Anda di halaman 1dari 3

Perka BPN NO 5 Tahun 2012

PASAL 21 ayat 1

Dalam hal pengadaan jasa Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 gagal atau tidak dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah
menunjuk Penilai Publik.

PASAL 21 ayat 2

Penilai Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan penilai pemerintah yang
sudah ditetapkan/memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa
penilaian.

PASAL 21 ayat 3
Penunjukan Penilai Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh
Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah setelah berkoordinasi dengan Instansi yang
membawahi penilai pemerintah.

PASAL 23 ayat 2
Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian oleh Penilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), oleh Penilai disampaikan kepada Ketua
Pelaksana Pengadaan Tanah dengan Berita Acara Penyerahan Hasil Penilaian.

PASAL 23 ayat 3

Berita Acara Penyerahan Hasil Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat
sesuai dengan Lampiran XII.

PASAL 24

Hasil Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dijadikan dasar musyawarah
untuk menetapkan bentuk ganti kerugian.

PASAL 51 ayat 2

Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengadaan tanah sesuai dengan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan ini meliputi:
a. penyiapan pelaksanaan;
b. inventarisasi dan identifikasi;
c. penetapan penilai;
d. musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian; bisa uang bisa tanah bangunan
rumah
e. pemberian ganti kerugian;
f. pemberian ganti kerugian dalam keadaan khusus;
g. penitipan ganti kerugian; atau konsinyasi di pengadilan
h. pelepasan objek pengadaan tanah;
i. pemutusan hubungan hukum antara pihak yang berhak dengan objek pengadaan
tanah; dan
j. pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data administrasi pengadaan
tanah

PASAL 52

Biaya yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, dengan mempertimbangkan
luasan obyek pengadaan tanah, jumlah bidang yang terkena pengadaan tanah, letak
geografis, nilai ganti kerugian, dan sarana prasarana yang tersedia.

PASAL 53 ayat 4

Instansi yang memerlukan tanah dapat menggunakan hasil penilaian jasa penilai dalam
menentukan nilai jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua
belah pihak.

PASAL 54 ayat 1

Dalam melaksanakan tugasnya, pelaksana pengadaan tanah dapat melakukan


koordinasi dengan:
a. instansi yang memerlukan tanah;
b. instansi/lembaga terkait;
c. penilai yang bersangkutan;
d. perangkat keamanan;
e. tokoh masyarakat; dan/atau
f. pihak lain yang diperlukan.

Difinisi Nilai Pasar :

Nilai dimana Pembeli dan penjual sepakat melakukan jual beli tanpa
tekanan dan paksaan pembeli dan penjual sama sama mengetahui
tentang obyek di transaksikan

Nilai ganti kerugian adalah nilai pasar di tambah dengan kerugian non
fisik yaitu :
 Ganti biaya masa tunggu
 Biaya solatium yg di ukur dari lamanya warga tinggal di lokasi
tersebut. (10% dari nilai pasar)
 Biaya BPHTB (5% dari nilai pasar)
 Biaya Penjualan (5% dari nilai pasar)
 Biaya masa tunggu keputusan pencairan di ukur dari indek
kenaikan harga tanah 6 nulan yaitu 4%
 Biaya Ekspektasi atau harapan tentang properti tersebut bisa 6%

Anda mungkin juga menyukai