Anda di halaman 1dari 3

Pastor John Desak Posisi Wakil Gubernur Papua Segera

Ditetapkan
Jumat, 1 April 2022 | 12:53 WIB
Oleh : Yustinus Paat / CAR

Jenazah Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal saat disemayamkan di Pendopo Rumah Negara Pemkab Mimika. (Foto: Dok. Eka Yeimo)
CLOSE
Jakarta, Beritasatu.com – Aktivis hak asasi manusia (HAM) Papua Pastor John Jonga mendesak
agar kursi wakil gubernur (wagub) Papua segera ditetapkan. Diketahui, posisi wagub masih kosong
setelah Klemen Tinal meninggal dunia di RS Abdi Waluyo pada 21 Mei 2021.

“Karena untuk wakil gubernur yang lagi kosong memang sebenarnya itu adalah hak undang-undang
untuk cepat mengangkat, apalagi gubernurnya juga dalam keadaan kurang sehat,” kata Pastor John
kepada wartawan, Jumat (1/4/2022).

Advertisement
Pastor John pun mengkritik sikap partai politik (parpol) pengusung Lukas Enembe-Klemen Tinal
yang terkesan membiarkan kekosongan posisi wagub Papua tersebut.

“Kayaknya (parpol pengusung) macam biasa-biasa saja, dibiarkan atau bagaimana. Saya berpikir
apakah dengan kosongnya kedudukan wakil gubernur, lalu itu disengaja atau dibiarkan macam
begitu,” ujarnya.
BACA JUGA
Kasad: Kejar Pelaku Penembakan Babinsa di Papua
Pastor John mengatakan ada beberapa tokoh yang punya kapasitas untuk ditetapkan sebagai wagub.
Karenanya, Pastor John meminta agar posisi wagub Papua segera ditetapkan dan kondisi kekosongan
seperti saat ini tidak dibiarkan berlarut-larut.

“Tetapi yang terjadi, parpol pengusung terkesan biasa-biasa saja dengan kekosongan ini. Harus
(segera ditetapkan), ini darurat,” tegasnya.

Pastor John menyebutkan darurat karena beberapa alasan. Pertama, Gubernur Papua Lukas Enembe
kurang sehat. Kedua, menyangkut situasi gerakan Papua merdeka. Menurutnya, hal itu terjadi
mungkin karena lemahnya pemerintahan sipil.

“Karena pemerintahan sipil, bisa jadi muncul gerakan gerakan yang mau entah itu gerakan yang
sungguh-sungguh sarat dengan politik, atau ini hanya untuk peralihan isu-isu umum yang ada di
Papua,” katanya.

Sebelumnya, Laboratorium Suara Indonesia merilis hasil penelitian terkait survei masyarakat tentang
sosok wakil gubernur Papua. Survei dilakukan wawancara tatap muka kepada kepada 1.226
responden yang tersebar secara proposional di 29 kabupaten atau kota dari populasi daftar pemilih
tetap (DPT) Pilpres 2019 sejumlah 3,5 juta pemilih.

Penentuan responden terpilih mengunakan metode multistage random sampling. Angka margin of


error plus minus 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 3-21 Januari
2022.

BACA JUGA
Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa: Klemen Tinal Pemimpin Hebat
Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia Albertus Dino mengatakan suara masyarakat Papua
tidak boleh diabaikan walau hak untuk menentukan dan memilih wagub pengganti Klemen, ada pada
parpol koalisi pendukung dan pengusung.

“Hasil temuan survei, sebanyak 76,8 persen masyarakat Papua menginginkan agar wakil gubernur
Papua segera ditentukan dan dilantik dengan alasan pelayanan masyarakat di Papua lebih optimal, dan
sebanyak 15,6 persen tidak peduli dengan posisi wakil gubernur Papua, sedangkan sebanyak 7,6
persen tidak menjawab,” kata Albertus.
Temuan lainnya, yakni sosok wagub yang diinginkan masyarakat Papua. Hasilnya, 73,7 persen
menginginkan figur dari kalangan sipil, bukan mantan atau pensiunan anggota Polri/TNI dan
sebanyak 4,7 persen dari kalangan Polri/TNI. Sementara sebanyak 10,4 tidak mempermasalahkan
latar belakang, dan sebanyak 11,2 persen tidak menjawab.

Dari hasil survei juga tergambar preferensi masyarakat Papua ketika diminta memilih nama-nama
yang paling tepat dan sangat membantu Gubernur Lukas Enembe.

“Dengan pertanyaan terbuka, maka nama ketua DPD Hanura dan juga menjabat sebagai sekretaris
umum KONI Papua, Kenius Kogoya menjadi pilihan yang terbanyak untuk menduduki posisi wagub
Papua, dan dipilih sebanyak 34,8 persen,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPRP Papua Yunus Wonda dipilih sebanyak 12,3 persen dan adik almarhum Klemen
Tinal, Fernando Yansen Tinal (anggota DPRP Papua) dipilih 8,2 persen, Paskalis Kossay (kader
Partai Golkar) 7,3 persen, Ones Pahabol (mantan Bupati Yahukimo/kader Partai Golkar) 7,2 persen.

BACA JUGA
Polda Papua: KKB Bakar Sekolah dan Aniaya Guru di Intan Jaya Papua
Kemudian, Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom dipilih sebanyak 7,1 persen , dan Paulus Waterpauw
(Deputi BNPP) 5,3 persen, dan John Tabo yang kini menjabat Bupati Kabupaten Mamberamo Raya
dipilih sebanyak 4,6 persen. Responden yang tidak menjawab mencapai 20,4 persen.

Tingginya keterpilihan Kenius Kogoya sebanyak 34,8 persen, lantaran usianya masih muda,
berpengalaman dan putra asli Papua. “Kenius Kogoya itu masih muda, punya banyak pengalaman,
dan asli Papua. Sementara tokoh-tokoh yang lain, ada juga yang dari Papua Barat,” kata Albertus.

Sebelumnya juga, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan
kursi wagub Papua harus segera diisi. Hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

“Jangan biarkan kursi wagub Papua kosong. Karena bagaimanapun, gubernur butuh wakilnya untuk
menjalankan tugas yang sangat berat di Papua,” kata Ujang.

Anda mungkin juga menyukai