Anda di halaman 1dari 20

CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)

BIOMEDIK 2
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
BASIC SCIENCE • Free-Living Parasite: parasit hidup secara

A. PARASIT independen dari inangnya. (contoh cystic


stage Naegleria fowleri) 1
• Endoparasite : berada di dalam tubuh
untuk berkembang biak dan memperoleh
makanan. 1
Endoparasit dibagi lagi menurut sifatnya:
a. Obligate : Parasit yang tidak bisa
hidup di luar host (contoh: Toxoplasma
gondii dan Plasmodium) 1
b. Fakultative : Parasit yang bisa hidup di
inang atau di luar inang dalam bentuk
Gambar Sel Protozoa
free-living (contoh Naegleria fowleri) 1
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical c. Accidental: Parasit yang menginfeksi
Parasitology 1
host yang tidak biasanya (contoh:
Echinococcus granulosus) 1
d. Abberant: Parasit yang menginfeksi
inang dan tidak bisa berkembangbiak
di dalam inangnya. (contoh Toxocara
canis) 1

KLASIFIKASI MENURUT SIKLUS HIDUP

• Direct: Parasite hanya butuh 1 sel host


Gambar Tipe Parasit
untuk menyelesaikan
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
perkembangannya. (contoh
Parasitology 1
Entamoeba histolytica) 1
Parasit merupakan organisme hidup yang • Indirect: Parasite butuh 2 sel host
bergantung pada inang hidup untuk untuk menyelesaikan
memperoleh makanan dan kelangsungan perkembangannya. (contoh
hidupnya. Plasmodium sp.) 1

Parasit juga berkembang biak dan mengalami HOST


perkembangbiakan di dalam inangnya1
Organisme yang menampung parasit yang
KLASIFIKASI MENURUT HABITAT menyediakan makanan dan tempat tinggal
untuk parasite dan biasanya relatif lebih
• Ectoparasite: hanya mendiami
besar dari parasitnya. 1
permukaan tubuh inang tanpa menembus
jaringan. (contoh kutu dan tungau) 1 Klasifikasi

• Definitive Host: Inang tempat parasit


dewasa hidup dan mengalami
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

reproduksi sexual. Bisa manusia atau - Parasit yang hidup bebas di air
makhluk hidup lain, tetapi sebagian dapat langsung masuk melalui
besar pada manusia. (contoh: nyamuk tempat yang rentan (Naegleria
sebagai host definitive pada malaria dapat masuk melalui nasofaring). 1
dan filaria, roundworm, hookworm) 1 • Makanan dan minuman.
• Intermediate Host: Inang yang - Makanan atau minuman yang
menjadi tempat tinggal parasit pada terkontaminasi dan tidak dicuci
tahap larva. Parasit ini membutuhkan dengan baik atau memakan daging
dua host untuk menyempurnakan yang masih mentah / setengah
siklus hidupnya khususnya pada fase matang. 1
larva. (contoh Taenia solium) 1 - Kontaminasi makan dan sayuran à
• Parentic Host: Inang yang di dalam amoebic cysts, Toxoplasma oocysts,
tubuhnya terdapat larva parasit tetapi Echinococcus eggs1
larva parasit tersebut tidak bisa - Daging mentah à babi
berkembang. (contoh D. Latum) 1 mengandung cysticercus
• Reservior Host: Inang yang cellulosae, larval stage Taenia
menyebabkan parasit terus solium. 1
berkembang biak à selain menjadi • Insect Vector
inang, menginfeksikan pula pada - Biologi: Vector yang tidak hanya
makhluk hidup lainnya. (contoh anjing membantu menyalurkan parasit ke
sebagai reservoir pada penyakit makhluk hidup lain, tetapi menjadi
hydatid) 1 tempat parasit untuk
• Accidental Host: Inang yang berkembangbiak.1
ditemukan parasit yang tidak biasanya - Contoh:
ada didalam tubuh inang tersebut. o Mosquito—Malaria, filariasis
(contoh Cystic echinococcosis) 1 o Sdanflies—Kala-azar
o Tsetse flies—Sleeping sickness
SUMBER INFEKSI
1

• Tanah dan air. - Mekanik: Vector yang hanya


- Tanah yang terkontaminasi oleh membantu menyalurkan parasit,
embryonated eggs (roundworm, tidak menjadi tempat bagi parasit
whipworm) dan infected larvae untuk berkembang biak. Contoh:
dapat tertelan atau masuk ke kulit Housefly—amoebiasis1
(hookworm).1 • Animal
- Larva yang terinfeksi di dalam air - Domestic: 1
dapat masuk dengan menembus o Sapi, T. saginata, Sarcocystis
kulit yang terbuka, (cercariae o Babi, T. solium, Trichinella
schisotosomes) 1
spiralis
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

o Anjing, e.g. Echinococcus a) CESTODA


granulosus
Cestode adalah cacing yang memiliki
- Wild: 1
segmen-segmen dan berbentuk pipih dan
o Ikan, fish tapeworm
dapat ditemukan di usus halus manusia 1
o Moluska, liver flukes
• Orang ke Orang, vertical transmission KLASIFIKASI
congenital infections. 1
• Self (autoinfection)
- Tangan-ke-mulut, pinworm
- Internal reinfection, Strongyloides.
1

1. HELMINT
Gambar Klasifikasi Cestoda
Helminth parasite adalah organisme Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
multicellular (metazoan) simetris bilateral Parasitology 1
yang memilik 3 lapisan germinal
KARAKTERSITIK UMUM
(tripoblastik). 1

a. Dewasa
Terbagi menjadi dua filum:
Cestode dewasa memiliki 3 bagian
• Phylum Platyhelminthes (flatworms):
o Class – Cestoda (tapeworms)
o Class – Trematoda (flukes or
digeneans) 1
• Phylum Nemathelminthes termasuk
class nematoda dan 2 subclasses:
o Subclass – Adenophoraea
(Aphasmidia)
o Subclass – Secernentea
(Phasmidia). 1

KLASIFIKASI Gambar Stuktur Cestoda

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology 1

• Head (Scolex): bagian organ yang


menempel pada mukosa usus di inang
definitive (manusia/hewan)1
• Neck: bagian dibelakang scolex à tempat
Gambar Perbedaan Cestoda, Trematoda, Nematoda
tumbuhnya segmen-segmen tubuh
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
(proglottid)1
Parasitology 1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

• Trunk (Strobilla): strobilla terbentuk dari LIFE CYCLE


rantai proglottid1
• Proglottid yang dekat dengan neck
adalah proglottid muda (immature) dan
dibelakangnya adalah yang sudah
matang (mature) dan yang paling
belakang (dekat ekor) disebut gravid1
• Cacing pita: cacing hemaprodit yang
setiap segmennya terdapat organ jantan
dan betina.1
• Tapeworms tidak memiliki body cavity
atau alimentary canal1
Gambar Siklus Hidup Cestoda (Taenia)

Dikutip dari: CDC8

• Infective stage: Telur atau gravid


proglottid
• Diagnostic stage: Proglottid cacing1

Contoh : Taenia Solium

• Kingdom : Animalia
Gambar Perbedaan stuktur pada cestoda
• Filum : paltyhelmintes
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical • Kelas : cestode
Parasitology 1
• Ordo : Cyclophylledia
• Famili : Taeniidae
b. Telur • Genus : Taenia
• Embrio pada telur disebut onkosfer dan • Spesies : taenia Solium
memiliki hook dan berbentuk spherical
• Onkosfer pada cacing pita manusia b) TREMATODA

memiliki 3 pasang hook yang disebut Trematoda adalah cacing tidak bersegmen
hexacanth yang pipih dan melebar, seperti daun. 1

KARAKTERISTIK UMUM

• Ukuran dari cacing ini bervariasi dari


yang kecil hingga besar dan dapat
dilihat mata telanjang seperti fasciola
1
Gambar Telur Cestoda

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology 1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

KLASIFIKASI TREMATODA BERDASARKAN SIKLUS HIDUP


HABITAT DALAM TUBUH

Gambar Klasifikasi Trematoda berdasarkan habitat

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology 1

• 2 Muscular cup-shaped sucker (distomata)


Gambar Siklus Hidup Trematoda (Fasciola sp)
à Oral sucker mengelilingi mulut pada
bagian ujung anterior dan ventral Dikutip dari: CDC9

sucker/acetabulum di tengah 1 • Definitive hosts: dewasa di mamal,


• Badannya ditutupi oleh spine, papila, manusia atau hewan.
tubercle • Intermediate hosts: larval stages
• Tidak ada rogga badan, system sirkulasi freshwater molluscs or snails.
dan respirasi 1
• Second intermediate host: ikan,
• Hemaprodit, kecuali schitosomes 1
kepiting, siput
• Trematodes oviparous 1
Contoh : Fasciola Hepatica

• Kingdom : animalia
• Filum : Platyhelminthes
• Kelas : Trematoda
• Ordo : Echinostomida
• Famili : Fasciolidea
• Genus : Fasciola
• Spesies : Fasciola Hepatia

Gambar Morfologi Trematoda

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology 1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
c) NEMATODA Dikutip dari: Dikutip dari: Paniker’s Textbook of
Medical Parasitology 1
Nematoda adalah cacing berbentuk silindris
KLASIFIKASI NEMATODA BERDASARKAN
yang panjang dan tidak bersegmen dengan
TRANSMISINYA
ujung runcing. 1

A. Soil-Transmitted Helmitnth (STH)


Free-living di tanah dan air 1
“butuh tanah agar telur matang”
STRUKTUR • Ascaris lumbricoides
• Panjang cacing dewasa bervariasi • Hookworm (ancylostoma duodenale &
(milimeter (strongyloides sterocalis) - Necator Americanus)
meter (dracunulis medinensis). • Trichuris Trichiura
• Panjang cacing jantan lebih pendek B. Non-Soil Transmitted Helminth
dan ujung ekornya melengkung. 1 “dapat bersifat auto-infektif”
• Lapisan terluar tubuh dilindungi • Enterobius Vermicularis (cacing kremi)
kutikula keras, dan lapisan tengah • Trchinella spiralis 1
tubuhnya merupakan lapisan
hypodermis dan lapisan terdalam LIFE CYCLE
adalah lapisan otot. 1

• Siklus hidup nematoda terdiri dari 4


• Rongga tubuhnya adalah pseudocele1
tahap larva dan bentuk dewasa.
• Saluran pencernaan lengkap (mulut,
• Kutikula dilepaskan saat berpindah
esofagus, usus, rectum dan anus) dan
dari satu tahap ke tahap lainnya.
saluran ejakulasi menuju kloaka1
• Manusia adalah inang yang optimal
• Male reproductibe system à testis, vas
bagi semua nematoda.
deferens, seminal vesicle, dan
• Vektor serangga dan Cyclops masing-
ejaculatory duct, menuju cloaca.
masing merupakan inang kedua dalam
Terdapat struktur kopulasi à spicules
superfamili ini.
atau bursa1
• Nematoda terlokalisasi di intestinal
• Female reproductive system à ovary,
tract dan telurnya keluar bersama feses
oviduct, seminal receptacle, uterus,
inangnya.
dan vagina. 1

KLASIFIKASI NEMATODA BERDASARKAN


HABITAT

Gambar Klasifikasi Nematoda Berdasarkan Habitat


CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
1. ASCARIS LUMBRICOIDES 1. Male Worm
• Cacing jantan dewasa sedikit lebih
Insiden dapat mencapai 80-100% di daerah
kecil dari cacing betina.
pedesaan dengan sanitasi yang buruk. 1
• Panjang 15–30 cm dan tebal 2–4 mm.
Taksonomi • Ujung posteriornya melengkung ke
• Kingdom : Animalia bagian ventral untuk membentuk hook
• Filum : Nematoda dan membawa 2 copulatory spicules. 1
• Kelas : Secernentea
• Ordo : Ascaridida 2. Female Worm
• Famili : Ascarididae • Betina lebih besar dari jantan, panjang
• Genus : Ascaris 20–40 cm dan tebal 3–6 mm.

• Spesies : Ascaris Lumbricoides • Ekstremitas posteriornya lurus dan


berbentuk kerucut.
HABITAT
• Vulva terletak di tengah ventral, dekat
Adult worms tinggal di small intestines (85% pertemuan sepertiga anterior dan
di jejunum dan 15% di ileum). 1 tengah tubuh.
• terdapat distinct groove disebut
ADULT WORM
vulvar waist atau genital girdle.
• Vulva mengarah ke satu vagina,
bercabang menjadi sepasang tubulus
genital yang berbelit-belit melalui
sebagian besar 2/3 posterior tubuh.
• Seekor cacing bertelur hingga 200.000
telur per hari. Telur dikeluarkan melalui
feses. 1

Gambar Ascaris Lumbricoides

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology 1

• Cacing silindris besar, dengan ujung


meruncing, ujung anterior lebih
runcing daripada posterior. 1
• Berwarna merah muda pucat saat baru
dikeluarkan dari feses, tetapi menjadi
putih di luar tubuh. 1
• Mulut di ujung anterior memiliki 3
toothed lips, 1 dorsal dan 2
ventrolateral. 1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

Gambar Perbedaan Telur Ascaris lumbricoides


Gambar Struktur Ascaris lumbricoides
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
Parasitology 1
Parasitology 1

EGG

Dua jenis telur dilewatkan oleh cacing;


fertilized dan unfertilized. 1

• fertilized eggs, diinseminasi dengan


kawin dengan jantan, berembrio dan
berkembang menjadi telur infektif,
Gambar Telur Ascaris lumbricoides
bulat/oval, terdiri dari 3 lapis Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
(albuminoid, kitin, vitelin)1 Parasitology1
• unfertilized egg, diletakkan oleh
betina yang tidak diinseminasi, tidak
berembrio, dan tidak dapat menjadi
infektif, tidak dibuahi, bentuk elips1
• Decorticated eggs (-) Albuminoid

Gambar Preparat Telur Ascaris lumbricoides


Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
Parasitology 1

• Host definitive : manusia


• Infective Stage : Telur yang matang di
tanah
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

• Diagnostic stage : telur pada feses


• Habitat pada manusia : Usus halus1

LIFE CYCLE

Gambar Siklus Hidup Ascaris lumbricoides

Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical


Parasitology1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
1. PROTOZOA c. Endodyogeny à dengan internal
budding à menghasilkan 2 sel1
Single-celled eukaryotic microorganisms
• Sexual
yang merupakan kingdom Protista1
a. Konjugasi (peleburan nucleus) à
STRUKTUR contoh Balantidium coli1
Protozoa dibatasi oleh trilaminar membrane, b. Gametogenesis (penyatuan gamet
memiliki alat gerak dan dapat berubah jantan & betina). Contoh Plasmodium1
bentuk. 1

• Sitoplasma : terdiri dari 2 lapisan


• Ektoplasma. Bagian terluar untuk
organ penggerak, menelan makanan,
membantu pernapasan dan
melindungi sel, menghasilkan
pseudopodia. 1
• Endoplasma. Bagian dalam sitoplasma
yang bergranular, terdapat organel
Gambar Perbedaan Protozoa
(Golgi, RE, Vakuola makanan, vakuola Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
kontraktil) 1
Parasitology 1
• Nukleus : dapat berupa
single/double/multiple, terdapat
KLASIFIKASI PROTOZOA
karyosome yaitu materi kromatin. 1
Protozoa dibagi menjadi empat filum:
REPRODUKSI
• Sarcoma stigophora
• Aseksual
• Apicomplexa
• Microspora
• Ciliophora
a. Phylum Sarcomastigophora
Phylum Sarcomastigophora dibagi
menjadi 2 subphyla berdasarkan alat
gerak1
Gambar Reproduksi Aseksual o Sarcodina. tidak memiliki organ
Dikutip dari: Paniker’s Textbook of Medical
penggerak permanen, tetapi
Parasitology 1
bergerak dengan pseudopodia.
a. Binary fission à parasit tunggal
contoh Amoebae1
membelah secara longitudinal atau
o Mastigophora. Protozoa memiliki
transversal. 1
flagella seperti cambuk. Contoh
b. Multiple fission à nukleus mengalami
Trypanosoma dan Trichomonas1
beberapa pembelahan schizont untuk
menghasilkan sejumlah merozoit1
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

b. Phylum Apicomplexa KLASIFIKASI BERDASARKAN MORFOLOGI


Phylum Apicomplexa à sporozoa.
Memiliki organ perlekatan ke sel host.
Contoh: malarial parasites (suborder:
Haemosporina, Family: Plasmodiidae),
Toxoplasma)
c. Phylum Ciliophora
Protozoa bergerak menggunakan cilia,
yang menutupi seluruh permukaan
tubuh. Contoh: Balantidium coli1
d. Phylum Microspora
Menggandung banyak parasit
protozoa intrasel yang sangat kecil. 1

B. BAKTERI

Bakteri merupakan suatu organisme yang


memiliki satu sel / uniseluler, berukuran
microskopik2
Gambar Morfologi Bakteri
Dikutip dari: Bacterial Morphology7

1. Round/Coccus : bentuk bakteri dengan


bentuk dasar bulat. Contoh:
Streptococcus: S. Pneumoniae,
Staphylococcus : S. aureus 7

2. Rod / Bacillus : kelompok bakteri dengan


bentuk dasar batang. Rod: E. Coli7
Gambar Stuktur Bakteri 3. Sprillium : kelompok bakteri dengan
Dikutip dari: Sherris Medical Microbiology2
bentuk dasar Spiral7
4. Vibrio : kelompok bakteri dengan bentuk
STRUKTUR :
modifikasi dari spirillium yaitu bentuk
o Kapsul : polisakarida / polipeptida koma. Contohnya Vibrio Cholerae7
o Membrane plasma : protein,
KLASIFIKASI BERDASARKAN PEWARNAAN
phospholipid, liposakarida 2
GRAM
o Flagella : protein
o Fili : protein • Gram positif : memiliki dinding
o Sitosol : poliribosom & glikogen peptidoglikan 2

o Nucleoid : DNA, RNA dan Protein • Gram negative : dinding


o Plasmid : DNA ( Extra Chromosomal) 2 peptidoglikan tipis & meiliki outer
membrane2
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

KLASIFIKASI BERDASARKAN KEBUTUHAN MEDIA KULTUR


OKSIGEN
• Living media. Untuk meng-kultur virus
( cth: embrio ayam) 2
• Artificial media 2

BERDASARKAN FUNGSI

Gambar Perbedaan Klasifikasi berdasarkan Kebutuhan


Oksigen

Dikutip dari: Sherris Medical Microbiology2

• Obligat Aerob : hanya dapat hidup bila


ada O2 (cth : Necardai Arteroides) 2
• Obligate Anaerob : Akan mati bila ada
O2 (cth; Clostridium Tetani) 2
• Facultative Aerob : Dapat
mengoksidasi dengan cara respirasi
atau fermentasi ( Cth: E. Coli) 2
• Aerotolerant anaerob : dapat
mengoksidasi tanpa O2 (cth:
Streptococcus Mutant) 2

REPRODUKSI BAKTERI
Gambar Kultur Media
A. Aseksual : pembelahan biner 2
Dikutip dari: Sherris Medical Microbiology2
B. Seksual :
• Non-selective media: blood agar dan
1. Konjugasi : pemindahan materi
chocolate agar à mendukung
genetic membentuk jembatan
pertumbuhan berbagai bakteri 2
konjugasi 2
• Selective media: MacConkey (selektif
2. Transduksi : Pemindahan materi
untuk Enterobacteriaceae) dan CNA
genetic melalui perantara seperti
blood agar (mengandung colistin dan
bakteriofag 2
nalidixic acid, selektif staphylococci
3. Tranformasi : rekombinasi gen yang
dan streptococci) 2
terjadi melalui pengambilan langsung
• Differential media: blood agar
sebagian materi gen dari bakteri lain.
(terdapat zona hemolysis di agar
2
medium mengandung red blood cells
(medical micro))2
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
STAINING

Gambar Staining

Dikutip dari: Sherris Medical Microbiology2

• Simple Staining : Menggunakan 1


warna untuk melihat morfologi secara
umum (cth : crystal violet) 2
• Differential Staining : menggunakan 2
warna untuk melihat kelompok bakteri
berdasarkan sifat fisik 2
o Pewarnaan gram
o Pewarnaan zeihl-neelsn
o Negative staining
• Special staining ; untuk mewarnai
struktur khusus 2
o Kapsul → kristal violet panas
o Flagel → garam asam tanat
o Nucleid → fuelgen DNA
o Spora →memanaskan preparat
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
1. SHIGELLA SP

Shigella adalah bakteri non-motile, tidak


dapat memfermentasikan laktosa tapi dapat
memfermentasikan karbohidrat lainnya,
memproduksi asam, tidak produksi gas (asam
sulfida / H2S)3

KARAKTERISTIK

o Bakteri gram negatif


Gambar Struktur Shigella sp
o Facultatif anaerob
Dikutip dari: Medical Mircrobiology 4
o Rod (batang) 3 PERBEDAAN MIKROORGANISME
TAKSONOMI Bakteri Virus Jamur Parasit
Ukuran 0.5-1.5 20- >0.5-1.5 Protozoa:
• Kingdom : bactria
dan bentuk µm 100nm µm 0.2-2 µm
• Filum : Protobacteria
Cacing:
• Kelas : Gamma Protobacteria
2mm-1m
• Ordo : Enterobactriales Media Artificial Living Artificial -
• Genus : Shigella sp Kultur Media Media Media
• Spesies : Shigella Dysentriae Inti Sel Prokariotik - Eukariotik Eukariotik
Habitat Free-living Living Tempat Free-living
HABITAT
cell lembab (obligat
Saluran pencernaan manusia dan non-
obligat)
SPESIES Mikroskop Cahaya Elektron Cahaya Cahaya
Reproduksi Seksual Replikasi Seksual Seksual
o Shigella dysentriae (Group A)
dan dan dan
o S. Flexneri (Group B)
aseksual aseksual replikasi
o S. Boydi (Group C)
o S. Sonnei (Group D) 3

VIRULENSI SHIGELLA

o Lipopolisakarida mengandung
somatic O polisakarida, core
polisakarida, dan lipid A (endotoxin)
o Shiga toxin à epithelial damage4
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
CLINICAL SCIENCE 2. ASCARIASIS

1. INFEKSI DEFINISI

Infeksi merupakan invasi dan pembiakan Suatu penyakit yang disebabkan oleh ascaris
mikroorganisme pada jaringan tubuh, lumbricoides1, 5
menyebabkan cedera selular local akibat
EPIDEMIOLOGI
kompetisi metabolisme, toksin, reolikasi
intraselular, atau respons antigen antibody. • jenis helminthiasis tersering
• sering terjadi pada daerah tropis dan
ETIOLOGI
subtropics1, 5
o Virus
ETIOLOGI
o Bakteri
o Fungi Nematoda : ascaris lumbricoides1, 5
o Parasit5 FAKTOR RESIKO
MANIFESTASI KLINIS • Daerah tropis dan subtropics1, 5
o Demam • Makanan dan air yang mengandung telur
o Batuk ascaris (sayuran mentah) 1, 5
o Pilek • Poor hygine1, 5
o Sesak nafas MANIFESTASI KLINIS
o Pendarahan
o Diare5 • Umumnya asymptomatic, tetapi dapat
bergejala saat migrasi/helminth load nya
INFEKSI BAKTERI banyak 1, 5
Infeksi bakteri biasanya menghancurkan Gejala saat migrasi:
jaringan secara langsung dengan hasil dari
produk bakteri atau secara tidak langusng • symptomatic (saat migrasi dan semakin

dengan menjadi inflamasi. 5 banyak): abdominal pain


• migrasi ke paru:
INFEKSI PARASIT - low grade fever
Kerusakan jaringan bisa jadi hasil langsung - batuk kering
dari infestasi parasite di jaringan atau secara - bersin
tidak langsung (respon individual dan respon - dyspnea
inflamasi). Invasi besar bisa menyebabkan • migrasi ke appendix,bile duct/pancreatic
hilangnya fungsi dari jaringan atau organ duct
tersebut5 - obstruksi
- inflamasi
• umumnya gejala membaik 1 atau 2
minggu1, 5
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
DIAGNOSIS 3. DISENTRI

• Anamnesis DEFINISI
o abdominal pain
Shigellosis, atau disentri basiler, adalah penyakit
o riwayat makanan diare akibat reaksi inflamasi akut pada saluran
o riwayat aktivitas usus akibat 4 spesies genus Shigella 2,3,6
o hyginitas tangan sebelum makan1, 5
EPIDEMIOLOGI
• Pemeriksaan fisik
o Demam • Sekitar 20.000 hingga 25.000 kasus per
o Abdominal pain and Tenderness tahun dilaporkan di Amerika Serikat
o Abdominal distension • Sekitar 600.000 kematian per tahun di

o Increased bowel sound seluruh dunia disebabkan oleh disentri


basiler. 2,3,6
o Pneumonia eosinofilik (sindrom
Loeffler) è urtikaria, batuk, dispnea, ETIOLOGI
hemoptisis, dan suara napas
- 4 spesies genus Shigella
abnormal pada auskultasi. 1, 5
• Pemeiksaan Penunjang MANIFESTASI KLINIS
o Lab CBC : Leukositosis,eosinophilia • acute inflammatory colitis
o Serology marker: deteksi antibody • diare berdarah,
o Indirect hemagglutination (IHA) • kram
o Indirect fluorescent antibody (IFA) • nyeri saat BAB (tenesmus), sering BAB,
o Enzyme-linked irnmunosorbent assay berdarah, sekret feses berlendir.
(ELISA). • Diawali dengan demam, malaise,
o Stool Examination: (+) adanya Telur 1, 5
anoreksia, dan mialgia.
• diare cair yang mengandung leukosit
• Diare dapat berubah menjadi
TREATMENT
berdarah2,3,6
• Albendazole 400 mg single dose
PREVENTION
• Mebendazole 100mg 2x1 untuk 3 hari
/ 500 mg Single dose • Sanitasi standar seperti pembuangan
• Pyrantel Pamoat 10-11 mg/kgBB – 1g limbah dan klorinasi air è mencegah
Single dose penyebaran shigellosis.
• Pengendalian serangga è karena lalat
dapat berperan sebagai vektor pasif
jika terdapat limbah terbuka.
• mencuci tangan dan memasak
makanan dengan benar 2,3,6
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2

MEKANISME DISENTRI

MEKANISME
ASCARIASIS
CASE 1 – INFEKSI (ASCARIASIS DAN DISENTRI)
BIOMEDIK 2
Daftar Pustaka

1. Paniker CJ, Ghosh S. Paniker’s Tetbook of Medical Parasitology. 7th Editio. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers (P); 2013.

2. C. George Ray M, James J. Plorde MES, Frederick C. Neidhardt P, Between. Sherris Medical
Microbiology. Seventh Ed. Ruan KJ, editor. United States: McGraw-Hill Education; 2018.

3. Willey JM, Sherwood LM, Woolverton CJ. Prescott, Harley, & Klein’s Microbiology. 7th
Editio. Boston: McGraw-Hill Education; 2008.

4. Murrat PR, Tosenthal KS, Pfaller MA. Medical Mircrobiology. 7th Editio. Philadelphia:
Elsevier; 2013.

5. Jameson JL, Kasper DL, Longo DL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J. Harrison’s Principles
Of Internal Medicine. 20th Editi. New York: McGraw-Hill Education; 2018. 3790 p.

6. Carroll KC, Butel JS, Morse SA, Mietzner T. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical
Microbiology [Internet]. 27th Editi. Medical Microbiology. New York: LANGE; 2016. Available
from: http://www.thieme-connect.de/products/ebooks/abstract/10.1055/b-0034-71555

7. Shahriar A. Bacterial Morphology. 2020.

8. https://www.cdc.gov/dpdx/taeniasis/index.html

9. https://www.cdc.gov/dpdx/fascioliasis/index.html

Penulis

Qintana Dianissa Sutomo

Anda mungkin juga menyukai