Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)
A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor . Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, Hasil Perbaikan tif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Menjelaskan pengertian perencanaan kerja
dapat diamati dengan indera atau Menyebutkan cara membuat perencanaan kerja
alat Merinci efisiensi dalam pekerjaan
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 6 x 45 Menit )
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti Stimulus Guru menampilkan
tayangan tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Identifikasi masal Perencanaan Kerja
ah Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Pengumpulan Perencanaan Kerja
data Siswa menggali 1.
informasi tentang
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Pembuktian Guru memberikan 2.
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Siswa menjawab dan 3.
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Siswa menyajikan 4.
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Menarik
Siswa lain 5.
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Siswa menerima 6.
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan 7.
materi tentang
Pengertian
Perencanaan Kerja
dan Cara Membuat
Perencanaan Kerja
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Agar lebih jelas dan terorganisir, Anda patut menuliskannya dengan menggunakan format
yang rapih sehingga satu tim kerja Anda akan lebih mudah mengerti. Seperti yang dikutip
dari eHow, berikut empat cara membuat perencanaan kerja yang baik.
1. Tentukan Target
Tentukan tujuan dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan. Anda dapat
menuliskannya di komputer atau buku catatan secara terperinci, dengan begitu akan
menjadi lebih terorganisir dan rapi. Misalnya, Anda akan melakukan pekerjaan seperti
membuat suatu acara, tuliskan terlebih dahulu acara seperti apa yang akan Anda buat.
Sehingga nantinya pada saat rapat, tim kerja lainnya dapat membantu Anda untuk
menuangkan ide sesuai keinginan.
PERENCANAAN PEKERJAAN
Perencanaan pekerjaan adalah bagian integral dan strategi perusahaan dan proses
perencanaan SDM.
Perencanaan pekerjaan Yaitu suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis
Seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuanyang lebih tinggi.
suatu proses mempersiapkan usaha atau kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis
dan logis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan.
Hal-hal yang seringkali dimuat dalam perencanaan ini adalah:
Analisa dari pada program perencanaan,
(a). Penetapan prosedur kerja,
(b). Metode-metode kerja,
(c). Tenaga-tenaga pelaksana,
(d). Waktu, dan sebagainya.
Jadi, perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usaha untuk melaksanakan
suatu pekerjaan secara sistematis dan logis, sampai pekerjaan itu selesai dan membuahkan
hasil yang diharapkan bersama. Kongkritnya adalah rencana kerja.
Keterangan:
Informasi dan data yang diperlukan adalah informasi dan data yang akan dipakai untuk
menyusun rencana dengan tujuan tertentu.
Pemikiran-pemikiran yang dikumpulkan adalah hasil pemerasan otak untuk menyusun
rencana yang bertujuan tertentu dan sedapat mungkin berasal dari dalam kantor
(maksudnya adalah orang dalam)
Tujuan yang dimaksud sudah tentu merupakan tujuan kantor yang harus bermuara pada
keberhasilan atau kemajuan kantor.
Sudah jelas apa yang akan dijalankan berikut urutan pelaksanaan agar supaya tujuan
kantor bisa tercapai.
Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas atau sarana pendukung yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
Waktu dan tempat pelaksanaan rencana.
Orang dan jangka waktu pelaksanaan.
Alasan apa dan bagaimana caranya untuk melaksanakan rencana.
Contoh:
Ada pabrik sepatu ingin merencanakan memproduksi sepatu anak yang diperkirakan bisa
laku di pasaran sekarang. Untuk menyusun perencanaan kerja tersebut, dilakukan
serangkaian kegiatan sebagai berikut.
Mengumpulkan informasi dan data dari masyarakat dan pertokoan tentang sepatu anak
yang lagi laku di pasaran.
Mengumpulkan pemikiran dan ide dari dalam pabrik tentang sepatu anak yang mau
diproduksi.
Menentukan sepatu anak dengan model dan tipe serta harga perkiraan tertentu yang
diperkirakan bisa laku di pasaran.
Menentukan apa-apa saja yang harus dilaksanakan misalnya pemasokan beberapa
macam bahan baku berikut urutan kerja yang diperlukan.
Menentukan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan misalnya mesin-mesin apa
saja yang diperlukan.
Menentukan perkiraan waktu dan tempat memproduksi sepatu yang dimaksud pada
tujuan. (misalnya pabrik yang dimiliki lebih dari satu lokasi)
Menentukan penanggungjawab proyek dan jangka waktu percobaan mulai dari produksi
sampai masa aktif percobaan pemasaran untuk dievaluasi (dinilai dan dipertimbangkan)
kembali.
Menentukan alasan hendak memproduksi sepatu yang dimaksud pada tujuan berikut cara
pelaksanaan rencana.
Langkah-langkah perencanaan
Dalam merencanakan perlu melalui beberapa langkah-langkah berikut ini :
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan kebutuhan dan tujuan yang
akan dicapai dari suatu kegiatan yang akan dilakukan.
Langkah selanjutnya akan melakukan observasi dan penelitian terhadap informasi yang
sudah dikumpulkan. Kemudian lakukan analisis dari berbagai informasi tersebut dan juga
analisis terhadap hasil kerja masa lalu kalau tersedia. Dari hasil analisis tersebut di atas
maka tentukan juga perencanaan alternatif yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Identifikasi kondisi lingkungan yang berkaitan dengan pekerjaan, baik kondisi finansial
maupun SDM, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dari berbagai kondisi yang
ada kemudian pelajari.
Buatlah hubungan di antara semua hal tersebut di atas dan sinergikanlah sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh dan akan menjadi landasan operasional kerja.
Berdasarkan perbandingan terhadap alternatif yang dipilih, selanjutnya lakukan penilaian
apakah sudah sesuai dengan tuntutan yang diinginkan. Kalau memang sudah sesuai
maka langkah berikutnya adalah melaksanakan perencanaan.
Cara menyusun perencanaan juga bisa menggunakan formula 5W+1H, yaitu sebagai
berikut:
a. W1 (What/Apa)
Artinya rencana apa yang akan disusun. Biasanya hal ini dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan, misalnya apa tujuan yang akan dicapai. Umpamanya bila
tujuan yang akan dicapai adalah mendirikan usaha, maka pertanyaanya adalah apa
produk yang laku dijual di pasar atau apa yang dibutuhkan konsumen saat ini.
b. W2 (When/Kapan)
Maksudnya, kapan suatu rencana dilaksanakan. Untuk melaksanakan suatu rencana
perlu disusun jadwal waktu yang tepat dari setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan,
umpamanya:
1) Kapan saat yang tepat untuk memulai?
Jawaban dari pertanyaan ini akan mengarahkan kepada saat yang tepat untuk
memulai suatu usaha dengan berbagai pertimbangan, baik kemampuan yang
dimiliki (tempat usaha/modal usaha) maupun kemungkinan persaingan.
2) Kapan saat untuk melakukan promosi?
Melakukan promosi juga perlu dipikirkan kapan saat yang tepat sehingga promosi
yang dilakukan tidak sia-sia.
3) Kapan saat menyelesaikan pekerjaan?
Waktu saat menyelesaikan setiap pekerjaan perlu ditentukan kapan setiap agar
pekerjaan berikutnya tidak terganggu.
4) Kapan saat untuk membeli bahan?
Bahan juga dapat mengakibatkan pekerjaan tertunda. Oleh
karenanya/penjadwalan kapan saat yang tepat membeli bahan perlu ditetapkan
sedemikian rupa agar tidak terjadi penyimpangan dan memperlambat pekerjaan.
c. W3 (Where/Dimana)
Dengan kata where kita dapat menganalisis aspek-aspek yang dibutuhkan agar
perencanaan yang disusun lebih sempurna, umpamanya:
Di mana lokasi usaha didirikan?
Menentukan lokasi usaha diperlukan berbagai informasi/misalnya di mana saingan
mendirikan usahanya atau dimana tempat yang strategis untuk mendirikan
usaha/agar lebih dekat dengan konsumen.
Di mana membeli bahan yang dibutuhkan?
Tempat membeli bahan dibutuhkan perlu ditentukan/selain dekat dengan lokasi
perusahaan/juga harganya murah dibanding tempat lain.
Di mana promosi dilakukan?
Promosi yang dilakukan dapat mencapai sasaran yang dituju apabila promosi yang
dilakukan pada tempat yang tepat.
Di mana pesaing menjual produknya?
Tempat pesaing menjual produknya perlu diketahui karena dengan mengetahui-
nya sangat bermanfaat bagi pemasaran produk.
d. W4 (Why/mengapa)
Selanjutnya, penyusun rencana harus mengetahui mengapa dibutuhkannya suatu
produk tertentu, mengapa membuka usaha tersebut, dan mengapa memilih lokasi di
suatu tempat tertentu.
e. W5 (Who/siapa)
Kata who terkait dengan siapa yang akan melaksanakan rencana tersebut. Seberapa
banyak karyawan digunakan untuk mencapai tujuan yang tentu saja harus disesuaikan
dengan besarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan.
f. (How/bagaimana)
Pertanyaan tentang bagaimana, sangat membantu bagi penyusunan rencana untuk
mengetahui cara menyelesaikan pekerjaan, misalnya bagaimana cara membeli bahan
baku, bagaimana cara mengangkut hasil produksi, dan bagaimana menjual hasil
produksi.
Perencanaan sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan adanya perencanaan, tujuan yang hendak dicapai akan diraih dengan cara
yang lebih baik, lebih terarah dan efektif. Dengan demikian, perencanaan memiliki
beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.
Dengan adanya perencanaan perusahaan terhindar dari sikap tergesa-gesa dan
pengambilan keputusan secara emosional. Selain itu, perusahaan juga bisa
menghindarkan diri dari berbagai kesalahan dan menghemat tenaga serta biaya
saat menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.
Mendorong adanya komunikasi antar individu dan antar berbagai lini agar bisa
bekerja sama dalam mengejar target sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Mencerminkan sikap ekonomis karena dalam menentukan target serta biaya yang
dikeluarkan, akan disesuaikan dengan sikap hemat, baik hemat biaya maupun
SDM.
Membantu perusahaan agar lebih siap menghadapi berbagai perubahan.
Menjauhi berbagai masalah yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
Menentukan tujuan secara realistis sesuai dengan berbagai perubahan yang
mungkin terjadi.
Referensi
http://sangpujanggakecil.blogspot.com/2014/11/membuat-perencanaan-pekerjaan.html
Bila seorang karyawan harus segera menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang
singkat, maka karyawan tersebut harus dapat meningkatkan kecepatan dalam bekerja,
tetapi harus tetap menjaga mutu hasil kerjanya. Oleh karenanya, karyawan yang tidak
efisien akan kekurangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan
karyawan yang efisien akan kekurangan pekerjaan untuk menghabiskan waktunya.
Dengan demikian, efisiensi kerja merupakan pelaksanaan kerja dengan cara tertentu,
tanpa mengurangi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara pelaksanaan kerja
tersebut merupakan cara termudah untuk mengerjakannya, termurah biayanya,
tersingkat waktunya, teringan bebannya dan terpendek jaraknya.
Karyawan yang efisien tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
dikerjakannya, tetapi karyawan yang tidak efisien akan mengeluh walopun sedikit yang
harus dikerjakannya. Cara kerja yang efisien hendaknya perlu diterapkan secara terus
menerus agar jiwa efisiensi dapat dimiliki dan diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan.
b. Keahlian
Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih
cepat daripada apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.
Unsur keahlian dalam efisiensi kerja melekat pada manusia, sama halnya dengan
unsur kesadaran. Keahlian manusia di bidang tertentu perlu ditunjang denga
peralatan, agar efisiensi kerja yang akan dicapai dapat lebih tinggi daripada tanpa
menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa ditunjang oleh fasilitas yang memadai
tidak mungkin diterapkan untuk dapat menghasilkan yang terbaik. Tetapi keahlian
itu sendiri sudah merupakan jaminan akan didapatkannya hasil yang efisien.
c. Disiplin
Disiplin erat hubungannya dengan kesadaran, sebab disiplin timbul dari kesadaran.
Kesadaran belum memerlukan waktu lama dan agak sulit dilaksanakan, tetapi
disiplin dapat ditumbuhkan dalam waktu yang singkat dan pada awalnya dapat
dipaksakan dengan suatu aturan. Di tempat kerja terdapat berbagai aturan yang
menuntut adanya disiplin pegawai dengan berbagai sanksinya. Usaha untuk
menciptakan disiplin pada organisasi antara lain dilakukan melalui penyebaran
tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang
sederhana tetapi memadai yang dapat diketahui dan dipahami oleh tiap karyawan
sehingga mereka bisa melaksanakan disiplin tersebut.
Referensi
http://sangpujanggakecil.blogspot.com/2014/11/membuat-perencanaan-pekerjaan.html
Lampiran Instrumen Penilaian
A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1. Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
6 Kaika
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Soal Uraian :
1. Jelaskan pengertian perencanaan kerja…?
2. Sebutkan cara membuat perencanaan kerja…?
3. Uraikan Efisiensi dalam pekerjaan…?
4. Untuk menyusun dan melaksanakan perencanaan atau perencanaan kerja, harus dilakukan
serangkaian kegiatan konkrit sebutkan dan jelaskan…?
Sumber :
http://pengendalian-kualitas.blogspot.com/2013/09/pengertian-pengendalian-
kualitas.html
SKOR MAKSIMUM 25
2. Jawab:
Cara membuat perencanaan kerja yang baik :
1. Tentukan Target
Tentukan tujuan dari keseluruhan pekerjaan yang akan dilakukan. Anda
dapat menuliskannya di komputer atau buku catatan secara terperinci,
dengan begitu akan menjadi lebih terorganisir dan rapi. Misalnya, Anda
akan melakukan pekerjaan seperti membuat suatu acara, tuliskan terlebih
dahulu acara seperti apa yang akan Anda buat. Sehingga nantinya pada
saat rapat, tim kerja lainnya dapat membantu Anda untuk menuangkan ide
sesuai keinginan.
Sumber :
https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-1804863/4-cara-membuat-
perencanaan-kerja
SKOR MAKSIMUM 40
3. Jawab :
Efisiensi dalam pekerjaan :
Grace Marshall, ahli dunia kerja dan produktivitas, melihat bahwa setiap orang
mestinya bisa bekerja lebih efisien. Perkembangan teknologi yang semestinya
mendukung pekerjaan, justru menjadi gangguan terbesar. Dia lalu memberikan
beberapa gambaran yang bisa jadi masukan buat perubahan.
1. Fokus. Alokasikan waktu sepenuhnya untuk memberi perhatian lebih pada
pekerjaan yang dihadapi. Cobalah lebih fokus dan memberikan energi pada
satu pekerjaan.
2. Gangguan adalah musuh terbesar. Banyak hal yang kerap mengalihkan
perhatian. Entah itu chatting di ponsel, isu terbaru di situs berita, atau
obrolan sesama teman di ruang kerja. Kurangi distraksi semacam ini, dan
sebisa mungkin jangan sampai terpengaruh. Misalnya dengan mematikan
ponsel, social media, atau e-mail yang tak penting. Konsentrasilah pada
yang dihadapi sehingga tidak mudah terganggu.
3. Multitasking itu hanya mitos. Jika ada yang bilang setiap orang mestinya
bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, anggapan ini hanya mitos.
Faktanya seseorang akan bisa fokus dan maksimal mengerjakan satu hal
secara bergantian. Jadi tidak usah mencoba memikirkan bisa menuntaskan
banyak hal dalam satu waktu.
4. Bikin daftar. Saat di kantor, cobalah bikin daftar tugas yang harus
dituntaskan. Baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Pembuatan daftar tugas yang harus dikerjakan ini akan membuat
semuanya jadi lebih efisien karena membuat Anda fokus dan siap mental.
5. Jangan menunda-nunda. Sering kali karena menganggap ringan tugas,
Anda lantas menunda waktu untuk mengerjakannya. Dua menit lagi, lima
menit lagi, dan seterusnya, sampai akhirnya lupa untuk menuntaskan.
Alhasil, ada banyak waktu yang terbuang percuma. Cobalah lakukan
sekarang, di saat teringat dan sesuai jadwal.
6. Buat pengingat daftar di rumah. Jika ada daftar pekerjaan yang harus
tuntas di kantor, kenapa tidak membuat pengingatnya saat Anda berada di
rumah? Namun, hal ini sekadar sebagai pengingat, sekaligus membuat
data tambahannya. Sekiranya dibutuhkan, Anda jadi tidak perlu susah
mencari tahu atau kembali ke kantor.
7. Pintar bikin keputusan. Ada beberapa pekerjaan yang mungkin datangnya
mendadak dan menuntut kecerdasan dalam membuat keputusan. Dengan
bekerja lebih efisien, akan lebih mudah membuat keputusan, bahkan dalam
waktu singkat.
8. Gunakan pengingat waktu. Dalam setiap jenis pekerjaan atau tugas,
cobalah membuat pengingat waktu, kapan tugas tersebut bisa dituntaskan.
Dengan begini ada konsentrasi yang lebih tercurah, dan Anda mencoba
realistis tanpa menunda-nunda.
9. Ruang yang nyaman. Sebagian orang membutuhkan ruang nyaman untuk
mengerjakan tugas yang dipunyai. Jadi, kenapa tidak menciptakannya
sendiri? Buat diri senyaman mungkin sehingga bisa menuntaskannya
dengan segera, dan selesai tepat waktu.
10. Uraikan detail. Jika banyaknya pekerjaan membuat Anda stres, cobalah
urai satu per satu. Dengan menjadikannya detail dan tampak mudah,
semua pekerjaan tidak tampak berat dan Anda lebih bersemangat
menuntaskannya.
Sumber :
https://lifestyle.kompas.com/read/
2013/08/14/1604246/10.Cara.Lebih.Efisien.Saat.Bekerja.
SKOR MAKSIMUM 25
4. Jawab:
Untuk menyusun dan melaksanakan perencanaan atau perencanaan kerja,
harus dilakukan serangkaian kegiatan konkrit sebagai berikut:
Mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.
Mengumpulkan pemikiran-pemikiran tentang materi yang direncanakan.
Menentukan tujuan yang hendak dicapai
Menentukan apa saja yang harus dilakukan berikut urutan pelaksanaan
untuk mencapai tujuan.
Menentukan fasilitas yang diperlukan.
Menentukan kapan dan di mana harus dilaksanakan.
Menentukan oleh siap dan berapa lama harus dilaksanakan.
viii.Menentukan mengapa dan bagaimana cara melaksanakannya.
Sumber :
http://become-teacher.blogspot.com/2015/10/pengertian-perencanaan-
kerja.html
SKOR MAKSIMUM 10
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
1. Kata manajemen berasal dari “manage” dari bahasa ... yaitu ...
a. Italia, Maneggio
b. Latin, Maneggio
c. Inggris, Management
d. Italia, Maneggiare
e. Sanskerta, Maneggio
5. Aliran manajemen yang pemikirannya fokus pada usaha untuk mencapai kepuasan
pelanggan adalah aliran ...
a. analisis system
b. klasik
c. perilaku
d. Manajemen mutu
e. manajemen ilmiah
6. Jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer yaitu ...
a. perencanaan, organisasi, dan evaluasi
b. formal, informal, dan teksnis
c. formal, konseptual, dan teknis
d. teknis, formal, dan manajerial
e. kemanusian, konseptual, dan teknis
7. Studi ilmu manajemen sangat perlukan semua organisasi karena berbagai alasan berikut,
kecuali ...
a. Memperlancar tugas sehari-hari
b. Mencapai tujuan organisasi
c. Mencapai efisiensi organisasi
d. Menghilangkan potensi konflik dalam organisasi
e. Mencapai efektifitas organisasi
9. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi manajemen menurut G.R. Terry yaitu ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing
10. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi untuk memotivasi karyawan
supaya bekerja keras sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
suasana kerja yang nyaman termasuk dalam fungsi manajemen ...
a. Controlling
b. Planning
c. Actuating
d. Organizing
e. Directing
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (C3)
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor
Kelas / Semester : XII / II
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Memahami mengoperasikan Mengoperasikan perencanaan kerja tinggi 91 - 100
perencanaan kerja
80 - 90
Mengoperasikan perencanaan kerja cukup
Mengoperasikan perencanaan kerja kurang 70 - 79
b. Kemampuan Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja
91 - 100
mendemonstrasikan tinggi
perencanaan kerja Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja 80 - 90
cukup
Kemampuan mendemonstrasikan perencanaan kerja
70 - 79
kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
.......……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.