Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training (OJT)


On the Job Training (OJT) adalah suatu proses yang terorganisasi untuk
meningkatkan keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap individu.
Dengan kata lain OJT merupakan metode pelatihan dengan cara pekerja atau
calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah
bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang
supervisor. Metode ini akan berhasil dan sukses apabila dirancang dengan baik
dan benar. Dalam program OJT, individu yang berpengalaman bertindak sebagai
pelatih yang tentunya harus mempersiapkan diri baik dari segi material
pembelajaran, mengembangkan keterampilan, mempresentasikan program,
mengadaptasikan ke individu-individu serta tentunya dapat melakukan evaluasi.
On The job Training (OJT) merupakan suatu program pelatihan lapangan
bagi mahasiswa program studi Ekonomi Syari’ah Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Lhokseumawe. Pelaksanaan OJT merupakan beban studi yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah, sebagai aplikasi ilmu di
lembaga-lembaga yang disesuaikan dengan disiplin ilmu yang selama ini didapat
pada bangku perkuliahan.
Sesuai dengan tuntutan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
terwujud melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan
demikian melalui pendidikan akan tercipta suatu lembaga pendidikan sebagai
pedoman dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap pakai dimasa
mendatang yang kemudian menjadi sumber daya siap menuju era globalisasi
khususnya dunia perbankan dan lembaga syari’ah lainnya.
Sesuai dengan misi IAIN Lhokseumawe untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang mampu yang mengantisipasi perkembangan teknologi IPTEK yang
berdasarkan IPTAQ serta menghasilkan penelitian dan pengembangan teknologi
serta kemasyarakatannya. Dengan begitu perusahaan bisa mendapat efektifitas dan

1
efisiensi kerja yang dapt menguntungkan perusahaan tersebut. Adapun misi
program studi Ekonomi Syari’ah adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan mengembangkan penelitian dan pengkajian dibidang
Ekonomi Syari’ah, khususnya Perbankan Syari’ah dalam rangka
memperkokoh program studi Ekonomi syari’ah.
b. Menjalani kerja sama secara produktif dengan berbagai lembaga
perbankan dan lembaga lainnya.
c. Melaksanakan serta mengembangkan pendidikan dan pengajaran ilmu
Ekonomi Syari’ah dan Perbankan Syari’ah dalam berbagai aspek
dengan menggunakan standar metodelogi keilmuan modern secara
profesional.
d. Melaksanakan pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia memasuki
dunia kerja dengan mengaju pada sistem pendidikan terpadu yang
berbasis kopentensi dengan tujuan mendukung aplikasi nilai-nilai Islam
dalam kehidupan umumnya.
e. Menanamkan kesadaran profesional akan pendekatan-pendekatan baru
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan Ekonomi Perbankan
Syari’ah dan Lembaga-lembaga Keuangan Syari’ah Non Bank.

Setiap mahasiswa/mahasiswi khususnya jurusan Syari’ah prodi Ekonomi


Syari’ah yang memenuhi syarat perkuliahan diwajibkan untuk mengikuti On The
Job Training yang telah ditetapkan oleh Akademik selama 35 hari kerja. Dalam
kurun waktu yang sesingkat itu diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin agar dapat lebih memantapkan diri sebelum menjadi tenaga kerja yang
profesional dan handal dalam pekerjaannya.

B. Fokus Laporan

Adapun sistematika penulisn laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang OJT, fokus laporan dan pembuatan laporan

2
BAB II PROFIL LOKASI OJT

Berisi uraian tentang gambaran umum lokasi OJT di Bank Aceh Syariah

Capem Keutapang Aceh Besar, struktur organisasinya dan fasilitas tempat

OJT.

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN OJT

Berisi tentang kontrak kerja, pelaksanaan pelaksanaan kerja, serta kendala-

kendala yang dihadapi selama OJT.

BAB IV PENUTUP

Berisi bagian kesimpulan dan saran-saran.

C. Tujuan Laporan

On The Job Training merupakan salah satu mata kuliah dijurusan Syari’ah

Prodi Ekonomi Syari’ah, yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang berpengalaman terampil, dan siap dipakai. Berdasarkan

permasalahan maka yang menjadi tujuan dari On the Job Training diantaranya

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi B Bank Aceh

Syariah Capem Keutapang Aceh Besar dalam melaksakannya.

b. Untuk mengukur sejauh mana teori yang didapatkan dan dapat

diterapkan dengan baik dilapangan oleh mahasiswa.

c. Memperoleh pengalaman langsung mengenal jenis pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan.

3
d. Mengamati secara langsung apa yang menjadi tanggung jawabnya,

melihat apa yang harus dikerjakan, mampu menunjukkan apa yang

dikerjakan kemudian mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan.

D. Jadwal kegiatan

Kegiatan OJT yang di laksanakan oleh panitia pelaksana OJT fakultas


Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) memfasilitasi kepada mahasiswa OJT untuk
mengikuti pelatihan/ pembekalan dan pembentukan percakapan kepribadian, sikap
dan wawasan di kelas yang di laksanakan pada tanggal 2 januari 2019 yang
bertempat di kampus IAIN Lhoksemawe di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Pelaksanaaan OJT yang di tetapkan di Bank Syariah Mandiri KCP


Takengon dari tanggal 07 Januari 2019 yang beralamat Jalan Mata Ie No. 17, Lam
Bheu, Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.

Berikut jadwal kegiatan penulis:

1. Tanggal 07 Januari 2019 di tetapkannya oleh Bank Aceh Syariah Pusat


bahwa mahasiswa ditempatkan di Bank Aceh Syariah Capem
Keutapang
2. Tanggal 06 Februari 2019 mendatangi kediaman nasabah lansia yang
sudah uzur untuk cap jempol sebagai tanda bukti penarikan tabungan
pensiun.

4
BAB II
PROFIL LOKASI OJT

A. Gambaran Umum Lokasi


a. Sejarah Bank Aceh Syariah

Gagasan untuk mendirikan Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh


tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh
(sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh
di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5
tanggal 7 September 1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah
menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil Notaris di Kutaraja, untuk
mendirikan suatu Bank dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank
Kesejahteraan Atjeh, NV” dengan modal dasar ditetapkan Rp 25.000.000.

Setelah beberapa kali perubahan Akte, barulah pada tanggal 2 Februari


1960 diperoleh izin dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.
12096/BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri Kehakiman dengan
Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 tanggal 18 Maret 1960, Pada saat itu PT
Bank Kesejahteraan Aceh NV dipimpin oleh Teuku Djafar sebagai Direktur dan
Komisaris terdiri atas Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin,
dan Moehammad Sanusi. Dengan ditetapkannya Undang-undang No. 13 Tahun
1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, semua
Bank milik Pemerintah Daerah yang sudah berdiri sebelumnya, harus
menyesuaikan diri dengan Undang-undang tersebut.

Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun 1963 Pemerintah Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1963
sebagai landasan hukum berdirinya Bank Pembangunan Daerah Istimewa
Aceh. Dalam Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian Bank
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh adalah untuk menyediakan pembiayaan
bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka pembangunan
nasional semesta berencana.

Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada tanggal tanggal 7 April 1973,
Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No.
54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan PT Bank Kesejahteraan Aceh,
NV menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Peralihan status, baik

5
bentuk hukum, hak dan kewajiban dan lainnya secara resmi terlaksana pada
tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan
Daerah Istimewa Aceh.

Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada Bank


Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Pemerintah Daerah telah beberapa kali
mengadakan perubahan Peraturan Daerah (Perda), yaitu mulai Perda No.10 tahun
1974, Perda No. 6 tahun 1978, Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988,
Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh menjadi PT Bank
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, yang telah disahkan oleh Menteri Dalam
Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.21.343 tanggal 31
Desember 1999.

Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi


Perseroan Terbatas dilatarbelakangi keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah
Istimewa Aceh dalam program rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan
bank yang ditetapkan melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik
Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor
31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program
Rekapitalisasi Bank Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan
Perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia,
dan PT. Bank BPD Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999.

Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas ditetapkan


dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama
PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT Bank BPD Aceh.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat
Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akte
Pendirian Perseroan ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar Rp 150
milyar.Sesuai dengan Akte Notaris Husni Usman, SH No.42 tanggal 30 Agustus
2003, modal dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah menjadi Rp 500
milyar.Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Pernyataan Keputusan
Rapat No. 10 Tanggal 15 Desember 2008, notaris di Medan tentang peningkatan
modal dasar Perseroan, modal dasar kembali ditingkatkan menjadi
Rp1.500.000.000.000 dan perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh.
Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9
September 2009. Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh

6
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/61/KEP.GBI/2010 tanggal 29
September 2010.

Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat


Bank Indonesia No.6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin
Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Bank
mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada 5
November 2004.

Sejarah baru mulai diukir oleh Bank Aceh melalui hasil rapat RUPSLB
(Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) tanggal 25 Mei 2015 tahun lalu
bahwa Bank Aceh melakukan perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional
menjadi sistem syariah seluruhnya. Maka dimulai setelah tanggal keputusan
tersebut proses konversi dimulai dengan tim konversi Bank Aceh dengan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses
perizinan yang disyaratkan oleh OJK akhirnya Bank Aceh mendapatkan izin
operasional konversi dari Dewan Komisioner OJK Pusat untuk perubahan
kegiatan usaha dari sistem konvensional ke sistem syariah secara menyeluruh.

Izin operasional konversi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan


Dewan Komisioner OJK Nomor. KEP-44/D.03/2016 tanggal 1 September 2016
Perihal Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional
Menjadi Bank Umum Syariah PT Bank Aceh yang diserahkan langsung oleh
Dewan Komisioner OJK kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah melalui Kepala
OJK Provinsi Aceh Ahmad Wijaya Putra di Banda Aceh.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa kegiatan operasional Bank


Aceh Syariah baru dapat dilaksanakan setelah diumumkan kepada masyarakat
selambat-lambatnya 10 hari dari hari ini. Perubahan sistem operasional
dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016 secara serentak pada seluruh
jaringan kantor Bank Aceh. Dan sejak tanggal tersebut Bank Aceh telah dapat
melayani seluruh nasabah dan masyarakat dengan sistem syariah murni mengutip
Ketentuan PBI Nomor 11/15/PBI/2009.

Proses konversi Bank Aceh menjadi Bank Syariah diharapkan dapat


membawa dampak positif pada seluruh aspek kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat. Dengan menjadi Bank Syariah, Bank Aceh bisa menjadi salah satu
titik episentrum pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang lebih
optimal.

Kantor Pusat Bank Aceh berlokasi di Jalan Mr. Mohd. Hasan No 89 Batoh
Banda Aceh. Sampai dengan akhir tahun 2017, Bank Aceh telah memiliki 161

7
jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Pusat Operasional, 25 Kantor
Cabang, 86 Kantor Cabang Pembantu, 20 Kantor Kas tersebar dalam wilayah
Provinsi Aceh termasuk di kota Medan (dua Kantor Cabang, dua Kantor Cabang
Pembantu, dan satu Kantor Kas), dan 17 Payment Point. Bank juga melakukan
penataan kembali lokasi kantor sesuai dengan kebutuhan.

Riwayat dan Perubahan Nama Serta Badan Hukum

 19 Nopember 1958 : NV. Bank Kesejahteraan Atjeh (BKA)6 Agustus


1973 : Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (BPD IA)5 Februari
1993 : PD. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PD. BPD IA)7
Mei 1999 : PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat
menjadi: PT. Bank BPD Aceh29 September 2010 : PT. Bank Aceh19
September 2016: PT. Bank Aceh Syariah

Produk-Produk Bank Aceh Syariah

Adapun produ k-produk yang ada pada bank syariah mandiri adalah:

1. Produk pendanaan (funding)


a) Tabungan bank Aceh syariah
b) Tabungan seulanga
c) Deposito
d) Giro
2. Produk pembiayaan ( financing)
a) Gadai emas
b) Pembiayaan Mudharabah
c) Pembiayaan Wadiah
3. Produk jasa-jasa (services)
a) BSM card
b) Sentral bayar BSM
c) BSM SUHC ( saudi umroh dan haj card)

8
B. STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA

Struktur organisasi merupakan bagian yang mempunyai tugas yang


berbeda dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atau diberikan oleh pemimpin. Dan dalam suatu organisasi sangat
dibutuhkan struktur organisasi yang fungsinya sebagai kerangka pembagian kerja.

Organisasi merupakan suatu bentuk atau wadah dari kelompok manusia


dalam usahannya untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi ini dibentuk untuk
menciptakan suatu pola yang dapat mempertinggi efesien kerja, sedangkan
organisasi bertujuan untuk memiliki dan mempunyai hubungan baik antara setiap
bagian dalam kelompok kerja yang ada di dalam suatu badan atau perusahaan.
Dengan demikian akan terdapat koordinasi antara bagian kerja yaitu adanya
kesatuan pemerintah dan tanggung jawab serta pengawasan.

Organisasi tersebut menggabungkan sumber daya manusia yang dimiliki


dengan sumber daya lainnya. Organisasi juga secara terus menerus mengkaji
sejauh mana ia telah berfungsi serta selalu berusaha menyesuaikan diri
sebagaimana yang diharapkan agar dapat mencapai tujuan. Kemudian semua ini
akan menyebabkan organisasi dapat melayani memenuhi kebutuhan masyarakat
lebih efisien.

Dalam struktur organisasi, penerapan dapat disesuaikan dengan kondisi


lingkungan serta perkembangan perusahaan akan kebutuhan sistem manajemen
dan sumber daya yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dengan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dengan suatu pola tertentu yang diciptakan
sehingga loyalitas dapat dipertahankan. Struktur sebagaimana terlampir.

Berdasarkan analisis jabatan PT. Bank Aceh Syariah Capem Keutapang


maka struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan
b. Customer Service

9
c. Teller
d. Finance Sales
e. Security
f. Office boy

C. Visi dan Misi Bank Aceh Syariah Capem Keutapang


a. visi

Menjadikan Bank Syariah terdepan dan terpercaya dalam pelayanan di


Indonesia

b. misi.

 Menjadi penggerak perekonomian Aceh dan pendukung agenda


pembangunan daerah.

 Memberi layanan terbaik dan lengkap berbasis teknologi untuk semua
segmen nasabah terutama sektor usaha kecil, menengah, sektor
pemerintah, maupun korporasi.

 Menjadi bank yang memotivasi karyawan, nasabah, dan stakeholder
untuk menerapkan prinsip syariah dalam muamalah secara komprehensi
(syumul).

 Memberi nilai tanbahan yang tinggi bagi pemegang saham dan
masyarakat Aceh umumnya.

 Menjadi perusahaan pilihan utama bagi profesional perbankan syariah
di Aceh.

10
D. FASILITAS TEMPAT OJT
1. Ruang Atm
a. Mesin ATM 2
b. UPS 1
c.. Kamera cctv 1
d. AC 1

2. Ruang Pimpinan

a. Ac 1

b. Meja 1

c. kursi 3

d. printer 1

e. lemari berkas 1

3. Ruangan taller

a. Mesin pengambilan nomor antrian


b. Komputer 2
c. CPU 2
d. Mesin hitung uang
e. Kursi taller 2 kursi
f. Tempat sampah 2
g. Ac 1
4. Costumer Service
a. Meja 2
b. Kursi 4
c. Komputer 1
d. Print 2
e. AC 1
f. Tempat sampah 1
5. Ruangan Pembiayaan

11
a. Komputer 2
b. Meja 2
c. Kursi 4
d. Ac 1
e. Lemari penyimpanan berkas 1
f. Print 3
g. Kamera CCTV 1
6. Ruangan operasional
a. AC 1
b. Kursi stenlis panjang 2
c. Kursi stenlis pendek 2
d. TV LCD 1
e. Lukisan kaligrafi 1
f. KURSI Fultura 2
g. Kunsi panjang tanpa meja 2
h. Monitor 1
i. Meja slip (nasabah) 2
j. Tempat sampah
7. Ruangan jaringan
Musolla
a. Tempat wudhu
b. Mukena 2
c. Sajadah 5
8. Ruang BLK
a. Mesin genset 1
b. Dispenser 1
c. Tabung racun api 3
d. Tempat sampah
9. Ruangan santai
a. Kursi 5
b. Meja 1

12
c. Cctv 1
d. Tempat sampah 1
e. Kursi 6
f. Despenser air 1
g. Tempat gula, kopi, dan teh
h. Tempat piring
i. Gelas 15
j. Piring 30
k. Sendok 20

13
BAB III

PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

A. Program Kerja OJT

Bank Aceh syariah adalah lembaga perbankan di Aceh. Bank ini berdiri
pada tahun 1963 dengan nama Bank Industri Nasioanal. Bank ini beberapa kali
berganti nama dan terakhir kali berganti nama menjadi Bank Aceh Syariah pada
05 november 2004 setelah menerima surat dan Bank Indonesia No.6/4/Dpd/BNA
mengenaiIzin Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank Pada tanggal 19 Oktober
2004.

Pada tanggal 25 Mei 2015 Bank Aceh melakukan perubahan kegiatan


usaha dari sistem konvensional menjadi sistem syariah seluruhnya. Kemudian
pada tanggal 19 September 2016 secara serentak pada seluruh jaringan kantor
Bank Aceh. Dan sejak tanggal tersebut Bank Aceh telah dapat melayani seluruh
nasabah dan masyarakat dengan sistem syariah murni mengutip Ketentuan PBI
Nomor 11/15/PBI/2009.

Kehadiran Bank Aceh Syariah, sesungguhnya merupakan hikmah


sekaligus berkah bagi masyarakat Aceh yang mayoritas beragama islam. Aceh
juga satu-satunya propinsi yang menjalankan syariat Islam. Diha

Selaku peserta On The Job Training (OJT) yang ditetapkan pada Bank
Aceh Syariah selama lebih kurang 40 hari kerja. Adapun Program Strategis Bank
Aceh syariah Keutapang antara lain :

a. Tabungan firdaus

Salah satu produk Bank Aceh syariah dimana pemilik dana memberikan
kepercayaan kepda bank untuk mengolola dananya dengan pembagian
nisbah/bagian yang telah disepakati sebelumnya. Menggunakan akad
mudharabah.

14
b. Tabungan simpeda

Tabungan simpeda adalah tabungan yang dapat diikuti oleh perorangan untuk
dapat mengatur keuangan anda secara professional. Pada tabungan ini dikenakan
biaya 4000 per bulan.

c. Tabungan Aneka Guna

Tabungan aneka guna adalah tabungan yang dapat diikuti oleh perorangan,
perkumpulan, organisasi, mesjid/badan dayah dan lembaga lainnya.

d. Tabungan sahara

Adalah tabungan yang prinsip wadiah untuk mewujudkan pelaksanaan perjalanan


ibadah haji dan umrah yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syaraiah.

e. Tabungan pensiun IB

Adalah tabungan dana pensiun simpanan yang penarikannya tidak bisa


menggunakan cek ataupun bilyet giro, dan dipercayakan kepada badan usaha
untuk mengelola dan menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

f. Tabunganku IB

Adalah adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan
yan diterbitkan secara bersama oleb bank-bank di indonesia dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan budaya
menabung, akad yang digunakan yaitu mudharabah.

g. Tabunganku adalah

Adalah adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan
yan diterbitkan secara bersama oleb bank-bank di indonesia dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan budaya
menabung, akad yang digunakan yaitu mudharabah.

15
h. Tabungan simpel

Tabungan simpel adalah tabungan yang digunakan untuk mengajari anak


menabung.

i. Tabungan seulanga

Tabungan seulanga adalah tabungan yang diperuntukan untuk kalaangan


menengah keatas, memberikan tingkat bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan
tabungan lainya dengan fasilitas pemberiah hadiah langsung tanpa diundi.

j. SMS Banking

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui pesan singkat.

k. Deposito

Deposito adalah jenis investasi yang dilakukan pada suatu lembaga perbankan
dengan cara penariakannya. Ditetapkan pada masa waktu tertentu.

l. Giro

Giro adalah bentuk tabungan yang pengelolaan dananya berdasarkan prinsip akad
mudharabah/wadiah yad Dhamanah, yang dapat dilakukan dengan menggunakan
cheque, bilyet giro, dan kwitansi khusus untuk rekening kuasa direktur.

B. Pelaksanaan program kerja OJT

Hari
No Jenis kegiatan
Tanggal
1 Senin  Penyerahan dan pengantaran mahasiswa OJT
07 januari 2019 oleh ibu Ismaulina,Se M.Si kepada bapak
Ahmad Farabi selaku karyawan bank aceh
pusat di Batoh
 Memenuhi panggilan bapak Zuhri selaku
pimpinan bank Aceh syariah capem
keutapang di keutapang
 Memenuhi panggilan bapak Hermanto selaku

16
pimpinan bank Aceh syariah cabang Jantho di
kantor Jantho
 Memenuhi panggilan ibuk Irna
2  Menulis data nasabah pada buku register
Selasa tabungan firdaus
08 januari 2018  Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data

3  Menulis data nasabah pada buku register


rabu tabungan firdaus
09 januari 2019  Menulis data nasabah pada register buku DN
 Menulis data nasabah pada register tabungan
sahara
4  Menulis data nasabah pada buku register
Kamis tabungan firdaus
10 januari 2019  Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah
 Menulis data nasabah pada register buku
tabunganku
5 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register
11 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
tabunganku
 Menulis data nasabah pada buku register
pengaduan nasabah

6 Senin  Menulis data nasabah pada buku register


14 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan pensiun

7 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register


15 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah

8 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register


16 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah

17
9 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register
17 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register DN
10 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register
18 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
pengaduan nasabah
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan sahara
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan tabungan

11 Senin  Menulis data nasabah pada buku register


21 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan sahara
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM Gold
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan pensiun
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
12 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register
22 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM gold
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver

13 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register


23 januari 2019 tabungan firdaus

14 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register
24 januari 2019 tabungan firdaus
15 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register
25 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan sahara

18
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM gold
 Menulis data nasabah pada buku register
tabunganku
16 Senin  Menulis data nasabah pada buku register
28 januari 2019 tabungan firdaus.
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM gold
 Menulis data nasabah pada buku register
pengaduan data nasabah

17 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register


29 januari 2019 pengkinian data
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah

18 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register


30 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
19 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register
31 januari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data

20 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register
1 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan firdaus

21 Senin  Menulis data nasabah pada buku register
4 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
22 Selasa  .libur bersama tahun baru imlek
05 februari 201
23 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register
06 februari 2019 tabungan firdaus

19
 Mendatangi kediaman nasabah uzhur untuk
mencap jempol
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM gold
24 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register
07 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan pensiun IB
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah

25 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register


08 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
26 Senin  Menulis data nasabah pada buku register
11 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah
 Menulis data nasabah pada buku register
pengaduan data nasabah

27 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register


12 februari 2019 tabungan sahara

28 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register
13 februari 2019 pengaduan nasabah
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan
 Menulis data nasabah pada buku register
deposito mudharabah

20
29 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register
14 Februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
 Menulis data nasabah pada buku register
pengaduan nasabah
 Menulis data nasabah pada buku register
ATM silver
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan

30 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register


15 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan

31 Senin  Menulis data nasabah pada buku register


18 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada buku register
penutupan rekening tabungan
 Menulis data nasabah pada buku register
tabungan sahara
32 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register
19 februari 2019 tabungan firdaus
 Membantu nasabah mencetak rekening
tabungan

33 Rabu  Menulis data nasabah pada buku register


20 februari 2019 tabungan firdaus

34 Kamis  Menulis data nasabah pada buku register


21 februari 2019 tabungan firdaus
 Menulis data nasabah pada register ATM
silver
 Menulis data nasabah pada buku register
pengkinian data
 Menulis data nasabah pada buku register
tabunganku
35 Jum’at  Menulis data nasabah pada buku register
22 februari 2019 pengaduan nasabah
 Membantu nasabah mengganti pin ATM

21
36 Senin  Menulis data nasabah pada buku register
25 februari 2019 tabungan firdaus
 Menyusun tanda penyetoran angsuran
pembiayaan per intansi bulan maret 2019.

37 Selasa  Menulis data nasabah pada buku register


26 februari 2019 pengaduan nasabah

C. Pencapain target program kerja OJT

Adapun target kerja penulis terhadap pelaksana program kerja pada Bank
Aceh syariah capem keutapang adalah sebangai berikut :

a. Dengan adanya Tabungan sahara mempermudah nasabah untuk Haji dan


Umroh, aman dan terjamin dan fasilitas talangan Haji untuk kemudahan
mendapatkan porsi haji. Online dengan siskohat Departemen Agama untuk
kemudahan pandaftaran.
b. Dengan adanya Tabunganku mempermudah perencanaan keuangan masa
depan, khususnya pendidikan putra dan putri untuk mendapatkan
pendidikan yang aman dan bagi hasil yang kompetitif.
c. Dengan adanya Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah bermamfaat dana aman dan terjamin dan di kelola secara
syariah, bagi hasil yang kompetitif dan dapat dijadikan jaminan
pembiayaan dan fasilitas Automatic Roll Over (ARO).
d. Dengan adanya Giro yang berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah
bermamfaat dana aman dan tersedia setiap saat, kemudahan transaksi
dengan mengunakan cek atau B/G, fasilitas Intercity Clearing untuk
kecepatan bayar inkaso (kliring antar wilayah), fasilitas BSM Card
sebangai kartu ATM sekaligus debet (untuk perorangan), fasilitas
pengiriman account statement setiap awal bulan, dan bonus bulanan yang
diberikan sesuai dengan kebijakan BSM.

22
e. Dengan adanya Gadai Emas merupakan produk pembiayaan atas dasar
jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai
cepat, Princing yang murah, nyaman layanannya, jaringan yang luas
tersebar di seluruh kota-kota di Aceh, aman dan terjamin, proses mudah
dan cepat, biaya pemeliharaan yang mudah, dapat terkoneksi dengan
fasilitas lainnya seperti rekening tabungan, atm dll.
f. Dan dengan adanya BSM Cicil Emas adalah fasilitas yang disediakan oleh
BSM untuk membantu nasabah untuk membiayai pembelian/kepemilikan
emas berupa lantakan (batangan) dengan cara mudah punya emas dan
menguntungkan. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran dalam
jumlah yang sama setiap bulan, dan nasabah dapat memilih angka waktu
pembiayaan yang diinginlan paling singkat 2 tahun dan paling lama 5
tahun.

D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi


a. Kendala-kendalanya

Dalam kegiatan OJT di Bank Aceh syariah ketapang selama lebih kurang
1 bulan, tentu saja ada kendala-kendala yang dihadapi dalam mengikuti kegiatan-
kegiatan yang ada di Aceh syariah capem keutapang namun terkadang suatu
tujuan yang telah diprogramkan sangat sulit tercapai dengan realita yang dihadapi
dilapangan, hal ini disebabkan karena adanya beberapa kendala yang dihadapi
antara lain:

1. Kurangnya arahan maupun bimbingan yang di berikan oleh


pembimbing maupun para karyawan dalam menjalankan sistem atau
mekanisme pekerjaan yang mereka lakukan sehingga para peserta OJT
tidak dapat menunjukkan potensi yang mereka miliki.
2. Pengetahuan yang didapat di kampus kurang teraplikasi di lapangan.
3. Kurangnya pengagendaan kegiatan bagi mahasiswa OJT yang
terkadang bingung hal apa yang dikerjakan atau di lakukan.

23
4. Rasa kurang percaya diri sedikit muncul tatkala mahasiswa dihadapkan
dengan nasabah.

b. Kesan dan Pesan


1. Kesan

Selama kegiatan OJT berlangsung banyak sekali kesan-kesan yang saya


rasakan baik dari segi komunikasi yang dijalin begitu baik oleh para karyawan
Bank Aceh Syariah Capem Keutapang . Selain itu banyak sekali ilmu yang kami
peroleh, walaupun terkadang ilmu pada dunia praktek tidak berbanding lurus
dengan para teori yang telah kami pelajari serta dengan berlangsungnya kegiatan
tersebut dapat membuat kami mengerti bagaimana sistem dalam dunia kerja.

2. Pesan

Untuk program STARA 1 (S-1) Institud Agama Islam Negri Lhoksemawe.


Penulis harapkan peserta OJT mendukung kegiatan OJT yang di adakan di
kampus dan hekdanya para para peserta OJT dapat menjaga nama baik kampus
IAIN Lhokseumawe dengan cara menunjukkan keahlian dan skil yang dimiliki
untuk kemudian di praktekkan dalam kegiatan OJT.

Untuk lembaga kampus IAIN Lhokseumawe agar dapat meningkatkan


kerja sama dengan lembaga-lembaga atau instansi termasuk bank Aceh Syariah
untuk mempermudah dalam pelaksanaan OJT yang akan datang.

Hendaknya para pegawai Bank Aceh Syariah untuk terus berpartisipasi


dan mendukung para mahasiswa yang akan melaksanakan OJT di Bank Aceh
Syariah agar kemudian menjadi mahasiswa yang aktif dan kreatif.

24
E. Penyelesaian Masalah/Analisis Masalah (komparasi antara ilmu dan
kenyataan dilapangan)

Setelah mengamati kegiatan di Bank Aceh Syariah Capem Keutapang


selama OJT berlangsung saya merasa pengarahan yang mereka berikan cukup
baik akan tetapi perlu adanya peningkatan pembimbingan serta pengarahan
terhadap para peserta OJT bagaimana sebenarnya sistem pekerjaan yang
dikerjakan dalam lembaga tersebut agar para peserta OJT dapat mengembangkan
potensi yang mereka miliki.

Dan para karyawan memberikan masukan berupa bimbingan, arahan, dan


motivasi agar mahasiswa dapat semangat dalam bekerja, para karyawan juga
memahami mengenai kekurangan mahasiswa, karena mahasiswa baru merasakan
menjadi tenaga kerja dan membutuhkan waktu agar mahasiswa dapat terbiasa,
karena dalam sistem perusahaan perbankan, tentunya perusahaan tersebut
menggunakan aplikasi tersendiri.

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama melaksanakan praktek kerja lapangan OJT selama lebih kurang 1


bulan mulai tanggal 07 januari 2019 sampai dengan 26 februari maret 2019 di
Bank Aceh Syariah Capem Keutapang dapat disimpulkan. OJT merupakan
kegiatan kampus yang harus di ikuti oleh semua mahasiswa IAIN Lhokseumawe
karena merupakan pengaplikasian dari materi-materi dari yang di peroleh dari
bangku perkuliahan.

OJT dapat membantu mahasiswa untuk langsung mempraktekkan ilmu


dan juga skil yang ada, sehingga dapat dikembangkan untuk bekal kemudian hari.
Dengan adanya OJT mahasiswa banyak memperoleh ilmu baru, cara baru, dan
sistem baru yang akan nantinya berguna menjadi calon tenaga kerja baru yang
profesional dalam mengembangkan kode etik kerja.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan OJT pada


Bank Aceh Syariah Capem Keutapang Maka penulis memberikan beberapa saran
yang mungkin dapat memanfaat bagi instasi tersebut dan bagi penulis pribadi, di
antaranya;

1. Bagi pegawai Bank Aceh Syariah Capem Keutapang penulis


menyarankan agar dapat terus meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
Sehingga dapat memberikan kepuasan pada nasabah.
2. Selanjutnya saya selaku penulis menyarankan agar terus membimbing dan
memotivasi seluruh mahasiswa dan mahasiswi OJT di instasi tersebut,
sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yyang
nantinya dapat di aplikasikan dalam dunia kerja.

26
DAFTAR PUTAKA

27
BIODATA

Nama Lengkap : Julita

Tempat/ Tanggal Lahir : Lut kucak/ 08 Agustus 1997

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan / suku : Indonesia / Aceh

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat :Desa Lut kucak, kec. Weh pesam, kab. Bener


Meriah

Nama orang tua :

a. Ayah : M. Ali Reje


b. Ibu : Salamiah
c. Pekerjaan : petani
d. Alamat :Desa Lut kucak, kec.Weh pesam, kab. Bener
Meriah

Latar Belakang Pendidikan :

a. SD : SDN LUT KUCAK


b. SMP : SMPN 2 WIH PESAM
c. SMA : SMAN 3 TIMANG GAJAH, BENER MERIAH
d. Perguruan Tinggi : IAIN Malikussaleh Lhokseumawe sampai
sekarang

28
Kemampuan Yang Dimiliki:

 Kemampuan komputer ( MS.Word, Power Point)


 Berkomunikasi baik dengan masyarakat.
 Mampu mengperasikan sofware Micro IAIN

Pengalaman Kerja:

Pengalaman Kerja

Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja di : PT. Bank Aceh Syariah KCP keutapang

Periode : 07 Januari 2019 – 26 februari 2019

Tujuan : Persyaratan kelulusan mata kuliah di semester


terakhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat yang sebenarnya agar dapat
dipergunakan sebagaiman mestinya.

Hormat Saya

Julita

29

Anda mungkin juga menyukai