Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Kompleks Perkantoran Suwakul, Jalan Gatot Subroto No. 20-B, Ungaran 50517
 (024) 6921134 ;  (024) 6921134, 6922353

DRAF PETUNJUK PELAKSANAAN


FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N)
DAN FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU (FTBI) JENJANG SD
DISDIKBUDPORA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2024

A. LATAR BELAKANG
Prestasi akademik dan non akademik diraih melalui pendidikan yang bermutu
memerlukan pengembangan kecerdasan secara komprehensif dan bermakna. Aspek-
aspeknya, meliputi: (1) Olah hati (cerdas spiritual) untuk memperteguh keimanan dan
ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti atau moral, membentuk kepribadian
yang unggul, membangun kepemimpinan dan kewirausahaan, (2) Olah pikir (cerdas
intelektual) untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan
teknologi, (3) Olah rasa (cerdas emosional dan social) untuk meningkatkan sensi tivitas,
daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya, dan (4) Olahraga
(cerdas kinestetis) untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan
fisik dan keterampilan kinestetis.
Penyelenggaraan FLS2N dan FTBI SD sebagai salah satu upaya untuk
mengembangkan jiwa seni peserta didik berkebutuhan khusus karena melalui FLS2N
dan FTBI SD akan menumbuhkan rasa cinta terhadap seni sehingga akan memberikan
inspirasi mereka untuk melestarikan kesenian Indonesia dan perlindungan terhadap
kekayaan budaya bangsa. FLS2N dan FTBI SD menggali potensi peserta didik
berkebutuhan khusus di bidang seni budaya dan memberi dorongan sehingga timbul
motivasi yang kuat untuk beraktualisasi diri dan berkompetisi secara sehat dalam
mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik
SD. Selain itu diharapkan agar peserta didik dapat mengembangkan ide-ide dan
kreativitasnya di bidang seni serta karya-karya nyata yang diminati oleh peserta didik
sejak dini sampai kelak dewasa, sehingga rasa percaya diri terhadap kemampuan yang
dimiliki semakin besar.
Terselenggaranya FLS2N dan FTBI Disdikbudpora Kabupaten Semarang,
diharapkan akan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan kemampuan
bersosialisasi, kolaborasi dan toleransi. FLS2N dan FTBI juga diharapkan menjadi salah
satu wadah berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan inovatif peserta didik
jenjang pendidikan dasar dengan mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri
secara optimal.
Kegiatan ini diharapkan akan berdampak pada peserta didik dalam menyiapkan
diri menghadapi tantangan perkembangan informasi tanpa batas, kemajuan teknologi,
dan kepekaan terhadap persoalan sosial, budaya, dan lingkungan. Kegiatan FLS2N dan
FTBI Tingkat Kabupaten Semarang ini diharapkan juga untuk tetap memelihara
semangat dan komitmen para praktisi pendidikan, seniman, dan praktisi seni di daerah,
sehingga memungkinkan mereka selalu berupaya mengembangkan proses pendidikan
khususnya bidang seni.
1
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013;
4. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan
Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 24 tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 9 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 45 Tahun
2019 tentang Organsasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan kebudayan;
dan
10. Peraturan Bupati Semarang nomor 3 tahun 2023 tentang Peningkatan Mutu
Pendidikan Melalui Dukungan Program Merdeka Belajar Sekolah Penggerak,
Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Perencanaan Berbasis Data.

C. TUJUAN
1. Memberikan pengalaman berkompetisi untuk mencapai sumber daya manusia
yang unggul di bidang seni;
2. Menumbuhkembangkan etos berkesenian untuk mencapai prestasi yang tinggi di
kancah Internasional;
3. Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam bidang seni yang berakar pada
budaya bangsa;
4. Membangun persahabatan dan karakter peserta didik yang toleran terhadap
keberagaman; dan
5. Mempererat persatuan dan kesatuan peserta didik seluruh Indonesia.

D. SASARAN
Sasaran Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Festival Tunas Bahasa
Ibu (FTBI) SD adalah peserta didik jenjang SD Disdikbudpora Kabupaten Semarang.

E. PESERTA
1. Peserta FLS2N dan FTBI SD adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pada
tahun ajaran 2023/2024 terdaftar sebagai peserta didik dengan memiliki NISN
(Nomor Induk Siswa Nasional);
2. Peserta FLS2N-SD berusia maksimal kelahiran 1 Januari 2012 dan sesudahnya;

2
3. Peserta FLS2N-SD maksimal pada tahun ajaran 2023/2024 masih duduk di kelas
V (lima);
4. Memiliki minat, bakat, dan kemampuan dalam bidang seni;
5. Mendapat persetujuan/surat pernyataan dari orang tua/wali, dan bila peserta
memiliki kebutuhan khusus berkaitan dengan kesehatan harus mendapatkan
persetujuan dari pihak yang berwenang;
6. Setiap peserta didik hanya dapat mengikuti salah satu cabang lomba dan
diusulkan oleh kepala sekolah;
7. Belum pernah meraih medali (emas, perak, perunggu, dan juara harapan atau
penyaji terbaik) FLS2N tingkat nasional dan FTBI tingkat provinsi pada jenjang dan
bidang lomba yang sama; dan
8. Setiap peserta memiliki surat tugas/surat keterangan dari Ketua Korwilcam Bidang
Pendidikan Kecamatan.

F. TEMA
Tema FLS2N dan FTBI jenjang SD tahun 2024 adalah:
“MERDEKA BERPRESTASI, TALENTA SENI MENGINSPIRASI”

G. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional SD tahun 2024 terdiri atas
lima cabang bidang lomba, yaitu:
1. Menyanyi solo (1 orang)
2. Seni Tari (3 orang)
3. Pantomim (2 orang)
4. Gambar Bercerita (1 orang)
5. Kriya (1 orang)

Ruang Lingkup Festival Tunas Bahasa Ibu SD tahun 2024 terdiri atas tujuh cabang
bidang lomba, yaitu:
1. Menulis dan Membaca Aksara Jawa (1 orang)
2. Mendongeng Bahasa Jawa (1 orang)
3. Berpidato (1 orang)
4. Macapat (1 orang)
5. Cipta dan Baca Geguritan (1 orang)
6. Stand Up Comedy Jawa (1 orang)
7. Menulis Cerita Cekak (1 orang)

H. WAKTU DAN PELAKSANAAN


FLS2N dan FTBI SD Tingkat Kabupaten, dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Maret
2024, tempat akan disampaikan selanjutnya.

I. SISTEM DAN MEKANISME KOMPETISI


1. Pelaksanaan kompetisi dilakukan secara offline/tatap muka; dan
2. Setiap Korwilcam mengirimkan Juara I setiap masing-masing cabang lomba.

3
J. KETENTUAN DAN MEKANISME LOMBA
FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N)

1. MENYANYI SOLO
a. Pengertian
Menyanyi Solo adalah menyanyi seorang diri dengan atau tanpa iringan musik.
Lomba Menyanyi Solo merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat
dan bakat dalam seni olah vokal, selain itu juga merupakan pengenalan
terhadap unsur-unsur musik, teknik menyanyi, dan pendidikan karakter melalui
syair lagu. Diharapkan dalam lomba ini akan mengembangkan karakter siswa
yang memiliki sikap cinta pada Tuhan, orang tua, tanah air, persahabatan, rasa
percaya diri, saling menghargai, kejujuran dan dapat bekerja sama.
b. Ketentuan
1) Materi Lomba
a) Lagu pilihan wajib:
1. “Mars Indonesia Mandiri” ciptaan N. Simanungkalit
2. “Kebyar-Kebyar” ciptaan Gombloh
3. “Tiba-tiba”. ciptaan Quiinn Salman
4. “Menikmati Hari” ciptaan Mira Lesmana/Elfa Secioria
b) Lagu pilihan bebas adalah lagu daerah yang dipilih dan dipersiapkan
oleh peserta sesuai dengan daerahnya masing-masing yang liriknya
sesuai usia peserta. Kriterianya adalah:
 Menggunakan bahasa daerah setempat;
 Bertema permainan anak, cerita rakyat daerah setempat, cinta orang
tua, cinta lingkungan, cinta tanah air; dan
 Durasi lagu termasuk intro dan coda maksimal sampai selesai.
2) Iringan Lagu
a) Peserta menyanyikan lagu dengan iringan yang disediakan sendiri atau;
b) Peserta dapat memilih salah satu iringan dengan nada dasar yang sesuai;
Berikut daftar video iringan Lomba Menyanyi Tunggal FLS2N SD dan
dapat di unduh melalui laman: Youtube Pusat Prestasi Nasional atau
laman sd.pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
c) Partiture lagu wajib dapat lihat pada lampiran atau diunduh pada laman
sd.pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id atau
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id.
3) Pakaian
Peserta diharapkan mengenakan pakaian bercorak kedaerahan, misalnya:
batik/tenun/songket, asesoris yang disesuaikan dengan pakaian anak yang
modern, namun ciri khas kedaerahan Indonesia tetap terjaga dengan tetap
menjaga kesopanan dan estetika serta tidak membatasi ruang gerak dalam
penampilan.
5. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian dilakukan berdasarkan aspek:
1) Materi vokal (materi suara, sonoritas) 35 %;
2) Teknik (pernafasan, intonasi, phrasering, artikulasi, attack/ending, resonansi)
30%;
3) Ekspresi/penjiwaan (dinamika, tempo, ketepatan interpretasi lagu,
penghayatan, musikalitas) 25%; dan
4) Penampilan (kedisiplinan, penguasaan panggung, kerapian) 10%.

4
6. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I dan II selanjutnya akan mengikuti
seleksi tingkat provinsi secara online/daring.

2. SENI TARI
a. Pengertian
Tari dalam seni pertunjukan adalah ekspresi manusia melalui gerak tubuh yang
diolah secara estetis untuk menyampaikan pesan simbolis.
b. Persyaratan Karya
1) Peserta mempersiapkan satu karya tari;
2) Materi musik atau bunyi merupakan inspirasi kekayaan tradisi lokal;
3) Berakar dari budaya lokal masing-masing peserta;
4) Pengolahan gerak menggunakan pijakan gerak tari;
5) Tradisi Indonesia yang sudah dikembangkan berdasarkan kreativitas
sesuai tema karya;
6) Menyerahkan sinopsis (penjelasan singkat tentang konsep) pada saat
technical meeting;
7) Dalam sinopsis harus dituliskan: (1) judul karya; (2) tema karya; (3) pencipta
atau penata tari; (4) nama-nama penari;
8) Durasi karya 5 s.d.7 menit;
9) Jumlah penari 3 orang;
10) Setiap kelompok boleh terdiri atas laki-laki atau perempuan atau campuran
(laki-laki dan perempuan);
11) Musik iringan menggunakan recording dalam bentuk file .mp3 atau flashdisk
yang disiapkan oleh masing-masing peserta;
12) Kostum tari, tata rias, dan penunjang lainnya disiapkan oleh peserta serta
disesuaikan dengan tema dan usia peserta;
13) Properti tari (benda atau alat yang digunakan penari) tidak diperkenankan
menggunakan properti benda tajam, kecuali berupa imitasi yang terbuat
dari bahan lunak dan aman yang mendukung tema karya tari.
c. Ketentuan
1) Tema
Peserta memilih salah satu tema di bawah ini dan mengaplikasikan dalam
bentuk karya tari:
a) Anak dan Tradisi Keluarga;
Merupakan tradisi keluarga terdahulu atau tradisi baru keluarga saat ini.
Bagaimana anak-anak melakukan pembiasaan melihat, merespon, serta
berimajinasi tentang nilai-nilai tradisi keluarga di masa lalu, atau tradisi
keluarga saat ini, contoh: tradisi makan, tradisi bekerjasama, dan
religiusitas dilakukan oleh tradisi keluarga di dalam rumah.
b) Anak dan Lingkungan Alam Sekitar.
Bentuk pengamatan dan kepekaan anak-anak terhadap lingkungan alam
sekitar. Bagaimana kepekaan anak-anak dalam merespon kondisi
kerusakan lingkungan alam sesuai dengan imajinasi anak-anak. Contoh:
Kerusakan lingkungan dan lain-lain.

5
c) Anak dan Lingkungan Sosial dalam Kehidupan Keseharian.
Bentuk pengamatan dan kepekaan anak-anak terhadap lingkungan
sosial masyarakat. Bagaimana anak-anak diajak untuk melihat,
merespon, serta berimajinasi tentang kepekaan anak-anak terhadap
lingkungan sosial dan kehidupan keseharian masyarakat. Contoh:
gotong royong, pesta panen, kemiskinan dan lain-lain.
2) Gerak
Pengolahan gerak menggunakan pijakan gerak tari tradisi Indonesia yang
sudah dikembangkan berdasarkan kreativitas sesuai tema karya.
3) Musik Tari
Iringan musik atau bunyi merupakan inspirasi kekayaan tradisi lokal.
4) Kostum Tari
Kostum tari, tata rias, dan penunjang lainnya disiapkan oleh peserta serta
disesuaikan dengan tema karya; dan
5) Properti Tari
Properti (benda atau alat yang digunakan penari) tidak diperkenankan
menggunakan properti benda tajam, kecuali berupa imitasi yang terbuat dari
bahan lunak dan aman yang mendukung tema karya tari.
d. Penilaian
1) Koreografi; bobot 35%
Kreativitas eksplorasi dan penataan gerak yang sesuai dengan kemampuan
anak dan tema, pemanfaatan ruang dan pengembangan komposisi sesuai
tema.
2) Tema; bobot 30%
Penerapan tema dalam karya tari, inovasi dalam penyampaian tema dan
kreativitas penyusunan alur/struktur karya.
3) Ide Eksplorasi Gerak; bobot 20%
Berakar dari salah satu budaya lokal, orisinalitas gerak yang dikembangkan
pada karya tari.
4) Penampilan Utuh; bobot 15%
Penyampaian dan penghayatan penari, kesesuaian musik tari, kesesuaian
tata rias dan busana dengan tema karya.
e. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I dan II selanjutnya akan mengikuti
seleksi tingkat provinsi secara online/daring.

3. PANTOMIM
Pantomim adalah seni pertunjukan imajinatif yang memvisualisasikan suatu objek
atau benda tanpa kata-kata serta dapat menyampaikan rasa dan pesan melalui
gerak tubuh dan mimik wajah. Lomba Pantomim lebih menitikberatkan pada
kreativitas, perkembangan karakter, olah gerak, dan ekspresi anak yang
bermuatan lokal serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.
a. Ketentuan
1) Materi Karya
Tema cerita pantomim adalah: “Kepahlawanan”.
Tentang bagaimana peserta didik memaknai arti pahlawan.

6
Tema dapat dikembangkan sesuai kreativitas dan imajinasi masing-masing
peserta.
2) Durasi
a) Peserta wajib membuat perkenalan kelompoknya dan menjelaskan tema
karya dan sinopsis secara singkat (durasi 1 menit);
b) Durasi penampilan kurang lebih 8 menit sudah termasuk pengenalan
kelompok dan penjelasan tema karya; dan
c) Durasi tidak mempengaruhi penilaian.
3) Materi
a) Materi pantomim yang ditampilkan berakar pada budaya bangsa
Indonesia dan tidak menyinggung PARAS (Pornografi, Agama, Ras,
Antar golongan, dan Suku);
b) Materi lomba wajib mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan;
c) Peserta adalah grup yang beranggotakan 2 (dua) orang;
d) Peserta boleh laki-laki atau perempuan atau kombinasi; dan
e) Peserta wajib membuat sinopsis pantomim dan menyerahkannya pada
juri dengan mencantumkan (JUDUL PANTOMIM – NAMA PESERTA –
NAMA SEKOLAH - KECAMATAN - SINOPSIS)
4) Iringan
a) Peserta diperbolehkan membuat musik iringan sendiri (bertujuan
menghindari klaim hak cipta atau copy right dari karya orang lain);
b) Peserta diperbolehkan memilih/meramu/menyunting musik iringan yang
tersedia sesuai kreatifitas masing-masing;
c) Puspresnas dan atau Balai Pengembangan Talenta Indonesia
menyiapkan musik iringan dengan beberapa irama yang berbeda yang
dapat dipergunakan oleh peserta;
d) Peserta bebas berkreasi dengan menambahkan efek suara; dan
e) Untuk mengakses musik iringan, peserta bisa mendownload di link
sebagai berikut https://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id
5) Pakaian
a) Kostum disesuaikan dengan tema cerita;
b) Kostum dan make up pantomim disiapkan oleh peserta; dan
c) Tidak diperbolehkan menggunakan properti apapun.
b. Penilaian
a) Konsep (kreatifitas, daya imajinasi kesesuaian tema) bobot 20%;
b) Gerak (teknik tubuh, kelenturan, harmonisasi) bobot 30%;
c) Ekspresi (mimik wajah, penjiwaan) bobot 30%; dan
d) Wawasan (sikap, penampilan, kostum serta tata rias wajah, kekompakan,
ilmu pengetahuan) bobot 20%.
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I dan II selanjutnya akan mengikuti
seleksi tingkat provinsi secara online/daring.

7
4. KRIYA ANYAM
a. Pengertian
Kriya merupakan seni buatan tangan (handmade) yang memiliki karakter
tertentu, nilai craftsmanship, estetika, gagasan (konsep), fungsi, bentuk, dan
gaya yang dibuat dalam jumlah terbatas.
b. Ketentuan
1) Tema dan Materi Lomba
“Pengembangan mainan anak-anak tradisional dengan merdeka berkreasi
menjalin tradisi untuk merajut kreasi masa depan”. Kreasi inovatif-karya kriya
yang diadaptasi dari alat bermain, atau media permainan tradisional-material
alami dipadukan secara teknis dengan tepat dengan material industri, atau
fabrikasi-yang diolah dengan ketrampilan tertentu, secara tekun, serta
ketelitian untuk menghasilkan sebuah karya baru. Produk kriya berupa
sebuah alat permainan yang unik, dapat bermanfaat sebagai produk
fungsional, sekaligus memiliki nilai estetik.
2) Dimensi Karya
Kreasi inovatif-karya kriya yang memadukan dengan tepat dan serasi antara
dominasi material alam bersama paduan material industri, atau fabrikasi-
yang diolah dengan ketrampilan tertentu, ketekunan, serta ketelitian untuk
menghasilkan sebuah karya baru. Produk berupa alat permainan tiga
dimensional (3D) dengan ukuran dimensi kurang-lebih 50cm x 50cm atau
disesuaikan besar tubuh anak jika produk mainan berhubungan dengan
fungsi pada tubuh.
3) Medium & Teknik
Material yang digunakan didominasi oleh material alam; seperti kayu, rotan,
bambu, serat-seratan, dedaunan, bebatuan, keramik, kulit, dsb. Kemudian
dikombinasikan dengan material industri, atau fabrikasi; seperti tali plastik,
lembar karet, busa, kertas, stirofoam, dan sebagainya. Pengolahan material
dilakukan secara kreatif dengan teknik keterampilan dan metode kerja
pengolahan material yang lazim dilakukan oleh lingkungan tradisi setempat
untuk menghasilkan nilai guna tertentu, nilai keunikan, serta capaian nilai
estetika-tanpa menambahi dengan penggunaan material pewarna sintetik
yang menutupi karakter khas material alam yang digunakan.
4) Materi Lomba (Soal Lomba)
a) Terdapat berbagai jenis permainan anak tersebar di seluruh nusantara.
Secara umum dikembangkan menggunakan material yang terdapat di
lingkungan sekitar dan mudah diperoleh serta mudah diolah
menggunakan keterampilan tertentu yang diadaptasi oleh anak-anak di
lingkungan tersebut secara natural.
b) Kriya sebagai media ekspresi ungkap seni terapan dalam berkarya dapat
mengakomodir aktivitas anak-anak dalam memenuhi kebutuhannya
bermain serta berkreasi. Pengolahan material dilakukan dengan teknik
keterampilan dan metode kerja dengan hasil yang lebih mengutamakan
kreativitas secara eksploratif untuk menghasilkan nilai guna tertentu, nilai
keunikan, serta capaian nilai estetika
5) Teknik
a) Karya kriya anyam terbuat dari bahan alam, seperti; rotan, bambu,
pandan, dan serat alam lainnya;
b) Dapat dipadukan dengan unsur material industri, seperti; plastik, karet,
tali raffia, kawat, karet ban dalam, kabel tie, kabel, sedotan, buble wrap;

8
c) Alat dan bahan disedikan oleh peserta masing-masing;
d) Karya kriya anyam yang dibuat memiliki ukuran; panjang 50 cm, lebar 50
cm, tinggi 50 cm. Ukuran karya tersebut di atas boleh lebih kecil atau
lebih besar (sedikit) disesuaikan dengan proporsi produk karya yang
dibuat;
e) Menyertakan keterangan singkat (maksimal satu halaman A4) berisi
tentang; peserta lomba (nama, tempat/tanggal lahir, asal sekolah, asal
kecamatan), karya kriya anyam yang dibuat (bentuk produk, fungsi
produk, dan teknik anyam yang digunakan);
f) Peserta berpakaian sesuai dengan seragam sekolah masing-masing;
g) Peserta membuat karya kriya anyam sesuai ketentuan lomba dengan
memanfaatkan waktu selama maksimal 4 jam, (tidak tergesa-gesa atau
berlambat-lambat) untuk menghasilkan 1 buah karya sesuai penjelasan
pada materi lomba;
h) Peserta memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal untuk
menghasilkan 1 buah karya baru sesuai tema sebagai materi lomba; dan
i) Selama pelaksanaan lomba, tim juri akan melakukan interview kepada
peserta mengenai wawasan, pengalaman, proses, teknik, dan ide produk
yang dibuat.
c. Kriteria Penilaian
1) Kesesuaian dengan tema; bobot 15%
2) Kreativitas; bobot 30%;
 Inovatif dan memiliki kebaruan dalam menghasilkan tampilan karyanya
 Orisinalitas karya sebagai karakterkhas yang mencirikan peserta.
3) Bentuk; bobot 25%
Unik, rapi, proporsional, estetik.
4) Teknis; bobot 15% dan
 Pengelolaan dan penguasaan material atau media yang digunakan.
 Penanganan kesulitan & kerumitan teknis kerja.
5) Manfaat; bobot 15%
 Memiliki nilai guna/kegunaan produk (fungsional)
 Memiliki kemungkinan menjadi produk bernilai ekonomi
d. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I dan II selanjutnya akan mengikuti
seleksi tingkat provinsi secara online/daring.

5. GAMBAR BERCERITA
a. Pengertian
Gambar bercerita adalah sebuah karya gambar yang berisi cerita tentang
peristiwa keseharian berdasarkan pengalaman atau imajinasi yang merujuk
pada realitas sebagai bentuk ekspresi dan komunikasi melalui bahasa visual.
b. Media (alat dan bahan berkarya)
Gambar berwarna di atas kertas ukuran A3 dengan media: crayon, cat air,
pensil warna atau mix media (pilih salah satu atau mix media).

9
c. Materi Lomba
Gambar Berwarna
Imajinasikan andaikan kamu sedang berada di angkasa dan melihat Bumi
dan di bumi kamu bisa melihat hutan, gunung, laut, binatang, kesibukan
jalan raya dan kendaraan di kota tempat kamu dan keluarga serta teman-
temanmu tinggal.
d. Karya
Gambar tidak menyinggung PARAS (Pornografi, Agama, Ras, Antar golongan,
dan Suku), Pornografi, Provokatif, dan Politik.
e. Pelaksanaan
1) Peserta membuat gambar sesuai ketentuan lomba dengan memanfaatkan
waktu selama maksimal 4 jam, (tidak tergesa-gesa atau berlambat-lambat)
untuk menghasilkan 1 buah karya sesuai penjelasan pada materi lomba;
2) Peserta lomba di tingkat kabupaten membuat karya gambar bercerita
berwarna. Untuk tingkat provinsi dan nasional menggambar hitam putih dan
berwarna; dan
3) Peserta menyerahkan fisik karya gambar bercerita kepada panitia dengan
menuliskan identitas di bagian belakang gambar (nomor peserta, nama
peserta, asal sekolah, dan asal kecamatan).
f. Penilaian
Kriteria penilaian Gambar Bercerita meliputi :
1) Kesesuaian Tema dan Cerita (bobot 10%);
2) Wawasan/pengetahuan terkait dengan tema yang dipilih (bobot 20%)
3) Kreativitas: ide dan mengelola menata seluruh aspek visual (bobot 20%);
4) Prinsip estetik: komposisi, irama, kedalaman/dimensi, aksen (bobot 20%);
5) Keterampilan menguasai unsur rupa: bentuk, warna, garis dan bidang
(bobot 20%); dan
6) Penguasaan medium/alat menggambar (bobot 10%)

g. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I dan II selanjutnya akan mengikuti
seleksi tingkat provinsi secara online/daring.

10
FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU (FTBI)

1. CIPTA dan BACA GEGURITAN


a. Ketentuan
a) Tema;
Menulis Geguritan
“Menjadikan Generasi Muda Berbudi Pekerti Luhur melalui Apresiasi
Terhadap Bahasa dan Sastra Jawa”
b) Peserta menulis geguritan di selembar kertas folio secara langsung di
tempat lomba (kertas disediakan panitia);
c) Naskah ditulis tangan dengan bahasa Jawa dan huruf latin;
d) Bentuk gurit: bebas baik epik ataupun lirik;
e) Panjang naskah minimal 3 bait dan setiap bait terdiri atas 4 baris;
f) Peserta berpakaian sesuai dengan seragam sekolah masing-masing dan
bersepatu;
g) Durasi menulis maksimal 45 menit;
h) Peserta membaca hasil karyanya di hadapan juri;
i) Lama waktu membaca gurit tergantung dari peserta (tentatif); dan
j) Kriteria penilaian menulis:
a. keaslian dan kesegaran ungkapan;
b. kesesuaian tema;
c. ide/gagasan;
d. keutuhan dan keselarasan; dan
e. diksi, rancang bangun, serta gaya bahasa.
b. Penilaian
Kriteria penilaian membaca meliputi:
(1) wicara, (2) wirama, (3) wirasa, dan (4) wiraga.
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

2. MENULIS AKSARA JAWA


a. Ketentuan
1) Peserta wajib mengalihaksarakan 1 teks gancaran ke aksara jawa;
2) Naskah teks gancaran disediakan oleh panitia di tempat lomba;
3) Kertas untuk menulis disediakan panitia;
4) Pedoman penulisan yang dipakai adalah aturan Sriwedaren;
5) Alih aksara berupa tulisan tangan; dan
6) Durasi mengalihaksarakan teks gancaran maksimal 1 jam.
b. Penilaian
Penilaian lomba meliputi:
1) Ketepatan penulisan huruf;
2) Kesesuaian dengan pedoman/aturan; dan
3) Kerapian (keterbacaan) tulisan.

11
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

3. MENDONGENG BAHASA JAWA


a. Ketentuan
1) Peserta mendongengkan cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah;
2) Peserta menyerahkan naskah dongeng kepada Juri;
3) Penampilan mendongeng hanya dilakukan dalam 1 babak;
4) Durasi penampilan mendongeng minimal 4 menit dan maksimal 7 menit;
5) Kostum disesuaikan dengan cerita; dan
6) Setiap peserta diperkenankan menggunakan perlengkapan sesuai
dengan kebutuhan dan alur cerita.
b. Penilaian
Penilaian lomba meliputi:
1) Kreasi dan ekspresi;
2) Vocal;
3) Penampilan; dan
4) Isi dan amanat dongeng.
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

4. BERPIDATO
a. Ketentuan
1) Tema
a) Nguri-uri Lestarining Basa lan Sastra Jawa
b) Pakulinan becik Tumuju Lestarining Basa lan Sastra Jawa
c) Piwulang Pitutur Luhur Sajroning Tembang Dolanan
2) Peserta memilih salah satu tema yang telah ditentukan
3) Isi pidato tidak mengandung unsur kebencian SARA, pornografi, dan
perundungan.
4) Materi pidato disampaikan dengan menggunakan Bahasa jawa krama
secara komunikatif dengan mengakomodasi dialek yang ada di Jawa
Tengah.
5) Naskah pidato harus asli, tidak mengandung plagiasi.
6) Peserta menyerahkan naskah pidato kepada Juri.
7) Peserta berpidato secara langsung, tidak membaca teks.
8) Durasi penampilan minimal 4 menit dan maksimal 6 menit.
9) Kostum bebas sopan
10) Apabila dipanggil sampai tiga kali berturut-turut tidak hadir, peserta masih
diizinkan tampil di akhir sesi lomba

12
b. Penilaian lomba
1) Ketepatan isi pidato dengan tema dan komposisi;
2) Ketepatan paramasastra Bahasa Jawa dan unggah -ungguh basa;
3) Penampilan (subasita);
4) Ekspresi, intonasi, dan irama.
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

5. MACAPAT
a. Ketentuan
1) Peserta menembangkan 1 macapat wajib dan macapat pilihan
2) Waktu penampilan maksimal 10 menit.
3) Materi lomba:
a) Lagu Wajib
1. Lagu Wajib putra: Sekar macapat Asmarandana Pathet br
2. Lagu Wajib putri: Sekar macapat Asmarandana Pathet br
b) Lagu pilihan (putra/putri)
1. Sekar macapat Mijil laras pelog pathet barang ”Poma Kaki Pada
Dipun Eling”
2. Sekar macapat Kinanthi laras slendro pathet sanga “Padha
Gulangen”
4) Setiap peserta menampilkan sekar macapat wajib dilanjutkan dengan
sekar macapat pilihan
5) Ketika tampil boleh membaca teks
6) Peserta tidak boleh membawa pengiring
7) Kostum bebas sopan
b. Penilaian
1) Dasar suara
2) Teknik
3) Penghayatan
4) Pelafalan
5) Titilaras
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

13
6. STAND UP COMEDY JAWA
a. Ketentuan
1) Tema dari stand up comedy adalah ”Nguri-uri budaya Jawa”.
2) Peserta dilarang menjiplak hasil stand up yang sudah ada.
3) Peserta dilarang menggunakan kata-kata kasar, mengandung sara dan
berbau pornografi.
4) Durasi perlombaan minimal 5 maksimal 7 menit.
b. Penilaian
Sistem Penilaian Perlombaan
Penilaian dilakukan berdasarkan aspek berikut :
1) Penampilan (sikap, gestur, artikulasi, interaktif, tingkat kelucuan);
2) Ketepatan waktu dan kesesuaian materi dengan tema/ pemilihan kata:
3) Kreatifitas.
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

7. CERITA CEKAK (CERKAK)


a. Ketentuan:
1) Tema dari cerita cekak adalah ”Pelajar Berkarakter Pancasila”;
2) Terdapat 4 gambar yang saling berkaitan, siswa diminta untuk membuat
karangan dari gambar tersebut;
3) Cerkak merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsur
plagiatisme, SARA, dan pornografi.
4) Cerkak ditulis dengan rapi dan terbaca.
5) Cerak ditulis di kertas folio bergaris dan maksimal satu (1) halaman
(kertas disediakan panitia).
6) Batas waktu penulisan cerkak dua (2) jam.
7) Cerkak adalah hasil imajinasi , baik dari pengalaman sehari-hari maupun
khayalan.
b. Penilaian
1) Bahasa;
Penggunaan ejaan sesuai kaidah, pemilihan kosakata Bahasa Jawa, dan
kesesuaian pemakaian majas (gaya Bahasa)
2) Penceritaan (alur, isi, asli)
Kesesuaian isi dengan tema dan keaslian karya
c. Penentuan Juara
1) Penentuan dan penetapan juara I, II, III berdasarkan nilai dari akumulasi
penilaian semua juri;
2) Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat; dan
3) Peserta yang dinyatakan peringkat I selanjutnya akan mengikuti seleksi
Festival Tunas Bahasa Ibu di Tingkat Provinsi Jawa Tengah secara
offline/tatap muka.

14
K. JUARA dan HADIAH
1. Penetapan juara FLS2N dan FTBI Jenjang SD tahun 2024 berdasarkan nilai hasil
penilaian Dewan Juri.
2. Nama juara akan diumumkan setelah selesai lomba;
3. Juara I, II, III FLS2N dari setiap jenis lomba akan diberi hadiah berupa piala,
piagam, dan uang pembinaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; dan
4. Juara I, II, III FTBI dari setiap jenis lomba akan diberi hadiah berupa piala, piagam,
dan uang pembinaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

L. KETENTUAN LAIN
1. Semua karya hasil FLS2N dan FTBI yang sudah diserahkan menjadi milik
Disdikbudpora Kabupaten Semarang;
2. Apabila diketahui bahwa karya yang telah ditetapkan sebagai juara bukan karya
peserta, maka panitia penyelenggara berhak membatalkan gelar juara yang
bersangkutan; dan
3. Hal-hal teknis yang belum diatur dalam petunjuk ini akan disampaikan kemudian.

Ungaran, 17 Februari 2024

15

Anda mungkin juga menyukai