Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No.

2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D156

Pengendalian Kualitas Kantong Semen di PT.


Industri Kemasan Semen Gresik Menggunakan
Peta Kendali Demerit dan Fuzzy Demerit
Nanda Eka Putri R dan Diaz Fitra Aksioma
Departemen Statistika, Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
e-mail : diaz_fa@statistika.its.ac.id

Abstrak—PT. Industri Kemasan Semen Gresik (PT. IKSG) yang sering digunakan adalah peta kendali variabel dan
merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Semen atribut. Penelitian yang dilakukan dikhususkan pada
Gresik Tbk. (persero) yang bergerak dalam bidang pembuatan produksi kantong semen dengan jenis pasted pada tahapan
kantong semen. Seiring perkembangannya, PT. IKSG selalu inspeksi. Cacat yang terjadi dapat lebih dari satu cacat dan
berupaya meningkatkan mutu layanan dan kualitas
antarjenis cacat dapat dikategorikan menjadi kelas cacat
produknya. Dalam menentukan kualitas produk, perusahaan
melakukan pengendalian berupa menghitung proporsi cacat yang berbeda menurut tingkat keparahan cacat yang
setiap line yang dibandingkan dengan batas toleransi ditimbulkan.
kebijakan perusahaan. Pengendalian kualitas yang telah Pengendalian kualitas yang sesuai dilakukan dengan
dilakukan tersebut memiliki kesamaran dalam memutuskan kejadian cacat yang terjadi pada kantong semen di PT.
apakah proses pembuatan kantong semen telah terkendali IKSG adalah peta kendali atribut. Oleh karena jenis cacat
sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas secara yang terjadi dapat lebih dari satu cacat dan antarjenis cacat
statistika. Pengendalian kualitas yang dilakukan menggunakan memiliki pembobot tertentu berdasarkan tingkat
peta kendali demerit dan fuzzy demerit. Hasil peta kendali keparahannya, maka analisis pengendalian kualitas yang
demerit dan fuzzy demerit menunjukkan proses produksi
dapat digunakan adalah peta kendali demerit. Peta kendali
kantong semen jenis pasted di semua line selama periode
Januari – Desember 2017 belum terkendali secara statistik. demerit biasa atau classical demerit control chart (CDCC)
Peta kendali fuzzy demerit lebih sensitif dibandingkan dengan mengasumsikan bahwa beberapa cacat pada satu kategori
peta kendali demerit, dimana hal ini ditunjukkan oleh lebih diperlakukan sama dan pembobot yang digunakan adalah
banyaknya titik pengamatan out of control yang dapat pembobot crisp yang dipilih secara subjektif.
ditangkap oleh peta kendali fuzzy demerit daripada peta Bagaimanapun, pembobot jenis cacat yang dikategorikan
kendali demerit. Adanya pengamatan out of control dominan pada satu kelas cacat mungkin tidak setara. Apabila besar
disebabkan oleh faktor manusia dalam proses pembuatan pembobot yang digunakan bernilai relatif atau tidak mutlak,
adonan lem, penyetelan mesin dan bahan baku di awal maka pembobot tersebut dapat menyebabkan pengaruh yang
produksi, kebersihan mesin, dan pemakaian mesin saat
signifikan pada performasi peta kendali demerit biasa.
dilakukan perbaikan.
Untuk memperbaiki permasalahan ini, pembobot linguistik
Kata Kunci—Kantong Semen, Pengendalian Kualitas, Peta dapat digunakan dalam mengatasi pembobot di setiap
Kendali Demerit, Peta Kendali Fuzzy Demerit. kategori cacat melalui fuzzy set theory (FST) [1].
Tahapan inspeksi yang dilakukan oleh PT. IKSG
mengamati empat jenis cacat pada kantong semen pasted
I. PENDAHULUAN kraft, yaitu cacat rusak, lengket valve, lengket bottom atas,
dan lengket bottom bawah. Terdapat beberapa jenis cacat
P T. Industri Kemasan Semen Gresik (PT. IKSG)
merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Semen
Gresik Tbk. (persero) yang bergerak dalam bidang
yang digolongkan pada cacat rusak, seperti cacat pada warna
dan posisi logo perusahaan, serta kurang tepatnya bentuk
pembuatan kemasan atau kantong semen. Seiring kantong semen. Adanya beberapa jenis cacat pada satu
perkembangannya, PT. IKSG selalu berupaya untuk kategori yang sama tersebut, apabila pembobot yang
meningkatkan mutu layanan dan kualitas produknya. Dalam digunakan adalah pembobot crisp, maka dapat
menentukan kualitas produk, perusahaan melakukan menyebabkan pengaruh yang signifikan pada performasi
pengendalian kualitas pada dua bagian yaitu pada kualitas peta kendali demerit biasa. Selain itu, posisi cacat lengket
bahan baku kertas kraft dan kualitas produk jadi kantong valve dan lengket bottom atas yang saling berhimpit, dapat
semen. Pengendalian kualitas produk jadi berupa kantong mengakibatkan proses pengeleman tercampur sehingga
semen selama ini hanya dilakukan dengan menghitung inspeksi yang dilakukan oleh operator menjadi kurang teliti.
proporsi cacat setiap line yang dibandingkan dengan batas Oleh karena permasalahan tersebut, peta kendali fuzzy
toleransi persentase kebijakan perusahaan yang kemudian demerit atau fuzzy demerit control chart (FDCC) untuk
dilakukan pembuatan grafik garis untuk melihat apakah pembobot akan lebih tepat digunakan pada penelitian ini
terdapat peningkatan proporsi cacat selama satu tahun. Oleh untuk mendapatkan keputusan yang lebih akurat [2]. Peta
karena itu, terdapat kesamaran dalam memutuskan apakah kendali fuzzy sangat sesuai digunakan untuk pengamatan
proses pembuatan kantong semen di PT. IKSG telah layak yang menghasilkan informasi yang tidak pasti, kurang jelas,
atau tidak, sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas dan berdasarkan subjektivitas atau persepsi seseorang.
secara statistika. Pengendalian kualitas pada kantong semen sebelumnya
Metode statistika memiliki banyak cara yang diterapkan pernah dilakukan menggunakan peta kendali p multivariat
dalam pengendalian kualitas. Salah satu metode statistika [3] dan peta kendali p [4]. Kedua penelitian tersebut
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No. 2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D157

menghasilkan kesimpulan bahwa proses masih belum Sedangkan jumlah rata-rata cacat per unit untuk jenis
terkendali secara statistik. Penggunaan peta kendali demerit cacat terboboti secara keseluruhan (𝑢̅), diperoleh
dan fuzzy demerit pernah dilakukan pada penelitian menggunakan persamaan:
sebelumnya. Dengan menempatkan pembobot yang u  w1u 1  w2u 2  w3u 3  w4u 4 (3)
bervariasi pada kelas-kelas keparahan cacat yang berbeda, dimana nilai (𝑢̅) selanjutnya digambarkan sebagai center
peta kendali demerit dalam beberapa hal memang efisien line (CL) pada peta kendali demerit. Sementara itu, nilai dari
dalam mengungkap variasi abnormal dalam proses batas kontrol dapat digambarkan sebagai UCL (Upper
manufaktur, namun hal tersebut tidak berlaku ketika tingkat Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit) sebagai:
pembobotan dievalusi sebagai bilangan fuzzy karena
UCL  u  3ˆ u
pengelompokan cacat linguistik [5]. Penelitian tersebut
mengusulkan monitoring proses dengan peta kendali fuzzy CL  u (4)
demerit. Dengan peta kendali fuzzy demerit, dapat dikatakan LCL  u  3ˆ u
pengambian kesimpulan akan lebih sensitif jika
dengan nilai ˆ u adalah:
dibandingkan dengan peta kendali demerit.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, w12u 1  w22u 2  w32u 3  w42u 4
pengendalian kualitas kantong semen di PT. IKSG pada ˆ u  (5)
n
penelitian ini menggunaka peta kendali demerit dan fuzzy
demerit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas dimana u 1 , u 2 , u 3 , dan u 4 menunjukkan rata-rata cacat
proses produksi kantong semen di PT. IKSG dan untuk per unit untuk kategori A, B, C, dan D yang diperoleh
membandingkan hasil keputusan peta kendali demerit dan dengan rumus:

m
fuzzy demerit. Produk yang dilakukan analisis adalah jenis j 1
c j1
u1 
kantong pasted dan fungsi keanggotaan fuzzy yang 
m
j 1
nj
digunakan adalah triangular.

m
j 1
c j2
u2  (6)

m
j 1
nj
II. TINJAUAN PUSTAKA

m
j 1
c j3
A. Peta Kendali Demerit u3 

m
nj
Peta kendali demerit merupakan peta kendali dimana j 1


m
jenis cacat dikategorikan menjadi beberapa kelas menurut j 1
c j4
u4 
tingkat kepentingan cacatnya [6]. Pola cacat produk secara

m
j 1
nj
umum berdasarkan bobot cacatnya dapat diberikan sebagai
berikut. dengan j  1, 2, ,m .
1. Cacat kelas 1 (Very Serious), yaitu unit secara B. Peta Kendali Fuzzy Demerit
keseluruhan memiliki kecacatan yang tidak akan Peta kendali fuzzy berperan dalam pengendalian
mudah diperbaiki, selain itu cacat pada unit dapat kualitas yang mengandung kesamaran (vagueness) seperti
menyebabkan luka perseorangan atau kerusakan pada kecacatan produk. Penggunaan pembobot fuzzy dapat
properti.
lebih menggambarkan klasifikasi kecacatan suatu produk.
2. Cacat kelas 2 (Serious), yaitu unit akan meningkatkan Salah satu peta kendali yang mengggunakan konsep fuzzy
biaya perawatan dan bisa mengalami cacat operasional adalah fuzzy demerit. Setiap bobot linguistik dapat
kelas A sehingga mengurangi daya hidup produk. digambarkan sebagai bilangan fuzzy atau fuzzy number (FN),
3. Cacat kelas 3 (Moderately Serious), yaitu unit dengan demikian peta kendali fuzzy demerit dapat dibangun
kemungkinan akan menyebabkan kegagalan dalam dari fuzzy set theory (FST) [2]. Langkah-langkah yang harus
pelayanan, atau menimbulkan masalah yang tidak
dilakukan dalam pembuatan peta kendali fuzzy demerit
terlalu serius dibanding kegagalan operasional. adalah sebagai berikut.
4. Cacat kelas 4 (Minor), yaitu unit memiliki 1. Pemilihan bobot linguistik cacat. Cacat yang terjadi pada
ketidaksempurnaan dalam bentuk akhir, penampilan inspeksi akan diklasifikasikan ke dalam k kategori cacat
atau kualitas pekerjaan sehingga tidak akan yang berbeda berdasarkan bagaimana tingkat kecacatan
menyebabkan kegagalan dalam pelayanan. produk. Setiap bobot linguistik digambarkan dengan
Langkah pertama dalam pembuatan peta kendali
triangular fuzzy number (TFN) positif, dimana fungsi
demerit adalah menghitung jumlah cacat terboboti untuk
masing-masing subgrup pengamatan menggunakan
keanggotaan pembobot linguistik ke-i wi yang
persamaan berikut [7]. dinotasikan koordinat vektor (wi,1/wi,2/wi,3) dapat
D j  w1c j1  w2 c j 2  w3c j 3  w4 c j 4 (1) didefinisikan sebagai berikut berdasarkan Gambar 1.
 x  wi ,1
Nilai rata-rata cacat per unit pemeriksaan (𝑢𝑗 ) untuk  ; wi ,1  x  wi ,2
masing-masing subgrup pengamatan yang berjumlah m  wi ,2  wi ,1

 w x (7)
subgrup diperoleh dengan cara membagi jumlah cacat  wi ( x)  i ,3 ; wi ,2  x  wi ,3
terboboti untuk masing-masing subgrup (𝐷𝑗 ) dengan  wi ,3  wi ,2
banyaknya sampel pada subgrup pengamatan (nj) tersebut,  0 ; lainnya

dimana rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. 

Dj
uj  ; j  1,2, ,m (2) c
nj 2. Perhitungan c
D j ,  cUCL , dan LCL . Jika pembobot
linguistik ke-i digambarkan dengan TFN positif wi ,
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No. 2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D158

c


UCL  [ ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1   
k
maka w j dapat diperoleh dengan interval tertutup c

sebagai berikut. i 1
c
wi   wi ,1  c  wi ,2  wi ,1  ; wi ,3  c  wi ,3  wi ,2  (8)
c w   c  wi ,2  wi ,1  ; 
k
  2
L i i ,1
i 1
(12)

 ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1   
k

i 1

c w   c  wi ,3  wi ,2  
k
L i i ,3 ]
i 1


LCL  [max( ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1   
k
c

i 1

c w 
  c  wi ,2  wi ,1  , 0);
k
L i i ,1
i 1
(13)

max( ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1   
k

Gambar 1. Fungsi Keanggotaan TFN


i 1

Selanjutnya dengan menggunakan operasi aritmatika pada 2


 ci wi ,3   c  wi ,3  wi ,2  , 0)] 
k

interval tertutup,  D j dapat diperoleh berdasarkan c L


i 1
perhitungan berikut. 3. Kaidah keputusan setiap sampel inspeksi. Untuk sampel

D j  [ c ji wi ,1   c  wi ,2  wi ,1  ; 
k
c inspeksi ke-j yang dikumpulkan, D j dibandingkan
i 1
(9) dengan batas kendali fuzzy UCL dan LCL .

 c ji wi,3   c  wi,3  wi,2  ] 
k
Perbandingan dapat dilakukan dengan membandingkan
i 1 c  c
nilai-nilai right endpoint. Jika R D j > RcUCL atau R Dj
Selanjutnya untuk memperoleh c
UCL , dan c
LCL , α-cuts

k < Rc LCL , maka peta kendali akan memberikan sinyal
dari CL , dan deviasi standar fuzzy w c
i 1
2
i i
perlu dihitung out of control.

terlebih dahulu. C. Proses Produksi Kantong Semen


c Proses produksi kantong semen di PT. IKSG jenis
1 m  1 m 
  D j    c D j , maka:
c
Oleh karena CL  kantong pasted secara umum dapat dikategorikan menjadi
 m j 1  m j 1 dua tahapan utama yaitu pembuatan tube dan proses
bottoming. Proses tubing atau sering disebut dengan
c
CL  [
m j 1 i 1

 c ji wi ,1   c  wi ,2  wi ,1  ;
1 m k
 pembuatan tube merupakan proses pembuatan kantong
setengah jadi. Empat tahapan proses produksi pada


 c ji wi ,3   c  wi,3  wi,2  ] 
1 m k pembuatan tube adalah pembuatan cap perusahaan,
m j 1 i 1 pembuatan lubang perforasi, pengeleman longitudinal, dan
(10) proses forming. Selanjutnya pada proses bottoming terdapat

 [ ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1  ; 
k
tahapan-tahapan yaitu pembuatan opening proses
i 1 pengeleman dan forming, serta proses pressing. Apabila
produk kantong semen telah jadi, maka dilakukan tahapan
c w   c  wi ,3  wi ,2  ] 
k

i i ,3 inspeksi, pengepakan, dan penyimpanan kantong.


i 1

k
Dengan cara yang sama, α-cuts dari w c
i 1
2
i i diturunkan V. METODOLOGI PENELITIAN
D. Sumber Data
pada Persamaan (11) jika ci adalah bilangan ril lebih besar Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sama dengan 0 untuk semua i adalah: sekunder yang diperoleh dari bagian Jaminan Mutu di PT.
c IKSG pada tahapan inspeksi kantong semen yang dilakukan
 
  w 
k k

w c
2
 2
 c
ci pada setiap shift I, II, dan III. Pengambilan sampel untuk
 i i
 i
pemeriksaan produk cacat dilakukan pada semua line yaitu
 i 1  i 1

2
line I hingga line VI. Data yang digunakan pada penelitian

 ci wi ,1   c  wi ,2  wi ,1  ;  ini diambil pada bulan Januari – Desember 2017.
k
[ (11)
i 1
E. Variabel Penelitian
2 Penelitian ini menggunakan data pada proses produksi
c w   c  wi ,3  wi ,2  ] 
k

i i ,3 kantong semen pada tahapan inspeksi yang memiliki empat


i 1
karakteristik jenis cacat. Keterangan keempat jenis cacat
 c
Maka nilai cUCL dan LCL dapat dihitung dengan disajikan pada Tabel 1.
persamaan berikut.
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No. 2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D159

Tabel 1. Karakteristik masing-masing jenis cacat dapat dilakukan


Variabel Penelitian Proses Produksi Kantong Semen
berdasarkan shift yang ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2
Jenis Cacat Keterangan menunjukkan persentase jumlah kecacatan setiap shift dan
Rusak Warna print logo tidak sempurna,
line.
print logo melenceng, print logo
hanya sebagian, bottom kantong Total persentase jumlah cacat pada masing-masing line
semen tidak lurus atau menceng, tidak selalu berada pada salah satu shift tertentu. Line I, III,
kantong semen brodol dan VI memiliki total persentase jumlah cacat tertinggi pada
Lengket Valve (LV) Lengket pada bagian valve atau shift I, line V memiliki total persentase jumlah cacat
corong tempat masuknya semen, tertinggi pada shift II, sedangkan line II dan IV memiliki
dapat berupa lengket di tengah valve total persentase jumlah cacat tertinggi pada shift III. Hal
maupun di ujung valve
tersebut mengindikasikan bahwa shift tidak memengaruhi
Lengket Bottom Atas Lengket pada bagian bottom atas
(LBA) kantong jumlah cacat yang terjadi karena baik shift I, II, maupun III
Lengket Bottom Bawah Lengket pada bagian bottom bawah sama-sama memiliki total persentase jumlah cacat tertinggi.
(LBB) kantong B. Pengendalian Kualitas Kantong Semen dengan Peta
Kendali Demerit
Setiap jenis cacat pada Tabel 1 memiliki efek dan akibat Pada produksi kantong semen di PT. IKSG, cacat yang
yang berbeda-beda sesuai keparahan cacat yang ditimbulkan ditemukan pada produk kantong semen dapat diurutkan
pada kantong semen. Oleh karena itu, perlu adanya berdasarkan tingkat keparahan cacatnya. Dengan
pembobotan untuk masing-masing jenis cacat yang dapat menggunakan pembobot yang sudah dijelaskan pada subbab
merepresentasikan keparahan cacat yang diakibatkan. III.B, maka dapat dilakukan perhitungan jumlah cacat
Pembobotan yang diberikan pada setiap jenis cacat sesuai terboboti untuk masing-masing sugrup sesuai. Perhitungan
dengan kebijakan perusahaan (based on expert) adalah jumlah cacat terboboti berdasarkan Persamaan (1) pada line
sebagai berikut. III dapat dilihat pada langkah berikut.
1. Cacat rusak sebesar 95%. D1  0,15(31)  0, 25(8)  0, 65(46)  0,95(21)  56,50
2. Lengket valve sebesar 65%.
3. Lengket bottom atas sebesar 25%.
4. Lengket bottom bawah sebesar 15%. D508  0,15(87)  0, 25(19)  0, 65(30)  0,95(30)  65,8
Nilai Dj tersebut kemudian digunakan untuk menghitung
C. Langkah Analisis rata-rata cacat per unit pemeriksaan setiap subgrup
Langkah analisis yang dilakukan berdasarkan tujuan menggunakan Persamaan (2), yaitu:
penelitian adalah sebagai berikut. 56,5
1. Mengeksplorasi data kecacatan kantong semen. u1   0, 01898
2977
2. Membuat peta kendali demerit.
3. Membuat peta kendali fuzzy demerit.
4. Membadingkan hasil keputusan peta kendali demerit dan 65,8
u508   0, 02193
fuzzy demerit. 3000
5. Menarik kesimpulan dan saran. Setelah dilakukan perhitungan jumlah cacat terboboti hingga
rata-rata cacat per unit pada setiap subgrup, maka
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN selanjutnya dapat dihitung nilai 𝑢̅ pada setiap kelas dengan
menggunakan Persamaan (6) sebagai berikut.
A. Eksplorasi Karakteristik Jenis Cacat Kantong Semen 42297
u1   0, 0278
1519860
Tabel 2. 14766
u2   0, 0097
Persentase Jumlah Cacat Berdasarkan Shift Setiap Line 1519860
Jenis Cacat (%) 22597
Line Shift u3   0, 0149
LBA LBB LV Rusak Total
1519860
I 0,71 1,47 1,39 0,85 4,42
12051
I II 0,69 1,37 1,35 0,78 4,19 u4   0, 0079
III 0,68 1,36 1,37 0,77 4,19 1519860
I 2,89 2,95 1,60 0,78 8,22 Kemudian nilai 𝑢̅ pada setiap kelas tersebut digunakan
II II 2,83 3,21 1,66 0,84 8,55 untuk menghitung nilai CL, UCL, dan LCL sesuai
III 3,94 3,95 1,82 0,87 10,59 Persamaan (4) sehingga didapatkan:
I 0,98 2,80 1,45 0,84 6,08
UCL  0, 0238  3(0, 0022)  0, 0304
III II 0,98 2,80 1,50 0,71 5,98
III 0,95 2,74 1,53 0,83 6,04 CL  0, 0238
I 0,89 1,39 1,22 0,68 4,17 LCL  0, 0238  3(0, 0022)  0, 0172
IV II 0,95 1,35 1,26 0,70 4,26
III 1,03 1,39 1,22 0,67 4,31 yang selanjutnya nilai-nilai tersebut digunakan untuk
I 1,17 1,52 1,11 0,66 4,47 membentuk peta kendali demerit line III seperti pada
V II 1,23 1,65 1,17 0,66 4,72 Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan peta kendali demerit
III 1,30 1,59 1,16 0,64 4,69 untuk monitoring proses produksi kantong semen di line III
I 0,30 0,55 0,58 0,42 1,86 selama bulan Januari hingga Desember 2017. Terlihat pada
VI II 0,24 0,48 0,57 0,37 1,67 Gambar 2 terdapat banyak titik pengamatan yang berada di
III 0,23 0,46 0,55 0,39 1,63 luar batas kendali. Terdapat 276 titik pengamatan yang
dinyatakan out of control dari total 508 pengamatan,
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No. 2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D160

sedangkan sebanyak 232 pengamatan berada di dalam batas D1  [0,12(31)  0, 23(8)  0,57(46)  0,89(21);
kendali atau dengan kata lain dinyatakan in control. 0,17(31)  0,33(8)  0, 71(46)  0,96(21)]
 [50, 47;60, 73]
0.12
0.1
D508  [0,12(87)  0, 23(19)  0,57(30)  0,89(30);
0.08
0,17(87)  0,33(19)  0, 71(30)  0,96(30)]
0.06
 [58, 61;71,16]
0.04 c
Dengan menggunakan L=3, maka nilai UCL dan
0.02
c
0 LCL dengan persamaan (12) dan (13) dapat
1
31
61
91
121
151
181
211
241
271
301
331
361
391
421
451
481
diperoleh :
c
UCL  [63,145  3(5, 998); 78,103  3(7, 061)]
Gambar 2. Peta Kendali Demerit Produksi Kantong Semen Line III.
 [81,140;99, 286]
Adanya out of control mengindikasikan bahwa proses c
LCL  [max  63,145  3(5,998), 0  ;
produksi pada 232 pengamatan tersebut tidak ditemukan
max  78,103  3(7, 061), 0 ]
adanya masalah, sedangkan 276 pengamatan lainnya yang
dinyatakan out of control mengindikasikan adanya masalah  [45,150;56, 20]
pada proses produksi kantong semen di line III pada tahun 3. Kaidah keputusan setiap sampel inspeksi. Setelah D j
2017 yang menyebabkan keberlangsungan produksi masih
belum terkendali secara statistik sehingga banyak ditemukan diperoleh berdasarkan perhitungan, selanjutnya Dj
produk cacat yang tidak dapat ditoleransi berdasarkan
tingkat keparahannya. dibandingkan dengan batas kendali fuzzy UCL dan
Kasus out of control yang terjadi di proses produksi LCL . Perbandingan dapat dilakukan dengan
kantong semen PT. IKSG secara umum disebabkan oleh membandingkan nilai-nilai right endpoint. Jika Rc D j >
faktor manusia atau operator di antaranya operator yang
c 
c
kurang tepat dalam melakukan setting awal mesin maupun R UCL atau D j < Rc LCL , maka peta kendali akan
R
bahan baku. Untuk jenis cacat lengket, terdapat empat memberikan sinyal out of control. Pemilihan right
penyebab utama yaitu viskositas lem tidak sesuai, endpoint yang digunakan pada pembuatan peta kendali
kebersihan mesin tidak dijaga, setting awal ketebalan ruber fuzzy demerit dikarenakan oleh keputusan perusahaan
set lem terlalu lebar, dan kesalahan setting awal ketebalan dalam menggunakan pembobot yang cenderung tinggi
lem. Banyaknya kasus cacat yang outlier di beberapa untuk setiap jenis cacat. Selain itu, penggunaan right
subgrup disebabkan oleh adanya pemakaian mesin saat endpoint juga dapat mengantisipasi adanya kejadian
dilakukan perbaikan. jumlah cacat yang tinggi, sehingga dapat menimbulkan
C. Pengendalian Kualitas Kantong Semen dengan Peta kerugian pada perusahaan. Apabila pembobot fuzzy yang
Kendali Fuzzy Demerit digunakan berdasarkan left endpoint, maka peta kendali
Pembuatan peta kendali fuzzy demerit pada line III dapat akan cenderung menghasilkan batas kendali yang lebih
dilakukan dengan tiga langkah berikut. rendah sehingga tidak dapat mengantisipasi adanya
1. Pemilihan bobot linguistik cacat. Misalkan fungsi kejadian jumlah cacat yang tinggi. Peta kendali fuzzy
keanggotaan untuk pembobot linguistik setiap cacat demerit dengan left endpoint juga tidak sensitif dalam
didefinisikan sebagai bilangan fuzzy dalam koordinat mendeteksi kasus out of control pada pengamatan yang
vektor: “Rusak”: w1   0 / 0,15 / 0, 25  , “LV”: memiliki jumlah cacat terboboti kecil, sehingga jumlah
kasus out of control yang diperoleh cenderung lebih
w2   0,15 / 0, 25 / 0,65 ,“LBA”: w3   0, 25 / 0,65 / 0,95 
sedikit daripada peta kendali demerit biasa. Nilai-nilai
dan “LBB”: w4   0,65 / 0,95 / 1 . hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk
c membentuk peta kendali fuzzy demerit line III seperti
2. Perhitungan c
UCL , dan c LCL . Sebelum
Dj ,
pada Gambar 3.
melakukan perhitungan, perlu ditentukan terlebih dahulu
α-cuts yang akan digunakan, dimana nilai α-cuts lebih 400
dari 0,5 biasanya direkomendasikan. Pada penelitian ini
nilai α-cuts yang dipakai sebesar 0,8. Dengan Persamaan 300
(8), maka  w j dapat diperoleh sebagai interval tertutup
c

sebagai berikut. 200


c
w1   0,12;0,17 
w2   0, 23;0,33
c 100
c
w3   0,57;0, 71
0
c
w4   0,89;0,96
465
1
30
59
88
117
146
175
204
233
262
291
320
349
378
407
436

494

Selanjutnya dengan menggunakan operasi aritmatika


Gambar 3. Peta Kendali Fuzzy Demerit Produksi Kantong Semen Line III.
pada interval tertutup,  D j dapat diperoleh berdasarkan
c

Persamaan (9) berikut.


JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 7, No. 2 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) D161

Terdapat 287 titik pengamatan yang dinyatakan out of VII. KESIMPULAN DAN SARAN
control dari total 508 pengamatan, sedangkan sebanyak 221 A. Kesimpulan
pengamatan berada di dalam batas kendali atau dengan kata Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka
lain dinyatakan in control. Maka peta kendali fuzzy demerit diperoleh kesimpulan bahwa proses produksi kantong semen
memiliki kasus out of control yang lebih tinggi daripada jenis pasted selama periode Januari – Desember 2017 belum
peta kendali demerit biasa. terkendali secara statistik baik menggunakan peta kendali
Keputusan yang diperoleh baik dengan peta kendali demerit dan fuzzy demerit. Adanya pengamatan out of
demerit maupun fuzzy demerit adalah sama, yaitu terdapat control dominan disebabkan oleh faktor manusia atau
banyak pengamatan yang dinyatakan out of control. Hal ini operator dalam proses pembuatan adonan lem, penyetelan
dapat disebabkan karena peta kendali demerit dan fuzzy mesin maupun bahan baku di awal produksi, kebersihan
demerit yang digunakan pada penelitian ini mengasumsikan mesin, dan pemakaian mesin saat dilakukan perbaikan.
bahwa data berdistribusi poisson, dimana nilai rata-rata dan Perbandingan pengendalian kualitas dengan peta kendali
varians yang dihasilkan setiap jenis cacat pada masing- demerit dan fuzzy demerit dapat dilihat dari berapa banyak
masing line seharusnya memiliki nilai yang sama (tidak jauh titik pengamatan yang dinyatakan out of control. Hasil
berbeda). Namun pada kasus proses produksi kantong analisis menunjukkan bahwa peta kendali fuzzy demerit
semen jenis pasted di PT. IKSG tahun 2017 memiliki nilai lebih sensitif jika dibandingkan dengan peta kendali demerit
rata-rata dan varians yang jauh berbeda, sehingga karena peta kendali fuzzy demerit menangkap lebih banyak
menyebabkan terjadinya overdispersion. Langkah utama titik out of control daripada peta kendali demerit.
yang harus dilakukan untuk mengurangi banyak kasus out of
control adalah perlu dilakukan upaya agar variasi jumlah B. Saran
cacat kantong semen yang terjadi menjadi minimum salah Saran yang dapat diberikan adalah perusahaan
satunya dengan cara menyeragamkan kemampuan operator. diharapkan mampu mengurangi nilai keragaman jumlah
setiap jenis cacat yang saat ini masih tinggi, sehingga proses
D. Perbandingan Pengendalian Kualitas Kantong Semen produksi akan lebih terkendali secara statistik. Upaya yang
dengan Peta Kendali Demerit dan Fuzzy Demerit dapat dilakukan salah satunya adalah dengan
Titik pengamatan yang dinyatakan out of control dengan menyeragamkan kemampuan operator seperti mengadakan
peta kendali fuzzy demerit lebih banyak daripada dengan pelatihan-pelatihan untuk karyawan, memberikan standard
peta kendali demerit. Hal ini menunjukkan bahwa peta operating procedure (SOP) yang jelas untuk setiap
kendali fuzzy demerit lebih sensitif mendeteksi proses yang penyetelan awal mesin, bahan baku, dan pembuatan adonan
out of control dibanding peta kendali demerit. Selain jumlah lem, serta melakukan penjadwalan kebersihan mesin secara
titik out of control, kedua peta kendali juga menghasilkan rutin agar pembersihan mesin-mesin dapat dikerjakan lebih
keputusan yang berbeda, dimana ada beberapa titik yang teratur oleh karyawan.
sama-sama terdeteksi out of control di kedua peta kendali,
ada pula beberapa titik yang terdeteksi out of control hanya
di salah satu peta kendali. DAFTAR PUSTAKA
Perbandingan titik out of control menunjukkan bahwa [1] Jones, L. A., Woodall, W. H., & Conerly, M. D. (1999). Exact
peta kendali fuzzy demerit lebih sensitif mendeteksi proses properties of demerit control charts. Journal of Quality Technology,
yang out of control dibanding peta kendali demerit. Namun, 31(2), 207-216.
[2] Chen, L. H. (2005). A demerit control chart with linguistic weights.
ada beberapa titik pengamatan yang dinyatakan out of Journal of Intelligent Manufacturing, 16, 349-359.
control hanya pada peta kendali demerit dan dinyatakan in [3] Cahyani, F. I. (2015). Analisis Pengendalian Kualitas Proses
control peta kendali fuzzy demerit, sehingga kurang sesuai Pengantongan Semen di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan
dengan kesensitivan peta kendali fuzzy. Hal tersebut dapat Pendekatan Six Sigma. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
disebabkan oleh perbedaan perhitungan antara kedua peta Nopember.
[4] Tasman, B., & Yulius, H. (2016). Analisis Pengendalian Kualitas
kendali. Nilai statistik peta kendali demerit (uj) berdasarkan Kantong Semen Tipe Pasted Bag Menggunakan Metode Seven Tools
Persamaan (2) memberikan hasil jumlah cacat terboboti (7QC) pada PT. Semen Padang. Jurnal Teknologi, 6(1), 51-63.
yang dibagi dengan banyak sampel setiap subgrup, namun [5] Shu, M. H., Chiu, C. C., Nguyen, T. L., & Hsu, B. M. (2014). A
tidak pada perhitungan nilai statistik peta kendali fuzzy demerit-fuzzy rating system, monitoring scheme and classification
for manufacturing processes. Expert Systems with Applications, 41,
demerit (D̃ j) dengan Persamaan (9). Apabila terdapat 7878-7888.
subgrup dengan banyak sampel yang jauh dari standar satu [6] Ramadhani, G. S., Yuciana, & Suparti. (2014). Analisis
palet perusahaan, yaitu sebanyak 3000 kantong semen, maka Pengendalian Kualitas Menggunakan Diagram Kendali Demerit
akan berakibat pada tingginya nilai statistik uj yang (Studi Kasus Produksi Air Minum dalam Kemasan 240 ml di PT.
TIW). Jurnal Gaussian, 3(3), 401-410.
diperoleh di peta kendali demerit biasa. Sehingga nilai [7] Montgomery, D. C. (2009). Introduction to Statistical Quality
statistik uj yang tinggi tersebut mengakibatkan beberapa titik Control Sixth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
pengamatan terdeteksi out of control hanya di peta kendali
demerit namun tidak di peta kendali fuzzy demerit.

Anda mungkin juga menyukai