Anda di halaman 1dari 11

BY :

Ario Wicaksono, Yudhistira, Nara Bagas Tama, Almer Rizqullah


( XII MIPA 3 )
COLDPLAY

Coldplay adalah grup musik Rock Alternative


Terbentuk di London, Britania Raya
Pada Tahun 1996
INFORMATION
Coldplay adalah grup musik rock asal Inggris yang dibentuk pada
tahun 1996 oleh sang vokalis Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland di
University College London. Nama pertama kali yang dipakai adalah
Pectoralz, setelah Guy Berryman bergabung sebagai bassist, mereka
mengubah nama band menjadi Starfish. Kemudian Will Champions
bergabung sebagai drummer, melengkapi formasi band ini. Sang
manajer, Phil Harvey sering disebut sebagai "unnoficial" anggota kelima.
Band mengubah nama mereka menjadi "Coldplay" pada tahun 1998.
Band ini sudah memenangkan berbagai award selama karir
bermusik mereka:
 delapan Brit Awards  (memenangkan Best British Group tiga kali,
lima MTV Video Music Awards)
 tujuh Grammy Awards dari dua puluh lima nominasi.
Coldplay sudah menjual lebih dari 60 juta copy rekaman mereka. Pada
Desember 2009, pembaca majalan Rolling Stone memilih Coldplay
sebagai artist terbaik keempat periode tahun 2000an.
MEMBER
HISTORY

C
oldplay adalah grup musik rock asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1996
oleh sang vokalis Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland di University
College London. Nama pertama kali yang dipakai adalah Pectoralz, setelah
Guy Berryman bergabung sebagai bassist, mereka mengubah nama band menjadi
Starfish. Kemudian Will Champions bergabung sebagai drummer, melengkapi formasi
band ini. Sang manajer, Phil Harvey sering disebut sebagai "unnoficial" anggota
kelima. Band mengubah nama mereka menjadi "Coldplay" pada tahun 1998.

Band ini sudah memenangkan berbagai award selama karir bermusik mereka,
termasuk delapan Brit Awards - memangkan Best British Group tiga kali, lima MTV
Video Music Awards, dan tujuh Grammy Awards dari dua puluh lima nominasi.
Coldplay sudah menjual lebih dari 60 juta copy rekaman mereka. Pada Desember
2009, pembaca majalan Rolling Stone memilih Coldplay sebagai artist terbaik
keempat periode tahun 2000an.

Chris Martin dan Jonny Buckland pertama kali bertemu saat masa orientasi di
kampusnya University College London (UCL) September 1996. Mereka merencanakan
untuk membentuk band dengan nama Pectoralz. Guy Berryman, teman sekelas
Martin dan Buckland kemudian bergabung dengan band tersebut. Tahun 1997, band
yang sudah berganti nama menjadi Starfish ini manggung di sebuah kafe kecil. Martin
juga merekrut teman lamanya Phil Harvey yang kuliah di University of Oxford sebagai
manajer band mereka. Formasi band ini pun akhirnya lengkap setelah Will Champion
bergabung untuk mengisi pos perkusi yang kosong. Will dibesarkan sebagai seorang
pemain piano, gitar, bass, dia kemudian belajar bermain drum walaupun sebelumnya
belom pernah bermain drum. Band kemudian mengganti nama mereka lagi menjadi
"Coldplay" yang disarankan oleh Tim Crompton, teman satu kampus mereka yang
dulu pernah memakai nama itu untuk band-nya yang sudah bubar. Tahun 1997,
Martin juga bertemu temannya Tim Rice-Oxley. Saat akhir pekan, mereka meminta
masing-masing dari mereka memainkan lagu mereka sendiri di piano. Mendengar
alunan piano dan lagu dari Rice-Oxley, Martin tertarik untuk mengajaknya bergabung
dengan Coldplay sebagai pemain keyboard tapi Rice-Oxley menolak karena band-nya,
Keane, sudah aktif.

Tahun 1998, band merilis 500 copy EP (album mini) Safety. Kebanyakan kaset
diberikan kepada perusahan rekaman dan teman mereka, hanya 50 copy yang dijual
kepada publik. Tahun yang sama pada bulan Desember, Coldplay menandatangani
kontrak dengan label Fierce Panda. Rilis pertama mereka bersama label itu adalah EP
Brothers and Sisters yang berisi tiga lagu, yang mereka rekam hanya dalam jangka
waktu empat hari pada Februari 1999.

Setelah menyelesaikan ujian akhir kuliah mereka, Coldplay menandatangani


kontrak dengan Parlophone untuk kontrak lima album pada awal tahun 1999. Setelah
manggung pertama kali di Glastonbury, band kemudian masuk dapur rekaman lagi
untuk merekam EP ketiga mereka berjudul The Blue Room. 5000 copy dijual kepada
publik mulai bulan Oktober, dan single "Bigger Stronger" masuk ke BBC Radio 1. Sesi
rekaman EP The Blue Room ini tidak berjalan mulus. Will hampir dikeluarkan
selamanya dari band, tapi Martin memintanya kembali lagi. Will hampir dikeluarkan
karena pergi ke pesta minum-minuman keras. Akhirnya, band menyatukan
perbedaan mereka dan membuat beberapa aturan baru untuk membuat band tetap
utuh. Terinspirasi band seperti U2 dan R.E.M., Coldplay memutuskan untuk
mengoperasikan band dengan prinsip demokrasi (keuntungan yang didapat akan
dibagi, Guy, Will dan Jonny menerima masing-masing 20% dan Chris menerima
40%). Selain itu, band juga menetapkan siapapun yang memakai narkoba kelas berat
akan dikeluarkan dari band.

Meskipun sudah dikenal oleh masyarakat luas, Coldplay tetap menjaga


bagaimana musik mereka digunakan media, mereka menolak musiknya untuk dipakai
iklan produk tertentu. Coldplay pernah menolak kontrak bernulai jutaan dollar dengan
Gatorade, Diet Coke, dan Gap, yang ingin menggunakan lagu mereka "Yellow",
"Trouble", dan "Don't Panic". Chris Martin berkata "Kami tidak akan mampu hidup
dengan diri kami sendiri jika kami menjual makna sebuah lagu seperti itu."
Pada tahun-tahun awal, Coldplay menjadi sangat dikenal media karena
menyumbangkan 10% dari pendapatan mereka untuk amal, yang masih mereka
lakukan sampai sekarang. Guy Berryman mengatakan, "Anda bisa membuat orang
menyadari sebuah masalah. Ini bukan usaha yang banyak bagi kami, tapi jika ini bisa
membantu orang, maka akan kami lakukan." Coldplay juga meminta semua hadiah
yang diberikan kepada mereka disumbangkan untuk amal.

Pada Juni 2009, Coldplay mulai mendukung program Meat Free Monday, sebuah
kampanye yang dimulai oleh Paul McCartney yang diharapkan bisa membantu
memperlambat perubahan iklim dengan memberikan setidaknya satu daging gratis
setiap pekan.

Dari tanggal 17 sampai 31 Desember 2009, Coldplay melelang sejumlah barang


kenangan mereka, termasuk gitar pertama mereka. Uang yang dihasilkan kemudian
disumbangkan untuk Kids Company, sebuah lembaga yang mengelola anak-anak
kurang beruntung di London. Sebulan kemudian pada Januari 2010, Coldplay
menampilkan lagu "A Message", yang diganti judulnya menjadi "A Message 2010",
pada acara Hope For Haiti Now, mereka mengumpulkan uang untuk korban gempa
Haiti tahun 2010.

Pada tahun 2011 Coldplay mendukung lagu "Freefom for Palestine" dengan
memosting link video-nya di facebook. Kurang dari satu hari, sudah ada 12.000
komentar di post tersebut. Beberapa orang mengancam untuk memboikot Coldplay,
dan sebuah grup Facebook dibuat untuk meminta Coldplay minta maaf kepada Israel.
Post itu akhirnya dihapus dari facebook mereka. Menurut Frank Barat dari OneWorld,
post tersebut tidak dihapus oleh pihak Coldplay, tapi oleh Facebook setelah ribuan
orang melaporkannya.

Album Artists menggelar pameran seni Mylo Xyloto di Proud Gallery, Camden
untuk mendukung amal kepada Kids Company pada bulan November sampai
Desember 2012. Pameran ini sukses memperoleh dana £610.000 untuk anak-anak
kurang beruntung di London.
GALLERY
5 FACTS ABOUT COLDPLAY
Disukai Barrack Obama
Mantan Presiden AS, Barrack Obama mengaku sangat mengandrungi Coldplay. Hal ini dibenarkan oleh
Chris Martin seusai bertemu dengan Barrack Obama yang kala itu menjabat sebagai Presiden AS, “Aku
bertemu Barrack Obama pada musim panas lalu dan satu-satunya hal yang dikatakannya adalah, “Oh,
saya mengoleksi lagu-lagumu di iPod”. 

Bahkan Obama juga sempat menyanyikan “Amazing Grace” dari album A Head Full of Dreams dalam suatu
kesempatan. Tokoh dunia lain yang mengandrungi Coldplay adalah Pep Guadiola, mantan pelatih
Barcelona FC itu bahkan selalu menjadikan lagu Viva La Vida sebagai home anthemyang selalu diputar di
stadion sebelum pertandingan dimulai.

Meraih berbagai penghargaan


Lagu-lagu Coldplay yang terkenal easy-listeningdan penuh makna memang membuat hati pendengarnya
merasa adem.Warna musik dan instrumentasi yang unik menjadi ciri khas lagu-lagu Chris Martin cs. Karya-
karya itupun membawa mereka memenangi sederet penghargaan mentereng sejak tahun 2004,
diantaranya;  Grammy Awards, BRIT Awards, MTV Europe, hingga Billboard.

Aktivitas Amal dan demokratis


Coldplay dikenal sebagai band yang memiliki perhatian terhadap isu sosial. Mereka sering melakukan
konser amal. Konser amal terbaru adalah konser amal untuk penderita HIV/AIDS yang bertajuk “Look to
the Stars”. Dalam aksi panggungnya, Coldplay tak segan menyelipkan pesan-pesan kampanye, salah
satunya adalah tulisan “Make Trade Fair” yang sengaja ditempelkan pada piano Chris Martin. 

Dalam internal mereka sendiri, Will Champion mengungkapkan bahwa mereka selalu mengedepankan
konsensus dalam setiap mengambil keputusan dan menerapkan kesetaraan dalam membagi
honor. “Tidak ada yang menerima lebih besar dari lainnya di Coldplay.”,tutur Will. Selain itu, Coldplay juga
berkomitmen untuk tidak menerima endorsementuntuk menjaga netralitas mereka.

Cinta Keluarga
Personel Coldplay dikenal sangat dekat dan menyayangi keluarga mereka. Chris Martin dalam suatu acara
penghargaan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada istrinya, Gwyneth Paltrow. Namun sayang
hubungan mereka resmi berakhir pada 2016 lalu. Kendati demikian, Chris sangat mencintai anak-anaknya.
Dalam suatu konser Chris bahkan mengajak anak-anaknya untuk naik panggung bersama.

Digandrungi Fans Indonesia


A Head Full of Dreams Tour di Australia, Singapura dan Thailand awal April lalu menjadi momen yang
ditunggu oleh fans Coldplay di Indonesia. Jarak antara Indonesia dan negara-negara tersebut yang tak
terlalu jauh membuat fans Coldplay di Indonesia. Mulai dari artis papan atas, pejabat, hingga orang biasa
rela merogoh kocek demi bisa menyaksikan aksi Chris Martin Cs. Saking monumentalnya tur ini membuat
salah satu fans Coldplay asal Bogor sengaja melamar pasangannya di atas panggung disaksikan oleh Chris
Martin dan puluhan ribu orang lainnya saat konser di Merlboune lalu

MUSIC STYLE
Gaya Rock Alternatif Coldplay telah dibandingkan dengan Radiohead dan
Oasis. Chris Martin pernah memprokalamasikan musik band ini sebagai
"limestone rock" dibandingkan dengan "hard rock".
Dalam Viva La Vida or Death, gaya grup ini bergerak ke arah Art Rock,
dan bereksperimen dengan berbagai instrumen berbeda termasuk
orkestra, piano honky-tonk dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai