Anda di halaman 1dari 102

MODUL BELAJAR UKAI

by UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

DISUSUN OLEH : TIM UKAI SPIRIT


@ukai_spirit / @semangat_ukai
ukaispirit@gmail.com / 0882-1730-9350

©Copyright. Dilarang memperbanyak dan memperjualbelikan isi modul tanpa seizin pihak tim penyusun !!
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
CLINICAL SCIENCE (CS)
Materi Klinis

Blueprint UKAI
No Farmakoterapi Persentase
1 Sistem kardiovaskular 10-12 %
2 Infeksi 20-25 %
3 Sistem endokrin dan metabolic 5-10 %
4 Sistem pernafasan 5-10 %
5 Sistem gastrointestinal 10-15 %
6 Sistem renal, saluran kemih 5-8 %
7 Sistem syaraf dan kesehatan jiwa 8-10 %
8 Tulang dan persendian 8-10 %
9 Kulit 3-5 %
10 Mata, hidung, telinga, dan tenggorokan 3-5 %
11 Onkologi, imunologi, nutrisi, gawat darurat, vaksin, dan produk 8-10 %
biologi

Fokus untuk paham terkait :


✓ Mekanisme kerja obat
✓ First line dan Second line atau alternative terapi → terutama di UKAI September 2021 banyak keluar
second line
✓ Patofisiologi dasar pemilihan obat (riwayat penyakit)
✓ Pertimbangan bentuk dan rute sediaan
✓ Kondisi spesifik (bumil – anak, pasien gangguan ginjal, hati, lansia)
✓ Komunikasi informasi obat → Interaksi obat, waktu efektif meminum obat

Tips mengerjakan soal klinis, saat membaca soal :


a) Perhatikan usia pasien (anak, dewasa atau lansia)→ untuk pemilihan terapi yang tepat
b) Highlight gejala atau keluhan yang dialami pasien→ untuk diagnosa penyakit pasien
c) Jika diketahui data lab, lihat nilai atau parameter lab apa yang perlu diwaspadai atau perlu
diperbaiki→ terkait pertimbangan pemilihan obat
d) Perhatikan riwayat penyakit dan alergi pasien→ untuk menentukan kapan digunakan first, second
line atau terapi alternative
e) Jika ditanyakan kapan waktu minum obat terutama jika pasien mengalami komplikasi dan
mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan maka perhatikan obat-obat yang sering berinteraksi
dengan obat lainnya agar diminum dengan jeda 2 jam dengan sebelum atau sesudah meminum obat
lainnya.
f) Rata-rata soal klinis bisa dihafalkan dan akan terbiasa bisa menjawab seiring dengan banyaknya
latihan soal yang dikerjakan, namun tetap harus paham juga kapan menggunakan obat A dan kapan
menggunakan obat B. Sehingga apabila pada saat UKAI soalnya dirubah atau dimodifikasi kalian
tetap tau dan bisa menjawabnya dengan benar.
g) Jangan anggap remeh/sepele dengan soal klinis, baca soal dengan teliti karna bisa jadi ada jebakan di
soal ataupun opsinya, jadi harus benar-benar fokus dan teliti.

1
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

1. SISTEM KARDIOVASKULAR (10 – 12%)


Outline :
✓ Hipertensi
✓ Penyakit Jantung
✓ Anemia
✓ Stroke / Cerebrovascular Attact (CVA)
✓ Dislipidemi

a. HIPERTENSI
Kategori menurut JNC 8 :
Kategori Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
Tinggi 120 – 129 < 80
Hipertensi stage I 130 – 139 80 – 89
Hipertensi stage II ≥ 140 ≥ 90
Hipertensi stage III >180 >120

Target Tekanan Darah


Kondisi Target TD
Pasien ≥60 tahun tanpa penyakit penyerta <150/90 mmHg
Pasien < 60 tahun tanpa penyakit penyerta <140/90 mmHg
Pasien segala usia dengan penyakit penyerta DM dan CKD <140/90 mmHg

Tatalaksana

2
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Pemilihan Terapi Berdasarkan Kondisi Pasien
Kondisi pasien Pilihan Terapi Hindari
Gagal Jantung ACEI/ARB + BB + Diuretik +
-
Spironolakton
Post-Miokard Infark ACEI/ARB dan BB -
Jantung Koroner ACEI/ARB, BB, Diuretik, CCB -
Diabetes Melitus ACEI/ARB, CCB, Diuretik BB
Gagal Ginjal Kronis ACEI/ARB + loop diuretic HCT dan Spironolakton
Pencegahan Stroke ACEI, Diuretik (HCT)
BB dan CCB
Berulang
Hamil First line : Labetolol (trimester 3), Second
line : Metildopa (trimester 1-2), hidralazin, -
nifedipin (preeklamsia)
Asma ACEI/CCB non-dihidropiridin BB non selektif : propanolol dan
CCB dihidropiridin : amlodipine)

Penggolongan Obat Antihipertensi


Golongan Contoh Obat Mekanisme Kerja Tambahan
Obat
Memblok reseptor alfa adrenergik - Finasteride bekerja sebagai selektif
yang ada pada otot polos pembuluh inhibitor dari isoform 5-a-reduktase
Non-selektif : fentolamin,
darah. tipe 1 dan tipe 2
fenoksibenzamin.
Pula dapat digunakan pada terapi - α1 blocker memiliki ESO
α1 - selektif : prazosin,
Alfa Bloker BPH(Benign Prostatic Hyperplasia) hipotensi ortostatik sehingga
terazosin, Doksazosin
terutama α1 – selektif dengan jarang digunakan sebagai 1st atau
Inhibitor 5 alfa reduktase :
mekanisme merelaksasi otot prostat 2nd line tx → rekomendasi pada
Finasteride
sehingga mengurangi hambatan px HT + BPH
keluarnya air kencing
- Penggunaan metildopa atau
labetolol jika digunakan bukan
- Klonidin →Sering untuk bumil harus dikombinasi
digunakan untuk HT dengan diuretic untuk mencegah
Menstimulasi reseptor alfa 2 sehingga
Agonis Alfa 2 yang resisten ketumpulan terhadap efek
menyebabkan vasodilatasi
- Metildopa dan hipertensi
Labetolol - Penghentian terapi secara
mendadak dapat menyebabkan
rebound hypertension
- Lisinopril dapat meningkatkan
konsentrasi glimepiride sehingga
Menghambat pembentukan meningkatkan efek glimipiride yang
Angiotensin Kaptopril, Enalapril,
Angiotensin II (menghambat akan meningkatkan kemungkinan
Converting Benazepril, Fosinopril,
Angiotensin I menjadi Angiotensin II) hipoglikemia
Enzyme Moexipril, Quianapril,
dan pada saat yang bersamaan - Jika timbul batuk kering
Inhibitor Lisinopril
meningkatkan jumlah bradikinin. ketika pengunaan ACEI
(ACEI)
diganti ARB
- Bersifat teratogenik → hindari
pemberian pada bumil
- Hindari pada px dengan
riwayat asma dan batuk
- Memiliki efek renoprotektif
sehingga rekomendasi pada
px HT + CKD namun
waspada ESO hiperkalemi
→ tidak rekomendasi pada
px CKD Stage V (ESRD)
- Kebanyakan ARB memiliki waktu
paruh panjang sehngga cukup
1x/hari
- Tidak boleh diberikan
Inhibitor kompetitif dari reseptor padaBUMIL
Angiotensin II (tipe 1). - Penggunaan Valsartan 1x160mg →
Angiotensin II Candesartan, Losartan, berfungsi sebagai maintenance
Reseptor Eprosartan, Irbesartan, ARB memiliki aktivitas nefroprotektif kondisi ginjal pasien pada HT stage
Blocker(ARB) Telmisartan , Zolosartan. melalui penghambatan aktivitas II dan GGK stage III → perlu
angiotensin yang menyebabkan monitor kadar peningkatan BUN
penurunan tekanan intraglomerular 17%, dan Kalium (Hypercalemia
(4-10%)
- Losartan dapat menurunkan kadar
asam urat sehingga perlu monitor
SCr pasien.
- Memiliki efek renoprotektif
sehingga rekomendasi pada px
HT + CKD namun waspada
ESO hiperkalemi → tidak
rekomendasi pada px CKD
Stage V (ESRD)
- Selektif : Bisosprolol, Reseptor β1 : Jantung dan Ginjal - BB kardioselektif (β1 blocker)
Metoprolol, Atenolol, Reseptor β2 : paru-paru, liver, pankreas → lebih aman digunakan pada
Beta Bloker dan otot polos arteri
Asebutolol pasien asma bronkospasme
Non-Selektif : Nadolol, Non-selektif : menurunkan curah - ESO Bisoprolol →
Propranolol, Timolol jantung dan menurunkan resistensi menyebabkan kecemasan
- Aktivitas Simpatomimetik perifer dan disfungsi ereksi (ejakulasi
Intrinsic : Pindolol, dini)
Acebutolol, Carteolol - Pengunaan propranolol pada
- Gabungan Alfa Dan Beta : pasien gagal jantung dapat memicu
Labetolol Dan Karvediol terjadinya serangan asma
- β bloker yg tidak mempengaruhi
kadar serum lemak adalah
labetolol dan karvediol.
- Penggunaan B bloker tidak boleh
dihentikan mendadak krn dpat
terjadi Rebound hypertension →
perlu tappering dose
- Amlodipine dapat meningkatkan
Antagonis kalsium menghambat kadar simvastatin sehingga
- Dihidropiridin : influks kalsium pada sel otot polos berdampak pada peningkatan
amlodipin, nifedipin, pembuluh darah dan miokard resiko terjadinya
Calcium Channel
isradipin dan felodipin miopati/rhabdomiolisis ketika
Bloker Non dihidropiridin →menurunkan
- Non dihidropiridin : digunakan bersama
diltiazem, verapamil denyut jantung dan kondusi nodal - Jika px asma dan jantung →
atrivetrikuler berikan non-dihidro
- Formulasi lepas lambat utk
cegahhipotensi ortostatik
- ESO mayor verapamil :
konstipasi
- ESO mayor amlodipin :
edema perifer, takikardi
menurunkan tekanan darah dengan Efek samping obat
- Thiazid → efektif
menghancurkan garam yang - Thiazid : Hipokalemi, hipomagnesi,
digunakan pada pasien
tersimpan di alam tubuh, pengurangan hiperkalsemia, hiperglikemi dan
dengan GFR > 30
dari volume darah total dan curah disfungsi seksual
ml/menit. Contoh :
jantung. Ketika curah jantung kembali - Diuretik kuat : hipokalemia,
hidroklorotiazid
ke ambang normal resistensi hipokalsemia
(HCT), klortalidon dan
pembuluh darah perifer juga - Diuretik hemat kalium :
indapamid
berkurang. hiperkalemia jika digunakan pada
- Diuretik kuat → untuk
pasien gangguan ginjal, diabetes
pasien yang disertai
Thiazid bekerja pada tubulus distal dan pasien yang mendapatkan
Diuretik dengan edema. Contoh
dengan meningkatkan ekskresi Na+ ARB, ACEI inh, NSAID dan
: Furosemid,
dan Cl- suplemen kalium.
torasemid, asam
etakrinat dan - Spironolakton menyebabkan
Diuretik kuat bekerja di loop
bumetamid. ginekomastia.
henledengan menghambat kotranspor
- Diuretik hemat kalium :
Na+, K+, Cl-, dan menghambat
spironolakton,
resorpsi air dan elektrolit
triamteren dan amilorid.
- Antagonis aldosteron
Diuretik hemat kalium bekerja di
terbaru : eplerenon
kolektifus
- Selalu dikombinasikan dengan
HCT. Selain itu, merupakan pilihan
bagi yang tidak cocok dengan B-
Blocker
Vasodilator Hidralazin dan minoksidil Bekerja meningkatkan cGMP otot - Hydralazine dan minoxidil dapat
polos → relaksasi otot polos vaskular menyebabkan refleks takikardia dan
retensi cairan→ Biasanya
membutuhkan terapi tambahan
diuretik + B-blocker

4
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

Pemilihan Terapi Berdasarkan Data Demografi Pasien1,2


Umum, Semua usia Usia < 55 tahun Usia > 55 tahun
First Line CCB atau diuretik ACE-I atau ARB3 atau CCB atau diuretik5
CCB atau diuretik4
Second Line ACE-I atau ARB3 atau vasodilating beta bloker6 Vasodilating beta-bloker6 ACE-I atau ARB atau
Vasodilating beta-bloker6
Alternative Agonis alfa atau antagonis alfa7 Agonis alfa atau Agonis alfa atau antagonis alfa7
antagonis alfa
Resisten Reseptor aldosteron bloker Reseptor aldosteron Reseptor aldosteron bloker
bloker

Keterangan :
1
Indikasi kuat dapat mengubah pemilihan obat antihipertensi
2
Mulai dengan dosis penuh dari satu agen, atau dosis yang lebih rendah dari terapi kombinasi. Pada
hipertensi stage 2, pertimbangkan untuk memulai terapi dengan kombinasi dosis tetap
3
Wanita usia subur harus menghindari ACE-I dan ARB atau menghentikan segera setelah terdiagnosis
hamil.
4
Efek metabolik yang merugikan dari diuretik thiazide dan beta blocker harus dipertimbangkan pada
pasien yang lebih muda tetapi mungkin kurang penting pada pasien yang lebih tua
5
Untuk pasien dengan gangguan ginjal yang signifikan, gunakan loop diuretik daripada thiazide
6
Ada keuntungan teoritis dalam penggunaan beta-blocker vasodilatasi seperti carvediol dan nebivolol
7
Antagonis alfa dapat memicu atau memperburuk hipotensi ortostatik pada orang tua

5
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

Hipertensi pada Kehamilan


Tekanan
Terapi dan kategori
Jenis Usia gestasional Darah Proteinuria Kejang
keamanan FDA
(mmHg)
Hipertensi > 20 minggu > 140/90 Negatif Tidak • Metildopa, MgSO4 : B
Gestasional • Labetalol, Nifedipin
Pre- > 20 minggu > 140/90 < 5 g/24 jam Tidak dan Hidralazin : C
eklampsia • ACE-I, ARB,
ringan Diuretik dan
Pre- > 20 minggu > 160/110 > 5 g/24 jam Tidak Nitroprusid : D
eklampsia (namun sudah (hindari)
berat ada neurological
• Oksitosin : X (tidak
complication)
digunakan karena
Eklampsia > 20 minggu > 160/110 > 5 g/24 jam Ada
teratogenik)
Hipertensi < 20 minggu dan > 140/90 Negatif Tidak - MgSO4 digunakan
Kronis sebelum
pada eklampsia untuk
pembuahan
terapi kejang. Jika
Pre- < 20 minggu > 140/90 Onset baru Tidak terjadi intoksikasi →
eklampsia beri antidotum injeksi
Superimpose Ca- glukonas.

b. Penyakit Jantung

6
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

Berdasarkan kelainan struktural jantung Berdasarkan kapasitas fungsional (NYHA)


Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang Tidak ada batasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik sehari-
menjadi gagal jantung. Tidak terdapat gangguan hari tidak menimbulkan kelelahan, berdebar atau
struktural atau fugsional jantung, dan juga tidak sesak nafas.
tampak tanda atau gejala.
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk kelainan pada struktur jantung Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat
yang berhubungan dengan perkembangan gagal keluhan saat istrahat, namun aktivitas fisik sehari-hari
jantung tapi tidak terdapat tanda atau gejala. menimbulkan kelelahan, berdebar atau sesak nafas.

Stadium C Kelas III


Gagal jantung yang simtomatik berhubungan Terdapat batasan aktivitas yang bermakna. Tidak
dengan penyakit struktural jantung yang terdapat keluhan saat istrahat, namun aktivitas fisik
mendasari. ringan menyebabkan kelelahan, berdebar atau sesak
nafas.
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan.
gagal jantung yang sangat bermakna muncul saat Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat
istrahat walaupun sudah mendapat terapi melakukan aktivitas.
farmakologi maksimal (refrakter).

7
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

Tujuan tata laksana

8
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Terapi Farmakologi
Golongan Penggunaan Indikasi Kontraindikasi
Angiotensin- diberikan pada semua memperbaiki fungsi - Riwayat angioedema
Converting Enzyme pasien gagal jantung ventrikel dan kualitas hidup, • Stenosis renal bilateral
Inhibitors (ACE-I) simtomatik dan fraksi ejeksi mengurangi perawatan • Stenosis aorta berat
ventrikel kiri ≤40% kecuali rumah sakit karena • Kadar kalium serum >5,5
ada kontraindikasi perburukan gagal jantung, mmol/L
dan meningkatkan angka • Serum kreatinin > 2,5
kelangsungan hidup mg/dL (relatif)
Penyekat Reseptor Β diberikan pada semua memperbaiki fungsi - asma berat
pasien gagal jantung ventrikel dan kualitas hidup, - Blok AV (atrioventrikular)
simtomatik dan fraksi ejeksi mengurangi perawatan derajat 2 dan 3, sindrom
ventrikel kiri ≤40% kecuali rumah sakit karena sinus sakit (tanpa pacu
ada kontraindikasi perburukan gagal jantung, jantung permanen), sinus
dan menurunkan mortalitas. bradikardia (nadi
<50x/menit)
Antagonis penambahan obat antagonis dapat mengurangi frekuensi -Konsentrasi serum kalium
Aldosteron aldosteron dosis kecil harus perawatan rumah sakit > 5,5 mmol/L
dipertimbangkan pada karena perburukan gagal • Serum kreatinin > 2,5
semua pasien gagal jantung jantung dan meningkatkan mg/dL (relatif)
simtomatik berat (kelas angka kelangsungan hidup • Bersamaan dengan
fungsional IIIIV NYHA) diuretik hemat kalium atau
tanpa hiperkalemia dan suplemen kalium
gangguan fungsi ginjal • Kombinasi ACE-I dan
berat. ARB atau ARNI

9
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Obat-obat anti-iskemia
Nitrat
Nitrat menyebabkan vasodilatasi arteri dan vena, yang menjadi dasar perbaikan gejala angina. Nitrat bekerja dengan
komponen aktifnya NO, dan dengan menurunkan preload.
- Nitrat kerja cepat untuk angina akut. Nitrogliserin sublingual merupakan terapi inisial standard untuk angina. Ketika
gejala angina muncul, pasien harus duduk beristirahat (berdiri menyebabkan sinkop, berbaring meningkatkan aliranbalik
vena dan kerja jantung) dan konsumsi nitrogliserin sublingual (0,3-0,6 mg) tiap 5 menit hingga nyeri hilang atau maksimal
1,2 mg telah dikonsumsi dalam 15 menit.
- Nitrat kerja panjang untuk profilaksis angina. Nitrat kerja panjang tidak efektif secara terus menerus jika secara rutin
diberikan dalam periode waktu yang lama tanpa interval tanpa-nitrat atau interval rendah-nitrat sekitar 8-10 jam
(toleransi).
Β-blocker (Penyekat Beta)
Penyekat beta dapat bekerja secara langsung ke jantung untuk menurunkan laju jantung, kontraktilitas, konduksi
atrioventrikular dan aktivitas ektopik. Pemberian penyekat beta juga dapat meningkatkan perfusi area iskemia dengan
memperpanjang diastolik dan meningkatkan resistensi vaskular pada area non-iskemia.
Kombinasi terapi penyekat beta dengan verapamil dan diltiazem harus dihindari karena resiko bradikardi dan blok AV.
Nevibolol dan bisoprolol sebagian disekresikan oleh ginjal, sedangkan carvedilol dan metoprolol dimetabolisme oleh
hepar, sehingga lebih aman diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
Penyekat kanal kalsium (CCB)
CCB bekerja sebagai vasodilator dan untuk menurunkan resistensi vaskular perifer. CCB diklasifikasikan menjadi CCB
dihidropiridin (DHP) dan non-dihidropiridin (non-DHP).
- non DHP : Verapamil dapat digunakan untuk berbagai jenis angina (angina diinduksi aktivitas, vasospastik, dan
angina tidak stabil), takikardi supraventrikel, dan hipertensi. Diltiazem memiliki resiko efek samping yang rendah, dan
memiliki keunggulan dibandingkan dengan verapamil dalam penanganan angina. Seperti verapamil, diltiazem bekerja
sebagai vasodilator perifer, meredakan konstriksi koroner yang diinduksi aktivitas, memiliki efek inotropik negatif, dan
inhibisi nodus jantung. kombinasinya dengan penyekat beta juga tidak dianjurkan.
- DHP : Nifedipin kerja panjang merupakan vasodilator arteri kuat dengan beberapa efek samping. Pada uji ACTION
(uji klinis skala besar menggunakan plasebo sebagai kontrol), nifedipine jangka panjang dinyatakan aman untuk APS
dan mengurangi kebutuhan angiografi koronerdan intervensi kardiovaskular. Kontraindikasi nifedipine (stenosis aorta
berat, kardiomiopati obstruktif, gagal jantung) dan kombinasinya dengan penyekat beta dengan hati-hati, pada
umumnya aman.
Ivabradine
vabradine merupakan obat untuk menurunkan laju jantung, dan secara selektif menghambat aliran nodus sinus l(f)
pacemaker, sehingga mengurangi kebutuhan oksigen tanpa efek inotropik maupun efek pada tekanan darah. Ivabradine
dapat digunakan untuk pasien APS yang intoleran atau tidak cukup dikendalikan dengan penyekat beta, dan yang laju
jantungnya melebihi 60 kali per menit (irama sinus). Ivabradine sama efektifnya dengan atenolol dan amlodipine pada
pasien APS.
Nicorandil
Nicorandil merupakan nitrat derivat dari nicotinamide yang dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan jangka
panjang angina, dan dapat ditambahkan setelah pemberian penyekat beta dan CCB. Nicorandil mendilatasi arteri
koroner epikardium dan menstimulasi kanal Kalium sensitif-ATP pada otot polos pembuluh darah.
Trimetazidine
Trimetazidine merupakan modulator 9ropranol anti-iskemia dengan efikasi anti-anginal yang mirip dengan 9ropranolol
pada dosis 20 mg 3 kali sehari. Laju jantung dan puncak latihan tidak berubah pada kelompok uji trimetazidine,
sehingga trimetazidine dijelaskan memiliki kerja anti-iskemia non-mekanis.
Ranolizine
Ranolazine merupakan inhibitor selektif untuk aliran Natrium dengan efek metabolik dan anti-iskemia. Konsentrasi
ranolazine plasma meningkat dengan inhibitor sitokrom P3A (CYP3A), seperti diltiazem, verapamil, antibiotik
makrolida, jus anggur. Klirens ranolazine berkurang dengan gangguan ginjal dan hepar.
Allopurinol
Allopurinol merupakan inhibitor xantin oksidase yang menurunkan asam urat pada pasien dengan gout, dan juga
bersifat anti-angina.
Molsidomine
Molsidomine merupakan donor NO secara langsung, dan memiliki efek anti-iskemia yang mirip dengan isosorbid
dinitrat.
Pasien dengan hipotensi
Pasien dengan tekanan darah yang rendah dapat diberikan mulai dosis rendah, dengan preferensi penggunaan obat

10
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
yang terbatas efeknya pada tekanan darah, seperti ivabradine (pada ritme sinus), ranolazine atau trimetazidine.
Pasien dengan bradikardi
Pasien dengan laju jantung yang rendah harus diperlakukan berbeda. Obat-obatan penurun laju jantung (penyekat beta,
ivabradine, CCB) harus dihindari atau digunakan dengan berhati-hati, dan jika diperlukan dimulai pada dosis rendah.
Obat-obat anti-angina yang tidak memiliki efek menurunkan laju jantung lebih dipilih untuk digunakan pada pasien
kelompok ini.
Pencegahan
Antiplatelet
Antiplatelet menurunkan agregasi platelet dan dapat mencegah pembentukan trombus. Aspirin dosis rendah
merupakan pilihan dan Clopidogrel (CPG) dapat dipertimbangkan untuk beberapa pasien. Penggunaan antiplatelet
berhubungan dengan peningkatan resiko perdarahan.
1. Aspirin dosis rendah 75-150 mg/hari
2. Inhibitor P2Y12 : Inhibitor P2Y12, termasuk thienopyridine bekerja sebagai antagonis reseptor ADP, yaitu P2Y12,
sehingga menghambat agregasi platelet. Clopidogrel dianjurkan sebagai lini ke-2, khususnya untuk penderita yang
intoleran terhadap aspirin. Prasugrel dan ticagrelor merupakan antagonis P2Y12 yang memiliki efek inhibisi platelet
yang lebih besar dan berhubungan dengan penurunan kejadian kardiovaskuler dibandingkan dengan clopidogrel
pada penderita sindroma koroner akut,
3. Kombinasi antiplatelet : Pengobatan antiplatelet ganda yang mengkombinasikan aspirin dan thienopiridine
merupakan standar penatalaksanaan pasien dengan sindrom koroner akut, termasuk setelah fase akut, ketika pasien
telah stabil maupun pada pasien APS yang telah menjalani IKP.
4. Respon yang minimal terhadap antiplatelet : Respon terhadap anti-platelet bervariasi pada tiap individu, tergantung
pada kepatuhan akselerasi turnover platelet, interaksi obat, dan karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, diabetes)
dan polimorfisme (sitokrom P450 2C19, ATP-binding cassette sub-family B member 1 untuk CPG).

Lipid Lowering Agent


Pasien dengan PJK dikelompokkan menjadi kelompok yang beresiko sangat tinggi dan harus diobati dengan statin,
dengan target LDL50% penurunan dari LDL sebelumnya, jika target < 70 mg/dL tidak tercapai.

Obat Penghambat Sistem Renin Angiotensin Aldosterone


Inhibitor renin angiotensin menurunkan mortalitas, kejadian infark miokard, stroke, dan gagal jantung, riwayat penyakit
vaskular, resiko tinggi diabetes. ACEI patut dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien APS, khususnya dengan
tambahan faktor resiko hipertensi, fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤40%, penderita diabetes dan gagal ginjal, kecuali
dikontraindikasikan.

11
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Tata laksana Angina
Derajat Keterangan Tatalaksana
1 Keluhan terjadi saat 1. Antiplatelet
aktivitas berat yang lama 2. Statin
2 Keluhan terjadi saat 3. Betabloker (bisoprolol/carvedilol/metoprolol –
aktivitas yang lebih berat dari ivabradine (jika pasien intoleran βblocker) - Tidak
aktivitas sehari-hari dapat digunakan untuk angina vasospasme
3 Keluhan terjadi saat 4. ISDN/Mononitrat (firstline serangan akut – pada
aktivitas sehari-hari angina stabil/ profilaksis serangan), dikombinasikan
4 Keluhan terjadi saat bersama βblocker/ CCB → efek samping kepala sakit
Istirahat pusing berat.
5. CCB – sebagai pengganti βblocker

Rangkuman :
1. Angina pectoris (iskemia)
- ISDN s.l. + aspirin dikunyah (orodispersible tablet)
- ISDN s.l. > ISDN i.v. > Morfin nitrat injeksi
- ISDN oral dapat diberikan bila sudah stabil 24 jam tanpa nyeri
- Stabilisasi = + betablocker selektif atau CCB nondihidropidin (bila tidak kuat B-Blocker)
2. Ateroskeloris = berikan Antiplatelet + statin
3. Stroke =
- Hemoragik / iskemik berikan epinefrin
- Bila disertai syok kardiogenik berikan dobutamin/dopamin
- Stroke hemoragik perlu penurunan tekanan intrakranial → manitol i.v
4. Gol obat utk terapi supporting :
- Antitrombotik nama lainnya antiplatet = aspirin, clopidogrel, tiklodipin
- Antikoagulan = warfarin, heparin (UFH) dan enoxaparin (LMWH).
LMWH lebih baik digunakan karena BA bagus dan tanpa monitoring ketat dari aPTT.
- Fibrinolitik = alteplase (penggunaan 2 – 4 jam)
5. Pada bumil = ISDN + labetolol aja. Hindari : aspirin dan warfarin.
6. Pada DM berikan aspirin dan warfarin OK.
7. Angina + bradikardia = Amlodipin
8. Aritmia = Verapamil (non-dihidropiridin)

c. Anemia
Anemia
Klasifikasi Ketentuan
Makrositik Sel lebih besar daripada ukuran normal
Nilai MCV besar (MCV > normal)
Terapi : Sianokobalamin (Vitamin B12) dan Asam folat
Mikrositik Sel lebih kecil daripada ukuran normal
Nilai MCV rendah (MCV < normal)
Hb rendah
Terapi : Fe sulfat, Fe fumarat
Normositik Berkaitan dengan kehilangan jumlah darah dalam jumlah yang banyak karena penyakit
kronis (misal : CKD)
Terapi :
Jika Hb < 10 g/dl dan serum feritin <500 ng/ml = Eritropoietin
Jika Hb < 6 g/dl = Tranfusi darah atau RBC
Istilah yang digunakan dalam darah dan anemia
Hemoglobin Protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke
seluruh tubuh
Hematokrit Konsentrasi rata-rata hemoglobin dalam suatu volume sel darah merah
MCV Corpuscular volume menggambarkan ukuran/volume dari sel darah merah
MCH Mean corpuscular hemoglobin menunjukkan bobot hemoglobin dalam darah
MCHC Mean corpuscular hemoglobin consentration adalah konsentrasi rata-rata Hb dalam
suatu volume sel darah merah
12
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
d. Stroke / Cerebrovascular Attact (CVA)
OBAT ANTIKOAGULAN, TROMBOLITIK, dan ANTITROMBOSIT
Jenis Contoh Mekanisme
1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung (IV)
2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja tidak
langsung
Mencegah pembekuan darah
a. Derivat 4 –Hidroksikumarin: Dikumoral (antagonis vit
menghambat pembentukan atau
Antikoagulan K), Warfarin
menghambat fungsi beberapa faktor
b. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;
pembekuan darah
3. Antikoagulan bekerja mengikation Kalsium (faktor
pembekuan darah) contoh: Natrium sitrat, natrium
Edetat, Asam Oksalat
1. Streptokinase (Pengobatan fase dini emboli paru akut
dan infark miokard akut) Melarutkan Trombus yang sudah
2. Urokinase Urokinase + Heparin → insidens terbentuk. Digunakan pada saat
Perdarahan 45 % Heparin → insiden Perdarahan 27 % trombus sudah terbentuk. Obat ini
bekerja dengan cara berdifusi ke
Keracunan Akibat trombolitik: dalam bekuan darah dan
Trombolitik
- Asam aminokaproat mengaktifkan plasminogen yang
- Aprotinin - Asam Traneksamat dapat melawan aksi digunakan untuk menghancurkan
trombolitik (namun keamanan pemberian obat ini secara gumpalangumpalan pada kondisi
bersamaan belum didapatkan). seperti trombosis vena, emboli paru,
- Asam aminokaproat: Penghambat yang bersaing trombosis retina, juga infark miokard.
dengan aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.

Obat yang menghambat agregasi


Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol dan Dekstran, trombosit sehingga terhambatnya
Antitrombosit
Prostaksiklin, PGI2 dan Tiklopidin pembentukan trombus yang terutama
sering ditemukan pada sistem arteri.

Menghambat pembentukan awal


gumpalan darah.
Menghambat adhesi dan agregasi
platelet dengan cara Menghambat
siklooksigenase (ASA). Menghambat
Aspirin, abciximab, clopidogrel, dipyridamole, reseptor glycoprotein IIb/IIIa
Antiplatelet
eptifibalide, Ticlopidine Tirofiban (abciximab, eptifibatide) Mengahmbat
agregasi platelet yang diinduksi
ADP (clopidogrel, ticlopidine,
prasugrel) Menghambat cyclic
ucleotide phosphodiesterase
(dipyridamole)

e. Dislipidemia
Total kolesterol LDL HDL
Normal : < 200 mg/dL Optimal : < 100 mg/dL Rendah : < 40 mg/dL
Diatas normal : 100 – 129 mg/dL
Batas tinggi : 200 – 239 mg/dL Batas tinggi : 130 – 159 mg/dL Normal : 40 – 59 mg/dL
Tinggi : 160 – 189 mg/dL
Tinggi : > 240 mg/dL Sangat tinggi : >190 mg/dL Tinggi : > 60 mg/dL

13
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Kondisi Pilihan terapi


LDL Tinggi 1. Statin
2. Ezetimibe (tunggal) dapat diberikan jika pasien tidak dapat
mentoleransi pemberian statin
TG Tinggi 1. Statin
2. Fibrat jika
-TG ≥ 500 mg/dl
-TG > 200 mg/dl dan HDL < 40 mg/dl
Sumber : Pedoman Pegelolaan Dislipidimia Indonesia 2020

Catatan :

- Ibu Hamil kontraindikasi dengan gol statin


- Kombinasi statin dan fibrat akan meningkatkan risiko rhabdomyopathy → khususnya pada lansia
- Waktu penggunaan low intensity statin (sebelum tidur) dan high intensity statin (di waktu kapan pun ) → 1dd 1

14
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Terapi Farmakologi
Statin (inhibitor HMG-coA reduktase)
Statin adalah obat penurun lipid pertama yang harus digunakan untuk menurunkan kolesterol LDL.
Dalam keadaan tidak toleran terhadap statin, direkomendasikan pemakaian ezetimibe, inhibitor PCSK9,
atau bile acid sequestrant monoterapi. Statin juga mempunyai efek meningkatkan kolesterol HDL dan
menurunkan TG.
Inhibitor absorpsi kolesterol
Ezetimibe merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat ambilan kolesterol dari diet dan
kolesterol empedu tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak. Kombinasi statin
dengan ezetimibe menurunkan kolesterol LDL lebih besar daripada menggandakan dosis statin.
Inhibitor PCSK9
Inhibitor PCSK9 merupakan obat penurun kolesterol LDL terbaru yang beberapa hasil penelitian
klinisnya telah dipublikasi. Saat ini, ada 3 inhibitor PCSK9 yang telah dievaluasi terhadap luaran
kardiovaskular yaitu alirocumab, bococicumab, dan evolocumab.
Bile acid sequestrant
Terdapat 3 jenis bile acid sequestrant yaitu kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol. Bile acid
sequestrant mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi
enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati.
Bile acid sequestrant tidak mempunyai efek terhadap kolesterol HDL sementara konsentrasi TG dapat
meningkat.
Fibrat
Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibrat menurunkan regulasi gen apoC-III serta
meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II. Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan peningkatan
katabolisme TG oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan
meningkatnya pembersihan kilomikron. Peningkatan regulasi apoA-I dan apoA-II menyebabkan
meningkatnya konsentrasi kolesterol HDL.
Inhibitor CETP
Cholesteryl ester transfer protein berfungsi membantu transfer cholesteryl ester dari kolesterol HDL
kepada VLDL dan LDL yang selanjutnya akan dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL di hepar.
Terapi dengan inhibitor CETP mempunyai efek ganda yaitu meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL
dan menurunkan konsentrasi kolesterol LDL melalui reverse cholesterol transport.
PUFA omega 3
Mekanisme yang mendasari efek penurunan TG dari terapi PUFA omega 3 (EPA dan DHA)sebagian
disebabkan oleh kemampuannya berinteraksi dengan PPAR dan menurunkan sekresi apoB
Aferesis kolesterol LDL
terapi dengan inhibitor PCSK9 sangat menjanjikan bagi pasien dengan HeFH,83 tindakan aferesis
kolesterol LDL sebaiknya diindikasikan bagi pasien dislipidemia familial di mana terapi dengan inhibitor
PCSK9 gagal menurunkan konsentrasi kolesterol LDL.

15
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Golongan Contoh obat Efek terapi Efek samping Kontraindikasi
HMG CoA Reductase Low intensity statin : Menurunkan Miopati, Penyakit liver aktif
Simvastatin→ Efektif rhabdomyiolisis,
Inhibitor diminum malam hari** (Jika LDL dan meningkatkan enzim dan kronis
diberikan pada pasien trigliserida, hati
jantung berfungsi untuk menaikkan
mencegah kekambuhan HDL
PJK).
High intensity statin :
Atorvastatin, Pitavastatin,
Rosuvastatin
Resin Asam Empedu Colestipol Menurunkan Kecenderungan Trigliserida > 400
Coleselvam LDL, perdarahan mg/dL
Colestiramin
menaikkan meningkat karena
HDL hipoprotombenia yg
disertai devisit Vit K
Asam Nikotinat Asam Nikotinat Menurunkan Muka merah Penyakit liver kronis
LDL dan Hipoglikemi Gout parah
trigliserida, Hiperurisemia
menaikkan Hepatotoksis GI
HDL Upset
Asam Fibrat Gemfibrozil (dpt Menurunkan Dispepsia Gangguan ginjal dan
Batu empedu
Menyebabkan Gallstone/ LDL dan Miopati - hati parah
batu empedu) trigliserida, rhabdomyolisis
Fenofibrat menaikkan
HDL

*Potensi
fenofibrate >
gemfibrozil
Statin : WARNING bila efek miopati terjadi ditandai dg meningkatnya kadar kreatin kinase (normal P (30-180 UI/L), PR
(25-150 UI/L)) sangat tajam lebih dari 5x lipat dari normal atau gangguan otot yg parah → HENTIKAN STATIN
Interaksi : Simvastatin dengan phenitoin Serius menurunkan efek dr simvastatin dg mempengaruhi enzim hati.
** Simvastatin bekerja dengan menghambat biosisntesis kolesterol. Biosintesis kolestrol berlangsung paling banyak saat
malam hari.

16
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
2. INFEKSI (20 – 25%)
ANTIBIOTIK
Secara umum terdapat dua kelompok antibiotik berdasarkan sifat farmakokinetikanya, yaitu;
a. Time dependent killing. Lamanya antibiotik berada dalam darah dalam kadar di atas KHM sangat penting untuk
memperkirakan outcome klinik ataupun kesembuhan. Pada kelompok ini kadar antibiotik dalam darah di atas KHM
paling tidak selama 50% interval dosis. Contoh antibiotik yang tergolong time dependent killing antara lain penisilin,
sefalosporin, dan makrolida.
b. Concentration dependent killing. Semakin tinggi kadar antibiotika dalam darah melampaui KHM maka semakin tinggi pula
daya bunuhnya terhadap bakteri. Untuk kelompok ini diperlukan rasio kadar/KHM sekitar 10. Ini mengandung
arti bahwa rejimen dosis yang dipilih haruslah memiliki kadar dalam serum atau jaringan 10 kali lebih tinggi dari KHM.
Jika gagal mencapai kadar ini di tempat infeksi atau jaringan akan mengakibatkan kegagalan terapi. Situasi inilah yang
selanjutnya menjadi salah satu penyebab timbulnya resistensi.

Prinsip Penggunaan Antibiotik untuk Terapi Empiris dan Definitif


➢ Penggunaan antibiotik untuk terapi empiris adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang
belum diketahui jenis bakteri penyebabnya. Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi empiris
adalah eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab infeksi,
sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi. .Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya
menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi. Pada infeksi sedang sampai berat dapat
dipertimbangkan menggunakan antibiotik parenteral. Lama pemberian: antibiotik empiris
diberikan untuk jangka waktu 48-72 jam. Selanjutnya harus dilakukan evaluasi berdasarkan data
mikrobiologis dan kondisi klinis pasien serta data penunjang lainnya

17
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
✓ Penggunaan antibiotik untuk terapi definitif adalah penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah diketahui
jenis bakteri penyebab dan pola resistensinya. Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi definitif adalah eradikasi
atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang menjadi penyebab infeksi, berdasarkan hasil pemeriksaan
mikrobiologi. Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi. Pada infeksi
sedang sampai berat dapat dipertimbangkan menggunakan antibiotik parenteral, Jika kondisi pasien memungkinkan,
pemberian antibiotik parenteral harus segera diganti dengan antibiotik per oral. Lama pemberian antibiotik definitif
berdasarkan pada efikasi klinis untuk eradikasi bakteri sesuai diagnosis awal yang telah dikonfirmasi. Selanjutnya harus
dilakukan evaluasi berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien serta data penunjang lainnya.
✓ Penggunaan antibiotik untuk profilaksis bedah bertujuan untuk penurunan dan pencegahan kejadian Infeksi Luka
Operasi (ILO). Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi. Penghambatan muncul flora normal resisten
dan meminimalkan biaya pelayanan kesehatan. Gunakan sefalosporin generasi I – II untuk profilaksis bedah.
Pada kasus tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri anaerob dapat ditambahkan metronidazol. Tidak
dianjurkan menggunakan sefalosporin generasi III dan IV, golongan karbapenem, dan golongan kuinolon
untuk profilaksis bedah.

KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN MEKANISME KERJA

18
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Penggolongan Antibiotik
Mekanisme kerja Pembagian Sifat Golongan Contoh
Penisilin G, penisilin V,
Penisilin resisten thd beta
Penisilin laktamase (metisilin,
oksasilin), aminopenisilin
(ampisilin, amoksisilin)
Gen I : sefaleksin, sefazolin,
Sefadroksil
Bakterisid, sebagian besar
Gen II : sefaklor,
Beta laktam efektif terhadap organisme
sefuroksim, sefoksitin
Menghambat Gram -positif dan negatif Sepalosporin
Gen III : sefotaksim,
Sintesis atau
seftriakson, seftazidim,
Merusak Dinding
sefiksim
Sel Bakteri Gen IV : Sefepim, sefpirom
.
Monobaktam Aztreonam
Meropenem, doripenem,
Karbapenem
Imipenem
Melindungi antibiotik beta- Asam klavulanat –
laktam dengan cara Amoksisilin ;
Inhibitor beta menginaktivasi beta-laktamase Sulbaktam – ampisilin;
laktamase Tazobaktam – piperasilin

Menghambat bakteri aerob Streptomisin, neomisin,


Gram-negatif, indeks terapi Gentamisin,
sempit, dengan toksisitas kanamisin, tobramisin,
Aminoglikosida Aminoglikosida
serius pada ginjal dan amikasin, netilmisin
Pendengaran, khususnya pada
pasien anak dan usia lanjut
Spektrum luas dan dapat Tetrasiklin, doksisiklin,
Menghambat berbagai Oksitetrasiklin,
bakterigram-positif, gram- minosiklin, dan
negatif, baik yang bersifat klortetrasiklin
Tetrasiklin aerob maupun anaerob, Tetrasiklin
serta mikroorganisme lain
seperti ricketsia,
mikoplasma, klamidia, dan
beberapa
Spesies mikobakteria.
Berspektrum luas, Kloramfenikol
Menghambat bakteri gram-
positif dan negatif aerob dan
anaerob, klamidia, ricketsia,
Memodifikasi atau Kloramfenikol dan mikoplasma. Kloramfenikol
Menghambat Kloramfenikol mencegah
Sintesis Protein sintesis protein dengan
berikatan pada subunit
ribosom 50s.
Aktif terhadap bakteri Gram- Eritromisin, azitromisin,
positif, tetapi juga dapat klaritromisin, roksitromisin
Makrolida menghambat beberapa Makrolida
Enterococcus dan basil Gram-
Positif
Menghambat sebagian besar Klindamisin
Kokus gram-positif dan
sebagian besar bakteri
anaerob, tetapi tidak bisa
Klindamisin Klindamisin
menghambat bakteri gram-
negatif aerob seperti
haemophilus, mycoplasma dan
Chlamydia.
Obat topikal yang Mupirosin
Menghambat bakteri gram-
Mupirosin Mupirosin
Positif dan beberapa gram-
negatif.
Spektinosin Obat alternatif untuk infeksi Spektinosin Spektinosin
19
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
gonokokus bila obat lini
pertama tidak dapat
digunakan, diberikan secara
intramuskular
Menghambat Sulfonamid bersifat Sulfametoksazol
Enzim-Enzim Sulfonamid dan Bakteriostatik
Esensial dalam Trimetoprim
Metabolisme Folat
Asam nalidiksat menghambat
sebagian besar Asam nalidiksat
Enterobacteriaceae
Digunakan untuk infeksi Norfloksasin,
Kuinolon yangdisebabkan oleh siprofloksasin,ofloksasin,
Gonokokus,Shigella, E. Coli, moksifloksasin, pefloksasin,
Mempengaruhi
Salmonella, Haemophilus, Fluorokuinolon levofloksasin
Sintesis atau
Moraxella catarrhalis serta
Metabolisme Asam
Enterobacteriaceae dan P.
Nukleat
Aeruginosa
Menghambat Gram-positif Nitrofurantoin, furazolidin,
Dan negatif. Dan nitrofurazon.
Nitrofuran Absorpsi melalui saluran cerna Nitrofuran
94% dan tidak berubah
dengan adanya makanan.

Tabel Interaksi Obat – Antibiotik


Golongan AB Obat Interaksi
Antasida Absorpsi sefaklor dan sefpodoksim dikurangi oleh antasida
Kemungkinan adanya peningkatan risiko nefrotoksisitas bila
Antibakteri
sefalosporin diberikan bersama aminoglikosida
Antikoagulan Sefalosporin mungkin meningkatkan efek antikoagulan kumarin
Sefalosporin
Ekskresi sefalosporin dikurangi oleh probenesid (peningkatan
Probenesid
kadar plasma)
Obat ulkus peptik Absorpsi sefpodoksim dikurangi oleh antagonis histamin H2
Vaksin Antibakteri menginaktivasi vaksin tifoid oral
Peningkatan risiko rash bila amoksisilin dan ampisilin diberikan
Allopurinol bersama allopurinol
Absorpsi fenoksimetilpenisilin dikurangi oleh neomisin; efek
Antibakteri
penisilin mungkin diantagonis oleh tetrasiklin
Pengalaman yang sering ditemui di klinik adalah bahwa INR bisa
diubah oleh pemberian rejimen penisilin spektrum luas seperti
Antikoagulan
ampisilin, walaupun studi tidak berhasil menunjukkan interaksi
dengan kumarin atau fenindion
Penisilin
Penisilin mengurangi ekskresi metotreksat (peningkatan risiko
Sitotoksik
toksisitas)
Piperasilin meningkatkan efek relaksan otot non-depolarisasi dan
Relaksan otot
suksametonium
Ekskresi penisilin dikurangi oleh probenesid (peningkatan kadar
Probenesid
plasma)
Sulfinpirazon Ekskresi penisilin dikurangi oleh sulfinpirazon
Vaksin Antibakteri menginaktivasi vaksin tifoid oral
Gentamisin mungkin menghambat efek agalsidase alfa dan beta
Agalsidase alfa dan beta (produsen agalsidase alfa dan beta menganjurkan untuk
menghindari pemberian secara bersamaan)
Kadar plasma amikasin dan gentamisin pada neonatus mungin
Analgesik
ditingkatkan oleh indometasin
Neomisin mengurangi absorpsi fenoksimetilpenisilin; peningkatan
risiko nefrotoksisitas bila aminoglikosida diberikan bersama
Aminoglikosida kolistin atau polimiksin; peningkatan risiko nefrotoksisitas dan
Antibakteri
ototoksisistas bila aminoglikosida diberikan bersama kapreomisin
atau vankomisin; kemungkinan peningkatan risiko nefrotoksisitas
bila aminoglikosida diberikan bersama sefalosporin
Pengalaman di klinik menunjukkan bahwa INR mungkin berubah
Antikoagulan bila neomisin (diberikan untuk kerja lokal di usus) diberikan
bersama kumarin atau fenindion
Antidiabetika Neomisin mungkin meningkatkan efek hipoglikemik akarbosa,

20
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
juga keparahan efek gastrointestinalnya akan meningkat
Peningkatan risiko nefrotoksisitas bila aminoglikosida diberikan
Antijamur
bersama amfoterisin
Peningkatan risiko hipokalsemia bila aminoglikosida diberikan
Bifosfonat
bersama bifosfonat
Neomisin mengurangi absorpsi digoksin; gentamisin mungkin
Glikosida jantung
meningkatkan kadar digoksin plasma
Peningkatan risiko nefrotoksisitas bila aminoglikosida diberikan
Siklosporin
bersama siklosporin
Neomisin mungkin mengurangi absorpsi metotreksat; neomisin
menurunkan bioavailabilitas sorafenib; peningkatan risiko
Sitotoksik
nefrotoksisitas dan mungkin juga ototoksisitas bila aminoglikosida
diberikan bersama senyawa platinum
Peningkatan risiko ototoksisitas bila aminoglikosida diberikan
Diuretika
bersama loop diuretic
Aminoglikosida meningkatkan efek relaksan otot non-depolarisasi
Relaksan otot
dan suksametonium
Parasimpatomimetik Aminoglikosida mengantagonis efek neostigmin dan piridostigmin
Peningkatan risiko nefrotoksisitas bila aminoglikosida diberikan
Takrolimus
bersama takrolimus
Vaksin Antibakteri menginaktivasi vaksin oral tifoid
Kemungkinan peningkatan risiko konvulsi bila kuinolon diberikan
bersama NSAID, produsen siprofloksasin memberi anjuran untuk
Analgesik menghindari premedikasi dengan analgetika opioid (penurunan
kadar siprofloksasin plasma) bila siprofloksasin digunakan untuk
profilaksis bedah
Abso rpsi s i p r o f l o k sasi n , levofloksasin, moksifloksasin,
Antasida
norfloksasin, dan ofloksasin dikurangi oleh antasida
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila levofloksasin atau
moksifloksasin diberikan bersama amiodaron – hindari pemberian
Antiaritmia secara bersamaan; peningkatan risiko aritmia ventrikel bila
moksifloksasin diberikan bersama disopiramid – hindari
pemberian secara bersamaan
Peningkatan risiko artimia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
bersama eritromisin parenteral – hindari pemberian secara
Antibakteri
bersamaan; efek asam nalidiksat mungkin diantagonis oleh
nitrofurantoin
Siprofloksasin, asam nalidiksat, norfloksasin, dan ofloksasin
Antikoagulan meningkatkan efek antikoagulan kumarin; levofloksasin mungkin
meningkatkan efek antikoagulan kumarin dan fenindion
Siprofloksasin menghambat metabolisme duloksetin – hindari
penggunaan secara bersamaan; produsen agomelatin
menganjurkan agar menghindari pemberian siprofloksasin;
Kuinolon Antidepresan
peningkatan risiko aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
bersama antidepresan trisiklik – hindari pemberian secara
bersamaan
Antidiabetik Norfloksasin mungkin meningkatkan efek glibenklamid
Siprofloksasin meningkatkan atau menurunan kadar fenitoin
Antiepilepsi
plasma
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila oksifloksasin diberikan
Antihistamin
bersama mizolastin – hindari penggunaan secara bersamaan
Produsen artemeter/lumefantrin menganjurkan agar menghindari
kuinolon; peningkatan risiko aritmia ventrikel bila oksifloksasin
Antimalaria
diberikan bersama klorokuin dan hidroksiklorokuin, meflokuin,
atau kuinin – hindari penggunaan secara bersama-sama
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
bersama benperidol – produsen benperidol menganjurkan agar
menghindari penggunaan secara bersamaan; peningkatan risiko
aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan bersama
Antipsikosis
droperidol, haloperidol, fenotiazin, pimozid, atau zuklopentiksol –
hindari penggunaan secara bersamaan; siprofloksasin
meningkatkan kadar klozapin plasma; siprofloksasin mungkin
meningkatkan kadar olanzapin plasma
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
Atomoksetin
bersama atomoksetin

21
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
Beta bloker
bersama sotalol – hindari pemberian secara bersamaan
Garam kalsium Absorpsi siprofloksasin dikurangi oleh garam kalsium
Peningkatan risiko nefrotoksisitas bila kuinolon diberikan
Siklosporin
bersama siklosporin
Siprofloksasin mungkin menurunkan efek antitrombotik
Klopidogrel
klopidogrel
Asam nalidiksat meningkatkan risiko toksisitas melfalan;
siprofloksasin mungkin menurunkan ekskresi metotreksat
(peningkatan risiko toksisitas); siprofloksasin meningkatkan kadar
Sitotoksik
erlotinib plasma; peningkatan risiko aritmia ventrikel bila
levofloksasin atau moksifloksasin diberikan bersama arsenik
trioksida
Absorpsi siprofloksasin dan norfloksasin dikurangi oleh produk
Produk susu
susu
Siprofloksasin meningkatkan kadar rasagilin plasma;
siprofloksasin menghambat metabolisme ropinirol (peningkatan
Dopaminergik
kadar plasma). Agonis 5HT1: kuinolon mungkin menghambat
metabol isme zolmitriptan (menurunkan dosis zolmitriptan)
Abso rpsi s i p r o f l o k sasi n , levofloksasin, moksifloksasin,
Besi
norfloksasin, dan ofloksasin dikurangi oleh zat besi oral
Absorpsi kuinolon dikurangi oleh lanthanum (diberikan minimal 2
Lanthanum
jam sebelum atau 4 jam sesudah lanthanum)
Norfloksasin mungkin meningkatkan kadar tizanidin plasma
(peningkatan risiko toksisitas); siprofloksasin meningkatkan kadar
Relaksan otot
tizanidin plasma (peningkatan risiko toksisitas) – hindari
penggunaan secara bersama-sama
Mikofenolat Mungkin menurunkan bioavailabilitas mikofenolat
Peningkatan risiko aritmia ventrikel bila moksifloksasin diberikan
Pentamidin isetionat bersama pentamidin isetionat – hindari penggunaan secara
bersamaan
Ekskresi siprofloksasin, asam nalidiksat, dan norfloksasin
Probenesid
diturunkan oleh probenesid (peningkatan kadar plasma)
Sevelamer Bioavailabilitas siprofloksasin dikurangi oleh sevelamer
Absorpsi kuinolon dikurangi oleh strontium ranelat (produsen
Strontium ranelat strontium ranelat menganjurkan untuk menghindari penggunaan
secara bersamaan)
Kemungkinan peningkatan risiko konvulsi bila kuinolon diberikan
Teofilin bersama teofilin; siprofloksasin dan norfloksasin meningkatkan
kadar teofilin plasma
Absorpsi siprofloksasin, levofloksasin, moksifloksasin,
Obat ulkus peptik
norfloksasin, dan ofloksasin dikurangi oleh sukralfat
Vaksin Antibakteri menginaktivasi vaksin tifoid oral
Absorpsi siprofloksasin, levofloksasin, moksifloksasin,
Zinc
norfloksasin, dan ofloksasin dikurangi oleh zinc

22
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

23
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

24
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

o TOXOPLASMA GONDI → Primetamin dan sulfadiazine (Utama) dan Spiramisin (Ibu Hamil)
Kondisi Tatalaksana
Utama
Tidak Hamil • Pyrimethamin 100mg orally followed by 25-50mg/day) + sulfadiazine (2- 4g/day
divided 4 times daily atau
• Pyrimethamin (100mg LD orally followed by 25-50mg/day) + Clindamycin (300mg
oral 4xsehari)
• Sulfasalazin dan clindamycin dapat diganti azitromycin 500mg/day jika px alergi
atau imunocompeten

Folinic acid (leucovurin calsium) 10mg-25mg/day sebaiknya diberikan untuk pasien guna
mencegah toksisitas hematologi dari pyrimethamin.
Hamil • Bila diagnosis pada usia kehamilan < 18 minggu dan janin belum terinfeksi →
Spiramycin 1 g orally every 8 hours
• Bila diagnosis pada usia kehamilan > 18 minggu dan janin sudah terinfeksi →
Pirimetamin + sulfadiazin + leucovorin
• Pemberian pirimetamin dan sulfadiazin selama kehamilan mungkin akan berhubungan
dengan Supresi sumsum dan pansitopenia maka perlu dicegah dengan Folinic acid
(leucovurin calsium) 10-25/ hari.
Bayi dan Anak-anak Pyrimethamine + Sulfadiazine + Asam Folinic (Leucovorin)
Pyrimethamine 2 mg / kg hari pertama kemudian 1 mg / kg setiap hari, ditambah
sulfadiazine 50 mg / kg dua kali per hari, ditambah asam folinic (leucovorin) 7,5 mg
per hari) selama 4 hingga 6 minggu diikuti dengan evaluasi ulang kondisi pasien.

o DEMAM TIFOID
Penyebab : Salmonella typhi atau Salmonella para typhi
Gejala : Demam dan gangguan saluran cerna (diare)
Lini pertama: kloramfenikol (anak : kloramfenilol, kotrimoksasol, amoksisilin)
Lini kedua : ciprofloksasin (anak : ampisilin)
Lini ketiga : seftriakson i.v
Sumber : PMK No 28 Tahun 2021

o PNEUMONIA
1. Hospital-acquired pneumonia (HAP)
Pneumonia yang diperoleh ketika seseorang sedang dirawat di rumah sakit disebut sebagai hospital-
acquired pneumonia (HAP) atau pneumonia nosokomial. Alasan rawat inap tidak harus berupa penyakit
paru. Semua pasien yang sedang dirawat inap karena penyakit apa pun memiliki risiko terpapar bakteri
selama berada di rumah sakit. HAP biasanya bersifat serius karena bakteri penyebabnya sering kali sudah
kebal (resisten) terhadap antibiotik. Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit lebih berisiko untuk
terkena pneumonia jenis ini bila :

25
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
- Membutuhkan alat bantu napas ventilator selama dirawat
- Tidak dapat batuk secara normal, sehingga dahak di paru dan di tenggorokan tidak dapat dikeluarkan
- Memiliki trakeostomi, yaitu lubang buatan di leher yang telah dipasangi selang untuk membantu
pernapasan
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
2. Community-acquired pneumonia (CAP)/ Pneuomonia komuniatas
Pneumonia jenis ini meliputi semua pneumonia yang diperoleh di luar rumah sakit dan fasilitas
kesehatan. Community-acquired pneumonia (CAP) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur.
Salah satu contoh CAP adalah tuberkulosis paru (TB paru). Pneumonia jenis ini juga meliputi
pneumonia aspirasi, yaitu jenis pneumonia yang terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup
makanan, minuman, atau muntahan ke dalam saluran napasnya. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada
orang yang memiliki gangguan menelan dan muntah.
Manajemen Terapi HAP
1. Terapi antibiotik awal secara empirik untuk HAP pada pasien tanpa faktor risiko patogen MDR

2. Terapi antibiotik awal secara empirik untuk HAP untuk semua derajat penyakit pada pasien dengan
onset lanjut atau terdapat faktor risiko patogen MDR

26
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
3. Dosis antibiotik intravena awal secara empirik untuk HAP dan VAP pada pasien dengan onset lanjut
atau terdapat faktor risiko patogen MDR

• TUBERKULOSIS
Kategori Terapi Keterangan
Kategori 1 2HRZE + 4H3R32
1
2HRZE digunakan 1x sehari
(Kasus baru) 1 : Fase intensif selama 2 bulan
2 : Fase lanjutan 4H3R3 =digunakan 3xseminggu
selama 4 bulan
Kategori 2 2HRZES1 + HRZE2 + 5H3R3E33 2HRZES digunakan 1x sehari
(Kasus lama: kambuhan, 1 : Fase intensif selama 2 bulan
putus obat, pindahan, lalai, 2 : Fase sisipan HRZE digunakan 1x sehari selama
gagal, kronis) 3 : Fase lanjutan 1 bulan
Streptomisin digunakan jika pasien 5H3R3E3 digunakan 3xseminggu
resisten etambutol selama 5 bulan
Resistensi MDR-XDR Grup 1 (Injeksi) Dosis masing-masing 15-20 mg/kg
Pasien dinyatakan TB MDR Streptomycin Amikacin
(sputum dahak +) karena Capreomycin Kanamycin
resisten terhadap antibiotik Grup 2 (FluorQ) Oflo 750-1000 mg qd
INH dan Rifampisin. Ofloxacin Levofloxacin Levo 750-1000 mg qd
Moxifloxacin Moxi 400 mg qd
TB ANAK 2HRZ/4HR 2HRZ digunakan 1x sehari selama
2 bulan
4HR digunakan 1x sehari selama 4
bulan
Singkatan nama obat :
H = Isoniazid
Studi terbaru aturan minum OAT: Sebaiknya diminum saat
R = Rifampicin
perut kosong karena jika diminum bersamaan makan maka akan
Z = Pyrazinamide
terjadipengurangan konsentrasi plasma maksimum dalam
E = Ethambutol
tubuh. Namun OAT memiliki ESO mayor mual muntah →
S = Streptomycin
diminum Sebelum tidur
Panduan pengobatan TB Resisten obat standar konvensional (20-26 bulan) :
Kanamisin – Levofloksasin – Etionamid – Sikloserin – Pirazinamid – Etambutol – Isoniazid /
Levofloksasin – Etionamid – Sikloserin – Pirazinamid – Etambutol – Isoniazid
27
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Nama obat Efek samping Peringatan
Isoniazid Neuritis perifer (kesemutan Gangguan fungsi hati
Penanganan: Vitamin
B6/piridoksin
Rifampisin Urine berwarna merah, tidak nafsu DM (interaksi dengan sulfunilorea)
Makan, mual, muntah
Pirazinamid Nyeri sendi, meningkatkan asam Sirosis hati/ hepatitis kronis
Urat, hepatoksik
Etambutol Gangguan penglihatan Gagal ginjal
Streptomisin Gangguan ginjal, pendengaran dan Ibu hamil
keseimbangan (ototoksik) Gagal ginjal
Sumber: Permenkes no 67 tahun 2016 tentang penanggulangan TB

TB Kondisi Khusus :
Kondisi Tatalaksana Keterangan
Wanita Hamil KI: Streptomisin (X) Menyebabkan ototoksik
permanen pada janin
Penggunaan Kontrasepsi Rifampisin menginduksi enzim Rekomendasi : gunakan
Rifampisin + Kontrasepsi sitokrom 450 dengan menurunkan kontrasepsi mekanik (kondom,
efek obat. Hal ini menyebabkan spiral) atau Estrogen dosis tinggi
metabolism estrogen meningkat 4x
lipat sehingga kadar estrogen pada pil
KB hormonal berkurang dan tidak
efektif lagi dalam pencegahan
kehamilan.
HIV + TBC ARV harus dimulai (diteruskan) Rekomendasi Pemberian
(ARV diberikan setelah 2 selama pengobatan TB berdasarkan INH seumur hidup
minggu mendapatkan nilai CD4.
obat terapiiTBC) • CD4 <50 cells/mm3 : 2 minggu
pengobatan TB, (tidak lebih dari 4
minggu), kemudian dilanjutkan
bersama terapi HIV.
• CD4 >50 cells/mm3 : 8 minggu
pengobatan TB, (selama 2-8
minggu), kemudian dilanjutkan
bersama terapi HIV.
Hepatitis Terapi Hepatitis hingga perbaikan 1. Jika darurat gunakan regimen
hepar terlebih dahulu. 3SE/6RH
2. Rekomendasi:
KI Hepatitis : Pirazinamid 2HRES/6RH atau
2HES/10HE
Ginjal KI Ginjal : Sreptomisin Rekomendasi: 2RHZ/6HR
DM Interaksi Rifampicin + Sulfonilurea Dosis sulfonylurea ditingkatkan
dapat menurunkan efektivitas
glibenklamid, akibatnya pasien TB Warning : Penggunaan
yang mendapatkan FDC sekaligus Ethambutol.
glibenklamid sering mengalami Etambutol ESO nya gangguan
kenaikan gula darah yang relatif penglihatan mata, sedangkan DM
tinggi. dapat meneyebabkan retinopati.
Leprae (Mycobacterium Tata laksana leprae : rifampicin, dapson dan
leprae) klofazimin

28
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
• FILARIASIS (Kecacingan)
Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing. Beberapa jenis cacing yang dapat menyebabkan kecacingan
yaitu cacing kremi (Oxyuris vermicularis/Enterobius vermicularis/threadworm/pinworm), cacing gelang (Ascaris
lumbricoides/roundworm), cacing tambang/hookworm (Necator americanus, Ancylostoma duodenale), cacing cambuk (Trichuris
trichiura), dan cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium).
1) Cacing kremi
disebut juga Enterobiasis atau oksiuriasis. Cara penularan infeksi cacing ini adalah melalui telur yang tertelan, dapat
berasal dari makanan yang terkontaminasi atau tanah yang tercemar kotoran yang mengandung telur cacing. Setelah
tertelan, telur menetas dalam usus, kemudian larva menembus dan tumbuh dalam mukosa usus menjadi cacing dewasa.
Cacing dewasa akan bergerak ke daerah rektum dan bertelur. Gejala infeksi cacing kremi yang umum terjadi antara lain
gatal di sekitar dubur (terutama pada malam hari pada saat cacing betina meletakkan telurnya), gelisah dan sukar tidur.

Keterangan siklus hidup cacing kremi:


1. Telur cacing terletak pada lipatan perianal. Larva dalam telur berkembang dalam 4 sampai 6 jam.
2. Telur berembrio tertelan.
3. Larva menetas dalam usus halus.
4. Cacing dewasa hidup di lumen usus buntu.
5. Gravid betina bermigrasi ke area perianal pada malam hari untuk bertelur.
2) Cacing gelang
disebut juga askariasis. Penyakit ini ditularkan melalui telur matang yang tertelan. Dalam usus halus telur akan menetas,
dan keluar larva yang dapat menembus usus, mengikuti aliran darah menuju jantung kanan lalu ke paru. Larva
merangsang laring sehingga terjadi batuk dan dapat masuk ke saluran cerna melalui kerongkongan. Selanjutnya larva akan
menjadi cacing dewasa di dalam usus halus. Gejala infeksi cacing gelang pada umumnya yaitu rasa tidak enak pada perut
(gangguan lambung); kejang perut, diselingi diare; kehilangan berat badan; dan demam.

29
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Keterangan siklus hidup cacing gelang:
1. cacing dewasa hidup di dinding usus halus. Cacing betina dapat menghasilkan sekitar 200.000 telur per hari, yang
keluar melalui feses.
2. Telur yang tidak dibuahi dapat tertelan namun tidak menyebabkan infeksi.
3. Telur yang dibuahi akan berembrionasi dan menjadi infektif setelah 18 hari hingga beberapa minggu, tergantung
kondisi lingkungan (optimum: lembap, hangat, tanah yang teduh).
4. Telur tertelan.
5. Larva menetas.
6. Larva menuju ke paru-paru.
7. Larva masuk ke saluran pencernaan
3) Cacing tambang
disebut juga nekatoriasis. Penyakit ini menular melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit
(biasanya di antara jari kaki). Cacing ini akan berpindah ke paru kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk ke
saluran cerna. Gejala infeksi cacing tambang yang umum terjadi yaitu gangguan pencernaan berupa mual, muntah,
diare, dan nyeri ulu hati; pusing, nyeri kepala; lemas dan lelah; anemia; dan gatal di daerah masuknya cacing.

Keterangan siklus hidup cacing tambang:


1. Telur cacing terdapat pada tinja.
2. Larva Rhabditiform menetas.
3. Larva berkembang menjadi larva Filariform.
4. Larva filaform menembus kulit.
5. Cacing dewasa hidup di usus halus.
4) Cacing cambuk
disebut juga trikuriasis. Daur hidup cacing cambuk mirip dengan daur hidup cacing gelang, hanya saja pada cacing
cambuk tidak ada siklus masuk ke paru. Gejala infeksi cacing cambuk yang umum terjadi yaitu nyeri ulu hati,
kehilangan nafsu makan, diare, anemia.

30
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Keterangan sikus hidup cacing cambuk:
1. Telur cacing yang belum berembrio keluar melalui tinja.
2. Telur berkembang menjadi tahap 2-sel.
3. Terjadi proses pembelahan lebih lanjut dalam telur.
4. Telur berembrio tertelan.
5. Telur menetas menjadi cacing dalam usus halus.
6. Cacing cambuk dewasa hidup di usus buntu.
5) Cacing pita
disebut juga Taeniasis, disebabkan oleh infeksi Taenia saginata yang dapat ditemukan pada usus manusia berupa cacing
dewasa maupun larvanya (Cysticercosis). Manusia dapat terinfeksi jenis cacing ini melalui makanan, yaitu memakan
daging yang mengandung larva atau telur cacing, yang dimasak tidak sempurna. Pada daging sapi ditemukan larva
cacing Cysticercosis bovis, dan pada daging babi ditemukan larva cacing Cysticercosis cellulosae. Gejala infeksi cacing pita pada
umumnya yaitu gangguan pencernaan berupa mual, konstipasi, diare; sakit perut; lemah; kehilangan nafsu makan; sakit
kepala; berat badan turun; dan beberapa gejala alergi yang disebabkan cacing dewasa yaitu urtikaria, pruritus dan
kelainan kulit lain.

Keterangan siklus hidup cacing pita:


1. Telur cacing dari tinja dilepaskan ke lingkungan (tanah, rumput dsb)
2. Telur Taenia dapat termakan oleh sapi dan babi, menyebabkan hewan tersebut terinfeksi.
3. Onchosphere (embrio cacing) terlepas dari telur, menembus dinding usus dan beredar ke otot.
4. Manusia terinfeksi karena memakan makanan mentah atau setengah matang yang mengandung sistiserkus atau
telur Taenia.
5. Skoleks (kepala cacing pita) menempel di usus.
6. Cacing dewasa di usus halus.
Regimen Terapi
Jenis Cacing 1st line 2nd line
Enterobius-kremi Albendazole Ivermectin
Mebendazole 100 mg
Piperazin 2,25 gr/15 ml selama 7 hari
Ascariasis lumbricoides-gelang Albendazole 400 mg (dewasa) dan 200 mg Ivermectin
(anak < 2 tahun)
Mebendazole 500 mg dewasa dan anak > 2
tahun dan 200 mg anak usia 12-24 bulan.
Pirantel pamoat 10-11 mg/kgBB maksimal 1 gr
Ancylostoma-tambang Albendazole 400 mg (dewasa) dan 200 mg Pirantel pamoat
(anak < 2 tahun)
Mebendazole 2 x 100 mg/hari
Pirantel pamoat 11 mg/kgBB maks 1gr/hari
Mebendazole dan pirantel diberikan 3 hari
berturut
Trichuriasis-cambuk Albendazole 400 mg selama 3 hari atau Pirantel pamoat
mebendazol 100mg 2x sehari selama 3 hari
berturut-turut.
Filariasis Dietilkarbamazin Ivermectin
Taeniasis – pita Prazikuantel
Sumber : PMK No. 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan PIONAS
31
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
• INFEKSI PARASIT
Penyakit Penyebab Tatalaksana Utama Keterangan
Scabies Sarcoptes Permetrin, Benzil Benzoat • Balurkan ke seluruh tubuh, pada anak
Scabeiei (Hindari untuk Anak) harus hingga leher wajah dan telinga.
Terapi tambahan: • Digunakan selama 3 hari berturut- turut.
Antihistamin. Kortikosteroid, Jangan cuci tangan.
pengboatan eksim dan pruritis.
Kutu Kepala Pediculus Permetrin, ▪ Penggunaan dilakukan sebanyak dua
humanus capitis Fonetrin kali dengan jarak 7 hari untuk cegah
kutu timbul lagi.
▪ Penggunaan disarankan 12 jam
pemaparan ketika malam.
Kutu Pubis Ptihrus Pubis Permetrin, Dipakai dibiarkan hingga mengering, dicuci
Fonetrin, malation setelah 12 jam. Digunakan kembali setelah
7 hari.
Tatalaksana General:
Permetrin, pilihan terapi pertama untuk pengobatan Scabies dan Kutu Kepala

• MALARIA
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria akan
mengeluhkan gejala umum biasanya demam dan menggigil. Manusia dapat terkena malaria setelah
digigit nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut
menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati sebelum
siap menyerang sel darah merah. Parasit malaria ini bernama Plasmodium. Jenis Plasmodium
bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap gejala yang ditimbulkan serta pengobatannya.
Jenis Malaria 1st line 2nd line
Falsiparum Artesunat i.v Kina i.v drip
(Malaria berat)
Vivax Dihidroartemisinin & piperakuin Artesunat-Amodiakuin +
(DHP) + Primakuin Primakuin

Vivax relaps Dihidroartemisinin & piperakuin Artesunat-Amodiakuin +


(DHP) + Primakuin Primakuin
Ovale DHP atau artesunat – amodiakuin Kina + primakuin
Bumil
Falsiparum Trimester 1 : Kina + Klindamisin -
selama 7 hari
Trimester 2 dan 3 : ACT
(dihidroartemisin) selama 3 hari
Vivax Trimester 1 : Tablet kina 7 hari -
Trimester 2 dan 3 : ACT
(dihidroartemisin) selama 3 hari
Profilaksis : Doksisiklin 1 caps/hari, 2 hari sebelum berangkat, selama di daerah endemi
hingga 4 minggu setelah
bepergian
Atau Mefloquin (studi terbaru menunjukkan aman untuk profilaksis bumil dan keluar di TO
Nas dan UKAI Feb 2022)

• INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)


Infeksi saluran kemih adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih mengalami
infeksi. Organ tersebut bisa ginjal, ureter, uretra, atau kandung kemih. Namun, infeksi saluran kemih
umumnya terjadi di uretra dan kandung kemih.
Jenis Infeksi Saluran Kemih :
1. ISK atas (pyulonefritis) : infeksi yang terjadi pada organ yang terletak sebelum kandung kemih, yaitu
ginjal dan ureter. Gejala : nyeri pinggang.
2. ISK bawah (cystistis) : infeksi di kandung kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra ISK atas
lebih berbahaya dan harus segera ditangani. Jika dibiarkan, infeksi di ginjal dapat menyebar luas ke seluruh
tubuh. Gejala : Demam dan sering BAK.
32
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Jenis ISK yang lain :
1. Istilah ISK Uncomplicated; adalah infeksi saluran kemih pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi
maupun kelainan struktur saluran kemih.
2. Istilah ISK Complicated; adalah infeksi saluran kemih yang terjadi pada pasien yang menderita
kelainan anatomik atau struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik kelainan ini akan
menyulitkan pemberantasan kuman oleh antibiotika
Tatalaksana ISK
Kondisi Penyakit Obat Durasi Terapi
Dengan gejala ISK atas (pyulonefritis) Ciprofloxacin 7 hari
Levofloxacin 5 hari
Cotrimoxazol 14 hari
Tanpa gejala ISK bawah (cystistis) 1st : Kotrimoksasol 5 hari
2nd : Cipro, levofloksasin 3 hari
Uncomplicated 1st : nitrofurantoin 5-7 hari
2 : cotrimoxazol,
nd 3 hari
ciprofloxacin,
levofloxacin, amoxiclav
Complicated Cotrimoxazol 7-10 hari
Ciprofloxacin
Amoxiclav
Bumil Aman :
Amoksiclav, sefalosporin (ceftriaxone) diberikan selama 7 hari.
Ampisilin 250mg 4x/hari, amoksisilin 500mg 3x/hari, cephalosporin 250 mg
4x/hari dan
nitrofurantoin 50-100mg 4x/hari cukup aman diberikan pada ibu hamil. Pemberian
antibiotik dalam jangka waktu 4-7 hari.
Kontraindikasi :
Quinolon, Cotrimoxazole, Nitrofurantoin, Tetrasiklin
Anak Trimetropim, Sefalosporin (Cefixim), Amoksiklav, Nitrofurantoin (IAUI, 2015)
Amoksisilin tidak ya, lebih ke Amoksiklav.

• PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


Penyakit Penyebab Tatalaksana Utama
Sifilis/Syphilis/Raja Treponem Pallidum Stadium 1 :
Singa Benzatin, Benzil/Benzothine Penisilin G (IV)
Stadium 2 :
Penisilin G – Prokain G (IV) selama 21 hari untuk
neurosifilis atau bawaan sifilis kristal
Gonnorea Neiserria Gonnorea 1st line : Cefixime 400 mg p.o dosis tunggal + Doxycycline
2dd 100mg selama 7 hari
2nd line : seftriakson i.m dosis tunggal + Doxycycline 2dd
100mg selama 7 hari
Alternate tx : cefixime/ceftriakson + azitromisin 1 g p.o dosis
tunggal
Chlamydia Chlamydia Tracomatis 1st line : Doxycycline p.o 2dd 100 mg selama 7 hari
2nd line : Eritromisin p.o 4dd 500 mg selama 7 hari
Herpes Genital HSV Asiklovir oral 7 hari
Vansiklovir oral 7 hari
Trikomoniasis Trichomonas Vaginalis Metronidazole
Candidiasis Candida Albicans 1st: Myconazole, Klotrimazol, Flukonazol
dosis 50-100 mg sekali sehari untuk kandidiasis
orofaringeal selama 7-14 hari, Itraconazol
2nd: Nistatin
Valvuginolis Candidiasis : Sediaan ovula dipilihkarena
diperuntukan untuk infeksi lokal.
Kandidiasis oral pada rongga mulut salep MikonazolInfeksi
sistemik jamur : Inj Flukonazol
Vaginasis Vaginosis Metronidazol 500mg for 7 hari
Metronidazol Gel 0,75% full aplikator for 5 hariClindamicin
cream 2% full aplikator for 7 Hari

33
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
• HIV/AIDS
Indikasi mulai terapi
Dewasa
Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHA tanpa melihat stadium klinis dan nilai CD4 (sangat
direkomendasikan, kualitas bukti sedang).
Terapi ARV harus dimulai pada semua ODHA yang hamil dan menyusui, tanpa memandang stadium
klinis WHO dan nilai CD4 dan dilanjutkan seumur hidup (sangat direkomendasikan, kualitas bukti
sedang).
Remaja (10 – 18 tahun)
Terapi ARV harus diberikan pada seluruh remaja terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi (rekomendasi sesuai kondisi, kualitas bukti rendah).
Anak (< 10 tahun)
Terapi ARV harus diberikan pada seluruh anak terinfeksi HIV tanpa melihat stadium klinis dan status
imunosupresi:
- Anak terinfeksi HIV yang didiagnosis sebelum usia 1 tahun (sangat direkomendasikan, kualitas
bukti tinggi).
- Anak terinfeksi HIV berusia lebih dari 1 tahun sampai dengan kurang dari 10 tahun (sangat
direkomendasikan, kualitas bukti sedang).

Terapi lini pertama

34
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Lini Kedua

3. Sistem Endokrin dan Metabolic (5 – 10%)


GANGGUAN TIROID
1. Hipertiroid: Tirotoksisitas, kelebihan hormon tiroid
2. Hipotiroid: kekurangan atau berhentinya hormon tiroid
3. Eutiroid: bentuk kelenjar tidak normal, tapi fungsi normal
Tanda dan Gejala Hipotiroid

35
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Diagnosis Gangguan Tiroid

Tatalaksana
Kondisi Gejala Tatalaksana
Hipotiroid Kelemahan, bradikardi, mudah Levotiroksin→ waspada penurunan Densitas
mengantuk, goiter, metabolisme mineral tulang
menurun Alternate : Liothironin (namun jarang)
Hipertiroid Gugup, cemas, takikardi, tremor 1 : antitiroid → methimazole, PTU (1st line pada
(gejala tirotoksikosis), kelemahan Ibu Hamil TS 1) → (parameter yg dipantau T3
otot, turun berat badan dan T4)
2 : betabloker (tappering off) untuk gejala tremor
dan takikardi, palpitasi dan gelisah → Terapi
Adjuvant.
3 = kortikosteroid (tappering off) untuk sindrom
graves
4 = iodine (utk px pre operative)
5 = surgery (tiroidoktomi)
Keterangan:
• Ibu hamil aman menggunakan PTU pada trisemester pertama dan Methimazol (risiko
embrionik)pada trisemester kedua dan ketiga.
• Redioaktif iodin tatalaksana yang di prioritaskan untuk pasien dengan sindrom graves dan
toxic nodular goiter.
• betabloker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi, kecemasan, tremor, dan
intoleransi panas. betabloker biasanya digunakan sebagai terapi adjunctive (propanolol) dengan obat
antitiroid. Simpatolitik sentralisasi aksi (misalnya clonidine) dan antagonis saluran kalsium (misalnya,
diltiazem) mungkin berguna untuk pengendalian gejala saat kontraindikasi terhadap β-blokade.
- HT dengan Hipertiroid terapi pilihan adalah Betabloker (propanolol) jika tidak toleran maka CCB
(diltiazem) sedang kan untuk hipertiroidnya PTU
• Kortikosteroid : Penyakit Graves dapat menyerang mata yang menyebabkan inflamasi di stuktur

36
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

merah, mata kering, bola mata menonjol ke arah luar, serta penglihatan ganda. Karena proses yang
anti
inflamasi dan imunosupresi yang sangat kuat. Pengobatan steroid jangka panjang selama 4-6

PTU memhambat sintesis T4 dan T3 di kelenjar tiroid dan menghambat konversi T4 menjadi T3 di
perifer sedang Metimazol menghambat proses Oksidasi Iodida di kelenjar tiroid
Pada kehamilan efek teratogenik dari MMI dan PTU masih banyak kontroversi. (MMI > PTU ).
PTU lebih dianjurkan pada trimester pertama dan dapat dilanjutkan dengan MMI pada trimester ke
dua dan ketiga
)

DIABETES MELITUS
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik gula darah yang tinggi yang
terjadi karena kelainan produksi insulin, kerja insulin atau kedua - duanya.

Patogenesis Hiperglikemia (Egregious Eleven)


Patogenesis Keterangan
Kegagalan sel beta pancreas diagnosis DM tipe 2 → fungsi sel beta pancreas sudah sangat berkurang.
OAD yg bekerja melalui jalur ini → sulfonylurea, meglitinid, GLP-1 dan DPP-4.
Disfungsi sel alfa pankreas Sel alfa berfungsi pada sintesis glucagon yang dalam keadaan puasa kadarnya di dalam
plasma akan meningkat.
OAD yg menghambat sekresi glucagon atau reseptor glucagon → agonis GLP-1,
DPP-4 dan amilin
Sel lemak Sel lemak yang resisten terhadap efek antilipolisis dari insulin, menyebabkan
peningkatan proses lipolisis dan kadar asam lemak bebas (FFA) dalam plasma. Jika
FFA meningkat akan merangsang glukoneogenesis, menyebabkan resistensi insulin di
hepar dan otot sehingga mengganggu sekresi insulin.
OAD yg bekerja di jalur ini → thiazolidindion
Otot DM tipe 2 → gangguan kerja insulin di intramioselular akibat gangguan fosforilasi
tirosin sehingga terjadi gangguan transport glukosa dalam sel otot, penurunan sintesis
glikogen, dan penurunan oksidasi glukosa.
OAD yg bekerja di jalur ini → metformin dan thiazolidindion
Hepar DM tipe 2 → resistensi insulin yang berat dan memicu glukoneogenesis sehingga
produksi glukosa dalam keadaan basal oleh hepar meningkat.
OAD yg bekerja di jalur ini → metformin (menekan proses glukoneogenesis)

37
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Otak Asupan makanan meningkat akibat adanya resistensi insulin yg terjadi di otak.
OAD yg bekerja di jalur ini → agonis GLP-1, amilin dan bromokriptin
Kolon/mikrobiota Probiotik dan prebiotik merupakan mediator yang digunakan untuk menangani
keadaan hiperglikemia
Usus halus DM tipe 2 → defisiensi GLP-1 dan resisten terhadap hormon GIP (gastric inhibitory
polypeptide). Saluran cerna berperan dalam penyerapan karbohidrat melalui kinerja
enzim alfa glukosidase yang akan memecah polisakarida menjadi monosakarida yang
kemudian diserap oleh usus sehingga mengakibatkan peningkatan glukosa darah
setelah makan.
OAD yg bekerja menghambat kinerja enzim alfa glukosidase → acarbose
Ginjal DM → peningkatan ekspresi gen SGLT-2 sehingga terjadi peningkatan reabsorbsi
glukosa dalam tubulus ginjal dan mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah.
OAD yg bekerja di jalur ini → penghambat SGLT-2 seperti dapaglifozin,
empaglifozin, canaglifozin
Lambung DM → penurunan kadar amilin yg menyebabkan percepatan pengosongan lambung
dan peningkatan absorpsi glukosa di usus halus yang berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa postprandial.
Sistem imun DM tipe 2 → resistensi insulin perifer dan penurunan produksi insulin disertai
inflamasi kronik derajat rendah pada jaringan perifer seperti adipose, hepar dan otot.

38
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Perhitungan Kalori
Menghitung kebutuhan kalori basal yg besarnya 25 – 30 kal/kgBB ideal.
• Perhitungan BB ideal (BBI) menggunakan rumus Broca :
90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg
Pria TB < 160 cm dan wanita < 150 cm digunakan rumus :
(TB dalam cm – 100) x 1 kg
BB normal : BB ideal ± 10%
Kurus : kurang dari BB ideal – 10%
Gemuk : lebih dari BB ideal + 10%
• Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT
IMT = BB (kg) / TB (m2)
Klasifikasi :
BB kurang < 18,5
BB normal 18,5 – 22,9
BB lebih ≥ 23,0
Dengan resiko 23,0 – 24,9
Obese I 25,0 – 29,9
Obese II ≥ 30

Obat Antidiabetik Oral


Golongan Obat Mekanisme Efek samping Cara Minum
Glibenklamid
Sebelum makan
Glimipiride Meningkatkan sekresi BB naik
Sulfunilurea Atau 1 jam sebelum
Gliburid insulin Hiipoglikemia
makan (glibenklamid)
Glipizid
Meningkatkan sekresi BB naik
Glinid Repaglinide Sebelum makan
insulin Hipoglikemia
Menurunkan produksi Dispepsia
Bersama/sesudah
Biguanide Metformin glukosa hati dan Diare
makan
meningkatkan sensitivitas Asiosis laktat
Meningkatkan sensitivitas Edema
Thiazolidinedione Pioglitazon Kapan saja
terhadap insulin KI : Osteoporosis
Penghambat Menghambat absorbsi Flatulen Tinja Bersama suapan
Acarbose
alfa glukosidase glukosa lembek pertama
Meningkatkan sekresi
Sitagliptin
Penghambat insulin dan menghambat
Linagliptin Sebah, muntah Kapan saja
DPP-4 sekresi glukagon
Vildagliptin
(berkaitan dengan inkritin)
Penghambat Dafaglifosin Menghambat reabsorbsi Infeksi saluran
Kapan saja
SGLT-2 Canaglifosin glukosa di tubulus ginjal kemih genital
GI
Exenatide Glukagon like peptide 1
Agonis GLP-1 Denyut jantung -
Semaglutide reseptor agonis
meningkat
Sumber : PERKENI 2019

39
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Insulin
Kerja Insulin Contoh Penggunaan
Rapid Acting Insulin glulisine (Apidra®*)
Insulin aspart (Novo Rapid®*) 5-15 menit sebelum makan
Insulin lispro (Humalog®)
Short Acting Insulin Regullar (Actrapid®; Humulin 30 menit sebelum makan
R®)
Intermediet NPH (Insulatard®, Humulin N®) Umumnya 1 x sehari
Long Acting Insulin glargine (Lantus®)
Umumnya 1 x sehari di waktu yang
Ultralente*
sama
Insulin detemir (Levemir®*)

40
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Tatalaksana Hipoglikemia
Untuk memenuhi kadar gula darah dalam otak agar tidak terjadi kerusakan irreversible tidak mengganggu regulasi DM

Rangkuman DM :
1. DM tipe 1 karena rusak sel beta pancreas (insulin) dan sel alpha (glucagon)
2. DM tipe 1 dan kondisi gestasional (kehamilan) berikan insulin).
3. Sulfonil urea = meningkatkan sekresi insulin. Cth : glibenklamid, glipizide, tolbutamid. KI = bumil – menyusui dan
Lansia. ES : Hipoglikemia dan GI effects
4. Biguanid = meningkatkan sensitifitas insulin (hambat
gluconeogenesis). ES : diare dan asidosis laktat. Pilihan utk obesitas dan DM.
5. Glitazon ES udem dan gagal jantung. Sifat spt Biguanid.
6. Glinid mekanisme dan ES spt SU.
7. Akarbose = menghambat alphaglukosidase
8. Vidagliptin = hambat glucagon
9. Exanitide = hambat GLP-1
10. SEMUA obat DM kecuali SU diminum a.c/d.c. khusus akarbose suapan pertama
11. Insulin diberikan jika HBA1C diatas 9%. HBA1C 7-8 : 1 OHO. HBA1C 8 – 9 = 2 OHO.
12. Insulin diberikan dengan indikasi diabetic ketoasidosis dan punya gangguan fungsi hati dan ginjal berat.
13. Insulin kerja cepat (lispro aspart glulisin) = 3 x sehari terbagi menjadi 2/3 nya di pagi – siang dan 1/3 untuk malam
; kerja sedang (NPH) = sekali sehari ; long acting (glargin determir) = 1 x sehari)
14. OHO monitoring = glukosa 2PP, insulin short = glukosan sewaktu dan insulin long = glukosa basal (puasa)
15. Gangguan ginjal dan hati hindari biguanid dan akarbose. Rekomen : SU dan glitazon
16. Insulin tidak ada sedian oral karena insulin adalah protein → Protein terhidrolisis oleh enzim pencernaan

4. Sistem Pernafasan (5 – 10%)


ASMA
Asma merupakan suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang menyebabkan
hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodic berulang berupa
mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam atau dini hari yang umumnya
bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan. Asma bersifat fluktuatif (hilang timbul) artinya
dapat tanpa gejala tidak mengganggu aktivitas tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala ringan sampai berat
bahkan dapat menimbulkan kematian.

41
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Klasifikasi Asma

Tatalaksana Asma
Penatalaksanaan asma bertujuan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan napas, terdiri atas pelega dan
pengontrol. Pelega (Reliever): Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos, memperbaiki dan atau
menghambat bronkostriksi yang berkaitan dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak
memperbaiki inflamasi jalan napas atau menurunkan hiperesponsif jalan napas. Pengontrol (Controllers) atau
Pencegah : Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma, diberikan setiap hari untuk
mencapai dan mempertahankan keadaan asma terkontrol pada asma persisten.
Kategori Tatalaksana
Asma akut (serangan) Bronkodilator : beta 2 agonis kerja cepat (inhalasi/sistemik) dan ipratropium bromida,
pada dewasa dapat diberikan kombinasi dengan teofilin/aminofilin oral
Kortikosteroid sistemik
Asma jangka panjang Obat asma yg digunakan sebagai pengontrol :
Inhalasi kortikosteroid
Beta 2 agonis kerja panjang
Antileukotrien
Teofilin lepas lambat

42
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Jenis Obat Asma


Jenis Obat Golongan Nama generik Bentuk/kemasan obat
Pengontrol Steroid inhalasi Flutikason propionate IDT
(antiinflamasi) Budesonid IDT, turbuhaler
Antileukotrien Zafirlukast Oral (tabler)
Kortikosteroid sistemik Metilprednisolon Injeksi
Prednisone Oral
Agonis beta 2 kerja lama Prokaterol Oral
Formoterol Turbuhaler
Salmeterol IDT
Kombinasi steroid dan Flutikason + salmeterol IDT
agonis beta 2 kerja lama Budesonid + formoterol Turbuhaler
Pelega Agonis beta 2 kerja Salbutamol Oral, IDT, rotacap
(bronkodilator) cepat solution
Terbutalin Oral, IDT, turbuhaler,
solution, ampul (injeksi)
Prokaterol IDT
Fenoterol IDT, solution
Antikolinergik Ipraptropium bromide IDT, solution
Metilsantin Teofilin Oral
Aminofilin Oral, injeksi

43
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Teofilin lepas lambat Oral
Kortikosteroid sistemik Metilprednisolon Oral, inhaler
Prednisone Oral
IDT : inhalasi dosis terukur = Metered Dose Inhaler/MDI, dapat digunakan bersama dengan
spacer
Solution : larutan untuk penggunaan nebulisasi dengan nebulizer
Oral : dapat berbentuk sirup dan tablet
Injeksi : dapat untuk penggunaan subkutan, intramuscular dan intravena

PPOK/COPD
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara di
saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan
respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
Gejala PPOK :
- Batuk kronik → batuk hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan pengobatan yg diberikan
- Berdahak kronik → dahak keluar terus menerus dengan atau tanpa disertai batuk
- Sesak nafas → terutama saat melakukan aktivitas

Klasifikasi PPOK :
Derajat Gejala Klinis Spirometri
Ringan Dengan atau tanpa batuk VEP1 ≥ 80% prediksi atau
Dengan atau tanpa produksi sputum VEP1/KVP < 70%
Sesak nafas dejat sesak 0 sampai 1
Sedang Dengan atau tanpa batuk VEP1/KVP < 70% atau
Dengan atau tanpa produksi sputum 50% < VEP1 < 80% prediksi
Sesak nafas dejat sesak 2
Berat Sesak nafas derajat sesak 3 dan 4 dengan VEP1/KVP < 70%
gagal nafas kronik VEP1 < 30% prediksi atau
Eksaserbasi lebih sering terjadi VEP1 > 30% dengan gagal
Disertai komplikasi kor pulmonale atau nafas kronik
gagal jantung kanan

Tatalaksana PPOK
1. Bronkodilator : Dianjurkan penggunaan dalam bentuk inhalasi kecuali pada eksaserbasi digunakan oral atau
sistemik
2. Antiinflamasi : Pilihan utama bentuk metilprednisolon atau prednisone. Untuk penggunaan jangka panjang pada
PPOK stabil hanya bila uji steroid positif. Pada eksaserbasi dapat digunakan dalam bentuk oral atau sistemik.
3. Antibiotik : Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang untuk pencegahan eksaserbasi. Pilihan antibiotik pada
eksaserbasi disesuaikan dengan pola kuman setempat.
4. Mukolitik : Tidak diberikan secara rutin. Hanya digunakan sebagai pengobatan simpatomimetik bila terdapat dahak
yang lengket dan kental.
5. Antitusif : Diberikan hanya bila terdapat batuk yang sangat mengganggu. Penggunaan secara rutin merupakan
kontraindikasi.

44
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

Kelompok A
• Semua pasien diberikan terapi bronkodilator, bisa berupa bronkodilator kerja singkat (short acting beta 2 agonis
(SABA) atau short acting antimuscarinic (SAMA)) atau kerja panjang (long acting beta2 agonis (LABA) atau long acting
antimuscarinic (LAMA)). Terapi dilanjutkan bila ditemukan manfaat perbaikan gejala.
Kelompok B
• Terapi awal menggunakan bronkodilator kerja panjang karena lebih unggul dibandingkan bronkodilator kerja
singkat. Pemilihan jenis obat bergantung pada persepsi pasien terhadap perbaikan gejala.
• Untuk sesak napas berat, dapat direkomendasikan terapi awal menggunakan 2 bronkodilator
• Jika penambahan bronkodilator kedua tidak memperbaiki gejala, sebaiknya diperiksa kemungkinan komorbiditas
(seperti penyakit kardiovaskular, dan kanker paru) yang dapat menambah gejala dan memengaruhi prognosis.
Kelompok C
• Terapi awal dengan bronkodilator kerja panjang tunggal (LAMA atau LABA). LAMA lebih unggul dibanding
LABA dalam mencegah eksaserbasi, sehingga LAMA lebih direkomendasikan untuk terapi awal kelompok ini.
Kelompok D
• Pada umumnya, terapi awal menggunakan LAMA yang memiliki efek pada sesak napas dan eksaserbasi
• Pada pasien dengan gejala yang lebih berat (skor CAT ≥20), khususnya dengan gejala sesak napas yang
memberat dan keterbatasan aktivitas, direkomendasikan terapi awal menggunakan kombinasi LABA dan LAMA.
Penelitian menunjukkan kombinasi tersebut lebih unggul dibandingkan obat tunggal.
• Pada beberapa pasien, pilihan pertama untuk terapi awal adalah kombinasi LABA dan ICS. Kombinasi ini
memiliki potensi terbesar menurunkan eksaserbasi pada pasien dengan nilai eosinofil darah ≥300 sel/μL.
Kombinasi LABA dan ICS juga merupakan pilihan pertama pada pasien PPOK dengan riwayat asma.
• ICS dapat menimbulkan efek samping seperti pneumonia, sehingga penggunaannya sebagai terapi awal hanya jika
manfaat lebih besar dibandingkan risikonya.
Pengobatan Lanjutan PPOK
1. Apabila respon baik dengan pengobatan awal, maka pengobatan dilanjutkan
2. Apabila tidak membaik:
• Pertimbangkan kebutuhan untuk mengatasi sesak napas/keterbatasan aktivitas atau mencegah` eksaserbasi lebih
lanjut. Gunakan algoritma eksaserbasi apabila target terapi adalah keduanya.
• Lakukan penilaian respon, sesuaikan dan review ulang
• Rekomendasi di bawah ini tidak bergantung pada penilaian ABCD saat diagnosis
Gejala eksaserbasi antara lain :
• Sesak bertambah
• Produksi sputum meningkat
• Perubahan warna sputum

45
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Sesak napas
• Pasien yang mengalami sesak napas menetap atau keterbatasan aktivitas dengan bronkodilator kerja panjang
monoterapi, direkomendasikan menggunakan 2 bronkodilator. Apabila penambahan bronkodilator kerja
panjang kedua tidak memperbaiki gejala, direkomendasikan penggunaan bronkodilator monoterapi kembali (step
down). Penggantian alat inhaler atau jenis obat dapat dipertimbangkan.
• Pasien yang mengalami sesak napas menetap atau keterbatasan aktivitas dengan kombinasi LABA dan ICS, dapat
ditambahkan LAMA untuk eskalasi terapi (triple therapy). Sebagai alternatif, dapat dipertimbangkan penggantian
kombinasi LABA dan ICS dengan kombinasi LABA dan LAMA apabila terdapat ketidaktepatan indikasi
penggunaan ICS (sebagai contoh, ICS digunakan untuk mengatasi gejala tanpa adanya riwayat eksaserbasi,
kurangnya respon dari penggunaan ICS atau adanya efek samping ICS.)
• Pada kelompok manapun, adanya sesak napas karena penyebab lain (bukan PPOK) harus diinvestigasi dan
diobati dengan tepat. Teknik inhalasi dan kepatuhan pasien harus dipertimbangkan sebagai penyebab respon
terapi yang tidak adekuat.
Eksaserbasi
• Pasien yang mengalami eksaserbasi menetap dengan penggunaan bronkodilator kerja panjang monoterapi,
direkomendasikan eskalasi terapi ke kombinasi LABA dan LAMA atau LABA dan ICS. Kombinasi LABA dan ICS
dapat dipilih pada pasien dengan riwayat asma. Jumlah eosinofil darah dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pasien dengan kemungkinan yang lebih besar berespon baik terhadap ICS. Pasien dengan
karakteristik 1 kali eksaserbasi per tahun dan jumlah eosinofil darah ≥300 sel/μL lebih cenderung merespon
terhadap kombinasi LABA dan ICS. Pada pasien dengan ≥2 kali eksaserbasi sedang per tahun atau sedikitnya
mengalami satu kali eksaserbasi berat yang membutuhkan rawat inap dalam tahun sebelumnya, kombinasi LABA
dan ICS dapat diberikan apabila jumlah eosinofil ≥100 sel/μL.
• Terdapat 2 rekomendasi alternatif pada pasien yang mengalami eksaserbasi lebih lanjut dengan penggunaan
kombinasi LABA dan LAMA, yaitu:
o Eskalasi terapi ke kombinasi LABA+LAMA+ICS. Respon yang baik dari penambahan ICS ditunjukkan pada
pasien dengan jumlah eosinofil ≥100 sel/μL.
o Tambahkan Roflumilast atau Azithromycin bila jumlah eosinofil <100 sel/μL.
• Pasien yang mengalami eksaserbasi lebih lanjut dengan penggunaan LABA dan ICS, direkomendasikan eskalasi
terapi ke kombinasi 3 macam obat dengan menambahkan LAMA. Sebagai alternatif, terapi dapat diubah menjadi
kombinasi LABA dan LAMA, apabila tidak ada respon yang baik dari ICS, atau adanya efek samping ICS.
• Pasien yang masih mengalami eksaserbasi dengan kombinasi LABA+LAMA+ICS:

46
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
o Penambahan Roflumilast dapat dipertimbangkan pada pasien dengan prediksi nilai FEV1 <50% dan
bronkitis kronik, khususnya jika mengalami minimal sekali perawatan di rumah sakit untuk sekali
eksaserbasi dalam tahun sebelumnya.
o Penambahan makrolida. Pilihan terbaik adalah Azithromycin, terutama pada mereka yang saat ini bukan
perokok. Pertimbangkan juga perkembangan resistensi organisme.
o Penghentian terapi ICS. Hal ini dapat dipertimbangkan apabila terdapat kurangnya laporan efikasi dan
peningkatan risiko efek samping (termasuk pneumonia). Akan tetapi, pada pasien dengan jumlah eosinofil
darah ≥300 sel/μL. memiliki kecenderungan yang lebih besar mengalami eksaserbasi lebih lanjut setelah
penghentian ICS.

Rangkuman
1. ASMA AKUT = hanya PELEGA (inhaler)
2. ASMA KRONIK = PELEGA (inhaler) + PENGONTROL (inhaler/oral)
3. Pelega / reliever : SABA / SAMA (beta agonist atau antimuskarinik) = relaksasi
CAMP otot bronkus)
SABA = short acting = salbutamol dan albuterol
SAMA = short acting = ipratoprium bromide
- Kortikoteroid inhaler = fluticasone, budesonide = turunkan inflamasi
- Metilxantin oral = teofilin, aminofilin = relaksasi otot bronkus

47
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
- Anti IgE = kromolin
- Anti sel mast = montelukast, zileuton
4. Asma intermiten = PELEGA (FEV > 80%)
5. Asma persisten ringan = PELEGA 1 + PENGONTROL 1 (FEV 60 – 80%)
6. Asma persisten sedang = PELEGA 1 + PENGONTOL 2 (FEV 40 – 60%)
7. Asma persisten berat = PELEGA 1 + PENGONTOL 3 (FEV < 40%)
8. PPOK obatnya sama seperti ASMA namun ada tambahan AB. Gol MAKROLIDA (eritro/azitro + amox) selama 5
hari

BATUK dan FLU

Kriteria Batuk Solusi Contoh obat


Batuk tidak berdahak Antitusif (menekan batuk) Noskapin, dekstrometorphan, kodein
Batuk kering yg sulit Ekspektoran (merangsang Amonium klorida, guaifenesin, terpin hidrat
mengeluarkan dahak pengeluaran dahak)
Batuk berdahak Mukolitik (pengencer dahak) Ambroksol, bromheksin, asetilsistein

FLU
Antihistamin CTM, Difenhidramin HCl
Dekongestan Intranasal (mengurangi Oksimetazolin
secret/mucus di hidung)
Dekongestan Oral (mengatasi hidung PPA, Fenilefrin, efedrin, pseudoefedrin
tersumbat) KI Bumil, px HT
o RHINITIS

48
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
o SINUSITIS
1st line terapi
Amoksisilin/amoksiklav, kotrimoksazole,
eritromisn, doksisiklin Penggunaan 10-14 hari
2nd line terapi Sefalosporin 2, makrolida, quinolone
(levofloksasin)
Sumber: Pharmaceutical care untuk ISPA, Depkes RI

ISPA
1. Otitis media = 6 hari = amox-kotrimox dan sefalosporin
2. Sinusitis = 10 – 14 hari = amox-kotrimox dan makrolida (eritro)
3. Faringitis = 10 hari = amox-penisilin dan klindamisin
4. Bronkitis = akut (5 hari), kronik (14 hari) = amox dan quinolone
5. CAP = 10 hari = makrolida dan doxisiklin/quinilone
6. Meningitis = 10 – 14 hari =
+ penisilin G, sefalosporin gol 3, vankomisin dan kloram (oleh bakteri P.A.)
+ HRZE (oleh bakteri TB)
+ Asiklofir (oleh virus)
7. SEMUA ISPA bila ada DM/GGK = SEFALOSPORIN (pilih yg betalaktam)
8. Agen mukolitik = N-AC
9. Agen antiHist IgE = loratadin dan certrizin (gol 2 = tidak ngantuk)
10. Rhinitis = + Antihist dan PCT
11. Antivirus Flu = amandatin, rimantadin, oseltamifir
12. Flu perlu dokongestan + antiHist =
- Semua dekongestan oral KI Hipertensi, berikan dekongestan topical = oksimetazolin
13. Batuk = ekspektoran batuk berdahak (NAC, GG, Bromheksin) atau antitusif u/ batuk kering
(Dekstro Hbr dan Difenhidramin). Semua aman bagi Bumil kecuali Dekstro, ganti dengan Codein.

ANTIHISTAMIN
Golongan Senyawa Contoh
Antagonis H1 Etanolamin/ Turunan ester Difenhidramin HCl
terutama digunakan untuk aminoalkohol Dimenhidrinat
pengobatan gejala-gejala akibat Karbinoksamin maleat
reaksi alergi. Klemasetin Fumarat
Pipirinhidrinat
Etilendiamin Antazolin
Pirilamin
Tripelenamin.
Mebhidrolin nafadisilat
Alkilamin Feniramin maleat, Klorfeniramin
maleat/CTM/Chlortrimeton,
memiliki EF mengantuk → Pemberian oral
anihistamin generasi 1 dapat mengobati gatal
yang cukup parah (krn ulat bulu) pada pasien
dengan dermatitis.
Bromfeniramin Deksklorfeniramin.
Dimetinden maleat
Siklizin Siklizin
Klorsiklizin
Homoklorsiklizin.
Fenotiazin Prometazin → awalnya ditujukan sebagai
antipsikotik, namun kini dikontraindikasikan
terhadap pasien dengan gangguan
kardiovaskular, hipertiroidisme, glaukoma, dan
retensi urin.
Metdilazin, Mekuitazin, Pizotifen,
Oksomemazin.
Piperazine Homoklorsiklizin
Hidroksizin
Oksatamid

49
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
lain-lain Dimetinden
Mebhidrolin
Astemizol.
Non Sedatif Cetirizin (Tidak menyebabkan mengantuk)
(Generasi 2) Levosetirizin
Loratadin (dapat direkomendasikan
pada pasien flu, pilek, hidung tersumbat krn
alergi tdak menyebabkan kantuk) pd pasien HT
Desloratadin
Feksofenadin
Terfenadin
Mizolastin
Antagonis H2, digunakan untuk mengurangi sekresi asam Simetidina,
lambung pada pengobatan penderita pada tukak lambung Famotidina
serta dapat pula dimanfaatkan untuk menangani peptic ulcer Ranitidina (2x sehari).
dan penyakit refluks Nizatidina
gastroesofagus. Roxatidina
Lafutidina.
Antagonis H3, sampai sekarang belum digunakan untuk Ciproxifan
pengobatan, masih dalam penelitian lebih lanjut dan Clobenpropit
kemungkinan berguna dalam pengaturan kardiovaskuler,
pengobatan alergi dan kelainan mental.
Antagonis H4 Tioperamida
Memiliki khasiat imunomodulator, sedang diteliti khasiatnya Quetiapine (khasiat antihistamin merupakan
sebagai antiinflamasi dan analgesik. efek samping dari obat
antipsikotik ini)
Cromoglicate dan Nedocromil,
mampu mencegah penglepasan
histamin dengan cara menstabilkan sel

5.Sistem gastrointestinal (10-15%)Saluran Cerna


Obat Efek samping
Antasida (Al) Konstipasi
Antasida (Mg) Diare
Omeprazole Sakit kepala
Simetidine Gynekomastia (payudara membesar untuk pria)
Bismuth Melena (feses berwarna hitam)
Metoklopamid Dyskinea/gangguan sistem saraf pusat/gerak tidak terkendali
Antasida secara umum Kejang perut, Milenium (feses berwarna putih)

Infeksi Saluran Cerna


Dewasa Anak
Bakteri
1st line 2nd line 1st line 2nd line
Entamoeba histolitica
Metronidazole Vankomisin Metronidazole Vankomisin
Clostridium officiale
E. Coli Ciprofloksasin Azitromisin Azitromisin Ceftriakson
Vibrio chlolera Kotrimoksazol Ciprofloksasin Eritromisin Azitromisin
Tetrasiklin Eritromisin
Doksisiklin
Shigella Kotrimoksazol Ciprofloksasin Azitromisin Ceftriakson

Salmonella non Ceftriakson Ceftriakson Azitromisin


Ciprofloksasin
thypoid Kotrimoksazol
Campylobacter jejui Doksisiklin Azitromisin Eritromisin Quinolon
Eritromisin Tetrasiklin
Sumber: Dipiro 11th edition 2020,
PMK No 28 Tahun 2021

50
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Keyword di soal UKAI :
o Ulceratif Colitis : Sulfasalazin, Mesalamine (+ kortikosteroid)
o Kolera disebabkan oleh Vibrio cholera : feses seperti air cucian beras → terapi sesuai tabel diatas
o Disentri Basiler : feses berlendir dan ada darah → pilih terapi Shigella
o Disentri Amoeba : pilih terapi Entamoeba Histolitica

Tukak Peptik (Helicobacter pylori)


• Infeksi Helicobacter pylori adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang
dapat hidup di dalam lambung. Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri menyerang serta merusak dinding
lambung.
• Pada kondisi normal : lambung akan mengeluarkan asam (system pertahan tubuh alami) untuk membunuh
bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan bersama makanan. Akan tetapi, Helicobacter pylori dapat
hidup dalam asam, sehingga asam lambung menjadi tidak efektif dalam membunuh bakteri tersebut.
• Gejala Infeksi Helicobacter pylor : Sakit perut, terutama pada saat perut kosong atau pada malam hari, Perut
kembung, Mual dan muntah, Demam, Sendawa yang berlebihan, Feses berdarah atau berwarna gelap.
Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori?
• Tes darah, Urea breath test, untuk mengetahui keberadaan Helicobacter pylori dalam tubuh. Endoskopi, untuk
memeriksa adanya tanda-tanda infeksi Helicobacter pylori pada saluran pencernaan secara visual dengan
menggunakan endoskop, yaitu alat berbentuk selang panjang tipis yang dilengkapi kamera pada ujungnya.
• Tatalaksana Helicobacter Pylori :
Awal 14 hari PPI Amoksisilin Klaritomisi
Omeporazole (2x20 2 x 1000 mg n
mg) 2 x 500 mg
Lansoprazole (2x30
mg)
Jika alergi atau PPI Metronidazole Klaritomisin
resisten Omeporazole (2x20 mg) 2 x 500 mg 2 x 500 mg
amoksisilin Lansoprazole (2x30 mg)
Jika alergi atau PPI Metronidazole Tetrasiklin Bismuth salisilat
resisten Omeporazole (2x20 mg) 2 x 500 mg 4 x 500 mg 4 x 525 mg
klaritomisin Lansoprazole (2x30 mg)

Crohn disease/IBD
Crohn disease (CD) dan ulcerative colitis (UC) atau inflammatory bowel disease (IBD) IBD adalah peradangan
pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum). Kondisi ini sering kali
ditandai dengan diare yang terus menerus, disertai darah atau nanah pada tinja.
Tatalaksana :
Sulfasalazin dan kortikosteroid (hidrokortison, prednisolon) merupakan dasar dari terapi obat.
• Obat asam amino salisilat yang sudah lama dipakai untuk IBD adalah preparat sulfasalazin yang dalam usus
akan dipecah menjadi sulfapiridin dan 5-acetil salicylic acid (5-ASA) atau mesalamin/mesalazin. 5- ASA inilah
yang bekerja sebagai antiinflamasi. Dosis 2-4 gram per hari yang kemudian dilanjutkan dosis pemeliharaan
sesuai kondisi pasien.
• Obat golongan imunosupresif dipakai apabila 5-ASA dan kortikosteroid gagal mencapai remisi. Obat ini
meliputi 6- mercaptopurin (6-MP), azatioprin, siklosporin, methotrexate dan obat golongan anti-TNF.
• Terapi bedah dilakukan terutama apabila pengobatan konservatif atau medikamentosa gagal atau terdapat efek
samping obat yang terlalu berat, terjadinya perforasi, peritonitis, sepsis, perdarahan masif, serta timbulnya tanda
displasia berat atau kanker.
• Golongan kortikosteroid : prednison, metil prednisolon dan steroid enema. Dosis yang diberikan adalah 40-60
mg prednison atau setara prednisolon dengan rentang dosis 0,5-1,0 mg/kgbb. Metil prednisolon 3x16 mg.
Tappering off dilakukan setelah tercapai remisi dalam waktu 8-12 minggu.

51
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
DIARE
Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari. Secara klinis, penyebab
diare dapat dikelompokan dalam 6 golongan besar, yaitu infeksi disebabkan oleh bakteri, virus atau invasi parasit,
malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainnya (DEPKES RI, 2011)
Penyebab timbulnya diare adalah :
1. Gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan
sehingga timbul diare).
2. Gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian menjadi
diare.
3. Gangguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
keseimbangan asam basa (asidosis metabolik dan hypokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih),
hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi darah.
Penggolongan Obat
Golongan Nama Obat Mekanisme Kerja Efek Samping
Adsorben Karbo adsorben Menyerap zat-zat beracun Konstipasi
Kaolin
Pektin
Attapulgit
Adstringensia Tanin Menciutkan selaput lendir -
Tannalbumin usus
Garam-garam
Bismut dan Alumunium
Zat penekan peristaltik/ Loperamid Mengurangi peristaltik kram abdomen, pusing,
antimotility Difenoksilat usus/menghambat mengantuk dan reaksi kulit
Difenoksin pergerakan usus termasuk urtikaria; ileus
Paregoric paralitik dan perut
Opium tincture kembung
Oral rehidrasi Oralit mengganti cairan dan Perut kembung
Perbandingan elektrolit dalam tubuh yang
komposisi oralit (1 : 4) terbuang saat diare.
Nacl 3,5 gram, KCl
1,5 gram = 5 gram
Glukosa 20 gram
Mineral Zink Meningkatkan sistim Muntah (jarang terjadi)
kekebalan tubuh.
Antibiotik Ampisilin dan amoksisilin Menghambat sintesis Gangguan saluran
dinding sel pencernaan lambung-usus
Kotrimoksazol Menghambat enzim dihirofolat reduktase
Kloramfenikol Menghambat sintesis protein
Tetrasiklin Menghambat sintesis protein
Obat-obat lain Lactobacilus Mengganti mikroflora usus Gangguan saluran
Antisekresi pencernaan
Bismut subsalisilat Enzim (laktase) Menghambat pelepasan serotonin dan peptida aktif lain
Okteorid secara efektif

KONSTIPASI
Konstipasi adalah gejala defekasi yang tidak memuaskan, ditandai dengan frekuensi buang air besar kurang dari 3x
dalam 1 minggu atau kesuliatan evakuasi feses akibat feses yang terlalu keras.
1. 1st line semua populasi : bisakodil (stimulant otot polos usus)
2. Laksatif osmotic : laktulosa (utk anak, lansia)
3. Antikonstipasi yang tidak di absorpsi adalah selulosa (bulking agent)
4. Turunan minyak mineral, castor oil sudah tidak digunakan lagi karena bersifat teratogenic
5. Laxant untuk pre endoscopi : Mg SO4 (garam inggris)
Golongan obat konstipasi :
• Osmotik
meningkatkan jumlah cairan dalam usus, sehingga feses akan menjadi lebih lunak dan merangsang usus untuk
mendorong tinja keluar. Contoh obat ini adalah laktulosa dan macrogol.
• Pelembut tinja
Menarik cairan dalam usus sehingga tinja menjadi lembut dan mudah dikeluarkan. Contohnya natrium docusate
dan magnesium hidroksida.

52
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
• Stimulant
merangsang konstraksi usus. Beberapa contoh obat stimulan adalah bisacodyl.
• Suplemen serat
menambah massa pada tinja. Contoh obat ini adalah psyllium, calcium polycarbophil, dan methylcellulose fiber.
• Pelumas
memudahkan pergerakan tinja melalui usus. Contohnya adalah minyak mineral.
• Pasien geriatric : Laktulose (terbuktif efektif dibandngkan laktasif stimulan) (IDI Konstipasi pd geriatri).
• Konstipasi pada Ibu Hamil :
Terapi lini pertama lebih diutamakan yakni non farmakologi. Penggunaan obat pencahar (laksansia) sebagai terapi
lini kedua diberikan hanya bila benar- benar diperlukan dan tidak untuk penggunaan jangka panjang.
Konstipasi pada wanita hamil umumnya merupakan konstipasi fungsional. Ada beberapa faktor mengapa wanita
hamil mengalami konstipasi yakni : faktor hormonal, perubahan diet, pertumbuhan janin dan aktifitas fisik.
Riwayat posisi saat defekasi juga menjadi resiko untuk timbulnya konstipasi.

GERD (Gastroesophageal Refluks Disease)


GERD merupakan kondisi Asam lambung naik ke esophagus dan menyebabkan iritasi. Gejalanya meliputi rasa
panas di dada, muntah dan susah menelan.
Tatalaksana :
1. Pengontrolan Asam Lambung
1st: PPI (omeprazole, lansoprazole)
2nd: H2 Blocker (Ranitidin, simetidin, famotidin)
2. Pengosongan Lambung : Gunakan Metoklopramid
Metoclopramide adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah yang bisa disebabkan oleh
penyakit asam lambung. Metoclopramide bekerja dengan cara mempercepat pengosongan lambung, sehingga
mengurangi rasa mual dan mencegah muntah.
3. Perlindungan Mukosa : Gunakan Sukralfat

6. Sistem renal, saluran kemih (5-8%)


GAGAL GINJAL
Gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya
tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan, pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi
urin. Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama
sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya.
Parameter : BUN, SrCr, Output urin, GFR/ClCr, Serum Elektrolit
Patofisiologi :
Pre renal : Penurunan perfusi ke ginjal
Intrinsik : Kerusakan struktur ginjal
Post renal : Obstruksi aliran urin dari ginjal
Elektrolit u/ px GGA
1. Hiperkalemia
2. Hipernatremia
3. Hiperfosfatemia
1. Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Injury)
GGA merupakan kondisi ketika ginjal seseorang rusak secara mendadak, sehingga tidak bisa
berfungsi. GGA terjadi ketika ginjal tidak bisa menyaring limbah kimiawi dari darah yang bisa
memicu bertumpuknya limbah tersebut. Penyebab utamanya adalah karena kondisi hipovolemi,
cidera ginjal dan tersumbatnya aliran urin.

53
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

1. Prerenal merupakan faktor yang menyebabkan perburukan fungsi ginjal sebelum organ ginjal.
Penyebabnya adalah syok hipovolemik, suatu kondisi kekurangan cairan yang menyebabkan aliran
darah ke ginjal berkurang.
2. Intra renal merupakan komplikasi dari beberapa penyakit parenkim ginjal. Gagal ginjal akut intra
renal yang sering terjadi adalah nekrosi tubular akut disebabkan oleh keadaan iskemia dan
nefrotoksin. Pada gagal ginjal renal terjadi kelainan vaskular yang sering menyebabkan nekrosis
tubular akut. Dimana pada NTA terjadi kelainan vascular dan tubular.
3. Post renal adalah suatu keadaan di mana ginjal dapat membentuk urinee dengan cukup baik,
namun alirannya dalam saluran kemih terhambat. Hal ini dapat dijumpai pada tumor daerah perut
bawah yang menyebabkan urinee terbendung dan menyebabkan kerusakan ginjal.

Tatalaksana

54
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

55
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
2. Gagal Ginjal Kronis
Pada pasien gagl ginjal kronik, setidaknya akan terdapat 4 komplikasi yang umumnya terjadi pada
pasien
1. Hiper NH3 = Asam keto, monitoring intake protein
2. Gangguan pH darah, terutama asidosis laktat = Natrium bikarbonat
3. Hiperfosfatemia = Calsium Carbonat (fosfat-binder) → digunakan bersama makan
4. Hiperkalemia = Calsium glukonas (cegah aritmia), Insulin-Dextrose 40 (untuk mengatasi kondisi
hiperkalemia)
5. Anemia = Eritropoetin
Terapi gagal ginjal kronik (stage V) adalah dengan melakukan hemodialisis, selain itu penggunaan obat
untuk mengontrol kadar phospat dan amonia terbukti dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan hemodialisis.

ISK
1. Tanda ISK atas = sakit pinggang, demam, muntah
2. Tanda ISK bawah = susah berkemih, kemih berdarah, berkemih malam hari, nyeri pinggul
3. Pilihan (populasi dewasa umum): TMP-SMX (1:5) > amox > klaritro > sefalosporin gol 2-3 >
nitrofurantoin
4. Bumil – anak = amox / nitrofurantoin
5. Antiseptic = asam pipemidat

BENIGN PROSTATE HYPERTHROPHY (BPH)


Hiperplasia prostat jinak atau BPH (benign prostatic hyperplasia) merupakan sebuah diagnosis
histologik yang merujuk kepada proliferasi jaringan epitel dan otot halus di dalam zona transisi
prostatika. BPH kerap menyebabkan disfungsi pada saluran kemih bagian bawah pria dan paling
sering ditemukan pada pria lanjut usia. Sekitar 18 – 25% laki-laki dengan usia di atas 40 tahun dan
lebih dari 90% laki-laki dengan usia di atas 80 tahun mengalami BPH.
Parameter Patofisiologi : intraprostatic dihydrotestosterone (DHT) dan type II 5α- reductase
- BPH static : Pembesaran prostat gradual
- BPH dinamik : peningkatan alfa adrenergic dan konstriksi dari otot halus kelenjar prostat.
Obat-obatan yang mempengaruhi kelenjar prostat:
1. Hormon testosteron
2. α-adrenergic agonists (eg decongestants)
3. Efek anti cholinergik (antihistamines, phenothiazines, tricyclic anti- depressants, antispasmodics,
and antiparkinsonian agents).
Golongan Contoh Mekanisme Kerja
Alfa Generasi 2 Doksazosin, Terazosin → efek Melancarkan pengeluaran urin
bloker relaksasi otot polos jaringan prostat
dan menurunkan TD (rekom untuk px
BPH + HT)
Generasi 3 Tamsulosin, Silodosin
5-alfa Finasteride, Dudasteride → 2nd line tx Mengecilkan prostat dan
reduktase untuk BPH ringan atau terapi BPH mencegah perubahan hormonal
inhibitor dengan ukuran prostat > 40 g
PDE5-inhibitor Sildenafil, tadalafil → terapi BPH Meningkatkan vaskularisasi ke
disertai disfungsi ereksi penis untuk mengatasi disfungsi
ereksi
Keterangan :
Alfa-bloker gen 2 → baik diminum malam hari sebelum tidur
Alfa-bloker gen 3 → lebih aman untuk kardiovaskular, menurunkan metabolism
diltiazem dan ranitidine. Meningkatkan metabolism karbamazepin dan fenitoin.

Penurun faktor static : 5-alfa reduktase inhibitor


Penurun faktor dinamis : alfa bloker

56
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

7. Sistem Syaraf dan Kesehatan Jiwa (8-10%)


ANTIPARKINSON – SKIZOFRENIA
Parkinson adalah suatu gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan, sering disertai
tremor. Kerusakan sel saraf di otak menyebabkan tingkat dopamine turun, sehingga berujung pada gejala
Parkinson. Parkinson sering dimulai dengan tremor di satu tangan. Gejala lain adalah gerakan lambat,
kekakuan, hilangnya keseimbangan. Tubuh membutuhkan keseimbangan asetilkolin dan dopamin,
pembawa pesan kimia lain, untuk mengontrol gerakan dengan baik. Sementara penyakit Parkinson
adalah kondisi neurodegeneratif yang menyebabkan gerakan tak terkendali, tremor, dan kesulitan
berpikir dan suasana hati.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan
penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Skizofrenia : ditandai dengan dopamin dan serotonin meingkat
Tatalaksana :
1. Parkinson = L-Dopa + Karbidopa (kombinasi mengurangi metabolism L-Dopa di perifer) >
triheksifenidil (gol antikolinergik) > selegilin
2. Skizofrenia =
- Tipikal = haloperidol, klorpromazin. ES tinggi gejala Ekstrapiramidal Syndrome (EPS)
- Atipikal = klozapin, risperidon. Minim ESO EPS, namun waspada ESO metabollic syndrome
Golongan Mekanisme Kerja Contoh Obat
Antipsikotik atipikal Memblokade serotonin (lebih utama) dan Klozapin, olanzapin,
(Ekstrapiramidal dopamin tipe 2 resperidone,
rendah) quetiapin
Antipsikotik tipikal Memblokade reseptor dopamin tipe2 Haloperidol, klorpromazin
(Ekstrapiramidal
tinggi)
Secara urutan
1st. Atipikal (Olanzapine, risperidone, quetiapin; kec. Clozapine ), jika tidak ada respon→
2nd. Tipikal (Haloperidol), jika masih tidak ada respon →
3nd. Clozapine
Sumber: Dipiro 11th edition, 2020
ANTIDEPRESAN
Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan
berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan depresif mayor
dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.
1. Bumil aman hanya SSRI/SNRI
2. Semua cemas dan ansietas 1st line SSRI/SNRI (fenflaxin, duloxetine, flouksetin, sertraline), selain itu
pilihan lain MAOI (fenelzin, selegilin) > TCA (imipramine, amitriptilin) > Analog Gaba (gabapentin).
3. Insomnia = Zolpidem > TCA > Antihistamin
4. Bupropion = utk kecanduan rokok
5. Benzodiazepine = utk kecanduan alcohols
6. Lansia, px dengan komorbid : SSRI

57
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
ANTIEPILEPSI
Epilepsi adalah gangguan ketika aktivitas sel saraf di otak terganggu, yang menyebabkan kejang. Epilepsi
dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan genetik atau cedera otak yang dialami, seperti trauma atau
stroke.
Neurotransmiter kerjanya : Eksitasi glutamate (menstimulasi sinyal elktrik dari satu neuron ke neuron
yang lain) dan Gaba (menimbulkan aksi penghambatan). Idealnya GABA dan glutamate ini seimbang tetapi
pasien epilepsi kekurangan neurotransmitter GABA.
1. Kejang parsial = karbamazepin / fenitoin
2. Kejang umum =
- Absence = as valproate/ etosuksimid
- Myoclonic = as valproate
- Tonik-klonik = fenitoin / karbamazepin
3. Satu-satunya yang aman utk Bumil = lamotrigine bisa juga karbamazepin
4. ES fenitoin = facial cleft ; ES as valproate = spinda bifida = perlu suplemen As folat
Kondisi Dewasa Anak-anak
Kejang fokal atau Partial seizures Fenitoin Karbamazepin
Karbamazepin Natrium valproat
Fenobarbital
Natrium valproat
Tonik klonik atau Grand mal Fenobarbital Fenobarbital
Fenitoin Natrium valproat
Karbamazepin
Natrium valproat
Absence seizures atau petit mal Natrium valproat Natrium valproat
Etosuksimid Etosuksimid
Mioklonik Fenobarbital Fenobarbital
Natrium valproat Natrium valproat
Benzodiazepine Benzodiazepine
Atonik Fenitoin Fenobarbital
Natrium valproat Natrium valproat
Lamotrigine dapat digunakan untuk ibu hamil
Sumber: Kenya National Guidelines For The Management Of Epilepsy
ANXIETAS
Rasa cemas atau anxiety adalah hal yang normal dirasakan ketika seseorang menghadapi situasi atau
mendengar berita yang menimbulkan rasa takut atau khawatir. Namun, anxiety perlu diwaspadai jika
muncul tanpa sebab atau sulit dikendalikan, karena bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh gangguan
kecemasan.
Gejala :
Perilaku : gelisah, iritabilitas atau kewaspadaan berlebihan
Kognitif : kehilangan konsentrasi, perubahan pola piker atau pikiran yang tidak diinginkan
Seluruh tubuh : kelelahan atau berkeringat cemas berlebihan, gemetaran, insomnia, jantung berdetak
cepat, ketakutan, merasa akan terkena musibah atau mual

ALZHEIMER
Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan
berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini banyak ditemukan pada
orang-orang di atas 65 tahun. Penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui.

58
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

BIPOLAR
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis.
Seseorang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresif (sangat
terpuruk).
Gangguan bipolar umumnya ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, seperti:
- Dari sangat bahagia menjadi sangat sedih.
- Dari percaya diri menjadi pesimis.
- Dari bersemangat menjadi malas beraktivitas.
Beberapa obat yang biasa digunakan untuk meredakan gejala gangguan bipolar meliputi:
• Moodstabilizer, efektif dalam mencegah perubahan mood pada gangguan bipolar, istilah yang lebih
baik adalah agen penstabil mood atau agen profilaksis. Agen penstabil mood yang paling umum
digunakan adalah litium, valproat, karbamazepin, dan lamotrigin, meskipun ada beberapa mood
stabilizer lainnya seperti oxcarbazepine
• Antikonvulsan, seperti asam valproat. sodium valproat digunakan untuk pengobatan mania akut dan
pencegahan gangguan mood bipolar. Terutama berguna pada pasien yang sulit sembuh dengan
litium.
• Karbamazepin alternatif untuk lithium ketika kurang efektifKarbamazepin dapat digunakan sendiri
atau, pada pasien sulit sembuh, dapat dikombinasikan dengan litium atau dengan asam valproat.
Penggunaan karbamazepin sebagai penstabil mood mirip dengan penggunaannya sebagai
antikonvulsan
• Lamotrigin efektif sebagai monoterapi untuk kejang parsial, lamotrigin juga efektif untuk gangguan
bipolar
• Antipsikotik, seperti aripiprazole, olanzapine, quetiapine, dan risperidone. Obat antipsikotik mampu
mengurangi gejala psikotik dalam berbagai kondisi, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, depresi
psikotik, psikosis pikun, berbagai psikosis organik, dan psikosis akibat obat. sebagai antagonism
reseptor dopamin (DA) D2, dengan resiko efek neurologis ekstrapiramidal yang merugikan dan
peningkatan pelepasan prolaktin. Istilah antipsikotik atipikal dipakai pada senyawa-senyawa yang
berhubungan dengan resiko rendah efek ektrapiramidal tersebut.
• Antidepresan, seperti escitalopram, fluoxetine, dan sertraline. Antidepresan adalah obat yang
digunakan untuk pengobatan gangguan depresi.
Lini pertama untuk depresi bipolar adalah
1. Inisiasi litium atau lamotrigin
2. Alternatif, terutama untuk pasien yang sakit parah.

59
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
SYOK
Syok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sistim sirkulasi dengan akibat ketidakcukupan pasokan
oksigen dan substrat metabolic lain ke jaringan serta kegagalan pembuangan sisa metabolisme.
Berdasarkan komponen sistim sirkulasi, terdapat 3 jenis syok yaitu syok hipovolemik, kardiogenik dan
distributif.
Jenis – jenis Syok
1. Syok Sepsis
Syok yang terjadi akibat adanya sepsis atau peradangan di tubuh.
Terapi : Cairan kristaloid + obat vasopresor/inotropik. Infeksi diatasi dengan pemberian antibiotik
yang sesuai dengan hasil kultur.
2. Syok Kardiogenik
Syok akibat disfungsi kardiak misalnya obstruksi sirkulasi sehingga organ mengalami kekurangan
suplai darah.
Terapi : obat yang dapat meningkatkan perfusi ke perifer seperti dobutamin, dopamin, epinefrin, dan
norepinefrin
3. Syok Hipovolemik
Kondisi syok akibat perfusi darah tidak adekuat ke organ-organ yang disebabkan karena kehilangan
banyak darah. Penyebab tersering syok hipovolemik pada anak adalah muntah, diare, glikosuria,
kebocoran plasma (misalnya pada demam berdarah dengue), sepsis, trauma, luka bakar, perdarahan
saluran cerna, perdarahan intrakranial.
Terapi : cairan kristaloid 10 ml/kg (NS, RL) + PRC (pack red cell) bila kondisi pasien kehilangan
banyak darah
4. Syok Anafilaktik
disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah
secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu. Akibatnya, muncul gejala
berupa sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran. Syok anafilaktik dapat terjadi dalam hitungan menit
setelah penderita terpapar oleh penyebab alergi (alergen). Kondisi syok anafilaktik ini perlu
mendapatkan penanganan secepatnya karena dapat mengancam jiwa.
Terapi : adrenalin (epinefrin), oksigen, kortikosteroid/antihistamin (CTM)
Jenis Terapi Cairan
Jenis Contoh Kegunaan Terapi
Asering Asering Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) →
luka bakar, DBD, syok hemoragik, dehidrasi,trauma,
gastroenteritis
Cairan Normal Saline (NaCl) - Pengganti cairan tubuh saat diare
Kristaloid - Pengganti cairan dan elektrolit yg hilang diintravaskuler
- Menjaga cairan ekstrasel dan elektrolit
Ringer Laktat mengandung K, Kalium berfungsi untuk konduksi saraf, otak,
Ca, laktat dan NaCl pada kondisi DBD dan penggati cairan yang hilang
Ringer Asetat - Cairan metabolism di otot
- Untuk resusitasi cairan pada pasien dehidrasi dan
syok/asidosis
Cairan Koloid Albumin Terapi pengganti protein yang hilang ketika
syok, saat operasi, trauma, gagal ginjal atau lukabakar;
diberikan ketika kadar Albumin < 2,5
Hidroksietil Starchses (HES) Terapi dan profilaksis defisiensi volume dan
syok
Dextran - Menambah plasma pada kondisi trauma, syok sepsis,
iskemia cerebral, veskuler perifer, iskemia miokard
- Member efek antitrombus (menurunkan viskositas
darah dan mencegah platelet)
Gelatin Antikoagulan dan menambah volume plasma
darah
Cairan Manitol Terapi dan profilaksis oligouria
Manitol
60
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
8. Tulang dan persendian (8-10%)
OSTEOPOROSIS (OP)
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi
keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika
penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Osteoporosis bisa dialami oleh
siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita
yang telah memasuki masa menopause. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen yang
berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.
Menurut WHO, Osteoporosis merupakan penurunan lebih dari -2,5 standar deviasi dari nilai rata-rata
densitas mineral tulang (bone mineral density, BMD) pada orang dewasa muda sehat (BMD T-score ≤
2,5 SD). Obat-Obatan yang dapat menurunkan kepadatan tulang :
- Androgen Deprivation Therapy (ADT) → GnRHS menurunkan kepadatan tulang 2-5% pada 1
tahun pertama penggunaan
- Aromatase Inhibitor (AIs) → pada wanita menurunkan 2,5% kepadatan tulang dan 1-2% pada
wanita menopause
- Glukokortikoid → meningkatkan terjadinya resiko fraktur (patah tulang) terutama penggunaan
prednisone 10 mg per hari selama 90 hari
- SSRI → tergantung dosis dan durasi terapi SSRI dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang
- Tiazolidinedion → menurunkan proses pembentukan tulang dengan merusak diferensiasi precursor
osteoblas dan menungkatkan resorpsinya yang menyebabkan penurunan kepadatan tulang

Tatalaksana OP
1. Nilai T < -2,5 = osteopenia/ rakhitis = berikan suplementasi vit D (kalsitriol) dan kalsium
2. Nilai T > -2,5 = osteoporosis = berikan bifosfonat > raloksifen > teriparatide + suplementasi vit D+Ca
3. Gol bifosfonat berikan arahan minum 30 – 60 menit a.c. pagi dan tidak tidur dalam waktu dekat
karena akan mengiritasi esofagus
Kategori T-score Terapi
Tscore ≥ -1 Pertahankan, atur pola hidup sehat
Tscore -1,1 (–) -2,4 Kalsium dan vitamin D
Tscore ≤ - 2,4 Kalsium dan vitamin D
Terapi
1st : Alendronate, risedronate, asam zoledronic
Alternatif terapi : Ibandronate, raloxofen atau teriparatide (jika
Tscore ≤ - 3)
Last line : Intranasal calcitonin

Aturan Minum Obat


Alendronate, risedronate, Dengan air 180 ml, 30 menit sebelum makan pagi dan tetap dalam posisi
asam zoledronic duduk/tegak selama sekurang-kurangnya 30 menit
Ibandronate Dengan air 180 ml, 60 menit sebelum makan pagi dan tetap dalam
posisi
duduk/tegak selama sekurang-kurangnya 30 menit
Sumber: Dipiro 11th edition dan MIMS

61
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Obat yang digunakan pada terapi osteoporosis
Obat Indikasi dan Dosis Aturan Pakai ESO
Alendronat Wanita post menopause : 10 mg Dikonsumsi setelah puasa Gejala GIT, gangguan
per haru atau 70 mg satu kali semalaman dan setidaknya usus, sakit kepala dan
seminggu (po) 30 menit sebelum makan nyeri otot
Pria : 10 mg per hari (peroral) pagi sebelum
Pencegahan OP post menopause mengonsumsi obat atau
: 5 mg per hari secara oral suplemen lainnya. Obat
Pencegahan dan tatalaksana OP diminum dengan segelas
yg diinduksi glukokortikoid : 5 air 200 ml dengan posisi
mg per hari (oral) duduk/berdiri dan tidak
boleh berbaring selama 30
menit setelah minum obat
Ibandronat OP wanita post menopause dan Sama seperti alendronat, Po → sama seperti
memiliki peningkatan resiko jumlah air (180-240 ml) alendronat
fraktur : 150 mg satu kali per dan tidak boleh berbaring iv → muncul gejala
bulan (po) atau 3 mg setiap 3 selama 1 jam setelah seperti influenza (pada
bulan (iv) minum obat. injeksi pertama)
Risedronat OP wanita post menopause dan Sama seperti alendronat, Sama seperti alendronat
memiliki peningkatan resiko jumlah air (120 ml)
fraktur : 5 mg per hari atau 35 mg
satu kali per minggu (po)
Asam 5 mg satu kali per tahun (iv) Diberikan secara iv Sama seperti ESO iv
zoledronat minimal dalam waktu 15 ibandronat dan gejala
menit GIT

o OSTEOARTHRITIS
Osteoarthritis adalah peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulangcrawan.
Osteoarthritis adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang paling sering terjadi. Kondisi ini
menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Penyakit ini bisa menyerang semua sendi,
namun sendi di jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung, adalah sendi-sendi yang paling sering
terkena. Kondisi ini dimulai saat tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang mengalami
kerusakan. Kerusakan ini kemudian menyebabkan terjadinya gesekan langsung antar tulang. Gesekan
ini lama kelamaan akan merusak dan menyebabkan peradangan pada sendi. Pertambahan usia adalah
salah satu faktor utama terjadinya kondisi ini.

62
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
1st line Parasetamol (Tidak mengiritasi lambung, Drug of choice bagi pasien dengan
masalah ginjal), tramadol
nd
2 line Oral NSAID, jika ada gangguan GIT → bisa topikal NSAID atau NSAID selektif
COX2 inh
(memberikan rasa nyaman bagi banyak orang dengan masalah persendian kronis,
tetapi juga menimbulkan masalah penyakit gastrointestinal yang serius).
Proton pump inhibitor (PPI) dan misoprostol mengatasi kejadian GI yang
merugikan pada NSAID
Alternatif jika punya riwayat penyakit lambung → COX-2 inhibitors dapat mengatasi
efek samping yang ditimbulkan NSAID. Tetapi dikontraindikasikan terhadap pasien
memiliki riwayat kardiovaskular (jantung).
rd
3 line Opioid
Sumber: Dipiro 11th edition 2020

o GOUT AKUT
Gout adalah suatu kumpulan yang timbul akibat adanya deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Kadar asam urat serum
lebih dari 7,0 mg/dL pada Laki-laki dan 6,0 mg/dL pada Perempuan.
Penggolongan Obat
Golongan Nama Obat Mekanisme Kerja ESO
Anti inflamasi Infark jantung, tekanan
Celecoxib, Rofecoxib, Menghambat selektif
nonsteroid selektif darah naik, dll → hindari pada
Etoricoxib COX 2
COX 2 px PJK/Infark Miokard
Diklofenak, Diflunisal, Efek ulcerogen (mual
Etodolac, Flurbiprofen, muntah, nyeri lambung,
Anti inflamasi Ibuprofen, Indometasin, gastritis, tukak lambung
nonsteroid non Nabumeton, Naproksen, Menghambat enzim COX 1 usus dan pendarahan)
selektif Ketoprofen, Sullindac, dan 2 Gangguan fungsi ginjal,
Tolmetin, Aspirin, Asam agregasi trombosit, ruam,
mefenamat, Piroxicam urticaria, bronkokontriksi
Penghambatan sekresi zat- Gangguan lambung usus,
zat chemotactic dan atau diare, mual, muntah, sakit
glycoprotein dari perut, nekrosis hati, gagal
Kolkisin Kolkisin
granulosit yang memegang ginjal, kerontokan rambut,
peranan depresi sumsum tulang
pada peradangan
Tidak sering, kadang mual
Menghambat reabsorpsi
dan muntah, sering buahair
Probenesid asam urat pada tubulus
kecil, sakit kepala, muka
Lainnya proksimal sehingga
Uricosuric Agent merah, pusing, ruam,
Sulfinpirazon , meningkatkn ekskresi
hipersensitivitas, nekrosis
benzbromaron asam urat dan mengurangi
hati, anemia
konsentrasi urat serum
mengurangi sintesa asam Reaksi alergi kulit, ruam,
urat dengan gangguan lambung usus,
Alopurinol mempengaruhi nyeri kepala, pusing,
Inhibitor xanthine
Febuxotat perubahan hipoxantin rambut rontok, demam ,
menjadi xantin dan xantin kelaninan darah
menjadi asam urat
Kortikosteroid
Golongan lain Lihat pada terapi RA Lihat pada terapi RA
Interleukin 1 inhibitor

63
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
TATALAKSANA
Kategori Terapi
Ringan – -NSAID (ibuprofen, indometasin, piroxicam, ketoprofen, naproxen, selekoksib)
sedang -Kolkisin
-Kortikosteroid (Prednison, metilprednisolon, triamsinolon)
Berat -Kolkisin + NSAID
-Kolkisin + kortikosteroid
Terapi Gout kronis/hiperuresemia
First line : Allopurinol, Febuxostat
Alternative : Probenesid (jika alergi allopurinol dan untuk ibu hamil)
Keterangan
Urikostatik Menurunkan kadar urat dalam serum dengan menghambat enzim xantine oksidase
Contoh: Allopurinol
Urikosurik Meningkatkan ekskresi urat di ginjal dengan menghambat reabsorbsi pada proksimal
tubule
Sumber: Dipiro 11th edition 2020
o RHEUMATOID ARTRITIS
Arthritis Rheumatoid merupakan penyakit inflamasi kronis sistemik yang ditandai dengan
pembengkakan dan nyeri sendi, serta destruksi membran sinovial persendian. Arthritis Rheumatoid
dapat mengakibatkan terjadinya disabilitas berat serta mortalitas dini.
Secara umum RA ditangani dengan Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARD) yang memiliki
potensi untuk mengurangi kerusakan sendir, mempertahankan integritas dan fungsi sendi dan pada
akhirnya mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan produktivitas pasien AR. Obat-obat DMARD
yang sering digunakan adalah :
Methotrexate (ESO : defisiensi as folat → + asam folat)
Sulfasalazin
Leflunomide Hidroksiklorokuin ( ESO : gangguan penglihatan, gangguan pendengaran)
Siklosporin
Azatioprin
Alternatif terapi jika DMARD tidak berfungsi dengan baik
TNF alpha inhibitor seperti infliximab, adalimumab, etanercept
Sumber :
Dipiro 11th edition
Rekomendasi Perhimpunan Rheumatologi Indonesia untuk Diagnosis dan Pengelolaan arthritis
reumatoid, 2014

64

UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Penggolongan obat RA
Golongan Nama Obat Mekanisme Kerja ESO
Antiinflamasi Celecoxib, Rofecoxib, Menghambat selektif Infark jantung, tekanan
nonsteroid selektif Etoricoxib COX-2 darah naik, dll
COX 2
Antiinflamasi Diklofenac, Diflunisal, Menghambat enzim Efek ulcerogen (mual
nonsteroid non selektif Etodolac, Flurbiprofen, COX muntah, nyeri lambung,
Ibuprofen, Indometasin, gastritis, tukak lambung
Nabumeton, Naproksen, usus dan pendarahan)
Ketoprofen, Sullindac, Gangguan fungsi ginjal,
Tolmetin, Aspirin, Asam agregasi trombosit,
mefenamat, Piroxicam ruam, urticaria,
bronkokontriksi, efek
sentral
DMARD (Disease Abatacept Menghambat Meningkatkan resiko
Modifying aktifivitas infeksi saluran
Antirheumatic T cells pernafasan atas, dan
Drugs) saluran kemih
Azathioprine Berperan melalui Menekan sumsum
DMARDs biologi : metabolit mayor, 6 tulang, gangguan
Infliximab, etanercept, thioguanine. 6- pencernaan
adalizumab, thioguanine menekan
certolizumab sintesis asam inosinik,
fungsi sel B dan sel T,
DMARDs non biologi : produksi
Metotreksat, immunoglobulin dan
sulfasalazine, sekresi IL-2
leflunomid, Cloroquine & Menekan respon dari Gangguan usus,
hidroksiklorokuin hidrocloroquine limfosit T ke nitrogen, lambung, reaksi kulit,
menghambat sakit kepala dan pusing
kemotaksis leukosit,
stabilisasi dari enzim
lisosomal,

65

UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
menghambat sintesis
DNA dan RNA serta
menjebak radikal
bebas
Metotrexat Menghambat Mual, ulser mukosa,
ribonukleotida amino- leukopenia, anemia,
imidazolecarboxamide stomatitis, ulserasi GI
(AICAR)
transformilase dan
timidilat sintetase.
AICAR yang
terakumulasi secara
intraseluler, secara
Kompetitif
menghambat AMP
deaminase, yang
mengarah ke
akumulasi AMP.
Cyclosporine Melalui regulasi dari Leukopenia,
transkripsi den, trombositopenia,
menghambat anemia, kardiotonik dan
produksi reseptor IL neurotoksik
1 dan IL 2 dan
menghambat interaksi
makrofag T cell dan
Respon T cell
Sulfasalazin Menghambat sintesa Mual, muntah,
prostaglandin dan anoreksia, nyeri kepala,
leukotrien demam, eritema.
TNF Alfa Blocking Etanercept Mengikat molekul Meningkatkan resiko
Agent TNF-α dan juga kanker kulit termasuk
menghambat melanoma,
limfotoksin α. leukopenia, neutropenia,
thrombocytopenia, and
pancytopenia,
meningkatkan ulser
gastrointestinal
Adalimumab Mencegah
Infliximab interaksinya dengan
p55 dan reseptor
permukaan sel p75.
Ini menghasilkan
down -regulation dari
fungsi makrofag dan
sel-T.
Golimumab Menetralkan efek
peradangan yang
dihasilkan oleh
TNF-α
Certolizumab Menetralkan TNF-α
yang terikat
membrane dan larut
dalam dosis
tergantung
Interleukin – 1 inhibitor Canakinumab Membentuk Reaksi di tempat
kompleks dengan IL- suntikan dan infeksi
1β, mencegah saluran pernapasan atas.

66

UKAI SPIRIT
pengikatannya dengan Sakit kepala, perut, rasa
reseptor IL -1 sakit, mual, diare,
artralgia, dan penyakit
mirip flu
Rilonacept Menetralkan IL-1β
dan mencegah
keterikatannya dengan
reseptor IL-1.
Kortikosteroid Kortison Bekerja melalui Glukokortikoid :
Hidrokortison interaksinya dengan diabetes dan
Prednison reseptor protein yang osteoporosis, gangguan
Prednisolon spesifik, untuk mental. euforia, miopati.
Metilprednisolon mengatur suatu Mineralokortikoid :
Triamsinolon ekspresi genetik yang hipertensi, retensi Na-
Betametason selanjutnya akan cairan, hipokalemia
Deksametason menghasilkan
perubahan sintesis
protein lain.
Anlalgetik Parasetamol Menghambat Reaksi alergi, eritema,
Lainnya : tramadol, biosintesis urtikaria, hepatotoksik,
ketorolac prostaglandin nekrosis hati

9. Kulit (3-5%)
KULIT
1. AB = P. Acnes = benzoil peroksida, klindamisin dan tetrasiklin (topical)
2. Agen peeling / keratolitik = resorsinol, asam salisilat, sulfur
3. Antisebum = isoretinon, kontra indikasi pada ibu hamil karena menyebabkan teratogenik
4. Antiinflamasi = kortikosteroid
DERMATITIS
Jenis Definisi Tatalaksana
Contact Dermatitis : suatu Inflamasi : yang disebabkan oleh 1. Kalamin Lotio
kondisi yang membuat kulit iritasi/alergi. 2. Moisturizers
memerah dan terasa gatal Iritasi : Biasanya disebabkan 3. Topikal Kortikosteroid
setelah oleh paparan senyawa organik 4. Generasi I antihistamin
bersentuhan dengan paparan yang menyebabkan adanya reaksi (CTM, Ketotifen, Prometazin)
zat alergen tertentu. waktu beberapa jam setelah
paparan
Alergi : terdapat stimulasi
terhadap respon imun
Diaper Dermatitis : paparan Inflamasi di lokasi genital 1. Zinc Oksida
urin dan feses yang terus 2. Imidazole
menerus ruam popok 3. Salep mupirosin
dikaitkan dengan popok 4. Topikal Kortikosteroid
basah atau jarang diganti, 5. Lubrikan/ Moisturizers
diare, makanan baru, dan
antibiotik.
Atopic Dermatitis : salah satu Karena genetik, lingkungan 1. Oral Histamin
jenis dermatitis (eksim) yang maupun mekanisme imun. 2. Topikal Kortikosteroid
terjadi akibat adanya Biasanya disebabkan adanya 3. Topikal Imunomodulator
peradangan pada kulit. pelepasan proinflamasi sitokin 4. (Tacrolimus)
Kondisi ini bisa disertai dari keratinosit. Peradangan 5. Oral/sistemik
dengan kulit yang memerah, biasanya berlangsung lama, (Kortikosteroid,
kering, dan pecah-pecah. bahkan hingga bertahun-tahun. 6. Siklosporin, MTX, Interferon,
Biologic modifiers)
Tatalaksana :
o Ruam Bayi Biasa : Nistatin Powder, Zink, Kalamin Powder, salep mupirosin
o Timbul Jamur : Salep Klotrimazol

67
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
o Antijamur KI px ginjal : Amfoterisin B
o Moisturizer : mengandung berbagai macam vitamin yang diperlukan agar kulit tetap sehat. Misalnya
seperti, vitamin A dan B5 yang dapat meningkatkan kekencangan dan kelembapan kulit. Antioksidan,
vitamin C, dan vitamin E bermanfaat untuk melindungi kulit dari kerusakan.
o Caladine mengandung 5% calamine, 10% zinc oxide, dan 2% diphenhydramine hydrochloride.
1. Calamine yang berfungsi untuk mengatasi rasa gatal.
2. Zinc Oxide berfungsi sebagai antiseptik ringan.
3. Camphor berfungsi untuk mengatasi rasa gatal.
4. Menthol berfungsi untuk memberikan sensasi dingin.
o Tacrolimus adalah obat untuk mencegah atau mengobati respons penolakan dari tubuh setelah
transplantasi ginjal, jantung, atau hati. Tacrolimus juga bisa digunakan dalam pengobatan eksim atopik
yang tidak bisa ditangani dengan obat lain.
HIPERPIGMENTASI

JERAWAT
Akne vulgaris adalah kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat minyak dan sel-sel kulit
mati. Suatu penyakit yang disebabkan oleh inflamasi kronik dari unit pilosebasea yang ditandai oleh
pembentukan komedo.

ANTIJAMUR
Golongan Sub Golongan Contoh
AZOL Imidazol (terdiri dari dua Ketokonazol (top, Sis) (memiliki
nitrogen dan kelompok) Aman absorbsi jauh lbh baik dari
untuk BUMIL dan BUSUI imidazol lain)
Kandidiasis yang terjadi pada Klotrimazol (topikal, sistemik)
kulit yang diakibatkan karena Mikonazol mencegah
pengaruh lingkungan seperti kekambuhan sbaiknya digunakan
pemakaian celana basah yang selama 7 hari walaupun gejala
membuat lembab sudah hilang.
Ekonazol (topikal)
Terkonazol (top)
Tiokonazol (top)
Sertakonazol (top)
68
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Sulkonazol (top)
Triazol (mengandung tiga Itrakonazol (Sis) (aktif untuk
nitrogen) semua infeksi dermatofit
memperlukan keadaan asam
untuk absorbsi optimal)
Flukonazol (Sis) : obat pilihan
candidiasis (jika resisten
itrakonazol, jika dalam dan
menyebar sebaiknya digunakan
infus amfoterisin dosis tunggal).
Varikonazol (Sis) : obat pilihan
aspergilosis (jika gangguan
ginjal amfoterisin jika gagal dg
itu Itrakonazol).
Posakonazol (Sis)
ALILAMIN Terbinafin (Sis, top)
Butenafin (top)
Naftifin (top)
POLIEN Amfoterisin B (SIs)
Nistatin (Sis,top)
EKINOKANDIN Kaspofungin (SIs)
Mikafungin (Sis)
Anindulafungin (SIs)
GOLONGAN LAIN Flusitusin (Sis)
Griseofulvin(Sis)
Salep Whitefield(top)
Amorolfin (top)
Haloprogin (top)
Timol (top)
Castellani’t pain(top)
Prophylen Glycol (top)
Siklospiroks Olamin (top)
Asam Udesilenat (top)
- DEXAMETHASONE dikontraindikasikan untuk Infeksi jamur sistemik krn dpt memperparah
infeksi tsb
- Flukonazole 400 mg/day : merupakan Antifungi untuk infeksi kriptokokus pada HIV dosis
400mg/hari selama 8-10 minggu
- Griseovulvin : Absorbsi griseovulvin meningkat ketika diberikan bersama dnegan makanan yang berlemak
Tatalaksana Terapi
Penyebab Terapi
Aspergilosis Vorikonazol merupakan obat pilihan
Amfoterisin lebih disukai bila terjadi gangguan ginjal
Itrakonazol merupakan alternatif pada pasien yang gagal diterapi
dengan amfoterisin.
(Penyakit infeksi ini umumnya mempengaruhi sistem pernapasan,
namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit,
mata, atau otak)
Kandidiasis Flukonazol oral obat pilihan pertama Itrakonazol oral jika resisten
dg Flukonazol
Amfoterisin intravena tunggal : Untuk infeksi jamur yang dalam
dan menyebar.
Vorikonazol terutama digunakan untuk infeksi oleh Candida spp
yang resisten terhadap flukonazol (termasuk C. krusei).
Kriptokokosis. Infus amfoterisin intravena selama 2 minggu, dilanjutkan dengan
(meningitis kriptokokus) flukonazol oral selama 8 minggu sampai hasil kultur negatif.
Histoplasmosis Itrakonazol dapat juga digunakan untuk terapi infeksi indolent
non-meningeal.

69
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Ketokonazol merupakan terapi alternatif
Infus amfoterisin pasien dengan infeksi berat atau nyata.
Setelah terapi berhasil, itrakonazol dapat diberikan untuk mencegah
terjadinya kekambuhan.
Histoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
spora jamur Histoplasma capsulatum. Seseorang bisa menderita
histoplasmosis ketika tidak sengaja menghirup udara yang
terkontaminasi spora jamur tersebut. Meski begitu, histoplasmosis
tidak menular antarmanusia. Histoplasmosis terjadi akibat
terkontaminasi kotoran kelelawar dan unggas.
Infeksi kulit dan kuku. Terapi sistemik (itrakonazol atau terbinafin) digunakan jika
terapi topikal tidak dapat mengatasi infeksi
Griseofulvin digunakan untuk Tinea capitis pada dewasa dan anak
Itrakonazol dapat mengatasi Pityriasis versicolor
Terbinafin dan itrakonazol sudah menggantikan griseofulvin
untuk terapi sistemik pada onychomycosis terutama pada kuku ibu
jari.
Pasien immunocompromised Imidazol oral atau antijamur triazol merupakan obat pilihan untuk
profilaksis.
Flukonazol lebih disukai krn absorbsinya lbh cepat.
Pasien immunocompromised mempunyai risiko mengalami infeksi
jamur dan dapat diberi obat antijamur untuk profilaksis. Antijamur
imidazol atau triazol oral merupakan obat pilihan untuk profilaksis.
Flukonazol lebih mudah diabsorpsi daripada itrakonazol dan
ketokonazol dan bersifat kurang toksik daripada ketokonazol pada
penggunaan jangka panjang.
Immunocompromised adalah istilah umum yang mencerminkan
fakta bahwa sistem kekebalan seseorang tidak sekuat dan seimbang
sebagaimana mestinya.

10. Mata, hidung, telinga, dan tenggorokan (3-5%)


GLAUKOMA
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan (>22mmH) bola mata yg terjadi
akibat gangguan pd sistem aliran cairan mata.

Keterangan :
Timolol : KI pada pasien asma & DM
Pilokarpin : KI pada pasien hipertensi
Latanaprost : dapat menimbulkan asma
70
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
11. Onkologi, Imunologi, Nutrisi, Gawat Darurat, dan Produk Biologi (8-10%)
ONKOLOGI
Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif Kanker Kemenkes 2013 bagian tata laksana nyeri
Skala VAS Kategori Analgesik Obat Pilihan Obat lain
STEP 1 Nyeri Non-opioid NSAID (Ibuprofen, Parasetamol
Ringan ± adjuvant naproxen)
1-3
STEP 2 Nyeri tetap Opioid Codein, Tramadol Adjuvant :
Sedang atau lemah ± Amitriptilin, gabapentin,
4-6 meningkat Non-opioid imipramin
± adjuvant
STEP 3 Nyeri tetap Opioid Kuat Morfin, oxycodone, Fentanyl
Berat atau ± Non- fentanil Adjuvant :
7-10 meningkat opioid ± Amitriptilin, gabpentin,
adjuvant imipramin, petidine, mepiridine

ANTIDOTUM PADA KASUS KERACUNAN


Senyawa Antidotum
Alkohol/wiski Benzodizepin
Metanol, etilen glikol Etanol, fomepizole
Susu Arang aktif
Fenobarbital Natrium bicarbonat
Parasetamol N-asetilsistein
Logam berat (As, Hg, Cu) BAL/Dimecaprol/British Anti-lewesite
Logam berat (Pb) EDTA
Ferri Diferoksamin
Opioid dan dekstromethorpan Nalokson, Benzodiazepin, Naltexone
Insektisida Atropin, Pralidoksim
Peptisida Atropin, Skopolamin
Beta bloker (atenolol, propranolol) Adrenalin, isoprenalin, glukagon
Benzodiazepin Flumazenil
Anti depresan trisiklik (amitriptiline) Diazepam
Warfarin, Kuamarin Vitamin K
Heparin Protamin
Digoksin Fenitoin, MgSO4, Atropin
Isoniazid Piridoksin
Nitrit Metilen Blue
Karbonmonoksida Oksigen
Natrium decusonate/tetes telinga Minum susu, minum air putih yang banyak
Nikotin Bupropion

71
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
FARMAKOKINETIKA

Loading dose = 𝑅 atau Css x Vd Klirens (Cl) = Vd x Ke

Css =

Dosis = 𝑥 𝑑𝑜𝑠i𝑠 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎

t½ k eliminasi
2 jam 0,346
o 90% kadar = 3,32 x t ½ 3 jam 0,231
o 95% kadar = 4,32 x t ½ 4 jam 0,173
6 jam 0,116
o 99% kadar = 6,64 x t ½ 8 jam 0,087
12 jam 0,058
24 jam 0,029
48 jam 0,014
72 jam 0,010

72
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
FARMAKOKINETIKA

Kadar Obat pada waktu tertentu


Orde 0
C = C0 – k.t ln Cp = ln C0 – k.t

73
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
SOCIAL BEHAVIOUR ADMINISTRATION (SBA)
Materi Manajemen Kefarmasian

✓ Peraturan Perundang-Undangan Kefarmasian


✓ Daftar Obat Wajib Apotek
✓ Farmakoekonomi

1. Peraturan Perundang-Undangan Kefarmasian


Tugas pokok dan fungsi apoteker - Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
- PP Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan
- PP Nomor 20 Tahun 1962 Tentang Lafal Sumpah Janji
Apoteker
- Lafal sumpah apoteker Indonesia
Regulasi terkait administrasi Apoteker - Permenkes RI Nomor 889 Tahun 2011 Tentang
Registrasi, Izin Praktek danIzin Kerja Tenaga
Kefarmasian.
STRA dikeluarkan oleh Komite Farmasi Nasional (KFN)
dan STRTTK oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
- Permenkes RI Nomor 31 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas Permenkes Nomor 889 Tahun 2011
Tentang Registrasi, Izin Praktik,dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian
SIPA diajukan ke Dinkes Kabupaten/Kota
SERKOM dikeluarkan oleh IAI
- Peraturan Organisasi PO.006/PP.IAI/1418/V/2015
Tentang MutasiAnggota Ikatan
Mutasi antar provinsi → membutuhkan surat lolos butuh
yang diajukan ke Dinkes Provinsi
Regulasi Standar Pelayanan Kefarmasian di - Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit Rumah Sakit
Akreditasi setiap 3 tahun sekali
- Permenkes 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit
Kelas A (>500 bed) = 15 Apoteker
Kelas B (200-500 bed) = 13 Apoteker
Kelas C (100-200 bed) = 8 Apoteker
Kelas D (50-100 bed) = 3 Apoteker
- Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Rasio standar apoteker di rawat inap adalah 1 apoteker
untuk 30 pasien, sedangkan di rawat jalan adalah 1 apoteker
untuk 50 pasien.
Regulasi Standar Pelayanan Kefarmasian di - Permenkes No 9 Tahun 2017 tentang Apotek
Apotek - Kepmenkes RI Nomor 1332 Tahun 2002 Tentang
Perubahan Atas PermenkesRI Nomor 922 Tahun 1993
Tentang Izin Apotek
Surat Izin Apotek (SIA) ditujukan kepada Dinkes
Kabupaten/Kota
- Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan KefarmasianDi Apotek
Regulasi Standar Pelayanan Kefarmasian di - Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Puskesmas Manajemen Puskesmas
- Permenkes No 74 Tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di Puskesmas
- Permenkes No 36 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
peraturan menteri kesehatan no 30 tahun 2014 tetang
standar pelayanan kefarmasian di puskesmas.

74
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Pemberian Izin Edar Obat
Instansi Pemberi Izin Peraturan terkait
Industri Farmasi Kemenkes PMK 1799 tahun 2010 tentang Industri
Farmasi
Industri Obat Kemenkes PMK 006 tahun 2012 tentang Industri dan
Tradisional/IEBA Usaha Obat Tradisional
Usaha Kecil Obat Dinas Kesehatan Provinsi PMK 006 tahun 2012 tentang Industri dan
Tradisional (UKOT) Usaha Obat Tradisional
Usaha Mikro Obat Dinas Kesehatan PMK 006 tahun 2012 tentang Industri dan
Tradisional (UMOT) Kab/kota Usaha Obat Tradisional
Industri Kosmetik Kemenkes PMK 1175 tahun 2010 tentang Izin Produksi
Kosmetika
PBF Kemenkes PMK 1148 tahun 2011 tentang PBF
PBF Cabang Dinas Kesehatan Provinsi PMK 1148 tahun 2011 tentang PBF
Apotek Pemerintah Kab/Kota PMK 9 tahun 2017 tentang Apotek

Nomor Registrasi Obat Jadi


No registrasi obat jadi yang beredar di Indonesia terdiri atas 15 digit.
Keterangan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

DIGIT 1: Menunjukkan nama obat jadi


D : Nama Dagang
G : Nama Generik
DIGIT 2 : Menunjukkan golongan obat
N : Golongan Obat Narkotik
P : Golongan Obat Psikotropika
K : Golongan Obat Keras
T : Golongan Obat Bebas Terbatas
B : Golongan Obat Bebaas
DIGIT 3: Menunjukkan jenis produksi
I : Obat jadi impor
E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal
X : Obat jadi untuk keperluan khusus (misalnya untuk keperluan donasi bencana tsunami)
J : Obat jadi terjangkau (diproduksi oleh Kimia Farma)
S : Obat jadi siaga (diprosukdi oleh Indo Farma)
DIGIT 4 dan 5: Menunjukkan tahun persetujuan obat jadi
86 : Obat jadi yang telah di setujui pada priode 1986
08 : Obat jadi yang telah di setujui pada priode 2008
KOTAK 6,7 dan 8: Menunjukkan nomor urut pabrik, (jumlah pabrik 100 < X < 1000)
X = nomor urut pabrik
KOTAK 9,10, dan 11: Menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui untuk masing-
masing pabrik (jumlah obat jadi untuk tiap pabrik ada yang lebih dari 100 dan diperkirakan
tidak lebih dari 1000)
KOTAK 12 dan 13: Menunjukkan bentuk sediaan obat jadi.
Macam sediaan yang ada > 26 macam
KOTAK 14: Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi
A : Menunjukkan kekuatan obat jadi yang pertama di setujui
B : Menunjukkan kekuatan obat jadi yang kedua di setujui

75
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
C : Menunjukkan kekuatan obat jadi yang ketiga di setujui, dst.
KOTAK 15: Menunjukkan kemasan berbeda untuk tiap nama, kekuatan dan bentuk sediaan
obat jadi (untuk satu nama, kekuatan, dan bentuk sediaan obat jadi diperkirakan tidak lebih
dari 10 kemasan)
1 : Menunjukkan kemasan utama
2 : Menunjukkan beda kemasan yang pertama
3 : Menunjukkan beda kemasan yang kedua, dst.

2. Daftar Obat Wajib Apotek


DOWA Contoh Jumlah Maksimal
1 Kontrasepsi 1 siklus
Tunggal : Linestrenol
Kombinasi:
Etinodiol diasetat – mestranol
Norgestrel – etinil estradiol
Linestrenol – etinil estradiol
Levonorgestrel – etinil estradiol
Norethindrone – mestranol
Desogestrel – etinil estradiol
Papaverin/Hiosin butil-bromide /Altropin SO4/ekstrak beladon 20 tablet
(Kejang saluran pencernaan)
(Kejang saluran cerna +nyeri Hebat) 20 tablet
• Metamizole, Fenpiverinium bromide
• Hyoscine N-butilbromide, dipyrone
•Methampyrone, beladona, papaverin HCl
• Pramiverin, metarnizole
• Tremonium metil sulfat,sodium noramidopyrin
methane sulphonate
Metoklopramid HCl 20 tablet
Bisakodil Supp. 3 suppo
Triamcinolone acetonide 1 tube
(Obat Asma)
Ketotifen 10tab/1botol
Terbutalin SO4 20tab/1botol
Sabutamol 20 tab/1botol/ 1 inhaler
(Sekretolitik, Mukolitik)
Karbosistein 20 tab/1 botol
Asetilsistein 20 dus
Oksalamin sitrat 1 botol
(Analgetik, Antipiretik)
1. Metampiron 20 tab/1tbl
2. Asam mefenamat 20 tab/1tbl
(Antihistamin)
1. Dimethinden maleat
2. Astemizol
3. Oxomenazin
4. Dexchlorpheniramine/CTM 20 tablet
pasien membeli AB
topikal diberi dg jmlah tertentu krn termasuk OWA
Tetrasiklin/Oksitetrasiklin 1 tube
Kloramfenikol 1 tube
Framisetina SO4 2 tube
Neomisin SO4 → luka rongga mulut 1 tube
Gentamisin SO4 1 tube
Eritromisin 1 tube
(Kortikosteroid topikal)
Hidrokortison
Flupredniliden
Triamsinolon 1 tube
Betametason
Fluokortolon/Duflukortolon
Desoksimetason
(Antiseptik lokal) → Heksaklorofene 1 tube
76
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
(Anti fungi Topikal)
Mikonazol nitrat
1 tube
Nistatin
Ekonazol
(Anestesi lokal) → Lidokain HCl 1 tube
(Enzim antiradang topikal Kombinasi)
Heparinoid/Heparin Na dgn. Hialuronidase ester 1 tube
Nikotinat
2 Albendazol 200mg/ 6tab
400mg/3tab
Bacitracin 1 tube
Benorilate 1 tube
Bismuth subcitrate 10 tablet
Carbinoxamin 10 tablet
Clindamicin 1 tube
Dexametason 1 tube
Dexpanthenol 10 tablet
Diclofenac 10 tablet
Diponium 10 tablet
Fenoterol 1 tabung
Flumetason 1 tube
Hydrocortison butyrat 1 tube
Ibuprofen 400mg/10 tab
600mg/10tab
Isoconazol 1 tube
Ketokonazole <2%, 1 tube
Methylprednisolon 1 tube
Niclosamide 500mg/ 3tab
Noretisteron 1 siklus
Omeprazole 7 tablet
Piroxicam 1 tube
Prednisolon 1 tube
Scopolamine 1 tube
Sucralfat 20 tablet
Sulfasalazine 20 tablet
3 Famotidin 20mg/40mg
10 tab
Ranitidin 150mg/10 tab
Asam Azeleat 1 tube
Asam fusidat 1 tube
Motretinida 1 tube
Tolsiklat 1 tube
Tretinoin 1 tube
(Antiinfeksi Umum)
Kategori (2HRZE/4H3R3)
Kombipak II
- Isoniazid 300 mg
- Rifampisin 450 mg
- Pirazinamid 1500 mg
- Etambutol 750 mg
Kombipak III → Fase lanjutan
- Isoniazid 600 mg
- Rifampisin 450 mg
Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
1 paket
Kombipak II → Fase awal
- Isoniazid 300 mg
- Rifampisin 450 mg
- Pirazinamid 1500 mg
- Etambutol 750 mg
- Streptomisin 0,75 mg
Kombiak IV → Fase lanjutan
- Isoniazid 600 mg
- Rifampisin 450 mg
- Etambutol 1250 mg
Kategori III (2HRZ/4H3R3)
77
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Kombipak I → Fase awal
- Isoniazid 300 mg
- Rifampisin 450 mg
- Pirazinamid 1500 mg
Kombipak III → Fase lanjutan
- Isoniazid 600 mg
- Rifampisin 450 mg
Allopurinol 100mg/10 tab
Diklofenak natrium 25 mg/ 10 tab
Piroxicam 10mg/10 tab
Klemastin 10 tab
Mequitazin 10tab/ 1btl
Orsiprenalin 1 inhaler
Prometazin teoklaat 10tab/ 1btl
Setirizin 10 tab
Siproheptadine 10 tab
Getamisin 1tube/1 btl 5ml
Kloramfenikol TM 1tube/1 btl 5ml
Kloramfenikol TT 1 btl 5ml

SURAT PESANAN
Jenis Ketentuan SP Contoh obat Rangkap
Regular 1 SP bisa semua Parasetamol, ibuprofen Minimal 2
Obat-obat 1 SP bisa semua Tramadol, amitriptilin, klorpromazin, triheksifenidil, Minimal 3
tertentu dextrometorphan, haloperidol
(OOT)
Prekursor 1 SP bisa semua Kalium permanganate, ergotamine, pseudoefedrin, Minimal 3
ergometrin, norepinefrin, efedrin, fenilpropanolamin
Psikotropika 1 SP bisa semua Alprazolam, klordiazepoksida Minimal 3
Narkotika 1 SP hanya untuk 1 Kodein, metadon Minimal 3
sediaan

BAHASA LATIN RESEP


Tulisan resep Artinya
Urutan pengerjaan resep
1 PIM (Periculum in mora) Berbahaya jika ditunda
2 urgent Sangat penting
3 statim
Penting
4 cito
Segera
Aturan minum obat
a.c (ante coenam) Sebelum makan
d.c (durante coenam) Pada saat makan
p.c (post coenam) Sesudah makan
a.p (ante prandium) Sebelum sarapan pagi
h.v/n (hora vespertina/nocte) Malam hari
h.s (hora somni) Waktu tidur
h.m (hora matutina) Pagi hari
s.dd (semet de die) 1x1 sehari
b.dd (bis de die) 2x1 sehari
t.dd (ter de die) 3x1 sehari
q.dd (quarter de die) 4x1 sehari
s.o.s/s.n.s/ (si necesse sit/si opus) Bila perlu
s. prn (signa pro re nata) Bila perlu
u.p (usus propius) Untuk dipakai sendiri
u.c (usus cognitus) Pemakaian telah diketahui
i.m.m (in manus medici) Serahkan kepada dokter
gtt (guttae) tetes
C (cochlear) Sendok makan (15 ml)
c.p (cochlear parvum) Sendok bubur (8 ml)
Cth (cochlear theae) Sendok the (5 ml)
78
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
ETIKA
Jenis Etika Pengertian dan Contoh
Veracity Mengatakan atau menyampaikan kebenaran (kejujuran) Contoh: seorang pasien
(to tell the truth) berhak mengetahui diagnosis penyakitnya.
Prinsip ini menyediakan satu analisis pertanyaan dari berbagai keputusan. Pertanyaan
Non-maleficence itu adalah “apakah tindakan saya akan makin memperburuk pasien?” Contoh: seorang
(to do no harm) pasien yang kesulitan untuk menelan obat maka sebagai apoteker hendaklah
meminimalisir penggunaan oral untuk pasien tsb.
Bentuk lain dari prinsip menghindari menyakiti orang lain namun lebih proaktif.
Beneficence
Contoh: seorang pasien yang sudah mendapatkan pengobatan lalu diberikan konseling
(to do good)
dan juga dilakukan monitoring berkala terhadap penyakit nya.
Menghormati privasi orang lain dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi.
Confidentiality (Kerahasiaan) Contoh: seorang wanita datang ke apotek membeli vaginal douch dan
(to respect ingin mendapatkan konseling cara pemakaian. Kemudian di apotek tersebut ada pria
privacy) yang sedang menebus resep. Maka apoteker hendaklah melakukan konseling terhadap
wanita tsb di ruang khusus.
Fairness Adil dan bertanggung jawab. Saling menghormati setiap individu dan masyarakat agar
(to be fair keputusan yang diambil adalah keputusan yang adilbagi semua pihak. Contoh:
andsocially melayani pasien sesuai dengan antrian (jika tidak ada yang membutuhkan penanganan
responsible) gawat darurat)
Autonomy Mengahargai hak pasien dalam membuat keputusan mengenai perawatan dirinya.
Fidelity Loyalitas/ketaatan → komitmen menepati janji

METODE PERENCANAAN OBAT


Metode Perencanaan Perencanaan berdasarkan
Konsumsi Data penggunaan sebelumnya
Epidemiologi Prevalensi penyakit
Memesan obat jika ada yang membutuhkan saja karena pertimbangan obat yang
Just in Time
mahal dan minimnya pemakaian
Metode/tata cara pembelian obat secara elektronik berdasarkan e-Catalog. Sistem
E-Purcashing
dilakukan secara online pada e-Catalogue.
E-Catalogue Sistem Informasi elektrik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, harga obat
Hanya dilakukan untuk rekanan tertentu yang sudah terdaftar dan punya riwayat
Tender Tertutup yang baik (a.l.: pelayanannya baik, MoU-nya mudah dan bila ada obat yang
kadaluarsa dapatdikembalikan).
Berlaku untuk semua rekanan yg terdaftar dan sesuai dengan kriteria yang telah
Tender Terbuka ditetapkan, dan disetujui oleh RS, biasanya pengumumannya lewat media cetak
maupun elektronik. Biasanya dilakukan oleh PUSKESMAS
Pembeli melakukan pendekatan pada beberapa supplier (biasanya 3 atau lebih)
Negosiasi untuk menentukan harga. Pembeli juga dapat melakukan tawar-menawar dengan
para supplier untuk memperoleh harga atau pelayanan tertentu.

Sistem Distribusi Obat


Sistem distribusi Keterangan
Sentralisasi Sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan pada satu tempat
yaitu instalasi farmasi. Pada sistem ini seluruh kebutuhan perbekalan farmasi
setiap unit pemakai baik inividu maupun kebutuhan barang dasar ruang disuplai
langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut
contoh: digunakan untuk RS kelas D atau jika Tenaga Kefarmasiannya kurang
Desentralisasi Sistem pendistribusiam perbekalan farmasi yang mempunyai cabang di dekat
79
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
unit pelayanan. Cabang ini dikenal dengan istilah depo farmasi atau satelit
farmasi
contoh: yang paling sering dipakai
Individual Resep yang ditujukan kepada pasien, dan pasien akan menyerahkannya ke depo
Praecribing farmasi atau satelit farmasi yang bersangkutan
Floor stock Persediaan lengkap diruangan
UDD Unit dose dispensing
Penyiapan obat yang dilakukan per sekali pakai
Guna meningkatkan kepatuhan pasien
ODD One daily dose
Penyiapan obat satu hari pakai
Jarang digunakan karena tertutupi dengan UDD

3. Farmakoekonomi
Analisis Diagram VEN-ABC →digunakan untuk melakukan pengurangan obat
A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC
o NC → prioritas pertama untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan
o NB → prioritas kedua untuk dikurangi apabila dana masih kurang
o NA → prioritas ketiga untuk dikurangi
ANALISIS PARETO/ ABC
Kategori % Persediaan % dana yang digunakan
A ± 20 70
B ± 30 20
C ± 50 10
Petunjuk Teknis PMK 72 tahun 2016 ttg Standar Yanfar di RS

ANALISIS VEN Keterangan Contoh


Vital Yang mampu menyelamatkan jiwa (life saving) Obat emergensi, Cairan,
Albumin
Esensial Kelompok obat yang bekerja pada sumber penyebab Anti hipertensi, Anti
penyakit dan paling dibutuhkan untuk pelayanan diabetic, Analgesik
kesehatan.
Non Esensial Obat yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan Suplemen, Vitamin
untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk
mengatasi keluhan ringan
Petunjuk Teknis PMK 72 tahun 2016 ttg Standar Yanfar di RS

Analisis Farmakoekonomi Fungsi


Cost Minimization Analysis (CMA) Hanya melihat harga saja karena indikasi dan efek obat
sama
Cost Effective Analysis (CEA) Melihat harga dan efektivitas terapi yang mana paling
baik
Cost Utility Analysis (CUA) Melihat harga dan kualitas hidup pasien (QALY)
Cost Benefit Analysis (CBA) Membandingkan 2 program kesehatan

80
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Analisis Farmakoekonomi
1. CMA → cost minimalized → harga MURAH efek SAMA → PATEN vs GENERIK (obat sama)
2. CEA → cost efektif → harga BEDA efek LEBIH TINGGI
Biaya termurah untuk menghasilkan outcome LEBIH BAIK
Contoh : dua program mana yg lebih memberi efek KESEMBUHAN
Vaksin COVID vs Pemberian masker gratis (program pemerintah)
Vaksin → 1 triliun x 5 tahun = 5 T
Masker aja → 2 triliun → 4 tahun // 8 T
Contoh lain : obat LANSOPRAZOLE vs OMEPRAZOLE
Lanso → Rp. 5000/tab, tapi sembuhnya 2 hari → butuh 10.000 untuk sembuh
Omeprazole → Rp. 3000/tab, tapi sembuhnya 5 hari → butuh 15.000
3. CBA → cost benefit → orientasinya OUTCOME →biaya MAHAL gapapa asal OUTCOME baik
Biaya TERBAIK untuk menghasilkan outcome TERBAIK
MEMBANDINGKAN 2 PROGRAM mana yang lebih CEPAT OUTCOMENYA
Contoh : PENCEGAHAN HIV di RRI Solo dengan cara Pemberian kondrom gratis VS penyuluhan
tentang bahaya seks bebas
4. CUA → cost utility → “KUALITAS HIDUP” atau QaLY (Quality of Life Yield)
TERAPI terbaik yang membuat orang CEPAT SEMBUH
Indicator → produktivitas

RUMUS PENGADAAN OBAT


Kebutuhan obat = (kebutuhan 1 tahun + stok pengaman) – sisa stok
Stok pengaman (Safety stock) = Lead time x rata-rata penggunaan

Quantity Order = pemakaian rata-rata x (lead time + periode pemesanan) + Safety Stock – sisa stok

A = (B + C + D) – E
A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata x 12 bulan)
C = Buffer stock
D = Lead Time Stock (Lead time x pemakaian rata-rata)
E = Sisa stok
Contoh :
Selama tahun 2018 (Januari–Desember) pemakaian Natrium Diklofenak 50 mg sebanyak 300.000 tablet. Sisa stok per
31 Desember 2018 adalah 10.000 tablet.
a. Stok Kerja (B) = Pemakaian rata-rata x 12 bulan. Pemakaian rata-rata Natrium Diklofenat 50 mg perbulan selama
tahun 2018 adalah 300.000 tab. Jadi stok kerja = 25.000 tab x 12 bulan = 300.000 tablet.
b. Misalkan buffer stock (C) diperkirakan 20% = 20% x 300.000 tab = 60.000 tablet.
c. Jika pengadaan obat dilakukan melalui E-Purchasing dengan sistem ECatalouge diketahui waktu tunggu (lead time)
diperkirakan 1(satu) bulan. Jumlah kebutuhan obat saat lead time = 1 x 25.000 tablet = 25.000 tablet. Maka Lead time
stock (D) adalah 1 bulan x 25.000 tablet = 25.000 tablet.
d. Sehingga jumlah kebutuhan Natrium Diklofenat 50 mg tahun 2019 adalah: Stok Kerja + Buffer stock + Lead time
stok = B + C + D, yaitu: 300.000 tablet + 60.000 tablet + 25.000 tablet = 385.000 tablet.
e. Jika sisa stok (E) adalah 10.000 tablet, maka Rencana Kebutuhan (A) Natrium Diklofenat 50 mg untuk tahun 2019
adalah: A=(B+C+D)-E = 385.000 tablet – 10.000 tablet = 375.000 tablet.
Jika pernah terjadi kekosongan obat, maka perhitungan pemakaian rata-rata adalah total pemakaian dibagi jumlah
periode pelayanan dimana obat tersedia.
Contoh:
Jika terjadi kekosongan Natrium Diklofenat 50 mg selama 20 hari dalam satu tahun, dan diketahui pemakaian rata-rata
Natrium Diklofenak 50 mg setahun adalah 300.000 tablet, maka:
- pemakaian rata-rata perhari adalah 300.000 tablet ÷ (365 hari-20 hari) = 870 tablet

81
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
- pemakaian rata-rata Natrium Diklofenat 50 mg perbulan adalah 870 tablet x 30 hari = 26.000 tablet
Jadi kebutuhan riil Natrium Diklofenat 50 mg selama setahun adalah 26.000 tablet x 12 = 312.000 tablet
Payback Period
PP = n + (a-b) / (c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = Jumlah arus kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Penentuan Jumlah Stok

9 Stars Pharmacist

Jenis Biaya Pengobatan


- Direct medical cost = biaya langsung untuk berobat = rawat inap, resep obat, tindakan medis
- Direct non medical cost = biaya langsung yang tidak berhub dengan proses pengobatan = transportasi
- Indirect medical cost = biaya yang hilang karena sakit = tidak bekerja, unpaid leave
- Intangible cost = biaya yang tidak diukur dengan unit moneter = rasa sakit
- Opportunity cost = biaya kesempatan untuk melakukan suatu hal = kehilangan kesempatan kerja

82
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Peringatan obat bebas terbatas
- P1 = baca aturan pakai
- P2 = kumur, jangan ditelan
- P3 = hanya utk bagian luar
- P4 = hanya utk dibakar
- P5 = tidak boleh ditelan
- P6 = obat wasir jangan ditelan
Beyond Use Date (BUD)
Sediaan BUD Racikan
Non aqueous dan solid 6 bulan atau 25% dari kadaluarsa (pilih yang paling
formation cepat)
Topikal atau semisolid 30 hari
Tetes mata/ telinga 28 hari
Tetes mata minidose 3 hari
Sirup kering 7-14 hari (jika ada 2 pilihan maka pilih 14 hari)
Injeksi insulin multidose 28 hari disuhu ruang dan 60 hari di suhu dingin
Oralit 24 jam
Inhaler 3 bulan
TPN (Secara umum) 30 jam

Penanganan Limbah obat dan peralatan medis di Rumah Sakit

Imunisasi Dasar
Imunisasi Jumlah Waktu Pemberian BUD Kondisi
Pemberian Penyimpanan
Hepatitis B 4 Usia 0-24 jam, bulan ke-2, bulan 4 minggu 2-8 0C
ke-3, bulan ke-4
BCG 1 Usia Bulan ke-1 3 jam 2-8 0C
Polio 4 Usia Bulan ke-1,2,3,4 2 minggu -15 sd -250C
IPV 2-8 0C
DPT 3 Usia Bulan ke-2,3,4 4 minggu 2-8 0C

83
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Hib 3 Usia Bulan ke-2,3,4 4 minggu 2-8 0C
Campak 1 Bulan ke-9 6 jam 2-8 0C
Sumber: Permenkes no 12 tahun 2017 tentang penyelenggaran imunisasi

Imunisasi Tambahan :
1. Pneumokokus (PCV)
2. Influenza
3. MMR
4. Tifoid
5. Hepatitis A
6. Vatisela
7. Rotavirus
8. HPV
9. JE (Japanese encephalitis)
10. Dengue

Penanganan Resistensi Antibiotik Indonesia


1. Rumah Sakit: Permenkes No 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
di Rumah Sakit
- Penggunaan antibiotik rasional
- Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau, dan memilih penggunaan antibiotik;
- Meningkatkan kolaborasi antar profesi
- Melakukan surveilanse rutin pola resistensi
2. Puskesmas
Program pengendalian resistensi antimikroba, Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA)
TAMBAHAN

- Dead stock : obat yang dalam waktu tertentu (biasanya 3 bulan) tidak mengalami pergerakan stock
sehingga terjadi penumpukan stock dan berakhir menjadi tidak berguna.
- Slow-moving : obat yang pergerakannya lambat (tidak terlalu laku)
- Fast-moving : obat yang pergerakannya cepat (laku)
- Over stock : obat dengan jumlah berlebihan atau mengalami kelebihan stock (biasanya karena
pemesananya tidak sesuai dengan jumlah konsumsi)
- Out of stock : obat yang mengalami kekosongan stock.

84
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023

FARMAKOEKONOMI
o ROI (Return of Investment) = 𝑙𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ x 100%
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Laba bersih = Penjualan – Harga obat - seluruh biaya lain (biaya produksi)
o ROE (Retun of Equity) = 𝑙𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ x 100%
𝑒𝑞𝑢i𝑡𝑎𝑠
𝑙𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠iℎ
o ROA = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
x 100%
Laba bersih = Laba kotor – biaya lain (pajak)
Laba kotor = penjualan - HPP
(𝑆𝑡𝑜𝑘 𝑎w𝑎𝑙+𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙i𝑎𝑛)−𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑎𝑘ℎi𝑟
o HPP (Harga Pokok Penjualan) = 𝑝𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
HPP = Persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir
𝐻𝑎𝑟g𝑎𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘𝑃𝑒𝑛j𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝐻𝑃𝑃)
o TOR (Turn Over Ratio) = 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑i𝑎𝑎𝑛𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

o ROP (Reorder Point) = (Lead time x pemakaian rata-rata) + stok pengaman


o BEP (Break Even Point) rupiah = 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎ri𝑎𝑏𝑒𝑙
1−
𝑝𝑒𝑛ju𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
o BEP unit = 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛i𝑡−𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟i𝑎𝑏𝑒𝑙
o HNA (Harga Netto Apotek) = harga obat – PPN
o HJA (Harga Jual Apotek) = (HNA + PPN) x margin
ℎ𝑎𝑟g𝑎j𝑢𝑎𝑙
o Margin = ℎ𝑎𝑟g𝑎𝑏𝑒𝑙i

o ACER (Average Cost Effective Ratio) = 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑑i𝑠 𝑙𝑎𝑛g𝑠𝑢𝑛g


𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑝i
𝑠𝑒𝑙i𝑠iℎ 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑑i𝑠 𝑙𝑎𝑛g𝑠𝑢𝑛g
o ICER = 𝑠𝑒𝑙i𝑠iℎ 𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑝i
o QALY = Survival x Utility
o Stok minimum = (pemakaian rata-rata x lead time) + safety stock
2 𝑥 j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛g 𝑑i𝑏𝑒𝑙i 𝑥 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛
o EOQ = √ ℎ𝑎𝑟g𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛i𝑡 𝑥 𝑏i𝑎𝑦𝑎 𝑠i𝑚𝑝𝑎𝑛

85
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
ATURAN KONSUMSI PIL KB
Pil KB Hormonal berisa estrogen dan progestin
Estrogen seperti( etinil estradiol, mestranol, estradiol valerate)
Progestin seperti (levonogastrel, desogastreal, linesterol, norethindrone)
Aturan minum Pil KB
Pil KB 21 seluruhnya berisi Diminuum saat haid berakhir
hormon
Pil KB 28 (21 berisi Diminum saat pertama kali menstruasi (placebo)
hormon, 7 berisi placebo)
Jika Lupa
Jika lupa < 24 jam segera minum pil KB
Jika lupa 24 - <48 jam minum 1 pil yang terlupa, minum 1 pil lagi pada jam biasa menggunakan
pil (pasien mungkin akan menggunakan 2 pil dalam sehari)
Jika lupa ≥ 48 jam (≥ 2 minum 1 pil ketika ingat an 1 pil pada jam biasa menggunakan obat.
hari) Pasien harus menggunakan kontrasepsi lain (kondom dll) atau
menghindari hubungan seksual hingga pil diminum teratur dalam 7 hari
Sumber: Recomended Actions After Late or Missed Combined Oral Contraceptives, 2013

LASA (Look Alike Sound Alike)


Contoh (cara penulisanya yang hurufnya sama ditulis kecil yang Beda ditulis Kapital):
CIPRofloksasin 500 mg dengan LEVofloksasin 500 mg
FORtibi dengan SANtibi
DOBUTamine dengan DOPamine
Cara penyusunan: Disusun tidak boleh bersebelahn harus diberi jarak antar LASA dan Diberi
Tanda Stiker (Tulisan Merah Beground Putih) kalau High Alert (Tulisan Putih Beground
Merah).
High Alert
✓ Narkotika
✓ Psikotropika
✓ OAD dan insulin
✓ Epinefrin dan norepinefrin injeksi
✓ Propranolol tab dan efedrin HCl injeksi
✓ Ketamin inj, propofol inj, bupivacain inj
✓ Lidocain inj, amiodaron inj dan tab, pehacain inj dan perdipin inj
✓ Heparin inj
✓ Elektrolit konsentrat : NaCl 3%, KCl 7,46%, Dekstrose 40%, Meylon, MgSO4 20% dan
40%, manitol 20%, kalsium glukonas inj
✓ Oksitosin : sintosinon inj
✓ Nutrisi parenteral : aminofluid, clinimix, futrolit
✓ Inotropik : digoksin inj dan tab, dopamine inj, dobutamin inj

86
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
PHARMACEUTICAL SCIENCE (PS)
Materi Industri

Validasi


timbangan, stopwatch

• a. Design = saat akan order alat baru


• b. Instalasi = verifikasi design (ukuran, tata letak)
Kualifikasi • c. Operasional = verifikasi prosedur operasional, perawatan, pembersihan
• d. Kinerja = verifikasi operasi alat yang sesuai dengan rentang spesifikasi

• a. Validasi prospektif = 3 batch = produk batch yang belum dipasarkan,


untuk keperluan registrasi baru
Validasi Proses • b. Validasi konkuren = 3 batch = produk eksisting, sudah berjalan dengan
baik dan terjadi perubahan pada komposisi (bahan aktif, kemasan), proses,
Produksi metode, ukuran batch, untuk keperluan registrasi ulang dan variasi
• c. Validasi retrospektif = 10-30 batch = produk terdahulu, tidak
mengalami perubahan dalam waktu lama.

• Validasi yang dilakukan dalam QC untuk menguji kesesuaian metode uji


• kualitatif/kuantitatif. Parameter nya:
• a. Akurasi = ketepatan = %recovery / % perolehan kembali
• b. Presesi = keterulangan = %CV / RSD (rerata simpangan baku)
• c. Linieritas = perbandingan kesesuaian = R2 ≈ 1
Validasi Metode • d. Spesifitas / selektifitas = membedakan =
Analisis • - LOD = limit deteksi (kualitatif) = Rf, Resolusi
• - LOQ = limit kuantifikasi (kuantitatif)
• e. Jika suatu metode diambil dari Compendial (FI, BP, USP) cukup
dilakukan verifikasi
• (akurasi-presisi). Jika tidak ada dalam Compendial harus dilakukan validasi
(point a-d).

Rinse (air bilasan terkahir) dan Swap (usap).

Kategori
Keterangan
temuan
Critical Temuan yang sifatnya membahayakan nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas produk
Temuan yang berdampak terhadap Kualitas Produk.
Major Contoh : evaluasi terhadap hasil inspeksi diri tidak dilakukan dengan prosedur yang
ditentukkan
Temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi kualitas produk secara langsung namun dapat
Minor
menjadi temuan major jika temuan terus berulang

Standar yang digunakan dalam penetapan kadar


Jenis Fungsi
Standar
Standar Sampel dan standar merupakan zat yang sama. Standar dibuat dalam berbagai macam
Eksternal konsentrasi pada labu yang berbeda dari sampel. Dibuat plot regresi linear.
Standar Adisi Sampel dan standar yang digunakan zat yang sama. Standar dengan volume berbeda-
beda ditambahkan ke dalam sampel pada labu yang sama dan volume yang sama
Standar Sampel dan standar berbeda, tetapi memiliki kemiripan bentuk struktur atau
Internal mempunyao sifat fisika dan kimia yang mirip

87
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Ekstraksi Bahan Alam
Jenis Fungsi Kriteria
Ekstraksi
Maserasi Penyarian dengan merendam serbuk simplisia dengan pelarut Mudah, murah, Tidak tahan
organik selama beberapa waktu pada suhu kamar panas
Perkolasi Penyarian dengan mengalirkan penyari secara terus menerus Alat khusus, boros pelarut,
pada serbuk simplisia dengan alat prekolator Tidak tahan panas
Infusa Penyarian menggunakan air mendidih suhu kurang lebih 90 Mudah, murah, Zat harus tahan
derajat selama 15 menit panas
Dekokta Penyarian menggunakan air mendidih suhu kurang lebih 90 Mudah, murah, Zat harus tahan
derajat selama 30 menit panas
Destilasi Untuk menyari simplisia yang memiliki tingkat volatilitas tinggi Cengkeh, eugenol, terpenoid,
menthol oil, minyak kayu putih.
Refluks Penyarian menggunakan titik didih pelarut menggunakan Untuk zat yang tahan panas dan
pendingin balik bentuknya keras (akar, batang,
biji)
Sokletasi Penyarian secara berulang, menggunakan alt sokletasi sehingga Untuk zat yang tahan terhadap
seperti menggunakan pelarut baru pemanasan

Jenis Kromatografi untuk uji bahan obat/obat


Kromatografi Fungsi
Kromatografi Lapis Metode yang paling cepat dan sederhana untuk melakukan identifikasi
Tipis (KLT) kandungan BKO di dalam jamu. Prinsip yg digunakan berdasarkan adsorbsi dan
partisi
Contoh: BKO jamu
Kromatografi Gas Untuk pemisahan senyawa yang mudah menguap. Dapat berupa senyawa
minyak atsiri. Bila susah menguap, dilakukan derivitasi senyawa
Contoh : eugenol, terpenoid, menthol oil, minyak kayu putih.
Kromatografi Kolom Proses pemisahan dilakukan menggunakan kolom. Pelarut mengalir secara
kontinyu melewati kolom
Kromatografi Cair -Prinsip kurang lebih sama dengan KLT
Kinerja Tinggi -Lebih rumit tapi hasilnya sangat detail
-Bisa melakukan uji kualitatif (nilai Rf) dan kuantitatif (lebar puncak)
-Bisa memisahkan senyawa dalam banyak campuran
-Bisa digunakan untuk residu
Contoh: campuran tablet
SKRINING FITOKIMIA
1. Uji tanin dapat menggunakan pereaksi FeCl3 dan gelatin
2. Uji Alkaloid dapat menggunakan pereaksi mayer, wagner dan dragendorf
3. Uji Flavonoid dapat menggunakanmagnesium+ HCl pekat dan amil alcohol
4. Uji terpenoid dapat menggunakan pereaksi lieberman burchard
5. Uji saponin dilakukan dengan melarutkan sampel dalam akuades kemudian dipanaskan selama 15
menit lalu dikocok selama 10 detik. Jika terbentuk buih yang stabil selama kurang lebih 10 menit dan
ditambahkan beberapa tetes asam klorida 2 N, maka sampel positif mengandung saponin.
6. Karbohidrat = Pereaksi molisch
Cara Pembuatan Pereaksi :
Pereaksi Mayer (HgCl2 + KI)
Pereaksi wagner (KI + Iodine)
Pereaksi Dragendorff (bismuth (II) nitrat + Asam nitrat pekat + KI)
Pereaksi Lieberman Burchard (Anhidrida asamasetat + asam sulfat pekat)
88
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Uji Standarisasi Bahan Baku Herbal
Parameter spesifik merupakan aspek analisis kimia secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap kadar
senyawa aktif yang berkaitan dengan aktivitas farmakologis dari suatu ekstrak. Parameter non spesifik
meliputi susut pengeringan, kadar abu, kadar air, sisa pelarut, dan cemaran logam berat, sedangkan
parameter spesifik meliputi identitas ekstrak, organoleptik ekstrak.
Jenis Pengujian Tujuan
Hasil uji kadar abu total bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pengotoran
oleh kontaminan berupa senyawa anorganik seperti logam
alkali (Na, K, Li), logam alkali tanah (Ca, Ba) dan logam berat
(Fe, Pb, Hg).
Hasil uji kadar air bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat kelembaban
ekstrak
Hasil uji kadar abu larut air bertujuan untuk menentukan tingkat pengotoran oleh silikat.
Hasil uji kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk menentukan tingkat pengotoran oleh pasir
dan kotoran lain.
Hasil penentuan susut pengeringan bertujuan untuk mengetahui kandungan air dan zat lain yang
mudah menguap dalam ekstrak.

Bagian AHU
Bagian Fungsi
Ductus/ducting Hanya saluran udara, baik udara masuk atau keluar
Cooling coil Mengatur suhu agar dingin
Heater Mengatur kelembapan
Filter Menyaring partikel udara
Dumper Mengatur pendistribusian udara/debit ke ruang produksi masing-masing
Sumber: Petunjuk Teknis CPOB 2012

Sistem Klasifikasi Biofarmasi (BCS)


BCS Permeabilitas Kelarutan Solusi
Kelas I Baik Baik -
Kelas II Baik Buruk - Meningkatkan laju kelarutan
- Memperkecil ukuran partikel
- Pembentukan garam
- Pembentukan kompleks dengan siklodekstrin
Kelas III Buruk Baik Meningkatkan lipofilitas
Ex menggunakan metode (etosom, liposom, transfosom)
Kelas IV Buruk Buruk -

PERMASALAHAN DALAM FORMULASI SEDIAAN PADAT


Masalah Solusi
Keragaman bobot/keseragaman Tambahkan atau tingkatkan konsentrasi glidan atau pengisi
kandungan
Kekerasan tablet Tambahkan atau tingkatkan konsentrasi bahan pengikat
Kerapuhan Tambahkan atau tingkatkan konsentrasi bahan pengikat
Waktu hancur Tambahkan atau tingkatkan konsentrasi bahan penghancur
Sifat alir Tambahkan atau tingkatkan konsentrasi glidan atau pengisi

89
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
PERMASALAHAN PADA PENCETAKAN TABLET
Masalah Kondisi Solusi
Capping Bagian atas tablet memisah Reformulasi penambahan pengikat, tingkatkan fines
dengan bagian utamanya granul, kurangi volume bulk granul, tekanan punch
Lamination Pemisahan tablet menjadi dua diturunkan
bagian atau lebih
Chipping Rusaknya bagian tepi tablet
Picking Tablet nempel pada punch Reformulasi penambahan Antaherent, lubrikan,
Sticking Tablet nempel pada die suhu dan waktu pengeringan granul ditingkatkan
Binding Granul nempel di ruang cetak
Motling Warna tablet tidak merata Larutkan zat pewarna ke dalam larutan pengikat,
gunakan pelarut organik (alcohol), kecepatan panci
penyalut diturunkan.
Double Kesan ganda pada permukaan Gunakan alat pengatur antiturning untuk mencegah
Impression tablet yang menggunakan punch free rotation
berlogo

KLASIFIKASI RUANG PRODUKSI


Kelas Sebutan Suhu (oC) Kelembapan (% RH) Keterangan
A Under 16-25 45-55 -Pengelolaan aseptis
LAF -Pengisian salep mata dan suspensi steril
B Steril 16-25 45-55 -Lingkungan latar belakang kelas A
C Steril 16-25 45-55 -Pembuatan larutan bila ada resiko
-Pengisian produk
non-aseptis
D Bersih 20-27 40-60 -Pembuatan obat steril dengan sterilisasi akhir
E Umum 20-27 Maks 70 -Ruang pengolahan dan pengemasan non
steril
Keterangan:
White area: kelas A,B,C
Grey area: Kelas D
Black area: Kelas E
Kelas A-D Steril
Kelas A digunakan untuk teknik aseptis
Kelas D digunakan untuk ruang pencucian
Kelas E digunakan untuk pengemasan

Tekanan
- beda antar kelas : 5 - 15 Pa
- Beta lactam →koridor positif
- Solid → koridor positif
- Koridor (+) = koridor bersih→partikel produksi tidak keluar
- Semisolid, liquid → koridor negative
- Steril → koridor negative
- Koridor (-) = koridor kotor→ jumlah partikel ruang produksi harus rendah

90
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

PENAMPAK NODA PADA IDENTIFIKASI SENYAWA


Golongan Pereaksi Penampak Bercak
Alkaloid Ninhidrin
Buchardat
Dragendrof
Flavonoid Sitoborat
Terpen Asam fosfomolibdat
Fenol FeCl3
Pereaksi Umum Uap iodium, H2SO4, Vanilin sulfat

BAHAN KIMIA OBAT PADA JAMU :


Sildenafil : Obat kuat
Sibutramin : pelangsing
Siproheptadin : penggemuk badan
Deksametason : antinyeri
Metamizol : antinyeri

91
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
EKSIPIEN
Jenis Eksipien Contoh
Basis salep Hidrokarbon : Parafin, vaselin album, vaselin flavum, cera alba,
beeswax
Basis serap/anhidrat: Lanolin, adeps lanae, (w/o)
Basis dapat dicuci air: Vanishing cream, hydrofilik oitment (o/w)
Basis larut air: PEG
Basis suppo PEG, Oleum cacao, PPG, Carbowax, macro gol, gelatin, gliserol,
Catatan ; Oleum cacao disimpan di suhu dingin, PEG suhu ruang bisa
Antioksidan Butylated hyroxyaniasole (BHA), Butylated hydroxy toluena (BHT),
propil galat dan tokoferol
Pengawet/preservatif Oral: Nipagin/metil praben, nipasol/propil paraben, kitosan, natrium
benzoat, asam benzoat, asam sorbat
Parenteral: Amonium kuartener/benzalkonium klorida, klorobutanol,
kresol
Topikal: Formaldehid
Surfaktan Anionik: Natrium lauril sulfat, Natrium stearat, Natrium cetyl sulfate,
natrium mersolate
Kationik: Benzalkonium klorida, Laurylpyridinium klorida, Zehiran
klorida
Non ionik: -Lipofil : Setil alkohol, Span
-Hidrofil : Tween
Amfoter: Albumin, asam amino, lesetin, NH4 Kwartener
Suspending agent CMC, GOM, tragakan, povidone, polisorbat, span
Emulgator w/o: Lanolin, span (sorbitan ester)
o/w: tween(polisorbat), metil selulosa, tragakan
Gelling agent Karbomer (paling sering), tragakan, alginat, pectin, gelatin, povidone,
metilselulosa
Enhancer/peningkat penetrasi PEG, PPG, DMSO, Isopropil miristat, gliserin, mentol
Buffer/pengatur Ph Trietanolamin (TEA), sitrar, fosfat
Chelating agent EDTA
Wettiing agent Gliserin, PEG, PPG, setil alkohol
Thickening agent Propilen, amilum
Softener/pelembut Parafin
Anti capsloking agent/cegah Sorbitol, gliserin, PPG
kristalisasi gula di tutup botol
Pengisotonis Nacl 0,9%, Glukosa 5%

Uji Evaluasi tablet


- Disolusi
S1 = 6 tab ; tidak satupun kurang dari Q + 5%
S2 = S1 + 6 tab ; tidak satupun kurang dari Q – 15%
S3 = S3 + 12 tab ; tidak ada 2 kurang dari Q – 15% atau satupun kurang dari Q – 25%
- Media disolusi
Tipe 1 (basket/keranjang) ; 100 rpm = kapsul dan suppo
Tipe 2 (paddle/dayung) ; 50 rpm = tablet, kaplet, pil
Media buffer 3 pH 1,2 (hcl) ; 4,5 (asetat) ; 6,8 (fosfat) @ 900 ml
- Laju alir (granul) : Dinyatakan baik bila 10 gram granul mengalir dalam 1 detik
- Kompresibilitas (granul) : <10 % = sangat baik, 10 – 15 % = baik, 15 – 25 % = sedang, > 40% =
buruk
- Kekerasan (hardness tester) ; 10 tab = 10 – 12 N
- Kerapuhan (friability) = < 1 %
- Ukuran (diameter) = diameter tablet tidak boleh > 3x dan tidak < 1/3 tebal tablet
- Disintegrasi = 12 tab harus hancur (jika gagal tambahan sampel 18 tab) :
Dalam air biasa < 15 min (tab non salut)
Dalam air biasa < 30 min (tab salut gula/film)
Dalam buffer asam > 60 min (salut enteric) dan seketika hancur dalam buffer basa
92
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
Sistem Suspensi
- Flokulasi = reversible, endapan terbentuk cepat
- Deflokulasi = irreversible, endapan terbentuk lambat
Permasalahan sediaan liquid
- Creaming→reversible, terbentuk 2 lapisan, lapisan minyak diatas
- Koalesensi dan Cracking→irreversible, globul minyak pecah
- Breaking→Creaming yang irreversible
- Caking→Endapan emulgator/suspending agent di bawah, irreversible.
- Inversi fasa→fase O/W →W/O atau sebaliknya.

METODE STERILISASI
1. Panas basah = 1210C selama 15 menit , untuk zat tahan panas dan lembab, punya pelarut air. Cth :
ringer laktat, digoxin inj.
2. Panas kering = 180-2000C sealama 2-4 jam, untuk zat aktif tahan panas tanpa pelarut air. Cth : inj.
kering.
3. Filtrasi = membrane 0,22 mikron untuk zat aktif tidak tahan panas. Cth : inj. vit C, krim/salep mata
steril
4. Gas = etilen dioksida dan Bahan kimia serta radiasi sinar gamma untuk alat kesehatan steril keperluan
operasi.
UJI KLINIK – BA/BE
Diferensiasi Bioavailabilitas Bioekivalensi
Definisi Persentase dan kecepatan zat aktif → Dua produk obat disebut bioekivalen
mencapai/ tersedia dalam sirkulasi jika keduanya mempunyai ekivalensi
sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah farmaseutik atau merupakan
pemberian produk obat tersebut. alternative farmaseutik dan pada
pemberian dengan dosis moral yang
Diukur dari kadarnya dalam darah sama akan menghasilkan
terhadap waktu atau dari ekskresinya biovailabilitas yang sebanding
dalam urin. sehingga efeknya akan sama,
dalam hal efikasi m aupun keamanan.
Wajib dilakukan sblm obat copy
diproduksi dalam jumlah besar.
Parameter Bioavailabilitas absolute : bila Faktor kemiripan (F2) : 50-100 →
dibandingkan dengan sediaan menunjukkan kesamaan atau
intravena yang bioavailabilitasnya 100%. ekivalensi ke 2 kurva, yang berarti
kemiripan profil disolusi ke 2
Bioavailabilitas relative : bila dibandingkan produk.
dengan sediaan bukan intravena. *Jika produk “ Copy” dan produk
pembanding memiliki disolusi yang
sangat cepat (> 85 % melarut dalam
waktu < 15 menit dalam ke-3 media
dengan metode uji yang dianjurkan),
perbandingan profil disolusi tidak
diperlukan. : jika pembuatan produk
copy pertama kali maka diperlukan
minimal 12 subyek, kcl kondisi
khusus perlu penjelsan 18-24
- Uji Disolusi Terbanding (Uji Ekivalensi In vitro): Produk copy yang hanya beda kekuatan, BCS
kelas 1, BCS kelas 3, disolusi cepat.
- UJI Ekivalen in vivo : Oral lepas cepat yang bekerja sistemik,non oral non parenteral yang didesain
secara sistemik cth transdermal, supp. Sediaan lepas lambat yang termodifikasi bekerja secara
sistemik
- Uji disolusi Komperatif (UDT) : Secara garis besar UDT dipengaruhi 2 faktor absorbsi dan
solubility (kelarutan), hal ini yang mnjadi dasar BCS. Unutk selain BCS kelas 1 untuk mendapatkan
nilai F1 dan F2 yg similar dapat dilakukan beberapa hal :
a. Modifikasi ukuran partikel (meningkatkan kelarutan) : Saat nilai UDT dibawah nilai Inovator.
93
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
b. Membuat matrik zat aktif (memodifikasi absorbsi)
c. Penggaraman senyawa (meningkatkan kelarutan)
d. Perubahan polimorfisme krital (mempengaruhi absorbsi)
UJI BE IN VIVO VS UJI DISOLUSI TERBANDING
• Uji Bioekivalensi : jika produk copy yang akan diproduksi LEBIH TINGGI dibanding produk
sebelumnya
• Uji DIsolusi Terbanding (UDT) : jika produk copy yang akan diproduksi LEBIH RENDAH
dibandingkan produk sebelumya.
• Obat yang wajib diuji bioekivalensinya adalah obat yang memiliki kekuatan tertinggi.
Apabila setelahnya ingin memproduksi sediaan yang sama dengan kekuatan yang lebih kecil, maka
sediaan tersebut boleh hanya melakukan uji bioekivalensi in vitro (UDT)
Alternatif Farmasetik • Jika mengandung senyawa aktif (active • Jumlah dan bentuk tak
moiety) yang sama, tetapi berbeda harus Sama
dalam bentuk kimia (garam, ester, dsb.) • Tetrasiklin hidroklorida 250
atau bentuk sediaan atau kekuatan mg kapsul - tetrasikin fosfat
• Perbedaan bentuk sediaan dan kompleks 250 mg kapsul –
kekuatan dalam satu line produk dari tetrasiklin basel
manufakturer yang sama • Kuinidin sulfat 200 mg
• Produk lepas-lambat jika dibandingkan tablet – kuinidin sulfat 200
dengan produk lepas segera dengan mg kapsul
bahan aktif yang sama • Kloramfenikol palmitat –
kloramfenikol base
Ekivalen farmasetik o Jika mengandung bahan aktif yang Amoksisilin 500 mg tab
identik, baik secara jenis maupun (industri x) – amoksisilin 500
kekuatan, dalam bentuk sediaan dan mg tab (industri y)
jalur penghantaran yang sama.
o harus memenuhi persyaratan
kompendial atau standar lain yang
berlaku, yakni dalam kekuatan,
kualitas, kemurnian, dan identitas.
o produk ekivalen farmasetik tidak perlu
sama dalam hal karakteristik seperti
bentuk, konfigurasi garis pemecah
(scoring), mekanisme pelepasan,
kemasan, eksipien (termasuk pewarna,
perisa, pengawet), waktu daluarsa, dan,
dalam batas tertentu, penandaan
(misalnya, ada atau tidaknya informasi
farmakokinetik spesifik), dan cara
penyimpanan (FDA, 2015).
Ekivalensi terapeutik Dua produk obat mempunyai ekivalensi (bahan = efek)
terapetik jika keduanya mempunyai
ekivalensi farmaseutik atau
merupakan alternatif farmaseutik dan
pada pemberian dengan dosis moral yang
sama akan menghasilkan efikasi klinik
dan keamanan yang sebanding. Dengan
demikian ekivalensi/inekivalensi
terapeutik seharusnya ditunjukkan
dengan uji klinik.
Alternative terapetik Produk – produk obat dengan bahan o Amoksisilin – ampisilin
aktif yang tidak sama untuk tujuan o Kloramfenikol –thiamfenikol
terapetik atau tujuan klinik sama , kelas o Insulin detemir – insulin
farmakologi yang sama (bahan ≠, efek =) glargine
o Insulin lispro – insulin aspart

94
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
1. Ada 4 tahapan dalam uji klinik =
- Tahap 1 = utk menentukan keamanan /safety
- Tahap 2 = menentukan efikasi/efek terapi
- Tahap 3 = menentukan dosing (populasi sakit lebih besar)
- Tahap 4 = post market, farmakovigilans
2. BE (BIO EKIVALENSI) = UDT (UJI DISOLUSI TERBANDING)
3. BE dilakukan terhadap obat copy dengan parameter similaritas (kemiripan F2 = 50 – 100)
4. Syarat disolusi yang baik adalah kadar obat >85% melarut dalam 100 ml media dan dalam waktu < 15
menit.
5. Istilah Ekivalensi =
- Alternative Farmasetik = zat aktif sama, beda bentuk garamnya
- Ekivalen Farmasetik = ZA sama, garamnya sama
- Alternative terapetik = ZA beda, indikasi beda

ALUR PROSES PRODUKSI


1. Tablet kempa langsung
Penimbangan →pengayakan →pencampuran →pengempaan →pengemasan
2. Tablet granulasi basah
Penimbangan →pengayakan →pencampuran →penambahan pengikat →granulasi basah →pengayakan
→pengeringan (oven) →pengayakan →pengempaan →pengemasan
3. Tablet granulasi kering
Penimbangan →pengayakan →pencampuran →slugging →pengayakan →pengempaan →pengemasan
4. Suspensi/emulsi/liquid
Penimbangan →pencampuran →penghalusan (colloid mill) →pencampuran akhir (mixing) →filling
→labelling
5. Semisolid
Penimbangan →pembuatan basis →pencampuran →filling →Labeling
TIPE – TIPE ALIRAN
1. Plastis = Krim / Salep
2. Pseudoplastis = Suspensi
3. Dilatan = Pasta
4. Tiksotropik = Gel

KIMIA ANALISIS
1. Prinsip analisis terbagi menjadi 2 :
- kualitatif : organoleptis, nyala, kelarutan dsb
- kuantitatif : kadar, ppm, Rf dsb
95
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
2. Secara metode, analisis terbagi menjadi 2 : analisis volumetric (sederhana) dan analisis instrumental
(modern)
3. Analisis volumetric, memiliki prinsip kuantitatif antara lain :
- Gravimetrik, prinsip selisih berat sample sebelum/sesudah proses pengabuan, untuk menentukan
kadar abu dan susut pengeringan
- Titrasi antara lain :
a. Asidi alkalimetri, prinsip netralisasi asam-basa, untuk analisis asam dan basa kuat.
b. Bebas air, prinsip netralisasi asam-basa, untuk analisis asam dan basa lemah.
c. Kompleksometri, prinsip pembentukan kompleks oleh EDTA, untuk analisis logam gol IA, IIA, IIIA.
d. Pengendapan/Argentometri, prinsip perbedaan kelarutan (Ksp) antar senyawa, untuk logam golongan
VIIA = F, Cl, Br, I.
e. Redoks, prinsip perbedaan bilangan oksidasi antar senyawa, untuk analisis vitamin.
f. Nitrimeteri, prinsip reaksi diazotasi, untuk analisis NSAID, antibiotic, senyawa dengan gugus fungsi
Nitrogen
4. Metode Pengenceran Sampel
- Kurva Kalibrasi / Eksternal Standar = metode Regresi Linier
y = ax + b
- Standar Adisi = variasi conc. sampel ditambahkan pada standar yang tetap conc. Nya.
- Internal Standar = variasi conc. standar ditambahkan pada conc. sample yang tetap. Standar yang
digunakan adalah yang mirip secara struktur dan sifat fisikokimia.
Analisis Instrumental dengan prinsip kuantitatif dan kualitatif
- Spektrofotometer UV/VIS
a. Prinsip : absorbansi spectrum maksimum pada lamda 200 nm (UV) atau 200 – 800 (Vis)
b. Kegunaan untuk analisis senyawa tunggal cth tab ibuprofen 500 mg
c. Parameter = lambda max (kualitatif) dan absorbansi max (kuantitatif)
- Spektrofotometer FTIR
a. Prinsip = energy rotasi, vibrasi dan translasi dari gugus fungsi senyawa.
b. Kegunaan untuk menentukan gugus fungsi suatu senyawa (kualitatif)

96
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Interpretasi Spektrum IR

97
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Hidrokarbon

Karbonil

98
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT

Amina

Amina primer dan sekunder : pelebaran pita serapan karena ikatan hidrogen
Amida : serupa amina, ditambah C=O
- Spektrofotometer Serapan Atom (AAS/AES)
a. Prinsip : intensitas radiasi dan eskitasi logam
b. Kegunaan untuk analisis logam tunggal cth NaCl infus
(kuantitatif)
- KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi)/ HPLC
a. Prinsip : polaritas senyawa dan ikatan fase gerak
b. Kegunaan untuk analisis senyawa kompleks lebih dari 2
senyawa cth tab Rhinos, ekstrak jamu dsb
c. Parameter = resolusi (kualitatif) dan luas area dibawah kurva
AUC (kuantitatif)
- Kromatografi Gas
a. Prinsip : perbedaan titik didih dan volatilitas senyawa
b. Kegunaan untuk analisis kuantitatif senyawa yang mudah
menguap cth minyak atsiri, alcohol, eter.
- Kromatografi Lapis Tipis
a. Prinsip : sama seperti KCKT
b. Kegunaan untuk analisis kuantitatif (mencari Rf) pada senyawa
- Elektroforesis
a. Prinsip : pemisahan berdasarkan muatan listrik molekul
b. Kegunaan untuk analisis asam amino dan protein
99
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
FARMASI BAHAN ALAM
1. Uji Warna
- Alkaloid = mayer (endapan putih), dragendorf (endapan coklat), bouchardat (endapan orange)
- Tanin = FeCl3 (endapan hitam/ungu)
- Flavanoid = AlCl3 (endapan merah)
- Terpenoid/steroid = Liebermand (endapan biru-hijau)
2. Metode Ekstraksi
- Cara dingin, utk senyawa termolabil = maserasi (direndam dalam pelarut) dan perkolaso (dialirkan oleh
pelarut)
- Cara panas, untuk senyawa yang termostabil = reflux (kondensasi pelarut), destilasi (untuk senyawa
yang volatile), sokletasi (penyaringan berulang).

METODE ANALISIS SENYAWA


Metode Prinsip Keterangan
Gravimetri Perbedaan bobot tetap saat ditimbang Umumnya pada analisis kadar
abu dan susut pengeringan
Titrasi bebas air Reaksi asam basa yang dapat diganggu Analisis asam dan basa lemah
oleh adanya air basa kuat dg asam lemah atau
asam kuat(HclO4/asam perporat dg basa lemah
(tiamin hcl/B1)
Nitrimetri Reaksi diazotasi menimbulkan Analisis nitrit dan senyawa
perubahan warna baku sekunder NaNo2 ( turunan
snya amin primer cth kloramfenicol INH, Sulfa) sulfanilamid
Kompleksometri Reaksi kompleks antara EDTA sehingga Analisis logam valensi 2 dan 3
menimbulkan warna Baku senkunder Na2 CaCl2 dalam Ringer laktat
EDTA (snywa : logam kalisum laktat).
Redoks Reaksi redoks dalam larutan Analisis serimetri (Ce),
Iodi: langsung dititrasi I2 permanganometri, iodo-iodimetri
Iodo:tak langsung kelebihan dititrasi Na2S2O3
Titrasi Kelarutan senyawa hasil reaksi yang mudah Analisis argentometri untuk
pengendapan mengendap kadar
NaCl
Aside-alkalimetri Reaksi asam basa yang tidak diganggu Analisis basa dan asam kuat
Air penetralan asam basa
Argentometri Ada 4 metode;
Mort
Volhard
Ag NO3 senywa garam2 yang memliki Hcl
(tamin Hcl)

100
UKAI SPIRIT
MODUL BELAJAR
UKAI SPIRIT
SEMANGAT UKAI 2023
KUMPULAN RUMUS PHARMACEUTICAL INDUSTRI

Rendemen Ekstrak = 𝑥 100%

W = bobot zat aktif


% terionisasi = E = ekivalensi zat thd NaCl

HLB
(B1 x HLB1) + (B2 X HLB2) = (Bcam x HLBcam)

Resolusi : R = 2 (𝑡𝑅2−𝑡𝑅1) KLT : Rf = A=εbc


(𝖶1+𝖶2)

b = tebal kuvet (cm)


𝑥 100% c = konsentrasi zat (M)

𝑥 i𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑝𝑜𝑙𝑎𝑟i𝑡𝑎𝑠 𝑡i𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

SF = Safety Factor
d
Absorban sampel
harus dihilangkan
Konsentrasi = x konsentrasi x Faktor pengenceran
MDD = Maximum Daily Dose dari produk
berikutnya x berat unit dosis dalam mg
106 = faktor konversi (mg → kg)

o Pola n = 1 + √N
Keterangan

o Pola p = 0,4 √ N

pembulatan keatas
o Pola r = 1,5 √N

sampel bahan alam


101
UKAI SPIRIT

Anda mungkin juga menyukai