR JABATAN


1 05- 09 AGU 2019 PERKENALAN SUGITO UH
2 12-16 AGU 2019 MIKRO NANA/LUTFI AOM
3 19-23 AGU 2019 OPERASIONAL JAMAL/ AOM
NANA/ LUTFI
4 26-30 AGU 2019 COLLECT LUTFI/NANA AOM
5 02-06 SEP 2019 COL/OPERAS JAMAL/ LUTFI AOM/CS
6 09-13 SEP 2019 OPERASIONAL RAMDAN TELER/CS
7 16-20 SEP 2019 KANVASING LUTFI /NANA AOM
8 23-27 SEP 2019 RESPECT JAMAL AOM

Dalam bab ini penulis akan membahas kegiatan saat Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di BRI Syariah Outlet kuamang kuning

1. MIKRO
Bank BRI Syariah merupakan salah satu perbankan yang kini hadir ditengah
masyarakat indonesia, menawarkan berbagai produk pinjaman yang dapat digunakan
untuk keperluan konsumtif. Ada banyak jenis produk pembiayaan yang ditawarkan
oleh Bank BRI Syariah, yaitu pembiayaan Mikro iB, KPR iB, dan produk
pembiayaan lainnya yang tentunya dapat digunakan oleh nasabah.
a. Produk pembiayaan Mikro BRI Syariah

18
Produk pembiayaan mikro dari bank BRI Syariah merupakan produk
mikro, baik itu untuk mengembangkan usaha ataupun membuka usaha baru ada
beberapa pembiayaan mikro ini, yakni produk mikro 25 iB, 75 iB, dan 200 iB.
Dari masing-masing produk pembiayaan tersebut tentunya memiliki ketentuan
yang berlaku, selain itu plafond dan juga tenor yang diberikan berbeda.
Produk pembiayaan mikro untuk produk mikro 25 iB ini memiliki jumlah
plafond atau limit pinjaman mulai dari Rp. 5 juta – Rp. 25 juta, masa tenornya
sendiri adalah 6 bulan – 12 bulan. Sedangkan untuk mikro 75 iB memiliki jumlah
plafond yang lebih besar dibandingkan dengan mikro 25 iB, plafond minimal
untuk mikro 75 iB ini adalah 5 juta – 75 juta dengan masa tenor 6 bulan – 36
bulan ketentuan khusus.
Untuk mikro 200 iB sendiri merupakan produk dari pembiayaan mikro
dengan jumlah plafond yang paling besar diantara 3 produk pembiayaan mikro
BRI Syariah, untuk plafond yang dapat diberikan lebih dari Rp. 76 juta – 500 juta
dengan masa tenornya sendiri cukup panjang yakni mulai dari 6 bulan – 60 bulan
dengan ketentuan khusus.
- Margin untuk produk mikro 25 iB, mikro 75 iB dan 500 iB dengan
daftar margin sebagai berikut :
a. Mikro 25 iB = 2,2% per bulan
b. Mikro 75 iB = 1,5 % per bulan
c. Mikro 200 iB = 0,98 % per bulan

19
- Rumus penetapan agunan pada produk mikro BRI Syariah
Keterangan :
A = Daftar rincian pembiayaan
B = Keuntungan Bank
C = Harga Jual Sebelum Uang Muka
C=A+B
D = DP Nasabah
E = Harga Jual Setelah Uang Muka
E = Harga Jual Sebelum Uang Muka (Harga Akhir)
E=C–D
F = Plafond Bank
F=A–O
G = Tenor
H=E:G
H = Angsuran

Sebelum Melakukan pembiayaan mikro bagi marketing harus melakukan


kanvasing.

1. Mencari nasabah
2. Mengenalkan Produk Mikro BRI Syariah
a. Mikro 25 iB = 5 juta – 25 juta
b. Mikro 75 iB = 5 juta – 75 juta
c. Mikro 500 iB = 76 juta – 500 juta
3. Berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah kepada calon nasabah.
4. Disaat melakukan itu marketing Mikro bisa melihat atau menilai
karakter nasabah.

b. Syarat Pengajuan Kredit Mikro BRI Syariah

20
Untuk dapat melakukan pengajuan pinjaman produk dari bank BRI Syariah ini,
berikut ini beberapa dokumen yang perlu disiapkan :
a. Mikro 25 iB, syarat Dokumennya :
1. Fotokopi KTP calon nasabah dan juga pasangan
2. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
3. Akta Cerai/Surat Kematian (Pasangan)
4. Surat izin usaha atau surat keterangan usaha

b. Mikro 75 iB, syarat dokumennya :


1. Fotokopi KTP calon nasabah dan juga pasangan
2. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
3. Akta Cerai/Surat Kematian (Pasangan)
4. Surat izin usaha atau surat keterangan usaha
5. Jaminan, baik berupa tanah dan juga bangunan, tanah kosong, kendaraan,
kios, deposito, dll.
6. NPWP, khususnya untuk pembiayaan diatas 50 juta rupiah
c. Mikro 500 iB, syarat dokumennya :
1. Fotokopi calon nasabah dan juga pasangan
2. Kartu Keluarga dan Akta Nikah
3. Akta Cerai/Surat Kematian (Pasangan)
4. Surat izin usaha atau surat keterangan usaha
5. Jaminan baik berupa tanah dan juga bangunan, tanah kosong, kendaraan,
kios, deposito, dll.
6. NPWP, khususnya untuk pembiayaan diatas 50 juta rupiah

Selain dari produk pembiayaan mikro untuk produk pinjaman kredit dari bank
BRI Syariah, tentunya masih banyak lagi produk pinjaman kredit yang diberikan
oleh BRI Syariah untuk nasabahnya seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang
termasuk dalam kategori pembiayaan mikro. Dengan adanya produk pinjaman
kredit yang diberikan oleh bank BRI Syariah ini tentunya dapat membantu dalam

21
meringankan berbagai macam biaya, untuk lebih jelas dan lengkapnya mengenai
produk pinjaman kredit bank BRI Syariah bisa dilihat disitus resminya.

Setelah melakukan survei dan interview kepada calon nasabah sekaligus meminta
berkas calon nasabah maka Aom merketing Mikro Melakukan Proses BI Cheking untuk
melihat apakah calon nasabah memiliki angsuran atau bermasalah di Bank lain.

Apabila calon nasabah bermasalah di bank lain atau memiliki angsuran di instansi
lain maka tindakan yang harus dilakukan oleh Aom Marketing adalah mencari alasan
agar nasabah itu tidak dibiayai, karena nasabah yang seperto itu akan merugikan pihak
bank.

Dan apabila calon nasabah tidak ada masalah di bank lain atau tidak ada angsuran
di instansi lain maka Aom Mikro/Marketing mikro mengisi proposal APPLE (Aplikasi
Pembiayaan Elektronik) sebelum melakukan pencairan.

Setelah Proposal Aplikasi Penunjang Pembiayaan Elektronik itu selesai Aom


melapor kepada UH (Unit Head) agar di cek dan diminta tanda tangan UH (Unit Head),
setelah di cek dan ditandatangani UH (Unit Head), maka Aom meminta persetujuan dan
meminta tanda tangan MTRI (Manager Marketing Mikro), setelah di cek oleh MTRI
(Manager Marketing Mikro), Aom menemui Pinca (Pimpinan Cabang) untuk dimintai
tanda tangan sebelum pencairan untuk proses pencairan pembiayaan.

2. Collection
Pada perbankan syariah tidak akan lepas dengan nasabah macet atau jatuh tempo
pembayaran yang dimaksud dengan nasabah macet atau jatuh tempo nasabah yang
belum meberikan kewajiban kepada pihak perbankan yang dibiayai oleh pihak di BRI
Syariah disebut collectibilitas yaitu Col 1, Col 2, Col 3, Col 4 dan Col 5.
Jika nasabah yang collectibilitas yang punya kemauan melaksanakan
kewajibannya pada pihak perbankan tetapi tidak mampu membayar sesuai dengan
kesepakatan awal atau nasabah tidak mampu membayar kewajiban pihak bank
memberikan kemudahan untuk nasabah dengan Restrukturisasi atau bisa disebut juga

22
perpanjangan jangka waktu angsuran, pada proposal Restrukturisasi terdiri dari, Surat
Permohonan, Laporan Kunjungan Nasabah (LKN), Remark, Resume, Memorandum
Usulan Restruktur Pembiayaan (MURP) dan laporan nilai hasil taksasi jaminan
terbaru.
3. Non Mikro
Pembiayaan non mikro adalah pembiayaan yang diberikan diluar produk mikro
yang saya ketahui ada dua yaitu Konsumer dan SME sebenarnya masih banyak
produk Non Mikro penulis hanya memahami Konsumer dan SME produk Konsumer
di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Tabungan BRI Syariah iB


Produk Tabungan BRI Syariah memberikan kemudahan bagi nasabahnya
dalam melakukan transaksi perbankan. Tabungan ini ditujukan bagi nasabah
perorangan dengan menerapkan prinsip titipan.
b. Tabungan Haji BRI Syariah iB
Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan ibadah
dan menunaikan ibadah haji akan lebih mudah dalam menyimpan dana.
c. Tabungan Impian Syariah iB
Tabungan ini merupakan salah satu layanan dari BRI Syariah untuk
menwujudkan impian nasabahnya dengan terencana. Prinsip Tabungan
Impian Syariah adalah Bagi Hasil.
d. Giro BRI Syariah iB
Produk ini merupakan layanan untuk memudahkan pengelolaan usaha atau
bisnis dengan prinsip wadi’ah yad dhamanah, dimana penarikan dapat
dilakukan kapan saja menggunakan cek/bilyet giro. Dengan produk ini,
nasabah mendapatkan fasilitas transaksi online real time, diseluruh kantor BRI
Syariah. Selain itu, nasabah juga mendapatkan laporan rutin setiap bulan
dalam bentuk rekening koran.

e. Deposito BRI Syariah iB

23
Produk ini merupakan layanan kapan saja bagi nasabah yang melakukan
investasi berjangka dalam bentuk mata uang tertentu. Dana simpanan dari
deposan akan dikelola menggunakan prinsip-prinsip syariah. Deposan akan
mendapatkan fasilitas berupa Automatic Roll Over dan Balyet Deposito.

f. Pembiayaan Pengrusan Ibadah Haji BRI Syariah iB


Produk ini melupakan layanan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman
(Qardh) untuk memperoleh nomor porsi pelaksanaan ibadah haji. Pengembalian
pinjaman ini sangat ringan, begitu pula dengan jasa pengurusan dan jangka waktu
pengembalian pinjaman yang cukup fleksibel. Dengan fasilitas ini, diharapkan
nasabah dapat lebih leluasa dalam menjalankan ibadah haji.
g. Gadai BRI Syariah iB
Produk ini merupakan pilihan yang tepat serta penuh dengan manfaat bagi
masyarakat. Dengan layanan produk gadai ini, diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan uang tunai yang mendesak sehingga dapat memberikan solusi dengan
cepat. Prinsip pengelolaan gadai juga dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah
h. KKB BRI Syariah iB
Fasilitas kredit ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
kendaraan bermotor. Pembiayaan dilakukan dengan prinsip murabahah (Jual
Beli), dengan keuntungan berdasarkan kesepakatan antara pihak bank dan
nasabah. Pembiayaan ini dilakukan untuk pembelian mobil baru, mobil bekas,
maupun pengalihan pembiayaan dari lembaga lain (Take Over).
i. KPR BRI Syariah iB
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah tinggal yang dilakukan
dengan prinsip jual beli (Murabahah). Dengan fasilitas ini, diharapkan masyarakat
sudah tidak kesulitan dalam memperoleh rumah tinggal.

24
4. Financing Support
Financing Support Tugasnya adalah mensupport atau membantu kegiatan
Marketing (AO) dalam proses pembiayaan, Misalnya Ao mempunyai berkas lalu
berkas tersebut butuh data-data contoh nya BI Cheking, Legal, Appresal, dll.

5. Operasional
Operasional adalah lembaga yang ada diperbakan tentu tidak asing lagi
operasional mempunyai bidang-bidang yaitu Teller, Costumer Service, Security dan
Back Office, di operasional penulis diberi pembelajaran bagaimana menyusun uang
dan bagaimana memposisikan uang itu dengan benar, mengkliring uang.
Memposisikan uang tersebut sesuai ketentuan pihak bank. Dan memisahkan uang
yang masih bagus dengan uang yang sudah jelek atau sudah mulai lunak dan kotor.

B. TEMUAN

25
Adapun temuan/ masalah yang saya dapatkan selama PKL di OUTLET BRI
Syariah kuamang kuning adalah tentang;
“MINIMNYA FASILITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN”

C. PEMBAHASAN
1. Computer dan jaringan.
Komponen ini sangat penting dan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan, karna disetiap operasional yang terdapat didalam kantor memerlukan
computer dan jaringan, yang saling berkaitan satu sama lain. Jaringan yang lambat
menyebabkan terhambatnya kinerja karyawan untuk menggarap proposal nasabah yang
ingin mengajuka pinjaman, dengan jaringan yang kurang baik kadang menghambat
kinerja teller umtuk menginput setoran dan penarikan nasabah.

2. Mesin penghitung uang.


Komponen ini juga penting terhadap kinerja karyawan khususnya dibidang teller,
agar dapat lebih cepat menghitung uang nasabah dalam bentuk setoran tunai,
tabubungan, dan penarikan yang jumlahnya tidak sedikit, yang mengakibatkan nasabah
menunggu agak lama, sampai uangnya selesai dihitung secara manual. Tidak sedikit
nasabah yang mengeluh dikarnakan menunggu jika ingin pencairan diatas 20-100 juta
rupiah.

3. Brangkas.

26
Dengan tidak adanya brangkas cukup menyulitkan karyawan khususnya pada
scurity yang setiap sore harus setor ke BRI konvensional yang merupakan induk dari
BRIS, dikarnakan jika disimpan dikantor akan menanggung resiko yang cukup tinggi.
Dengan demikian jika ada nasabah yang ingin melakukan penarikan dalam jumlah besar
diwaktu pagi harus menunggu sampai uang tercukupi dari setoran nasabah.

4. CCTV.

Perbankkan merupan tempat yang rentan terjadinya kejahatan baik dari


external maupun dari internanya, dengan demikian cctv sangat diperlukan disetiap
perbankkan yang berfungsi untuk memantau suatu keadaan/kegiatan yang biasanya
berkaitan dengan kegiatan yang memerlukan pemantauan. Alat ini akan dapat merekam
segala kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut secara detail, jika terjadi suatu
kejahatan alat ini bisa dijadikan sebagai bukti akurat yang mendekati 100%
kebenarannya.

27
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, terhadap bank
jasa arta pada tanggal 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari bank
indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GB/DPG/2008, maka
pada tahun 17 November 2008 PT. Bank Syariah secara resmi beroperasi.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008
ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk, dan Bapak Ventje Rahardjo Selaku Direktur Utama PT. Bank BRI
Syariah.
Penulis akan memberikan gambaran berada didalam lembaga perbankan
Syariah, Khususnya BRI Syariah OUTLET Kuamang kuning
1. BRI Syariah adalah perbankan yang memiliki kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang baik untuk nasabah BRI Syariah.
2. Kekeluargaan di BRI Syariah sangat erat.
3. Memiliki kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan untuk bekerja atau pun
disaat diluar kantor.

2. Saran.

28
Dengan harapan yang besar mohon lebih diperhatikan Outlet yang terdapat di
kuamang kuning, dikarnakan melihat potensial masyarakat dikuamang kuning yang
cukup tinggi dan nasabah dikuamang kuning tidak kalah banyak dengan kcp-kcp BRIS
yang terdapat di Kab.Bungo.

Untuk PKL tahun depan sebaiknya IAI YASNI MUARA BUNGO mengirim
mahasiswanya untuk PKL di BRIS Kuamang kuning, dikarnakan disini karyawannya
ramah-ramah dan baik-baik, tidak sungkan untung mengajari saya dan teman-teman,
semua yang terdapat diperbankkan diajarkan pada saya dan teman-teman.

LAMPIRAN

29
Gambar1

SERAH TERIMA PRAKTIK KERJA LAPANGAN Di BRI SYARIAH KUAMANG KUNING

BERSAMA BAPAK SUGITO DAN DPL UJANG RUHYAT SAMSONI

30
Gambar2

Survey nasabah bersam bapak sugitu dan mas lufti di unit 15

31
Gambar3

survey nasabah bersama pak sugito,pak jamal dan nasabah di unit 14


dengan agunan kelapa sawit

Gambar 4 Mendampingi pengisian data nasabah di unit 4, bersama mbak nana.

32
Gambar 5

Invut data nasabah

Gambar 6

Menyusun berkas nasabah

33
Gambar 7 RESPECT UNIT 17

Gambar 8 RESPECT UNIT 18

34
Gambar 9

Makan bersama

Hari terahir/perpisahaan pkl berasama bri syariah kuamang kuning .

35
Gambar 10

FOTO BERSAMA HARI TERAHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BRI SYARIAH KUAMANG KUNING

36
37

Anda mungkin juga menyukai