Anda di halaman 1dari 27

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : XII ( Dua Belas ) / 2

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor . Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, Hasil Perbaikan tif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Klasifikasi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
3.15 Mendiagnosis 3.15.1 Menjelaskan kategori permasalahan Kunci
awal kerusakan 3.15.2 Menyebutkan aktivitas pemecahan Kunci
pada sistem masalah
kendaraan 3.15.3 Merinci akuisisi pengetahuan Kunci
3.15.4 Menganalisis Representasi Pengetahuan Pendukung
4.15 Menganalisis
awal kerusakan 4.15.1 Mengidentifikasikan awal kerusakan pada Kunci
pada sistem sistem kendaraan
kendaraan 4.15.2 Mengumpulkan data pijakan dasar agar Pendukung
usaha tidak merugi.
C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta
didik :
 Menjelaskan kategori permasalahan  Mengidentifikasikan awal kerusakan pada
 Menyebutkan aktivitas pemecahan sistem kendaraan
masalah  Mengumpulkan data pijakan dasar agar usaha
 Merinci akuisisi pengetahuan tidak merugi.
 Menganalisis Representasi
Pengetahuan Kemudian mengajukan pertanyaan, mengajukan
jawaban sementara, mengumpulkan data,
Kemudian mengajukan pertanyaan, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat
mengajukan jawaban sementara, mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mengumpulkan data, menganalisa data, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai santun, dan tanggungjawab).
kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi),

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Menjelaskan kategori permasalahan
dapat diamati dengan indera atau  Menyebutkan aktivitas pemecahan masalah
alat  Merinci akuisisi pengetahuan
 Menganalisis Representasi Pengetahuan

Materi Konseptual  Diagnosis awal kerusakan pada sistem kendaraan


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip 
Kategori Permasalahan
Generalisasi hubungan antar 
Aktivitas Pemecahan Masalah
konsep-konsep yang saling terkait 
Akuisisi Pengetahuan

Representasi Pengetahuan

Inferensi
Materi Prosedural 
Langkah – langkah Mengidentifikasi awal kerusakan pada
Sederetan langkah yang sistem kendaraan
sistematis dalam menerapkan  Prosedur mengumpulkan data pijakan dasar agar usaha
prinsip tidak merugi.
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas
Pemecahan
Masalah
Stimulus
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Inti
Identifikasi masal Masalah
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Pengumpulan Masalah
data  Siswa menggali 1.
informasi tentang
tentang Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
Pembuktian  Guru memberikan 2.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
 Siswa menjawab dan 3.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 4.
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
Menarik
 Siswa lain 5.
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
 Siswa menerima 6.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 7.
materi tentang
Kategori
Permasalahan dan
Aktivitas Pemecahan
Masalah
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
Pertemuan Kedua ( 6 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Inti Stimulus
Pengetahuan dan
Inferensi
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Identifikasi masal Inferensi
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Pengumpulan Inferensi
data  Siswa menggali 8.
informasi tentang
tentang Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Guru memberikan 9.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pembuktian Pengetahuan dan
Inferensi
 Siswa menjawab dan 10.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 11.
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Siswa lain 12.
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Siswa menerima 13.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 14.
materi tentang
Akuisisi
Pengetahuan ,
Representasi
Pengetahuan dan
Inferensi
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
 Kategori Permasalahan dan Aktivitas Pemecahan Masalah
Kategori Permasalahan
1. Interpretasi
Yaitu sistem pakar yang digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap,
tidak teratur dan data yang kontradiktif
Interpretasi macam-macam gejala atau kerusakan pada kendaraan sepeda motor :
 Mesin cepat panas, Busi mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar
pada kepala silinder
 Mesin tersendat-sendat saat jalan, percikan busi berwarna merah kecil, busi mudah
mati
 Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam
pada knalpot
 Tampilan lampu ornamen/background mati, tampilan gigi transmisi mati,sensor
bensin mati, jarum speedor meter tidak jalan, odometer tidak jalan
 Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin tersendat-sendat saat jalan, suara gemeretak
pada rantai terutama pada suhu dingin
 Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi, susah memasukkan gigi transmisi
 Suara kasar pada dynamo starter, dynamo starter panas
 Mesin cepat panas, timbul hentakan saat pemindahan gigi, sering los ketika
memasukkan gigi transmisi

2. Prediksi
Digunakan untuk Memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu.
Prediksi jenis kerusakan pada sepeda motor berdasarkan gejalanya :
 Mesin cepat panas, Busi mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar
pada kepala silinder : Kerusakan pada piston
 Mesin tersendat-sendat saat jalan, percikan busi berwarna merah kecil, busi mudah
mati : Kerusakan pada digital CDI
 Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam
pada knalpot : Kerusakan pada Klep
 Tampilan lampu ornamen/background mati, tampilan gigi transmisi mati,sensor
bensin mati, jarum speedor meter tidak jalan, odometer tidak jalan : Kerusakan pada
digital speedometer
 Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin tersendat-sendat saat jalan, suara gemeretak
pada rantai terutama pada suhu dingin : Kerusakan pada Rantai mesin
 Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi, susah memasukkan gigi transmisi:
Kerusakan pada Rotary transmisi
 Suara kasar pada dynamo starter, dynamo starter panas : Kerusakan pada electric
starter
 Mesin cepat panas, timbul hentakan saat pemindahan gigi, sering los ketika
memasukkan gigi transmisi : Kerusakan pada rem kopling

3. Diagnosa
Untuk menentukan sebab masalah atau kerusakan yang terjadi yang didasarkan pada
gejala-gejala yang teramati. Sistem akan mendiagnosa jenis kerusakan sepeda motor
berdasarkan kode dan gejalanya
4. Perencanaan
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan
dengan kondisi awal tertentu. Misalnya Menganalisis data yang diperlukan, Menganalisa
gejala kemudian menentukan jenis kerusakannya, Menganalisa metode inferensi yang
digunakan, kaidah produksi, dan penelusuran gejala dan kerusakan

5. Monitoring/Pengawasan
Membandingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yang
diharapkan darinya. Sistem pakar diagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor ini
diharapkan dapat melakukan diagnosa kerusakan sepeda motor dengan tepat,
dibandingkan dengan harus membawa motor tersebut ke bengkel hanya untuk
mengetahui kerusakan yang terjadi.

6. Pengajaran
Membantu dalam proses mendiagnosa penyebab terjadinya kerusakan sepeda motor,
kemudian memberikan cara untuk memperbaiki kerusakan sepeda motor tersebut

7. Kontrol
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks seperti kontrol terhadap
interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan, dan monitoring kelakuan sistem.
Mendiagnosis / mengontrol segala kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem

Aktivitas Pemecahan Masalah


1. Pembuat Keputusan/ Decision Making
Menentukan jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan gejala-gejala yang ada
kemudian diimplementasikan ke dalam tabel keputusan.
2. Pemaduan Pengetahuan/ Knowledge Fusing
Hasil diagnosa yang didapatkan berdasarkan kemampuan dari seorang pakar
3. Pembuatan Desain / Designing
Sistem pakar ini didesain untuk masyarakat umum, khususnya bagi para pengendara
sepeda motor yang masih awam tentang kerusakan sepeda motor sehingga dapat
membantu masyarakat umum dalam mendiagnosa kerusakan sepeda motor yang terjadi
4. Perencanaan /Planning
Sistem pakar yang akan dibangun melalui beberapa tahapan dengan cara membuat
analisis pengetahuan yang meliputi komponen mesin secara umum. Setelah mengetahui
knowledge base dari materi yang dipelajari kemudian dibuat problem space. Dari
problem space yang telah dibuat kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk aplikasi yang
akan memberikan pertanyaan berdasarkan problem space yang dibuat dan user
pengguna aplikasi tinggal memberikan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Sistem
akan menampung hasil dari jawaban user yang kemudian dengan menggunakan
algoritma tertentu maka terdapatlah suatu kondisi-kondisi yang terjadi. Sistem akan
memberikan konklusi atas pernyataan yang dijawab oleh user.
5. Pelatihan / Tutoring
Melakukan pelatihan-pelatihan terhadap pemakai/user sistem, sehingga jika terjadi
kerusakan pada sepeda motor user tersebut dapat mendiagnosa kerusakannya sendiri
berdasarkan gejala-gejala yang ada..

Referensi
http://sueryani.blogspot.com/2012/12/sistem-pakar-diagnosa-kerusakan-sepeda.html
Pertemuan Kedua ( 6 x 45 Menit )
 Akuisisi Pengetahuan , Representasi Pengetahuan dan Inferensi
AKUISISI PENGETAHUAN
Data yang dibutuhkan
 Data  penyebab  kerusakan
 Data ciri-ciri  kerusakan  sampai  pada  solusinya
 Data  Jenis kerusakan pada kendaraan sepeda motor
 Data rule
 Data fakta yg terjadi di lapangan

Pakar ke pembangun sistem


Proses perolehan data berasal dari seorang mekanis mesin dalam pembangunan sistem

Literatur ke Pembangun sistem


Proses perolehan data-data dalam pembangunan sistem berasal dari literature yang ada di
perpustakaan dan diambil dari internet.

REPRESENTASI PENGETAHUAN
1. Rules
a) Rule 1
 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
 And Tenaga yang dihasilkan lemah
 And Mesin cepat panas
 And Busi mudah mati
 And Keluar asap putih pada knalpot
 And Suara kasar pada kepala silinder
 And Oli cepat habis
 Then Kerusakan pada Piston
b) Rule 2
 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
 And Tenaga yang dihasilkan lemah
 And Mesin tersendat-sendat saat jalan
 And Percikan busi berwarna merah kecil
 And Busi mudah mati
 Then Kerusakan pada Digital CDI
c) Rule 3
 If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
 And Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar)
 And Keluar asap hitam pada knalpot
 And Bahan bakar boros
 And Oli cepat habis
 Then Kerusakan pada Klep
d) Rule 4
 If Saat dihidupkan tampilan lampu ornament/background mati
 And Saat dihidupkan tampilan lampu gigi tranmisi mati
 And Sensor bensin mati
 And Jarum speedometer tidak jalan
 And Odometer tidak jalan
 Then Kerusakan pada Digital Speedometer
e) Rule 5
 If Tenaga yang dihasilkan lemah
 And Mesin tersendat-sendat saat jalan
 And Suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin
 Then Kerusakan pada Rantai Mesin
f) Rule 6
 If Mesin tersendat-sendat saat jalan
 And Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi
 And Susah memasukkan gigi transmisi
 Then Kerusakan pada Rotary Transmisi
g) Rule 7
 If Saat dihidupkan dengan electric starter, tidak ada bunyi sama sekali
 And Saat dihidupkan dengan electric starter ada bunyi, tetapi selip tidak mau
berputar
 And Suara kasar pada dynamo starter
 And Dynamo starter panas
 Then Kerusakan pada Electric Starter
h) Rule 8
 If Saat dihidupkan secara manual, selip/sangat ringan, tidak ada tekanan
 And Tenaga yang dihasilkan lemah
 And Mesin cepat panas
 And Timbul hentakan pada saat pemindahan gigi
 And Sering los ketika memasukkan gigi transmisi
 Then Kerusakan pada Rem Kopling

TABEL KEPUTUSAN

No Kode Gejala / Kerusakan A B C D E F G H

Motor susah dihidupkan baik dengan


1 G01 * * *
electric starter ataupun secara manual
Saat dihidupkan dengan electric starter,
2 G02 *
tidak ada bunyi sama sekali
Saat dihidupkan dengan electric starter
3 G03 *
ada bunyi, tetapi selip tidak mau berputar

Saat dihidupkan secara manual, *


4 G04
selip/sangat ringan, tidak ada tekanan
Saat dihidupkan tampilan lampu
5 G05 *
ornament/background mati
Saat dihidupkan tampilan lampu gigi
6 G06 *
tranmisi mati
7 G07 Sensor bensin mati *
8 G08 Jarum speedometer tidak jalan *
9 G09 Odometer tidak jalan *
10 G10 Tenaga yang dihasilkan lemah * * * *
Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap,
11 G11 *
kadang kecil kadang besar)
12 G12 Mesin cepat panas * *

13 G13 Mesin tersendat-sendat saat jalan * * *

14 G14 Mesin sering macet saat jalan

15 G15 Percikan busi berwarna merah kecil *


16 G16 Busi mudah mati * *
17 G17 Keluar asap putih pada knalpot *
18 G18 Keluar asap hitam pada knalpot *
Suara ledakan saat nutup gas pada
19 G19
knalpot

20 G20 Suara membesar seperti knalpot blong


21 G21 Suara kasar pada knalpot

22 G22 Suara kasar pada kepala silinder *


Suara gemeretak pada rantai terutama
23 G23 *
pada suhu dingin
24 G24 Suara kasar pada dynamo starter *
25 G25 Dynamo starter panas *
Suara kasar saat memasukkan gigi
26 G26 *
transmisi
Timbul hentakan pada saat pemindahan *
27 G27
gigi
Sering los ketika memasukkan gigi *
28 G28
transmisi
29 G29 Susah memasukkan gigi transmisi *
30 G30 Bahan bakar boros *
31 G31 Oli cepat habis

Keterangan :
G = Gejala/Kerusakan

A. Kerusakan pada Piston


B. Kerusakan pada Digital CDI
C. Kerusakan pada Klep
D. Kerusakan pada Digital Speedometer
E. Kerusakan pada Rantai Mesin
F. Kerusakan pada Rotary Transmisi
G. Kerusakan pada Electric Starter
H. Kerusakan pada Rem Kopling

INFERENSI
Forward Chaining (Penalaran Maju)
Dalam Forward Chaining aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu yang telah
dimasukan aturan kedalam knowledge base. Saat setiap aturan diuji, sistem pakar akan
mengevaluasi apakah kondisinya benar atau salah. Jika kondisinya benar, maka aturan itu
disimpan kemudian aturan berikutnya diuji. Sebaliknya jika kondisinya salah, aturan itu tidak
disimpan dan aturan berikutnya diuji. Proses ini akan berulang sampai seluruh knowledge
base teruji dengan berbagai kondisi dengan rule yang sudah di tentukan.

Inferensi Forward Chaining dalam mengecek kerusakan kendaraan sepeda motor, akan
dimulai dengan memasukkan macam-macam kerusakan mesin yang akan ditelusuri
kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan gejala dari macam kerusakan yang
dipilih, dan seterusnya sampai pada diagnosa kerusakan dengan membandingkan ciri-ciri
kerusakan yang didapat hingga mendapatkan hasil akhir kesimpulan kerusakan tersebut.
Proses Penalaran Maju (forward chaining) pada sistem analisa kerusakan sepeda motor
dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalam penalaran maju, penalaran dimulai dari sekumpulan data(fakta) menuju kesimpulan,
maka didapat pohon keputusan seperti berikut :

Referensi
http://sueryani.blogspot.com/2012/12/sistem-pakar-diagnosa-kerusakan-sepeda.html

Lampiran Instrumen Penilaian


A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
6 Kaika

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta Hasil Perbaikan negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian


Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II

Kompetensi Kelas/ Bentuk No


KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
3.15 Mendiagnosis XII / 2  Kategori Pemahaman  Menjelaskan Uraian
awal Permasalahan (C2) kategori
kerusakan dan Aktivitas permasalahan
pada system Pemecahan Pengetahuan  Menyebutkan Uraian
kendaraan Masalah (C1) aktivitas
pemecahan
masalah
 Akuisisi Analisis (C4)  Merinci Akuisisi Uraian
Pengetahuan , Pengetahuan ,
Representasi Representasi
Pengetahuan dan Pengetahuan dan
Inferensi Inferensi

Soal Uraian :
1. Jelaskan kategori permasalahan kerusakan pada system kendaraan …?
2. Sebutkan aktivitas pemecahan masalah kerusakan pada system kendaraan…?
3. Uraikan apa yang dimaksud dengan akuisisi pengetahuan…?
4. Analisia anda tentang Representasi Pengetahuan…?

Pedoman Penskoran Soal Uraian :


NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawab:
Permasalahan kerusakan pada system kendaraan :
Beragam masalah bisa terjadi pada panel instrumen motor, secara ciri bisa
dikenali.
Masa pakai dan kebiasaan pengguna adalah faktor utama yang mengakibatkan
kerusakan pada panel instrumen sepeda motor.
Karena penyebabnya beragam, efek atau bentuk kerusakan yang bisa terjadi
pada panel instrumen juga bervariasi.
Nah apa saja sih jenis kerusakan yang ditemui pada panel instrumen digital?

LCD Rusak atau Putus


Kerusakan pada bagian ini bisa terlihat langsung dengan ciri tulisan berupa
huruf atau angka menjadi tidak terbaca atau putus.
“Penyebab hal tersebut adalah meresapnya air ke dalam instrumen panel
akibat keretakan pada mika atau karet tombol. Masih bisa diperbaiki dan
tergolong ringan,

Prosesor atau Regulator Rusak


Tanda rusaknya komponen prosesor atau PCB korslet adalah panel instrumen
mati total atau berfungsi sebagian.
“Seperti halnya bagian kelistrikan, penyebabnya adalah air yang masuk dan
menggenang membuat korslet serta karat,” lengkapnya.
Rusak pada regulator bisa diperbaiki, sedangkan prosesor rusak perlu
mengganti papan PCB secara utuh sehingga masuk kategori rusak berat.

Sunburn atau Terbakar


Kerusakan ini pada umumnya terjadi pada motor yang dilengkapi dengan panel
instrumen berupa layar LCD penuh.
“Karena ukuran layarnya yang besar, timbul efek gosong akibat terjemur sinar
Matahari langsung dan hilang semua tampilannya,” jelas Sugiarto.
Solusinya bisa dengan mengganti lapisan polarize LCD dan dicetak ulang
sehingga berfungsi kembali layaknya baru.

Sumber :
https://www.gridoto.com/read/221261940/beragam-masalah-pada-instrumen-
motor-kenali-cirinya?page=all
SKOR MAKSIMUM 25
2. Jawab:
Aktivitas pemecahan masalah kerusakan pada system kendaraan :
1. Pembuat Keputusan/ Decision Making
Menentukan jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan gejala-gejala yang
ada kemudian diimplementasikan ke dalam tabel keputusan.
2. Pemaduan Pengetahuan/ Knowledge Fusing
Hasil diagnosa yang didapatkan berdasarkan kemampuan dari seorang
pakar
3. Pembuatan Desain / Designing
Sistem pakar ini didesain untuk masyarakat umum, khususnya bagi para
pengendara sepeda motor yang masih awam tentang kerusakan sepeda
motor sehingga dapat membantu masyarakat umum dalam mendiagnosa
kerusakan sepeda motor yang terjadi
4. Perencanaan /Planning
Sistem pakar yang akan dibangun melalui beberapa tahapan dengan cara
membuat analisis pengetahuan yang meliputi komponen mesin secara
umum. Setelah mengetahui knowledge base dari materi yang dipelajari
kemudian dibuat problem space. Dari problem space yang telah dibuat
kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk aplikasi yang akan memberikan
pertanyaan berdasarkan problem space yang dibuat dan user pengguna
aplikasi tinggal memberikan jawaban atas pernyataan yang diberikan.
Sistem akan menampung hasil dari jawaban user yang kemudian dengan
menggunakan algoritma tertentu maka terdapatlah suatu kondisi-kondisi
yang terjadi. Sistem akan memberikan konklusi atas pernyataan yang
dijawab oleh user.
5. Pelatihan / Tutoring
Melakukan pelatihan-pelatihan terhadap pemakai/user sistem, sehingga jika
terjadi kerusakan pada sepeda motor user tersebut dapat mendiagnosa
kerusakannya sendiri berdasarkan gejala-gejala yang ada.

Sumber :
http://sueryani.blogspot.com/2012/12/sistem-pakar-diagnosa-kerusakan-
sepeda.html
SKOR MAKSIMUM 40
3. Jawab :
Akuisisi Pengetahuan :
Akuisisi Pengetahuan adalah proses ekstraksi, strukturisasi, dan
mengorganisasikan pengetahuan dari satu sumber atau lebih. • Proses ini
merupakan suatu proses yang penting, namun seringkali menjadi “bottleneck”
yang membatasi pengembangan sistem pakar dan sistem AI yang lain

Sumber :
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/4_Akuisisi_Pengetahuan.pdf.
SKOR MAKSIMUM 25
4. Jawab:
Representasi Pengetahuan :
Representasi Pengetahuan (Knowledge Representation) dimaksudkan untuk
menangkap sifat sifat penting masalah dan membuat infomasi dapat diakses
oleh prosedur pemecahan masalah. Bahasa representasi harus dapat membuat
seorang programmer mampu mengekspresikan pengetahuan untuk
mendapatkan solusi suatu masalah. Secara singkat Mylopoulos dan Levesque
mengklasifikasikan susunan atau pola representasi menjadi empat katagori :
1. Representasi Logika - Representasi ini menggunakan ekspresi-ekspresi
dalam logika formal untuk merepresentasikan basis pengetahuan.
2. Representasi Prosedural - Menggambarkan pengetahuan sebagai
sekumpulan instruksi untuk memecahkan suatu masalah. Dalam sistem
yang berbasis aturan, aturan if-then dapat ditafsirkan sebagai sebuah
prosedur untuk mencapai tujuan pemecahan masalah.
3. Representasi Network - Menangkap pengetahuan sebagai sebuah graf
dimana simpulsimpulnya menggambarkan obyek atau konsep dalam
masalah yang dihadapi, sedangkan lengkungan-lengkungannya
menggambarkan hubungan atau asosiasi antar mereka. Contohnya adalah
jaringan semantik.

Sumber :
https://docplayer.info/45300358-Representasi-pengetahuan.html
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda

Jenjang Sekolah : SMK


Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kurikulum : 2013
Kelas : XII
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Kelas/ Bentuk No
KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
3.15 Mendiagnosis XII / 2  Kategori Pemahaman  Menjelaskan PG
awal Permasalahan (C2) kategori
kerusakan dan Aktivitas permasalahan
pada system Pemecahan Pengetahuan  Menyebutkan PG
kendaraan Masalah (C1) aktivitas
pemecahan
masalah
 Akuisisi Analisis (C4)  Merinci Akuisisi PG
Pengetahuan , Pengetahuan ,
Representasi Representasi
Pengetahuan dan Pengetahuan dan
Inferensi Inferensi

Soal Pilihan Ganda :


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d dan e, di depan jawaban yang
paling tepat !

1. Konsep diagnosis kendaraan adalah ...


a. Prosedur yang perlu dilakukan untuk menemukan kerusakan/ permasalahan pada
kendaraan, sebelum dilakukan perbaikan.
b. Prosedur yang perlu dilakukan untuk menemukan kerusakan/ permasalahan pada
kendaraan, sesudah dilakukan perbaikan
c. Prosedur yang perlu dilakukan untuk menghilangkan kerusakan/ permasalahan pada
kendaraan, sebelum dilakukan perbaikan
d. Prosedur yang perlu dilakukan untuk menghilangkan kerusakan/ permasalahan pada
kendaraan, sesudah dilakukan perbaikan
e. Prosedur yang perlu dilakukan untuk mencari kerusakan/ permasalahan pada
kendaraan, sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
2. Pendekatan trial and error adalah .....
a. Pendekatan ilmiah menerapkan konsep induksi, deduksi, dan verifikasi .
b. Pendekatan tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk pemenuhan
kebutuhan manusia yang tak terbatas.
c. Pendekatan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dalam rangka pemenuhan
kabutuhan organisasi untuk mencapai tujuan misi dan visi perusahaan.
d. Pendekatan dalam memimpin orang atau sumber daya manusia.
e. Pendekatan berdasarkan pada konsep analogi terhadap pengalaman-pengalaman yang
dimiliki.

3. Urutan Prosedur Diagnosis Kendaraan ...


a. Perumusan masalah/keluhan, Pengkajian Permasalahan, Perumusan kemungkinan
kerusakan, Pengujian kemungkinan-kemungkinan kerusakan dan Merumuskan
kerusakan kendaraan.
b. Perumusan masalah/keluhan, Perumusan kemungkinan kerusakan, Pengujian
kemungkinan-kemungkinan kerusakan dan Merumuskan kerusakan kendaraan,
Pengkajian Permasalahan.
c. Pengkajian Permasalahan, Perumusan kemungkinan kerusakan, Pengujian
kemungkinan - kemungkinan kerusakan dan Merumuskan kerusakan kendaraan.
d. Perumusan masalah/keluhan, Perumusan masalah/keluhan, Pengkajian
Permasalahan, Perumusan kemungkinan kerusakan, Pengujian kemungkinan-
kemungkinan kerusakan dan Merumuskan kerusakan kendaraan.
e. Perumusan masalah/keluhan, Pengkajian Permasalahan, , Pengujian kemungkinan-
kemungkinan kerusakan , Merumuskan kerusakan kendaraan, dan Perumusan
kemungkinan kerusakan.

4. Perumusan masalah/keluhan ..Kecuali…


a.  Menerima dengan cermat keluhan yang disampaikan oleh pelanggan.
b. Proses penterjemahan bahasa, dari bahasa driver/ pemilik kendaraan ke bahasa
bengkel/ teknik.
c. Merumuskan keluhan pelanggan menjadi bahasa bengkel dan diteruskan ke mekanik
d. Ketelitian dan kecermatan langkah ini, sangat diperlukan untuk proses selanjutnya.
e. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional.

5. Aliran manajemen yang pemikirannya fokus pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah aliran ...
a. analisis sistem
b. klasik
c. perilaku
d. Manajemen mutu
e. manajemen ilmiah

6. Jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu ...
a. perencanaan, organisasi, dan evaluasi
b. formal, informal, dan teksnis
c. formal, konseptual, dan teknis
d. teknis, formal, dan manajerial
e. kemanusian, konseptual, dan teknis
7. Studi ilmu manajemen sangat perlukan semua organisasi karena berbagai alasan berikut,
kecuali ...
a. Memperlancar tugas sehari-hari
b. Mencapai tujuan organisasi
c. Mencapai efisiensi organisasi
d. Menghilangkan potensi konflik dalam organisasi
e. Mencapai efektifitas organisasi

8. Ibu Ayuningtyas mempunyai keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan semua


produk. Hal tersebut menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga
meningkatkan penjualan produk. Beliau adalah orang yang tepat melakukan aktivitas
manajemen di bidang ...
a. Perkantoran
b. Produksi atau Operasional
c. Personalia
d. Keuangan
e. Pemasaran

9. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi manajemen menurut G.R. Terry yaitu ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing

10. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi untuk memotivasi karyawan
supaya bekerja keras sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
suasana kerja yang nyaman termasuk dalam fungsi manajemen ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : A 10
2 Jawaban : E 10
3 Jawaban : A 10
4 Jawaban : E 10
5 Jawaban : D 10
6 Jawaban : D 10
7 Jawaban : D 10
8 Jawaban : B 10
9 Jawaban : E 10
10 Jawaban : C 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


Kisi Kisi Keterampilan

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II

Kompetensi Kelas/ Bentuk No


KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
4.15 Menganalisis XII / 2  Diagnosis Memanipulasi  Mengidentifikasi- Penugas
awal awal (P2) kan awal
kerusakan kerusakan kerusakan pada an
pada sistem pada system sistem kendaraan
kendaraan kendaraan Menirukan (P1)  Mengumpulkan Praktek
data pijakan dasar
agar usaha tidak
merugi.

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja  
a. Memahami mengidentifikasikan Mengidentifikasikan awal kerusakan pada sistem
91 - 100
awal kerusakan pada sistem kendaraan tinggi
kendaraan Mengidentifikasikan awal kerusakan pada sistem 80 - 90
kendaraan cukup
Mengidentifikasikan awal kerusakan pada sistem
70 - 79
kendaraan kurang
b. Kemampuan mengumpulkan Kemampuan mengumpulkan data pijakan dasar agar
91 - 100
data pijakan dasar agar usaha usaha tidak merugi. tinggi
tidak merugi. Kemampuan mengumpulkan data pijakan dasar agar
80 - 90
usaha tidak merugi. cukup
Kemampuan mengumpulkan data pijakan dasar agar
70 - 79
usaha tidak merugi. kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja  
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d.  Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu  
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai