Dosen Pembimbing :
Evyta Rosiyanti Ramadhani, S.H., L.LM.
NIP 760019001
Oleh :
Rahmad Jenivery Arya Saputra
190710101187
PENDAHULUAN
Magang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa di instansi yang memiliki
keterkaitan dengan program studi yang diambil oleh mahasiswa. Tujuan dari kegiatan magang
yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh
selama masa perkuliahan. Dengan adanya magang, mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu
tidak hanya secara teori di dalam perkuliahan tetapi juga menerapkan langsung ilmu tersebut di
dalam dunia pekerjaan, mengingat pada era globalisasi saat ini, persaingan hidup semakin
meningkat salah satunya pada dunia kerja. Seseorang dituntut untuk memiliki keahlian serta
kemampuan yang lebih unggul dalam dunia kerja. Dengan adanya magang, mahasiswa diberikan
pengalaman kerja secara langsung dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman atas ilmu
yang diperoleh dalam perkuliahan dengan praktik kerja yang sesungguhnya.
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan membekali mahasiswa agar dapat menjadi
unggul di dalam dunia kerja, salah satunya dengan menjadikan magang sebagai bekal dan
langkah awal mahasiswa untuk melangkah ke dunia kerja. Selain perguruan tinggi, terdapat
program yang menjadi platform mahasiswa untuk melaksanakan magang yaitu Kampus
Merdeka. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka belajar oleh Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi Republik Indonesia yang memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun
langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. Terdapat beberapa keuntungan dari
adanya Program- Program Kampus Merdeka antara lain, kegiatan praktik di lapangan akan
dikonversi menjadi SKS, eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari
satu semester, belajar dan memperluas jaringan diluar program studi atau kampus asal,
menambah ilmu yang didapatkan dari mitra berkualitas dan terkemuka. Kampus Merdeka
memiliki program yang sedang berlangsung antara lain:
1. Bangkit by Google, Goto, Traveloka, merupakan program persiapan karier yang didesain
oleh Google untuk memberikan mahasiswa paparan langsung dengan praktisi industri,
serta mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk karier sukses
di perusahaan teknologi terkemuka;
2. Kampus Mengajar, merupakan Program yang membantu peningkatan kualitas dan
pemerataan pendidikan dasar
3. Magang, merupakan Program untuk mempersiapkan karir masa depan melalui
pengalaman kerja
4. Studi Independen, merupakan Program untuk menguasai ilmu aplikatif lintas jurusan dari
para ahli di bidangnya
Sedangkan untuk program yang akan dibuka, antara lain :
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi untuk
menjadi yang terdepan dalam industri keuangan Syariah. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
halal matter serta dukungan stakeholder yang kuat, merupakan faktor penting dalam pengembangan
ekosistem industri halal di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah Bank Syariah. Bank Syariah
memainkan peranan penting sebagai fasilitator pada seluruh aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri
halal. Keberadaan industri perbankan Syariah di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan dan
pengembangan yang signifikan dalam kurun tiga dekade ini. Inovasi produk, peningkatan layanan, serta
pengembangan jaringan menunjukkan trend yang positif dari tahun ke tahun. Bahkan, semangat untuk
melakukan percepatan juga tercermin dari banyaknya Bank Syariah yang melakukan aksi korporasi.
Tidak terkecuali dengan Bank Syariah yang dimiliki Bank BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI
Syariah, dan BRI Syariah. Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah atau prinsip hukum islam.
Pada 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H menjadi penanda
sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu
Bank Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga Bank Syariah
sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas
permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta
komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk dapat
bersaing di tingkat global.
Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan Bank Syariah
kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta
berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga
menjadi cerminan wajah perbankan Syariah di Indonesia yang modern, universal, dan memberikan
kebaikan bagi segenap alam (Rahmatan Lil ‘Aalamiin).
Visi di BSI KC Jember Sudirman adalah, “Top 10 Global Islamic Bank”. Sedangkan untuk misi
BSI KC Jember Sudirman adalah:
1. Memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia (Melayani >20 juta nasabah dan
menjadi top 5 bank berdasarkan asset (500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025)
2. Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham (Top 5
bank yang paling profitable di Indonesia (ROE 18%) dan valuasi kuat (PB>2))
3. Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta terbaik Indonesia (Perusahaan
dengan nilai yang kuat dan memberdayakan masyarakat serta berkomitmen pada
pengembangan karyawan dengan budaya berbasis kinerja).
Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank syariah
merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum
islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl
wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,
maysir, riba, zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia. Selain itu, Undang Undang Perbankan Syariah juga memberi amanah kepada bank syariah
untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal.
Lembaga baitul mal yaitu sebuah lembaga yang menerima dana berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak
pemberi wakaf (wakif).
Dalam pelaksanaan fungsi pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap
menerapkan tata kelola yang sama dengan bank konvensional, yaitu dengan menjalankan prinsip kehati-
hatian dan juga memastikan tata kelola berjalan dengan baik. Meskipun begitu, tata kelola dan
pengawasan tetap mendapatkan penyesuaian dengan prinsip-prinsip yang jadi pedoman oleh sistem
perbankan syariah. Secara hakikatnya, bank syariah merupakan lembaga yang menawarkan produk
perbankan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Lembaga perbankan syariah harus mematuhi pada
prinsip syariah Islam yang sudah ditetapkan. Pasalnya, prinsip syariah dalam lembaga perbankan ini
jadi hal yang cukup fundamental, mengingat eksistensi dari bank syariah sendiri didasari oleh prinsip
syariah Islam tersebut.
Tetap teguh dalam menjalankan aktivitas perbankan pada prinsip syariah juga dipandang sebagai
sisi kekuatan dari bank syariah. Untuk menjaga konsistensi dalam menjalankan aktivitas perbankan
berdasarkan prinsip syariah islam, bank syariah juga diawasi oleh Dewan Syariah Nasional dari Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI). Perihal pengawasan tersebut dijelaskan melalui Undang Undang No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam Undang Undang tersebut terdapat pernyataan pemberian
kewenangan kepada MUI melalui DSN-MUI untuk menerbitkan fatwa kesesuaian syariah terhadap
suatu produk perbankan. Ketetapan tersebut juga didukung oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) yang menegaskan bahwa seluruh produk perbankan syariah hanya boleh ditawarkan kepada
masyarakat setelah bank mendapat fatwa dari DSN-MUI dan memperoleh izin dari OJK. Berikut adalah
struktur dari BSI:
Proses merger tiga bank syariah besar di Indonesia menjadi salah satu tonggak sejarah yang akan
membuka banyak peluang-peluang baru dalam mendukung perekonomian masyarakat secara nasional.
Setiap bank syariah memiliki latar belakang dan sejarahnya sendiri sehingga semakin menguatkan
posisi BSI ke depannya. PT BRI Syariah Tbk atau sering disingkat menjadi BRIS awalnya terbentuk
dari proses akuisisi BRI terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelahnya, BRI Syariah
mulai beroperasi pada 17 November 2008 dengan berlandaskan prinsip syariah Islam. BRI Syariah
berfokus membidik berbagai segmen di masyarakat dan terus tumbuh luas menawarkan berbagai produk
syariah kepada nasabahnya. Pada 2018, BRI Syariah mulai melaksanakan initial public offering di
Bursa Efek Indonesia dan mencatatkan diri sebagai anak usaha BUMN di bidang Syariah yang pertama
kali melaksanakan penawaran umum saham perdana.
Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) didirikan pada 29 April 2000 dengan pembukaan 5
kantor cabang utama di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pendirian Bank
Negara Indonesia ini tercetus setelah melihat kondisi bank syariah saat krisis moneter di tahun 1998
tetap mampu berdiri tanpa mengalami perubahan secara signifikan. Dalam proses
operasional perbankan,, BNI Syariah tetap memperhatikan aspek syariah yang diawasi langsung oleh
Dewan Pengawas Syariah dan telah melalui pengujian sehingga memenuhi aturan Syariah. Awalnya
Bank Mandiri adalah bank yang berdiri dari hasil penggabungan dari empat bank, yaitu Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo yang mulai terguncang akibat krisis moneter pada
tahun 1998. Setelah itu mulai dibentuk tim konsolidasi untuk pengembangan perbankan syariah dan
pada 1 November 1999 terbentuklah Bank Syariah Mandiri. Hingga saat ini Bank Mandiri Syariah
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani sebagai landasan operasional. Hal ini
yang membuat Bank Syariah Mandiri terus berkembang hari ini dan jadi bagian dari BSI.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang menaungi kinerja BSI membuka peluang sebesar-
besarnya bagi para investor asing untuk menjadi bagian penting pengembangan BSI ke depannya. Para
calon investor bisa memiliki saham di PT BSI Tbk melalui Sovereign Wealth Fund atau dana abadi
bernama Indonesia Investment Authority (INA). Pemerintah juga berkeinginan untuk melakukan right
issue dan memastikan adanya match interest terhadap para calon investor yang berniat mengambil block
seed di BSI pada masa mendatang. Hal ini tentu saja sebagai strategi pengembangan yang dilakukan
BUMN untuk mendukung iklim investasi dan ekonomi perbankan syariah yang kokoh dan
berkesinambungan.
Berdirinya BSI diresmikan melalui surat yang dikeluarkan oleh OJK. Surat yang dirilis dengan
nomor:SR-3/PB.1/2021 perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI
Syariah ke dalam PT Bank BRI Syariah Tbk serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin
Usaha PT Bank BRI Syariah Tbk Menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk
(BRIS) sebagai Bank Hasil Penggabungan. Dengan dikeluarkannya surat dari OJK ini maka semakin
menguatkan posisi BSI untuk melakukan aktivitas perbankan berlandaskan konsep Syariah dan
penggabungan dari 3 bank pembentuknya. Dalam perkembangannya perekonomian syariah di
Indonesia, BSI memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM dalam ekosistem yang lebih
terintegrasi mulai dari pelayanan retail dan consumer, serta mengembangkan segmen wholesole dengan
produk yang lebih inovatif termasuk pada lini bisnis global. Tentu saja dalam aktivitas proseduralnya
akan menerapkan prinsip Maqashid Syariah. Selain itu, BSI juga akan fokus pada pemerataan ekonomi
masyarakat melalui Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf.
BAB III
TINJAUAN MAGANG
Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank syariah
merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum
islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl
wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,
maysir, riba, zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia. Selain itu, Undang Undang Perbankan Syariah juga memberi amanah kepada bank syariah
untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal.
Lembaga baitul mal yaitu sebuah lembaga yang menerima dana berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak
pemberi wakaf (wakif).
Dalam pelaksanaan fungsi pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap
menerapkan tata kelola yang sama dengan bank konvensional, yaitu dengan menjalankan prinsip kehati-
hatian dan juga memastikan tata kelola berjalan dengan baik. Meskipun begitu, tata kelola dan
pengawasan tetap mendapatkan penyesuaian dengan prinsip-prinsip yang jadi pedoman oleh sistem
perbankan syariah. Secara hakikatnya, bank syariah merupakan lembaga yang menawarkan produk
perbankan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Lembaga perbankan syariah harus mematuhi pada
prinsip syariah Islam yang sudah ditetapkan. Pasalnya, prinsip syariah dalam lembaga perbankan ini
jadi hal yang cukup fundamental, mengingat eksistensi dari bank syariah sendiri didasari oleh prinsip
syariah Islam tersebut. Tetap teguh dalam menjalankan aktivitas perbankan pada prinsip syariah juga
dipandang sebagai sisi kekuatan dari bank syariah. Untuk menjaga konsistensi dalam menjalankan
aktivitas perbankan berdasarkan prinsip syariah islam, bank syariah juga diawasi oleh Dewan Syariah
Nasional dari Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Perihal pengawasan tersebut dijelaskan melalui
Undang Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Dalam Undang Undang tersebut terdapat pernyataan pemberian kewenangan kepada MUI
melalui DSN-MUI untuk menerbitkan fatwa kesesuaian syariah terhadap suatu produk perbankan.
Ketetapan tersebut juga didukung oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang menegaskan
bahwa seluruh produk perbankan syariah hanya boleh ditawarkan kepada masyarakat setelah bank
mendapat fatwa dari DSN-MUI dan memperoleh izin dari OJK.
BAB IV
Tambahkan wawasan pelajar Kegiatan belajar di dalam ruangan tentu tidak akan optimal jika
pelajar tidak mengembangkannya dengan praktik lapangan. Di frontliner mendapatkan banyak teori.
Kemudian saat menghadapi nasabah, membina hubungan baik antara kampus dan penyedia peluang
kerja, Magang tidak hanya memiliki dampak positif pada anggota magang. Anggota magang dapat
memperoleh pengalaman serta sertifikat sebagai bukti berpartisipasi dalam proses magang dan
memenuhi kualifikasi yang ditentukan. Di sisi lain, mereka yang memberikan kesempatan magang
dapat memperoleh manfaat karena kerja keras dapat diatasi dengan inovasi peserta magang. Kegiatan
magang juga memiliki tujuan untuk membuat pelajar terlatih dalam menangani dan mengatasi masalah
yang mungkin timbul ketika berhadapan langsung di dunia kerja.
Tingkatkan kualitas pelajar, Adanya masalah nyata yang dihadapi oleh pelajar ketika di lokasi
magang adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas peserta magang. Dengan demikian, peserta
magang akan dilatih untuk menangani masalah secara kontekstual. Dengan demikian, solusi masalah
dapat segera diperoleh dengan menerapkan teori dan sains. Secara rinci, kegiatan yang dilakukan dapat
diuraikan dalam table berikut:
BAB V
RENCANA SELANJUTNYA
Kegiatan magang dilaksanakan di Bank Syariah Indonesia KC Jember Sudirman. Magang ini
dilakukan dengan jam kerja mulai dari jam 08.00 hingga 17.00 dan dalam lima hari dalam seminggu.
Kegiatan dilakukan di banking hall sebagai front liner. Kegiatan yang dilakukan antara lain membantu
nasabah dalam pembukaan rekening pribadi, aktivasi mobile banking, transaksi setor atau penarikan
tunai, transfer, penggantian kartu, buka blokir kartu, pembukaan rekening haji beserta informasi-
informasi lainnya, pembukaan rekening lembaga, pembukaan rekening junior, dan lain lain. Tetapi
tidak semua kegiatan dilakukan oleh penulis saat menjalani kegiatan magang. Hal tersebut dikarenakan
dibutuhkan hardskill atau keterampilan dalam mengerjakan suatu hal tersebut, yang bila tidak memiliki
hal tersebut maka akan memperlambat kerja sehingga waktu yang selalu dituntut untuk cepat dan
efisien tidak tercapai. Oleh karena itu, yang dilakukan penulis selama kegiatan magang selanjutnya
adalah memahami lebih dalam terkait produk-produk Bank Syariah Indonesia. Diantaranya terkait
pembukaan rekening haji beserta informasi-informasi lainnya, pembukaan rekening masjid, melakukan
migrasi rekening, transfer antar bank melalui SKN dan RTGS, memahami form penarikan tanpa kartu,
dan lain lain. Dengan harapan semakin berjalannya kegiatan magang, penulis dapat memperoleh
peningkatan dalam setiap bulannya di bagian front liner.
BAB VI
PENUTUP
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan membekali mahasiswa agar dapat menjadi
unggul di dalam dunia kerja, salah satunya dengan menjadikan magang sebagai bekal dan
langkah awal mahasiswa untuk melangkah ke dunia kerja. mahasiswa diberikan kesempatan
untuk melaksanakan magang melalui program pemerintah yang dinamakan dengan program
Magang Bersertifikat Kampus Merdeka dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar
dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Terdapat beberapa instansi
yang bekerjsama sama dalam pelaksanaan Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka
salah satunya adalah Bank Syariah Indonesia. Selama Penulis melaksanakan Program Magang
Bersertifikat Kampus Merdeka di BSI KC Jember Sudirman pada bagian Front Liner, hasilnya
yaitu peserta magang dapat tambahan wawasan mengenai Bank Syariah, membina hubungan
baik antar manusia karena sering menghadapi nasabah secara profesional, meningkatkan kualitas
pelajar sebagai fresh graduate yang bisa dibilang berpengalaman, Tujuan magang secara umum
dan manfaat magang secara khusus dapat kamu raih jika kamu melakukan semua kegiatan
magang secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, R. (2015, 06 09). Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia. Diakses pada tanggal
22 November 2022, dari Cermati: http://www.cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-
bank-syariah-di-indonesia
Choir. (2010, 03 31). Kelebihan dan Kendala Bank Syariah. Dipetik 10 03, 2015, Dari Zona Ekonomi
islam: http://zonaekis.com/kelebihan-dan-kendala-bank-syariah/
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah. (2010). 1-3.
Antonio, M. S., & Muhammad. (2008). Bank Syariah: Analisis Kesehatan, Peluang, Kelemahan dan
Ancaman. Yogyakarta: Ekonisia.
https://www.ojk.go.id/waspadainvestasi/id/regulasi/Documents/
UU_No_21_Tahun_2008_Perbankan_Syariah.pdf diakses pada jam 15.00 tanggal 21 November
2022.
LAMPIRAN
1.1 LOGBOOK KEGIATAN