Anda di halaman 1dari 28

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : XII ( Dua Belas ) / 2

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor . Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, Hasil Perbaikan tif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Klasifikasi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator
3.14 Menganalisis 3.14.1 Menjelaskan pengertian perencanaan kerja Kunci
perencanaan 3.14.2 Menyebutkan cara membuat perencanaan Kunci
Kerja kerja
3.14.3 Merinci Efisiensi dalam pekerjaan Kunci
4.14 Membuat
perencanaan 4.14.1 Mengoperasikan perencanaan kerja Kunci
kerja 4.14.2 Mendemonstrasikan perencanaan kerja Pendukung
C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik peserta
didik :
 Menjelaskan pengertian perencanaan  Mengoperasikan perencanaan kerja
kerja  Mendemonstrasikan perencanaan kerja
 Menyebutkan cara membuat
perencanaan kerja Kemudian mengajukan pertanyaan, mengajukan
 Merinci efisiensi dalam pekerjaan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat
Kemudian mengajukan pertanyaan, mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mengajukan jawaban sementara, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur,
mengumpulkan data, menganalisa data, santun, dan tanggungjawab).
menyusun simpulan untuk dapat mencapai
kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi),

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Menjelaskan pengertian perencanaan kerja
dapat diamati dengan indera atau  Menyebutkan cara membuat perencanaan kerja
alat  Merinci efisiensi dalam pekerjaan

Materi Konseptual  Perencanaan Kerja


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Pengertian Perencanaan Kerja
Generalisasi hubungan antar  Cara Membuat Perencanaan Kerja
konsep-konsep yang saling terkait  Efisiensi dalam pekerjaan
Materi Prosedural  Langkah – langkah mengoperasikan perencanaan kerja
Sederetan langkah yang  Prosedur mendemonstrasikan perencanaan kerja
sistematis dalam menerapkan
prinsip

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning
F. Alat dan Media Pembelajaran
 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti Stimulus  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Identifikasi masal Perencanaan Kerja
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Pengumpulan Perencanaan Kerja
data  Siswa menggali 1.
informasi tentang
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Pembuktian  Guru memberikan 2.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Siswa menjawab dan 3.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 4.
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Menarik
 Siswa lain 5.
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Siswa menerima 6.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 7.
materi tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pertemuan Kedua ( 6 x 45 Menit )


Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Efisiensi dalam
pekerjaan
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Efisiensi dalam
pekerjaan
Identifikasi masal  Guru menanyakan
ah maksud dari
tayangan tentang
Efisiensi dalam
pekerjaan
 Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Efisiensi
dalam pekerjaan
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Efisiensi
Pengumpulan dalam pekerjaan
data  Siswa menggali 8.
informasi tentang
tentang Efisiensi
dalam pekerjaan
 Guru memberikan 9.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Efisiensi
dalam pekerjaan
Pembuktian
 Siswa menjawab dan 10.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 11.
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Efisiensi
dalam pekerjaan
Menarik
 Siswa lain 12.
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Efisiensi
dalam pekerjaan
 Siswa menerima 13.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 14.
materi tentang
Efisiensi dalam
pekerjaan
Penutup  Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
 Pengertian Perencanaan Kerja dan Cara Membuat Perencanaan Kerja
Membuat perencanaan sebelum Anda melaksanakan pekerjaan, akan membantu Anda
mendapatkan hasil yang lebih cepat dan efisien. Ketika membuat perencanaan kerja, Anda
dituntut untuk spesifik dan lebih detail menuliskan apa saja yang harus dilakukan.

Agar lebih jelas dan terorganisir, Anda patut menuliskannya dengan menggunakan format
yang rapih sehingga satu tim kerja Anda akan lebih mudah mengerti. Seperti yang dikutip
dari eHow, berikut empat cara membuat perencanaan kerja yang baik.

1. Tentukan Target
Tentukan tujuan dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan. Anda dapat
menuliskannya di komputer atau buku catatan secara terperinci, dengan begitu akan
menjadi lebih terorganisir dan rapi. Misalnya, Anda akan melakukan pekerjaan seperti
membuat suatu acara, tuliskan terlebih dahulu acara seperti apa yang akan Anda buat.
Sehingga nantinya pada saat rapat, tim kerja lainnya dapat membantu Anda untuk
menuangkan ide sesuai keinginan.

2. Memilih Pemimpin Tim Kerja yang Tepat


Terkadang keputusan dari pemimpin tim kerja tidak dapat dibantah. Hal ini dapat
mempersulit Anda dan tim kerja lainnya mencapai tujuan dari rencana kerja yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, jangan sampai Anda dan tim kerja salah memilih pemimpin.

3. Tentukan Tugas, Anggaran dan Waktu


Dalam membuat perencanaan kerja, Anda harus menentukan langkah demi langkah dan
tugas apa saja yang harus dilakukan dan diselesaikan. Tentukan pula berapa anggaran
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana kerja Anda. Perkirakan juga waktu untuk
setiap tugasnya agar dapat menjadi acuan untuk dapat diselesaikan dengan cepat.

4. Atur Secara Logis


Aturlah tugas untuk masing-masing orang dalam satu tim kerja secara logis. Fokuskan
setiap tugas pada orang yang mampu dan memang cocok dengan jenis pekerjaan yang
diberikan. Setelah masing-masing sudah mendapatkan tugasnya, hasil dari
perencanaan kerja yang sudah dibuat pasti akan terlaksana sesuai tujuan yang ingin
dicapai.

PERENCANAAN PEKERJAAN

Perencanaan pekerjaan adalah bagian integral dan strategi perusahaan dan proses
perencanaan SDM.
Perencanaan pekerjaan Yaitu suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis
Seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi.
suatu proses mempersiapkan usaha atau kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis
dan logis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan.
Hal-hal yang seringkali dimuat dalam perencanaan ini adalah:
Analisa dari pada program perencanaan,
(a). Penetapan prosedur kerja,
(b). Metode-metode kerja,
(c). Tenaga-tenaga pelaksana,
(d). Waktu, dan sebagainya.

Pengertian Perencanaan Kerja


Perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usaha atau kegiatan yang akan
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya oleh pimpinan. Sistematis dalam arti teratur, dan logis dalam arti masuk akal
sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan yang dimaksud sudah tentu dalam arti bukan
tujuan individual (perorangan) melainkan merupakan tujuan kolektif (ramai-ramai) atau tujuan
organisasi (kelompok) yang secara tepat dapat dikatakan sebagai tujuan kantor sesuai
dengan pembahasan di dalam buku ini. Perencanaan menghasilkan rencana sebagai bentuk
konkritnya.

Jadi, perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usaha untuk melaksanakan
suatu pekerjaan secara sistematis dan logis, sampai pekerjaan itu selesai dan membuahkan
hasil yang diharapkan bersama. Kongkritnya adalah rencana kerja.

Membuat Perencanaan Pekerjaan


Untuk menyusun dan melaksanakan perencanaan atau perencanaan kerja, harus dilakukan
serangkaian kegiatan konkrit sebagai berikut:
 Mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.
 Mengumpulkan pemikiran-pemikiran tentang materi yang direncanakan.
 Menentukan tujuan yang hendak dicapai
 Menentukan apa saja yang harus dilakukan berikut urutan pelaksanaan untuk mencapai
tujuan.
 Menentukan fasilitas yang diperlukan.
 Menentukan kapan dan di mana harus dilaksanakan.
 Menentukan oleh siap dan berapa lama harus dilaksanakan.
 Menentukan mengapa dan bagaimana cara melaksanakannya.

Keterangan:
 Informasi dan data yang diperlukan adalah informasi dan data yang akan dipakai untuk
menyusun rencana dengan tujuan tertentu.
 Pemikiran-pemikiran yang dikumpulkan adalah hasil pemerasan otak untuk menyusun
rencana yang bertujuan tertentu dan sedapat mungkin berasal dari dalam kantor
(maksudnya adalah orang dalam)
 Tujuan yang dimaksud sudah tentu merupakan tujuan kantor yang harus bermuara pada
keberhasilan atau kemajuan kantor.
 Sudah jelas apa yang akan dijalankan berikut urutan pelaksanaan agar supaya tujuan
kantor bisa tercapai.
 Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas atau sarana pendukung yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
 Waktu dan tempat pelaksanaan rencana.
 Orang dan jangka waktu pelaksanaan.
 Alasan apa dan bagaimana caranya untuk melaksanakan rencana.

Contoh:
Ada pabrik sepatu ingin merencanakan memproduksi sepatu anak yang diperkirakan bisa
laku di pasaran sekarang. Untuk menyusun perencanaan kerja tersebut, dilakukan
serangkaian kegiatan sebagai berikut.
 Mengumpulkan informasi dan data dari masyarakat dan pertokoan tentang sepatu anak
yang lagi laku di pasaran.
 Mengumpulkan pemikiran dan ide dari dalam pabrik tentang sepatu anak yang mau
diproduksi.
 Menentukan sepatu anak dengan model dan tipe serta harga perkiraan tertentu yang
diperkirakan bisa laku di pasaran.
 Menentukan apa-apa saja yang harus dilaksanakan misalnya pemasokan beberapa
macam bahan baku berikut urutan kerja yang diperlukan.
 Menentukan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan misalnya mesin-mesin apa
saja yang diperlukan.
 Menentukan perkiraan waktu dan tempat memproduksi sepatu yang dimaksud pada
tujuan. (misalnya pabrik yang dimiliki lebih dari satu lokasi)
 Menentukan penanggungjawab proyek dan jangka waktu percobaan mulai dari produksi
sampai masa aktif percobaan pemasaran untuk dievaluasi (dinilai dan dipertimbangkan)
kembali.
 Menentukan alasan hendak memproduksi sepatu yang dimaksud pada tujuan berikut cara
pelaksanaan rencana.

Langkah-langkah perencanaan
Dalam merencanakan perlu melalui beberapa langkah-langkah berikut ini :
 Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan kebutuhan dan tujuan yang
akan dicapai dari suatu kegiatan yang akan dilakukan.
 Langkah selanjutnya akan melakukan observasi dan penelitian terhadap informasi yang
sudah dikumpulkan. Kemudian lakukan analisis dari berbagai informasi tersebut dan juga
analisis terhadap hasil kerja masa lalu kalau tersedia. Dari hasil analisis tersebut di atas
maka tentukan juga perencanaan alternatif yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 Identifikasi kondisi lingkungan yang berkaitan dengan pekerjaan, baik kondisi finansial
maupun SDM, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dari berbagai kondisi yang
ada kemudian pelajari.
 Buatlah hubungan di antara semua hal tersebut di atas dan sinergikanlah sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh dan akan menjadi landasan operasional kerja.
 Berdasarkan perbandingan terhadap alternatif yang dipilih, selanjutnya lakukan penilaian
apakah sudah sesuai dengan tuntutan yang diinginkan. Kalau memang sudah sesuai
maka langkah berikutnya adalah melaksanakan perencanaan.
 Cara menyusun perencanaan juga bisa menggunakan formula 5W+1H, yaitu sebagai
berikut:
a. W1 (What/Apa)
Artinya rencana apa yang akan disusun. Biasanya hal ini dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan, misalnya apa tujuan yang akan dicapai. Umpamanya bila
tujuan yang akan dicapai adalah mendirikan usaha, maka pertanyaanya adalah apa
produk yang laku dijual di pasar atau apa yang dibutuhkan konsumen saat ini.
b. W2 (When/Kapan)
Maksudnya, kapan suatu rencana dilaksanakan. Untuk melaksanakan suatu rencana
perlu disusun jadwal waktu yang tepat dari setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan,
umpamanya:
1) Kapan saat yang tepat untuk memulai?
Jawaban dari pertanyaan ini akan mengarahkan kepada saat yang tepat untuk
memulai suatu usaha dengan berbagai pertimbangan, baik kemampuan yang
dimiliki (tempat usaha/modal usaha) maupun kemungkinan persaingan.
2) Kapan saat untuk melakukan promosi?
Melakukan promosi juga perlu dipikirkan kapan saat yang tepat sehingga promosi
yang dilakukan tidak sia-sia.
3) Kapan saat menyelesaikan pekerjaan?
Waktu saat menyelesaikan setiap pekerjaan perlu ditentukan kapan setiap agar
pekerjaan berikutnya tidak terganggu.
4) Kapan saat untuk membeli bahan?
Bahan juga dapat mengakibatkan pekerjaan tertunda. Oleh
karenanya/penjadwalan kapan saat yang tepat membeli bahan perlu ditetapkan
sedemikian rupa agar tidak terjadi penyimpangan dan memperlambat pekerjaan.
c. W3 (Where/Dimana)
Dengan kata where kita dapat menganalisis aspek-aspek yang dibutuhkan agar
perencanaan yang disusun lebih sempurna, umpamanya:
 Di mana lokasi usaha didirikan?
Menentukan lokasi usaha diperlukan berbagai informasi/misalnya di mana saingan
mendirikan usahanya atau dimana tempat yang strategis untuk mendirikan
usaha/agar lebih dekat dengan konsumen.
 Di mana membeli bahan yang dibutuhkan?
Tempat membeli bahan dibutuhkan perlu ditentukan/selain dekat dengan lokasi
perusahaan/juga harganya murah dibanding tempat lain.
 Di mana promosi dilakukan?
Promosi yang dilakukan dapat mencapai sasaran yang dituju apabila promosi yang
dilakukan pada tempat yang tepat.
 Di mana pesaing menjual produknya?
Tempat pesaing menjual produknya perlu diketahui karena dengan mengetahui-
nya sangat bermanfaat bagi pemasaran produk.
d. W4 (Why/mengapa)
Selanjutnya, penyusun rencana harus mengetahui mengapa dibutuhkannya suatu
produk tertentu, mengapa membuka usaha tersebut, dan mengapa memilih lokasi di
suatu tempat tertentu.

e. W5 (Who/siapa)
Kata who terkait dengan siapa yang akan melaksanakan rencana tersebut. Seberapa
banyak karyawan digunakan untuk mencapai tujuan yang tentu saja harus disesuaikan
dengan besarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan.

f. (How/bagaimana)
Pertanyaan tentang bagaimana, sangat membantu bagi penyusunan rencana untuk
mengetahui cara menyelesaikan pekerjaan, misalnya bagaimana cara membeli bahan
baku, bagaimana cara mengangkut hasil produksi, dan bagaimana menjual hasil
produksi.
Perencanaan sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan adanya perencanaan, tujuan yang hendak dicapai akan diraih dengan cara
yang lebih baik, lebih terarah dan efektif. Dengan demikian, perencanaan memiliki
beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.
 Dengan adanya perencanaan perusahaan terhindar dari sikap tergesa-gesa dan
pengambilan keputusan secara emosional. Selain itu, perusahaan juga bisa
menghindarkan diri dari berbagai kesalahan dan menghemat tenaga serta biaya
saat menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.
 Mendorong adanya komunikasi antar individu dan antar berbagai lini agar bisa
bekerja sama dalam mengejar target sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
 Mencerminkan sikap ekonomis karena dalam menentukan target serta biaya yang
dikeluarkan, akan disesuaikan dengan sikap hemat, baik hemat biaya maupun
SDM.
 Membantu perusahaan agar lebih siap menghadapi berbagai perubahan.
 Menjauhi berbagai masalah yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
 Menentukan tujuan secara realistis sesuai dengan berbagai perubahan yang
mungkin terjadi.

Referensi
http://sangpujanggakecil.blogspot.com/2014/11/membuat-perencanaan-pekerjaan.html

Pertemuan Kedua ( 6 x 45 Menit )


 Efisiensi dalam pekerjaan
1. Pengertian Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan menghasilkan sesuatu/produksi yang optimal dengan tidak
membuang sumber daya dalam proses pengerjaannya. Bekerja dengan efisien adalah
bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan tenaga yang sedikit mungkin dengan hasil
yang tetap sama. Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh semua karyawan
untuk semua pekerjaan yang kecil maupun yang besar. Sehingga dapat membantu
mempercepat penyelesaian tugas dengan menghemat tenaga, waktu, biaya, bahan dan
lainnya.

Bila seorang karyawan harus segera menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang
singkat, maka karyawan tersebut harus dapat meningkatkan kecepatan dalam bekerja,
tetapi harus tetap menjaga mutu hasil kerjanya. Oleh karenanya, karyawan yang tidak
efisien akan kekurangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan
karyawan yang efisien akan kekurangan pekerjaan untuk menghabiskan waktunya.

Dengan demikian, efisiensi kerja merupakan pelaksanaan kerja dengan cara tertentu,
tanpa mengurangi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara pelaksanaan kerja
tersebut merupakan cara termudah untuk mengerjakannya, termurah biayanya,
tersingkat waktunya, teringan bebannya dan terpendek jaraknya.

Karyawan yang efisien tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
dikerjakannya, tetapi karyawan yang tidak efisien akan mengeluh walopun sedikit yang
harus dikerjakannya. Cara kerja yang efisien hendaknya perlu diterapkan secara terus
menerus agar jiwa efisiensi dapat dimiliki dan diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan.

2. Azas-azas Efisiensi Kerja


Untuk menerapkan efisiensi dalam bekerja ini karyawan perlu mengetahui asas-asas
efisiensi bagi pekerjaan yaitu sebagai berikut.
a) Azas Perencanaan
 Perencanaan berarti menggambarkan suatu tindakan yang akan dilaksanakan
dalam rangka mencapai suatu tujuan. Perencanaan ini sangat penting agar
efisiensi dapat dilakukan karena tindakan yang akan dilakukan telah direncanakan
sebelumnya.
b) Azas Penyederhanaan
 Menyederhanakan berarti membuat suatu sistem yang rumit atau pekerjaan yang
sukar menjadi lebih mudah atau ringan.
c) Azas penghematan
 Menghemat berarti mencegah pemakaian benda/bahan secara berlebihan
sehingga biaya pekerjaan menjadi lebih minim.
d) Azas Penghapusan
 Menghapuskan berarti meniadakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang dianggap kurang perlu, atau yang tidak berhubungan dengan hasil
kerja yang ingin dicapai.
e) Azas Penggabungan
 Menggabungkan berarti menyatukan pekerjaan yang memiliki persamaan kegiatan
atau bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah
sehingga dapat menghemat waktu kerja.

3. Syarat Efisiensi Kerja


Untuk mencapai efisiensi kerja tersebut diperlukan beberapa syarat berikut ini:
a. Berhasil guna/efektif
Syarat ini menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, dalam
tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
b. Ekonomis
Syarat ekonomis menyatakan bahwa dalam usaha mencapai sesuatu yang efektif
biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu dan ruangan telah dimanfaatkan
dengan tepat.
c. Pelaksanaan Kerja yang dapat dipertanggungjawabkan
Syarat ini untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber yang
ada telah dimanfaatkan dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Pembagian Kerja yang Nyata
Manusia mempunyai kemampuan yang terbatas sehingga tidak mungkin
mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Hendaknya ada pembagian
kerja yang nyata berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang
tersedia.
e. Rasionalisasi Wewenang dan Tanggung jawab
Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab seseorang, artinya jangan
sampai terjadi seseorang mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggung
jawabnya, atau sebaliknya jangan sampai terjadi lebih kecil tanggung jawabnya.
f. Prosedur Kerja yang Praktis
Artinya bahwa pelaksanaan kerja harus merupakan kegiatan operasional yang dapat
dilaksanakan dengan lancar, dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja
memuaskan.

4. Sumber Efisiensi kerja


Sumber efisiensi kerja adalah manusia karena dengan alat pikiran dan pengetahuan
yang ada, manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien. Sumber efisiensi kerja
yang melekat pada manusia adalah kesadaran, keahlian dan disiplin.
a. Kesadaran
Kesadaran terhadap arti dan makna efisiensi sangat membantu usaha ke arah
efisiensi kerja. Kesadaran mendorong seseorang berkeinginan membangkitkan
kehendak guna melakukan sesuatu. Efisiensi kerja erat kaitannya dengan tingkah
laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup
seseorang dapat mengarah kepada perbutan yang efisien atau sebaliknya. Oleh
karena itu, penerapan efisiensi kerja tidak dapat diharapkan timbul ketika pada
seseorang, melainkan merupakan hasil dari proses yang panjang. Kesadaran
sebagai salah satu sumber efisiensi perlu secara terus-menerus dipupuk agar
usaha dapat berhasil tanpa pemborosan tenaga, biaya dan waktu.

b. Keahlian
Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih
cepat daripada apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.
Unsur keahlian dalam efisiensi kerja melekat pada manusia, sama halnya dengan
unsur kesadaran. Keahlian manusia di bidang tertentu perlu ditunjang denga
peralatan, agar efisiensi kerja yang akan dicapai dapat lebih tinggi daripada tanpa
menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa ditunjang oleh fasilitas yang memadai
tidak mungkin diterapkan untuk dapat menghasilkan yang terbaik. Tetapi keahlian
itu sendiri sudah merupakan jaminan akan didapatkannya hasil yang efisien.

Masalah keahlian di dalam suatu kegiatan/pekerjaan dewasa ini, telah berkembang


sehingga menrut adanya keahlian untuk masing-masing bidang pekerjaan.
Perkembangan pekerjaan yang menjurus ke arah spesialisasi mensyaratkan
adanya tenaga ahli. Semakin banyak spesialisasi diciptakan dan semakin banyak
pula keahlian yang diperlukan sesuai tuntutan yang ada. Seorang pakar dalam
bidang tertentu, akan mampu memperkirakan dengan tepat kerusakan pada sebuah
mesin hanya karena mendengar suara mesinnya, tetapi seorang yang bukan
pakarnya tidak dapat memperkirakan tanpa membongkar lebih dahulu mesin
tersebut. Dari contoh tersebut, dapat kita lihat perbedaan dalam efisiensi kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut maka faktor yang sangat erat hubungannya
dengan keahlian adalah penempatan orang yang tepat pada suatu pekerjaan.

c. Disiplin
Disiplin erat hubungannya dengan kesadaran, sebab disiplin timbul dari kesadaran.
Kesadaran belum memerlukan waktu lama dan agak sulit dilaksanakan, tetapi
disiplin dapat ditumbuhkan dalam waktu yang singkat dan pada awalnya dapat
dipaksakan dengan suatu aturan. Di tempat kerja terdapat berbagai aturan yang
menuntut adanya disiplin pegawai dengan berbagai sanksinya. Usaha untuk
menciptakan disiplin pada organisasi antara lain dilakukan melalui penyebaran
tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang
sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui dan dipahami oleh tiap karyawan
sehingga mereka bisa melaksanakan disiplin tersebut.

Upaya lain yang perlu dilaksanakan adalah menciptakan keseimbangan antara


kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi karyawan. Untuk dapat
menciptakan keseimbangan kepentingan tersebut, banyak hal yang perlu
diperhatikan, misalnya gaji/pendapatan, penghargaan, pendidikan dan latihan,
fasilitas, rekreasi, dan hal-hal yang menyangkut segi kemanusiaan karyawan.
Apabila upaya tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin organisasi
dapat ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan efisien.

Referensi
http://sangpujanggakecil.blogspot.com/2014/11/membuat-perencanaan-pekerjaan.html
Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
6 Kaika

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta Hasil Perbaikan negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian


Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II

Kompetensi Kelas/ Bentuk No


KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
3.14 Menganalisis XII / 2  Pengertian Pemahaman  Menjelaskan Uraian
perencanaan Perencanaan (C2) pengertian
Kerja Kerja dan Cara perencanaan
Membuat kerja
Perencanaan Pengetahuan  Menyebutkan Uraian
Kerja (C1) cara membuat
perencanaan
kerja
 Efisiensi dalam Analisis (C4)  Merinci Efisiensi Uraian
pekerjaan dalam pekerjaan

Soal Uraian :
1. Jelaskan pengertian perencanaan kerja…?
2. Sebutkan cara membuat perencanaan kerja…?
3. Uraikan Efisiensi dalam pekerjaan…?
4. Untuk menyusun dan melaksanakan perencanaan atau perencanaan kerja, harus dilakukan
serangkaian kegiatan konkrit sebutkan dan jelaskan…?

Pedoman Penskoran Soal Uraian :


NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawab:
Pengertian perencanaan kerja :
Perencanaan kerja ialah suatu proses mempersiapkan usaha atau kegiatan
yang akan dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan. Sistematis dalam arti teratur,
dan logis dalam arti masuk akal sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan
yang dimaksud sudah tentu dalam arti bukan tujuan individual (perorangan)
melainkan merupakan tujuan kolektif (ramai-ramai) atau tujuan organisasi
(kelompok) yang secara tepat dapat dikatakan sebagai tujuan kantor sesuai
dengan pembahasan di dalam buku ini. Perencanaan menghasilkan rencana
sebagai bentuk konkritnya.

Sumber :
http://pengendalian-kualitas.blogspot.com/2013/09/pengertian-pengendalian-
kualitas.html
SKOR MAKSIMUM 25
2. Jawab:
Cara membuat perencanaan kerja yang baik :
1. Tentukan Target
Tentukan tujuan dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan. Anda
dapat menuliskannya di komputer atau buku catatan secara terperinci,
dengan begitu akan menjadi lebih terorganisir dan rapi. Misalnya, Anda
akan melakukan pekerjaan seperti membuat suatu acara, tuliskan terlebih
dahulu acara seperti apa yang akan Anda buat. Sehingga nantinya pada
saat rapat, tim kerja lainnya dapat membantu Anda untuk menuangkan ide
sesuai keinginan.

2. Memilih Pemimpin Tim Kerja yang Tepat


Terkadang keputusan dari pemimpin tim kerja tidak dapat dibantah. Hal ini
dapat mempersulit Anda dan tim kerja lainnya mencapai tujuan dari
rencana kerja yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, jangan sampai Anda
dan tim kerja salah memilih pemimpin.

3. Tentukan Tugas, Anggaran dan Waktu


Dalam membuat perencanaan kerja, Anda harus menentukan langkah
demi langkah dan tugas apa saja yang harus dilakukan dan diselesaikan.
Tentukan pula berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
rencana kerja Anda. Perkirakan juga waktu untuk setiap tugasnya agar
dapat menjadi acuan untuk dapat diselesaikan dengan cepat.

4. Atur Secara Logis


Aturlah tugas untuk masing-masing orang dalam satu tim kerja secara
logis. Fokuskan setiap tugas pada orang yang mampu dan memang cocok
dengan jenis pekerjaan yang diberikan. Setelah masing-masing sudah
mendapatkan tugasnya, hasil dari perencanaan kerja yang sudah dibuat
pasti akan terlaksana sesuai tujuan yang ingin dicapai..

Sumber :
https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-1804863/4-cara-membuat-
perencanaan-kerja
SKOR MAKSIMUM 40
3. Jawab :
Efisiensi dalam pekerjaan :
Grace Marshall, ahli dunia kerja dan produktivitas, melihat bahwa setiap orang
mestinya bisa bekerja lebih efisien. Perkembangan teknologi yang semestinya
mendukung pekerjaan, justru menjadi gangguan terbesar. Dia lalu memberikan
beberapa gambaran yang bisa jadi masukan buat perubahan.
1. Fokus. Alokasikan waktu sepenuhnya untuk memberi perhatian lebih pada
pekerjaan yang dihadapi. Cobalah lebih fokus dan memberikan energi pada
satu pekerjaan.
2. Gangguan adalah musuh terbesar. Banyak hal yang kerap mengalihkan
perhatian. Entah itu chatting di ponsel, isu terbaru di situs berita, atau
obrolan sesama teman di ruang kerja. Kurangi distraksi semacam ini, dan
sebisa mungkin jangan sampai terpengaruh. Misalnya dengan mematikan
ponsel, social media, atau e-mail yang tak penting. Konsentrasilah pada
yang dihadapi sehingga tidak mudah terganggu.
3. Multitasking itu hanya mitos. Jika ada yang bilang setiap orang mestinya
bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, anggapan ini hanya mitos.
Faktanya seseorang akan bisa fokus dan maksimal mengerjakan satu hal
secara bergantian. Jadi tidak usah mencoba memikirkan bisa menuntaskan
banyak hal dalam satu waktu.
4. Bikin daftar. Saat di kantor, cobalah bikin daftar tugas yang harus
dituntaskan. Baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Pembuatan daftar tugas yang harus dikerjakan ini akan membuat
semuanya jadi lebih efisien karena membuat Anda fokus dan siap mental.
5. Jangan menunda-nunda. Sering kali karena menganggap ringan tugas,
Anda lantas menunda waktu untuk mengerjakannya. Dua menit lagi, lima
menit lagi, dan seterusnya, sampai akhirnya lupa untuk menuntaskan.
Alhasil, ada banyak waktu yang terbuang percuma. Cobalah lakukan
sekarang, di saat teringat dan sesuai jadwal.
6. Buat pengingat daftar di rumah. Jika ada daftar pekerjaan yang harus
tuntas di kantor, kenapa tidak membuat pengingatnya saat Anda berada di
rumah? Namun, hal ini sekadar sebagai pengingat, sekaligus membuat
data tambahannya. Sekiranya dibutuhkan, Anda jadi tidak perlu susah
mencari tahu atau kembali ke kantor.
7. Pintar bikin keputusan. Ada beberapa pekerjaan yang mungkin datangnya
mendadak dan menuntut kecerdasan dalam membuat keputusan. Dengan
bekerja lebih efisien, akan lebih mudah membuat keputusan, bahkan dalam
waktu singkat.
8. Gunakan pengingat waktu. Dalam setiap jenis pekerjaan atau tugas,
cobalah membuat pengingat waktu, kapan tugas tersebut bisa dituntaskan.
Dengan begini ada konsentrasi yang lebih tercurah, dan Anda mencoba
realistis tanpa menunda-nunda.
9. Ruang yang nyaman. Sebagian orang membutuhkan ruang nyaman untuk
mengerjakan tugas yang dipunyai. Jadi, kenapa tidak menciptakannya
sendiri? Buat diri senyaman mungkin sehingga bisa menuntaskannya
dengan segera, dan selesai tepat waktu.
10. Uraikan detail. Jika banyaknya pekerjaan membuat Anda stres, cobalah
urai satu per satu. Dengan menjadikannya detail dan tampak mudah,
semua pekerjaan tidak tampak berat dan Anda lebih bersemangat
menuntaskannya.

Sumber :
https://lifestyle.kompas.com/read/
2013/08/14/1604246/10.Cara.Lebih.Efisien.Saat.Bekerja.
SKOR MAKSIMUM 25
4. Jawab:
Untuk menyusun dan melaksanakan perencanaan atau perencanaan kerja,
harus dilakukan serangkaian kegiatan konkrit sebagai berikut:
 Mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.
 Mengumpulkan pemikiran-pemikiran tentang materi yang direncanakan.
 Menentukan tujuan yang hendak dicapai
 Menentukan apa saja yang harus dilakukan berikut urutan pelaksanaan
untuk mencapai tujuan.
 Menentukan fasilitas yang diperlukan.
 Menentukan kapan dan di mana harus dilaksanakan.
 Menentukan oleh siap dan berapa lama harus dilaksanakan.
 viii.Menentukan mengapa dan bagaimana cara melaksanakannya.

Sumber :
http://become-teacher.blogspot.com/2015/10/pengertian-perencanaan-
kerja.html
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda

Jenjang Sekolah : SMK


Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kurikulum : 2013
Kelas : XII
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Kelas/ Bentuk No


KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
3.14 Menganalisis XII / 2  Pengertian Pemahaman  Menjelaskan PG
perencanaan Perencanaan (C2) pengertian
Kerja Kerja dan Cara perencanaan
Membuat kerja
Perencanaan Pengetahuan  Menyebutkan PG
Kerja (C1) cara membuat
perencanaan
kerja
 Efisiensi dalam Analisis (C4)  Merinci Efisiensi PG
pekerjaan dalam pekerjaan

Soal Pilihan Ganda :


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d dan e, di depan jawaban yang
paling tepat !

1. Kata manajemen berasal dari “manage” dari bahasa ... yaitu ...
a. Italia, Maneggio
b. Latin, Maneggio
c. Inggris, Management
d. Italia, Maneggiare
e. Sanskerta, Maneggio

2. Manajemen adalah .....


a. Ilmu perencanaan, pengaturan dan pelaksanaan hubungan antar manusia dengan
organisasi.
b. Ilmu dan seni tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk pemenuhan
kebutuhan manusia yang tak terbatas.
c. Ilmu untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dalam rangka pemenuhan
kabutuhan organisasi untuk mencapai tujuan misi dan visi perusahaan.
d. Ilmu dan seni dalam memimpin orang atau sumber daya manusia.
e. IImu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

3. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah ...


a. Planning, Staffing, Reporting, Budgeting, Coordinating, Organizing, Directing
b. Planning, Actuating, Organizing, Controlling
c. Planning, Organizing, Conditioning, Motivating, Controlling
d. Planning, Organizing, Coordinating, Comanding, dan Controlling
e. Planning, Staffing, Directing, Organizing, Controlling

4. Salah satu tugas Manajemen puncak yaitu ...


a. Bertanggung jawab pada lower management.
b. Menetapkan kebijakan operasional
c. Melakukan semua pekerjaan tingkat operasional.
d. Mengawasi pada pekerja.
e. Bertanggung jawab pada Middle Management.

5. Aliran manajemen yang pemikirannya fokus pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah aliran ...
a. analisis system
b. klasik
c. perilaku
d. Manajemen mutu
e. manajemen ilmiah

6. Jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu ...
a. perencanaan, organisasi, dan evaluasi
b. formal, informal, dan teksnis
c. formal, konseptual, dan teknis
d. teknis, formal, dan manajerial
e. kemanusian, konseptual, dan teknis

7. Studi ilmu manajemen sangat perlukan semua organisasi karena berbagai alasan berikut,
kecuali ...
a. Memperlancar tugas sehari-hari
b. Mencapai tujuan organisasi
c. Mencapai efisiensi organisasi
d. Menghilangkan potensi konflik dalam organisasi
e. Mencapai efektifitas organisasi

8. Ibu Ayuningtyas mempunyai keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan semua


produk. Hal tersebut menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga
meningkatkan penjualan produk. Beliau adalah orang yang tepat melakukan aktivitas
manajemen di bidang ...
a. Perkantoran
b. Produksi atau Operasional
c. Personalia
d. Keuangan
e. Pemasaran

9. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi manajemen menurut G.R. Terry yaitu ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing

10. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi untuk memotivasi karyawan
supaya bekerja keras sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
suasana kerja yang nyaman termasuk dalam fungsi manajemen ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : A 10
2 Jawaban : E 10
3 Jawaban : D 10
4 Jawaban : B 10
5 Jawaban : D 10
6 Jawaban : D 10
7 Jawaban : D 10
8 Jawaban : B 10
9 Jawaban : E 10
10 Jawaban : C 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Kisi Kisi Keterampilan

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II

Kompetensi Kelas/ Bentuk No


KD Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal
Dasar Sem. Soal Soal
4.14 Membuat XII / 2  Perencanaan Pengalamiahan  Mengoperasikan Praktek
perencanaan Kerja (P3) perencanaan kerja
kerja Memanipulasi  Mendemonstrasik Praktek
(P2) an perencanaan
kerja

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja  
a. Memahami mengoperasikan Mengoperasikan perencanaan kerja tinggi 91 - 100
perencanaan kerja
80 - 90
Mengoperasikan perencanaan kerja cukup
Mengoperasikan perencanaan kerja kurang 70 - 79
b. Kemampuan Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja
91 - 100
mendemonstrasikan tinggi
perencanaan kerja Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja 80 - 90
cukup
Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja
70 - 79
kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja  
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d.  Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu  
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai