Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi dan digitalisasi saat ini ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi,
kemajuan teknologi semakin memudahkan segala urusan, termasuk upaya
pengembangan bahasa dan sastra. Di sisi lain, pertukaran informasi yang begitu
mudah dan cepat, membuat berbagai macam budaya asing masuk dan memengaruhi
eksistensi budaya lokal, termasuk bahasa dan sastra. Generasi muda saat ini telah
banyak yang lebih menyukai budaya asing daripada budaya sendiri. Fenomena bahasa
jaksel yang sempat muncul mengindikasikan minimnya rasa bangga generasi muda
dalam berbahasa Indonesia. Video konten yang juga sempat viral di media sosial
berisi anak usia sekolah dasar yang tidak paham akan peribahasa dan sastra juga
mengindikasikan kurangnya pemahaman generasi muda pada sastra. Hal ini sangat
disayangkan karna bahasa dan sastra adalah budaya yang menjadi identitas bangsa.
Bahasa dan sastra Indonesia akan sulit dikenal dunia bila para pemudanya cenderung
lebih bangga pada bahasa dan budaya bangsa lain. Tidak semua generasi muda
bangga akan bahasa dan budaya asing, tentu masih banyak generasi muda yang
memiliki semangat besar dalam mempelajari dan mengembangkan bahasa dan juga
sastra baik lokal maupun nasional. Para pemuda ini harus mendapat dukungan dan
fasilitas yang mampu mendorong kemampuan mereka di bidang bahasa dan sastra
agar semakin berkembang bahkan sampai membuahkan prestasi. Hal-hal inilah yang
melatarbelakangi lahirnya Liga Bahasa dan Sastra (Libastra). Libastra hadir untuk
menjawab tantangan berkurangnya minat pemuda dalam mempelajari bahasa dan
sastra. Libastra juga memfasilitasi para pemuda yang memiliki semangat besar dalam
mengasah kemampuan diri mereka di bidang bahasa dan sastra melalui kompetisi.
Adanya Libastra diharapkan mampu menjadi wadah bagi para pemuda untuk semakin
meningkatkan kompetensi di bidang bahasa, serta mampu menjadi daya tarik bagi
para pemuda agar mau mempelajari bahasa dan sastra sebagai warisan budaya yang
menjadi identitas dan kebanggaan bangsa.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan diselenggarakan kegiatan Libastra adalah:

a. mengembangkan bakat pemuda Indonesia di bidang bahasa dan sastra melalui


kompetisi:
b. menjadi wadah silaturahmi para pemuda yang menyukai bidang bahasa dan
sastra;
c. menyediakan sarana bagi para pemuda untuk berprestasi;
d. mengenalkan Ikadubas Lampung dan Kantor Bahasa Provinsi Lampung pada
masyarakat;
e. meningkatkan literasi masyarakat di bidang bahasa dan sastra.
KETENTUAN UMUM

1. Tema Libastra 2022 adalah “Bahasa dan Sastra untuk Indonesia Jaya”. Peserta Liga
Bahasa dan Sastra atau Libastra 2022 adalah masyarakat umum berusia 15–25 tahun
se-Indonesia;
2. Perlombaan bersifat individu, bukan kelompok;
3. Seluruh perlombaan dilaksanakan secara daring atau dalam jaringan (virtual);
4. Terdapat lima cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu:
a. Cipta Puisi;
b. Baca Puisi;
c. Pidato Bahasa Indonesia;
d. Baca Berita;
e. Sulih Suara (voice over);
5. Masing-masing peserta dibolehkan mengikuti lebih dari satu cabang lomba. Pada
tiap cabang lomba yang diikuti, peserta dapat mendaftarkan maksimal tiga
karya, dengan ketentuan setiap karya yang didaftarkan harus membayar biaya
registrasi. Misal, peserta A mengikuti cabang cipta puisi dan akan mengirimkan 3
karya, maka A harus membayar registrasi sebesar Rp35.000 x 3 = Rp105.000 (jika
mendaftar di gelombang 1);
6. Peserta lomba wajib mengikuti Instagram @ikadubaslampung dan berlangganan
pada kanal YouTube Ikadubas lampung;
7. Peserta melakukan pendaftaran secara daring melalui tautan https://lynk.id/libastra2022
8. Peserta lomba membayar biaya pendaftaran:
Gelombang 1: Rp35.000; Gelombang 2: Rp40.000;
Melalui rekening Mandiri 1140025844278 a.n Riah Khoirul Annisa;
9. Peserta wajib melakukan konfirmasi pendaftaran dan pembayaran melalui nomor
Whatsapp masing-masing penanggung jawab tiap cabang lomba dengan melampirkan
bukti transfer pembayaran menggunakan format: Nama_Instansi_Asal Provinsi;
10. Peserta yang sudah mendaftar kemudian mengundurkan diri tidak dapat meminta
kembali biaya pendaftaran;
11. Lini masa Liga Bahasa dan Sastra 2022:
Pendaftaran Gelombang 1 : 1 Desember–24 Desember 2022;
Pendaftaran Gelombang 2 : 25 Desember 2022–14 Januari 2023;
Taklimat terjadwal : diinfokan melalui grup peserta;
Pengumpulan Karya : 17 Januari 2023;
Penjurian : 17–22 Januari 2023;
Pengumuman dan Webinar Nasional: 23 Januari 2023;
Keterangan: tanggal dapat berubah suatu waktu;
12. Panduan perlombaan dan panduan pengunggahan karya dapat diunduh pada tautan
https://lynk.id/libastra2022 ;
13. Hasil karya perlombaan akan diunggah di akun Instagram dan/atau kanal YouTube
Ikadubas Lampung serta media lainya untuk keperluan penjurian;
14. Penetapan pemenang 1, 2, dan 3 ditentukan oleh dewan juri sesuai dengan kriteria
bobot penilaian yang sudah ditetapkan di tiap cabang perlombaan;
15. Hasil karya yang sudah diunggah peserta resmi menjadi milik panitia;
16. Karya lomba tidak sedang diikutsertakan pada perlombaan lain;
17. Peserta lomba wajib mengikuti taklimat (technical meeting) serta rangkaian kegiatan
Liga Bahasa dan Sastra atau Libastra 2022 dari pembukaan hingga penjurian dengan
tertib;
18. Peserta yang terindikasi melakukan kecurangan akan didiskualifikasi;
19. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
20. Dengan mendaftarkan diri sebagai peserta lomba Liga Bahasa dan Sastra 2022,
peserta dianggap telah menyetujui semua ketentuan, teknis, dan persyaratan yang
telah ditetapkan oleh panitia;
21. Terdapat kategori Pemenang Favorit pada setiap cabang lomba yang ditentukan dari
jumlah penyuka atau like terbanyak pada karya peserta yang diunggah di media sosial
Ikadubas Lampung;
22. Pemenang 1/2/3 tidak dapat menjadi pemenang Favorit sekaligus. Apabila pemenang
1/2/3 juga memiliki jumlah like terbanyak, maka juara favorit adalah peserta dengan
like terbanyak di urutan berikutnya;
23. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan secara virtual bersamaan dengan kegiatan
webinar nasional melalui Zoom Meeting. Informasi lebih lanjut mengenai tautan
pertemuan virtual akan disampaikan melalui Grup WhatsApp Peserta;
24. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dan e-sertifikat;
25. Seluruh peserta mendapatkan e-sertifikat lomba tingkat nasional;
26. Informasi dan aturan lainya yang belum tercantum dalam buku petunjuk ini akan
disampaikan kemudian melalui grup whatsapp peserta.
PETUNJUK TEKNIS PERLOMBAAN

CIPTA PUISI
A. Ketentuan Khusus
1. Puisi ditik dengan spasi 1,5 di kertas berukuran A4, huruf Times New Roman, dan
ukuran 14 pt untuk bagian judul serta 12 pt untuk bagian isi;
2. Jarak pengetikan (margin) adalah 4 cm dari batas kiri, 3 cm dari batas kanan, 3 cm
dari batas atas, dan 3 cm dari batas bawah;
3. Puisi ditik 1-2 halaman;
4. Tema:
a. Kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia;
b. Bahasa dan sastra daerah di kalangan muda-mudi Indonesia;
5. Teks puisi tidak menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) dan tidak
bermuatan pornografi;
6. Karya peserta disimpan dengan format Cipta Puisi_Nama_Asal Instansi_Asal
Provinsi. Contoh: Cipta Puisi_Ramadhan_Universitas Lampung_Lampung;
7. Sertakan alamat email, dan nomor telepon peserta di bagian akhir karya;
8. Setiap peserta membuat surat pernyataan orisinalitas karya. Surat pernyataan
orisinalitas dapat diunduh di https://lynk.id/libastra2022;
9. Surat pernyataan orisinalitas dan karya puisi dikumpulkan kepada panitia melalui
https://lynk.id/libastra2022

B. Kriteria Penilaian
1. Isi dan kesesuaian dengan tema: 40%;
2. Orisinalitas : 20%;
3. Diksi : 40%.

C. Narahubung
Pos-el : rererelivian@gmail.com;
WhatsApp: 085764199457 (Livi); 085369237549 (Sindy)
PETUNJUK TEKNIS PERLOMBAAN

BACA PUISI

A. Ketentuan Khusus
1. Peserta menggunakan pakaian rapi dan sopan serta membawa teks puisi saat
pengambilan video. Peserta diperbolehkan memakai properti lain jika dibutuhkan;
2. Peserta tidak diperbolehkan mengedit video, memotong, atau menyambungkan
video. Video yang dikirimkan kepada panita adalah video orisinal tanpa
penyuntingan;
• Peserta menyebutkan nama lengkap dan asal daerah sebelum memulai
penampilan;
• Peserta baca puisi memilih dan membacakan salah satu puisi dari daftar
berikut:
✓ Nyanyian Kemerdekaan karya Ahmadun Yosi Herfanda;

✓ Menatap Merah Putih karya Sapardi Djoko Damono;


✓ Lautan karya W.S. Rendra;
✓ Jangan Baca Puisi Ini karya Iswadi Pratama;
✓ Aku Patung di Ruang Tamu karya Isbedy Stiawan ZS;
• Video diunggah ke google drive peserta dengan orientasi lanskap
menggunakan format: Nama lengkap_Instansi_Usia_Provinsi

Contoh : Abdul Aziz_UIN Raden Intan Lampung_19_Lampung;

3. Tautan google drive video peserta dikumpulkan kepada panitia melalui


https://lynk.id/libastra2022

B. Kriteria Penilaian
1. Penghayatan: 30%; 4. Artikulasi : 15%;
2. Ekspresi : 25%; 5. Penampilan : 5 %.
3. Intonasi : 25%;

C. Narahubung
Abdul Aziz: 08877927196
Nyanyian Kemerdekaan
Ahmadun Yosi Herfanda

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan


Di antara pahit-manisnya isi dunia
Akankah kau biarkan aku duduk berduka
Memandang saudaraku, bunda pertiwiku
Dipasung orang asing itu?
Mulutnya yang kelu
Tak mampu lagi menyebut namamu

Berabad-abad aku terlelap


Bagai laut kehilangan ombak
Atau burung-burung yang semula
Bebas di hutannya
Digiring ke sangkar-sangkar
Yang terkunci pintu-pintunya
Tak lagi bebas mengucapkan kicaunya

Berikan suaramu, kemerdekaan


Darah dan degup jantungmu
Hanya kau yang kupilih
Di antara pahit-manisnya isi dunia

Orang asing itu berabad-abad


Memujamu di negerinya
Sementara di negeriku
Ia berikan belenggu-belenggu
Maka bangkitlah Sutomo
Bangkitlah Wahidin Sudirohusodo
Bangkitlah Ki Hajar Dewantoro
Bangkitlah semua dada yang terluka
“Bergenggam tanganlah dengan saudaramu
Eratkan genggaman itu atas namaku
Kekuatanku akan memancar dari genggaman itu.”

Suaramu sayup di udara


Membangunkanku
Dari mimpi siang yang celaka

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan


Di antara pahit-manisnya isi dunia
Berikan degup jantungmu
Otot-otot dan derap langkahmu
Biar kuterjang pintu-pintu terkunci itu
Atau mendobraknya atas namamu
Terlalu pengap udara yang tak bertiup
Dari rahimmu, kemerdekaan
Jantungku hampir tumpas
Karena racunnya

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan


Di antara pahit-manisnya isi dunia!
Matahari yang kita tunggu
Akankah bersinar juga
Di langit kita?
Menatap Merah Putih
Karya Sapardi Djoko Damono

Menatap merah putih melambai dan menari-nari di angkasa


Kibarannya telah banyak menelan korban
Nyawa dan harta benda
Berkibarnya merah putih yang menjulang tinggi di angkasa selalu teriring
senandung lagu Indonesia Raya
Dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan
Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah pejuang
yang tak pernah merasa lelah untuk berteriak : Merdeka!

Menatap,

Merah putih adalah perlawanan melawan angkara murka

Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia

Menatap,
Merah putih adalah bergolaknya darah
Demi membela kebenaran dan azasi manusia
Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi

Menatap,
Merah putih adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela kibarannya diangkasa
raya Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian
Lautan
Karya W.S. Rendra

Lautan
Daratan adalah rumah kita dan lautan adalah kebebasan.
Langit telah bersatu dengan samudra dalam jiwa dan dalam warna.

Ke segenap arah berlaksa-laksa hasta di atas dan di bawah membentang warna biru
muda.
Tanpa angin mentari terpancang bagai kancing dari tembaga.

Tiga buah awan yang kecil dan jauh berlayar di langit dan di air
bersama dua kapal layar bagai sepasang burung camar dari arah yang berbeda.
Sedang lautan memandang saja. Lautan memandang saja.

Di hadapan wajah lautan nampak diriku yang pendusta


Di sini semua harus telanjang bagai ikan di lautan dan burung di udara.

Tak usah bersuara!


Janganlah bersuara!
Suara dan kata terasa dina.
Daratan adalah rumah kita, dan lautan adalah rahasia.
Jangan Baca Puisi Ini
Iswadi Pratama

Kalau kubilang betapa puisiku hanyalah bentuk yang mudah remuk

Jangan kira gampang bagimu menghantamkan palu di tubuhnya yang berlekuk

Bahkan kau tak sebanding dengan jedanya yang bersih, tuturnya yang jernih

Jangan ge-er hendak menakar makna, kau akan bingung di lanskap tak berujung

Tersaruk limbung di teka teki teks yang terus bersambung, merana ditampar kata tak
terduga

Sungguh telah teramat rendah puisi itu menundukkan dirinya di hadapanmu

Ketika kau menjadi pembenciku yang gemar memamerkan kilau pisau pemotong bakpau

Berharap kau insyaf dan segera betobat meninggalkan mala frasa dan kalimat

Menjauhkan dirimu dari godaan rima yang tak seberapa, dari syahwat memburu tema

Tapi kau tetap kufur pada kitab bahasa, tak hirau pada sabda nabi nabinya di seantero
dunia

Lalu kau anggap aku tak mengenali khasanahku sendiri

Kau angkat tongkatmu tinggi tinggi supaya aku jeri

Memamerkan belas kasihmu yang palsu, simpatimu yang keliru,

Mengibar ngibarkan jubah kepenyairan yang kau curi dari toko klontongan

Ingatlah, bahkan sebiji kata di sini, bisa membuatmu demam berhari hari

Sebab aku puisi yang melahirkan penyair yang sok kenal denganku ini

Maafkan bila membuatmu malu, aku mah memang begitu.


Aku Patung di Ruang Tamu
Isbedy Stiawan ZS

Aku batu yang kau bawa dari sungai


Dekat bukit itu.
Aku kokoh.
Lalu di samping rumahmu, aku ditatah dan kau belah-belah

Jadilah patung! Jadi hiasan ruang tamu,


Kau biarkan waktu membuatku abadi;
Aku tak bercakap-cakap, namun kedua mataku tak henti menatap

Kau pergi dan pulang.


Tertawa riang atau sesekali berang, dan duka.
Kau ingin aku diam di sudut ruang ini
Menyaksikan tiap suara langkahku
Tapi, katamu, usah rekam polahku

Aku benar-benar patung


Tak kau siapkan bibirku yang berdegup
Tak kau buat hati agar aku tak mencintai
maupun membencimu

Ke mana kau pergi


Aku berdiri di sudut ruang ini

Mungkin jika takdir aku dihidupkan


Kau akan kembali mematikan
Seorang patung tak baik menasihat
PETUNJUK TEKNIS PERLOMBAAN

PIDATO BAHASA INDONESIA

A. Ketentuan Khusus

1. Peserta memilih salah satu dari tema berikut:


• Peran Pemuda dalam Pelestarian Bahasa Daerah; dan
• Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Dunia;
2. Peserta diwajibkan membuat pidato sendiri tanpa unsur plagiarisme dan sesuai
dengan tema yang diberikan oleh panitia;
3. Peserta berpakaian rapi dan sopan serta membuat video pidato berdurasi 5—7 menit.
Peserta menyebutkan nama dan asal daerah sebelum memulai penampilan;
4. Peserta tidak diperbolehkan menyontek atau membawa teks/catatan dalam bentuk
apapun saat perekaman;
5. Tidak diperbolehkan menyunting, memotong, atau menyambungkan video.Video
yang diberikan kepada panitia adalah video orisinal tanpa penyuntingan;
6. Tidak diperbolehkan mengandung unsur penggunaan bahasa kasar, ujaran
kebencian, diskriminasi, atau SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan);
7. Peserta mengunggah video dalam bentuk lanskap ke google drive masing-masing
peserta dengan format .mp4 dengan ketentuan nama fail:
Nama lengkap_Asal Instansi_Asal Provinsi
Contoh: Rico Wandara_Unila_Lampung;
8. Peserta juga mengunggah naskah/teks pidato ke Google Drive yang sama dengan
video dengan format nama:
Nama lengkap_Asal Instansi_Asal Provinsi _(judul naskah pidato)
Contoh: Rico Wandara_Unila_Lampung_(Bahasa Indonesia Mendunia);
9. Peserta mengirimkan tautan Google Drive yang berisi video dan naskah/teks pidato
melalui https://lynk.id/libastra2022 kemudian melakukan konfirmasi via
WhatsApp ke nomor 082181009980 (Yolanda).
B. Kriteria Penilaian
No Kriteria Bobot
1 Kesesuaian tema, judul, dan isi pidato. 30%
2 Penggunaan bahasa yang baik, serta ketepatan dalam pemilihan kata 25%
(tata bahasa).
3 Vokal, artikulasi, dan intonasi. 20%
4 Sistematika penyampaian pidato (pembukaan, isi, dan penutup). 15%
5 Gaya/gestur, penampilan, dan mimik wajah. 10%

C. Narahubung
Yolanda: 082181009980
PETUNJUK TEKNIS PERLOMBAAN

BACA BERITA

A. Ketentuan Khusus
1. Peserta berpakaian rapi dan sopan layaknya pembaca berita profesional;
2. Peserta diperbolehkan membuat naskah yang akan dibacakan sesuai dengan
topik/tema. Referensi informasi mengenai tema/topik dapat dilihat di
https://lynk.id/libastra2022;
3. Peserta memilih salah satu dari tema/topik berikut:
a. Petualangan Ika dan Duba: Mengajak Anak-Anak Bangga Berbahasa Indonesia;
b. LIBASTRA (Liga Bahasa dan Sastra);
c. Praktik Baik Literasi di Daerah 3T oleh Duta Bahasa Provinsi Lampung;
4. Peserta menyebutkan nama lengkap dan asal daerah sebelum memulai penampilan.
Durasi video maksimal 5 menit (sudah termasuk bagian pembuka dan penutup).
Peserta dibolehkan melakukan improvisasi video. Peserta tidak diperbolehkan
menyunting, memotong, atau menyambungkan video saat membacakan berita;
5. Format video AVI atau MP4 dengan orientasi lanskap. Video dan naskah/teks berita
diberi nama dengan format: Nama lengkap_Asal Instansi_Asal Provinsi;
Contoh: Vincentius Irvin Prayudi_SMAN 1 Kotabumi_Lampung;
6. Video dan naskah/teks berita peserta dikumpulkan kepada panitia melalui tautan
https://lynk.id/libastra2022
7. Peserta juga dapat menggunakan teks berita yang sudah disiapkan oleh panitia di
https://lynk.id/libastra2022

B. Kriteria Penilaian
1. Kebahasaan (kaidah & diksi) : 40%;
2. Kreativitas (isi & video) : 25%;
3. Mimik, intonasi, dan artikulasi : 30%;
4. Penampilan : 5%

C. Narahubung
Irvin: 089517159982
PETUNJUK TEKNIS PERLOMBAAN

SULIH SUARA (VOICE OVER)

A. Ketentuan Khusus
1. Peserta dibolehkan membuat sendiri teks sulih suara. Referensi informasi
mengenai tema/topik video dapat dilihat di https://lynk.id/libastra2022
2. Peserta dibolehkan menambah efek musik atau suara lain sebagai latar untuk
mendukung visualisasi dan narasi. Peserta tidak diperkenankan mengedit dan/atau
membuat efek suara pada suara peserta. Karya yang dikirimkan harus orisinil,
bukan suara orang lain;
3. Naskah/teks dan Video diunggah ke google drive peserta dengan format:
SS_Nama lengkap (usia)_Asal Instansi_Kabupaten(Provinsi)
Contoh: SS_Anita Anggrahini (17 tahun)_Unila_Tulang Bawang (Lampung);
4. Tautan Video dan naskah/teks berita peserta dikumpulkan kepada panitia melalui
https://lynk.id/libastra2022
5. Peserta juga dapat menggunakan teks sulih suara yang sudah disiapkan oleh
panitia di https://lynk.id/libastra2022
6. Peserta lomba sulih suara dapat memilih satu dari tiga video yang telah disediakan
oleh panitia:
a. Peluncuran Kamus Lampung-Indonesia versi cetak dan daring;
b. Revitalisasi Sastra Lisan Bebandung;
c. Kantor Bahasa Provinsi Lampung tingkatkan literasi di daerah 3T (terluar,
terdepan, tertinggal) bersama Duta Bahasa;
Video dapat diunduh melalui tautan https://lynk.id/libastra2022

B. Kriteria Penilaian
1. Isi dan Kebahasaan: 40%;
2. Intonasi dan artikulasi: 20%;
3. Dinamika dan penjiwaan: 20%;
4. Kreativitas: 15%;
5. Karakteristik vokal: 5%.

C. Narahubung
Adella: (081221881705)
PENUTUP

Liga Bahasa dan Sastra (Libastra) merupakan upaya konkret yang dilakukan oleh Ikatan Duta
Bahasa Provinsi Lampung (Ikadubas Lampung) dalam meningkatkan minat generasi muda di
bidang bahasa dan sastra. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para pemuda untuk
mengaktualisasi diri dan mengukir prestasi. Adanya Libastra juga menjadi salah satu upaya
dalam meningkatkan literasi masyarakat di bidang bahasa dan sastra, terutama bagi generasi
muda sebagai harapan bangsa. Kegiatan ini tentu jauh dari kata sempurna, sehingga
perbaikan akan terus dilakukan. Semoga kegiatan ini mampu menginspirasi para pemuda
untuk terus bangga pada bahasa dan sastra. Melalui Libastra, bahasa dan sastra untuk
Indonesia Jaya.

Anda mungkin juga menyukai