Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor . Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta
didik :
Menjelaskan definisi teamworki Menggunakan kerja tim (team work) dalam
Menyebutkan jenis – jenis teamwork usaha bengkel
Menganalisis ciri-ciri teamwork yang Melatih kerja tim (team work)
efektif
Menyebutkan perbedaan tim kerja dan Kemudian mengajukan pertanyaan, mengajukan
kelompok kerja jawaban sementara, mengumpulkan data,
Menyebutkan peranan tim kerja menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat
Merumuskan Tahap perkembangan mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
teamwor mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur,
Mendiskusikan Dmensi dalam tim kerja santun, dan tanggungjawab).
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Menjelaskan definisi teamworki
dapat diamati dengan indera atau Menyebutkan jenis – jenis teamwork
alat Menganalisis ciri-ciri teamwork yang efektif
Menyebutkan perbedaan tim kerja dan kelompok kerja
Menyebutkan peranan tim kerja
Merumuskan Tahap perkembangan teamwor
Mendiskusikan Dmensi dalam tim kerja
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Guru menampilkan
tayangan tentang
Definisi, Jenis dan
ciri- ciri teamwork
Stimulus Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Definisi, Jenis dan
ciri- ciri teamwork
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Definisi, Jenis dan
ciri- ciri teamwork
Identifikasi masal
Inti ah Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
teamwork
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
Pengumpulan teamwork
data Siswa menggali 1.
informasi tentang
tentang Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
teamwork
Pembuktian Guru memberikan 2.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
teamwork
Siswa menjawab dan 3.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Siswa menyajikan 4.
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
teamwork
Menarik
Siswa lain 5.
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Definisi,
Jenis dan ciri- ciri
teamwork
Siswa menerima 6.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan 7.
materi tentang
Definisi, Jenis dan
ciri- ciri teamwork
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari
teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal
dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh
karena itu, penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas
segalanya.
Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia
kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai dan
berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar
terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota
team.
Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan
dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu ketrampilan dan
pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan
nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang
individu yang brilian sekalipun.
Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai
suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang
jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan
orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu
merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter,
timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok. Beberapa
isu di dalam tim :
Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.
Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja
atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi
di dalam team, dan lain-lain
Keuntungan pengambilan keputusan dalam tim :
Keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam
pelaksanaanya.
Keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya
mengandalkan keputusan dari satu orang saja
Jenis Teamwork
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis, yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur
organisasi formal.
2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan
beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.
3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat
hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal
untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang pekerja
dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan
sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang
annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas karyawan yang
dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk
mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.
Referensi
http://sashaannisa18.blogspot.com/2015/03/makalah-team-work.html
Jadi, sebenarnya kelompok dan tim bukanlah hal yang sama. Apabila kelompok didefinisikan
sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan tergantung yang berkumpul untuk
mencapai tujuan tertentu, maka kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama
untuk berbagi informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota
bekerja didalam area tanggung jawabnya.
Kelompok kerja tidak mempunyai kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam kerja
kolektif yang membutuhkan usaha yang sama. Kinerja mereka hanya merupakan gabungan
akhir dari kontribusi individual setiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang bisa
menciptidakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan.
Sedangkan tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha
individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Definisi ini membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak
organisasi yang akhir-akhir ini menyusun ulang proses kerja seputar tim. Manejemen
mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
Penggunaan tim secara ekstensif (luas) menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk
membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Namun,
perhatikan apa yang kita sebut ‘potensi’. Tidak ada yang dengan sendirinya membuat
berbagi tim yang memastikan pencapaian sinergi positif.. Hanya semata-mata menyebut
sebuah kelompok sebagai tim tidak otomatis meningkatkan kinerjanya. Tim yang efektif
memiliki berbagai karakteristik umum. Apabila ingin mendapatkan peningkatkan kinerja
organisasi dengan menggunakan tim, menejemen harus memastikan bahwa tim-timnya
memiliki karakteristik-karakteristik.
Sementara itu, penulis lain seperti Laurie J. Mullins membedakan kelompok dan tim
berdasarkan enam variabel yaitu : Ukuran, Seleksi, Kepemimpinan, Persepsi, Gaya, dan
Semangat. Penjelasan perbedaan secara lengkap terdapat dalam tabel berikut :
2. Experimenting
Tahap ini dimulai ketika tim secara bersungguh-sungguh mulai meninjau ulang metode
operasional yang berlaku selama ini. Pada tahap Experimenting, tim berkemauan untuk
melakukan eksperimen dan uji coba. Mereka berani menghadapi berbagai kemungkinan
dengan memasuki daerah yang belum dikenal.
Pada tahap perkembangan ini, bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara
lebih terbuka serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum
membuat suatu keputusan. Contohnya yaitu, suatu permasalahan pribadi dibicarakan
secara terbuka, perasaan individu dipertimbangkan dan diselesaikan sampai tuntas.
Pada tahap ini walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk
menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang
menghasilkan keuntungan.
3. Consolidating
Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di tahap 2, tim mulai memiliki
kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk mencoba cara kerjanya. Biasanya
tim akan memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode. Aturan dan cara kerja
yang kaku diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota
memiliki peran agar tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi
lebih erat, mereka sadar akan pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan
dipakai oleh tim.
Bukti nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu adanya
kejelasan tujuan dari aktivitas atau tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan
informasi yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemungkinan yang ada pada
tim, adanya perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauan meninjau
kembali hasil kerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk memperbaiki cara kerja
di masa yang akan datang. Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada tahap 2 ini
tetap dipertahankan, tetetapi mereka membangun aturan dasar dan cara kerja yang
akan dipakai oleh tim.
4. Mature
Setelah mengetahui penjelasan dari tahap 3, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya
suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi
pada tahap 2 serta pendekatan yang sistematik dari tahap 3 merupakan modal dasar
bagi terbentuknya tim yang benar-benar matang.
Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan memiliki prosedur kerja
yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka. Tim
mengenali tipe kepemimpinan yang dibutuhkan saling percaya, jujur, terbuka dan
pemimpin mengenali kebutuhan untuk melibatkan anggotanya.
Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan konfrontasi maupun review
berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk
membantu tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap
mereka. Tetetapi lebih dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan
membawa hasil.
Tim terdiri atas kumpulan individu yang memiliki perbedaan emosi, sosial, dan berbagai
kebutuhan manusia, yang membuat tim secara keseluruhan dapat membantu atau bahkan
membuat frustrasi. Hal ini disebabkan tim bukan saja berkumpul dan menjalankan tugas
organisasi, tetetapi ada yang penting dan perlu mendapatkan perhatian, yakni relasi sosial
dalam kebersamaan mereka sebagai sebuah tim kerja. Relasi antarpribadi yang akrab dan
terbuka untuk bekerja dengan satu hati, satu pikiran dan satu kehendak, akan menolong tim
kerja berjalan dengan efektif. Empat dimensi tim yang efektif :
1. Dimensi Personal
Tim yg efektif memiliki komitmen yg dalam satu dengan yang lain.
Segenap tim saling menularkan anthusiasme.
Setiap orang rindu memberi kontribusi demi mencapai tujuan bersama.
2. Dimensi Relational
Tim yang efektif berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
Mereka berkolaborasi dengan kesediaan untuk saling melengkapi demi mencapai
tujuan bersama.
Mereka memanage konfliks secara bijak.
3. Dimensi Strategis
Tim yang efektif fokus kepada visi yg menjadi pendorong untuk terus maju bersama.
Mereka menyepakati dan mengikuti sasaran yang jelas.
4. Dimensi Proses
Tim yang efektif sangat terbuka terhadap perubahan.
Mereka memiliki kesadaran yang kuat akan keterkaitan segenap anggota tim
Referensi
http://sashaannisa18.blogspot.com/2015/03/makalah-team-work.html
Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
6 Kaika
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Soal Uraian :
1. Jelaskan definisi teamwork…?
2. Sebutkan jenis – jenis teamwork..?
3. Uraikan ciri-ciri teamwork yang efektif…?
4. Sebutkan perbedaan tim kerja dan kelompok kerja…?
5. Sebutkan peranan tim kerja…?
Sumber :
http://elhamidytrack.blogspot.com/2016/10/apakah-yang-dimaksud-teamwork-
itu.html
SKOR MAKSIMUM 25
2. Jawab:
Jenis – jenis teamwork :
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian
dari struktur organisasi formal.
2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan
beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal
3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan
dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian yang
berbeda.
4. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi
formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas
khusus.
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja
dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan
pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6. Tim Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan
yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu
untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan
kerja.
Sumber :
https://isdiman95.wordpress.com/2016/10/15/pengertian-dan-jenis-teamwork/
SKOR MAKSIMUM 25
3. Jawab :
Ciri-ciri teamwork yang efektif :
Ciri-ciri ini dapat dijadikan evaluasi bagi seorang manager dalam proses
pembentukan dan pengembangan team menuju team yang efektif. Adapun ciri-
ciri Team yang Sukses dan Efektif adalah:
1. Sasarannya Jelas
Team yang efektif harus memahami sasaran yang harus dicapai. Sasaran
akan mendorong anggota team mengarahkan ulang perhatian pribadi ke
sasaran team.
2. Keterampilan relevan
Team yang efektif haruslah terdiri dari anggota-anggota yang memiliki
keterampilan dan kemampuan yang relevan baik keterampilan teknis
maupun keterampilan antar-pribadi.
3. Saling percaya
Team yang efektif bercirikan kepercayaan timbal balik yang tinggi di
kalangan anggota, artinya anggota-anggota yakin akan integritas, watak, dan
kemampuan satu sama yang lain. Organisasi haruslah menciptakan budaya
yang penuh kepercayaan dengan menghargai keterbukaan, kejujuran, dan
proses kerja sama dan yang mendorong keterlibatan karyawan serta
otonomi karyawan.
6. Keterampilan negosiasi
Team yang efektif cenderung bersifat fleksibel dan terus-menerus membuat
penyesuaian. Fleksibilitas ini menuntut anggota-anggota team untuk memiliki
keterampilan negosiasi yang memadai
Sumber :
http://ardy-web.blogspot.com/2016/02/8-ciri-tim-yang-sukses-dan-efektif.html
SKOR MAKSIMUM 40
4. Jawab:
Peranan tim kerja :
Ada sembilan peran tim yang harus dipenuhi, yaitu pencipta-pembaharu,
penjelajah-promotor, penilai-pengembang, pendorong-pengorganisasi,
penyimpul-penghasil, pengawas-pemeriksa, penguat-pemelihara, pelapor-
penasehat, dan penaut, simak uraian berikut ini:
2. Penjelajah-promotor (explorer-developer)
Orang dalam kelompok ini senang mengambil gagasan baru dan
memperjuangkan kasus, serta mampu menemukan sumber daya untuk
mempromosikan gagasannya. Kelemahan orang-orang yang termasuk
dalam kelompok ini adalah kadang tidak sabar dalam mengendalikan
keterampilan untuk memastikan bahwa gagasannya benar-benar
ditindaklanjuti secara rinci.
3. Penilai-pengembang (assessor-developer)
Individu-individu ini mempunyai keterampilan analisis yang kuat. Sebaiknya,
mereka diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menganalisis suatu hal
sebelum mengambil keputusan.
4. Pendorong-pengorganisasi (thruster-organizer)
Individu ini memiliki kemampuan yang baik dalam menyusun prosedur
operasi untuk mengubah gagasan menjadi kenyataan dan menyelesaikan
urusan. Mereka menentukan tujuan, menetapkan rencana, mengorganisasi
orang-orang, dan menegakkan sistem untuk menjamin dipatuhinya tenggak
waktu (deadline).
5. Penyimpul-penghasil (concluder-producer)
Individu ini peduli pada hasil. Peran mereka memfokuskan pada ditaatinya
batas waktu dan memastikan bahwa semua komitmen ditindaklanjuti.
Mereka bangga dengan hasil yang teratur dan sesuai standar.
6. Pengawas-pemeriksa (controller-inspector)
Pengawas-pemeriksa adalah individu yang sangat memperdulikan
penegakan dan penguatan aturan dan prosedur. Mereka menguji setiap
rincian dan memastikan agar terhindar dari ketidaktepatan. Mereka
memeriksa semua fakta dan angka karena menginginkan semua hal lengkap
dan sempurna.
7. Pemerkuat-pemelihara (upholder-maintener)
Pemerkuat-pemelihara memiliki peran penting karena memberikan
kemantapan di dalam sebuah tim. Mereka akan selalu membela tim ketika
menghadapi orang luar.
8. Pelapor-penasihat (reporter-adviser)
Pelapor-penasihat adalah individu yang mendengarkan dengan baik dan
cendrung tidak menekankan titik pandangnya kepada orang lain. Mereka
akan berusaha mencari informasi sebanyak mungkin sebelum mengambil
keputusan.
9. Penaut (linker)
Penaut adalah individu yang memahami semua pandangan dan biasanya
akan mencoba memahami semua pandangan yang ada. Mereka bertindak
sebagai koordinator dan integrator. Penaut adalah orang-orang yang tidak
menyukai keekstriman, selalu membina kerja sama antar anggota tim,
memadukan saran dan aktivitas anggota tim yang berbeda-beda.
Sumber :
https://www.anugerahdino.com/2015/10/peran-tim-dalam-suatu-organisasi.html
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
2. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan
diperluas merupakan ciri khas suatu ......
a) Etika
b) Profesi
c) Perusahaan
d) Teknik
3. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian adalah .
a) Profesi
b) Etika.
c) Profesional
d) Sifat
4. Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu
dengan mengandalkan suatu keahlian tinggi adalah .....
a) Etika
b) Profesi
c) Sifat
d) Profesional
10. Bang Said yang dalam kesehariannya trampil dan pintar dalam mengayuh becaknya, demi
menghidupi keluarga merupakan perwujudan dari sebuah ....
a) Profesi
b) Profesionalisme
c) Pekerjaan
d) Tuntutan
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Memahami menggunakan kerja Menggunakan kerja tim (team work) dalam usaha
91 - 100
tim (team work) dalam usaha bengkel tinggi
bengkel Menggunakan kerja tim (team work) dalam usaha 80 - 90
bengkel cukup
Menggunakan kerja tim (team work) dalam usaha
70 - 79
bengkel kurang
b. Kemampuan melatih kerja tim Kemampuan melatih kerja tim (team work) tinggi 91 - 100
(team work) Kemampuan melatih kerja tim (team work) cukup 80 - 90
Kemampuan melatih kerja tim (team work) kurang 70 - 79
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.