A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan
tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dapat diamati dengan UU. No. 43 Tahun 1999
indera atau alat UU. No. 32 Tahun 2004
PP No. 4 Tahun 1966
Prinsip-prinsip kepemerintahan
Disiplin
Jujur
Adil
Transparan
Akuntabel
Materi Konseptual Disiplin pegawai
Gabungan antar fakta-
fakta yang saling
berhubungan
G. SumberBelajar
Hand Out
Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
Pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
Memberikan Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
Mengaitkan materi Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Guru menampilkan
tayangan tentang
Disiplin pegawai
Stimulus Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Disiplin pegawai
Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Disiplin pegawai
Identifikasi masal
Inti ah Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Disiplin
pegawai
Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Disiplin
Pengumpulan pegawai
data Siswa menggali
informasi tentang
tentang Disiplin
pegawai
Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Disiplin
pegawai
Pembuktian
Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik Siswa menyajikan
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Disiplin
pegawai
Siswa lain
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Disiplin
pegawai
Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
Siswa menyimpulkan
materi tentang
Disiplin pegawai
Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
Penilaian Skala Sikap
Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
Bentuk penilaian : lembar pengamatan
Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
Bentuk tes : uraian
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
Praktik/Performence
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
Lampiran
Materi Pembelajaran
A. DEFINISI
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang pokok-pokok
kepegawaian;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 Tentang Pemberhentian/Pemberhentian
Sementara Pegawai Negeri;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil
Menjadi Anggota Partai Politik;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan
pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mewujudkan PNS yang handal, professional dan bermoral sebagai penyelenggara
pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good
governance), maka PNS sebagai unsur Aparatur Negara di tuntut untuk setia dan taat pada
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil, transparan
dan akuntabel dalam melaksanakan tugas.
TUJUAN
1. Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi PNS;
2. Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku PNS;
3. Meningkatkan kedisiplinan PNS;
4. Meningkatkan tanggung jawab PNS;
5. Mempercepat proses perubahan kearah peningkatan profesionalisme dalam bekerja;
D. ASPEK KEWAJIBAN DAN LARANGAN
1. KEWAJIBAN
Setiap PNS wajib :
Mengucapkan sumpah/janji PNS;
Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah
Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
Menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah dan martabat PNS;
Mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan sendiri, seseorang
dan/atau golongan;
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara
Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keaman, keuangan dan materil;
Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya;
Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir; dan
Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
2. LARANGAN
Setiap PNS dilarang :
Menyalahgunakan wewenang;
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain;
Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau
lembaga atau organisasi internasional;
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, meyewakan, atau meminjamkan
barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga
milik Negara secara tidak sah;
Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang
lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara;
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
cara :
Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau
Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara :
Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
Mengadakan kegiatan mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto copi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan
Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan
cara :
1. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
2. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
3. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
4. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye meliputi meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat.
Menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik.
E. HUKUMAN DISIPLIN
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
1. Umum
PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar larangan dijatuhi
Hukuman Disiplin
Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar kewajiban dan larangan
dijatuhi hukuman disiplin
Dengan tidak megesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
pidana, PNS yang melakukan pelanggaraan disiplin dijatuhi hukuman disiplin
2. Jenis Hukuman Disiplin
a. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari :
Teguran lisan;
Teguran tertulis; dan
Pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Jenis hukuman sedang terdiri dari :
Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (tahun) tahun; dan
Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
c. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :
Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
Pembebasan dari jabatan;
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
3. Penjatuhan Hukuman Disiplin
Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
:
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (Lima) hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Teguran Lisan;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 6-10 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Teguran Tertulis;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11-15 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16-20 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Selama 1 (Satu) Tahun;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21-25 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Penundaan Kenaikan Pangkat Selama 1 (Satu) Tahun;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26-30 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1 (Satu)
Tahun;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31-35 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3 (Tiga)
Tahun;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36-40 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Pemindahan Dalam Rangka Penurunan Jabatan Setingkat
Lebih Rendah Bagi PNS Yang Menduduki Jabatan Struktural Atau Fungsional
Tertentu;
Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 41-45 hari kerja, dikenakan
hukuman disiplin Pembebasan Jabatan;
10)Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 hari kerja atau lebih,
dikenakan hukuman disiplin Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas
Permintaan Sendiri Atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS.
Penjatuhan Hukuman Disiplin bagi PNS yang tidak menaati ketentuan jam kerja tanpa
alasan yang sah :
Terlambat masuk kerja dan/atau pulang cepat tanpa keterangan yang sah secara
kumulatif jumlahnya menjadi 7½ (Tujuh Setengah) jamdikonversikan sama dengan 1
(Satu) hari tidak masuk kerja;
Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman disiplin kepada
PNS yang melakukan pelanggaran disiplin apabila pejabat yang berwenang
menghukum tetapi tidak menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melanggar
disiplin, maka pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat atasannya sama
dengan hukuman yang seharusnya dijatuhkan kepada bawahannya;
KETENTUAN HARIKERJA
Hari kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tetapkan 5 (lima) hari kerja,yaitu
mulai hari Senin sampai dengan Jumat dengan jumlah jam kerja efektif selama 37,5 jam per
minggu untuk melaksanakan tugas pokok kedinasan di luar istirahat dan olah raga.
KETENTUAN JAM KERJA
Jam kerja di tetapkan mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis:
Masuk kerja : Pukul 07.30 WIB
Istirahat : Pukul 12.00 – 12.45 WIB
Pulang Kerja : Pukul16.00 WIB
b. Hari Jumat:
Masuk kerja : Pukul 07.30 WIB
Olah raga : Pukul 07.30 – 08.30 WIB
Istirahat : Pukul 11.30 – 12.30 WIB
Pulang Kerja : Pukul16.00 WIB
Setiap hari kerja seluruh PNS diwajibkan untuk mengikuti apel pagi pada pukul 07.30 WIB dan
apel sore pada pukul 16.00 WIB
Referensi
http://bkd.jabarprov.go.id/artikel/84-disiplin-pegawai-negeri-sipil
Lampiran Instrumen Penilaian
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (C3)
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
Kelas / Semester : XII/ I
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
3.12 Menerapkan 3.12.1 Menjelas- Disiplin pegawai Siswa diminta Uraian 1
disiplin kan menjelaskan s.d
pegawai definisi definisi disiplin
disiplin pegawai
pegawai Siswa diminta
3.12.2 Mengurai- mengurai-kan
kan dasar dasar hukum
hukum disiplin pegawai
disiplin
pegawai
Instrumen Soal Pengetahuan :
N Level
Soal Kunci Jawaban Skor
o Kognitif
1 Jelaskan definisi Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Pehamaman
disiplin pegawai...! kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk ( C2 )
menaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang
apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin
2 Uraikan dasar hukum Adapun yang menjadi dasar-dasar hukum Analsis
disiplin pegawai..? pelaksanaan disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah ( C4 )
sebagi berikut :
Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaga Negara
Tahun 1974 No 8, Tambahan Lembaran Negara
No 3041).
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1974,
tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri
dalam Usaha Swasta (Lembaran Negara Nomor
8 Tahun 1974, tambahan Lembaran Negara
Nomor 3201).
Keputusan Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara Nomor 02 Tahun 1999
tentang Ketentuan Pelaksanaan Pegawai Negeri
Sipil yang menjadi Anggota Partai Politik.
Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1980
tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian.
Surat Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Nomor 23/SE/1980, tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan memahami materi Kemampuan memahami materi disiplin pegawai tinggi 91 - 100
disiplin pegawai Kemampuan memahami materi disiplin pegawai cukup 80 - 90
Kemampuan memahami materi disiplin pegawai
70 - 79
kurang
b. Kemampuan melaksanakan Kemampuan melaksanakan disiplin pegawai tinggi 91 - 100
disiplin pegawai Kemampuan melaksanakan disiplin pegawai cukup 80 - 90
Kemampuan melaksanakan disiplin pegawai kurang 70 - 79
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal