Anda di halaman 1dari 27

TUNAS BAH

L
A

AS
FESTIV

A IBU
Jenjang Sekolah Dasar
Tingkat Kota Bandung
2023

"Ngamumulé Basa Sunda


ti Urang keur Urang"
Nama Kegiatan

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kota Bandung
Tahun 2023

Tujuan Kegiatan

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kota Bandung
Tahun 2023 bertujuan:
1. Memberikan wadah untuk berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan
inovatif peserta didik SD dalam pengembangan diri sehingga
meningkatkan mutu budaya daerah;
2. Memperkuat sikap (karakter), memperluas pengetahuan (wawasan), serta
melatih dan mengembangkan sikap positif siswa SD terhadap bahasa
daerah melalui kegiatan pasanggiri (perlombaan) bahasa, sastra dan seni
Sunda;
3. Mengembangkan sikap dan keterampilan dan pengalaman peserta didik
dalam bentuk kebudayaan daerah khususnya kebudayaan Sunda;
4. Sebagai bentuk evaluasi terhadap hasil pembelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda pada jenjang SD;
5. Terpeliharanya bahasa, sastra, aksara dan seni Sunda pada bidang
pendidikan, khususnya pada jenjang satuan pendidikan.
1 NGADONGENG (MENDONGENG) - 2 (Putra dan Putri)
2 BIANTARA (PIDATO) - 2 (Putra dan Putri)
3 MACA SAJAK (MEMBACA PUISI) - 2 (Putra dan Putri)
4 NEMBANG PUPUH (TEMBANG TRADISI) - 2 (Putra dan Putri)
5 MACA JEUNG NULIS AKSARA SUNDA - 2 (Putra dan Putri)
6 NGARANG CARITA PONDOK - 2 (Putra dan Putri)
5 NGABODOR SORANGAN - 2 (Putra dan Putri)

Pendaftaran Pengumuman
11 - 29 September 2023 7 Oktober 2023
Pendaftaraan
SDN 035 Soka
sekaligus pemberian
secara langsung
name tag peserta

Pelaksanaan
7 Oktober 2023

SDN 035 Soka


Pukul 07.00 - selesai
1. Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2023 merupakan bagian utama
dari Program Merdeka Belajar Episode ke-17 tentang Revitalisasi Bahasa
Daerah yang telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi pada tanggal 22 Februari 2022.

2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, tanggung jawab pembinaan, pengembangan, pelindungan
bahasa daerah berada pada pemerintah daerah, baik provinsi maupun
kabupaten/kota.

3. Dinas Pendidikan Kota Bandung menyiapkan peserta melalui seleksi


Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kota Bandung yang nanti akan
dikirimkan untuk seleksi Tingkat Provinsi.

4. Kabupaten/kota wajib mengirimkan para pemenang putra-putri hasil


seleksi dari tujuh (7) mata lomba dengan dilengkapi piagam kejuaraan
yang akan dijadikan syarat keikutsertaan di tingkat provinsi. Ketujuh mata
lomba itu adalah: 1) ngadongéng (bercerita); 2) biantara (berpidato); 3)
maca sajak (membaca puisi); 4) nembang pupuh (melantunkan pupuh);
5) maca jeung nulis aksara Sunda (membaca dan menulis aksara Sunda);
6 ngarang carita pondok (mengarang cerita pendek); serta 7) borangan
atau ngabodor sorangan (komedi tunggal/stand up comedy).

5. Dinas Pendidikan kabupaten/kota agar berperan aktif melibatkan pimpinan


daerah (bupati/wali kota) untuk mendukung program revitalisasi bahasa
daerah di wilayahnya masing-masing.

6. Dinas Pendidikan Kota Bandung menetapkan Juara 1, 2, dan 3 dari peserta


putra/putri terbaik percabang lomba melalui Surat Keputusan Dinas
Pendidikan Kota Bandung dan akan mendapatkan trophi serta piagam
penghargaan.
1. Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Sekolah Dasar Kota
Bandung Tahun 2023 adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pada
tahun pelajaran 2023/2024 dan masih terdaftar sebagai peserta didik
dengan memiliki NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).

2. Peserta adalah perwakilan siswa yang terdiri atas satu orang putra serta
satu orang putri dari jenjang SD yang mengikuti salah satu cabang lomba
dan mewakili Tingkat Kecamatan.

3. Peserta belum pernah menjadi juara 1 (satu) FTBI Tingkat Provinsi untuk
jenis cabang lomba apapun.

4. Mengisi Link Google Form Pendaftaran dan menyampaikan SK Kejuaraan


Kecamatan, Form Biodata Peserta (lampiran) dan Surat Keterangan
Siswa Bersekolah dalam mengikuti seleksi FTBI Kota Bandung 2023.

5. Membawa sinopsis dan naskah perlombaan pada saat pelaksanaan


lomba.
Pengisian Form
Peserta mengisi form pendaftaran melalui google form.
LINK : https://forms.gle/4gA1B61hKhGC76fj8

Peserta mengirimkan FORM BIODATA PESERTA *lampiran

sesuai dengan jumlah peserta pada mata lomba yang


akan diikuti.

Pengumpulan Berkas
Perwakilan kecamatan mengumpulkan berkas
pendaftaran, berkas disatukan per-kecamatan
menggunakan snelhekter. Terdiri dari:
Surat Keputusan Kejuaraan FLS2N yang
ditandatangani K3S Kecamatan
Form Biodata Peserta (ada dilampiran juknis)
Surat Keterangan Siswa Bersekolah dari masing-
masing sekolah.

Sinopsis
Peserta membawa Sinopsis/Naskah saat
pelaksanaan perlombaan, dan dimasukan
ke dalam map secara terpisah. Untuk
Sinopsis dan Naskah dibuat masing-masing
3 (tiga) map.

Nomor Urut Tampilan


Nomor urutan tampil akan diperoleh dengan
pengundian nomor pada saat pengumpulan
berkas pendaftaran dan sinopsis/deskripsi.
FTBI KOTA BANDUNG
2023
MATERI LOMBA
Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéng adalah niténan nu
ngadongéng ‘menyimak pendongeng’ dan ngadéngékeun nu ngadongéng
‘mendengarkan pendongeng’.
Materi dongeng yang dilombakan yaitu sasakala (legenda). Untuk cerita
diserahkan kepada masing-masing peserta.

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


·Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokal dan ekspresi, dan tidak
diperkenankan membawa atau menggunakan properti apapun.
·Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus
dinyanyikan, peserta harus menyanyikan bagian tersebut dan akan
menjadi bagian dari penilaian dewan juri (girang pangajén).
Durasi waktu ngadongéng adalah 5—7 menit.

KOSTUM DAN PROPERTI SINOPSIS


Peserta membawa Sinopsis Karya
Pakaian menggunakan seragam dimasukan ke dalam map secara
Kasundaan Pangsi/Kebaya unit terpisah. Untuk Sinopsis dibuat
sekolah masing-masing. masing-masing 3 (tiga) map.
Tidak diperkenankan membawa Terdiri atas:
atau menggunakan properti Identitas peserta
apapun. Judul dongeng
Isi Dongeng

Dibawa saat PELAKSANAAN LOMBA

PENILAIAN
Pilihan kata (diksi)
Gaya bahasa (rakitan basa)
Aspek Bahasa 40 %
Kepaduan alur cerita dongeng
Intonasi (lentong) dan pelafalan

Penguasaan isi dongeng


Pemahaman Isi 35 %
Penghayatan dan Penjiwaan

Aspek Penampilan Mimik dan gerak (gestur)


25 %
(Ekspresi) Gaya bercerita dan teknik vokal
MATERI LOMBA
Isi biantara berkaitan dengan tema “Ngamumulé Basa Sunda”.
Peserta lomba biantara tidak meniru/mencontoh gaya Pildacil.

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


Peserta lomba membuat naskah biantara sesuai dengan tema yang
ditentukan.
Saat lomba berlangsung, peserta tidak diperbolehkan membawa atau
membaca naskah.
Durasi waktu pidato (biantara) adalah 5—7 menit.

KOSTUM DAN PROPERTI NASKAH


Peserta membawa Naskah
Pakaian menggunakan
dimasukan ke dalam map secara
seragam Kasundaan
terpisah. Untuk Sinopsis dibuat
Pangsi/Kebaya unit sekolah
masing-masing 3 (tiga) map.
masing-masing.
Terdiri atas:
Tidak diperkenankan
Identitas peserta
membawa atau menggunakan
Judul Biantara
properti apapun.
Isi Bintara

Dibawa saat PELAKSANAAN LOMBA

PENILAIAN
Pilihan kata (diksi)
Gaya bahasa (rakitan basa)
Aspek Bahasa 30 %
Tata krama bahasa (undak-usuk basa)
Intonasi (lentong) dan pelafalan

·Kesesuaian topik/tema dengan isi


·Substansi isi, aktualitas ide, dan keaslian gagasan
Pemahaman Isi 30 %
·Penguasaan dan pemahaman isi
Organisasi dan sistematika penyampaian isi

Aspek Penampilan Mimik dan gerak (gestur)


40 %
(Ekspresi) Gaya bercerita dan teknik vokal
MATERI LOMBA
Peserta memilih salah satu sajak yang disediakan oleh panitia yang berjudul:
“Kapal Ménta Duit” Karya Darpan;
“Sora” karya ÉD Jénura;
"Mapag Jaga" karya Ganjar Kurnia;
"Solawat" karya Nazarudin Azhar;
"Budak Pahatu Lalis" karya Dadan Sutisna;
"Ucing" karya Rinrin Candraresmi.

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


Peserta wajib membacakan satu sajak yang disediakan oleh panitia (lampiran)
Peserta tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan/ aksesoris atau
properti apa pun kecuali naskah/teks sajak.
Peserta harus menyebutkan dengan jelas judul sajak yang dibaca serta nama
pengarangnya dan tidak mengubah bentuk sajak tersebut di hadapan juri.
Peserta tidak diperkenankan diiringi oleh musik.

KOSTUM DAN PROPERTI NASKAH


Peserta membawa Naskah Sajak
Pakaian menggunakan seragam
dimasukan ke dalam map secara
Kasundaan Pangsi/Kebaya unit
sekolah masing-masing.
terpisah diibuat masing-masing 3
Tidak diperkenankan membawa (tiga) map.
atau menggunakan properti
apapun. Dibawa saat PELAKSANAAN LOMBA

PENILAIAN
Tafsir Pemahaman Isi 25 %

Artikulasi
Vokal Dinamika 25 %
Tempo

Penghayatan Ketepatan struktur emosi 25 %

Penguasaan panggung
Penampilan Kesatuan mimik (gestur) 25 %
MATERI LOMBA
Pupuh yang dilombakan merupakan pupuh buhun dengan lagu tandak (panambih)
menggunakan versi Mang Koko dengan kemasan iringan yang diperbaharui sesuai dengan
arkuh. Pengiring menggunakan minus one yang disediakan panitia.

Peserta memilih salah satu pupuh yang akan dibawakan, yaitu:


1. Kinanti (Saléndro)
2. Maskumambang
3. Pacung
4. Magatru
5. Gambuh

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA

Setiap peserta hanya memilih satu pupuh yang disediakan oleh panitia sesuai dengan
setiap jenjang.
Peserta membawakan dua rambahan (pengulangan) lagu sesuai dengan arkuh.
Rumpaka lagu menggunakan rumpaka karya Patah Nataprawira (lampiran).
Pamirig (pengiring) dan waditra (alat musik) disediakan oleh panitia. Surupan yang
digunakan sesuai dengan arkuh (52)
Peserta bisa mendapatkan panduan arkuh dan minus one dengan menghubungi panita.

KOSTUM DAN PROPERTI MINUS ONE


Peserta menggunakan pakaian tradisional Minus one/pengiring dapat diunduh pada link
Sunda yang tidak mengganggu dalam yang disediakan panitia.
penampilan siswa.
Tidak diperkenankan membawa atau https://drive.google.com/drive/folders/1bx2MZA-
menggunakan properti apapun. L2W7YkOZeCpXqtSbI9R2O5Lp2?usp=drive_link

PENILAIAN
Artikulasi
Vokal Teknik nembang 40 %
Pedotan

Penghayatan Penjiwaan isi rumpaka dan penjiwaan musikalitas 35 %

Mimik dan gerak (gestur)


Penampilan Penguasaan panggung dan koreografi 25 %
MATERI LOMBA
Bentuk aksara Sunda yang dijadikan acuan untuk lomba ini adalah Aksara
Sunda Standar Unicode versi tahun 2013.
Materi lomba, baik membaca maupun menulis, ditentukan oleh panitia
pada saat pelaksanaan lomba.

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


Durasi menulis aksara Sunda adalah 20 (dua puluh) menit, sedangkan
membaca aksara Sunda adalah 2 (dua) menit. Setiap peserta harus
menyelesaikan pekerjaannya tidak melebihi waktu yang disediakan.
Tulisan diterakan pada kertas polos putih dan bercap panitia. Alat tulis
menggunakan spidol yang sudah disediakan panitia.
Peserta lomba membaca dan menulis aksara sunda sesuai dengan
naskah yang ditentukan.

KOSTUM DAN PROPERTI ALAT DAN BAHAN


Panitia menyediakan kertas polio
Pakaian menggunakan seragam
dan alat tulis berupa spidol.
Kasundaan Pangsi/Kebaya unit
sekolah masing-masing.
Tidak diperkenankan membawa
alat tulis dan alat komunikasi
dalam bentuk apapun.

PENILAIAN
Ketepatan membaca teks
Membaca
Kecepatan membaca teks. 50 %
Aksara Sunda
Intonasi dan ekspresi membaca.

Ketepatan bentuk tulisan


Menulis
Tipografi (kerapian dan keseimbangan tulisan) 50 %
Aksara Sunda
Efektivitas (misalnya dalam penggunaan rarangkén).
MATERI LOMBA
Carpon merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsur plagiarisme,
SARA, dan pornografi.
Carpon ditulis di kertas folio bergaris menggunakan pensil 2B yang disediakan
oleh panitia dengan panjang karangan maksimal 1 (satu) halaman folio bergaris
untuk jenjang SD.
Carpon karangan siswa adalah fiksi hasil dari pengolahan imajinasi bukan
sekadar pengalaman sehari-hari atau catatan harian (diary). Tema Carpon akan
ditentukan panitia pada saat hari-H pelaksanaan berupa stimulasi visual
(gambar).
Dalam mengarang siswa menggunakan kecap panganteb, kecap panganteur,
dan kecap bituna rasa secara proporsional sebagai upaya pemanfaatan
kekayaan dan kekhasan bahasa Sunda.

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


Peserta lomba menulis cerita dengan memperhatikan materi lomba.
Durasi pengerjaan carpon yaitu 3 jam.

PENILAIAN
Proporsi ukuran huruf.
Dapat dibaca dengan jelas (menunjukkan tingkat
keterbacaan yang baik).
Teks dan
Penggunaan ejaan yang baik dan benar. 30 %
Bahasa
Penggunaan kosakata dan struktur bahasa Sunda
yang baik.
Panjang karangan sesuai dengan ketentuan.

Kesesuaian isi dengan tema.


Orisinalitas karangan.
Isi 70 %
Pengembangan gagasan.
Memenuhi unsur intrinsik cerita pendek.
MATERI LOMBA
Materi borangan semata-mata bukan dongeng lucu, tetapi cerita mengandung kelucuan
tentang kejadian yang sedang hangat (viral) di masyarakat.
Materi yang dibawakan peserta adalah karya original dan baru, bisa karya guru atau pihak
lain.
Tema bebas, tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan ledekan (moyok/ngékéak).

KETENTUAN DAN TEKNIS LOMBA


Peserta lomba membawakan karya dengan memperhatikan materi lomba.
Durasi borangan antara 4—5 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada waktu yang
telah ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilannya.

KOSTUM DAN PROPERTI


Pakaian peserta menggunakan seragam kasundaan Pangsi/Kabaya unit sekolah masing-masing.
Tidak diperkenankan memakai make up dan membawa atau menggunakan properti apapun.

PENILAIAN

Bahasa Menggunakan bahasa Sunda yang baik dan benar. 35 %

Lucu, tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan


Materi ledekan.
35 %
Sesuai dengan batas waktu (4—5 menit).
Karya asli (original).

Artikulasi (lentong)
Penampilan Gerak anggota tubuh (rigig) 30 %
Gerak wajah (pasemon)
LOMBA MACA SAJAK

KAPAL MÉNTA DUIT


Karya Darpan

Kapal ménta duit


Di dunya keur sarwa sulit
Loba nu gering loba kasakit
Loba nu teu kabeuli obat
Nu hutang salaput hulu
Hirupna teu maju-maju

Kapal ménta duit


Rék dipaké meuli baju
Meuli buku meuli sapatu
Nu mahal kabina-bina

Kapal ménta duit


Rék dibangun jalan lempeng
Ti kota ka imah kuring
Di sisi kebon nu jempling
Sisina lampu baranang

Kapal ménta duit


Mun teu méré kajeun teuing
Rék nungguan kapal séjén
Sugan aya nu béréhan
LOMBA MACA SAJAK

SORA
Karya ÉD Jénura

Prang-pring, prang-pring, sabulu-bulu gading


Pukul sabelas peuting
Sora HP ngirining

"Halo?"
"Halo."

Teuing sora saha


Geterna nganaha-naha
Bet aya budak sakola
Pukul sabelas peuting...
LOMBA MACA SAJAK

MAPAG JAGA
Karya Ganjar Kurnia

Mangsa sréngéngé nyumirat ti palih wétan


hayam raong kongkorongok
manuk-manuk jigrah hahaleuangan,
teras ngarapung ka alak paul.

Angin ngahiliwir
daun-daun baseuh ku ciibun
alam dunya nguliat

Dijajap ku du’a ema sareng apa


abdi angkat sakola
mapag harepan
sangkan jaga
tepang sareng kamulyaan
LOMBA MACA SAJAK
SOLAWAT
Karya Nazarudin Azhar

Tina sapiker masigit

aya nu ngaleu solawat


sorana ngalalar
ti lembur ka penclut pasir

Kolécér teu kaanginkeun


ditiung layung kasorénakeun

Aya budak lalaki leumpang


sarungna disoléndangkeun
nangkeup kur’an ngajingjing oncor
ngahariring nuturkeun sora solawat
nu kadéngéna beuki deukeut

Imahna di pasir tonggoheun lembur


najan kudu nikreuh jauh
manéhna teu kungsi ngangluh
ngincig miang saban burit
rék diajar ngaji di masigit

Ba’da Isa manéhna mulang


bari angger ngahariring
batur keueung mapay galeng
netek na jalan satapak

sora solawat teu elat


maturan dina haténa
LOMBA MACA SAJAK
BUDAK PAHATU LALIS
Karya Dadan Sutisna

Budak pahatu lalis


andriprek lebah trotoar
beungeut cérong dipulas kekebul kota
baju rangsak direwég ku kateuboga
tapi naha biwirna teu weléh seuri
tapi naha panonna teu weléh hurung

Budak pahatu lalis


hirup dibaturan karung
ngincer jalma-jalma
nu teu nyaho wadah runtah

Budak pahatu lalis


umat-imut hareupeun toko pakéan
nyérangkeun budak sapantar
keur ngajaran baju anyar

Budak pahatu lalis


neureuy ciduh di juru alun-alun
lalajo budak sapantar
ngahuapkeun roti bakar

Budak pahatu lalis


ngagibrig dikepung tiris
mapay peuting jeung girimis
teuneung nyorang titis-tulis:
sanajan hirup nunggelis
dipahing ragrag citangis
LOMBA MACA SAJAK
UCING
Karya Rinrin Candraresmi
"Méooong…. Méooooooong…."
"Méééééng…. pus pus puuuuuuuuus….”
"Méooong…. Méooooooong…."

Tah, aya nu éong-éongan


Patémbalan teras-terasan
Ih, tuda ucingna seueur kapan

Nu ieu Euis
Nu itu Jaka
Saé nya namina
Asli nami Sunda

Tapi aya ogé nami Barat


Nu jalu Vigo
Nu bikang Chiko
Palinter henteu barodo

Sadayana lalucu
Tiasa diajak ameng
Sok ocon udag-udagan
Sok nunutur ogo pisan
Sok ngaléndotan hoyongeun diusapan

Ucing téh mahluk satia


Ucng kedah dipiara enya-enya
Ucing batur ramé rencang sepi
Ucing sato kameumeut Kangjeng Nabi
Bandung, Oktober 2013
RUMPAKA LOMBA NEMBANG
(PUPUH)
KINANTI
Lagu Poko:
Budak leutik bisa ngapung
babaku ngapungna peuting
ngalayang kakalayangan
néangan nu amis-amis
sarupaning bungbuahan
naon baé nu kapanggih

Ari beurang ngagarantung


eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék ku hidep pikir
nu kitu naon ngaranna
lolong lamun teu kapanggih

Lagu Panambih:
Budak leutik, anu bisa ngapung
babakuna babaku ngapungna peuting
nguriling kakalayangan
néangan mah néangan nu amis-amis

Ari beurang beurang ngagarantung


eunteup dina eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék mah cing hempék ku hidep pikir
RUMPAKA LOMBA NEMBANG
(PUPUH)
MASKUMAMBANG
Lagu Poko:
Itu kusir bangun ambek-ambek teuing
turun tina délman
kuda dipecutan tarik
teu aya pisan rasrasan

Teu ngaraskeun bong kéna ka sato laip


padahal mogokna
lantaran geus capé teuing
hayang ngaso reureuh heula

Lagu Panambih:
Naha abong-abong teuing
nasib abdi jadi héwan
digawékeun beurang peuting
dirangkét taya rasrasan

Abong kéna abdi sato


teu ngaraskeun ka nu capé
sadidinten paéh poso
mogok sotéh awak lungsé
RUMPAKA LOMBA NEMBANG
(PUPUH)
PUCUNG
Lagu Poko:
Hayu batur urang diajar sing suhud
ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa

Naon-naon piwarangan bapa guru


digawé sing gancang
omat ulah rék talangké
piwurukna regepkeun ku saréréa

Lagu Panambih:
Hayu batur urang diajar sing suhud
ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa

Hirup mencil embung ngahiji jeung batur


éta goréng pisan
moal aya gotong royong
mending mana réa batur jeung nyorangan
RUMPAKA LOMBA NEMBANG
(PUPUH)
MAGATRU
Lagu Poko:
Coba teguh naon nu sukuna tilu
panon opat henteu galib
leumpang rumanggieung laun
éstuning ku matak watir
dongko bari aha-oho

Hulu nutug buntutna ngacung ka luhur


buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
rasa haseum semu amis
rajeg narangtung di kebon

Lagu Panambih:
Sukuna pakupis tilu
panonna opat harérang
leumpangna semu nu lesu
ngaléngkah teu bisa gancang

Buntutna ngacung ka langit


buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
tangginas anu rék neguh
RUMPAKA LOMBA NEMBANG
(PUPUH)
GAMBUH
Lagu Poko:
Tuh itu beurit lintuh
mani rendey anakna sapuluh
arilikan gambarna masing taliti
anakna kabéh ngariung
saregep hormat ka kolot

Indungna pok mitutur


anaking kudu waspada hirup
lamun manggih hakaneun ngagantung seungit
omat ulah rék katipu
sabab enggeus réa conto

Lagu Panambih:
Indung beurit dikukuntit
ku anakna nu sapuluh
indung gerah anak bungah
sempal guyon jeung ngaguruh
terus jempé simpé réhé
kabéh anak ngarariung
bari sigep jeung saregep
ngabandungan fatwa indung

Indung beurit pok ngawangsit


anaking kudu waspada
entong moho ku pangolo
bisi temahna cilaka
kadaharan jadi eupan
nganatung matak Kabita
lamun gawok popolohok
raga papisah jeung nyawa
NGADONGENG

BIANTARA

MACA SAJAK

NEMBANG PUPUH

MACA JEUNG NULIS AKSARA SUNDA

NGARANG CARITA PONDOK

NGABODOR SORANGAN

KECAMATAN :

NAMA PESERTA :

JENIS KELAMIN :

KELAS :

UNIT SEKOLAH :

NAMA PENDAMPING :

NO. WHATSAPP :
CONTACT PERSON
Selli Dwi H, S.Pd
0898 646 1706

SDN 035 Soka


Jalan Soka No. 34

MORE INFO :
Grup WAG:
https://chat.whatsapp.com/G
bysiv30jKfCccsO1eAkTl

TIM PENYUSUN
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Drs. Hj. Hikmat Ginanjar, M.Si.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Syurya Santana, S.Sos, M.Si

Kabid. Pembinaan & Pengembangan SD Drs. Bambang Ariyanto, M.Pd.

Kasie. Pembinaan & Pengembangan SD Risman Al Isnaeni, S. H.

Ketua Pelaksana FLS2N Kota Bandung 2023 Agus Supriadi, S.Pd., M.M.

FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU


"Ngamumulé Basa Sunda
ti Urang keur Urang"

Anda mungkin juga menyukai